Anda di halaman 1dari 3

A

PENGERTIAN
Menurut Ardhana12 (dalam Lexy J. Moleong 2002: 103) menjelaskan bahwa analisis data adalah

proses mengatur urutan data, mengorganisasikanya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar.
B

TEKNIK ANALISIS DATA

Teknik analisis data ada dua, yaitu teknik analisis data kuantitatif dan teknik analisis data kualitatif.
Teknik analisis data kuantitatif berbeda dengan kualitatif.

Teknik Analisis data kuantitatif

Analisis data dalam kuantitatif menggunakan pendekatan statistik.


Dalam teknik analisis data menggunakan statistik, terdapat dua macam
statistik yang digunakan yaitu statistik deskriptif dan inferensial. Statistik inferensial meliputi statistik
parametris dan non parametris.
a Statistik deskriptif
Statistik deskreptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul. Yang termasuk dalam statistik
deskriptif antara lain distribusi frekuensi, distribusi persen dan pengukuran tendensi sentral.
Tabel distribusi frekuensi yaitu menggambarkan pengaturan data secara teratur didalam suatu tabel.
Data diatur secara berurutan sesuai besar kecilnya angka atau digolongkan didalam kelas-kelas yang
sesuai dengan tingkatan dan jumlah yang sesuai didalam kelas.
Penyajian data menggunakan diagram, tabel, grafik, piktogram. Perhitungan modus, mean, quartil,
persentil
Fungsinya mencari kuatnya hubungan antar variabel melalui teknik analisis korelasi, menganalisis
perbandingan antara 2 rata-rata sampel atau populasi
b

Statistik inferensial
Statistik inferensial, (sering juga disebut statistik induktif atau statistik probabolitas ) adalah
teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk
populasi. Statistik ini akan cocok digunakan bila sampel diambil dari populasi yang jelas dan teknik
pengambilan sampel dari populasi itu dilakukan secara random.
Statistik ini disebut statistik probabilitas, karena kesimpulan yang diberlakukan untuk populasi
berdasarkan data sampel itu kebenarannya bersifat peluang (probability). Suatu kesimpulan dari
data sampel yang akan diberlakukan untuk populasi itu mempunyai peluang kesalahan dan
kebenarannya (kepercayaan) dan yang dinyatakan dalam bentuk prosentase. Bila peluang kesalahan
5% maka taraf kepercayaan 95%, bila peluang kesalahan 1%, maka taraf kepercayaan 99%. Peluang
kesalahan dan kepercayaan ini disebut dengan taraf signifikansi.

Statistik Parametris dan Nonparametris


Pada statistik parametris digunakan untuk menguji parameter populasi melalui statistik, atau
menguji ukuran populasi melalui data sampel. Dalam ststistik hipotesis yang diuji adalah hipotesis
nol, karena tidak dikehendaki adanya perbedaan antara parameter populasi dan statistik (data yang
diperoleh dari sampel). Statistik nonparametris tidak menguji parameter populasi, tetapi menguji
distribusi.

Penggunaan statistik parametris dan nonoparametris tergantung pada asumsi dan jenis data
yang akan dianalisis. Statistik parametris kebanyakan digunakan untuk menganalisis data interval
dan rasio, sedangkan statistik nonparametris kebanyakan digunakan untuk menganalisis data
nominal, ordinal. Dalam tabel terlihat bahwa statistik parametris digunakan untuk menganalisis data
interval dan rasio, dan nonparametris digunakan untuk data nominal dan ordinal. Jadi untuk
menguji hipotesis dalam penelitian kuantitatif yang menggunakan statistik, ada dua hal utama yang
harus diperhatikan yaitu macam data dan bentuk hipotesis yang diajukan.

PENGERTIAN NNT
NNT adalah singkatan dari Number Needed to Treat.
Yang dimaksud dengan NNT adalah jumlah orang yang harus dirawat selama suatu periode untuk mencapai
suatu hasil (pengobatan) atau untuk mencegah suatu peristiwa (prophylaxis/perlindungan dari penyakit) atau
suatu ukuran epidemiologis yang menandakan berapa pasien akan memerlukan perawatan dengan suatu bentuk
dari pengobatan untuk mengurangi jumlah kasus yang digambarkan dengan satu titik akhir.
NNT merupakan inversi dari Absolute Risk Reduction (ARR).
KEGUNAAN NNT
Kegunaan dari NNT ialah untuk mengetahui apakah suatu produk (obat) baru yang dilemparkan ke pasaran
lebih bagus atau malah lebih buruk dibandingkan obat pendahulunya.
Nilai NNT suatu obat merupakan suatu pegangan/referens bagi konsumen dalam membandingkan obat yang
satu dengan obat yang lain.
KEKURANGAN NNT dan NNH
Sedangkan kekurangan NNT adalah tidak semuanya diantara para pasien yang mau dijadikan percobaan terapi
untuk menyelamatkan satu orang.
NNT
NNT merupakan rata-rata dari jumlah pasien yang dapat diterapi dengan intervensi spesifik dengan satu hasil
positif.
Nilai sempurna : 1
Nilai untuk pengobatan paling efektif : 2-4
DATA MENTAH
NNT = 1/ARR
ARR = Absolute Risk Reduction= Nilai kejadian dalam grup eksperimen dikurangi dengan nilai kejadian
dalam grup kontrol
Contoh Perhitungan NNT
Artikel yang baru-baru ini dipublikasikan tentang vaksin flu menunjukkan :
diantara anak-anak yang menerima placebo, 17,9 % kemudian dikonfirmasi mengidap influenza. Dalam
kelompok vaksin jumlahnya hanya 1,3 %.
Maka NNT = 1 / ( 17,9 % - 1,3 % )

= 1 / 16,6 %
= 6, 02 = 6
Artinya setiap enam anak-anak yang mendapat vaksin, akan tampak pengurangan satu kasus flu.
NNH
NNH adalah suatu pengukuran yang lebih memusatkan perhatiannya pada efek samping suatu obat;
menghitungnya seperti menghitung NNT.
Semakin besar nilai NNH suatu obat, maka derajat keamanannya semakin tinggi.
Misalnya NNH =100 artinya dari 100 pasien yang diterapi, satu diantaranya akan mengalami efek samping.
Sebaliknya jika NNH makin kecil (misalnya NNH=5 ), ini berarti dari 5 pasien yang diterapi, satu diantaranya
akan mengalami efek samping.
Memilih obat dengan nilai NNH terbesar RASIONAL, nilai NNH ideal bila > 100
NNH = 1 / ARI
ARI = absolute risk increase= perbedaan nilai efek samping pada kelompok terapi dengan kelompok kontrol
CONTOH :
Masih berhubungan dengan contoh perhitungan NNT pada pembahasan sebelumnya. Dalam kelompok vaksin
flu, 1,9 % akan mengalami demam. Hanya 0,8 % dari kelompok kontrol yang mengalami demam.
Maka :
NNH = 1 / ( 1,9% - 0,8% )
= 1 / 1,1 %
= 90
Ini berarti setiap 90 anak-anak yang mendapat vaksin, akan tampak satu yang mengalami efek samping berupa
demam.

Anda mungkin juga menyukai