Anda di halaman 1dari 6

BAB I

MYCOBACTERIUM

Kingdom: Bacteria

Phylum: Actinobacteria

Order: Actinomycetales

Suborder: Corynebacterineae

Family: Mycobacteriaceae

Genus: Mycobacterium

Mycobacterium adalah genus dari Actinobacteria, familinya

Mycobacteriaceae. Genus bakteri pathogen yang dapat menyebabkan penyakit

berbahaya pada mammalia, contohnya tuberculosis dan lepra. Dari bahasa Latin

berawalan "myco—" yang artinya fungi dan wax; menghasilkan campuran berlilin

di dinding sel.

1
2

Sifat Umum:

Mycobacteri adalah bakteri aerobic obligat.. Ketika mycobacteria tidak

terlihat pas ke dalam kategori Gram-positive dari empirical standpoint (i.e.

mereka tidak melakukan pewarnaan crystal violet), mereka diklasifikasikan

sebagai bakteri tahan- asam Gram-positive mengacu kepada kurangnya membran

sel. Semua spesies Mycobacterium dinding selnya lebih tebal dari bacteri lainnya

berlilin, dan kaya akan asam mycolic/mycolates. Dinding sel membuat suatu

kontribusi substansi yang dapat mempertahankan hidup genus ini. Waktu

pembelahan 20jam. Koloni cembung, kering, kuning gading. Suhu pertumbuhan

optimum : 370C. CO2 merangsang pertumbuhan.

Morfologi dan Fisiologi:

Mycobacteria berbentuk kurva atau lurus panjang halus diantara L:0.2-

0.6 µm P: 1.0-10 µm, pada perbenihan berbentuk koloid dan berfilamen.

Mycobacteria tidak mengandung endospora atau kapsules, dan biasanya Gram-

positiv.

Perbenihan :

Perbenihan cair dengan medium asam oleat-albumin dan perbenihan padat

dengan Loweinsten-jensen.
3

1.1 Mycobacterium tubercolosis

Spesies ini adalah patogen manusia yang intrasel fakultatif dan

menyebabkan tubercolosis. Penyakit ini sebagian besar tinggal di

lingkungan urban padat sehingga menjadi masalah utama diantara kaum

miskin karena meningkatnya kemungkinan penyebaran melalui pernapasan

dan adanya pasien-pasien yang tidak diobati.

1. Virulensi

Virulensi tergantung pada dua senyawa di selubung sel M.

tubercolosis yang berminyak. Faktor genjel (cord factor, trehalosa

mikrolet) menghambat respirasi mitokondria. Sulfolipid/ sulfatida

menghambat fusi fagosom-lisosom, sehingga M. tubercolosis

dapat bertahan hidup dalam sel.

2. Biakan

Media standar yang digunakan meliputi Lowenstein-Jensen,

Middlebrook, dankaldu untuk sistem otomatis cepat. Bakteri ini

menghasilkan niasin (sebagian besar mikroba lain tidak). Selain

itu, ia juga memiliki katalase yang peka terhadap panas sehingga

dalam uji katalase standar yang dilakukan pada suhu 68 0 C bersifat

negatif-katalase.
4

3. Patogenesis

Infeksi terjadi melalui debu atau titik cairan(droplet) yang

mengandung kuman TBC dan masuk ke jalan nafas. Penyakit

imbul setelah kuman menetap dan berkembang biak dalam paru-

paru atau kelenjar getah bening regional.

Perkembangan penyakit bergantung pada : Dosis kuman

yang masuk dan Daya tahan serta hipersensitivitas hospes.

Kelainan patologi yang terjadi :

1.Tipe Eksudatif

Terdiri dari inflamasi yang akut dengan edema, sel-sel

leukosit PMN dan menyusul kemudian sel-sel monosit yang

mengelilingi tuberculosis. Kelainan ini terutama terlihat pada

jaringan paru dan mirip Pneumonia bakteri. Dalam masa eksudatif

ini tuberculin adalah positif.

2. Tipe Produktif

Apabila sudah matang prosesnya lesi ini berbentuk

granuloma yang kronik, terdiri dari 3 zona.:

a) Zona Sentral dengan sel raksasa yang berinti banyak dan

mengandung tuberculosis.

b) Zona Tengah yang terdiri dari sel-sel epitel yang tersusun radial
5

c) Zona yang terdiri dari fibroblast, limfosit, dan monosit. Lambat

laun zona luar akan berubah menjadi fibrotik dan zona sentral

akan mengalami perkijuan. Kelainan seperi ini disebut sebagai

tuberkel.

Perjalanan Kuman tuberculosis di dalam tubuh.

Kuman menjalar melalui saluran limfe ke kelenjar getah

bening  ductus thoracicus  Organ tubuh melalui aliran darah

 Dapat juga langsung dari proses perkijuan masuk ke vena 

Pecah ke bronkus Tersebar ke seluruh paru-paru atau tertelan ke

tractus digastivus.

4. Gejala umum

 Rasa letih, lesu, kurus dan demam


 Pada tuberculosis paru batuk- batuk yang disertai darah, sakit
dada, anemi, keringat malam.
 Komplikasi tuberculosis paru adalah pleuritis, ateletaksis paru,
tbc miliaris dan meningitis.
6

1.2 Mycobacterium avium-intracellulare

Organisme tanah atau air ini adalah suatu oportunis yang menyebabkan

infeksi pada pejamu yang terganggu kekebalannya. Infeksi paru terjadi pada

pasien kanker, penerima transplantasi organ, dan AIDS.

1.3 Mycobacterium leprae

Parasit intrasel obligat ini (tidak dapat dikultur) menyerang kulit, saraf

perifer, dan lepra lepromatosa, mukosa saluran naps atas dan hidung. Manusia

adalah satu-satunya reservoir yang penting.

Anda mungkin juga menyukai