Anda di halaman 1dari 95

PRINCIPLES OF MEDICINE part II

Click to edit Master subtitle style

4/28/12

Kelainan Immunologi

Click to edit Master subtitle style

4/28/12

IMUNOLOGI
Imunitas : pertahanan terhadap penyakit Definisi :

semua mekanisme fisiologis yang membantu individu untuk mengenal materi asing pada dirinya kemudian menetralkan,mengeliminasi benda asing tsb dgn/tanpa kerusakan pada jaringan tubuh.

4/28/12

FUNGSI RESPON IMUN


1.Defence 2.Homeostatic 3.Surveillance

Ketiganya seimbang = sehat Tidak seimbang = sakit/kelainan

4/28/12

Sel-sel imunokompeten
I.Limfosit (sel-sel yg mampu mendeteksi

materi asing), tdd:

-Limfosit.B (sel B) : disintesa dlm sumsum tulang menjadi sel B mature sel Plasma -Limfosit.T(sel T) : disintesa pada sumsum tulang Diolah dalam Timus Limfosit mature Limfoblas yg memperantarai fogositosis.
II. RES (sel-sel yg mampu mfagosit sel asing

dgn kekuatan besar dan umur lebih panjang dibanding sel fagosit lain c/sel polimorf),sel RES terdapat pada Limpa, hati,nodus limfatikus, sumsum tlg.
4/28/12

RESPON IMUN

4/28/12

Respon Imun NonSpesifik


Pertahanan pertama thdp benda asing lewat sel-sel yg tidak spesifik :
Reaksi infalamasi ( sel tertentu ) Reaksi pertahanan fisik (kulit,mukosa,silia,batuk) Reaksi pertahan biokimia(keringat,saliva,mukus,HCl)

Tdpt 2 mekanisme : 1.Sistem seluler ; melibatkan secara langsung sel-sel imunokompeten 2.Sistem humoral ; melibatkan perangkat yaitu enzzim,komplemen,dan interferon

4/28/12

Respon Imun Spesifik


Benda asing (Ag) merangsang terbentuknya Ab

yang spesifik thd Ag yang masuk tadi

3 sifat respon imun spesifik :

1. Spesifisitas; memp. Kepekaan tinggi membedakan Ag satu dengan lainnya 2. Heterogenesitas; berbagai jenis sel dan produk-nya dpt bereaksi dgn Ag yang berbeda-beda 3. Memori; kemampuan utk mengenali dan mengingat kembali Ag yang pernah masuk

4/28/12

2 mekanisme pada respon imun SPESIFIK


1. Seluler; adalah mekanisme yang diperantarai oleh limfosit T yang tersensitisasi,terdiri dari: Thelper,Tsupresor,Tkontrasupresor,Tsitotoksik 2. Humoral; adalah Reaksi yang diperantarai oleh produk sel B (limfosit B dan Sel Plasma) yaitu Antibodi/Ab, yang disebut Imunoglobulin/Ig,tdd: - IgA - IgE - IgD - IgG
4/28/12

4/28/12

TOLERANSI IMUNOLOGIK
Mrpk resp.imun NORMAL utk dapat membedakan antara jaringan sendiri dengan benda asing, shg tidak terbentuk Ada 2 jenis toleransi imun : penyerangan terhadap jaringan tubuh sendiri

tol.imun perolehan/dapatan; tubuh tidak mampu merespon thd.Ag dari luar tubuh (eksogen) tol.imun alami; tubuh tidak mampu merespon thd. Ag dari dalam tubuh sendiri (endogen), hal ini bisa terjadi krn genetik

4/28/12

PENYAKIT / KELAINAN IMUNOLOGIK Respon imun dapat menyebabkan kelainan jika respon ini bereaksi melawan jaringan tubuh sendiri. Sistem imun dapat menyimpang melalui 3 cara :

1. Imunodefisiensi ,respon imun yang inefektif 2. Hipersensitivitas ,respon imun yg over reactive 3. Peny.Autoimun, aktivitas respon imun yang menyerang molekul, sel, atau jaringan tubuh sendiri akibat kegagalan toleransi karena sistem homeostatik tidak berfungsi.

4/28/12

3 teori tentang PENYAKIT AUTOIMUN

1.Teori Klon Terlarang; ada suatu klon dari


Limfosit yg timbul karena mutasi somatik, ada 2 kemungkinan;

-Sel mutan membawa Ag asing


-Sel mutan mengalami proliferasi shg dianggap asg
2. Teori Antigen Terasing; selama masa embrio

jaringan yg secara anatomi terletak jauh dari sistem limforetikuler/ terasing maka akan 4/28/12

ETIOLOGI PENYAKIT AUTOIMUN

4/28/12

KLASIFIKASI PENYAKIT AUTOIMUN

Tanda-tanda umum : -AutoAb yang beredar akan bereaksi dgn unsur-unsur jaringan normal -Ig meningkat dalam serum -Lebih sering mengenai wanita -Perjalanan peny. Bisa progresif, eksaserbasi , bisa menyembuhkan - AutoAb-nya bernilai diagnostik secara laboratoris

4/28/12

PATOFISIOLOGI PenyakitAutoimun PATOFISIOLOGI Penyakit Autoimun

Ag

4/28/12

Fungsi Sistem Imun dan Penyimpangannya


Fungsi
Defence (pertahan an) HomeostaTic Eksogen Endogen Penghancura Penyakit n sel-sel rusakautoimun dan tidak berguna Pemusnah an sel-sel mutan dan sel neoplasma

Asal Contoh rangsang


Eksogen Perlawanan thd m.o

Hiperaktivit Hipoaktivi as tas


Alergi Defisiensi imun

_
Penyakit keganasan

Surveillance Eksogen (pengawas Endogen an)

4/28/12

TRANSPLANTATION MEDICINE

Click to edit Master subtitle style Transplantasi organ secara

umum digunakan untuk menyelamatkan jiwa sesorang

4/28/12

Klasifikasi
Sangat penting diketahui berhubungan dengan manajemen dan prognosis

4/28/12

4/28/12

transplantasi autologous ke atau dari satu

orang
Isografttransplantasi dari kembar identik transplantasi allogeneic transplantasi didapat

dari pendonor yang tidak identik secara genetik kepada penerima nya

transplantasi xenogeneic transplantasi dari

pendonor ke satu spesies ke penerima spesies lain


4/28/12

Oral Health Considerations


Pasien transplamtasi organ lebih mudah

untuk terkena bakteri, virus dan jamur yang dapat menyebabkan infeksi oral
Tanda-tanda infeksi oral bergantung pada

penurunan respon radang, tingkat imunosupresi dan respon imun pasien, dan adanya ulserasi oral

4/28/12

Obat-obatan dan efek sampingnya biasanya berhubungan dengan kerusakan periodontal

4/28/12

Infeksi virus sering muncul pada pasien immunosupresi herpes simplex, virus varicella-zoster dan oral hairy leykoplakia

4/28/12

Infeksi jamur

pseudomembranous candidiasis, termasuk aspergillosis, cryptocococsis, mucormycosis dan blastomycosis

4/28/12

Oral mucositis (OM) keluhan yang sering

muncul pada pasien kemoterapi agen paliatif, seperti gabungan dari anestesi, antihistamin dan obat-obatan lainnya

Pencegahan : profilaksis tretinoin topikal

Disfungsi kelenjar saliva sering muncul

pada pasien pasca HCT


4/28/12

Dental Management
Perawatan gigi untuk pasien yang sedang

mempersiapkan untuk transplantasi atau bagi mereka yang sudah memiliki transplantasi harus dikoordinasikan dengan petunjuk dokter
Dokter biasanya berkonsultasi dengan dokter

gigi pasien, untuk memastikan pasien tidak memiliki infeksi oral akut yang dapat mempersulit proses transplantasi pekerja kesehatan sangat penting

Komunikasi yang dekat dan detail antar


4/28/12

4/28/12

Pre transplantations Considerations


Pasien yang menunggu transplantasi ginjal

kerusakan ginjal tingkat akhir hemodialisis memerlukan antibiotik profilaksis sebelum perawatan gigi untuk mencegah bakteri endokarditis tekanan darah harus dimonitor

Biasanya kelebihan cairan dan hipertensi Variasi metabolisme dan ekskresi obat juga

harus dipertimbangkan perubahan dosis obat-obatan


4/28/12

Pasien yang menunggu transplantasi

jantung(CAD) dan gagal jantung kongestif tidak diindikasikan rawat jalan dental treatment mendapat transplantasi

Biasanya tidak boleh keluar RS sebelum

4/28/12

Pasien yang menunggu transplantasi paru-

paru sulit bernapas dan terapi oksigen

Perawatan gigi harus menghindari penggunaan

sumber-sumber yang mudah terbakar di dekat pasien jika ia menggunakan terapi oksigen kontraindikasi depressi pernafasan

Menghirup anestesi dan obat narkotika

4/28/12

Pasien menunggu transplantasi pankreas

pengelolaan glukosa abnormal pertimbangan tingkat glukosa serum sebelum memulai pengobatan harus dilakukan dalam dental treatment

Rentan infeksi dan perdarahan hati hati

4/28/12

dokter gigi yg merawat pasien

pretransplantation harus mempertimbangkan potensi komplikasi gigi yang secara signifikan dapat berdampak pada proses transplantasi
Sebaiknya dilakukan pemeriksaan klinis gigi,

periodontium, dan mukosa oral serta kepala dan leher daerah, termasuk kelenjar getah bening dan kelenjar liur secara rinci

4/28/12

Dokter gigi menghilangkan infeksi sebelum

transplantasi
Perencanaan perawatan gigi harus

memperhitungkan kondisi pasien, evaluasi lab, termasuk parameter seperti sel darah dan trombosit, serum kimia untuk menentukan derajat disfungsi organ, dan studi koagulasi

4/28/12

Post-transplantation Consideration

Immediate post transplantation period


Kondisi pasien paling rentan terhadap

penolakan dan infeksi berat

Periode dimulai segera setelah proses

transplantasi sampai organ transplant dapat berfungsi dengan benar

Pasien ini Imunosupressi 4/28/12 cegah

Stable post-transplantation period


Saat organ transplantasi sudah stabil waktu terbaik untuk melakukan perawatan gigi

organ berfungsi dengan baik dokter transplantasi imunosupressi

Untuk keamanantetap konsultasi dengan Memperhatikan interaksi obat terhadap obat


4/28/12

Pasien dgn CSA (imunosupresive

medicine)klindamisin

Level CSA dapat terpengaruh oleh obat seperti :


Anti inflamasi : diklofenak, sulindac,

naproxen

Antifungal : itraconazol, fluconazole Ketoconazole Antibiotik : clarithromycin, eritromisin


4/28/12

Chronic Rejection Period


Jika organ transplantasi mengalami kegagalan Parameter laboratorium menunjukkan

kegagalan fungsi organ

Dapat dilakukan biopsi berisiko dilakukan dental treatmentpasien

gagal organ dan imunosupressi

Emergency konsul dengan dokter


4/28/12

Diabetes Mellitus

Click to edit metabolic yang ditandai penyakit Master subtitle style

dengan disregulasi dari metabolism karbohidrat, protein, dan lipid

4/28/12

Klasifikasi DM

4/28/12

Adult disorder : >40th diderita oleh pasien pada DM tipe 1 2

usia muda Sering dikaitkan kelebihan berat badan didiagnosis sebelum dan fenotip gemuk akhir usia remaja juvenille diabetes biasanya kurus

4/28/12

DM tipe 1
Absolute insulin

DM tipe 2
Resistensi insulin

deficiency

e/
autoimmune destruction sel beta pankreas Kehilangan pankreas : pankreatitis, surgical removal

(fungsi insulin melemah)


e/ tidak diketahui, tidak

terjadi destruksi sel beta

Resiko DM tipe 2

meningkat seiring umur, obesitas, dan kurangnya aktifitas fisik

Sering ditemukan pada 4/28/12

GDM / Gestational

DM

Other Specific Types


Jarang terjadi e/

Intoleransi glukosa

didiagnosis pd bumil yg tidak memiliki DM kembali setelah melahirkan, namun terjadinya DM tipe 2

Kebanyakan normal

cacat genetik sel beta atau aksi insulin, penyakit pankreas, endokrinopathies, penggunaan obat / bahan kimia, infeksi, Jumlah kortisol, glukagon, 4/28/12 epinefrin, dan GH yg

Klasifikasi DM

http://jada.ada.org/content/139/suppl_5/8S/T1.me

4/28/12

Patofisiologi

4/28/12

4/28/12

DIAGNOSIS

4/28/12

TREATMENT

4/28/12

4/28/12

Complications

Mikrovascular & makrovascular

4/28/12

Mikrovascular :

Disfungsi endotel & ischemia jaringan Retinopathy : kebutaan Neuropathy : nyeri, khlgn sensasi nyeri dan sentuh, Nephropathy : renal failure & dialysis cardiomyopathy Atherosclerotic disease semua arteri mayor infark myokardium, stroke Diperparah oleh : merokok, hipertensi, dyslipidemia

Makrovascular

Orang dg DM yang tidak terkontrol juga memiliki

penyembuhan luka yg lama dan meningkatkan terkenanya infeksi


4/28/12

4/28/12

Oral Complications of Diabetes

4/28/12

1. Gingivitis & Periodontal Disease


Sering disebut kompikasi ke-6 DM plg sering

ditemukan

Faktor yang mempengaruhi :


Penurunan fungsi leukosit PMN Metabolisme abnormal dari kolagen Pembentukan advanced glycation end products (AGE) mempengaruhi stabilitas kolagen

Destruksi jaringan periodontal meningkat seiring

umur & lebih tinggi pd pasien dg DM dibandingkan pasien non-DM pada semua rentang usia 4/28/12

Diduga perbedaan host response patogen

periodontal peningkatan kerusakan jaringan pd pasien DM


Komplikasi oral pd pasien DM yg tdk terkontrol

berkaitan dg :

Perubahan respon infeksi Perubahan mikrovasular Peningkatan konsentrasi glukosa di saliva dan cairan gingiva
4/28/12

2. Disfungsi Glandula Saliva & Xerostomia


Dapat terjadi karena :

Polyuria Masalah metabolisme atau endokrin

Mengakibatkan :

Kekeringan, atrofi, mukosa pecah-pecah Mukositis, ulcer, desquamation, inflamasi, depapilasi lidah Kesulitan mengnyah, menelan, merasa penurunan konsumsi nutrisi
4/28/12

3. Candidiasis
Infeksi jamur opportunistik; biasanya berkaitan

dg hyperglycemia

Lesi oral:
Median rhomboid glositis Atrofi glositis Angular cheilitis denture stomatitis pseudomembranous candidiasis

e/

Immunological compromised conditions 4/28/12

4/28/12

4. Burning Mouth Syndrome


Biasanya tidak ada lesi yang terdeksi klinis e/ pd DM yg tidak terkontrol :

Disfungsi saliva Candidiasis Abnormalitas neuron : depresi

Autonomic dan sensory-motor neuropathies

adalah bagian dari sindrom diabetes : 50%, 25th stlh onset DM tingling, baal, nyeri, terbakar.
4/28/12

Neuropathy oral simptomp parestesi &

5. Lichen Planus
Diduga karena:

proses mediasi immunologis : reaksi hipersentifitas Efek samping OHA atau obat anti-hipertensi

Tampaknya keadaan ini tidak berhubungan antara

lichen planus dan DM, namun dlm sebuah penelitian ditemukan 28% pasien dg lichen planus menderita DM dibanding non-DM.

menunjukkan diabetes mungkin berkaitan dengan dg imunopatogenesis LP


4/28/12

6. Acute Oral Infections


Ex. Recurrent HSV, periodontal abcess, palatal ulcer. Pernah ada kasus dilaporkan infeksi leher bgn dalam yg

mengancam nyawa karena periodontal abcess dan fatal palatal ulcer pd pasien dg DM
Akhirnya ulcer tidak hanya superficial, tapi tampak deep

granulomatous disease

Diduga berkaitan dengan adanya mekanisme patogenik

berkaitan dengan peningkatan kerentanan thd infeksi periodontal (ex. Luka yg lama sembuh, berkurangnya kemotaksis dan fungsi PMN)
4/28/12 Kunci utama untuk mengurangi dampak infeksi oral akut

General Management Considerations

4/28/12

Before initialing dental treatment

4/28/12

During treatment

4/28/12

4/28/12

After treatment
HARUS DIINGAT !
Pasien dg DM tdk terkontrol beresiko tinggi

terkena infeksi dan terjadi penundaan penyembuhan luka

Infeksi akut dapat mempengaruhi resistensi insulin

kurang baik dan kontrol glycemic mempengaruhi kemampuan tubuh untuk sembuh berikan antibiotik (u/ pasien yg jelas terkena infeksi dan menjalani bedah)

Salisilat : sekresi insulin & sensitifitas, dpt


4/28/12

mempengaruhi sulfonylureas hypoglycemia

4/28/12

Endocrine Disease

Click to edit Master subtitle style

4/28/12

1. Hypothalamus & anterior pituary

4/28/12

Hypothalmus and Anterior Pituitary


Penyakit pituitary dapat timbul dengan

penyakit yang terjadi saat lahir


tidak terlihat jelas oleh klinisi kesehatan mulut. Pasien dengan disfungsi hormonal yang

disebabkan oleh penyakit pituitary dapat ditemukan dengan adanya abnormalitas signifikan pada pemeriksaan kepala dan leher.

4/28/12

Hypothalmus and Anterior Pituitary


sering timbul perubahan pada penglihatan

dan kehilangan integritas penglihatan.

Contohnya, pada Graves disease, kelainan pada fungsi motorik cranial nerve III, IV, dan VI.

4/28/12

Hypothalmus and Anterior Pituitary


Pada acromegaly

dan Cushings disease, adenoma pituitary mengeluarkan hormone aktif, perubahan pada tampilan wajah dan struktur orofacial
4/28/12

Principle Of Medicine

4/28/12

2. Adrenal disease condition

4/28/12

4/28/12

ADDISON DISEASE

4/28/12

4/28/12

CUSHING DISEASE

e/ terapi glukokortikoid yang berlebihan,

produksi ACTH
Manifestasi klinis : obesitas dg akumulasi

lemak pd supraklavikular dan leher, hipertensi, intoleransi glukosa, menstrusi tdk teratur, neuropsychological disturbance

4/28/12

Oral health consideration

4/28/12

Oral health consideration *cont


Kerentanan thdp infeksi

Pasien yang sedang di terapi glukokortikoid kronis immunocompromised rentan terhadap antibiotik profilaksis infection. Pasien dengan Sindrom Cushing juga lebih cenderung terkena infeksi dan terdapat jamur Candida karena flora abnormal pada kulit dan mukosa.

4/28/12

Oral health consideration *cont

4/28/12

3. Thyroid disease

4/28/12

4/28/12

HYPERTHYROIDISM / THYROTOXICOSIS
produksi hormon tiroid; fungsi tiroid e/

Ectopic thyroid tissue Toxic thyroid adenoma Toxic multinodular goiter Subacute thyroiditis Graves disease

4/28/12

4/28/12

4/28/12

4/28/12

HYPOTHYROIDISM

4/28/12

4/28/12

Neuromuscular Disease

Click to edit Master subtitle style

4/28/12

1. Cerebrovascular disease

4/28/12

Definisi

4/28/12

Manifestasi klinis stroke

4/28/12

4/28/12

4/28/12

Anda mungkin juga menyukai