Anda di halaman 1dari 34

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAKUPAN ASI

EKSKLUSIF YANG TINGGI PADA BULAN AGUSTUS 2015 DI


DESA GENENG KECAMATAN GATAK KABUPATEN
SUKOHARJO
Pembimbing:
drg. Tri Prasetyo Nugroho, MM

Syafni Yulia Sistri, S.Ked


J510145005
Titis
Purboningsih,
S.Ked
J510145073
Wisnu Wijayanto, S.Ked
J510145017
Yulistia Eka Sari, S.Ked
J510145061
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAM MASYARAKAT
PUSKESMAS GATAK KABUPATEN SUKOHARJO
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015

Latar Belakang
ASI sebagai makanan terbaik untuk
bayi (Sugiarti,2011).
KEPMENKES Nomor
450/MENKES/SK/VI/2004 yang
menetapkan ASI Eksklusif adalah Air
Susu Ibu yang diberikan kepada bayi
sampai bayi berusia 6 bulan tanpa
diberikan makanan dan minuman,
kecuali obat dan vitamin.

Indonesia sebesar 1.348.532 (54,3%), tidak ASI


Eksklusif sebesar 1.134.952 bayi (RIKESDAS,
2013)
Provinsi Jawa Tengah sebesar 58,4%
(RIKESDAS, 2013)
Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo
pada tahun 2010 cakupan pemberian ASI
eksklusif sebesar 64,58% sedangkan pada
tahun 2011 cakupan pemberian ASI eksklusif
sebesar 55,00% dengan target nasional
sebesar 80%.

Angka
nasional

Puskesmas Gatak Sukoharjo pada


bulan Agustus 2015 sebesar 57,01%
dari 314 jumlah bayi yang ada.
Desa geneng dengan jumlah 33 bayi
0-6 bulan yang mendapatkan ASI
Eksklusif sebesar 69,70%.

Laporan cakupan ASI Eksklusif bulan


Agustus 2015

Faktor pemberian ASI Eksklusif


diantaranya adalah demografi,
psikososial, pelayanan kesehatan dan
keterbatasan biomedikal, masyarakat, dan
kebijakan publik (Syarif, 2008).
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik
untuk mengetahaui faktor-faktor yang
mempengaruhi cakupan ASI Eksklusif
yang tinggi di Desa Geneng, Kecamatan
Gatak, Kabupaten Sukoharjo.

Rumusan Masalah
Bagaimana
gambaran
deskriptif
faktor-faktor yang mempengaruhi
cakupan ASI Eksklusif yang tinggi di
desa Geneng Kecamatan Gatak
Kabupaten Sukoharjo?

Tujuan Penelitian
Mengetahui gambaran deskriptif
faktor-faktor yang mempengaruhi
cakupan ASI Eksklusif yang tinggi di
desa Geneng, Kecamatan Gatak,
Kabupaten Sukoharjo.

Manfaat Penelitian
Bagi Peneliti
Sebagai pembelajaran dan pengalaman
dalam melakukan penelitian yang terkait
dengan kesehatan masyarakat serta
media pengembangan kompetensi diri
sesuai dengan keilmuan yang diperoleh
selama perkuliahan dalam meneliti
masalah yang berkaitan dengan
kesehatan masyarakat.

Bagi Fakultas Kedokteran


Salah satu wujud Tridharma Perguruan
Tinggi (akademik, penelitian, dan
pengabdian masyarakat) dalam bidang
kesehatan masyarakat dan menjadi
bahan masukan untuk penelitian
selanjutnya.

Bagi Puskesmas
Sebagai bahan informasi untuk
mengambil langkah-langkah kebijakan
dimasa depan, seperti memberikan
penyuluhan/informasi yang terkait
dengan ASI Eksklusif.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

KOMPOSISI ASI

MANFAAT ASI

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


PEMBERIAN ASI

Demografi
Psikososial
Pelayanan Kesehatan dan Keterbatasan
Biomedikal
Masyarakat
Kebijakan Publik

FAKTOR
PENGHAMBAT
PEMBERIAN ASI

Perubahan sosial budaya


Faktor psikologis
Faktor fisik ibu
Kurangnya dorongan dari petugas kesehatan
Meningkatnya promosi susu formula sebagai pengganti
ASI di media sosial
Penjelasan yang salah dari petugas kesehatan yang
menyarankan mengganti asi dengan susu formula

BAB III
METODE PENULISAN

Data sekunder diperoleh


dari laporan kerja
Puskesmas Gatak pada
bulan Agustus tahun
2015 meliputi jumlah
bayi yang mendapat ASI
ekslusif usia 0-6 bulan di
Desa Geneng,
Kecamatan Gatak
Kabupaten Sukoharjo
Data primer diperoleh
melalui wawancara dengan
30 orang ibu-ibu yang
mempunyai anak usia 0-6
bulan di Desa Geneng
Kecamatan Gatak Kabupaten
Sukoharjo pada hari Jumat
tanggal 18 September 2015.

Hasil...
Usia Ibu Bayi ASI Eksklusif
Usia
Frekuensi
Persentase
< 18 tahun

18-25 tahun

10

33,3%

26-30 tahun

23,3%

> 30 tahun

13

43,4%

Total

30

100%

Sumber : Data Primer, 2015.

0%

Pendidikan Ibu Bayi ASI Eksklusif


Pendidikan
Frekuensi
Persentase
Tidak tamat SD

0%

SD

10%

SMP

12

40%

SMA

14

46,7%

3,3%

Perguruan Tinggi
Total

30

100%

Sumber : Data Primer, 2015.

Pekerjaan Ibu Bayi ASI Eksklusif


Pekerjaan

Frekuensi

Persentase

Ibu Rumah Tangga

23

76,7%

Wiraswasta

6,7%

Buruh

13,3%

Pegawai Swasta

3,3%

Pegawai negeri/TNI/POLRI

0%

30

100%

Total

Sumber : Data Primer, 2015.

Pengetahuan Ibu Bayi ASI Eksklusif


Pengetahuan

Frekuensi

Persentase

Baik

30

100%

Buruk

0%

Total

30

100%
Sumber : Data Primer, 2015.

Laporan Cakupan Pemberian ASI Eksklusif di


Puskesmas Gatak Kabupaten Sukoharjo Agustus 2015

Sumber : Data Sekunder.

Pembahasan...
Berdasarkan data-data
yang diperoleh baik
primer maupun sekunder
yang telah dijabarkan
diatas menunjukkan
bahwa cakupan ASI
eksklusif yang tinggi pada
desa Geneng dapat
dipengaruhi oleh
beberapa faktor antara
lain demografi,
psikososial, pelayanan
kesehatan dan
keterbatasan biomedikal,
masyarakat, dan
kebijakan publik.

Demografi yang dimaksud adalah tingkat pendidikan dan umur ibu


dewasa serta anggota keluarga kecil memberikan dampak positif dalam
hal menyusui. Ibu berpendidikan rendah, usia muda, menyusui anak
pertama, ibu berkerja dan tidak mempunyai pasangan serta bertempat
tinggal di kota memberikan dampak negatif dalam hal menyusui.

Sedangkan pada hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa tingkat


pendidikan ibu tidak berpengaruh terhadap pemberian ASI eksklusif, hal
ini tergantung pada kemauan ibu itu sendiri dalam memberikannya.

Adapun faktor lain dalam demografi yaitu usia/umur ibu. Semakin cukup
umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang
dalam berfikir dan bekerja (Wawan, 2010).

Hal ini sesuai dengan hasil wawancara yang diperoleh yaitu usia ibu
terbanyak pada rentang usia > 30 tahun. Semakin tinggi usia ibu
sebanding dengan tingkat kematangannya dalam berfikir dan bekerja
sehingga dapat mengambil keputusan untuk memberikan ASI eksklusif
kepada bayinya.

Pekerjaan ibu juga memiliki peran dalam mempengaruhi pemberian ASI


eksklusif, dimana ibu yang memiliki keseharian sebagai ibu rumah tangga lebih
mempunyai banyak waktu untuk memperhatikan anaknya dan memberikan ASI
eksklusif.

Pernyataan ini sesuai dengan hasil wawancara yang didapat yakni pekerjaan ibu
terbanyak yang memberikan ASI eksklusif adalah Ibu Rumah Tangga (IRT).

Tingkat pengetahuan ibu merupakan aspek pokok untuk menentukan


perilakunya, baik yang disadari ataupun tidak disadari. Pengetahuan merupakan
salah satu faktor predisposisi terjadinya sebuah perilaku (Notoatmodjo, 2007).

Hal ini tentu saja dapat mempengaruhi tindakan ibu untuk memberikan ASI
eksklusif kepada bayi mereka. Berdasarkan data wawancara diatas tingkat
pengetahuan ibu khususnya di Desa Geneng memperoleh hasil yang baik
dengan persentase 100%, sehingga memberikan kontribusi cakupan ASI
eksklusif yang tinggi di Desa Geneng.

Selain demografi faktor


psikososial juga dapat
mempengaruhi pemberian
ASI eksklusif. Psikososial
merupakan pemberian
dukungan dari keluarga,
teman-teman, budaya dan
keberhasilan pengalaman
menyusui sebelumnya, halhal diatas memberikan
dampak positif untuk
menyusui bayi selanjutnya.

Perhatian dan dukungan


masyarakat yang tinggi,
tersedia ruangan ibu
menyusui, dan advokasi
pengambilan kebijakan untuk
memperhatikan ibu
menyusui memberikan
dampak positif terhadap
praktek menyusui.
Terdapatnya Sistem
surveilan, rumah sakit
sayang ibu-bayi, undangundang pemasaran susu
pengganti ASI, rekomendasi
kantor memberikan cuti
bekerja bagi ibu yang
menyusui, juga memberikan
dampak positif terhadap
praktek menyusui.

Faktor lainnya seperti


pelayanan kesehatan dan
keterbatasan biomedikal ibu
dalam mendapatkan
pelayanan prenatal,
pelatihan perawatan
payudara dan pelatihan
menyusui memberikan
dampak positif terhadap
praktek menyusui.

Kesimpulan
Kesimpulan
Beberapa faktor yang mempengaruhi cakupan ASI
eksklusif yang tinggi di Desa Geneng Kecamatan
Gatak Kabupaten Sukoharjo antara lain usia,
pekerjaan, dan pengetahuan. Dimana usia > 30
tahun, pekerjaan sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT),
dan pengetahuan yang baik memiliki hubungan
dalam meningkatkan angka ASI eksklusif khususnya
di Desa Geneng.

Saran
Saran
Perlunya pemberian penyuluhan rutin mengenai
pentingnya pemberian ASI eksklusif kepada ibuibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan di desadesa lain yang masih memiliki angka cakupan
ASI eksklusif rendah.
Diharapkan adanya penelitian lebih lanjut
mengenai faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi ASI eksklusif selain usia,
pekerjaan, pendidikan, dan pengetahuan.

Daftar pustaka
Adhania A., 2008. Hubungan Durasi Pemberian ASI Ibu Berkerja Terhadap Kejadian ISPA Pada Anak Baduta (Bawah Dua Tahun) Di Kecamatan
Bambang Lipuro-Bantul. Minat Utama Kesehatan Ibu Dan Anak Kesehatan Reproduksi Program Studi Ilmu Keshatan Masyarakat Jurusan Ilmu-Ilmu
Kesehatan. Program Pasca Sarjana Fakultas Kedokteran UGM Yogyakarta. Tesis.
Afrosea L., Banu B., Ahmed R.K., & Khanom K., 2012. Factors associated with knowledge about breastfeeding among female garment workers in
Dhaka city. WHO South-East Asia Journal of Public Health ;1(3):249-255
Agunbiade M.O. & Ogunleye V.O., 2012. Constraints to exclusive breastfeeding practice among breastfeeding mothers in Southwest Nigeria:
implications for scaling up. Agunbiade and Ogunleye; licensee BioMed Central Ltd. This is an Open Access article distributed under the terms of the
Creative Commons Attribution License (http://creativecommons.org/licenses/by/ 2.0), which permits unrestricted use, distribution, and reproduction
in any medium, provided the original work is properly cited.
Arat M, et al., 2010. Knowledge, Beliefs, and Practices Regarding Exclusive Breastfeeding of Infants Younger Than 6 Months in Mozambique: A
Qualitative Study. Journal of Human Lactation http://jhl.sagepub.com/
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar. Pola Pemberian ASI. 2013;(20):4.
Departemen Kesehatan Indonesia.Situasi dan Analisis ASI Eksklusif. Pusat Data dan Informasi Kesehatan RI.2013;1-8
Cai X., Wardlaw T., & Brown W. D., 2012. Global trends in exclusive breastfeeding. Cai et al.; licensee BioMed Central Ltd. This is an Open Access
article distributed under the terms of the Creative Commons Attribution License (http://creativecommons.org/licenses/by/2.0), which permits
unrestricted use, distribution, and reproduction in any medium, provided the original work is properly cited.
Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta
Nugroho. T., 2011. ASI Dan Tumor Payudara. Yogyakarta. Nuha Medika
Proverawati. A & Rahmawati. E., 2012. Perilaku Hidup Bersi Dan Sehat. Yogyakarta. Nuha Medika
Roesli U., 2012. Panduan Inisiasi Menyusui Dini Plus ASI Eksklusif. Jakarta: Pustaka Bunda
Soetjiningsih., 2012. ASI petunjuk Tenaga Kesehatan. Jakarta. EGC
Sugiarti E., Zulaekah S., & Puspowati D.S., 2011.Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemberian ASI Eksklusif Di Kecamatan Karang Malang
Kabupaten Sragen. Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-7621, Vol. 4, No. 2, Desember 2011: 195-206
Syarif I., 2008. Hubungan Antara Pemberian ASI Eksklusif Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Umur 2-3 Tahun Dikabupaten Seluma Proppinsi
Bengkulu Tahun 2008. Minat Utama Gizi Dan Kesehatan Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat. Program Pasca Sarjan Fakultas Kedokteran UGM
Yogyakarta. Tesis.
Uchenna O., 2012. Problems encountered by breastfeeding mothers in their practice of exclusive breast feeding in tertiary hospitals in Enugu State,
South-east Nigeria. International Journal of Nutrition and Metabolism Vol. 4(8), pp. 107 113
Wawan A & Dewi N., 2010. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Manusia. Yogyakarta : Nuha medika.
Widodo, Y.,2011. Cakupan pemberian asi eksklusif: akurasi dan interpretasi data survei dan laporan program. Gizi Indon: 34(2): 101-108
http://dkk.sukoharjokab.go.id/read/gerakan-masyarakat-asi-eksklusif

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai