C HIPOKALEMI
Oleh :
dr. Indri Agustin S
dr. Syafni Yulia Sistri
Pendamping :
dr. Solvia Yanuaita
dr. Suzi Ratnawati
IDENTITAS PASIEN
Nama : An. D
Usia : 13 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Bogor
Agama : Islam
KELUHAN UTAMA
Demam sejak 1 minggu yang lalu
ANAMNESIS
Ibu os mengatakan os demam sejak 1 minggu SMRS, disertai
mual (+), muntah (+) 3x/hari dan apabila sesudah makan. Apabila
sedang demam os sampai mengigil.
Ibu juga mengatakan tangan dan kaki os lemas, keluhan ini
dirasakan memberat sejak 3 hari SMRS. Lemas pada kedua tangan dan
kaki, tidak ada kelemahan dalam satu sisi, dan menyebabkan os tidak
bisa berjalan dan bangun dari tempat tidur. Satu hari SMRS os ingin ke
kamar mandi dan tiba-tiba terjatuh, sehingga harus di gendong oleh
ayahnya. Sebelumnya os tidak terjatuh, atau terkena benturan.
Ibu os mengatakan os sempat terjatuh 3 hari yang lalu saat
sedang di bonceng oleh ayahnya. Tidak ada luka, dan memar.
Ibu os juga mengeluhkan nafsu makan menurun, asupan
makanan sangat sedikit karena os merasa mual dan apabila sesudah
makan langsung muntah. Os sering BAK >5x/hari terutama setelah
minum, BAB belum selama 2 hari ini.
RIWAYAT PENYAKIT
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Keluhan pertama kali dirasakan seperti ini.
RIWAYAT PENGOBATAN
Tidak ada
RIWAYAT ALERGI
Tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK
• Keadaan umum: tampak sakit berat
• Status generalis:
- Kesadaran: kompos mentis, GCS:15
- Tanda vital:
Tensi: 90/60 mmHg
Nadi: 100x/menit
Respirasi: 20x/manit
Suhu: 36.9 derajat celcius
BB : 30kg
Status generalisata
Kepala : Normochepali
Mata : Ca -/-, SI -/-
Hidung : Secret -/-
Telinga : Serumen -/-
Mulut : Mukosa bibir lembab, sianosis -/-
Leher : Pembesaran KGB -/-,
Permbesaran tyroid -/-, JVP normal
THORAX
JANTUNG
DEPAN
• Inspeksi : Simetris, retraksi dinding dada (-)
• Palpasi : Vocal premitus kanan=kiri
• Perkusi : Sonor di kedua lapang paru
• Auskultasi : Vesikuller (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
BELAKANG
• Inspeksi : Simetris, retraksi (-)
• Palpasi : Vocal premitus kanan=kiri
• Perkusi : Sonor di kedua lapang paru
• Auskultasi : Vesikuller (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
ABDOMEN
• Inspeksi : Tampak datar
• Auskultasi : Bising usus (+) normal
• Palpasi : Nyeri tekan epigastrium (+)
• Perkus :Timpani diseluruh lapang abdomen
Ektremitas
ATAS
BAWAH
• Akral hangat : +/+
• CRT : <2detik (+/+)
• Edema : -/-
• Motorik : 3/3
STATUS NEUROLOGIS
• Kesadaran : Compos Mentis
• GCS : 15
• RANGSANG MENINGEALV :
- kaku kuduk : (-)
- Kerniq : (-)
- Brudzinski I, II, III : (-)
• TANDA IRITASI RADIX DAN COXITIS :
- Laseq : (-)
- Braggard : (-)
- Patrick : (-)
- Kontrapatrick : (-)
• FUNGSI MOTORIK
- Gerakan involunter : (-)
- Kekuatan otot : atas 3/3, bawah 3/3
• FUNGSI SENSORIK : +/+, +/+
• N. CRANIAL : dalam batas normal
• R. FISIOLOGIS :
- Biceps : +/+
- Triceps : +/+
- Patella : +/+
- Achilles : +/+
• R. PATOLOGIS :
- Babinsky : -/-
- Caddock : -/-
• FUNGSI LUHUR : baik
• FUNGSI VEGETATIF : baik
PEMERIKSAAN PENUNJANG
LABORATORIUM
Tanggal Hasil Nilai Rujukan
16/06/2017 HB : 16.9
Di UGD Ht: 50
Leukosit : 25800
Trombosit : 534.000
LED : 3
Widal :
S typhosa H : 1/80
S. Paratyphosa : 1/80
DIAGNOSIS KLINIS
- SYOK SEPSIS + susp DSS
- SUSP. TETRAPARESE E.C ??
- SUSP GBS
THERAPY DI UGD
- RL 1 kolf guyur
- Co/ dr. Novelia Sp.A via telpon
- Cek CRP, darah lengkap, puasa
- RL 150cc/jam selama 4 jam, selanjutnya ulang DR apabila sudah ada
hasil lapor
- Cefotaxime 2x1 gr iv drip
- Ranitidin 2x30mg iv
- Paracetamol 3x1/2 tab
Pukul 21.00
Co/ ulang di ruangan
GDS 128mg/dl
Ivfd RL 2000cc/24 jam
Cek GDS + LED , widal, CRP
Diet cair minum dulu, puasa makan
FOLLOW UP
Tanggal Hasil pemeriksaan , analisis dan Hasil Instruksi
tindak lanjut/implementasi Laboratorium
17/06/2017 S: ibu os mengatakan os belum bisa Hb: 15.0 inf. RL 2000cc/24 jam
duduk sendiri, tangan dan kaki masih Ht : 43 Co/ dr. Sp.S
lemas dan os tidak bisa tidur Leu: 18.100 Ro. Thorax
O : KU: lemas Trom: 439.000
Kesadaran CM
TD : 100/70 mmhg
Suhu : 36
N: 100x/menit
17/06/2017 S: lemas (+), mual (+), muntah (-) Na+ : 138 4 jam pertama
16.00 O : ku : lemas, K: 1.5 30 meq + 500cc RL
Kes: CM Clorida : 103 125cc/jam (40tpm)
Co/ dr. Novelia Sp.A (+)
20 jam berikutnya
48 meq +500cc RL
25 cc/jam (8tpm)
17/6/2017 Co/ dr. Herviana Sp.S - Ro thorax
S : 1 minggu lemah ke-4 anggota - Ro cervical AP lat
gerak, lemah sehingga tidak bisa - Cek elektrolit
berjalan, kesemutan (-), riwayat - Methylprednisolon
mual (+), muntah (+). 2x30mg (iv)
Riwayat trauma (+) 3 hari yang - ICSN 1x600mg
lalu - NB drip 1x/hari dalam
O : kes : CM infus
TD 100/70 mmhg - R/ MRI cervical dan
Motorik ekstremitas atas 4/4 NCS-EMG
Bawah 4/4 - Bila sesak pro HCU
A : obs. Tetraparese e.c dd/
hipokalemi, GBS
• Ad vitam : Ad bonam
• Ad sanasionam : Ad bonam
• Ad fungsionam : ad bonam
Latar Belakang
• Kalium:
untuk mengontrol aktivitas otot polos, otot rangka dan otot
jantung
untuk transmisi normal sinyal listrik seluruh sistem saraf
dalam tubuh.
<2 mEq/
Gejala Klinis
• Kelemahan ototringan berat atau paralisis,
• kelemahan otot pernapasan yang dapat begitu berat
kegagalan pernapasan dan kematian.
• Keterlibatan otot-otot pencernaan ileus dan gejala-gejala
yang diakibatkannya seperti distensi, anoreksia, nausea dan
vomitus.
• Pada otot rangka : Kram, parestesia, tetani, nyeri otot dan
atrofi, Rhabdomiolisis
• Aritmia kardiak dan kelainan EKG
• Kelainan ginjal
Diagnosis
• Untuk memastikan hipokalemia, akan dilakukan serangkaian
pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan penunjang,
• Seperti: kadar K dalam serum kurang dari 3.5 mEq/L, kadar K,
Na, Cl dalam urin 24 jam, kadar Mg dalam serum, analisis gas
darah, dan terdapat gelombang U pada elektrokardiografi
(EKG).
Penatalaksanaan
• Kalium 2,5 – 3,5 mEq/L 75 mEq/kgBB per oral per hari
dibagi tiga dosis.
• Kalium <2,5 mEq/L
• [(3,5 – kadar K+ terukur) x BB(kg) x 0,4] + 2 mEq/kgBB/24 jam,
dalam 4 jam pertama.
[(3,5 – kadar K+ terukur) x BB(kg) x 0,4] + (1/6 x 2 mE/
kgBB/24jam), dalam 20 jam berikutnya.
• (3,5 – kadar K+ terukur) + (1/4 x 2 mEq/kgBB/24 jam), dalam 6
jam.
Pencegahan :
Pemberian prearat KCl oral 60 – 120 meq
Makanan yang mengandung K seperti Pisang, semangka, korma dll
• Pemberian kalium perlu dipertimbangkan pada pasien-pasien
penyakit jantung, hipertensi, stroke, atau pada keadaan-
keadaan yang cenderung menyebabkan deplesi kalium
Prognosis
• Pada hipokalemia berat, tanpa penatalaksanaan yang tepat,
penurunan kadar kalium secara drastis masalah jantung
yang serius berakibat fatal.
• Serangan akut oleh karena diare mempunyai prognosis yang
baik.
• Sedangkan hipokalemia karena kelainan kongenital
prognosis yang jauh lebih buruk karena terapi seringkali
tidak berhasil.