Anda di halaman 1dari 20

DEATH CASE

SYOK HIPOVOLEMIK ec
PERDARAHAN POST PARTUM ec
ATONIA UTERI

Oleh
MUTIARA IRIANDA PUTRI
IDENTITAS PASIEN

NAMA Ny. B
Jenis Kelamin Perempuan
Umur 33 Tahun
Alamat Angsana
Pekerjaan Ibu Rumah Tangga
Agama Islam
Status Menikah
Tgl. Masuk 19 Agustus 2017
Tgl. Keluar 19 Agustus 2017
ANAMNESIS

Perdarahan
KELUHAN
UTAMA
post partum
sejak 1 jam SMRS
ANAMNESIS
(Aloanamnesis)

1 jam Menurut suami, perdarahan aktif mulai terjadi pukul 08.00 WIB
YL di rumah dan pasien sempat pingsan

Menurut suami, perdarahan aktif berwarna merah segar di


3 hari rumah pada malam hari
YL Pasien masih bisa berkomunikasi, tidak dibawa ke Rumah Sakit
Pasien post kontrol ke RS pada siang hari

Menurut suami, perdarahan aktif berwarna merah segar disertai


7 hari gumpalan di rumah
YL Pasien tampak lemas, namun tidak dibawa ke Rumah Sakit
karena dianggap biasa
Riwayat melahirkan:
RIWAYAT - Anak pertama: Abortus karena perdarahan
PENYAKIT - Anak kedua: Abortus karena perdarahan
- Anak ketiga: Lahir SC atas Indikasi Kala
DAHULU I Memanjang (7 Agustus 2017)
(OBSTETRI) Riwayat kontrol post SC tanggal 16 Agustus 2017
dengan GV (Luka operasi kering) dan pemberian obat

RIWAYAT
PENYAKIT Riwayat penyakit keluarga tidak ada
KELUARGA
RIWAYAT
Riwayat kebiasaan tidak ada
KEBIASAAN

RIWAYAT
SOSIAL Pasien tinggal bersama suami
Pasien berobat dengan menggunakan
EKONOMI DAN
BPJS
LINGKUNGAN
PEMERIKSAAN FISIK
(pkl. 08.45 WIB)

Perdarahan aktif pervaginam berwarna merah segar disertai gumpalan


Perdarahan sebanyak kurang lebih 900mL
Tampak pucat dan lemas, komunikasi terbatas cenderung meracau

Kesadaran : Delirium, E3 M4 V3
Keadaan umum : Tampak sakit berat
Keadaan sakit : Berat
Berat badan : 47,3 kg
Tinggi badan : - cm
Status gizi : Tidak dinilai

Tekanan darah : 100/60 mmHg


Nadi : 98 x/menit, teraba lemah
Pernafasan : 28 x/menit
Suhu : 36,0C
KEPALA LEHER

- Bentuk : Normal, simetris


- Rambut : Hitam, tidak mudah
rontok
- Mata : CA+/+, SI -/-, refleks
cahaya (+), pupil isokor
kanan = kiri Tidak dilakukan pemeriksaan
- Telinga : Tidak dilakukan
pemeriksaan
- Mulut : Tidak dilakukan
pemeriksaan
PARU-PARU JANTUNG
-Inspeksi : Bentuk dada simetris
kanan dan kiri,
pergerakan dinding
-Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
dada simetris kanan dan
-Palpasi : Tidak dilakukan
kiri, tidak terdapat
pemeriksaan
retraksi otot-otot
-Perkusi : Tidak dilakukan
intracostal
pemeriksaan
-Palpasi : Tidak dilakukan
-Auskultasi : BJ I-BJ II murni
pemeriksaan
reguler,
-Perkusi : Tidak dilakukan
Murmur (-), Gallop (-)
pemeriksaan
-Auskultasi : VBS +/+, rhonki -/-
wheezing -/-
ABDOMEN EKSTREMITAS

-Superior : Akral hangat, edema (-),


- Inspeksi : Bentuk abdomen datar, CRT < 2
lembut, luka post op -Inferior : Akral hangat, edema (-),
kering, cairan (-) CRT < 2
- Auskultasi : Bising usus (+) normal
- Perkusi : Terdengar suara timpani
dominan di seluruh
lap abdomen
- Palpasi : Fundus uteri tidak
GENITALIA
berkontraksi atau
teraba lembek
Perdarahan aktif (+), laserasi (-)
PEMERIKSAAN HEMATOLOGI RUTIN
19 Agustus 2017

Result Flags Unit Normal Limits

Hemoglobin 4,5 L g/dL 11,0 17,0


Hematokrit 13,7 L % 35,0 55,0
MCV 92,6 m3 90,0 100,0
MCH 30,4 Pq 26,0 34,0
MCHC 32,8 g/dL 31,0 35,5
RDW-CV 15,3 % 10,0 16,0
Trombosit 530 H 103/l 150 400
Leukosit 25,6 H 103/l 3,6 - 11
Golongan Darah B
Rhesus Positif
GDS 276 H mg/dL
RESUME

Pasien P1 A2 dengan perdarahan post partum sejak 1 jam SMRS


Perdarahan aktif disertai dengan gumpalan, sebanyak kurang lebih 900mL
Tampak pucat dan lemas, komunikasi terbatas.
Riwayat sebelumnya perdarahan post partum sebanyak 2 kali di rumah pada
tanggal 12 Agustus 2017 dan 16 Agustus 2017 (post kontrol RS), tidak dibawa ke
Rumah Sakit.
Pasien riwayat SC atas indikasi Kala I Memanjang pada tanggal 7 Agustus 2017.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran delirium, TD 100/60 mmHg, Nadi


98x/menit lemah, Pernafasan 28x/menit, conjungtiva anemis +/+, abdomen fundus
uteri tidak berkontraksi atau teraba lembek, genitalia perdarahan aktif.

Pada pemeriksaan penunjang didapatkan Hb 4,5 g/dL.


TATALAKSANA
TANGGAL & JAM SUBJEKTIF & OBJEKTIF ASSESMENT & PLANNING

- O2 Sungkup 10 Lpm
S: Perdarahan post partum berwarna - IVFD RL Guyur, terpasang 2
merah segar, kurang lebih 900mL. line masuk 2000mL bertahap
Tampak pucat, lemas. - Masase fundus uteri
O: Delirium; TD 100/60mmHg; N - Cek Hb Cito dan GDS
19 Agustus 2017 98x/mnt; RR 28x/mnt; T 36,00C, - Konsul DPJP:
08.57 WIB CA+/+, Fundus uteri tidak inj. Methergin + Gastrul 5tab
berkontraksi atau teraba lembek. pervaginam
Hb 4,5 g/dL ; GDS 276 mg/dL - IVFD Gelofusal 16 tpm,
tambah 1 line masuk
1000 mL bertahap

CODE BLUE
-RJP 5 siklus + Ambu dengan O2 10
S: Apnoe Lpm
19 Agustus 2017 O: Coma; TD 80/60mmHg; N -Epinefrin 1 (pk. 10.00)
09.25 WIB 38x/mnt; RR 1-1; T - Epinefrin 2 (pk. 10.05) Epinferin
3 (pk. 10.09) Epinefrin 4 (pk.
10.14)

S: Pulse tidak teraba, Pupil midriasis


19 Agustus 2017 - EKG Flat
total
10.40 WIB - Pasien dinyatakan meninggal
O: -
CAUSE OF DEATH

SYOK HIPOVOLEMIK ec PERDARAHAN


POST PARTUM ec ATONIA UTERI
PROGNOSIS

QUO AD QUO AD
QUO AD VITAM
FUNCTIONAM SANATIONAM
Dubia Ad Malam
Dubia Ad Malam Dubia Ad Malam
Identifikasi Masalah

1. Riwayat keluhan dan pemeriksaan fisik pada saat


kontrol terakhir

2. Penanganan CODE BLUE yang belum optimal


SYOK HIPOVOLEMIK

Syok hipovolemik disebabkan oleh penurunan volume ekstravaskular akibat


kehilangan darah eksternal maupun internal, kehilangan plasma atau kehilangan
cairan dan elektrolit. Kehilangan cairan tubuh akan menyebabkan vasokonstriksi
sementara, sebagai mekanisme kompensasi untuk mempertahankan tekanan darah.
Apabila kehilangan cairan tubuh tidak segera diatasi, akan terjadi syok hipovolemik.

Sumber: Advanced Trauma Life Support. 9th Ed. American Collage of Surgeons Committee on Trauma. 2012.
PERDARAHAN POST PARTUM
ec ATONIA UTERI

Perdarahan post partum adalah kehilangan darah lebih dari 500 cc pada persalinan
per vaginam ataupun 1000 cc pada persalinan per abdominal. Penyebab
perdarahan post partum dikenal sebagai 4T yaitu Tone, Tissue, Trauma dan
Thrombin.

Berdasarkan waktu terjadinya:


Primer terjadi dalam 24 jam pertama setelah persalinan.
Sekunder terjadi antara 24 jam hingga 12 minggu setelah persalinan.

Atonia uteria adalah suatu kondisi dimana miometrium tidak dapat berkontraksi dan
bila ini terjadi maka darah yang keluar dari bekas tempat melekatnya plasenta
menjadi tidak terkendali. Manifestasi klinis meliputi perdarahan pervaginam berupa
darah segar, konsistensi rahim lunak, fundus uteri naik dan terdapat tanda-tanda
syok.
Sumber: Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. Edisi Pertama. World Health
Organization. 2013.

Anda mungkin juga menyukai