Tujuan Audit
Manajemen akan menetapkan asersi implisit atau eksplisit tentang transaksi dan saldo siklus
pengeluaran dalam laporan keuangan perusahaan. Asersi-asersi ini mendefinisikan tujuan audit
spesifik dari program audit siklus pengeluaran. Kebanyakan audit atas siklus pengeluaran
mencakup tujuan-tujuan utama tersebut, tetapi tidak dimaksudkan untuk membahas semua
situasi yang dihadapi klien. Untuk mencapai tujuan audit spesifik tersebut, auditor menggunakan
bagian dari metode perencanaan dan pengujian audit
Siklus pengeluaran terdiri dari transaksi pemerolehan barang atau jasa. Barang yang
diperoleh perusahaan dapat berupa aktiva tetap dan surat berharga yang akan digunakan untuk
menghasilkan pendapatan dalam jangka waktu lebih dari satu tahun atau sediaan dan surat
berharga yang akan dikonsumsi atau digunakan untuk menghasilkan pendapatan dalam jangka
waktu satu tahun atau kurang. Jasa yang diperoleh perusahaan juga dapat dibagi menjadi dua,
yaitu jasa yang hanya menghasilkan manfaat satu tahun atau kurang (jasa personel, bunga,
asuransi, iklan) dan jasa yang menghasilkan manfaat lebih dari satu tahun (aktiva tidak
berwujud).
Keempat factor tersebut sangat menentukan seberapakah tingkat risiko melekat dalam transaksi
siklus ini. Menghadapi kemungkinan tersebut, auditor harus merumuskan strategi dengan
menggabungkan tingkat risiko pengendalian yang rendah dan pengujian substansi dalam siklus
pengeluaran.
Aspek lingkungan pengendalian secara umum yang terkait dengan siklus pengeluaran
Auditor harus memahami struktur organisasi klien yang berkaitan dengan aktivitas siklus
pengeluaran ini, sebagai contoh : semua proses pembelian barang-barang dibawah kendali
direktur operasi, pencatatan dibawah kendali kontroler, sedangkan proses pengeluaran kas
dibawah kendali direktur keuangan, pengaturan pembelian aktiva tetap (capital expendictures)
dan kebijaksanaan investasi strategis lainnya akan dipertimbangkan bagaimana pelaksanaanya.
Untuk memperoleh pemahaman terhadap bagan organisasi, auditor harus melakukan wawancara
(inquiry) kepada manajemen.
Sistem akuntansi secara umum yang terkait dengan siklus pengeluaran
Pemahaman terhadap system akuntansi menyebabkan auditor harus mempelajari metode
pengolahan data, dokumen-dokumen kunci, serta catatan yang digunakan dalam penanganan
transaksi siklus pengeluaran. Untuk itu auditor harus mempelajari manual akuntansi, bagan alir
system akuntansi, dan melakukan wawancara dengan petugas bagian akuntansi untuk
mengetahui proses pengolahan transaksi dalam siklus pengeluaran.
Prosedur Pengendalian secara umum yang terkait dengan siklus pengeluaran
Auditor harus memahami bagaimana kecenderungan kelima kategori prosedur
pengendalian dalam operasi transaksi siklus pengeluaran ini. Kelima kategori tersebut antara
lain:
1.
2.
3.
4.
5.
Auditor harus melakukan evaluasi apakah prosedur pengendalian dalam perusahaan benar-benar
telah berjalan dengan baik. Prosedur pengendalian yang tidak memenuhi kelima kriteria tersebut
mempunyai kecenderungan risiko audit yang tinggi.
6.
7.
8.
9.
proses
penanganan
transaksi
penggajian
dalam
operasi
perusahaan. Auditor harus memahami sistem yang digunakan untuk menangani transaksi
jasa-jasa tenaga kerja beserta aspek pengendaliannya
c. Prosedur pengendalian
Menghendaki pelaksanaan lima aspek kategorisasi sistem pengendalian intern
dalam operasi perusahaan. Kelima kategori tersebut adalah otorisasi yang memadai,
dokumen dan buku-buku catatan, pemisahan tugas, akses kendalian dan pengecekan oleh
pihak yang independent.
2. PENGUJIAN SUBSTANTIF
Pengujian substantif berikut ini dapat diterapkan terhadap transaksi pada tanggal-tanggal
pilihan sebelum tanggal
1. Neraca dan diselesaikan sebagai bagian dari prosedur akhir tahun :
2. Pengujian rinci atas tambahan ata pengurangan akun properti, investasi, dan utang
serta modal ekuitas .
3. Pengujian rinci atas transaksi yang mempengaruhi akun penghasilan dan biaya .
4. Pengujian atas akun yang di audit dengan pengujian rinci pos yang terdiri dari saldo .
5. Prosedur analitik yang diterapkan terhadap akun penghasilan dan biaya.
Ingat kembali bahwa tingkat risiko deteksi yang dapat diterima untuk setiap asersi
laporan keuangan yang signifikan dicapai dengan mengumpulkan bukti dari pengujian substantif
yang dirancang secara tepat, termasuk prosedur analitis dan pengujian rincian
REFERENSI
1. https://syamsidiq.wordpress.com/2011/05/10/auditing-siklus2.
pengeluaran/