Course TitleHIPOSPADIA

|This is the slide title

Section 1

Main

Section 2

Click a tab on the side to collect more

information about something super important.

Section 3
Section 4

Oleh
Rezki Indriyanti
C111 09 010

Section 5

Supervisor
Prof. Chairuddin Rasjad, MD, Ph.D

Course Title |This is the slide title

Section
1
Definisi
Section 2
Section 3
Section 4
Section 5

Hypodibawah dan Spadonkeratan panjang.

Hipospadia merupakan kelainan abnormal dari
perkembangan uretra anterior dimana muara
dari uretra terletak ektopik pada bagian ventral
dari penis proksimal hingga glands penis

Course Title |This is the slide title

Section 1
Epidemolog
Section 2
i
Section 3
Section 4
Section 5

Pada beberapa negara insidensi

hipospadia semakin meningkat.
Laporan saat ini, terdapat
peningkatan kejadian hipospadia
pada bayi laki-laki yang lahir
premature, kecil untuk usia
kehamilan, dan bayi dengan berat
badan rendah. Hipospadia lebih
sering terjadi pada kulit hitam
daripada kulit putih, dan pada
keturunan Yahudi dan Italia.

Course Title |This is the slide title

Section 1
Section 2
Section
3
Etiologi
Section 4
Section 5

1. Gangguan dan ketidak

seimbangan
hormon
2. Genetika
3. Lingkungan

Course Title |This is the slide title

Section 1
Section 2
Section 3
Anatom 4
Section
i
Section 5

Course Title |This is the slide title

Section 1
Section 2
Section 3
Section 4
Section
Klasifikas5

Course Gejala
Title
|
This is the slide title
klinik
Pemeriksaan
Lab. X-Ray, &

Meatus uretra tidak terdapat di ujung penis.

Chordee pelekukan dan pembengkokan batang penis
Bentuk penis yang abnormal (kulit penis bagian ventral

Endoskopik

Section
1
Diagnosis

Section 2
Section 3

Section 4
Section 5

kurang atau tidak ada sama sekali)

Kesulitan mengarahkan aliran urine
Penis melengkung ke arah bawah yang tampak jelas
saat ereksi
problem infertilitas.
Stenosis (hipospadia meatus)
Terjadi peningkatan insidens undesensus testis

Apusan buccal dan karyotipe

untuk membantu menentukan
jenis kelamin
Uretroskopi dan sistoskopi
membantu dalam
mengevaluasi perkembangan
organ reproduksi internal
Urografi untuk mendeteksi
kelainan kongenital lain pada
ginjal dan ureter

Course Title |This is the slide title

Section 1

Section 2
Penatalaksa
naan

Section 3
Section 4
Section 5

Umur 6 18 bulan
Sirkumsisi KI absolut
Prosedur operasi selesai sebelum
anak masuk sekolah.
Langkah langkah pada operasi
hipospadia
1. Koreksi meatus
2. Koreksi chordee bila ada
3. Rekonstruksi uretra
4. Pengalihan kulit dorsal penis
yang berlebihan ke ventral
5. Koreksi malformasi
malformasi yg berhubungan

Course Title |This is the slide title

Section 1

1.Teknik
Perbaikan
dua tahap
operasi
Perbaikan
Tahap
I
:
Chordectomy
Teknik
operasi
dua tahapsecara garis

Section 2
Penatalaksa
naan

Penatalaksa
Section
3
naan

Section 4
Section 5

Chordectomy
dgn
Stage
besar
adaII:dua
: memotong uretra
Urethroplasty
plat
distal, meluruskan
penis sehingga
Perbaikan
multi
tahap
Penutupan
kulit
meatus
tertarik
lebih proksimal
Perbaikan
bagian ventral
satu tahap
dilakukan
dengan
memindahkan
prepusium
dorsal dan kulit
penis
mengelilingi
bagian ventral
dalam tahap
uretroplasti

Course Title |This is the slide title

Section 1
Section 2
Section 3
Penatalak
Section
4
sanaan
Section 5

2. Teknik
Perbaikan
satu
tahap
Lateral
Y-V Modifikasi
Based
(LB)
Mathieu
Flap

Course Title |This is the slide title

Anastesi,

Section 1
Section 2
Section 3
Section 4
Section 5
Prognosis

alat jahit, antibiotik

menunjang kesuksesan operasi
hipospadia.
Setelah operasi, buang air kecil dapat
dilakukan dengan penis yang lurus
maupun mendepositkan semen ke dalam
vagina.
Tantangan terbesar pada koreksi
hipospadia dalam pencegahan terjadinya
fistel dan gambaran kosmetik secara
keseluruhan.

Course Title |This is the slide title

1. TINJAUAN PUSTAKA

1. Schnack T H, Zdravkovic S, Myrup C et al. Familial Aggregation of

Hypospadias: A Cohort Study. 2007.

www.americanjournalofepidemiology.com
1 C E, Sadove R, Devine C J et al. Hypospadias, epispadias and
2.Section
Horton
Extrophy of the Bladder. Chapter 54. p 1337 1348.
3. Porter M P, Faizan M K, Grady R W et al. Hypospadias in Washington
Section 2
State: Maternal Risk Factors and Prevalence trend. 2011.
http://www.pediatrics.org/cgi/content/full/115/4/e495
4.Section
De Jong
3 Wim, Samsuhidajat R. Buku Ajar Ilmu Bedah. Ed.2. Penerbit
Buku Kedokteran ECG. Jakarta.
5. Toms A P, Bullock K N, Berman LH. Descending urethral ultrasound
4 and reconstructed urethra in patients with hypospadias.
ofSection
the native
2003. www.thebritishjournalofradiology.com
6. Anonim. Hipospadia. 2011. Http://www.bedahugm.net/hipospadia
Section 5
7. Manzoni G, Bracka A, Palminteri Enzo, Marroccoh G, Hypospadia
Surgery : when, what and by whom?, Department of Plastic Surgery,
Wordsley Hospital, Stourbridge, West Midlands, UK; 2004
8. Barroso U, Hypospadias repair. Journal of Pediatric Urology.2009 5:
90-92
9. Purnomo B, Dasar-Dasar Urologi. Sagung Seto Jakarta: 2008

Course Title |This is the slide title

Section 1
Section 2

TERIMA KASIH

Section 3
Section 4
Section 5