BUKU 1 2015 Edisi Revisi
BUKU 1 2015 Edisi Revisi
BUKU 1
PEDOMAN PENETAPAN PESERTA
ii
Buku 1
Buku 2
Buku 3
Tim Penyusun
Dr. Unifah Rosyidi. (Kepala Pusat Pengembangan Profesi Pendidik)
Dra. Santi Ambarrukmi, M.Ed. (Kabid Pengembangan Profesi Pendidik
Dikmen)
Suharno M Sajim SE, M.Si. (Kabid Pengembangan Profesi Pendidik PAUDNI)
Dian Wahyuni, SH, MA (Kabid Pengembangan Profesi Pendidik Dikdas)
Antoni Sitanggang, MM (Kasubbid Sertifikasi Pengembangan Profesi Pendidik
Dikdas)
Putra Asga Elevri, M.Si (Kasubbid Sertifikasi Pengembangan Profesi Pendidik
Dikmen)
Alex Arifiansyah (Pusat Pengembangan Profesi Pendidik)
Prof. Dr. Badrun Karto Wagiran, M.Pd. (Univiversitas Negeri Yoyakarta)
Prof. Dr. Ismet Basuki, M.Pd. (Universitas Negeri Surabaya)
Prof. Dr. rer.nat Sajidan, M.Si (Universitas Sebelas Maret)
Drs. Suyud, M.Pd (Universitas Negeri Yogyakarta)
Dr. rer.nat Adi Rahmat, M.Si. (Universitas Pendidikan Indonesia)
Dr. Soeprijanto (Universitas Negeri Jakarta)
Dr. rer.nat Omay Sumarna, M.Si. (Universitas Pendidikan Indonesia)
Dr. Das Salirawati, M.Si. (Universitas Negeri Yogyakarta)
Ir. Bambang Parikesit, M.Ed
iii
iv
KATA PENGANTAR
Salah satu syarat menjadi guru profesional yang diamanatkan Undang-Undang
Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen adalah guru harus memiliki
sertifikat pendidik. Implementasi dari amanat tersebut telah dilaksanakan sejak
tahun 2007 sampai dengan tahun 2014 melalui beberapa pola sertifikasi bagi
guru dalam jabatan. Tahun 2009 dilaksanakan Pendidikan Profesi Guru (PPG)
bagi lulusan program S-1 Kependidikan dan Non Kependidikan, dan tahun 2011
dilaksanakan Pendidikan Profesi bagi Guru Dalam Jabatan. Mulai tahun 2015,
perolehan sertifikat pendidik bagi guru dalam jabatan yang memenuhi
persyaratan dilakukan melalui Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan (PPGJ).
Sertifikasi guru melalui PPGJ tersebut menggunakan pola Pendidikan Profesi
Guru (PPG) yang dikembangkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
dengan beberapa penyesuaian. Penyesuaian yang dilakukan tetap mengacu
pada standar yang telah ditetapkan berdasarkan peraturan yang melandasi
pelaksanaan PPG.
Salah satu bagian penting dalam pelaksanaan sertifikasi guru melalui PPGJ
adalah proses rekrutmen dan penetapan calon peserta. Untuk itu diperlukan
sebuah pedoman yang dapat menjadi acuan bagi semua unsur tersebut.
Pedoman ini perlu dipahami dengan baik oleh semua unsur yang terkait dalam
penyelenggaraan sertifikasi guru melalui PPGJ di pusat dan di daerah. Unsur
pusat yaitu Pusat Pengembangan Profesi Pendidik, Lembaga Pendidikan Tenaga
Kependidikan (LPTK), dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP).
Unsur daerah yaitu dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota, kepala sekolah,
guru yang diangkat dalam jabatan pengawas, dan guru, serta unsur lain yang
terkait dalam sertifikasi guru melalui PPGJ tahun 2015.
Terimakasih kepada Tim sertifikasi guru Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (Badan
PSDMPK-PMP) dan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) serta
pihak lain yang telah berpartisipasi dalam penyusunan pedoman penetapan
peserta sertifikasi guru melalui PPGJ ini.
Jakarta, Desember 2014
Kepala BPSDMP-PMP,
Syawal Gultom
NIP. 19620203 198703 1 002
vi
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................................................ v
DAFTAR ISI .................................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR DAN TABEL .................................................................... ix
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................ 11
A. Latar Belakang ...............................................................................11
B. Dasar Hukum .................................................................................13
C. Tujuan ............................................................................................14
D. Sasaran ..........................................................................................14
E. Ruang Lingkup Pedoman ...............................................................15
BAB II. SERTIFIKASI GURU MELALUI PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM
JABATAN........................................................................................ 17
A. Alur Sertifikasi Guru melalui Pendidikan Profesi Guru Dalam
Jabatan...........................................................................................17
B. Prinsip Sertifikasi Guru Melalui PPGJ.............................................20
BAB III. PESERTA SERTIFIKASI GURU MELALUI PENDIDIKAN PROFESI
GURU DALAM JABATAN TAHUN 2015 ......................................... 23
A. Sasaran ..........................................................................................23
B. Persyaratan Peserta.......................................................................23
C. Penetapan Peserta.........................................................................25
D. Penetapan Bidang Studi.................................................................28
E. Penomoran Peserta .......................................................................29
BAB IV. PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) PENETAPAN PESERTA
SERTIFIKASI MELALUI PPGJ TAHUN 2015 ..................................... 31
A. Tahap Persiapan dan Sosialisasi ....................................................31
B. Tahap Seleksi dan Penetapan Peserta ...........................................36
C. Tahap Penyusunan dan Pengumpulan Dokumen RPL ...................43
D. Tahap Pelaksanaan Sertifikasi Guru melalui PPGJ Tahun 2015 .....45
BAB V. PENGENDALIAN PROGRAM ........................................................... 47
A. Ruang Lingkup Pengendalian .........................................................47
B. Pemantauan Program ....................................................................47
C. Unit Pelayanan Masyarakat ...........................................................48
Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru melalui PPGJ Tahun 2015
vii
LAMPIRAN .................................................................................................. 49
Lampiran 1 .................................................................................................. 50
Linieritas Kualifikasi S-1/D-IV dengan bidang studi sertifikasi ...............50
Lampiran 2 .................................................................................................. 56
Kode Bidang Studi Sertifikasi .................................................................56
Lampiran 3 .................................................................................................. 64
Kode Provinsi dan Kabupaten/Kota .......................................................64
Lampiran 4 .................................................................................................. 79
Contoh Format A1 .................................................................................79
Lampiran 5 .................................................................................................. 80
Format Verifikasi Kelengkapan Dokumen/Berkas .................................80
Lampiran 6 .................................................................................................. 82
Format Surat Pernyataan Keabsahan Berkas/Dokumen .......................82
Lampiran 7 .................................................................................................. 83
Jadwal Kegiatan .....................................................................................83
viii Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru melalui PPGJ Tahun 2015
17
Gambar 3.1
30
Tabel 4.3
43
Gambar 4.1
46
ix
10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen (UUGD)
menyatakan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas
utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini
jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Guru profesional harus memiliki kualifikasi akademik minimum sarjana
(S-1) atau diploma empat (D-IV), menguasai kompetensi (pedagogik,
profesional, sosial dan kepribadian), memiliki sertifikat pendidik, sehat
jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan
tujuan pendidikan nasional.
Undang-undang tersebut menegaskan bahwa guru mempunyai
kedudukan sebagai tenaga profesional pada jalur pendidikan formal
yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Lebih
lanjut UUGD mendefinisikan bahwa profesional adalah pekerjaan atau
kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber
penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau
kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta
memerlukan pendidikan profesi. Pengakuan kedudukan guru sebagai
tenaga profesional dibuktikan dengan sertifikat pendidik. Sebagai tenaga
profesional, guru diharapkan dapat meningkatkan martabat dan
perannya sebagai agen pembelajaran
Berkaitan dengan sertifikat pendidik yang harus dimiliki oleh guru
profesional, amanat UUGD telah dilaksanakan sejak tahun 2007 melalui
program sertifikasi guru dalam jabatan setelah diterbitkannya Peraturan
Mendiknas Nomor 18 Tahun 2007 tentang Sertifikasi bagi Guru Dalam
Jabatan. Mulai tahun 2009 landasan hukum pelaksanaan sertifikasi guru
dalam jabatan adalah Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008
tentang Guru. Berdasarkan hasil kajian pelaksanaan sertifikasi guru
Pedoman Penetapan Peserta Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan Tahun 2015
11
dalam jabatan yang telah dilaksanakan dan kajian terhadap guru yang
telah memperoleh sertifikat pendidik, maka perbaikan pelaksanaan
sertifikasi dilakukan melalui penerbitan Peraturan Menteri Pendidikan
Nomor 10 Tahun 2009 tentang Sertifikasi bagi Guru Dalam Jabatan.
UUGD menegaskan bahwa sertifikasi untuk memperoleh sertifikat
pendidik bagi guru dalam jabatan yang diangkat sebelum UUGD
disahkan, 30 Desember 2005, harus sudah selesai pada tahun 2015.
Selain sertifikasi bagi guru dalam jabatan melalui pola yang diatur dalam
Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 10 Tahun 2009 tentang Sertifikasi
bagi Guru Dalam Jabatan, sejak tahun 2011 guru dalam jabatan yang
memenuhi persyaratan tertentu dapat memperoleh sertifikat pendidik
melalui pola yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 9 Tahun 2010 tentang Pendidikan Profesi Guru bagi Guru Dalam
Jabatan. Pasal 10 peraturan tersebut menegaskan bahwa guru mengikuti
program PPG dengan beban belajar 36 SKS dan sesuai dengan latar
belakang pendidikan/keilmuan dan satuan pendidikan tempat
penugasan.
Pada akhir tahun 2014, berdasarkan data guru pada sistem NUPTK,
masih ada sekitar 500 ribu guru dalam jabatan yang belum memiliki
sertifikat pendidik. Pada umumnya guru-guru tersebut diangkat menjadi
guru setelah Undang-Undang Guru dan Dosen (UUGD) ditetapkan.
Pelaksanaan sertifikasi bagi guru dalam jabatan tersebut akan
menggunakan standar beban belajar sesuai Permendiknas Nomor 9
Tahun 2010 tentang Pendidikan Profesi bagi Guru Dalam Jabatan, bahwa
guru harus meninggalkan kelas/pembelajaran selama 2 semester untuk
menempuh beban belajar 36 SKS. Dengan mempertimbangkan bahwa
guru dalam jabatan tidak diperkenankan meninggalkan tugas mengajar
selama mengikuti sertifikasi guru, maka pelaksanaan sertifikasi guru
dalam jabatan mengalami beberapa penyesuaian tanpa mengurangi
kualitas lulusan. Penyesuaian yang dimaksud yaitu rekognisi
pembelajaran lampau (RPL), durasi workshop/pelatihan di LPTK
dimampatkan hingga hanya 16 hari, dan Pemantapan Kemampuan
Mengajar (PKM) di sekolah selama 2 (dua) bulan, ujian akhir
dilaksanakan di sekolah.
12
13
14
7. Guru; dan;
8. Masyarakat.
E. Ruang Lingkup Pedoman
Pedoman ini memberikan informasi kepada semua pihak yang terkait
dalam pelaksanaan sertifikasi guru melalui PPGJ tentang beberapa hal
sebagai berikut.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pedoman Penetapan Peserta Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan Tahun 2015
15
16
BAB II
SERTIFIKASI GURU MELALUI PENDIDIKAN PROFESI GURU
DALAM JABATAN
A. Alur Sertifikasi Guru melalui Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan
Sertifikasi guru tahun 2015 dilaksanakan melalui Pendidikan Profesi
Guru dalam Jabatan (PPGJ) yang selanjutnya disebut sertifikasi guru
melalui PPGJ. Alur pelaksanaan sertifikasi guru melalui PPGJ tahun 2015
ditunjukkan pada Gambar 2.1.
Pedoman Penetapan Peserta Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan Tahun 2015
17
2. Semua guru calon peserta sertifikasi guru melalui PPGJ yang telah
memenuhi persyaratan administrasi diikutkan dalam seleksi
akademik berbasis data hasil Uji Kompetensi (UKA dan UKG).
3. Bagi peserta yang lulus seleksi akademik dilanjutkan dengan
penyusunan RPL.
4. Bagi guru yang telah memiliki RPL setara dengan 10 SKS atau lebih
ditetapkan sebagai peserta workshop di LPTK. Sedangkan guru yang
sudah mencapai sekurang-kurangnya 7 SKS dapat melengkapi
kekurangan RPL tersebut dengan durasi waktu maksimal 20 hari sejak
diumumkan.
5. Workshop dilaksanakan selama 16 hari (168 JP) di LPTK meliputi
kegiatan pendalaman materi, pengembangan perangkat
pembelajaran, Penelitian Tindakan Kelas (PTK)/Penelitian Tindakan
layanan Bimbingan dan Konseling (PTBK) dan peer teaching/peer
counceling yang diakhiri dengan ujian tulis formatif (UTF) dengan
instrumen yang disusun oleh LPTK penyelenggara. Peserta sertifikasi
guru melalui PPGJ yang lulus UTF akan dilanjutkan dengan
melaksanakan Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM) di sekolah
tempat guru bertugas. Bagi peserta sertifikasi guru melalui PPGJ yang
tidak lulus UTF, diberi kesempatan mengikuti UTF ulang maksimum 2
(dua) kali dan apabila tidak lulus setelah 2 (dua) kali mengikuti ujian
ulang, dikembalikan ke dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota
untuk memperoleh pembinaan dan dapat langsung diusulkan
kembali untuk mengikuti workshop pada tahun berikutnya.
6. PKM dilaksanakan di sekolah selama 2 bulan (di luar libur antar
semester) dengan kegiatan-kegiatan sesuai tugas pokok guru yang
meliputi penyusunan perangkat pembelajaran (RPP/RPPBK),
melaksanakan proses pembelajaran/layanan konseling/layanan TIK,
implementasi PTK/PTBK, melaksanakan penilaian, pembimbingan,
dan kegiatan persekolahan lainnya.
18
Pedoman Penetapan Peserta Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan Tahun 2015
19
20
Pedoman Penetapan Peserta Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan Tahun 2015
21
22
BAB III
PESERTA SERTIFIKASI GURU MELALUI PENDIDIKAN PROFESI
GURU DALAM JABATAN TAHUN 2015
A. Sasaran
Sertifikasi guru melalui PPGJ diperuntukkan bagi guru dalam jabatan
yang berstatus PNS dan bukan PNS pada semua jenjang pendidikan baik
sekolah negeri maupun swasta di bawah pembinaan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan yang memenuhi persyaratan.
Jumlah sasaran secara nasional ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan. Sedangkan penetapan sasaran peserta per provinsi dan per
kabupaten/kota didasarkan pada data hasil uji kompetensi (UKA dan
UKG), termasuk guru yang bertugas di sekolah Indonesia luar negeri
(SILN).
B. Persyaratan Peserta
Guru yang dapat mengikuti Sertifikasi Guru melalui PPGJ harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut.
1. Memiliki Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK).
2. Guru yang belum memiliki sertifikat pendidik dan masih aktif
mengajar di sekolah di bawah pembinaan Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan, kecuali guru Pendidikan Agama.
3. Memiliki kualifikasi akademik sarjana (S-1) atau diploma empat (DIV) dari perguruan tinggi yang memiliki program studi yang
terakreditasi atau minimal memiliki ijin penyelenggaraan, bagi
perguruan tinggi swasta dibuktikan dengan surat keterangan
akreditasi dari kopertis setempat. Bagi guru PNS yang memperoleh
ijazah S-1 ketika sudah menjadi guru, dibuktikan dengan surat ijin
belajar atau tugas belajar dari dinas pendidikan/pejabat yang
berwenang, sedangkan bagi guru bukan PNS, dibuktikan dengan
surat pernyataan dari ketua yayasan bahwa yang bersangkutan
mengikuti studi lanjut ke S-1/DIV.
Pedoman Penetapan Peserta Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan Tahun 2015
23
24
Informasi (KKPI kode 330) diharuskan memiliki kualifikasi S1/D-IV yang linier dengan bidang studi sertifikasinya;
2) guru IPA di SMK (kode 097), IPS di SMK (kode 100),
Keterampilan di SMP dan SMA (kode 227), Kewirausahaan
di SMK (kode 331)
c. Guru bukan PNS yang sudah dimutasi oleh yayasan pada
bidang studi sertifikasi yang berbeda karena alasan linieritas,
diusulkan oleh kepala sekolah dan disetujui oleh kepala dinas
pendidikan provinsi/kabupaten/kota.
8. Guru yang diangkat dalam jabatan pengawas dengan ketentuan:
a. diangkat menjadi pengawas satuan pendidikan sebelum
berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008
tentang Guru (1 Desember 2008), dan
b. memiliki usia setinggi-tingginya 50 tahun pada saat diangkat
sebagai pengawas satuan pendidikan.
C. Penetapan Peserta
1. Ketentuan Umum
a. Semua guru yang memenuhi persyaratan peserta sebagaimana
tersebut di atas mempunyai kesempatan yang sama untuk
dilakukan seleksi akademik berbasis hasil uji kompetensi (UKA
atau UKG). UKA dan UKG yang dimaksud dilaksanakan oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2013 dan
2014. Guru dalam jabatan yang belum memiliki nilai UKA/UKG
akan diikutkan pada pelaksanaan UKA tahun 2015.
b. Guru yang didiskualifikasi pada sertifikasi tahun 2007-2014
karena pemalsuan dokumen, yang bersangkutan kehilangan hak
sebagai peserta sertifikasi guru melalui PPGJ sesuai Pasal 63 ayat
(5) Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru.
c. Guru berkualifikasi akademik S-1/D-IV yang tidak lulus sertifikasi
guru dalam jabatan pada tahun sebelumnya dapat langsung
menjadi calon peserta sertifikasi guru melalui PPGJ tahun 2015.
Pedoman Penetapan Peserta Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan Tahun 2015
25
26
meninggal dunia,
sakit permanen,
melakukan pelanggaran disiplin,
mutasi ke jabatan selain guru,
mutasi ke kabupaten/kota lain,
mengajar sebagai guru tetap di Kementerian lain,
pensiun,
mengundurkan diri dari calon peserta,
27
d. Guru sudah memiliki sertifikat pendidik IPA SMK kode 097 dan IPS
SMK kode 100 (selanjutnya disebut sertifikasi kedua) yang
mendapat tugas atau dimutasikan untuk mengampu mata
pelajaran sesuai kualifikasi S-1/D-IV yang dimiliki dengan terlebih
dahulu mengikuti UKA pada bidang tugas baru sesuai latar
belakang pendidikan S-1/D-IV yang dimiliki.
e. Guru yang diangkat sebelum bulan Januari tahun 2006
f. Guru yang diangkat mulai 1 Januari Tahun 2006 (di ranking
berdasarkan nilai UKA)
Data peserta sertifikasi guru melalui PPGJ sesuai dengan urutan di
atas akan ditampilkan pada AP2SG-PPGJ untuk dijadikan dasar
penetapan peserta sertifikasi guru melalui PPGJ tahun 2015.
D. Penetapan Bidang Studi
Bidang studi yang dipilih oleh guru pada sertifikasi guru melalui PPGJ
harus linier dengan latar belakang pendidikan S-1/D-IV yang dimiliki
kecuali guru yang diangkat sebelum tahun 2006 penetapan bidang studi
sertifikasi dapat mengacu pada kualifikasi akademik S-1/D-IV atau
bidang studi yang diampu minimal 5 (lima) tahun berturut-turut. Hal
penting yang harus disadari oleh guru bahwa bidang studi ini akan
melekat terus pada guru selama menjalankan profesi guru. Latar
belakang pendidikan S-1/D-IV yang linier dengan bidang studi sertifikasi
guru melalui PPGJ dicantumkan dalam Lampiran 1.
Peserta sertifikasi guru melalui PPGJ diharapkan tidak melakukan
kesalahan dalam menuliskan nomor kode bidang studi karena bidang
studi ini akan menjadi dasar penilaian oleh LPTK dalam pelaksanaan
sertifikasi guru melalui PPGJ. Kesalahan akan menyebabkan terjadinya
penundaan proses sertifikasi guru melalui PPGJ di LPTK. Kode bidang
studi sertifikasi guru melalui PPGJ ditunjukkan pada nomor peserta
sertifikasi guru melalui PPGJ pada digit 7, 8, dan 9. Daftar kode bidang
studi dapat dilihat pada Lampiran 2.
28
Bidang studi sertifikasi guru melalui PPGJ menjadi acuan dasar dalam
beberapa kebijakan, yaitu:
-
E. Penomoran Peserta
Nomor peserta sertifikasi guru melalui PPGJ adalah nomor identitas yang
dimiliki peserta sertifikasi guru melalui PPGJ dan spesifik untuk masingmasing peserta, oleh karena itu nomor peserta tidak ada yang sama,
tidak boleh salah, dan harus diingat. Nomor peserta ini akan digunakan
terus oleh peserta mulai pelaksanaan sertifikasi guru melalui PPGJ
sampai dengan penyaluran tunjangan profesi guru.
Nomor peserta terdiri dari 14 digit yang masing-masing digit mempunyai
arti dengan rumusan kode digit sebagai berikut.
a. Digit 1 dan 2 adalah kode tahun pelaksanaan sertifikasi guru melalui
PPGJ yaitu 15.
b. Digit 3 dan 4 adalah kode provinsi (Lampiran 3).
c. Digit 5 dan 6 adalah kode kabupaten/kota (Lampiran 3).
d. Digit 7, 8, dan 9 adalah kode bidang studi sertifikasi (Lampiran 2).
e. Digit 10 adalah kode kementerian:
1) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kode 1.
2) Kementerian Agama, kode 2.
f. Digit 11 s.d. 14 adalah nomor urut peserta sesuai dengan nomor urut
pada SK Penetapan Peserta Sertifikasi Guru melalui PPGJ.
Nomor urut dimulai dari 0001 dan nomor terakhir sesuai jumlah
peserta pada masing-masing provinsi/kabupaten/kota.
Pedoman Penetapan Peserta Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan Tahun 2015
29
15 22 04 156 1 0025
30
BAB IV
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) PENETAPAN
PESERTA SERTIFIKASI MELALUI PPGJ TAHUN 2015
Penetapan peserta sertifikasi guru melalui PPGJ harus dilakukan secara
transparan dan berkeadilan sesuai urutan prioritas. Untuk itu Badan
PSDMPK-PMP telah mengembangkan AP2SG-PPGJ secara on-line dan
terintegrasi dengan data base NUPTK. Aplikasi tersebut telah difasilitasi
dengan informasi persyaratan peserta dan prioritas perankingan. Aplikasi
bekerja secara otomatis menampilkan guru-guru yang memenuhi syarat.
AP2SG-PPGJ menampilkan daftar bakal calon peserta sertifikasi guru
melalui PPGJ tahun 2015.
Proses penetapan calon peserta sertifikasi guru melalui PPGJ melibatkan
beberapa instansi terkait yaitu: 1) Badan PSDMPK-PMP, 2) LPMP, 3) Dinas
Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota, dan 4) Guru. Kegiatan penetapan
peserta akan terlaksana dengan lancar apabila komponen di bawah ini
berlangsung dengan baik, yaitu:
1. informasi mengenai persyaratan calon peserta sertifikasi guru melalui
PPGJ diberikan kepada semua guru sesuai dengan ketentuan;
2. kebenaran data peserta dalam Format A1; dan
3. ketepatan jadwal setiap tahap pelaksanaan sertifikasi guru melalui PPGJ.
Proses penetapan peserta melalui beberapa tahapan yang dijelaskan
sebagai berikut ini.
A. Tahap Persiapan dan Sosialisasi
1. Publikasi Data Guru
Badan PSDMPK-PMP mempublikasikan data guru yang belum
bersertifikat pendidik yang terkait dengan pelaksanaan sertifikasi
guru
melalui
PPGJ
tahun
2015
melalui
website
www.sergur.kemdiknas.go.id oleh Badan PSDMPK-PMP. Data guru
yang dipublikasi tersebut didasarkan pada pemutahiran data guru
yang dilakukan secara on-line pada aplikasi Padamu Negeri.
Pedoman Penetapan Peserta Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan Tahun 2015
31
32
Pedoman Penetapan Peserta Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan Tahun 2015
33
34
Pedoman Penetapan Peserta Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan Tahun 2015
35
36
Pedoman Penetapan Peserta Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan Tahun 2015
37
38
39
40
Pedoman Penetapan Peserta Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan Tahun 2015
41
42
Komponen
Pengalaman
Pembelajaran dan
Pengembangan Diri
Perangkat
Pembelajaran/Layanan
Pembelajaran/Layanan
Bimbingan yang
dibuktikan dengan
rekaman video
Penilaian Atasan
Langsung
Prestasi Akademik
dan/atau Karya
Monumental
Pedoman Penetapan Peserta Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan Tahun 2015
43
44
Pedoman Penetapan Peserta Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan Tahun 2015
45
No
A
1
2
3
4
B
1
a
b
c
d
e
f
2
a
b
c
d
e
f
g
h
i
j
C
1
2
3
4
5
6
7
D
1
2
BPSDMPPMP
Institusi Pelaksana
Dinas
LPMP
Guru
Pend
LPTK
46
BAB V
PENGENDALIAN PROGRAM
Pengendalian program penetapan peserta sertifikasi guru melalui PPGJ ini
dimaksudkan agar proses penetapan calon peserta sertifikasi guru melalui
PPGJ dapat dilaksanakan sesuai dengan pedoman yang telah disampaikan.
Pengendalian program penetapan calon peserta sertifikasi guru melalui
PPGJ dapat menjadi tolok ukur keberhasilan pelaksanaan penetapan
peserta sertifikasi guru melalui PPGJ.
A. Ruang Lingkup Pengendalian
Ruang lingkup atau cakupan pengendalian program meliputi kegiatankegiatan strategis yang perlu mendapatkan perhatian. Pengendalian
dapat dilakukan melalui pemantauan dan evaluasi untuk
mengidentifikasi permasalahan dan kendala selama proses penetapan
peserta. Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian meliputi:
B. Pemantauan Program
Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi program meliputi hal-hal berikut
ini.
47
Pelaksana pemantauan dan evaluasi program, terdiri dari unsurunsur yang ada di pusat.
pada Daftar
Isian
48
LAMPIRAN
Lampiran 1 :
Lampiran 2 :
Lampiran 3 :
Lampiran 4 :
Contoh Format A1
Lampiran 5 :
Lampiran 6 :
Lampiran 7 :
Jadwal Kegiatan
49
Lampiran 1
Linieritas Kualifikasi S-1/D-IV dengan bidang studi sertifikasi
Linier yang dimaksudkan di sini adalah kesesuaian antara bidang studi
pada ijasah S-1/D-IV dengan bidang studi sertifikasi guru sebagai berikut.
A. Guru Mata Pelajaran Umum di SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA,
SMK/MAK, dan SLB
No
Kode
S-1/D-IV Kependidikan/Non-
097
154
Kependidikan
PGTK/PAUD dan Psikologi
PGSD, Psikologi, IPA/IPS,
Matematika, Bhs Indonesia, Fisika,
Kimia, Biologi, PPKn, Sejarah,
Geografi, Ekonomi
Pendidikan Guru Luar Biasa,
Pendidikan Khusus
Seni Budaya dan/atau yang relevan
Pendidikan jasmani, olahraga dan
kesehatan dan/atau yang relevan
Bahasa dan/atau Sastra Jawa
Bahasa dan/atau Sastra Sunda
Bahasa dan/atau Sastra Bali
Bahasa dan/atau Sastra Inggris
IPS, Geografi, Ekonomi, Sejarah,
Sosiologi, Antropologi
IPA, Fisika, Kimia, Biologi
PPKn, PKn, Civic Hukum
156
Matematika
180
810
Matematika
Bimbingan dan Konseling, Bimbingan
dan Penyuluhan, Psikologi
16.
17.
Ekonomi
210
18.
Sosiologi
214
50
1.
2.
Guru Kelas TK
Guru Kelas SD
020
027
3.
800
4.
5.
217
220
13.
Seni Budaya
Pendidikan Jasmani dan
Kesehatan
Bahasa Jawa
Bahasa Sunda
Bahasa Bali
Bahasa Inggris
Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS)
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan (PKn)
Bahasa Indonesia
14.
15.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
746
748
750
157
100
207
Geografi
Ekonomi, Ekonomi Koperasi,
Pendidikan Dunia Usaha
Sosiologi, Antropologi
No
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
Kode
215
160
164
167
170
174
184
187
190
204
224
S-1/D-IV Kependidikan/NonKependidikan
Antropologi, Sosiologi
Bahasa dan/atau Sastra Jerman
Bahasa dan/atau Sastra Perancis
Bahasa dan/atau Sastra Arab
Bahasa dan/atau Sastra Jepang
Bahasa dan/atau Sastra Mandarin
Fisika, Pend. Fisika
Kimia, Pend. Kimia
Biologi, Pend. Biologi
Sejarah, Pend. Sejarah
Teknik Informasi, Teknik Komputer,
Pendidikan Teknik Informatika
51
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
52
Kode
401
402
403
406
616
407
671
415
672
673
618
536
424
421
422
423
674
S-1/D-IV Kependidikan/NonKependidikan
Bangunan/Sipil, Arsitektur,
Pend. Teknik Sipil
Teknik Geodesi
426
470
467
469
Teknik Pesawat Udara
468
472
473
No
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
Kode
S-1/D-IV Kependidikan/NonKependidikan
471
492
491
501
499
500
592
675
484
485
486
590
676
677
597
495
506
505
586
587
428
429
476
481
588
478
477
479
480
589
533
534
678
598
430
679
Teknik Grafika
Teknik Instrumentasi Industri
Teknik Industri
Teknologi Tekstil
Teknik Otomotif
Teknik Perkapalan
Teknik Elektronika
53
No
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
Kode
680
681
524
525
526
599
517
600
682
575
577
580
582
601
683
553
558
684
445
446
610
611
456
685
S-1/D-IV Kependidikan/NonKependidikan
Teknik Energi Terbarukan
Komputer/Teknik Informatika,
Teknik Telekomunikasi
Teknik Broadcasting
Ilmu Keperawatan,
Keperawatan
Analisis Kesehatan
Farmasi, Teknik Farmasi
Pekerjaan Sosial
Agribisnis
Pertanian/Agronomi/Poduksi
Tanaman
Peternakan/Produksi
Peternakan
686
687
688
Mekanisasi Pertanian
Ilmu Tanah dan Sumber Daya
Lahan
91
54
89
90
689
690
691
Kehutanan, Manajemen
Hutan, Teknologi Hasil Hutan,
Budidaya Hutan, Konservasi
Sumber Daya Hutan.
692
No
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
Desain Interior
Animasi
Desain dan Produksi Kriya Tekstil
Desain dan Produksi Kriya Kulit
Desain dan Produksi Kriya Keramik
Desain dan Produksi Kriya Logam
Desain dan Produksi Kriya Kayu
Seni Musik Klasik
Seni Musik Non Klasik
Seni Tari
Seni Karawitan
Seni Pedalangan
Pemeranan
Tata Artistik
Kode
511
512
693
694
695
696
509
510
539
540
543
697
615
607
549
608
434
437
438
698
603
604
605
699
565
460
461
462
463
464
568
569
570
571
572
641
642
S-1/D-IV Kependidikan/NonKependidikan
Teknologi Penangkapan Ikan
Perikanan
Pelayaran
Administrasi Perkantoran
Akuntansi, Ekonomi
Perbankan, Akuntansi,
Ekonomi
Pemasaran/Ekonomi
Kepariwisataan
Tata Boga/PKK
Kecantikan/Tata Rias/PKK
Tata Busana/PKK
Seni Rupa
Desain Komunikasi Visual,
Grafika
Desain Interior, Arsitektur
Animasi, Multimedia
Seni Rupa/Kerajinan
Seni Musik
Seni Tari
Seni Karawitan
Seni Pedalangan
Seni Teater
55
Lampiran 2
Kode Bidang Studi Sertifikasi
Kode Bidang Studi Sertifikasi/Mata Pelajaran (Digit 7, 8, dan 9)
A. Kode Bidang Studi Sertifikasi Guru Mata Pelajaran Kelompok Umum di
SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA, SLB, SMK/MAK dan Kelompok Peminatan
SMA
Kode bidang studi sertifikasi bagi guru SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA, SLB,
SMK/MAK ditentukan berdasarkan jenis mata pelajaran yang ada dalam
struktur kurikulum 2006 dan 2013. Kode ini digunakan juga untuk kode
Bidang Studi bagi Pengawas Sekolah.
No
Jenjang
Kode
1.
TK
Guru Kelas TK
020
2.
SD
Guru Kelas SD
027
3.
SDLB/SMPLB/SMALB
800
4.
SD/SMP/SMA/SMK/SLB
Seni Budaya
217
5.
SD/SMP/SMA/SMK/SLB
220
6.
SD/SMP/SMA/SMK/SLB
Bahasa Jawa
746
7.
SD/SMP/SMA/SMK/SLB
Bahasa Sunda
748
8.
SD/SMP/SMA/SMK/SLB
Bahasa Bali
750
9.
SMP/SMA/SMK/SLB
Bahasa Inggris
157
10.
SMP/SLB/SMK
100
11.
SMP/SMK/SLB/SMK
097
12.
SMP/SMA/SMK/SLB
13.
SMP/SMA/SMK/SLB
14.
SMP/SMA/SMK/SLB
Matematika
180
15.
SMP/SMA/SMK/SLB
810
16.
SMA
Geografi
207
17.
SMA
Ekonomi
210
18.
SMA
Sosiologi
214
19.
SMA
Antropologi
215
56
154
156
No
Jenjang
Kode
20.
SMA/SMK
Bahasa Jerman
160
21.
SMA/SMK
Bahasa Perancis
164
22.
SMA/SMK
Bahasa Arab
167
23.
SMA/SMK
Bahasa Jepang
170
24.
SMA/SMK
Bahasa Mandarin
174
25.
SMA/SMK
Fisika
184
26.
SMA/SMK
Kimia
187
27.
SMA/SMK
Biologi
190
28.
SMA/SMK
Sejarah Indonesia
204
29.
SMP/SMA
TIK
224
30.
SMK
KKPI
330
57
Bidang
Keahlian
Teknologi dan
Rekayasa
No
Teknik Bangunan
Paket Keahlian
Kode
401
402
403
406
Teknik Furnitur
Teknik Furnitur
616
Teknik Plambing
dan Sanitasi
407
Geomatika
Geomatika
Teknik Pembangkit Tenaga
Listrik
Teknik Jaringan Tenaga
Listrik
Teknik Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik
671
618
Teknik Pengelasan
421
422
423
58
Program
Keahlian
Teknik
Ketenagalistrikan
Teknik Mesin
Teknologi
Pesawat Udara
Pemeliharaan dan
Perbaikan Motor dan
415
672
673
536
424
674
426
470
No.
Bidang
Keahlian
No
Program
Keahlian
Paket Keahlian
Kode
Teknik Grafika
Teknik
Instrumentasi
Industri
10
11
12
Teknik Industri
Teknologi Tekstil
Teknik
Perminyakan
467
469
468
472
473
471
492
Produksi Grafika
491
Teknik Instrumentasi
Logam
501
Kontrol Proses
499
Kontrol Mekanik
500
592
Teknik Pergudangan
675
484
485
486
590
676
677
597
59
No.
Bidang
Keahlian
No
13
14
15
16
17
18
60
Teknologi
Informasi dan
Komunikasi
Program
Keahlian
Geologi
Pertambangan
Teknik Kimia
Paket Keahlian
Kode
Geologi Pertambangan
495
Kimia Analisis
506
Kimia Industri
505
586
587
Teknik Otomotif
428
Teknik
Perkapalan
Teknik
Elektronika
Teknik Energi
Terbarukan
Teknik Komputer
dan Informatika
429
476
481
588
478
477
Kelistrikan Kapal
Teknik Gambar Rancang
Bangun Kapal
Interior Kapal
479
533
534
Teknik Ototronik
430
679
680
681
524
480
589
678
598
525
No.
Bidang
Keahlian
No
3
3
Teknik
Telekomunikasi
Teknik
Broadcasting
Kesehatan
1
2
4
Program
Keahlian
Agrobisnis dan
Agroteknologi
Kesehatan
Pekerjaan Sosial
Agribisnis
Produksi
Tanaman
Agribisnis
Produksi Ternak
Paket Keahlian
Multimedia
526
Teknik Transmisi
Telekomunikasi
599
Teknik Suitsing
517
600
Keperawatan
575
Keperawatan Gigi
577
Analis Kesehatan
580
Farmasi
582
Farmasi Industri
601
Pekerjaan Sosial
683
553
Agribisnis Tanaman
Perkebunan
Agribisnis Perbenihan dan
Kultur Jaringan Tanaman
Agribisnis Ternak
Ruminansia
Agribisnis Ternak Unggas
558
684
445
446
610
611
Kesehatan
Hewan
Kesehatan Hewan
Agribisnis
Pengolahan Hasil
Pertanian dan
Perikana
Mekanisasi
Pertanian
682
Kode
456
685
686
687
688
61
No.
Bidang
Keahlian
No
Perikanan dan
Kelautan
Bisnis dan
Manajemen
62
Pariwisata
Kehutanan
Teknologi
Penangkapan
Ikan
Teknologi dan
Produksi
Perikanan
Budidaya
Pelayaran
Administrasi
Program
Keahlian
Keuangan
Tata Niaga
Kepariwisataan
Tata Boga
Tata Kecantikan
Tata Busana
Seni Rupa
Paket Keahlian
Kode
689
690
691
692
511
512
693
Budidaya Krustacea
694
Budidaya Kekerangan
695
696
509
510
Administrasi Perkantoran
539
Akuntansi
540
Perbankan
543
Perbankan Syariah
697
Pemasaran
615
607
Akomodasi Perhotelan
549
Jasa Boga
608
Patiseri
434
437
438
Tata Busana
698
Seni Lukis
603
Seni Patung
604
No.
Bidang
Keahlian
No
Seni
Pertunjukan
Program
Keahlian
Desain dan
Produksi Kriya
Seni Musik
Paket Keahlian
Kode
605
Desain Interior
699
Animasi
565
460
461
462
463
464
568
569
Seni Tari
Seni Tari
570
Seni Karawitan
Seni Karawitan
571
Seni Pedalangan
Seni Pedalangan
572
Seni Teater
Pemeranan
641
Tata Artistik
642
63
Lampiran 3
Kode Provinsi dan Kabupaten/Kota
Kode Provinsi (Digit 3 dan 4)
Dan Kabupaten/Kota (Digit 5 dan 6)
Provinsi
DKI Jakarta
Jawa Barat
64
Kode
Provinsi
01
Kode
Kabupaten
01
01
01
01
01
60
61
62
63
01
64
02
02
02
02
02
02
02
02
02
02
02
02
02
02
02
02
02
02
02
02
02
02
02
05
06
07
08
10
11
12
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
60
61
62
63
65
Kabupaten Bogor
Kabupaten Sukabumi
Kabupaten Cianjur
Kabupaten Bandung
Kabupaten Sumedang
Kabupaten Garut
Kabupaten Tasikmalaya
Kabupaten Ciamis
Kabupaten Kuningan
Kabupaten Majalengka
Kabupaten Cirebon
Kabupaten Indramayu
Kabupaten Subang
Kabupaten Purwakarta
Kabupaten Karawang
Kabupaten Bekasi
Kabupaten Bandung Barat
Kabupaten Pangandaran
Kota Bandung
Kota Bogor
Kota Sukabumi
Kota Cirebon
Kota Bekasi
Nama Kabupaten/Kota
Kabupaten Kepulauan Seribu
Provinsi
Jawa Tengah
Kode
Provinsi
02
02
02
02
03
03
03
03
03
03
03
03
03
03
03
03
03
03
03
03
03
03
03
03
03
03
03
03
03
03
03
03
03
03
03
Kode
Kabupaten
66
67
68
69
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
60
61
Nama Kabupaten/Kota
Kota Depok
Kota Cimahi
Kota Tasikmalaya
Kota Banjar
Kabupaten Cilacap
Kabupaten Banyumas
Kabupaten Purbalingga
Kabupaten Banjarnegara
Kabupaten Kebumen
Kabupaten Purworejo
Kabupaten Wonosobo
Kabupaten Magelang
Kabupaten Boyolali
Kabupaten Klaten
Kabupaten Sukoharjo
Kabupaten Wonogiri
Kabupaten Karanganyar
Kabupaten Sragen
Kabupaten Grobogan
Kabupaten Blora
Kabupaten Rembang
Kabupaten Pati
Kabupaten Kudus
Kabupaten Jepara
Kabupaten Demak
Kabupaten Semarang
Kabupaten Temanggung
Kabupaten Kendal
Kabupaten Batang
Kabupaten Pekalongan
Kabupaten Pemalang
Kabupaten Tegal
Kabupaten Brebes
Kota Magelang
Kota Surakarta
65
Provinsi
DI Yogyakarta
Jawa Timur
66
Kode
Provinsi
03
03
03
03
04
04
04
04
04
05
05
05
05
05
05
05
05
05
05
05
05
05
05
05
05
05
05
05
05
05
05
05
05
05
05
Kode
Kabupaten
62
63
64
65
01
02
03
04
60
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
Nama Kabupaten/Kota
Kota Salatiga
Kota Semarang
Kota Pekalongan
Kota Tegal
Kabupaten Bantul
Kabupaten Sleman
Kabupaten Gunung Kidul
Kabupaten Kulonprogo
Kota Yogyakarta
Kabupaten Gresik
Kabupaten Sidoarjo
Kabupaten Mojokerto
Kabupaten Jombang
Kabupaten Bojonegoro
Kabupaten Tuban
Kabupaten Lamongan
Kabupaten Madiun
Kabupaten Ngawi
Kabupaten Magetan
Kabupaten Ponorogo
Kabupaten Pacitan
Kabupaten Kediri
Kabupaten Nganjuk
Kabupaten Blitar
Kabupaten Tulungagung
Kabupaten Trenggalek
Kabupaten Malang
Kabupaten Pasuruan
Kabupaten Probolinggo
Kabupaten Lumajang
Kabupaten Bondowoso
Kabupaten Situbondo
Kabupaten Jember
Kabupaten Banyuwangi
Kabupaten Pamekasan
Provinsi
Aceh
Kode
Provinsi
05
05
05
05
05
05
05
05
05
05
05
05
06
06
06
06
06
06
06
06
06
06
06
06
06
06
06
06
06
06
06
06
06
06
06
Kode
Kabupaten
27
28
29
60
61
62
63
64
65
66
67
68
01
02
03
04
05
06
07
08
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
60
61
62
63
64
Nama Kabupaten/Kota
Kabupaten Sampang
Kabupaten Sumenep
Kabupaten Bangkalan
Kota Surabaya
Kota Malang
Kota Madiun
Kota Kediri
Kota Mojokerto
Kota Blitar
Kota Pasuruan
Kota Probolinggo
Kota Batu
Kabupaten Aceh Besar
Kabupaten Pidie
Kabupaten Aceh Utara
Kabupaten Aceh Timur
Kabupaten Aceh Tengah
Kabupaten Aceh Barat
Kabupaten Aceh Selatan
Kabupaten Aceh Tenggara
Kabupaten Simeulue
Kabupaten Bireuen
Kabupaten Aceh Singkil
Kabupaten Aceh Tamiang
Kabupaten Aceh Nagan Raya
Kabupaten Aceh Jaya
Kabupaten Aceh Barat Daya
Kabupaten Gayo Lues
Kabupaten Bener Meriah
Kabupaten Pidie Jaya
Kota Sabang
Kota Banda Aceh
Kota Lhokseumawe
Kota Langsa
Kota Subulussalam
67
Provinsi
Sumatera Utara
Sumatera Barat
68
Kode
Provinsi
07
07
07
07
07
07
07
07
07
07
07
07
07
07
07
Kode
Kabupaten
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
15
16
17
18
07
19
07
07
07
07
07
07
07
07
07
07
07
07
07
07
07
07
07
08
08
20
21
22
23
24
25
26
27
28
60
61
62
63
64
65
66
67
01
02
Kabupaten Samosir
Kabupaten Serdang Bedagai
Kabupaten Batubara
Kabupaten Padang Lawas
Kabupaten Padang Lawas Utara
Kabupaten Labuhanbatu Utara
Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Kabupaten Nias Barat
Kabupaten Nias Utara
Kota Medan
Kota Binjai
Kota Tebing Tinggi
Kota Pematang Siantar
Kota Tanjung Balai
Kota Sibolga
Kota Padang Sidempuan
Kota Gunung Sitoli
Kabupaten Agam
Kabupaten Pasaman
Nama Kabupaten/Kota
Provinsi
Riau
Jambi
Kode
Provinsi
08
08
08
08
08
Kode
Kabupaten
03
04
05
06
07
08
08
08
10
08
08
08
08
08
08
08
08
08
08
09
09
09
09
09
09
09
09
09
09
09
09
10
10
10
11
12
13
60
61
62
63
64
65
66
01
02
04
05
08
09
10
11
14
15
60
62
01
02
03
10
04
10
10
05
06
Kabupaten Kerinci
Kabupaten Tebo
Nama Kabupaten/Kota
69
Provinsi
Sumatera
Selatan
Lampung
70
Kode
Provinsi
10
Kode
Kabupaten
07
10
08
10
10
10
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
09
60
61
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
11
12
11
11
11
11
11
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
13
60
61
62
63
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
Nama Kabupaten/Kota
Kabupaten Muaro Jambi
Kabupaten Tanjung Jabung Timur
Kabupaten Merangin
Kota Jambi
Kota Sungai Penuh
Kabupaten Musi Banyuasin
Kabupaten Ogan Komering Ilir
Kabupaten Ogan Komering Ulu
Kabupaten Muara Enim
Kabupaten Lahat
Kabupaten Musi Rawas
Kabupaten Banyuasin
Kabupaten Oku Timur
Kabupaten Oku Selatan
Kabupaten Ogan Ilir
Kabupaten Empat Lawang
Kabupaten Penukal Abab Lematang
Ilir
Kabupaten Musi Rawas utara
Kota Palembang
Kota Prabumulih
Kota Lubuk Linggau
Kota Pagar Alam
Kabupaten Lampung Selatan
Kabupaten Lampung Tengah
Kabupaten Lampung Utara
Kabupaten Lampung Barat
Kabupaten Tulang Bawang
Kabupaten Tanggamus
Kabupaten Lampung Timur
Kabupaten Way Kanan
Kabupaten Pesawaran
Kabupaten Mesuji
Kabupaten Pringsewu
Kabupaten Tulang Bawang Barat
Provinsi
Kalimantan Barat
Kalimantan
Tengah
Kalimantan
Selatan
Kode
Provinsi
12
12
12
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
14
14
14
14
14
Kode
Kabupaten
13
60
61
01
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
60
61
01
02
03
04
05
14
14
14
14
14
14
14
14
14
15
15
15
15
06
07
08
09
10
11
12
13
60
01
02
03
04
Nama Kabupaten/Kota
Kabupaten Pesisir Barat
Kota Bandar Lampung
Kota Metro
Kabupaten Sambas
Kabupaten Sanggau
Kabupaten Sintang
Kabupaten Kapuas Hulu
Kabupaten Ketapang
Kabupaten Kayong Utara
Kabupaten Bengkayang
Kabupaten Landak
Kabupaten Melawi
Kabupaten Sekadau
Kabupaten Kubu Raya
Kabupaten Menpawah
Kota Pontianak
Kota Singkawang
Kabupaten Kapuas
Kabupaten Barito Selatan
Kabupaten Barito Utara
Kabupaten Kotawaringin Timur
Kabupaten Kotawaringin Barat
Kabupaten Katingan
Kabupaten Seruyan
Kabupaten Sukamara
Kabupaten Lamandau
Kabupaten Gunung Mas
Kabupaten Pulang Pisau
Kabupaten Murung Raya
Kabupaten Barito Timur
Kota Palangkaraya
Kabupaten Banjar
Kabupaten Tanah Laut
Kabupaten Barito Kuala
Kabupaten Tapin
71
Provinsi
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
72
Kode
Provinsi
15
15
15
15
15
15
15
15
15
16
16
16
16
16
Kode
Kabupaten
05
06
07
08
09
10
11
60
61
01
02
03
09
10
16
11
16
13
16
16
16
60
61
63
17
01
Kota Samarinda
Kota Balikpapan
Kota Bontang
Kabupaten Bolaang Mongondow
17
17
17
17
17
17
02
03
04
05
06
07
17
08
17
09
17
11
17
12
17
17
17
60
61
62
Nama Kabupaten/Kota
Kabupaten Minahasa
Kabupaten Kepulauan Sangihe
Kabupaten Kepulauan Talaud
Kabupaten Minahasa Selatan
Kabupaten Minahasa Utara
Kabupaten Minahasa Tenggara
Kabupaten Bolaang Mongondow
Utara
Kabupaten Kepulauan Sitaro
Kabupaten Bolaang Mongondow
Timur
Kabupaten Bolaang Mongondow
Selatan
Kota Manado
Kota Bitung
Kota Tomohon
Provinsi
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Kode
Provinsi
17
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
19
Kode
Kabupaten
63
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
60
01
19
02
Kota Kotamobagu
Kabupaten Banggai Kepulauan
Kabupaten Donggala
Kabupaten Poso
Kabupaten Banggai
Kabupaten Buol
Kabupaten Toli Toli
Kabupaten Morowali
Kabupaten Parigi Moutong
Kabupaten Tojo Una-Una
Kabupaten Sigi
Kabupaten Banggai Laut
Kabupaten Morowali Utara
Kota Palu
Kabupaten Maros
Kabupaten Pangkajene Kepulauan
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
24
26
27
Kabupaten Gowa
Kabupaten Takalar
Kabupaten Jeneponto
Kabupaten Barru
Kabupaten Bone
Kabupaten Wajo
Kabupaten Soppeng
Kabupaten Bantaeng
Kabupaten Bulukumba
Kabupaten Sinjai
Kabupaten Kepulauan Selayar
Kabupaten Pinrang
Kabupaten Sidenreng Rappang
Kabupaten Enrekang
Kabupaten Luwu
Kabupaten Tana Toraja
Kabupaten Luwu Utara
Kabupaten Luwu Timur
Kabupaten Toraja Utara
Nama Kabupaten/Kota
73
Provinsi
Sulawesi Tenggara
Maluku
Bali
74
Kode
Provinsi
19
19
19
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
21
21
21
Kode
Kabupaten
60
61
62
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
60
61
01
02
03
21
04
Kota Makasar
Kota Pare Pare
Kota Palopo
Kabupaten Konawe
Kabupaten Muna
Kabupaten Buton
Kabupaten Kolaka
Kabupaten Konawe Selatan
Kabupaten Wakatobi
Kabupaten Bombana
Kabupaten Kolaka Utara
Kabupaten Konawe Utara
Kabupaten Buton Utara
Kabupaten Kolaka Timur
Kabupaten Konawe Kepulauan
Kabupaten Muna Barat
Kabupaten Buton Selatan
Kabupaten Buton Tengah
Kota Kendari
Kota Bau-Bau
Kabupaten Maluku Tengah
Kabupaten Maluku Tenggara
Kabupaten Buru
Kabupaten Maluku Tenggara Barat
21
05
21
06
21
21
21
21
21
22
22
22
22
07
08
09
60
61
01
02
03
04
Nama Kabupaten/Kota
Provinsi
Nusa Tenggara
Barat
Nusa Tenggara
Timur
Kode
Provinsi
22
22
22
22
22
23
23
23
23
23
23
23
23
23
23
24
24
24
Kode
Kabupaten
05
06
07
08
60
01
02
03
04
05
06
07
08
60
61
01
03
04
24
24
24
24
24
24
24
24
24
24
24
24
24
24
24
24
24
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
Nama Kabupaten/Kota
Kabupaten Gianyar
Kabupaten Klungkung
Kabupaten Bangli
Kabupaten Karang Asem
Kota Denpasar
Kabupaten Lombok Barat
Kabupaten Lombok Tengah
Kabupaten Lombok Timur
Kabupaten Sumbawa
Kabupaten Dompu
Kabupaten Bima
Kabupaten Sumbawa Barat
Kabupaten Lombok Utara
Kota Mataram
Kota Bima
Kabupaten Kupang
Kabupaten Timor Tengah Selatan
Kabupaten Timor Tengah Utara
Kabupaten Belu
Kabupaten Alor
Kabupaten Flores Timur
Kabupaten Sikka
Kabupaten Ende
Kabupaten Ngada
Kabupaten Manggarai
Kabupaten Sumba Timur
Kabupaten Sumba Barat
Kabupaten Lembata
Kabupaten Rote Ndao
Kabupaten Manggarai Barat
Kabupaten Nagekeo
Kabupaten Sumba Tengah
Kabupaten Sumba Barat Daya
Kabupaten Manggarai Timur
Kabupaten Sabu Raijua
75
Provinsi
Papua
Bengkulu
76
Kode
Provinsi
24
24
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
Kode
Kabupaten
22
60
01
02
03
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
25
17
Kabupaten Malaka
Kota Kupang
Kabupaten Jaya Pura
Kabupaten Biak Numfor
Kabupaten Kepulauan Yapen
Kabupaten Merauke
Kabupaten Jayawijaya
Kabupaten Nabire
Kabupaten Paniai
Kabupaten Puncak Jaya
Kabupaten Mimika
Kabupaten Boven Digul
Kabupaten Mappi
Kabupaten Asmat
Kabupaten Yahukimo
Kabupaten Pegunungan Bintang
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
26
26
26
26
18
19
20
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
60
01
02
03
04
Kabupaten Tolikara
Kabupaten Sarmi
Kabupaten Keerom
Kabupaten Waropen
Kabupaten Supiori
Kabupaten Mamberamo Raya
Kabupaten Mamberamo Tengah
Kabupaten Nduga
Kabupaten Yalimo
Kabupaten Puncak
Kabupaten Dogiyai
Kabupaten Lanny Jaya
Kabupaten Deiyai
Kabupaten Intan Jaya
Kota Jayapura
Kabupaten Bengkulu Utara
Kabupaten Rejang Lebong
Kabupaten Bengkulu Selatan
Kabupaten Muko-Muko
Nama Kabupaten/Kota
Provinsi
Maluku Utara
Banten
Babel
Gorontalo
Kode
Provinsi
26
26
26
26
26
26
27
27
27
Kode
Kabupaten
05
06
07
08
09
60
02
03
04
27
05
Kabupaten Kepahiang
Kabupaten Lebong
Kabupaten Kaur
Kabupaten Seluma
Kabupaten Bengkulu Tengah
Kota Bengkulu
Kabupaten Halmahera Tengah
Kabupaten Halmahera Barat
Kabupaten Halmahera Utara
Kabupaten Halmahera Selatan
27
27
27
27
27
28
28
28
28
28
28
28
28
29
29
29
29
29
29
29
30
30
30
30
30
06
07
08
60
61
01
02
03
04
60
61
62
63
01
02
03
04
05
06
60
01
02
03
04
05
Nama Kabupaten/Kota
77
Provinsi
Kepulauan Riau
Sulawesi Barat
Kalimantan Utara
78
Kode
Provinsi
30
31
31
31
31
31
31
31
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
33
33
33
33
33
33
34
34
34
Kode
Kabupaten
60
01
02
03
04
05
60
61
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
60
01
02
03
04
05
06
01
02
03
34
04
Kota Gorontalo
Kabupaten Bintan
Kabupaten Karimun
Kabupaten Natuna
Kabupaten Lingga
Kabupaten Kepulauan Anambas
Kota Batam
Kota Tanjung Pinang
Kabupaten Fak-Fak
Kabupaten Sorong
Kabupaten Manokwari
Kabupaten Kaimana
Kabupaten Sorong Selatan
Kabupaten Raja Ampat
Kabupaten Teluk Bintuni
Kabupaten Teluk Wondama
Kabupaten Tambrauw
Kabupaten Maybrat
Kota Sorong
Kabupaten Mamuju
Kabupaten Mamuju Utara
Kabupaten Polewali Mandar
Kabupaten Mamasa
Kabupaten Majene
Kabupaten Mamuju Tengah
Kabupaten Bulungan
Kabupaten Malinau
Kabupaten Nunukan
Kabupaten Tana Tidung
34
60
Kota Tarakan
Nama Kabupaten/Kota
Lampiran 4
Contoh Format A1
79
Lampiran 5
Format Verifikasi Kelengkapan Dokumen/Berkas
No
Catatan Verifikasi
Guru
Dinas
LPMP
Keabsahan
1
Ijazah
Kebenaran
Relevansi
Keabsahan
SK Mengajar
SK Golongan kepangkatan (PNS) atau
SK Pengangkatan GTY (dari pertama
hingga terakhir)
Keabsahan
Keabsahan
Keabsahan
Kebenaran
Kebenaran
Kebenaran
Kebenaran
Kebenaran
Keabsahan
Kebenaran
Keabsahan
Kebenaran
a.
80
Keabsahan
Kebenaran
No
b.
Catatan Verifikasi
Guru
Dinas
LPMP
Keabsahan
Kebenaran
Keabsahan
Kebenaran
Keabsahan
Kebenaran
Keabsahan
10
Keabsahan
Kebenaran
Kebenaran
81
Lampiran 6
Format Surat Pernyataan Keabsahan Berkas/Dokumen
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
NIP/NIK
NUPTK
Unit Kerja
(................)
NIP/NIK ..
82
Lampiran 7
Jadwal Kegiatan
No
A
Jadwal Pelaksanaan
15 Desember 2014
a
b
c
d
e
2
a
b
c
3
4
16 Desember 2014 - 28
Februari 2015
22 Desember 2014 - 14
Februari 2015
2 Januari 2015 - 28 Februari
2015
1-6 Maret 2015
C
1
2
3
83
No
D
Jadwal Pelaksanaan
Penilaian RPL
Juni 2015
Juni 2015
Pelaksanaan Workshop
Juli-September 2015
Pelaksanaan PKM
Agustus-November 2015
84