Anda di halaman 1dari 21

SINOPSIS TUGAS AKHIR

PUSAT PENDIDIKAN DAN TERAPI AUTIS


DI SEMARANG
Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan
untuk menempuh ujian Tugas Akhir

Program Studi Arsitektur


Periode : Oktober 2014 Maret 2015

Disusun oleh :
MOCHAMMAD ARIF BUDIANTO
NIM. 11.4310.0563

JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG
2014

SINOPSIS TUGAS AKHIR

PUSAT PENDIDIKAN DAN TERAPI AUTIS DI SEMARANG


LEMBAR PENGESAHAN
SINOPSIS TUGAS AKHIR

PUSAT PENDIDIKAN DAN TERAPI AUTIS DI SEMARANG


Disusun Oleh :
MOCHAMMAD ARIF BUDIANTO
NIM. 11.4310.0563
Periode Ujian (Oktober 2014 Maret 2015)
Telah diuji dan dinyatakan diterima oleh:
PANITIA UJIAN TAHAP AKHIR
JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG
Semarang,

2015

Dosen Pembimbing I

Dosen Pembimbing II

Ir. Budi Adi Slamet

Ir. Sumarwanto, MT

NIDN. 0011075101

NIDN. 0020025202

Ketua Jurusan Arsitektur

Ketua Panitia Ujian

Ir. Anwar Effendi, MT

Ir. Loekman Mohamadi, MSc

NIDN. 0604075701

NIDN. 0603075601

Mengetahui,
Dekan Fakultas Teknik

Ir. Rudjito, MT
NIDN. 131690379
MOCHAMMAD ARIF BUDIANTO / NIM.11.4310.0563

SINOPSIS TUGAS AKHIR

PUSAT PENDIDIKAN DAN TERAPI AUTIS DI SEMARANG


KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT, serta rasa terima kasih yang sebesarbesarnya, penulis panjatkan dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan Sinopsis ini sebagai syarat untuk menempuh Tugas Akhir Strata I guna
mendapat gelar Sarjana Arsitektur di Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945
Semarang, dengan judul PUSAT PENDIDIKAN DAN TERAPI AUTIS DI
SEMARANG.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada yang
terhormat :
1. Bapak Dr. Wijaya, SH, MHum, selaku Rektor Universitas 17 Agustus 1945
Semarang.
2. Bapak Ir. Rudjito, MT, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945
Semarang.
3. Bapak Ir. Anwar Effendi, MT, selaku Ketua Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik
Universitas 17 Agustus 1945 Semarang dan selaku Dosen Penguji.
4. Bapak Ir. Loekman Mohamadi, MSc, selaku Ketua Panitia Ujian Tugas Akhir
Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Semarang, dan
Dosen Penguji.
5. Bapak Ir. Budi Adi Slamet, selaku Dosen Pembimbing I dan Dosen Penguji.
6. Bapak Ir. Sumarwanto, MT, selaku Dosen Pembimbing II dan Dosen Penguji.
7. Bapak Ir. H. Djatmiko Waloedjono, MT, selaku Dosen Penguji.
8. Bapak Ir. Djoko Darmawan, MT, selaku Dosen Penguji.
9. Ibu Hetyorini, ST. MT, selaku Dosen Penguji.
10. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus
1945 Semarang.
11. Staf dan karyawan di lingkungan Universitas 17 Agustus 1945 Semarang.
12. Keluarga tercintaku, Bapak Sutrisno (Ayah), Ibu Kardinah (Bunda), dan Ika
Trisnowati Ningsih, S.Pd (Kakak), yang selalu senantiasa memberikan doa,

MOCHAMMAD ARIF BUDIANTO / NIM.11.4310.0563

SINOPSIS TUGAS AKHIR

PUSAT PENDIDIKAN DAN TERAPI AUTIS DI SEMARANG


dorongan dan semangat kepada penulis hingga cepat terselesainya penyusunan
laporan Sinopsis ini.
13. Seseorang yang tersayang dan tercinta, Mujahidatun Mukhlishoh, yang telah
banyak membantu, memberikan semangat, memberikan waktunya untuk selalu
ada demi terselesainya penulisan penyusunan Sinopsis ini.
14. Rekan-rekan Ujian Tahap Akhir dan teman-teman yang tidak bisa penulis sebutkan
satu persatu yang telah memberikan waktu bersama dan bantuan serta motivasi
kepada penulis pada saat penyusunan laporan Sinopsis ini.
Akhir kata, Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan Sinopsis ini
jauh dari sempurna dan masih ada beberapa kekurangan, akan tetapi merupakan
kebahagiaan bagi penulis bila ada kritik maupun saran sehubungan dengan skripsi ini,
dengan adanya kritik dan saran dapat menjadikan bekal bagi penulis untuk lebih maju
dan penulis juga berharap penyusunan laporan Sinopsis ini dapat berguna bagi civitas
akademik Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945
Semarang.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Semarang,

Penulis

MOCHAMMAD ARIF BUDIANTO / NIM.11.4310.0563

SINOPSIS TUGAS AKHIR

PUSAT PENDIDIKAN DAN TERAPI AUTIS DI SEMARANG


DAFTAR ISI
I PENDAHULUAN .................................................................................................. 5
1. 1. Latar Belakang Masalah ..................................................................................... 5
1. 2. Tujuan dan Sasaran Pembahasan ......................................................................... 7
1. 2. 1 Tujuan Pembahasan .......................................................................................... 7
1. 2. 2 Sasaran Pembahasan ......................................................................................... 7
1. 3. Lingkup Pembahasan .......................................................................................... 8
1. 4. Metode Pembahasan ........................................................................................... 8
II GAMBARAN UMUM PUSAT PENDIDIKAN DAN TERAPI AUTIS DI
SEMARANG ........................................................................................................ 10
2. 1. Pengertian Pusat Pendidikan dan Terapi Autis di Semarang ............................ 10
2. 2. Fungsi Pusat Pendidikan dan Terapi Autis di Semarang .................................. 11
2. 3. Gambaran Spesifikasi dan Karakteristik Bangunan ......................................... 11
2. 4. Gambaran Sistem Kegiatan yang Diakomodasi ............................................... 12
2. 5. Gambaran Aktifitas ........................................................................................... 13
2. 6. Gambaran Kebutuhan Jenis Ruang ................................................................... 13
2. 7. Gambaran Tampilan Arsitektur ........................................................................ 15
DUKUNGAN PUSTAKA ......................................................................................... 20

MOCHAMMAD ARIF BUDIANTO / NIM.11.4310.0563

SINOPSIS TUGAS AKHIR

PUSAT PENDIDIKAN DAN TERAPI AUTIS DI SEMARANG


I PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang Masalah
Seorang anak merupakan anugerah terindah yang Tuhan berikan bagi
setiap orang tua, yang nantinya akan menjadi kebanggaan serta tumpuan harapan
mereka di hari tuanya. Setiap orang tua akan sangat bahagia ketika melihat
pertumbuhan dan perkembangan anak-anak mereka dari masa ke masa hingga
dewasa.
Masa kanak-kanak adalah masa yang terindah dalam hidup dimana semua
terasa menyenangkan serta tiada beban. Namun tidak semua anak dapat memiliki
kesempatan untuk menikmati semua hal tersebut, hanya karena mereka
berbeda dari anak kebanyakan lainnya. Anak yang lahir dengan kekurangan,
baik itu berupa cacat tubuh maupun mental, memang harus mengalami hal yang
berbeda serta beban yang lebih berat daripada anak normal lainnya, karena
mereka harus menikmati dunia ini dengan cara mereka sendiri yang spesial.
(World Book, 1982)
Ketika orang tua mengetahui bahwa anaknya mengalami kekurangan
tersebut, sudah tentu hal ini akan meresahkan mereka, termasuk ketika orang tua
menyadari bahwa anak mereka mengalami keterlambatan perkembangan otak
maupun mental, seperti autis, attention deficit hiperactive disorder (ADHD),
sindroma aspeger, speech delay, dyslexia, dypraxia, sindroma rett, sindroma
down, cerebral palsy, dan masih banyak lagi. (Handojo, 2003)
Penyebab seseorang menjadi autis adalah ketunaan pada sel otak mereka
saat masih dalam kandungan. Hal ini bisa diakibatkan oleh virus, polusi seperti
dari kendaraan bermotor maupun gangguan lain yang menyebabkan rusaknya
sel otak pada anak. Meski sudah berkembang pemberitaan tentang autisme,
kebelumpahaman masyarakat membuat mereka menyamakan autisme dengan
orang berkebutuhan khusus lainnya sehingga terjadi kesalahan penanganan yang
biasanya hanya terfokus pada gejala penyerta dari anak autis tersebut.
Dalam perkembangannya agak sulit menentukan jumlah pasti individu
autis, karena di Indonesia belum pernah ada penelitian mengenai statistik

MOCHAMMAD ARIF BUDIANTO / NIM.11.4310.0563

SINOPSIS TUGAS AKHIR

PUSAT PENDIDIKAN DAN TERAPI AUTIS DI SEMARANG


autisme. Yang pasti jumlah anak autis setiap tahun meningkat. Tahun 1990-an
rasio penderita autis berkisar 1 : 5000, tetapi sekarang naik menjadi 1 - 2 : 500.
Pada tahun 2000, dr. Melly Budhiman menyatakan perbandingan anak yang
menderita autisme adalah 1 : 500 (Kompas, 2000). Pada tahun 2008, Menteri
Kesehatan Siti Fadillah Supari mengatakan bahwa pada tahun 2004, di Indonesia
jumlah anak autis tercatat sebanyak 475.000 penderita dan sekarang
diperkirakan setiap 1 dari 150 anak yang lahir menunjukkan ciri- ciri autisme.
Badan Pusat Statistik mencatat jika saat ini terdapat sekitar 1,5 juta anak di
Indonesia yang mengalami kelainan autis. Oleh karena itu sudah sepantasnya
kita memberikan perhatian pada anak-anak dengan kebutuhan khusus ini, sama
besarnya

seperti

yang

diberikan

pada

anak-anak

normal

lainnya.

(Wijayakusuma, 2004)
Berdasarkan data yang diperoleh dari situs resmi Yayasan Autisma
Indonesia (www.autis.info), Sekretaris Yayasan Autisma Semarang Ir. Nurini,
MT mengungkapkan bahwa jumlah penderita autis di Semarang cenderung
meningkat. Saat ini (2010) tercatat 200 orang yang terdata oleh yayasan. Namun
diperkirakan jumlahnya lebih dari itu. Semarang merupakan salah satu kota
industri manufaktur dengan banyaknya pabrik yang terbangun dan makin
berkembangnya kepadatan kendaraan bermotor ikut menjadi penyumbang
potensi gangguan polusi pada masyarakat, termasuk bayi dalam kandungan.
Meski belakangan Semarang memprogramkan sebagai Kota Ramah Anak.
(Suara Merdeka, 24 Juli 2009)
Pemerintah tahun ini akan membangun 24 pusat rehabilitasi autis. Autis
center ini dibutuhkan karena semakin banyak anak Indonesia yang menderita
autis. Direktur Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK) Ditjen
Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)
Mudjito mengatakan, saat ini baru ada empat autis center yakni di Malang,
Banjarmasin, Pekanbaru dan DKI Jakarta. (Sindonews.com)
Di Semarang sendiri belum ada tempat yang memadai untuk penanganan
masalah untuk anak autis. Keberadaan penyandang autis di Semarang masih
mengandalkan program terapi yang belum sepenuhnya memberikan pelayanan
maksimal dan menempati tempat yang berasal dari pengalihfungsian sebuah
MOCHAMMAD ARIF BUDIANTO / NIM.11.4310.0563

SINOPSIS TUGAS AKHIR

PUSAT PENDIDIKAN DAN TERAPI AUTIS DI SEMARANG


hunian serta melalui program pelayanan pendidikan di SLB. Namun di SLB pun
program yang diterapkan untuk penyandang autis masih disamakan dengan
metode klasikal padahal seseorang dengan kecenderungan autis memerlukan
pendampingan one on one agar materi dapat dimengerti.
Dengan demikian dirasa perlu untuk merencanakan dan merancang suatu
tempat pusat yang mengakomodasi kegiatan terapi, pendidikan, dan sarana
lingkungan yang sesuai dengan karakter penyandang autis. Tempat ini juga harus
menyediakan wadah untuk menampung dan memamerkan hasil karya anak-anak
autis, sehingga masyarakat luas dapat lebih mengenal anak autis. Skala
pelayanan adalah tingkat Semarang. Namun dimungkinkan untuk pelayanan
daerah-daerah sekitar Semarang, seperti Kabupaten Semarang, Kabupaten
Demak, dan Kabupaten Kendal.
Atas dasar permasalahan diatas, penulis tertarik untuk mengangkat
masalah penanganan anak autis sebagai topik Tugas Akhir dengan judul PUSAT
PENDIDIKAN DAN TERAPI AUTIS DI SEMARANG. Dengan adanya
Pusat Pendidikan dan Terapi Autis di Semarang ini, diharapkan dapat mengatasi
permasalahan tentang penanganan anak autis, yang sejatinya adalah generasi
penerus bangsa Indonesia.

1. 2. Tujuan dan Sasaran Pembahasan


1. 2. 1 Tujuan Pembahasan
Tujuan dari pembahasan ini adalah mengungkapkan semua hal tentang
dunia anak autis, hingga kita mengenal betul karakteristik anak autis.
Selanjutnya dapat menjadi pedoman dalam membuat perancangan bangunan
pusat kegiatan anak autis di Semarang.

1. 2. 2 Sasaran Pembahasan
Sedangkan sasaran dari pembahasan ini adalah tersusunnya suatu
Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) untuk
bangunan Pusat Pendidikan dan Terapi Autis di Semarang dengan fasilitasfasilitas yang cukup memadai.

MOCHAMMAD ARIF BUDIANTO / NIM.11.4310.0563

SINOPSIS TUGAS AKHIR

PUSAT PENDIDIKAN DAN TERAPI AUTIS DI SEMARANG


1. 3. Lingkup Pembahasan
Perencanaan dan perancangan Pusat Pendidikan Anak Autis di Semarang
sebagai suatu bangunan massa banyak yang memiliki keterpaduan dengan
konteks sekitarnya dan memenuhi kebutuhan fasilitas, sarana, dan prasarana bagi
anak autis, pengelola, maupun pengunjung fasilitas ini.
Pusat Pendidikan dan Terapi Autis di Semarang ini didirikan untuk
memberikan pelayanan kepada para penyandang autis dan keluarganya di
Semarang pada umumnya. Namun fasilitas ini juga tidak menutup kesempatan
bagi penyandang autis dan keluarganya, yang berasal dari luar kota dan
membutuhkan pelayanan fasilitas ini.
Sasaran pelayanan Pusat Pendidikan dan Terapi Autis ini adalah : Anak
autis usia dini (0-2 tahun), usia pra-TK (2-4 tahun), usia TK (4-6 tahun), usia SD
(6-12 tahun), usia SLTP (12-15 tahun), dan tidak menutup kemungkinan bagi
yang berusia 15 tahun ke atas namun masih duduk di bangku SLTP, serta
keluarga penyandang autis serta masyarakat umum yang membutuhkan
informasi mengenai autis.

1. 4. Metode Pembahasan
Metoda yang digunakan dalam pembahasan laporan Landasan Program
Perencanaan dan Perancangan Arsitektur () ini adalah metode deskriptif analitis
dan komparatif, yaitu mengumpulkan, menggali dan mengemukakan serta
memberikan gambaran dari data permasalahan dan keadaan yang ada, kemudian
dilakukan analisa, perbandingan, serta dinilai dari sudut pandang yang relevan
untuk mendapatkan suatu kesimpulan kriteria yang akan digunakan didalam
desain dan perancangan.
Sedangkan metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah
metode studi kepustakaan dan observasi lapangan dengan teknik pengumpulan
data sebagai berikut :
Data Primer :
- Observasi (Studi Banding)
Berupa pengamatan langsung dilapangan, pemotretan terhadap objek
perancangan yang digunakan sebagai objek pembanding.
MOCHAMMAD ARIF BUDIANTO / NIM.11.4310.0563

SINOPSIS TUGAS AKHIR

PUSAT PENDIDIKAN DAN TERAPI AUTIS DI SEMARANG


- Wawancara
Data narasumber atau pihak-pihak yang berkompeten dengan masalah yang
dihadapi dan obyek yang direncanakan.

Data Sekunder

- Studi Literatur / kepustakaan


Studi yang berasal referensi, buku-buku, dokumen, artikel yang relevan dan
website internet yang berkaitan dengan obyek yang direncanakan.

MOCHAMMAD ARIF BUDIANTO / NIM.11.4310.0563

SINOPSIS TUGAS AKHIR

PUSAT PENDIDIKAN DAN TERAPI AUTIS DI SEMARANG


II GAMBARAN UMUM PUSAT PENDIDIKAN DAN TERAPI
AUTIS DI SEMARANG
2. 1. Pengertian Pusat Pendidikan dan Terapi Autis di Semarang
Pengertian Pusat Pendidikan dan Terapi Autis di Semarang :
Pusat :
Pokok pangkal atau yang menjadi tumpuan (berbagai-bagai urusan, hal
dan sebagainya). (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia (edisi kedua), 1991)
Pendidikan :
Upaya manusia dewasa membimbing manusia yang belum dewasa
kepada kedewasaan. Pendidikan ialah usaha menolong anak untuk
melaksanakan tugastugas hidupnya, agar bisa mandiri, akil-baliq, dan
bertanggung jawab secara susila. Pendidikan adalah usaha mencapai
penentuan-diri-susila dan tanggung jawab (M.J. Langeveld). (Lubis,
2013)
Terapi :
Usaha untuk memulihkan kesehatan orang yang sedang sakit;
pengobatan penyakit; perawatan penyakit. (Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia
(edisi kedua), 1991)
Autis :
Gangguan perkembangan pada anak yang berakibat tidak dapat
berkomunikasi dan tidak dapat mengekspresikan perasaan dan
keinginannya sehingga perilaku hubungan dengan orang lain
terganggu. (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia (edisi ketiga), 2001)
Semarang : Ibukota Provinsi Jawa Tengah
Maka dari uraian diatas secara umum Pusat Pendidikan dan Terapi Autis
di Semarang adalah bangunan yang menjadi pusat kegiatan bagi anak-anak

MOCHAMMAD ARIF BUDIANTO / NIM.11.4310.0563

10

SINOPSIS TUGAS AKHIR

PUSAT PENDIDIKAN DAN TERAPI AUTIS DI SEMARANG


penyandang autis. Bangunan berupa pusat terapi anak autis, pendidikan, maupun
fasilitas-fasilitas lain yang berhubungan dengan dunia autis.

2. 2. Fungsi Pusat Pendidikan dan Terapi Autis di Semarang


Fungsi dari Pusat Pendidikan dan Terapi Autis di Semarang adalah :
Memberikan pelayanan kepada para anak autis berupa terapi,
pendidikan, dan medis, khususnya yang berdomisili di daerah
Semarang, yang selama ini belum terfasilitasi dengan baik.
Membantu anak autis berkembang dan menjadi normal sehingga
dapat diterima dan berguna bagi masyarakat sekitarnya.
Agar anak autis yang telah mendapat terapi dini tidak terhenti
pendidikannya, dalam arti mereka dapat memperoleh pendidikan
tingkat lanjut.
Menampung anak autis yang tidak dapat masuk ke TK, SD, dan SLTP
umum.
Merupakan jembatan bagi anak autis untuk bisa masuk ke sekolah
umum.
Memberikan terapi remedial bagi anak autis yang telah masuk ke
sekolah umum untuk membantu mengikuti pelajaran sekolahnya.
Memberikan informasi dan pengetahuan yang benar kepada keluarga
penyandang autis dan masyarakat luas tentang sindrom autis serta
pentingnya peran keluarga dan masyarakat untuk memahami keadaan
penyandang autis dan membantu proses perkembangannnya.
Menjadi pusat pengembangan metode penyembuhan penyandang autis.

2. 3. Gambaran Spesifikasi dan Karakteristik Bangunan


Sebagaimana karakter anak-anak autis yang lebih mudah memahami
bahasa-bahasa visual, maka bangunan Pusat Pendidikan dan Terapi Autis di
Semarang ini akan lebih menonjolkan unsur visual yang menarik, baik eksterior
bangunan maupun interior bangunan, yang akan menunjang perkembangan anak
autis itu sendiri. Terutama pada bangunan-bangunan yang berkaitan dengan

MOCHAMMAD ARIF BUDIANTO / NIM.11.4310.0563

11

SINOPSIS TUGAS AKHIR

PUSAT PENDIDIKAN DAN TERAPI AUTIS DI SEMARANG


tempat terapi anak autis, karena tempat-tempat inilah yang akan sangat dekat
dengan anak autis.

2. 4. Gambaran Sistem Kegiatan yang Diakomodasi

Dari diagram diatas dapat dilihat gambaran kegiatan-kegiatan yang akan


ada di Pusat Pendidikan dan Terapi Autis di Semarang ini.

MOCHAMMAD ARIF BUDIANTO / NIM.11.4310.0563

12

SINOPSIS TUGAS AKHIR

PUSAT PENDIDIKAN DAN TERAPI AUTIS DI SEMARANG


2. 5. Gambaran Aktifitas
Gambaran aktifitas yang akan direncanakan di Pusat Pendidikan dan
Terapi Autis di Semarang ini, meliputi :
Pelaku Kegiatan
Pengelola

Aktifitas
Datang - melakukan kegiatan administratif - mengawasi
seluruh kegiatan administratif dan operasional mengadakan rapat evaluasi dan koordinasi - istirahat pulang

Staff dan Karyawan

Datang - absen - melakukan kegiatan administratif dan


operasional - mengikuti rapat evaluasi dan koordinasi istirahat - pulang

Terapis / Tenaga
Pengajar

Datang - absen - memberi terapi / mengajar sesuai


jadwal - mengikuti rapat evaluasi dan koordinasi melakukan kegiatan administratif - memberi konseling
pada orang tua - istirahat - pulang

Tenaga Medis dan


Perawatan

Datang - absen - memberi pelayanan medis dan


perawatan - mengikuti rapat evaluasi dan koordinasi melakukan kegiatan administratif - memberi
penyuluhan medis - memberi konseling pada peserta
didi dan orang tua - istirahat - pulang

Anak Autis / Peserta


Didik

Orang Tua

Pengantar
Pengunjung

Datang - absen - mengikuti program terapi / pendidikan


- menerima konseling - istirahat - pulang
Datang - mengantar anak ke kelas - menunggu anak
selama program terapi / pendidikan - melakukan
kegiatan administratif (pendaftaran dan pembayaran) mencari informasi mengenai sindrom autis dll konseling dengan terapis, tenaga pengajar dan tenaga
medis - mengikuti acara khusus (seminar, pameran,
pertunjukan dll) - istirahat - pulang
Datang - mengantar anak ke kelas - menunggu anak
selama program terapi / pendidikan - istirahat - pulang
Datang - mencari informasi mengenai sindron autis dll mengikuti acara khusus (pameran, seminar, pertunjukan
dll) - istirahat - pulang

2. 6. Gambaran Kebutuhan Jenis Ruang


Program kebutuhan ruang Pusat Pendidikan dan Terapi di Semarang ini
disusun berdasarkan fasilitas yang disediakan, dengan melakukan pendataan
kebutuhan ruang berdasarkan karakter dan perilaku anak autis serta program
MOCHAMMAD ARIF BUDIANTO / NIM.11.4310.0563

13

SINOPSIS TUGAS AKHIR

PUSAT PENDIDIKAN DAN TERAPI AUTIS DI SEMARANG


penanganannya dalam sistem pelayanan proyek. Untuk estimasi luasan tiap
ruang dapat diperoleh melalui data standarisasi disain arsitektural, kecuali untuk
ruang-ruang khusus penanganan anak autis, estimasi luasannya berdasarkan
studi ruang, melalui studi gerak dan perabot, yang didukung oleh hasil
wawancara dan studi komparasi. Gambaran kebutuhan ruang di Pusat
Pendidikan dan Terapi Autis di Semarang :
Fasilitas Pengelola :
- Hall Penerima
- Ruang Yayasan
- Ruang Rapat
- Ruang Fotocopy
- Ruang Arsip
- Ruang Istirahat
- Gudang
Fasilitas Informasi Masyarakat :
- Hall
- Biro Konsultasi
- Perpustakaan
- Pusat Komputer
- Pusat Audio Visual
- Galeri Karya
- Gedung Serbaguna
Fasilitas Medis dan Perawatan :
- Hall
- Instalasi Kesehatan Umum
- Instalasi Kejiwaan
- Instalasi Gizi dan Dapur
- Instalasi Pencatatan Medis
- Instalasi Laboratorium
- Instalasi Farmasi
Fasilitas Terapi :
- Hall
MOCHAMMAD ARIF BUDIANTO / NIM.11.4310.0563

14

SINOPSIS TUGAS AKHIR

PUSAT PENDIDIKAN DAN TERAPI AUTIS DI SEMARANG


- Terapi Perilaku
- Terapi Okupasi
- Terapi Snoezelen
- Terapi Musik
- Terapi Air
- Terapi Integrasi Pendengaran
Fasilitas Pendidikan :
- Hall
- Sekolah TK Khusus Autis
- Sekolah SD Khusus Autis
- Sekolah SLTP Khusus Autis
Fasilitas Penunjang :
- Prasarana Olahraga
- Penginapan
- Kafetaria
- Swalayan
- Mess Karyawan
- Mushola

2. 7. Gambaran Tampilan Arsitektur


Ragam arsitektur merupakan jenis pengelompokan arsitektur berdasarkan
teori, dasar, karakter, prinsip, maupun bentuk. Beberapa langgam arsitektur yang
berkembang, diantaranya sebagai berikut:
a. Arsitektur Modern
Pemikiran yang paling mendasar dari arsitektur modern adalah teori teori
yang diciptakan oleh Louis Sullivan yaitu form follow function dimana
dalam aktualisasinya adalah bangunan yang mengandung nilai keselarasan,
keseimbangan, simetrisme, keteraturan dan tanpa ornamen. Kemudian
berkembang menjadi kubisme yang kemudian menjadi internasional style
dimana semua bangunan berbentuk kotak, atap datar, serta penggunaan
komponen produksi industri.

MOCHAMMAD ARIF BUDIANTO / NIM.11.4310.0563

15

SINOPSIS TUGAS AKHIR

PUSAT PENDIDIKAN DAN TERAPI AUTIS DI SEMARANG


b. Arsitektur Regionalisme
Langgam arsitektur regionalism adalah proses pembaharuan dengan
memperhatikan ciri-ciri kedaerahan pada masing-masing kondisi wilayah dan
beberapa daerah yang menjadi ciri khas arsitektur setempat. Langgam ini
bermula dari munculnya arsitektur modern yang berusaha meninggalkan
masa lampaunya, meninggalkan ciri serta sifat-sifatnya, timbulah usahausaha untuk mempertautkan antara yang lama dengan yang baru. Salah satu
bagian dari jenis arsitektur regionalisme adalah konsep kontekstual yang
membentuk kesinambungan antara bangunan baru dengan bangunan/
lingkungan di sekitar. Selain itu juga membentuk suatu kesatuan citra oleh
pengamat dalam suatu kawasan dan lingkungan yang terbentuk dari
komposisi bangunan dengan periode keberadaan berlainan.

c. Arsitektur Neo Vernaculer


Arsitektur yang bentuk-bentuknya mengacu pada bahasa setempat dengan
mengambil elemen-elemen arsitektur yang ada dalam arsitek modern dengan
tujuan melestarikan unsur-unsur lokal yang secara empiris terbentuk oleh
tradisi secara turun temurun yang sesuai dengan lingkungan setempat.

d. Arsitektur Minimalis
Prinsip yang digunakan less is more yang berarti semakin sedikit semakin
baik dengan menghadirkan kontak yang sederhana dapat menjadi sesuatu
yang menarik. Dengan menggabungkan antara rasa kesederhanaan dan
kepolosan tetap menjadikan sesuatu yang indah dan menarik dari suatu
bangunan.

e. Arsitektur Urban Lanscape


Adalah Seni, perencanaan, perancangan, manajemen, pelestarian dan
rehabilitasi lahan dan design konstruksi buatan manusia.Ruang lingkup
profesi meliputi design arsitektur,perencanaan situs,pembangunan rumah
estate, restorasi lingkungan, perencanaan kota atau perkotaan, design

MOCHAMMAD ARIF BUDIANTO / NIM.11.4310.0563

16

SINOPSIS TUGAS AKHIR

PUSAT PENDIDIKAN DAN TERAPI AUTIS DI SEMARANG


perkotaan,taman dan perencanaan rekreasi, perencanaan regional, urbanism
landscape, dan pelestarian bersejarah.

f. Hi-Tech Arsitektur
Merupakan salah satu bentuk langgam arsitektur modern yang mengekspos
bahan bangunan yang digunakan, sistem struktur konstruksi rangka dan
mengekspresikan kekokohan dan mempertimbangkan efisiensi, kepraktisan,
sehingga menimbulkan nilai estetis yang baru pada suatu bangunan.

Berikut beberapa contoh bangunan pusat autis yang telah ada di negaranegara lain :

Dubai Autism Center, Dubai


(Sumber : www.albawaba.com)

MOCHAMMAD ARIF BUDIANTO / NIM.11.4310.0563

17

SINOPSIS TUGAS AKHIR

PUSAT PENDIDIKAN DAN TERAPI AUTIS DI SEMARANG

Kuwait Autism Center, Kuwait


(Sumber : www.bananaq8.com)

Kristin Farmer Autism Center, Dallas, Amerika


(Sumber : www.dallaschildblog.com)

Hal yang menjadi bahan pertimbangan dalam pemilihan arsitektur dengan


memperhatikan faktor-faktor berikut:
1. Fungsi bangunan
2. Tuntutan terhadap bangunan
MOCHAMMAD ARIF BUDIANTO / NIM.11.4310.0563

18

SINOPSIS TUGAS AKHIR

PUSAT PENDIDIKAN DAN TERAPI AUTIS DI SEMARANG


3. Korelasi terhadap tapak
4. Karakter yang hendak dicapai

Dari pertimbangan tersebut dapat ditarik berbagai pilihan dalam


menentukan tampilan arsitektur bangunan Pusat Pendidikan dan Terapi Autis di
Semarang. Dan dengan mempertimbangkan karakteristik anak autis, maka dapat
dipilih ragam arsitektur yang akan digunakan menjadi dasar perancangan
bangunan yaitu, arsitektur modern dengan kombinasi arsitektur perilaku,
karena dirasa akan menunjang kegiatan yang ada dalam Pusat Pendidikan dan
Terapi Autis di Semarang ini.

MOCHAMMAD ARIF BUDIANTO / NIM.11.4310.0563

19

SINOPSIS TUGAS AKHIR

PUSAT PENDIDIKAN DAN TERAPI AUTIS DI SEMARANG


DUKUNGAN PUSTAKA
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, P. P. (1991). Kamus
Besar Bahasa Indonesia (edisi kedua). Jakarta: Balai Pustaka.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, P. P. (2001). Kamus
Besar Bahasa Indonesia (edisi ketiga). Jakarta: Balai Pustaka.
Handojo, Y. (2003). Autis: Petunjuk praktis dan pedoman materi untuk mengajar anak
normal, autis dan prilaku lain. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer.
Lubis, I. (2013, Februari 7). 7 Definisi Pendidikan Menurut Para Ahli. Retrieved
November

6,

2014,

from

7topranking.blogspot.com:

http://7topranking.blogspot.com/2013/02/7-definisi-pendidikan-menurutpara-ahli.html
Wijayakusuma, H. M. (2004). Psikoterapi untuk anak autisma. Teknik bermain kreatif
non verbal dan verbal. Terapi khusus untuk autisma. Jakarta: Pustaka Populer
Obor.
World Book, I. (1982). Hastakarya anak-anak, Pustaka bagaimana dan mengapa:
Petunjuk bagi orang tua. Jakarta: PT Tira Pustaka.

MOCHAMMAD ARIF BUDIANTO / NIM.11.4310.0563

20

Anda mungkin juga menyukai