PENDAHULUAN
ABORTUS
dr. H.Hoediyanto, SpF
PENGERTIAN ABORTUS
Adalah pengeluaran hasil konsepsi pada
setiap stadium perkembangannya
sebelum masa kehamilan yang lengkap
tercapai (38(38-40minggu).
Dibagi dalam 2 kelompok, yaitu :
PENGERTIAN ABORTUS
20 % dari semua kehamilan berakhir dengan
abortus. 5050-60% dari semua kasus abortus adalah
abortus spontanea.
Patut diduga terjadi abortus spontan bila mengenai :
10/27/2008
Syarat--syaratnya :
Syarat
Vaginal :
- Ketuban dipecah
- Dilatasi Cervi
- Injeksi 10 unit oxytosin intra
uterin
Abdominal : Sectio Caecaria
wanita bersangkutan
Dokter / tenaga medis lain (demi keuntungan
atau demi rasa simpati)
Orang lain yang bukan tenaga medis yang
karena suatu alasan tidak mengahendaki
kehamilan seorang wanita
Kekerasan mekanik :
Umum :
1. Kekerasan mekanik :
Umum
Lokal
Lokal :
10/27/2008
Penyebab kematian :
Penyebab kematian :
1. Immediate (seketika) :
Vagal reflek
Emboli Udara (
( 10cc)
Perdarahan
Keracunan Anastesi
Pyaemia
Toxemia
Tetanus
Jaundice
Renal failure
Bacterial endocarditis
Pneumonia, emphysema
Meningitis
Kekerasan kimiawi/obatkimiawi/obat-obatan
Ibu :
Jenis obatobat-obatan yang dipakai untuk menginduksi
abortus al. :
Tanda--tanda kehamilan :
Tanda
striae gravidrum
uterus yang membesar
hiperpigmentasi areola mammae
tes kehamilan ( GM, Pack tes )
Tanda--tanda Partus
Tanda
lochia
keadaan ostium uteri
Golongan Darah
Janin :
Umur janin
Golongan darah
Pemeriksaan Ibu :
1.
Identifikasi umum :
TB/BB, Umur, pakaian, tandatanda-tanda kontak dgn
suatu cairan, terutama pd pakaian dalam.
2. Catat suhu badan, warna dan distribusi lebam
jenasah.
3. Periksa dgn palpasi uterus kepastian
kehamilan.
4. Cari tandatanda-2 emboli udara, gelembung sabun,
cairan pada :
arteria coronaria
ventricle kanan
arteria pulmonalis
arteria dan vena dipermukaan otak
vena
vena--vena pelvis.
10/27/2008
Pemeriksaan Ibu :
Vagina dan uterus diinsisi pada dinding anterior
untuk menghindari jejas kekerasan yang
biasanya terjadi pada dinding posterior,
misalnya perforasi uterus.
Cara pemeriksaan : uterus direndam dalam
larutan formalin 10 %, selama 24 jam, kemudian
direndam dlm alkohol 95 % selama 24 jam, iris
tipis untuk melihat saluran perforasi. Periksa
juga tandatanda-tanda kekerasan pada cervix (abrasi,
laserasi)
Ambil sampel semua organ pemeriksaan
histopalogis
Buat swab dinding uterus pemeriksaan
mikrobiologi
Pemeriksaan janin :
Umur janin
Golongan darah
1x 1=1
2x 2=4
3x 3=9
4 x 4 = 16
5 x 5 = 25
6
7
8
8 x 5 = 40
T
o
k
s
i
k
o
l
o
g
i
Ciri--ciri Pertumbuhan
Ciri
6 x 5 = 30
7 x 5 = 35
Pertumbuhan lengkap/sempurna
9 x 5 = 45
10
10 x 5 = 50
Berdasarkan inti
penulangan
Calcaneus
: 5 6 bulan
Talus
: 7 bulan
Pemeriksaan Ibu :
: 9 10 bulan
10/27/2008
2.
3.
4.
5.
6.
2.
3.
4.
5.
PASAL
PASAL
PASAL
PASAL
PASAL
PASAL
PASAL
PASAL
299 KUHP
346 KUHP
347 KUHP
348 KUHP
349 KUHP
535 KUHP
15 UU Kes. 23/1992
80 UU Kes. 23/1992
PASAL 347
PASAL 346
Seorang wanita yang sengaja menggugurkan
atau mematikan kandungannya atau
menyuruh orang lain untuk itu, diancam
dengan pidana penjara paling lama empat
tahun.
10/27/2008
PASAL 348
PASAL 349
PASAL 535
Barang
siapa
secara
terang--terangan
terang
mempertunjukkan
suatu
sarana
untuk
menggugurkan kandungan, maupun secara
terang--terangan
terang
atau
tanpa
diminta
menawarkan, ataupun secara terang
terang--terangn
atau dengan menyiarkan tulisan tanpa diminta,
menunjuk sebagai bisa didapat, sarana atau
perantaraan yang demikian itu, diancam dengan
kurungan paling lama tiga bulan atau denda
paling banyak empat ribu lima ratus rupiah
rupiah..
PASAL 15
1. Dalam keadaan darurat sebagai upaya untuk
menyelamatkan jiwa ibu hamil dan atau janinnya, dapat
dilakukan tindakan medis tertetu.
2. Tindakan medis tertentu sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) hanya dapat dilakukan :
b. Oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian
dan kewenangan untuk itu dan dilakukan sesuai
dengan tanggung jawab profesi serta berdasarkan
pertimbangan tim ahli ;
c. Dengan persetujuan ibu hamil yang bersangkutan
atau suami atau keluarganya ;
a. Berdasarkan indikasi medis yang mengharuskan
diambilnya tindakan tersebut ;
d. Pada sarana kesehatan teertentu.
PASAL 80
PASAL 15
3. Ketentuan lebih lanjut mengenai
tindakan medis tertentu sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2)
ditetapkan dengan Peraturan
Pemerintah.
10/27/2008