Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN KASUS

KOLELITIASIS
Oleh: Citra Arifina

Pembimbing: dr. Amukti Wahana, SpB

Program Pendidikan Dokter UNISMA Laboratorium Ilmu Kesehatan Bedah RSUD Kanjuruhan Malang

STATUS PASIEN
Nama Umur Jenis kelamin Pekerjaan Agama Alamat Status perkawinan Suku Tanggal MRS No. Reg : Tn. A : 49 tahun : Laki-laki : Swasta : Islam : Wajak : Menikah : Jawa : 16 Juni 2012 : 281693

ANAMNESA
Keluhan utama : Nyeri ulu hati Riwayat penyakit sekarang : Pasien mengeluh nyeri ulu hati sejak 3 bulan yang lalu. Nyeri juga sering disertai panas tembus ke belakang. Kadang-kadang pasien juga mengeluh nyeri diperut sebelah kanan atas yang hilang timbul terutama bila pasien makan makanan yang berlemak. Pasien mengeluh kembung, mual tapi tidak muntah, serta tidak mengeluh demam. bagian putih mata berwarna kuning (-), BAK berwarna seperti teh (-), BAB berwarna seperti dempul (-)

ANAMNESA

Pasien mengatakan sebelumnya sudah pernah periksa ke dokter dan dikatakan sakit maag biasa, karena keluhannya tidak berkurang masih sering kambuh-kambuhan akhirnya pasien periksa ke poli bedah umum RSUD kanjuruhan Kepanjen

Riwayat penyakit dahulu Riwayat Hipertensi (-), DM (-), alergi (-) Riwayat penyakit keluarga Riwayat keluarga dengan penyakit serupa (-), Hipertensi (-), DM (-), Alergi (-) Riwayat pengobatan selama sakit ini pasien pernah berobat kedokter.

PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan umum : Kesadaran Compos Mentis GCS 456

Vital sign : Tensi Nadi RR Suhu

: 120/80 mmHg : 88x/mnt : 20x/mnt : 36,60

PEMERIKSAAN FISIK
Kepala Bentuk mesocephal, rambut tidak mudah dicabut. Mata Conjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-). Telinga Bentuk normotia, sekret (-), pendengaran berkurang (-). Hidung Nafas cuping hidung (-), sekret (-), epistaksis (-). Mulut dan tenggorokan Bibir pucat (-), bibir cianosis (-), gusi berdarah (-) ,tonsil membesar (-), pharing hiperemis (-).

Leher JVP tidak meningkat, trakea ditengah, pembesaran kelenjar tiroid (-). Paru Suara nafas vesikuler, ronchi (-/-), wheezing (-/-). Jantung Auskultasi : bunyi jantung I dan II regular, murmur (-), gallop (-). Status Lokalis Regio abdomen Inspeksi : jaringan parut (-), umbilicus hernia (-), tumor (-), gelombang peristaltic (-). Auskultasi : bising usus (+) normal, bruit (-) Palpasi : teraba massa (-), nyeri tekan (+), Murphy sign (-) Perkusi : timpani

Pemeriksaan Penunjang
Hemoglobin Hematokrit Hitung Eritrosit Hitung leukosit Trombosit Masa Perdarahan Masa Pembekuan GDS SGOT SGPT Ureum Kreatinin 17,4 49,9 6,08 jt 6.200 277.000 100 1200 99 27 31 28 0,94

Pemeriksaan Penunjang

USG Abdomen Kesimpulan Gall blader tampak batu multiple kecil-kecil

RESUME
Pasien mengeluh nyeri ulu hati sejak 3 bulan yang lalu. Nyeri juga sering disertai panas tembus ke belakang. Kadang-kadang pasien juga mengeluh nyeri diperut sebelah kanan atas yang hilang timbul terutama bila pasien makan makanan yang berlemak. Pada pemeriksaan lokalis region hipogastrika dekstra nyeri tekan (+) Pada pemeriksaan USG abdomen didapatkan Gall blader tampak batu multiple kecil-kecil

Diagnosa
Differential Diagnosa Ulkus peptikum Pankreatitis
Diagnosa Kerja Kolesistolitiais

PENATALAKSANAAN

Pro Kolesistektomi

PEMBAHASAN KOLELITIASIS

ANATOMI SISTEM BILIER


Kandung empedu adalah kantong berbentuk buah pear yang terletak pada permukaan viseral hati. Kandung empedu dibagi menjadi fundus, korpus, dan collum. Fundus berbentuk bulat dan biasanya menonjol di bawah pinggir inferior hati; dimana fundus berhubungan dengan dinding anterior abdomen setinggi ujung rawan kosta IX kanan. Korpus bersentuhan dengan permukaan viseral hati dan arahnya ke atas, belakang dan kiri. Collum dilanjutkan sebagai duktus sistikus, yang berjalan di dalam omentum minus untuk bersatu dengan sisi kanan duktus hepatikus komunis, membentuk duktus koledokus

ANATOMI SISTEM BILIER

FISIOLOGI
Produksi : sel hati & sel sal. Empedu empedu 500-1500 ml / hr Penyimpanan : kandung empedu dipekatkan Pengosongan : - kontraksi empedu - relaksasi sfingter oddi Fungsi : metabolisme lemak

DEFINISI
Kolelitiasis disebut juga batu empedu, gallstones, biliary calculus. Cholelithiasis adalah adanya atau pembentukan batu empedu. Batu tersebut bisa berada dalam kandung empedu (cholecystolithiasis) atau dalam saluran empedu (choledocolithiasis).

ETIOLOGI
belum diketahui dengan pasti

perubahan susunan empedu, stasis empedu infeksi kandung empedu.

Wanita

Faktor Resiko

Usia lebih dari 40 tahun . Kegemukan (obesitas). Faktor keturunan Aktivitas fisik Kehamilan (resiko meningkat pada kehamilan) Hiperlipidemia Diet tinggi lemak dan rendah serat Pengosongan lambung yang memanjang Nutrisi intravena jangka lama Dismotilitas kandung empedu Obat-obatan antihiperlipedmia (clofibrate) Penyakit lain (seperti Fibrosis sistik, Diabetes mellitus, sirosis hati, ancreatitis dan kanker kandung empedu) dan penyakit ileus (kekurangan garam empedu) Ras/etnik

GEJALA dan TANDA KLINIS Kolesistolitiasis 1. Asimptomatik 2. Simptomatik nyeri di daerah epigastrium, nyeri kuadran kanan atas biasanya dipresipitasi oleh makanan berlemak, Kolik biliaris, dispepsia, 3. Komplikasi kolesistitis murphy sign Nyeri perut kanan atas yang tajam dan konstan, bertambah saat inspirasi atau dengan pergerakan dan dapat menjalar kepunggung Koledikolitiasis Trias cahrcot

DIAGNOSIS
Clinical symptoms & Signs : Dispepsia, Meteorism, Colicky pain, nyeri tekan pada daerah subcosta kanan: spontaneous / by pressure ( Murphys sign ) Mild Jaundice ( moderate : choledocolithiasis, deep : total obstruction malignancy ) Demam, Leucocitosis Acute Cholecystitis Laboratorium Imaging : USG ( 95 % accuracy ) , CT Scan, Kolesistografi, ERCP, MRCP

PENATALAKSANAAN
Non operatif

1. Medication ( pelarut batu ) : < 3 batu cholesterol, diameter < 0.5cm, 2. Extracorporeal Short Wave Lithotryptor ( ESWL ) : < 3 batu cholesterol , diam. < 0.5 cm, patent cystic duct, tidak ada peradangan pada kandung empedu,Recurrent stone

PENATALAKSANAAN
Operatif Cholecystectomy Open Cholecystectomy Cholecystectomy laparoscopy Endoscopic Retrograde Cholangiopancreatography (ERCP)

Komplikasi
Hydrops vesica felea Empiema gall blader Perforasi Cholesistoenteric fistel

Setelah pengangkatan kandung empedu :

Dyspepsia / malabsorbtion : Kandung empedu : penampungan empedu Proses pencernaan tanpa kandung empedu: aliran langsung empedu dari hati ke duodenum Adaptasi pada beberapa minggu pertama Resolusi dengan waktu/ adaptasi

PROGNOSIS
Kurang dari setengah pasien dengan batu empedu menjadi simtomatik. Angka mortalitas untuk suatu kolesistektomi elektif adalah 0.5% dengan morbiditas kurang dari 10%. Angka mortalitas untuk suatu kolesistektomi darurat adalah 3-5% dengan morbiditas 3050%.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai