Abstrak
Jurnal ini mempelajari mengenai kecepatan, dan akselerasi mobil disamping tekanan
dan volume hidraulik. Akumulator hidraulik dapat menyerap semua energi pengereman
ketika mengerem dan menyimpannya sehingga mobil listrik dapat bergerak dalam
kecepatan tertentu. Hal ini membuat arus kerja motor lebih rendah
I. Latar belakang
Dalam kota-kota besar, terlalu banyak lampu lalu lintas membuat mobil listrik sering
melakukan pengereman. Berdasarkan statistik, sebuah energi dari pengereman mobil
listrik dapat mencapai 43 % dari total energi semua proses. Ketika melaju di kota, jika
sebuah mobil listrik tidak memiliki sistem regeneratif pengereman, energi pengereman
akan terbuang percuma tanpa dapat digunakan, dan dalam proses akselerasinya, arus
baterai dapat meningkat hingga 450 amper.
dan membuat motor hidraulik berputar. Motor hidraulik dapat menggerakan mobil.
Ketika mobil telah bergerak pada kecepatan tertentu barulah motor mulai bekerja.
Ketika mobil listrik mulai pada kecepatan tinggi, motor membutuhkan arus yang sangat
rendah, sehingga arus yang terdapat pada baterai dapat sangat rendah pula.
Dibandingkan dengan kendaraan besar, kualitas mobil listrik dapat lebih rendah, dan
sistem pengereman regeneratif dapat dibuat lebih kecil sesuai kebutuhan
Ada banyak cara yang dapat digunakan dalam sistem regeneratif energi pengereman.
Energi pengereman dapat disimpan untuk waktu yang lama pada akumulator hidraulik,
dan sistem dapat menyediakan daya jenis dan torsi yang tinggi sehingga ini merupakan
jalan terbaik untuk menyimpan energi pengereman edngan sistem hidraulik. Ketika
akumulator hidraulik dan motor digunakan pada sistem regeneretif pengeremean,
parameter kecepatan, akselerasi dan parameter lainnya dari mobil listrik dapat
disimulasikan.
Pada gambar 1 dapat dilihat mengenai hubungan dari sistem transmisi dan sistem
pengereman regeneratif hidraulik adalah paralel
Akumulator hidraulik adalah peralatan standar, dan memiliki volume yang berbeda.
Sebuah mobil listrik tidak memiliki ruang yang cukup untuk menginstal sistem hidraulik.
Sehingga dipilihlah akumulator hidraulik 20 L. Tekanan awalny adalah 2 Mpa.
Ketika motor dan akumulator digunakan, emisi dari keduanya akan keluar. Jika
hubungan kebalikan dari keluaran tekanan pada hidraulik dan pompa diketahui, maka
parameter akumulator hidraulik dapat disimulasikan. Dalam kondisi menyimpan energi,
motor/pompa digunakan.
Gambar 2 menunjukkan diagram gaya pada mobil listrik ketika pengereman pada jalan
horizontal. Yang mana total gaya kompositny adalah sama dengan 0
Ketika proses testing, kecepatan dari mobil listrik dapat meningkat hingga 30km/jam,
kemudian motor akan menggerakkan mobil dengan arus yang sangat rendah.
Dimisalkan mobil yang bergerak tidak bekerja dari awal, maka gaya yang bekerja adalah
sebagai berikut
Dalam proses akselerasi, sistem kontrol dari sistem pengereman regeneratif mencapai
batas kecepatan maksimum dari mobil pada 30km/jam. Gesekan udara tidak terlalu
berpengaruh sehingga dapat diabaikan. Gaya kompositny adalah sama dengan 0
Pada gambar 7 menunjukkan kondisi berlawanan ketika mobil listrik bergerak baik
ketika mengeram maupun akselerasi.
Jarak pengereman lebih panjang dibanding jarak akselerasi. Mobil listrik memulai
pengereman ketika kecepatan 60km/jam dan sistem pengereman regeneratif dapat
menyimpan cukup energi sehingga mobil dapat mulai bergerak hingga kecepatan
30km/jam.
VI. Kesimpulan