Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kegiatan penambangan untuk membongkar bahan galian dapat
dilakukan dengan salah satu cara yaitu peledakan, untuk melakukan peledakan
sebelumnya

telah

diperhitungkan

faktor-faktornya.

Faktor-faktor

tersebut

diantaranya biaya yang dikeluarkan untuk melakukan peledakan, kekerasan


batuan yang akan dibongkar, kesulitan membongkar suatu batuan, waktu yang
diperlukan untuk membongkar suatu bahan galian dan keamanan untuk
membongkar suatu batuan.
Proses

pembokaran

bahan

galian

dengan

menggunakan

metode

peledakan diawali dengan pengeboran lubang ledak yang dilanjutkan dengan


peledakan. Dari kegiatan peledakan inilah diharapkan akan menghasilkan
fragmentasi

yang

optimal,

ketika

setelah

kegiatan

peledakan

hasil

fragmentasinya buruk maka akan merugikan kepada semua pihak dikarenakan


adanya tambahan biaya dan waktu. Pemilihan bahan peledak sudah sepatutnya
disesuaikan dengan kebutuhan yang ada.

1.2 Maksud dan Tujuan


1.2.1

Maksud
Maksud dari praktikum kali ini adalah memberikan pemahaman tentang

salah satu jenis bahan peledak yaitu emulsi.


1.2.2

Tujuan

Mengetahui bahan peledak emulsi

Mengetahui kelebihan bahan peledak emulsi

Mengetahui bagaimana cara penanganannya

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Emulsi
Sejarah bahan peledak emulsi dimulai pada tahun 1961 ketika Richard
Egly dan Albert Neckar mengajukan permohonan paten dengan U.S Pattent
Office untuk agen peledakan yang terdiri dari campuran emulsi air dan oli, dan
agen oksidasi padat seperti Ammonium Nitrate. Paten ini diberikan pada tahun
1964 U.S Patent 3.161.551. Daripada mencari bahan peledak baru selain ANFO,
mereka berusaha mencari cara supaya ANFO dapat tahan air. Penelitian
selanjutnya dilakukan pada tahun 1960 dan awal 1970 yang menghasilkan
bahan peledak emulsi dengan karateristik diameter ledakan yang minim tetapi
tingkat ledakan sebanding dengan dinamit. Charles Wade merupakan orang
yang menemukan detonator yang sensitif dan menemukan bahan peledak yang
tahan air seperti emulsi, penemuan ini merupakan suatu jalan yang sangat besar
karena emulsi telah dimodifikasi sehingga memiliki daya ledak yang tangguh,
dapat meledak dalam kondisi basah dan sangat efisien. Selanjutnya penelitian
dilakukan untuk membuat emulsi dalam segi manufaktur, desain, konstruksi,
mencampurkan dengan bahan peledak lain (formulation) dan keselamatan.

Foto 2.1
Produksi emulsi pertama, Red Bull Powder Company

2.2 Karateristik Emulsi


2.2.1 Bentuk Fisik
Emulsi merupakan campuran dari antara fase larutan oksidator yang
memiliki butiran sangat kecil (0,001 mm) dengan lapisan minyak hidrokarbonat.

Campuran ini keadaannya terletak antara larutan dan suspense (campuran


kasar). Cairan ini terdispersi dalam cairan lain yang distabilkan dengan emulsifier
(aksi surfaktan).

Gambar 2.1
Pengoksidasian dikelilingi oleh bahan bakar

Fase minyak atau bahan bakar dikenal sebagai fase external karena mengelilingi
dan melindungi semua oxidizer droplets. Fase pengoksidasi biasanya selalu
mengandung Ammonium Nitrate, garam lainnya sepeteri natrium nitrat, kalsium
nitrat dan ammonium dapat dicampurkan juga. Emulsi terbentuk dari fase bahan
bakar, fase oksidator dan emulsifier, sebelum penambahan bulking agent,
alumunium disebut dengan matriks yang merupakan dasar untuk produk subsequent
2.2.2 Struktur Emulsi
Partikel emulsi memiliki ukuran yang sangat kecil sehingga hanya dapat
dilihat dengan bantuan mikroskop, Ukuran droplets emulsi yaitu 3.44 mikrometer.
Untuk mencapai ZOB (Zero Oxygen Balance) emulsi bahan peledak perlu
volume oksidator lebih besar dibandingkan volume bahan bakar yaitu 9 : 1.
Bahan bakar haruslah tersebar dalam seluruh oksidator dan membentuk lapisan
yang sangat tipis.

Gambar 2.2
Partikel emulsi

2.2.3 Thermochemical Energy


Penambahan alumunium untuk emulsi digunakan untuk meningkatkan
energi, penambahan 5% alumunium akan meningkatkan energi dari emulsi
sebanyak 25%-35% dan 10% alumunium akan meningkatkan energi emulsi
sebanyak 40%-60%. Penambahan ANFO akan meningkatkan volume gas. Rasio
jumlah energi yang dilepaskan dengan energi termokimia dihitung dari ukuran
efisiensi bahan peledak. Garam oxidizer berada tetap dalam larutan sehingga
sifat peledakan dalam bahan peledak emulsi tetap tidak berubah untuk jangka
waktu yang lama dan dalam retang suhu yang luas.
2.2.4 Keamanan
Biasanya emulsi tidak akan meledak selama proses pembakaran, tetapi
tidak selamanya karena dapat disebabkan faktor lain seperti terkontaminasi
dengan bahan yang lain. Hal yang patut diperhatikan ketika proses pemompaan
terjadi, karena gesekan dapat menaikan suhu emulsi dipompa diluar titik
dekomposisi bahan lainnya. Kestabilan unsur kimia penyusun emulsi berkisar
selama tiga bulan.
2.2.5 Velocity
Dalam suatu percobaan telah dibuktikan bahwa semakin kecil ukuran
partikel bahan peledak maka akan semakin tinggi kecepatan detonasinya (VOD).
Dikarenakan emulsi memiliki ukuran partikel yang sangat kecil maka emulsi
memiliki kecepatan detonasi yang tinggi dari pada bahan peledak lainnya.
2.2.6 Tekanan Detonasi
Emulsi memiliki kecepatan dan tekanan ledakan yang tinggi, tekanan detonasi
emulsi memiliki tekanan antara 100 dan 120 kbar. Akibatnya, emulsi sangatlah
cocok untuk meningkatkan fragmentasi pada batuan yang besar dan keras.
2.2.7 Sensitivity
Pada umumnya semakin rendah densitas pada emulsi, maka emulsi maka akan
semakin sensitif. Semakin rendah kadar air pada emulsi, maka emulsi maka
akan semakin sensitif.

2.3 Kelebihan Emulsi


Penggunaan emulsi dalam pemilihan bahan peledak biasanya faktor yang
paling berat ialah dari segi harganya daripada ANFO (Aluminium Nitrat Fuel Oil),
namun terdapat kelebihan dari emulsi ini yaitu produk emulsi memiliki tingkat

energi ledakan yang lebih besar dan lebih tahan terhadap air. Dengan kelebihan
tersebut penggunaan emulsi di quarry per BCM hasil kegiatan peledakan dapat
lebih murah dibandingkan ANFO (Aluminium Nitrat Fuel Oil), karena dapat
menghemat biaya pengeboran, menghemat pemakaian aksesoris bahan peledak
dan effiesiensi waktu karena tidak perlu diadakan kegiatan dewatering dan
proses pengisian bahan peledak yang cepat. Apabila digabungkan dengan
penggunaan detonator nonel (Non Electric) akan mampu menghasilkan tingkat
getaran yang lebih rendah dibandingkan ANFO (Aluminium Nitrat Fuel Oil).
Biasanya pada kegiatan penegeboran pada tambang bawah tanah dimana
kegiatan pengeboran memerlukan bantuan air untuk membantu pengeboran ,
dikarenakan dengan menggunakan emulsi ini maka lubang pengeboran tidak
perlu dikeringkan.
Emulsi merupakan suatu bahan peledak yang efisien karena ukuran
partikel miskroskopisnya. Sebaliknya bahan peledak dengan berbagai ukuran
seperti ANFO (Aluminium Nitrat Fuel Oil) tidak akan memiliki tingkat pembakaran
yang seragam sehingga tidak efisien. Suatu percobaan dilakukan untuk
membandingkan dan menghitung energi termo kimia dengan melakukan
percobaan gelembung bawah air menunjukkan bahwa emulsi melepaskan 93%
dari hasil perhitungan energi termo kimia. Sedangkan ANFO (Aluminium Nitrat
Fuel Oil) melepaskan energi berkisar 50% - 80% . Sehingga dapat disimpulkan
bahwa emulsi tidak saja efisien secara termo kimia tetapi juga sangat hemat
biaya.

Gambar 2.3
Urutan produksi emulsi

2.4 Pengiriman Emulsi


Pengiriman
pengangkutan

bahan

peledak

dikarenakan

memerlukan

kandungan

dari

perlakuan
bahan

khusus

dalam

tersebut

dapat

membahayakan kesehatan, keselamatan jiwa dan harta benda. Dalam


pengiriman

bahan

peledak

dari

suplaier

kepada

pelanggan

(tambang)

pengiriman bahan peledak dan detonator diangkut dalam keadaan yang terpisah,
setelah sampai dalam area pertambangan selanjutnya disimpan dalam gudang
ledak. Pengiriman emulsi dalam kegiatan peledakan dalam area pertambangan
digunakan beberapa peralatan tambahan yang menunjang untuk keamanan
pengiriman emulsi. Dalam tambang terbuka digunakan MMU (Mobile Mixing Unit)
sedangkan dalam tambang bawah tanah pendistribusian emulsi menggunakan
UBS (Underground Bulk System).

Foto 2.2
Pengiriman emulsi dalam area pertambangan

2.5 Produk Emulsi


2.5.1 Maxidrive Plus Catridge
Maxidrive Plus Catridge merupakan suatu jenis emulsi yang diproduksi
oleh Jhonex Explosives, emulsi tipe ini merupakan detonator yang sangat
sensitif,

emulsi

ini

berbasis

bahan

peledak AN

yang

secara

khusus

diformulasikan untuk digunakan dalam tambang terbuka dan tambang dalam.


Emulsi jenis ini memiliki keunggulan berisi 14% catridge per kemasan 25 kg
dibandingkan dengan produk lain, memiliki kemasan pengembang untuk
menjaga waktu penyimpanan yang lama, potensi deadpress diminimalkan
karena masuknya energi yang tinggi dalam kemasan, memiliki VOD yang tinggi

untuk meningkatkan energi kejut dan tipe ini sangat cocok untuk digunakan
dengan detonator no 8.

Foto 2.3
Maxidrive Plus Catridge

2.5.2 PE Buster Explosive


PE Buster Explosive merupakan suatu jenis emulsi yang diproduksi oleh
African Explosives Limited, emulsi tipe ini merupakan emulsi premium yang
digunakan dalam operasi kegiatan peledakan komersial. Produk ini digunakan
ketika VOD yang tinggi diperlukan. Emulsi jenis ini dikemas dalam plastic
sleeves atau dalam dimensi yang berbeda. Asap yang muncul ketika kegiatan
peledakan berwarna putih.

Foto 2.4
PE Buster Explosive

BAB III
KESIMPULAN

Dapat disimpulkan bahan peledak emulsi merupakan campuran dari antara


fase larutan oksidator yang memiliki butiran sangat kecil (0,001 mm) dengan
lapisan minyak hidrokarbonat. Campuran ini keadaannya terletak antara larutan
dan suspense (campuran kasar). Cairan ini terdispersi dalam cairan lain yang
distabilkan dengan emulsifier (aksi surfaktan). Kelebihan dari bahan peledak
emulsi ini yaitu tahan air, memiliki energi ledakan yang tinggi sehingga dapat
menghemat biaya tetapi salah satu kekurangan emulsi yaitu harganya yang
mahal. Meskipun emulsi merupakan bahan peledak yang termasuk kedalam
aman dalam penggunaanya, tetapi perlu diperhatikan dalam pengiriman,
penyimpanan di gudang handak dan pendistribusiannya.

DAFTAR PUSTAKA

Admin, Emulsion Explosive Technology Licences, http://www.exploenergy


.com/emulsion-explosives-technology-licenses.html. Diakses pada tanggal
19 Oktober 2014 (html, online).
Admin, Understanding Emulsion Explosive, http://www.exploenergy.com
/understanding-emulsion-explosives.html.

Diakses

pada

tanggal

19

Oktober 2014 (html, online).


Anchajie, 2011, Pengenalan Bahan Peledak, https://www.scribd.com/doc/
14863704/Pengenalan-bahan-peledak. Diakses pada tanggal 19 Oktober
2014 (html, online).

Anda mungkin juga menyukai