JAKARTA
LAPORAN AFTERCARE
KEHAMILAN DENGAN SEROTINUS
Disusun untuk Memenuhi Syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik
di Bagian Ilmu Obstetri dan Ginekologi
Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa
Diajukan Kepada :
Pembimbing : dr.Adi Rachmanadi, Sp. OG
Disusun Oleh :
Mega Purnama Sari
1310221130
Disusun Oleh:
1310221130
Tanda Tangan
..........................
.......................
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan laporan After Care pada
Kehamilan dengan Serotinus. Laporan ini dibuat untuk memenuhi salah satu
syarat Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Obstetri dan Ginekologi.
Penyusunan laporan ini terselesaikan atas bantuan dari banyak pihak yang
turut membantu terselesaikannya laporan ini. Untuk itu, dalam kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dr. Adi
Rachmanadi, Sp.OG selaku pembimbing dan seluruh teman-teman kepaniteraan
klinik Bagian Ilmu Obstetri dan Ginekologi, atas kerjasamanya selama
penyusunan laporan ini.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat baik bagi penulis sendiri, pembaca
maupun bagi semua pihak-pihak yang berkepentingan.
Penulis
DAFTAR ISI
Lembar pengesahan ..............................................................................
ii
iii
Bab I ....................................................................................................
Laporan Kasus ....................................................................................
Bab II ..................................................................................................
Tinjauan Pustaka .................................................................................
11
12
13
13
II.9 Tatalaksana .
15
II.10 Komplikasi
17
II.11 Pencegahan .
17
19
19
19
19
19
19
19
19
19
20
BAB I
LAPORAN KASUS
ANAMNESIS
(alaoanamnesis dan autoanamnesis tanggal 28 Januari 2015 jam 08.00 WIB)
I.
Identitas Pasien
Nama
: Ny. A
5
20
20
21
Jenis Kelamin
Umur
Pendidikan
Pekerjaan
Agama
Suku bangsa
Alamat
Tgl Masuk RS
MR
: Perempuan
: 33 tahun
: D3
: IRT
: Islam
: Jawa
: Tampomas III Gajah Mungkur
: 28 Januari 2015
: 012320
II. Anamnesis
Keluhan utama
Sudah lewat dari hari perkiraan lahir
: 15 tahun
Siklus haid
H
KB
III.
PEMERIKSAAN FISIK
Dilakukan pertama kali pada tanggal 28 Januari 2015
STATUS GENERALIS
Keadaan Umum
Kesadaran
: Compos mentis
Tanda Vital
Tekanan Darah
: 106/90 mmHg
7
Nadi
Suhu
: 36,8 C
Pernapasan
: 90 x/menit, teratur
Kulit
Mata
Hidung
Mulut
Lidah
: Tidak dinilai
Tonsil
: Tidak dinilai
Tenggorokan
: Tidak dinilai
Leher
Thorax
Paru
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
: Redup
Auskultasi
Abdomen
Inspeksi
Auskultasi
Palpasi
Perkusi
: timpani
Ekstremitas
PEMERIKSAAN OBSTETRIK
TFU
DJJ
: 31 cm , TBJ : 3100g
: 132 x / menit, reguler
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
9
Hb
: 10.6 g/dl
PDW
: 15.1 %
Leukosit
m3
: 8.100/l
MPV
: 8.8 mikro
Eritrosit
: 3.76 juta
Limfosit
: 1.2
Hematokrit : 25.8%
Monosit
: 0.7
Granulosit
: 23.1
MCV
: 68.6 mikro m3
MCH
: 22.9 pg
Limfosit
: 4.7%
MCHC
: 33.3 g/dl
monosit
: 0.7%
RDW
: 14%
granulosit
: 92.4 %
Trombosit
: 248.000
PCT
: 0.218
PTT
: 10.6
APTT
: 30.5
Golongan darah : A
Serologi
EKG
: dalam batas normal
Foto rontgen thoraks
: dalam batas normal
IV.
RESUME
Anamnesis
Pasien datang dengan keluhan karena belum ada tandatanda persalinan.
Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik didapatkan dalam batas normal, pada
pemeriksaan obstetri didapatkan presentasi kepala, dan
belum masuk pintu atas panggul.
Pemeriksaan Laboratorium
Ditemukan adanya anemia karena terdapat Hb 10.6 g/dl
V.
DIAGNOSIS KERJA
G5P3A1 usia kehamilan 43 minggu (serotinus)
Janin tunggal hidup intra uterin
Presentasi kepala, belum masuk PAP
10
VI.
PENATALAKSANAAN
Persiapan operasi :
Non farmakologi :
1.
Informed consent
2.
Infuse RL 500cc
3.
Pemasangan dysposible catheter
4.
Usaha darah
Farmakologi
VII.
5.
Follow Up
29 Januari 2015
07.30 WIB
12.00 wib
30 Januari 2015
07.30 WIB
31 Januari 2015
07.30 wib
12.30 wib
S : flatus (+)
P : edukasi kepada pasien sudh boleh minum makan
namun jumlahnya bertahap
1 Februari 2015
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.2. Insidens
Angka kejadian kehamilan lewat waktu kira-kira 10%, bervariasi antara
3,5-14%. Data statistik menunjukkan, angka kematian dalam kehamilan
lewat waktu lebih tinggi ketimbang dalam kehamilan cukup bulan, di
mana angka kematian kehamilan lewat waktu mencapai 5-7%.
13
II.3 Etiologi
Etiologi belum diketahui secara pasti namun faktor yang dikemukaan
adalah hormonal, yaitu kadar progesteron tidak cepat turun walaupun
kehamilan telah cukup bulan sehingga kepekaan uterus terhadap
oksitosin berkurang. Faktor lain seperti herediter, karena postmaturitas
sering dijumpai pada suatu keluarga tertentu. Menjelang persalinan
terdapat penurunan progesteron, peningkatan oksitosin tubuh dan
reseptor terhadap oksitosin sehingga otot rahim semakin sensitif
terhadap rangsangan. Pada kehamilan lewat waktu terjadi sebaliknya,
otot rahim tidak sensitif terhadap rangsangan, karena ketegangan
psikologis atau kelainan pada rahim.
Menurut Sujiyatini (2009), etiologinya yaitu penurunan kadar esterogen
pada kehamilan normal umumnya tinggi. Faktor hormonal yaitu kadar
progesterone tidak cepat turun walaupun kehamilan telah cukup bulan,
sehingga kepekaan uterus terhadap oksitosin berkurang. Factor lain
adalah hereditas, karena post matur sering dijumpai pada suatu keluarga
tertentu.
Fungsi plasenta memuncak pada usia kehamilan 38-42 minggu,
kemudian menurun setelah 42 minggu, terlihat dari menurunnya kadar
estrogen dan laktogen plasenta. Terjadi juga spasme arteri spiralis
plasenta. Akibatnya dapat terjadi gangguan suplai oksigen dan nutrisi
untuk hidup dan tumbuh kembang janin intrauterin. Sirkulasi
uteroplasenta berkurang sampai 50%. Volume air ketuban juga
berkurang karena mulai terjadi absorpsi. Keadaan-keadaan ini
merupakan kondisi yang tidak baik untuk janin. Risiko kematian
perinatal pada bayi postmatur cukup tinggi, yaitu 30% prepartum, 55%
intrapartum, dan 15% postpartum.
Beberapa faktor penyebab kehamilan lewat waktu adalah sebagai
berikut :
Tidak diketahui.
II.4 Patofisiologi
Pada kehamilan lewat waktu terjadi penurunan oksitosin sehingga tidak
menyebabkan
adanya
his,
dan
terjadi
penundaan
persalinan.
15
anak
perempuannya
akan
mengalami
kehamilan
II.5
Resiko
Keadaan klinis yang dapat ditemukan ialah gerakan janin yang jarang,
yaitu secara subyektif kurang dari 7 kali/20 menit atau secara obyektif
dengan KTG kurang dari 10 kali/20 menit.
Stadium II
(kehijauan) di kulit.
Stadium III
Kuku-kuku panjang
18
19
gambaran
banyaknya
air
ketuban,
bila
ternyata
20
Bila ditemukan air ketuban yang banyak dan jernih mungkin keadaan janin
masih baik. Sebaliknya air ketuban sedikit dan mengandung mekonium
akan mengalami resiko 33% asfiksia.
II.9 Tatalaksana
Perlu kita sadari bahwa persalinan adalah saat paling berbahaya bagi
janin postterm sehingga setiap persalinan kehamilan posterm harus
dilakukan pengamatan ketat dan sebaiknya dilaksanakan di rumah sakit
dengan pelayanan operatif dan perawatan neonatal yang memadai.
Prinsip dari tata laksana kehamilan lewat waktu ialah merencanakan
pengakhiran kehamilan. Cara pengakhiran kehamilan tergantung dari
hasil pemeriksaan kesejahteraan janin dan penilaian skor pelvik (pelvic
score).
Ada beberapa cara untuk pengakhiran kehamilan, antara lain :
1. Induksi partus dengan pemasangan balon kateter Foley.
2. Induksi dengan oksitosin.
3. Bedah seksio sesaria.
The
American
College
of
Obstetricians
and
Gynecologist
21
0
0-30%
0
1
40-50%
1-2
2
60-70%
3-4
-3
-2
-1, 0
Keras
Sedang
Searah sumbu
Lunak
Posterior
3
80%
5-6
+1,
+2
Anterior
jalan lahir
Bila nilai pelvis (PS) > 8, maka induksi persalinan kemungkinan besar
akan berhasil.
22
Komplikasi
Kalsifikasi
Perubahan biokimia
2. Komplikasi pada Ibu
Komplikasi yang terjadi pada ibu dapat menyebabkan partus lama,
inersia uteri, atonia uteri dan perdarahan postpartum.
3. Komplikasi pada Janin
Komplikasi yang terjadi pada bayi seperti berat badan janin
bertambah besar, tetap atau berkurang, serta dapat terjadi kematian
janin dalam kandungan.
Komplikasi yang terjadi pada bayi seperti gawat janin, gerakan
janin berkurang, kematian janin, asfiksia neonaturum dan kelainan
letak.
Komplikasi yang terjadi seperti kelainan kongenital, sindroma
aspirasi mekonium, gawat janin dalam persalinan, bayi besar
(makrosomia) atau pertumbuhan janin terlambat, kelainan jangka
panjang pada bayi.
II.11 Pencegahan
23
24
BAB III
AFTER CARE PATIENT
III.1
dan Bayinya
III.3.1 Faktor Perilaku
Pasien sudah cukup memahami mengenai perawatan ibu post partum.
Setelah pulang, pasien melakukan follow up ke RSUD Ambarawa
sebanyak 4 kali, untuk melakukan lepas jahitan pada kontrol pertama,
dan control kedua sampai keempat untuk ganti perban. Pasien akif
bertanya mengenai kondisi jahitan post operasi apakah sudah kering
ataua belum. Pasien juga melakukan breast care dengan baik, 1-2 hari
post partum pasien melakukan pemijatan dan pengurutan di sekitar
areola, setiap harinya pasien memakai bra yang menyerap keringat,
setiap habis mandi pasien membersihkan kedua puting dengan air
hangat.
Pasien sudah paham benar akan pentingnya pemberian ASI eksklusif.
Anak anak pasien sebelumnya pun diberi ASI eksklusif semua.
Berat badan bayinya saat ini adalah 3,3 kg, keadaannya sehat. Tidak
pernah mengalami sakit kecuali pilek.
III.3.2 Faktor Non-Perilaku
Sarana kesehatan cukup mudah dijangkau oleh pasien. Akses
transportasi untuk mencapai tempat-tempat tertentu dinilai mudah.
26
DAFTAR PUSTAKA
1. Cunningham, F. Gary et al. 2006. Obstetri Williams. Edisi 21. Volume 1.
Jakarta: EGC.
2. Depkes RI. 2001. Standart Pelayanan kebidanan.
3. Doenges, E. Marilyn. 2001. Rencana Perawatan Maternal/Bayi. Jakarta :
EGC.
4. Hendaryono, Henny. 2007. Materi Kuliah Patologi Kebidanan. Jombang
5. Manuaba. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran :EGC
6. Mochtar, Rustam. 1998. Simposium Obstetri. Jilid I. Jakarta: EGC.
7. Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid I Edisi 2. EGC: Jakarta
8. Prawiroharjo, Sarwono, 2005. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka:
Jakarta
9. Prawirohardjo, S. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Jakarta: Bina Pustaka FKUI
10. Prawiroharjo, Sarwono.2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawiroharjo.
11. Saifuddin, Abdul Bari. 2002. Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka
12. Wiknjosastro. 2000. Ilmu Bedah Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Sarwono
13. Varney, Helen Dkk.2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan ed.4 vo1.
Jakarta.EGC
14. _____. 2006. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan
Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.
27