RISK OF FEBRILE

SEIZURES
AFTER FIRST DOSE OF
MEASLES-MUMPSRUBELLA-VARICELLA
VACCINE
Theatania Trisna Yonathan 112013070

Permasalahan Penelitian
Perbandingan

resiko kejang demam

setelah pemberian dosis pertama vaksin
MMRV dengan vaksin MMR+V

Desain Penelitian
Studi

kohort retrospektif

POPULASI, SAMPLE, SAMPLING

Populasi

Semua anak usia 12-23 bulan yang

menerima vaksin MMRV atau MMR+V

Sample

Anak usia 12-23 bulan yang telah menerima

vaksin MMRV ataupun MMR+V di kota
Alberta, Kanada diantara tahun 2006-2012

Sampling

Total sampling

VARIABEL INDEPENDEN DAN

DEPENDEN
Variabel

Vaksin MMRV
Vaksin MMR+V
Penyakit penyerta

Variabel

independen

dependen

Kejadian kejang demam

KRITERIA INKLUSI DAN

EKSKLUSI
Kriteria

Usia 12-23 bulan

Telah menerima vaksin MMRV sejak
pertengahan 2010 atau vaksin MMR+V sejak
tahun 2006
Tinggal di kota Alberta, Kanada

Kriteria

inklusi

eksklusi

Anak yang divaksin sebelum usia 12 bulan

Vaksinansi yang dilakukan di luar kota Alberta,
Kanada

Perhitungan Minimal Sample

Jumlah

sample sama dengan populasi

karena menggunakan metode total
sampling.

Metode Pengumpulan Data

Data

vaksinasi diperoleh dari

immunization repository.
Kejadian kejang demam diperoleh dari

International Statistical Classification of

Diseases and Related Health Problems
(ICD) 9th Revision dengan kode 780.3*
Database rawat jalan dan rawat inap ICD
10th Revision, Canadian version code
R56.0*

Kerangka Konsep
Vaksin MMRV
Vaksin
MMR+V

Kejang
Demam

Penyakit
penyerta

Analisis Data

HASIL
Resiko

kejang
demam 7-10 hari
setelah vaksinasi
adalah 2x lebih
tinggi pada MMRV
dibandingkan
dengan MMR+V.
Pada anak resiko
tinggi, resiko kejang
demam tidak lebih
tinggi pada MMRV

Kesimpulan
Mengkombinasi

MMRV dalam satu

vaksin menurunkan nyeri yang dialami
anak dan stress pada orang tua,
memperbaiki cakupan vaksin dan
menurunkan harga distribusi vaksin.
Keuntungan-keuntungan ini menjadi
sepadan dengan peningkatan resiko
minimal dari kejadian kejang demam.

END OF
PRESENTATIO
N
THANKYOU!