Anda di halaman 1dari 9

Jantung

Secara umum fungsi jantung adalah memompa darah ke seluruh tubuh dan menampungnya
kembali setelah dibersihkan oleh organ paru-paru. Hal ini berarti bahwa fungsi jantung manusia
adalah sebagai alat atau organ pemompa darah pada manusia. Pada saat itu jantung menyediakan
oksigen darah yang cukup dan dialirkan ke seluruh tubuh, serta membersihkan tubuh dari hasil
metabolisme (karbondioksida). Sehingga untuk melaksanakan fungsi tersebut jantung
mengumpulkan darah yang kekurangan oksigen dari seluruh tubuh dan selanjutnya
memompanya ke paru-paru, dengan cara darah pada jantung mengambil oksigen dan membuang
karbondioksida. Pada jantung darah yang kaya akan oksigen yang berasal dari paru-paru
dipompa ke jaringan seluruh tubuh manusia.
Bertambahnya usia seseorang, akan sangat berpengaruh terhadap fungsionalitas jantung itu
sendiri. Hal ini berarti karena jantung bekerja secara terus menerus selama manusia hidup dan
akan berpengaruh terhadap kemampuan fungsi jantung yang secara berangsur akan mengalami
penurunan. Hal ini akan semakin drastis penurunan fungsi jantung apabila terdapat keadaan lain
yang mempengaruhi fungsi jantung itu sendiri. Misalnya terjadi infeksi otot jantung atau selaput
otot miokarditis atau perikarditis, berkurangnya oksigen karena penyempitan pembuluh darah
yang menyuplainya sering disebut sebagai penyakit jantung koroner, bertambahnya massa otot
karena meningkatnya tekanan, dan sebagainya.
Jantung merupakan organ yang mampu memproduksi muatan listrik karena tubuh adalah
konduktor yang baik, maka impuls yang dihasilkan jantung dapat menjalar ke seluruh tubuh,
sehingga potensial aksi yang dipancarkan oleh jantung dapat diukur dengan galvanometer
melalui elektroda-elektroda yang diletakkan pada berbagai posisi di permukaan tubuh.

Cara Kerja Jantung


Jantung bekerja melalui mekanisme secara berulang dan berlangsung terus menerus yang juga
disebut sebagai sebuah siklus jantung sehingga secara visual terlihat atau disebut sebagai denyut
jantung. Melalui mekanisme berselang-seling, jantung berkonstraksi untuk mengosongkan isi
jantung dan melakukan relaksasi guna pengisian darah. Secara siklus, jantung melakukan sebuah
periode sistol yaitu periode saat berkontraksi dan mengosongkan isinya (darah), dan periode
diastol yaitu periode yang melakukan relaksasi dan pengisian darah pada jantung. Kedua
serambi (atrium) mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua bilik (ventrikel) juga
mengendur dan berkontraksi secara bersamaan pula untuk melakukan mekanisme tersebut. Sel
otot jantung melakukan kontraksi dengan tujuan untuk memompa darah yang dicetuskan oleh
sebuah potensial aksi dan menyebar melalui membran sel otot. Ketika melakukan kontraksi,
jantung menjadi berdenyut secara berirama, hal ini akibat dari adanya potensial aksi yang
ditimbulkan oleh kegiatan diri jantung itu sendiri. Kejadian tersebut diakibatkan karena jantung
memiliki sebuah mekanisme untuk mengalirkan listrik yang ditimbulkannya sendiri untuk
melakukan kontraksi atau memompa dan melakukan relaksasi. Mekanisme aliran listrik yang

menimbulkan aksi tersebut dipengaruhi oleh beberapa jenis elektrolit seperti K+, Na+, dan Ca++.
Sehingga apabila didalam tubuh terjadi gangguan pada kadar elektrolit tersebut maka akan
menimbulkan gangguan pula pada mekanisme aliran listrik pada jantung manusia. Otot jantung
menghasilkan arus listrik dan disebarkan ke jaringan sekitar jantung dan dihantarkan melalui
cairan-cairan yang dikandung oleh tubuh. Sehingga sebagian kecil aktivitas listrik ini mencapai
hingga ke permukaan tubuh misalnya pada permukaan dada, punggung atau pada pergelangan
atas tangan, dan hal ini dapat dideteksi atau direkam dengan menggunakan alat khusus yang
disebut dengan Elektrokardiogram (EKG). Jadi fungsi EKG adalah merekam aktifitas listrik di
cairan tubuh yang dirangsang oleh aliran listrik jantung yang muncul hingga mencapai
permukaan tubuh. Berbagai komponen pada rekaman EKG dapat dikorelasikan dengan berbagai
proses spesifik di jantung. EKG dapat digunakan untuk mendiagnosis kecepatan denyut jantung
yang abnormal, gangguan irama jantung, serta kerusakan otot jantung. Hal ini disebabkan oleh
karena adanya aktivitas listrik yang dapat memicu aktivitas secara mekanis, sehingga apabila
terjadi kelainan pola listrik, maka biasanya juga akan disertai adanya kelainan mekanis atau otot
jantung manusia (Ajimedia, 2011).
Listrik dan Jantung
Perjalanan aliran listrik pada jantung adalah sebagai berikut : Impuls listrik meninggalkan
Sinoatrium Node (SA) menuju atrium kanan dan kiri. hingga kedua atrium bisa berkontraksi
dalam waktu yang sama. Proses ini memakan waktu 0,4 detik. Pada saat atrium kanan dan kiri
berkontraksi, ventrikel akan terisi darah kemudian kembali mengalir ke Atrioventricular Node
(AV node) yang kemudian disebarkan ke kumpulan serabut yang berada disebalah kanan dan kiri
jantung sampai ke serat Purkinje yang berada di ventrikel kanan dan kiri jantung hingga
membuat kedua ventrikel berkontraksi bersamaan. Seluruh jaringan listrik pada jantung mampu
menghasilkan impuls listrik. Namun SA node memiliki kemampuan yang paling besar. Apabila
SA node gagal untuk menghasilkan impuls, maka fungsinya bisa saja digantikan oleh jaringan
lainnya, meskipun impulsnya cenderung lebih rendah. Pencetus listrik pada jantung memang
mampu mengakomodir kebutuhan jantung untuk mampu berkontraksi terus dalam rentang waktu
yang panjang. Terdapat serabut saraf yang mampu mengubah arus listrik yang dihasilkan serta
membuat perubahan pada kekuatan kontraksi jantung. Saraf yang dimaksud adalah bagian dari
susunan saraf otonom. Susunan saraf otonom sendiri terdiri dari 2 bagian : sistem saraf simpatik
dan sistem saraf parasimpatik. Dalam keadaan istirahat, sel jantung berada dalam keadaan
terpolarisasi secara elektris, yaitu bagian dalamnya bermuatan lebih negatif dibandingkan bagian
luarnya. Polaritas listrik ini dijaga oleh pompa membran yang menjamin agar ion-ion terutama
kalium, natrium klorida, dan kalsium untuk mempertahankan bagian dalam sel supaya tetap
bersifat negatif. Sel jantung dapat kehilangan negativitas internalnya dalam suatu proses yang
dinamakan depolarisasi. Depolarisasi ini merupakan kejadian yang penting pada jantung.
Depolarisasi berjalan dari satu sel ke sel lain sehingga menghasilkan gelombang depolarisasi
yang dapat berjalan ke seluruh bagian jantung. Gelombang depolarisasi ini menggambarkan
aliran listrik yakni arus listrik yang dapat dideteksi dengan elektroda-elektroda yang dipasang
pada permukaan tubuh. Sesudah depolarisasi selesai, sel jantung mampu memulihkan polaritas

istirahatnya melalui sebuah proses yang dinamakan repolarisasi. Proses ini dapat direkam dengan
elektroda-elektroda perekam. Seluruh gelombang yang terdapat pada EKG itu merupakan
manifestasi kedua proses dari depolarisasi dan repolarisas.

http://books.google.co.id/books?
id=JRiIujvMViQC&pg=PA10&dq=pengaturan+kerja+jantung&hl=id&sa=X&ei=G5e4UYyJD4i
IrAfV-ICoDw&ved=0CCwQ6AEwAA#v=onepage&q=pengaturan%20kerja
%20jantung&f=false

Memahami dan menjelaskan anatomi dan system kardiovaskular


Makroskopis

Jantung adalah organ yang terletak dalam cavum pericardii dan merupakan organmuscular yang berbentuk
conus, berkontraksi secara teratur yang berfungsi untuk memompakan darah ke seluruh tubuh dari ventricel
sinistra melalui aorta ascendens.Terletak dalam rongga thorax dalam ruang mediastinum dan dibungkus oleh
jaringan ikatyang dinamakan pericardium. Berat jantung orang dewasa normal (250-300) gram,ukuran lintang
mediastinum (8-10) cm. Jantung berdenyut (60-70) x per menit hampir90.000-100.000 x dalam 24 jam sehari
terus menerus tanpa henti selama masih hidup.Letak jantung dalam ruang mediastinum adalah sebagai berikut :
1/3 bagiannya : terletak sebelah kanan dari garis linea mediana sternalis (sternum)dan dapat dilihat bagianbagian jantung sebagai berikut: atrium dextra, ventriceldextra, pembuluh darah besar (vena cava superior,
inferior, dan aorta ascendensdan sebagian arcus aorta).
2/3 bagiannya : terletak sebelah kiri dari linea mediana terdapat: ventricel sinistra,atrium sinistra, dan
sebagian ventricel dextra dan truncus pulmonalis dan arcusaorta.

Berdasarkan letak anatomi, organ jantung terdapat dalam cavum thorax diantara keduaparu dextra dan sinistra
yang disebut dengan ruang mediastinum, tepatnya pada mediastinum media.
Letak jantung dalam mediastnum mediaJantung dibungkus oleh jaringan ikat yang disebut pericardium.
Pericardium terdiri dari:
1.Pericardium bagian luar disebut lapisan fibrosa, merupakan jaringan ikat kuat dan
padat yang melekat pada diaphragma pada Centrum tendineum DiaphragmaThotacis.
2.Lapisan bagian dalamnya disebut sebagai lapisan serosa. Lapisan fibrosa danserosa ini berlanjut ke basis cordis
sebagai lapisan tunica adventitia.Pericardium lapisan serosa terbagi atas dua lapisan:
Lamina parietalis, lapisan serosa yang melekat pada bagian dalam lapisanfibrosa yang menuju basis cordis
dan menutupi alat-alat tsb:Aorta ascendens, vena cava superior, trunkus pulmonalis, dan vena-venapulmonalis.
Lamina visceralis perikardium serosa adalah lapisan yang langsungmenutupi otot jantung disebut juga
epikardium.Diantara lapisan pericardium parietalis dan visceralis terdapat ruangan yangdisebut cavum
pericardii.Jantung dapat dibedakan dua bagian sebagai berikut:Bagian bawah disebut apex cordis: berbentuk
kerucut menunjuk ke arah kiri
Depan bawah Bagian atas disebut basis cordis: menunjuk ke arah kanan belakang atas.
Atrium dan Ventricel Pada Jantung

fungsi jantung
umum fungsi jantung adalah memompa darah ke seluruh tubuh dan menampungnya kembali
setelah dibersihkan organ paru-paru. Hal ini berarti bahwa fungsi jantung manusia adalah sebagai
alat atau organ pemompa darah pada manusia. Pada saat itu jantung menyediakan oksigen darah
yang cukup dan dialirkan ke seluruh tubuh, serta membersihkan tubuh darih hasil metabolisme
(karbondioksida). Sehingga untuk melaksanakan fungsi tersebut jantung mengumpulkan darah

yang kekurangan oksigen dari seluruh tubuh dan selanjutnya memompanya ke paru-paru, dengan
cara darah pada jantung mengambil oksigen dan membuang karbondioksida. Pada jantung darah
yang kaya akan oksigen yang berasal dari paru-paru dipompa ke jaringan seluruh tubuh Manusia.
Bertambahnya usia seseorang, akan sangat berpengaruh terhadap fungsionalitas jantung itu
sendiri. Hal ini berarti karena jantung bekerja secara terus menerus selama manusia hidup, akan
berpengaruh terhadap kemampuan fungsi jantung secara berangsur akan mengalami penurunan.
Dan hal ini akan semakin drastis penurunan fungsi jantung apabila terdapat keadaan lain yang
mempengaruhi fungsi jantung itu sendiri. Misalnya terjadi infeksi otot jantung atau selaput otot
miokarditis atau perikarditis, berkurangnya oksigen karena penyempitan pembuluh darah yang
menyuplainya sering disebut sebagai penyakit jantung koroner, bertambahnya massa otot karena
meningkatnya tekanan, dan sebagainya.
Cara Kerja Jantung
Jantung bekerja melalui mekanisme secara berulang dan berlangsung terus menerus yang juga
disebut sebagai sebuah siklus jantung sehingga secara visual terlihat atau disebut sebagai denyut
jantung. Melalui mekanisme berselang-seling, jantung berkonstraksi untuk mengosongkan isi
jantung dan melakukan relaksasi guna pengisian darah. Secara siklus, jantung melakukan sebuah
periode sistol yaitu periode saat berkontraksi dan mengosongkan isinya (darah), dan periode
diastol yaitu periode yang melakukan relaksasi dan pengisian darah pada jantung. Kedua serambi
mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua bilik juga mengendur dan
berkontraksi secara bersamaan pula untuk melakukan mekanisme tersebut.
Sel otot jantung melakukan kontraksi dengan tujuan untuk memompa darah yang dicetuskan oleh
sebuah potensi aksi dan menyebar melalui membrane sel otot. Ketika melakukan kontraksi,
jantung menjadi berdenyut secara berirama, hal ini akibat dari adanya ptensi aksi yang
ditimbulkan oleh kegiatan diri jantung itu sendiri. Kejadian tersebut diakibatkan karena jantung
memiliki sebuah mekanisme untuk mengalirkan listrik yang ditimbulkannya sendiri untuk
melakukan kontraksi atau memompa dan melakukan relaksasi. Mekanisme aliran listrik yang
menimbulkan aksi tersebut dipengaruhi oleh beberapa jenis elektrolit seperti K+, Na+, dan Ca++.
Sehingga apabila didalam tubuh terjadi gangguan pada kadar elektrolit tersebut maka akan
menimbulkan gangguan pula pada mekanisme aliran listrik pada jantung manusia.
Otot jantung menghasilkan arus listrik dan disebarkan ke jaringan sekitar jantung dan
dihantarkan melalui cairan-cairan yang dikandung oleh tubuh. Sehingga sebagian kecil aktifitas
listrik ini mencapai hingga ke permukaan tubuh misalnya pada permukaan dada, punggung atau
pada pergelangan atas tangan, dan hal ini dapat dideteksi atau direkam dengan menggunakan alat
khusus yang disebut dengan ElectroKardioGram (EKG). Jadi fungsi EKG adalah merekam
aktifitas listrik di cairan tubuh yang dirangsang oleh aliran listrik jantung yang muncul hingga
mencapai permukaan tubuh. Berbagai komponen pada rekaman EKG dapat dikorelasikan dengan
berbagai proses spesifik di jantung. EKG dapat digunakan untuk mendiagnosis kecepatan denyut
jantung yang abnormal, gangguan irama jantung, serta kerusakan otot jantung. Ini disebabkan
oleh karena adanya aktivitas listrik yang dapat memicu aktivitas secara mekanis, sehingga
apabila terjadi kelainan pola listrik, maka biasanya juga akan disertai adanya kelainan mekanis
atau otot jantung manusia.

Setiap darah yang kehabisan oksigen dan mengandung terlalu banyak darah kotor
(carbondiocsida), dari seluruh tubuh mengalir melalui dua vena besar untuk menuju ventrikel
kanan. Hal ini berlangsung setelah pada atrium kanan terisi darah, yang selanjutnya mendorong
darah ke dalam ventrikel kanan. Selanjutnya dipompa melalui katub pulmoner ke dalam arteri
pulmonalis dan menuju ke paru-paru. Dari paru-pari darah mengalir melalui pembuluh yang
sangat kecil yang disebut kapiler, dan mengelilingi kantong udara pada paru-paru dan menyerap
oksigen untuk melepaskan karbondioksida guna mengalirkan darah ke dalam vena pulmonalis
menju ke atrium kiri. Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri
disebut sirkulasi pulmoner. Ketika darah berada pada atrium kiri, selanjutnya didorong menuju
ventrikel kiri, da selanjutnya akan memompa darah bersih melalui katup aurta masuk ke dalam
aorta yang merupakan arteri terbesar dalam tubuh manusia. Pada darah yang kaya oksigen
tersebut kecuali pada paru-paru, maka disediakan untuk kepentingan seluruh tubuh manusia.
http://books.google.co.id/books?
id=VbLekHPo5CEC&pg=PA138&dq=enzim+jantung&hl=id&sa=X&ei=0iO5UYDxLsq-rgfv4AY&ved=0CE8Q6AEwBw#v=onepage&q=enzim%20jantung&f=false
http://books.google.co.id/books?id=0bMJ2p9GdAC&pg=PA468&dq=enzim+jantung&hl=id&sa=X&ei=0iO5UYDxLsq-rgfv4AY&ved=0CDsQ6AEwAw#v=onepage&q=enzim%20jantung&f=false
http://books.google.co.id/books?
id=F13RgtrhNc8C&pg=PA233&dq=aktivitas+kelistrikan+jantung&hl=id&sa=X&ei=Ooq5UZT
qM86NrgeXkYHgDA&redir_esc=y#v=onepage&q=aktivitas%20kelistrikan
%20jantung&f=false
http://books.google.co.id/books?
id=L3SUXSRQafsC&pg=PA255&dq=aktivitas+kelistrikan+jantung&hl=id&sa=X&ei=Ooq5UZ
TqM86NrgeXkYHgDA&redir_esc=y#v=onepage&q=aktivitas%20kelistrikan
%20jantung&f=false
http://books.google.co.id/books?id=UmK8yzYKK_UC&pg=RA1-PT46&lpg=RA1PT45&dq=letak+jantung&hl=id

a. Aktivitas kelistrikan jantung


Kontraksi sel otot jantung terjadi oleh adanya potensial aksi yangdihantarkan sepanjang
membrane sel otot jantung. Jantung akanberkontraksi secara ritmik, akibat adanya impuls listrik
yang dibangkitkanoleh jantung sendiri: suatu kemampuan yang disebut "autorhytmicity". Sifatini
dimiliki oleh sel khusus otot jantung. Terdapat dua jenis khusus sel otot jantung, yaitu: sel
kontraktil dan sel otoritmik. Sel kontraktil melakukankerja mekanis, yaitu memompa dan sel
otoritmik mengkhususkan dirimencetuskan dan menghantarkan potensial aksi yang bertanggung
jawab untuk kontraksi sel-sel pekerja.
Berbeda dengan sel saraf dan sel otot rangka yang memiliki potensialmembrane istirahat yang
mantap. Sel-sel khusus jantung tidak memilikipotensial membrane istirahat. Sel-sel ini
memperlihatkan aktivitas"pacemaker" (picu jantung), berupa depolarisasi lambat yang diikuti

olehpotensial aksi apabila potensial membrane tersebut mencapai ambangtetap. Dengan


demikian, timbulkah potensial aksi secara berkala yang akanmenyebar ke seluruh jantung dan
menyebabkan jantung berdenyut secarateratur tanpa adanya rangsangan melalui saraf.
Mekanisme yang mendasaridepolarisasi lambat pada sel jantung penghantar khusus masih
belumdiketahui secara pasti. Di sel-sel otoritmik jantung, potensial membrantidak menetap
antara potensia-potensial aksi. Setelah suatu potensial aksi,membrane secara lambat mengalami
depolarisasi atau bergeser ke ambangakibat inaktivitasi saluran K+. pada saat yang sama ketika
sedikit K+ ke luarsel karena penurunan tekanan K+ dan Na+, yang permeabilitasnya
tidakberubah, terus bocor masuk ke dalam sel. Akibatnya, bagian dalam secaraperlahan menjadi
kurang negative; yaitu membrane secara bertahapmengalai depolarisasi menuju ambang. Setelah
ambang tercapai, dansaluran Ca++ terbuka, terjadilah influks Ca++ secara cepat,
menimbulkanfase naik dari potensial aksi spontan. Fase saluran K+. inaktivitasi saluran-saluran
ini setelah potensial aksi usai menimbulkan depolarisasi lambatberikutnya mencapai ambang.
Sel-sel jantung yang mampu mengalami otoritmisitas ditemukan dilokasi-lokasi berikut:
1. Nodus sinoatrium (SA), daerah kecil khusus di dinding atrium kanan dekatlubang vena kava
superior.
2. Nodus atrioventrikel (AV), sebuah berkas kecil sel-sel otot jantung khususdi dasar atrium
kanan dekat septum, tepat di atas pertautan atrium dan ventrikel.
3. Berkas HIS (berkas atrioventrikel), suatu jaras sel-sel khusus yangberasal dari nodus AV dan
masuk ke septum antar ventrikel, tempat berkastersebut bercabang membentuk berkas kanan
dan kiri yang berjalan kebawah melalui seputum, melingkari ujung bilik ventrikel dan
kembali keatrium di sepanjang dinding luar.
4. Serat Purkinje, serat-serta terminal halus yang berjalan dari berkas HIS dan menyebar ke
seluruh miokardium ventrikel seperti ranting-rantingpohon.
4. Enzim Jantung
Otot serat lintang terutama terdiri dari dua tipe miofilamen, yaitufilamen tebal yang mengandung
miosin dan filamen tipis yang terdiri dariaktin, tropomiosin dan troponin (gambar 1). Troponin
yang berlokasi padafilamen tipis dan mengatur aktivasi kalsium untuk kontraksi otot
secarateratur, merupakan suatu protein kompleks yang terdiri dari 3 subunitdengan struktur dan
fungsi yang berbeda, yaitu :
1) Troponin T (TnT),
2) Troponin I (TnI)
3) Troponin C (TnC).
Troponin T spesifik untuk jantung dan struktur primernya berbeda dariotot skelet isoform.
Demikian pula TnI untuk otot jantung dan dapatdibedakan dari otot skelet lainnya dengan cara
imunologik. Sebaiknya TnCditemukan pada otot jantung dan rangka.
Kompleks troponin adalah suatu kelompok yang terdiri dari 3 subunitprotein yang berlokasi pada
filamen tipis dari apparatus kontraktil, yaitu:
1. Troponin C ( TnC), mengikat kalsium dan bertanggung jawab dalamproses pengaturan aktifasi
filamen tipis selama kontraksi otot skelet dan jantung. Berat molekulnya adalah 18.000
Dalton.
2. Troponin I (TnI) dengan berat molekul 24.000 Dalton merupakan subunitpenghambat yang
mencegah kontraksi otot tanpa adanya kalsium dantroponin.

3. Troponin T (TnT) berat molekulnya 37.000 Dalton bertanggung jawabdalam ikatan kompleks
troponin terhadap tropomiosin.Troponin T kardiak, suatu polipeptida yang berlokasi pada
filamen tipis merupakan protein kontraktil regular, pada orang sehat TnT tidak dapat dideteksi
atau terdeteksi dalam kadar yang sangat rendah, tetapi terdapatdalam sitoplasma miosit
jantung sebanyak 6% dan dalam bentuk ikatansebanyak 94%.

jantung normal dibungkus oleh perikardium terletak padamediastinum medialis dan sebagian
tertutup oleh jaringan paru. Bagiandepan dibatasi oleh sternum dan iga 3,4, dan 5. Hampir dua
pertiga bagian jantung terletak di sebelah kiri garis media sternum. Jantung terletak
diatasdiafragma, miring ke depan kiri dan apeks kordis berada paling depan darirongga dada.
Apeks ini dapat diraba pada ruang sela iga 4 - 5 dekat garismedio- klavikuler kiri. Batas kranial
dibentuk oleh aorta asendens, arteripulmonal dan vena kava superior. Ukuran atrium kanan dan
berat jantungtergantung pada umur, jenis kelamin, tinggi badan, lemak epikardium dannutrisi
seseorang.
Anatomi jantung dapat dibagi dalam 2 kategori, yaitu anatomi luardan anatomi dalam. Anatomi
luar, atrium dipisahkan dari ventrikel olehsulcus koronarius yang mengelilingi jantung.Pada
sulcus ini berjalan artericoroner kanan dan arteri cirkumflex setelah dipercabangkan dari
aorta.Bagian luar kedua ventrikel dipisahkan oleh sulcus interventrikuler anteriordi sebelah
depan, yang ditempati oleh arteri desendens anterior kiri, dansulcus interventrikularis posterior
disebelah belakang, yang dilewati oleharteri desendens posterior.

Perikardium, adalah jaringan ikat tebal yang membungkus jantung.Perikardium terdiri dari 2
lapisan yaitu perikardium visceral ( epikardium)dan perikardium parietal. Epikardium meluas
sampai beberapa sentimeter diatas pangkal aorta dan arteri pulmonal. Selanjutnya jaringan ini
akanberputar - lekuk (releksi) menjadi perikardium parietal, sehingga terbentukruang pemisah
yang berisi cairan bening licin agar jantung mudah bergeraksaat pemompaan darah

Anda mungkin juga menyukai