Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 1

MACAM-MACAM AKHLAK

KELOMPOK 1
GILANG ZAINUL IRVAN (20150110045)
KARTIKA WULANDARY (20150110047)
M. RISKY (20150110044)
NUR ALAM (20150110043)
RENITA HUSNA (20150110046)
SOFYAN (20150110043)

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KELAS A 2015
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Pendidikan Agama Islam 1 ini. Kami
berharap dengan adanya makalah ini dapat menambah wawasan bagi kita semua tentang
macam-macam akhlak yang sangat penting untuk karakter putera puteri bangsa Indonesia.
Kami juga berterimakasih kepada Bapak Miftakhul haq, M.Si. selaku dosen pembimbing
dalam mata kuliah Pendidikan Agama Islam 1 yang telah memberi tugas makalah ini kepada
kami.
Makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami minta maaf jika ada
kesalahan dalam penulisan makalah ini dan kami sangat mengharapakan masukan, kritik dan
saran demi kesempurnaan makalah ini.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami sendiri
dan pihak lain yang membacanya.

Yogyakarta, 10 November 2015

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................

DAFTAR ISI...................................................................................................................

ii

BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................................

B. Rumusan Masalah ...............................................................................................

C. Tujuan .................................................................................................................

BAB 2 PEMBAHASAN
A. Pengertian Akhlak Mahmudah dan Akhlak Mazmumah ....................................

1. Pengertian Akhlak Mahmudah .....................................................................

2. Pengertian Akhlak Mazmumah.....................................................................

B. Macam-macam Akhlak Mahmudah dan Akhlak Mazmumah ............................

1. Macam-macam Akhlak Mahmudah ..............................................................

2. Macam-macam Akhlak Mazmumah .............................................................

C. Kriteria Akhlak ...................................................................................................

1. Akhlak kepada Allah.....................................................................................

2. Akhlak kepada Diri Sendiri ..........................................................................

3. Akhlak kepada Keluarga ...............................................................................

4. Akhlak kepada Sesama Manusia ..................................................................

D. Contoh Macam-macam Akhlak ..........................................................................

12

1. Contoh Akhlak Mahmudah ...........................................................................

12

2. Contoh Akhlak Mazmumah ..........................................................................

14

BAB 3 PENUTUP
A. Simpulan .............................................................................................................

15

B. Kritik dan Saran ..................................................................................................

15

ii

BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ada dua pendekatan untuk mendefenisikan akhlak, yaitu pendekatan linguistik
(kebahasaan) dan pendekatan terminologi (peristilahan). Kata Akhlak berasal dari
bahasa arab, jamak dari khuluqun yang menurut bahasa berarti budi pekerti,
perangai, tingkah laku atau tabiat. Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian
dengan perkataan khalqun yang berarti kejadian, yang juga erat hubungannya
dengan khaliq yang berarti pencipta; demikian pula dengan akhluqun yang
berarti yang diciptakan.
Secara epistemologi atau istilah akhlak bisa diartikan berbagai perspektif sesuai
dengan para ahli tasawuf diantaranya :
1. Ibnu Maskawaih memberikan definisi sebagai berikut:


Artinya:
Keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya untuk melakukan perbuatanperbuatan tanpa melalui pertimbangan pikiran (lebih dahulu).
2. Imam Al-Ghozali mengemukakan definisi Akhlak sebagai berikut:








Artinya:
Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripadanya timbul
perbuatan-perbuatan

dengan

mudah,

dengan

tidak

memertrlukan

pertimbangan pikiran (lebih dahulu).


3. Prof. Dr. Ahmad Amin memberikan definisi, bahwa yang disebut akhlak AdatulIradah atau kehendak yang dibiasakan. Definisi ini terdapat dalam suatu tulisannya
yang berbunyi:





Artinya:

Sementara orang membuat definisi akhlak, bahwa yang disebut akhlak ialah
kehendak yang dibiasakan. Artinya bahwa kehendak itu bila membiasakan
sesuatu, maka kebiasaan itu dinakamakan akhlak.
Makna kata kehendak dan kata kebiasaan dalam penyataan tersebut dapat
diartikan bahwa kehendak adalah ketentuan dari beberapa keinginan manusia setelah
bimbang, sedang kebiasaan ialah perbuatan yang diulang-ulang sehingga mudah
melakukannya. Masing-masing dari kehendak dan kebiasaan ini mempunyai kekuatan,
dan gabungan dari kekuatan dari kekuatan yang besar inilah dinamakan Akhlak.
Sekalipun ketiga definisi akhlak diatas berbeda kata-katanya, tetapi sebenarnya
tidak berjauhan maksudnya, Bahkan berdekatan artinya satu dengan yang lain.
Sehingga Prof. Kh. Farid Maruf membuat kesimpulan tentang definisi akhlak ini
sebagai berikut:
Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena
kebiasaan, tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu.
Akhlak yang baik adalah segala tingkah laku yang terpuji (mahmudah) juga bisa
dinamakan fadhilah (kelebihan). Al-Ghazali menggunkan perkataan munjiyat yang
berarti segala sesuatu yang memberikan kemenangan atau kejayaan. Akhlak yang baik
dilahirkan oleh sifat-sifat yang baik. Sebagai contoh, dalam berusaha manusia harus
menunjukan tingkah laku yang baik, tidak bermalas-malasan, tidak menunggu tetapi
segera mengambil keputusan. Dalam mencari rizki juga demikian, harus menunjukan
akhlak yang baik. Di samping akhlak terpuji (mahmudah) ada juga akhlak tercela
(mazmumah), yaitu segala tingkah laku yang tidak terpuji.
Untuk mengetahui lebih dalam tentang pengertian akhlak mahmudah dan
akhlak mazmumah sertah macam-macamnya, akan dibahas dan dijelaskan pada
pembahasan makalah ini.
B. Rumusan Masalah
1.

Pengertian akhlak mahmudah dan akhlak mazmumah

2.

Macam-macam akhlak Mahmudah dan akhlak Mazmumah

3.

Kreteria akhlak mahmudah dan akhlak Mazmumah

4.

Contoh-contoh akhlak mahmudah dan akhlak mazmumah

C. Tujuan
1.

Memahami pengertian akhlak mahmudah dan akhlak mazmumah

2.

Mengetahui macam-macam akhlak Mahmudah dan akhlak Mazmumah


2

3.

Mamahami kreteria akhlak mahmudah dan akhlak mazmumah

4.

Mengetahui contoh-contoh akhlak mahmudah dan akhlak mazmumah

BAB 2
PEMBAHASAN

A. Pengertian Akhlak Mahmudah dan Akhlak Mazmumah


1. Pengertian akhlak mahmudah
Baik dalam arab disebut khair, dalam bahasa inggris disebut good. Dari
beberapa kamus dan ensiklopedia diperoleh pengertian baik sebagai berikut :
a. Baik berarti sesuatu yang telah mencapai kesempurnaan.
b. Baik berarti yang menimbulkan rasa keharuan dalam keputusan, kesenangan
persesuaian, dst.
c. Baik berarti sesuatu yang mempunyai nilai kebenaran atau nilai yang
diharapkan dan member keputusan.
d. Sesuatu yang dikatakan baik, bila ia mendatangkan rahmat, member
perasaan senang atau bahagia, bila ia dihargai secara positif
Jadi, akhlakul karimah berarti tingkah laku yang terpuji yang merupakan
tanda kesempurnaan iman seseorang kepada Allah. Akhlakul karimah
dilahirkan berdasarkan sifat-sifat yang terpuji. Orang yang memiliki akhlak
terpuji ini dapat bergaul dengan masyarakat luas karena dapat melahirkan sifat
saling tolong menolong dan menghargai sesamanya. Akhlak yang baik bukanlah
semata-mata teori yang muluk-muluk, melainkan ahklak sebagai tindak tanduk
manusia yang keluar dari hati. Akhlak yang baik merupakan sumber dari segala
perbuatan yang sewajarnya.

2. Pengertian akhlak mazmumah


Akhalak mazmumah ialah perangai atau tingkah laku yang tercermin pada diri
manusia yang cenderung melekat dalam bentuk yang tidak menyenangkan
orang lain.
Dalam beberapa kamus dan ensiklopedia dihimpun pengertian buruk sebagai
berikut:
a.

Rusak atau tudak baik, jahat, tidak menyenangkan, tidak elok, jelek.

b.

Perbuuatan yang tidak sopan, kurang ajar, jahat, tidak menyenangkan.

c.

Segala yang tercela, lawan baik, lawan pantas, lawan bagus, perbuatan yang
bertentangan dengan norma-norma atau agama, adat istiadat, dan
masyarakat yang berlaku.

B.

Macam-Macam Akhlak Mahmudah dan Akhlak Mazmumah


1. Macam-macam akhlak mahmudah
a.

Bersifat baik

b.

Bersifat benar
Benar ialah memberitahukan (menyatakan) sesuatu yang sesuai dengan
apa-apa yang terjadi.

c.

Bersifat amanah
Amanah ialah kesetiaan, ketulusan hati, kepercayaan atau kejujuran.

d.

Bersifat adil
Sesuatu bisa dikatakan adil apabila seseorang mengambil haknya dengan
cara yang benar atau memerikan hak orang lain tanpa mengurangi haknya.

e.

Bersifat kasih sayang


Pada dasarnya sifat kasih sayang (ar-rahman) adalah fitrah yang
dianugerahkan Allah kepada makhlukNya. Ruang lingkup ar-rahman dapat
diutarakan dalam beberapa tingkatan, yaitu:
o Kasih sayang dalam lingkungan keluarga
o Kasih sayang dalam lingkungan tetangga dan masyarakat
o Kasih sayang dalam lingkungan bangsa
o Kasih sayang dalam lingkungan keagamaan

f.

Bersifat hormat
Hormat (al-iqtishad) ialah mengguanakan segala sesuatu yang tersedia
berupa harta benda, waktu, dan tenaga menurut ukuran keperluan.
Mengambil jalan tengah, tidak kurang dan tidak berlebihan.

g.

Bersifat berani
Berani bukanlah semata-mata berani berkelahi di medan laga, melainkan
suatu sikap mental seseorang, dapat menguasai jiwanya dan berbuat
menurut semestinya.

h.

Bersifat kuat
Kuat termasuk dalam rangkaian fadhilah akhlakul karimah yaitu kekuatan
pribadi manusia yang meliputi kekuatan fisik dan jasmani, kekuatan jiwa
dan akal.

i.

Bersifat malu
Malu adalah malu terhadap Allah dan malu kepada dirinya sendiri apabila
melanggar peraturan-peraturan Allah.

j.

Menjaga kesucian diri


Menjaga kesucian diri adalah menjaga diri dari segala tuduhan, fitnah, dan
perbuatan keji lainnya. Hal ini dapat dilakukan mulai dari memelihara hati
(qalbu) untuk tidak membuat rencana dan angan-angan yang buruk.

k.

Menepati janji
Janji ialah suatu ketetapan yang dibuat dan disepakati oleh seseorang untuk
orang lain atau dirinya sendiri untuk dilaksanakan sesuatu ketetapannya.

2. Macam-macam akhlak mazmumah


a.

Sifat dengki
Dengki menurut bahasa (etmologi) berarti menaruh perasaan marah karena
sesuatu yang amat sangat kepada kekurangan orng lain.

b.

Sifat iri hati


Iri berarti merasa kurang senang melihat kelebihan orang lain, kurang
senang melihat orang lain beruntung , cemburu dengan keberuntungan
orang lain, tidak rela apabila orang lain mendapat nikmat dan kebahagiaan.

c.

Sifat angkuh
Sombong yaitu menganggap dirinya lebih dari orang lain sehingga ia
berusaha menutupi dan tidak mau mengakui kekurangan dirinya, selalu

merasa lebih besar, lebih kaya, lebih pintar, lebih dihormati, dan lebih
beruntung dari yang lainnya.
d.

Sifat riya
Riya yaitu berbuat amal karena didasarkan ingin mendapat pujian dari
orang lain, agar dipercayai orang lain, agar ia dicintai orang lain, karena
ingin dilihat orang lain.

C. Kriteria Akhlak
1. Akhlak kepada Allah
Beberapa akhlak yang sudah menjadi kewajiban bagi kita sebagai mahluk kepada
kholiq-Nya, diantaranya:
a.

Beribadah kepada Allah, yaitu melaksanakan perintah Allah untuk


menyembah-Nya sesuai denganperintah-Nya. Seorang muslim beribadah
membuktikan ketundukkan terhadap perintah Allah.

b.

Berzikir kepada Allah, yaitu mengingat Allah dalam berbagai situasi dan
kondisi, baik diucapkan dengan mulut maupun dalam hati. Berzikir kepada
Allah melahirkan ketenangan dan ketentraman hati.

c.

Berdoa kepada Allah, yaitu memohon apa saja kepada Allah. Doa
merupakan inti ibadah, karena ia merupakan pengakuan akan keterbatasan
dan penerapan akhlak dalam Kehidupan.

d.

Tawakal kepada Allah, yaitu berserah diri sepenuhnya kepada Allah dan
menunggu hasil pekerjaan atau menanti akibat dari suatu keadaan.

e.

Tawaduk kepada Allah, yaitu rendah hati di hadapan Allah. Mengakui


bahwa dirinya rendah dan hina di hadapan Allah Yang Maha Kuasa, oleh
karena itu idak layak kalau hidup dengan angkuh dan sombong, tidak mau
memaafkan orang lain, dan pamrih dalam melaksanakan ibadah kepada
Allah.

Seorang muslim harus menjaga akhlaknya terhadap Allah swt, tidak mengotorinya
dengan perbuatan syirik kepada-Nya. Sahabat Ismail bin Umayah pernah meminta
nasihat kepada Rasulullah saw, lalu Rasulyllah memberinya nasihat singkat dengan
mengingatkan, Janganlah kamu menjadi manusia musyrik, menyekutukan Allah

swt dengan sesuatupun, meski kamu harus menerima resiko kematian dengan cara
dibakar hidup-hidup atau tubuh kamu dibelah menjadi dua. (HR. Ibnu Majah).

2. Akhlak kepada Diri Sendiri


Adapun Kewajiban kita terhadap diri sendiri dari segi akhlak, di antaranya:
a.

Sabar, yaitu prilaku seseorang terhadap dirinya sendiri sebagai hasil dari
pengendalian nafsu dan penerimaan terhadap apa yang menimpanya. Sabar
diungkapkan ketika melaksanakan perintah, menjauhi larangan dan ketika
ditimpa musibah.

b.

Syukur, yaitu sikap berterima kasih atas pemberian nikmat Allah yang tidak
bisa terhitung banyaknya. Syukur diungkapkan dalam bentuk ucapan dan
perbuatan. Syukur dengan ucapan adalah memuji Allah dengan bacaan
Alhamdulillah, sedangkan syukur dengan perbuatan dilakukan dengan
menggunakan dan memanfaatkan nikmat Allah sesuai dengan aturan-Nya.

c.

Tawaduk, yaitu rendah hati, selalu menghargai siapa saja yang dihadapinya,
orang tua, muda, kaya atau miskin. Sikap tawaduk melahirkan ketenangan
jiwa, menjauhkan dari sifat iri dan dengki yang menyiksa diri sendiri dan
tidak menyenangkan orang lain.

3. Akhlak kepada keluarga


Akhlak terhadap keluarga adalah mengembangkann kasih sayang di
antara anggota.
Keluarga yang diungkapkan dalam bentuk komunikasi. Akhlak kepada
ibu bapak adalah berbuat baik kepada keduanya dengan ucapan dan perbuatan.
Berbuat baik kepada ibu bapak dibuktikan dalam bentuk-bentuk perbuatan
antara lain : menyayangi dan mencintai ibu bapak sebagai bentuk terima kasih
dengan cara bertutur kata sopan dan lemah lembut, mentaati perintah,
meringankan beban, serta menyantuni mereka jika sudah tua dan tidak mampu
lagi berusaha.
Komunikasi yang didorong oleh rasa kasih sayang yang tulus akan
dirasakan oleh seluruh anggota keluarga. Apabila kasih sayang telah mendasari
komunikasi orang tua dengan anak, maka akan lahir wibawa pada orang tua.
Demikian sebaliknya, akan lahir kepercayaan orang tua pada anak oleh karena

itu kasih sayang harus menjadi muatan utama dalam komunikasisemua pihak
dalam keluarga.
Dari komunikasi semacam itu akan lahir saling keterikatan
batin,keakraban,

dan

keterbukaan

di

antara

anggota

keluarga

dan

menghapuskan kesenjangan di antara mereka. Dengan demikian rumah bukan


hanya menjadi tempat menginap, tetapi betul-betul menjadi tempat tinggal yang
damai dan menyenangkan, menjadi surga bagi penghuninya. Melalui
komunikasi seperti itu pula dilakukan pendidikan dalam keluarga, yaitu
menanamkan nilai-nilai moral kepada anak-anak sebagai landasan bagi
pendidikan yang akan mereka terima pada masa-masa selanjutnya.

4. Akhlak kepada Sesama Manusia


Berakhlak baik terhadap sesama pada hakikatnya merupakan wujud dari
rasa kasih sayang dan hasil dari keimanan yang benar, sebagaimana sabda
Rasulullah saw, Mukmin yang paling sempurna imanya ialah yang paling baik
akhlaknya. Dan yang paling baik diantara kamu ialah mereka yang paling baik
terhadap isterinya. (HR. Ahmad).
a.

Akhlak kepada sesama muslim


Diantara akhlak terpenting terhadap sesama Muslim adalah :
1. Memberi bantuan harta dan memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
Rasulullah SAW bersabda :
Barangsiapa berada dalam kebutuhan saudaranya, maka
Allah berada dalam kebutuhannya, dan barangsiapa menghilangkan
satu kesusahan dari oarng Muslim dari berbagai kesusahan dunia,
maka Allah menghilangkan darinya satu kesusahan dari berbagai
kesusahan pada hari kiamat.

2. Menyebarkan salam
Rasulullah SAW bersabda :
Kalian tidak masuk surga sehingga kalian beriman, dan
kalian tidak beriman sehingga kalian saling mencintai. Maukah
kuberitahukan sesuatu kepada kalian, jika mengerjakannya kalian
saling mencintai ? Sebarkanlah salam. (HR. Muslim)

3.

Menjenguknya jika ia sakit


Rasulullah SAW bersabda :
Jenguklah orang yang sakit, berikanlah makanan kepada
orang yang kelaparan serta bebaskanlah kesukaran orang yang
mengalami kesukaran. (Diriwayatkan Bukhari)

4. Menjawabnya jika ia bersin


Rasulullah SAW bersabda :
Jika salah seorang diantara kalian bersin, hendaklah
mengucapkan, Alhamdulillah, dan hendaklah saudara atau
sahabatnya menjawab, Yarhamukallah, dan hendaklah dia (yang
bersin) mengucapkan. yahdikumullah wa yuslihu balakum.

5. Mengunjunginya karena Allah


Rasulullah SAW bersabda :
Barangsiapa menjenguk orang sakit atau mengunjungi
saudaranya karena Allah, maka ada penyeru yang menyerunya,
Semoga engkau bagus dan bagus pula perjalananmu, serta engkau
mendiami suatu tempat tinggal di surga. (HR. Ibnu Majah dan AtTirmidzi)

6.

Memenuhi undangannya jika dia mengundangmu


Rasulullah SAW bersabda :
Hak orang Muslim atas Muslim lainnya ada lima :
Menjawab salam, mengunjungi yang sakit, mengiring jenazah,
memenuhi undangan, dan menjawab orang yang bersin. (HR. AsySyaikhani)
Tambahan dari HR. Muslim apabila ia minta nasihat, maka
berilah dia nasihat

7. Tidak menyebut-nyebut aibnya dan menggunjingnya, secara terangterangan atau sembunyi-sembunyi


Rasulullah SAW bersabda :

10

Setiap Muslim atsa Muslim lainnya haram darahnya,


hartanya, dan kehormatannya.

8. Berbaik sangka kepadanya.


Rasulullah SAW bersabda :
Jauhilah persangkaan, karena persangkaan itu perkataan
yang paling dusta. (Muttafaq Alaihi)

b.

Akhlak kepada non muslim


Ada tiga hadits tentang hal ini. Hadits Pertama, sabda Rasulullah
Shallallahu alaihi wa sallam



. Sesungguhnya para utusan (duta) itu tidak boleh dibunuh
[Hadits Riwayat Abu Dawud]
Maksudnya adalah, para utusan yang dikirim oleh orang-orang kafir
sebagai duta dan penghubung antara kaum muslimin dengan kaum kafir.
Keadilan dan kasih sayang Islam tidak memperbolehkan untuk membunuh
dan menyakiti mereka. Karena, dalam Islam terdapat ajaran (agar menjaga
dan mentaati) perjanjian dan ikatan janji. Ini diantara gambaran cara
bergaul tingkat tinggi dari kaum muslimin, atau dari agama Islam, atau dari
Nabi Islam kepada orang-orang kafir, non Islam.

Hadits Kedua, yaitu dalam wasiat Nabi Shallallahu alaihi wa


sallam kepada Muadz bin Jabal Radhiyallahu anhu, beliau Shallallahu
alaihi wa sallam bersabda.




. Dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik [Hadits
Riwayat Ahmad, Tirmidzi, Darimi]

11

Dalam hadits ini, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam tidak


mengatakan Pergaulilah kaum muslimin, atau orang-orang yang shalih,
atau orang-orang yang mengerjakan shalat, akan tetapi beliau mengatakan
dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik.

Maksudnya adalah semua menusia, yang kafir, yang muslim, yang


mushlih (yang melakukan perbaikan), yang faajir (jahat) dan yang shalih,
sebagai bentuk keluasan rahmat dan kelengkapannya dengan akhlak din
(agama). Hadits Ketiga, yaitu hadits tentang seorang Yahudi, tetangga Nabi
Shallallahu alaihi wa sallam yang sering menyakiti beliau Shallallahu
alaihi wa sallam. Suatu ketika, Nabi Shallallahu alaihi wa sallam
mengetahui bahwa orang yang selalu menyakitinya ini memiliki seorang
anak yang sedang sekarat. Maka Nabi Shallallahu alaihi wa sallam datang
berkunjung ke rumahnya dan mengajaknya menuju jalan Rabb-nya, dengan
harapan semoga Allah memberikan petunjuk dan memperbaiki keadaan
orang ini.

1. Saling toleransi dalam hal masalah agama (ibadah)


2. Melindunginya kalau mereka meminta pertolongan
3. Jangan saling menyakiti
Di dalam hadits Qudsi Allah SWt berfirman :
Siapa yang menyakiti orang kafir (dzimmy), maka Aku akan jadi
musuhnya di hari kiamat. (HR. Muslim).
D. Contoh Macam-macam Akhlak
1. Contoh-contoh akhlak mahmudah:
a.

Ikhlas
Kata ikhlas mempunyai beberapa pengertian. Menurut al-Qurtubi,
ikhlas pada dasarnya berarti memurnikan perbuatan dari pengaruhpengaruh makhluk. Abu Al-Qasim Al-Qusyairi mengemukakan arti ikhlas
dengan menampilkan sebuah riwayat dari Nabi Saw, Aku pernah bertanya
kepada Jibril tentang ikhlas. Lalu Jibril berkata, Aku telah menanyakan hal
itu kepada Allah, lalu Allah berfirman, (Ikhlas) adalah salah satu dari

12

rahasiaku yang Aku berikan ke dalam hati orang-orang yang kucintai dari
kalangan hamba-hamba-Ku.
b.

Amanah
Secara bahasa amanah bermakna al-wafa (memenuhi) dan wadiah
(titipan) sedangkan secara definisi amanah berarti memenuhi apa yang
dititipkankan kepadanya. Hal ini didasarkan pada firman Allah SWT:
Sesungguhnya Allah memerintahkan kalian untuk mengembalikan titipantitipan kepada yang memilikinya, dan jika menghukumi diantara manusia
agar menghukumi dengan adil (QS 4:58).

c.

Adil
Adil berarti menempatkan/meletakan sesuatu pada tempatnya. Adil
juga tidak lain ialah berupa perbuatan yang tidak berat sebelah. Para Ulama
menempatkan adil kepada beberapa peringkat, yaitu adil terhadap diri
sendiri, bawahan, atasan/ pimpinan dan sesama saudara.

d.

Bersyukur
Syukur menurut kamus Al-mujamu al-wasith adalah mengakui
adanya kenikmatan dan menampakkannya serta memuji (atas) pemberian
nikmat tersebut.Sedangkan makna syukur secara syari adalah :
Menggunakan nikmat AllahSWT dalam (ruang lingkup) hal-hal yang
dicintainya. Lawannya syukur adalah kufur.Yaitu dengan cara tidak
memanfaatkan nikmat tersebut, atau menggunakannya pada hal-hal yang
dibenci oleh Allah SWT.

e.

Berani atau Pemberani


adalah Sikap pantang menyerah. Salah satu sifat yang dikaruniakan
oleh Allah SWT kepada setiap manusia, meskipun dalam hatinya merasa
takut namun tetap maju meskipun rasa takut menyelimutinya. meski
pertama mengalami kegagalan ia akan selalu memikirkan bagaimana
kegagalan tersebut tidak terulang untuk yang kesekian kalinya

f.

Malu
Malu adalah akhlak (perangai) yang mendorong seseorang untuk
meninggalkan perbuatan-perbuatan yang buruk dan tercela, sehingga
mampu menghalangi seseorang dari melakukan dosa dan maksiat serta
mencegah sikap melalaikan hak orang lain.

13

g.

jujur
Jujur dapat diartikan bisa menjaga amanah. Jujur merupakan salah
satu sifat manusia yang mulia, orang yang memiliki sifat jujur biasanya
dapat mendapat kepercayaan dari orang lain. Sifat jujur merupakan salah
satu rahasia diri seseorang untuk menarik kepercayaan umum karena orang
yang jujur senantiasa berusaha untuk menjaga amanah. Amanah adalah
ibarat barang titipan yang harus dijaga dan dirawat dengan sungguhsungguh dan penuh tanggung jawab. Berhasil atau tidaknya suatu amanat
sangat tergantung pada kejujuran orang yang memegang amanat tersebut.

2. Contoh Akhlak mazmumah


a.

Sombong
Sombong atau istilah bahasa Arabnya Al-Bathar, dalam kamus Lisan Al
Arab dikatakan, bahwa arti dari kata Bathar sama dengan Tabakhtur
(takabur). Dan ada juga yang mengatakan arti sombong di kala mendapat
nikmat atau sombong karena kaya. Orang yang sombong berarti tidak
mensyukuri nikmat yang dianugerahkan kepadanya.

b.

Angkuh, Yaitu suka memandang rendah orang lain

c.

Egois,Yaitu selalu mementingkan diri sendiri, dan cenderung kurang


bersosialisasidengan sesama

d.

Pembenci, Yaitu sifat yang kurang bisa memaafkan kesalahn orang lain

e.

Pendusta, Yaitu selalu berkata bohong

14

BAB 3
PENUTUP
A. Simpulan
Akhlakul karimah adalah tingkah laku yang terpuji yang merupakan tanda
kesempurnaan iman seseorang kepada Allah. Di antaranya yaitu ikhlas, sabar,
istiqamah, dll.
Akhalak mazmumah ialah perangai atau tingkah laku yang tercermin pada diri manusia
yang cenderung melekat dalam bentuk yang tidak menyenangkan orang lain. Di
antaranya yaitu sombong, iri hati, suudhon, dll.

B.

Kritik dan Saran


Demikian makalah yang dapat kami sampaikan. Kami berharap semoga
makalah ini bermanfaat bagi kelompok kami dan semua kalangan. Kami menyadari
bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka kami mengharapkan
kritik, saran dari pembaca guna pengembangan lebih lanjut makalah ini.

15

Anda mungkin juga menyukai