Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Kedaruratan endodontik merupakan bagian penting dan kompleks dari suatu
praktek klinis dokter gigi. Diperlukan pengetahuan tentang kelainan pulpa dan
jaringan periapikal untuk menentukan diagnosis dan pengobatan yang tepat, serta
kemampuan untuk melakukan tes diagnostik yang tepat. Temuan diagnostik harus
dianalisis dengan riwayat medis pasien dan keluhan utama untuk memilih prosedur
klinis terbaik dan terapi untuk mengatasi kedaruratan endodontik. Seorang dokter gigi
harus memiliki pemahaman tentang mekanisme nyeri, anestesi lokal, terapi yang
sesuai, dan keterampilan manajemen pasien. Kedaruratan dapat terjadi sebelum
dimulainya pengobatan, selama pengobatan, atau segera setelah saluran akar
diobturasi. Berbagai faktor klinis, biologis, dan faktor-faktor predisposisi dapat
berhubungan dengan kedaruratan endodontik (Torabinejad et al., 2014).
Tujuan utama dari kunjungan darurat adalah untuk menghilangkan
penyebab utama pasien yang mengalami keadaan darurat, yang paling sering terjadi
yaitu nyeri disertai atau tanpa pembengkakan. Definisi tentang apa yang merupakan
kedaruratan endodontik bervariasi, namun rasa nyeri yang parah dan pembengkakan
adalah keluhan utama dari kedaruratan . Flare-up sering didefinisikan sebagai nyeri
yang parah dan atau bengkak setelah perawatan endodontik. (Torabinejad et al.,
2014).
Selain itu, berbagai macam luka akibat trauma juga bisa menjadi penyebab
kunjungan darurat, akan tetapi penanganan luka traumatis akan berbeda dengan
kedaruratan endodontik. Hal ini dikarenakan bahwa beberapa cedera traumatis gigi
biasanya bersamaan dengan cedera kepala dan leher yang memerlukan rujukan ke
dokter yang sesuai dengan kompetensinya untuk evaluasi lebih lanjut (Rosenberg,
2014).
Komponen yang paling umum dikeluhkan oleh pasien pada kunjungan
darurat adalah rasa nyeri. Anamnesis yang baik akan membantu mengetahui dua
komponen dasar dari rasa sakit, yaitu waktu ( kronisitas ) dan keparahan ( intensitas ).

Riwayat kesehatan lengkap pasien mengenai kronisitas sakit, yaitu tajam, tumpul,
menusuk berulang, berdenyut, harus digali dari pasien (Garg, 2014).
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa pengertian perawatan kedaruratan endodontik, etiologi, dan jenis
perawatan dalam kedaruratan endodontik?
1.2.2 Apa saja indikasi dan kontra indikasi dalam perawatan kedaruratan
endodontik?
1.2.3 Bagaimana teknik perawatan pada kasus-kasus kedaruratan endodontik?
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui apa saja yang termasuk dalam jenis perawatan kedaruratan
endodontik dan mengidentifikasi kasus-kasus yang berkaitan dengan
kedaruratan endodontik
1.3.2 Mengetahui indikasi dan kontraindikasi perawatan kedaruratan endodontik
1.3.3 Mengetahui berbagai teknik perawatan pada kasus-kasus kedaruratan
endodontik.

1.4 Manfaat
Melalui makalah ini, penulis maupun pembaca diharapkan dapat menambah
wawasan dan pemahaman mengenai identifikasi, indikasi dan kontraindikasi, serta
teknik perawatan kedaruratan endodontik untuk menunjang skill sebagai klinisi
kedokteran gigi.

BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kedaruratan endodontik biasanya dikaitkan dengan rasa nyeri atau
pembengkakan sehingga memerlukan diagnosis yang tepat serta perawatan dengan
segera. Kedaruratan ini dapat disebabkan oleh adanya iritan yang menimbulkan
inflamasi yang hebat di dalam jaringan pulpa atau jaringan periapikal. Tujuan
perawatan kedaruratan endodontik adalah untuk menghilangkan rasa sakit dan
mengendalikan peradangan atau infeksi yang mungkin ada. Diagnosis dan
pengobatan yang tepat harus dilakukan dan diberikan biasanya hanya dalam beberapa
menit. Meskipun keterbatasan waktu dapat mencegah pengobatan untuk dilakukan
secara ideal, prosedur penanganan kedaruratan endodontik seharusnya tidak
merugikan rencana pengobatan akhir.

DAFTAR PUSTAKA
Garg, Nisha and Garg, Amit. 2014. Textbook of Endodontic. Jaype brother medical
publisher. P. 336
Rosenberg., A. Paul. 2014. Endodontic Pain: Diagnosis, Causes, Prevention, and
Treatment. Springer. USA
Torabinejad, M., Walton, E. Richad., Fouad, F. Ashraf. 2014. Endodontics Principles
and Practice. Fifth Edition. Elsevier

Anda mungkin juga menyukai