Anda di halaman 1dari 40

SRI HARYANI

PELATIHAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


BAGI PETUGAS KESEHATAN DI RSUD EMBUNG FATIMAH
TANGGAL 18 S.D 20 AGUSTUS

2015

Tujuan Hasil Pembelajaran

MATERI ISI

Di banyak negara industri,


penerapan program K3 telah
dilakukan sejak akhir abad 18,
kecuali di sektor kesehatan,
karena:

Akreditasi fokus pada kualitas


pelayanan pasien. Pengawas kurang
menguasai aspek K3.
Pekerja lebih banyak perempuan
aman
Fokus pada kuratif bukan preventif
Tidak aktif di Serikat pekerja
Perhatian kurang dari pemerintah
Pencegahan Kecelakaan Kerja-PPIRS

Pencegahan Kecelakaan Kerja-PPIRS

TENAGA
KERJA
KESEHATAN

KESELAMATAN
PROSES

BAHAN

ALAT
LINGKUNGAN

Waste Anestesic
Gases
Bloodborne
Pathogens
Latex allergy
Kompresor Gases
Static Posture
/Ergonomi

Laser Plume
Laser Hazards
Bahaya Chemical
Bahaya Peralatan
Kerja
Slips/Trips/Falls

Kecelakaan akibat Kerja: adalah suatu


kejadian tiba-tiba yang berhubungan dengan
pekerjaan, tidak di antisipasi dan dapat
menyebabkan suatu keadaan yang tidak
dikehendaki, seperti kerusakan, cedera
bahkan kematian.

JENIS KECELAKAAN AKIBAT KERJA


- Kontak dengan objek dan peralatan
- Jatuh dari ketinggian
- Jatuh
- Kecelakaan kendaraan bermotor
- Eksersi berlebih dan cedera berulang
- Lain-lain: Sengatan listrik, terbakar dll.

Pencegahan Kecelakaan Kerja-PPIRS

Tidak ada
cidera

Manusia

Mesin
PENGAWASAN

Material

Lingkungan kerja
aman
Tidak ada
kerusakan/
kerugian

Metode

Pencegahan Kecelakaan Kerja-PPIRS

Health Risk (Risiko Kesehatan):


Blood borne pathogen: HIV, HBV, HCV
TB, Typhoid, Hep-A, Varicella Zooster
Waste anesthetic gases;
Sterilants: ethylene oxide, formaldehyde
Anti neoplastic drugs;
Ergonomic (e.g.chronic back pain; shift work)
Radiation (X-rays, UV, Lasers)
Psychosocial: Job related stresses
Others: food poisoning

Safety Hazards (risiko keselamatan):


Electrocution (tersengat listrik);
Fire (kebakaran);
Trauma.

Pencegahan Kecelakaan Kerja-PPIRS

10

GUNUNG ES - BIAYA KECELAKAAN

Pencegahan Kecelakaan Kerja-PPIRS

11

Y Penyebab Kerugian/Losses
/ Insured Cost

Rasio = $1 : $53

Medis
Ganti Rugi
(Biaya-biaya yang di
asuransikan)
BIAYA-BIAYA YANG TIDAK DI
ASURANSIKAN :

Kerusakan Bangunan
Kerusakan Alat dan Peralatan

BIAYA-BIAYA KERUSAKAN
HARTA BENDA YANG
MASUK DALAM BUKU
BESAR
(BIAYA-BIAYA YANG TIDAK
DI ASURANSIKAN)

Kerusakan Bahan dan Hasil Produksi


Kelambatan dan terhentinya Produksi
BIAYA-BIAYA LAIN YANG TIDAK
DIASURANSIKAN :

Hal-hal seperti penggajian dan


pelatihan, penggantian, waktu
investigasi, dll.

Gaji yang dibayarkan pada korban


sewaktu tidak bekerja, upah yang
diberikan pada korban selain ganti
rugi, biaya lembur, waktu ekstra
dari pengawas, penurunan hasil
produksi, dsb.
Pencegahan Kecelakaan Kerja-PPIRS

BIAYA-BIAYA LAIN YANG


TIDAK DI ASURANSIKAN

Y Konsep K3 Modern

12

337 juta / tahun


6300 / hari : meninggal KK/PAK
Setiap 15 detik diseluruh dunia seorang
pekerja meninggal
Tingkat KK dinegara berkembang 4x lebih
tinggi dari negara industri

Pencegahan Kecelakaan Kerja-PPIRS

13

WHO : 3 juta (35 juta petugas kesehatan)


Virus HBV : 2 juta
Virus HBC 0,9 juta
HIV/AIDS 170.000
15.000 HBC, 70.000 HBB, 1000 HIV

8 12 % pekerja RS sensitif terhadap Lateks


90 % terjadi di negara berkembang

Pencegahan Kecelakaan Kerja-PPIRS

14

LBP di IBS RSUD Jakarta

83,3 %

Usia 30 49 ( 63,3 %)

Petugas pembersih
65,4 % Dermatitis kontak iritan tangan

38
73 %

Kecelakaan Akibat Kerja Needle Stick Injury

Prevalensi gangguan mental emosional


17,7 % Perawat RS di jakarta
Insiden akut signifikan > dibandingkan seluruh pekerja di semua kategori

1,5 kali

Pekerja RS 1,5 kali berisiko lebih besar


Pencegahan Kecelakaan Kerja-PPIRS

15

TAHUN 2006
PERNAH TERTUSUK JARUM : 54,6% (400 RESPONDEN TENAGA
KESEHATAN)
TAHUN 2007
2 ORANG PETUGAS IGD TB
22 ORANG MELAPOR TERTUSUK JARUM
KASUS LOW BACK PAIN DI POLI PEGAWAI PERINGKAT KETIGA

TAHUN 2008

12 ORANG MELAPOR TERTUSUK JARUM


1 ORANG TERPAPAR BAHAN KIMIA

Tahun 2009
Tertusuk jarum : 8 orang
Terpapar bahan kimia : 1 orang
Tertimpa tabung Oksigen : 1 orang
Terjatuh : 5 orang
Luka robek pada tangan akibat standar inpus : 1 orang
Kebakaran : 3 kali kejadian
Terjerembab pada bak septic tank
Pencegahan Kecelakaan Kerja-PPIRS

16

Tahun 2010
Atap beton jatuh
Dokter dipukul keluarga
pasien
Petugas Terjebak di lift
gedung GAKIN : 5 kali
kejadian
Tertusuk jarum
Tahun 2011
Tertusuk jarum 22 orang
melapor
Terpapar bahan kimia (savlon)
pada mata
Kebakaran di Patklin lt.III

Tahun 2012
Tertusuk jarum
Terjatuh
Kebakaran di A1
Tahun 2013
- Tertusuk jarum : 6 kasus
- Terjatuh : 1 kasus
- Tertabrak 1 kasus
- Tercebur septic tank
Tahun 2014
- Tertusuk jarum
- terbakar

Pencegahan Kecelakaan Kerja-PPIRS

17

Permen 3 / 98 :
Suatu kejadian ( event ) yang tidak
dikehendaki dan tidak diduga semula yang
dapat menimbulkan korban manusia dan
atau harta benda
UU No.3 1992
Kecelakaan yang terjadi berhubungan
dengan
hubungan kerja ,termasuk
penyakit yang timbul karena hubungan
kerja ,demikian pula kecelakaan yang
terjadi dalam perjalanan berangkat dari
rumah menuju tempat kerja ,dan pulang ke
rumah melalui jalan yang biasa dilalui atau
wajar dilalui

Insiden adalah Kejadian atau rangkaian kejadian


yang tidak direncanakan yang dapat menyebabkan
cedera atau sakit dan atau kerusakan / kerugian
terhadap asset, material serta lingkungan ataupun
reputasi Perusahaan

Nearmiss ( Hampir celaka ) ialah suatu kejadian


yg nyaris dapat menyebabkan kecelakaan kerja,
PAK, cedera atau kerusakan

Kecelakaan Kerja bukan tertusuk benda


tajam infeksius adalah kecelakaan yang
terjadi pada petugas RSHS yang tidak
berhubungan dengan bahaya biologis
seperti terjatuh, tergelincir lantai licin,
tergilas roda brankard, terjerembab,
tersayat pisau dapur, tersengat listrik, dll
Kecelakaan Kerja Tertusuk benda tajam
adalah kecelakaan kerja yang terjadi
pada petugas akibat benda tajam seperti
spuit bekas, pisau, jarum infus, dll

Memberikan pedoman pelaporan insiden,


kecelakaan kerja, hampir celaka,
ketidaksesuaian dan penyakit akibat kerja pada
karyawan RSHS
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah
pelaporan insiden , kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja
untuk pencegahan agar kejadian yang sama
atau yang lebih besar tidak terulang lagi
Untuk mendapatkan kronologi kecelakaan yang
benar dan menetapkan kritikal faktor.
Untuk menentukan akar penyebab kejadian
kecelakaan kerja (bukan menetapkan siapa
yang salah)
Menetapkan rekomendasi tindakan perbaikan

Kecelakaan Blood Borne Pathogen seperti :


kecelakaan karena tertusuk jarum bekas, pisau
bedah, pecahan kaca , terkena cairan tubuh pasien,
terkena bahan infeksius lainnya.
Kecelakaan Fisik : Tergilas roda brankar, tergelincir,
terpeleset,terjatuh, tertimpa benda, jatuh dari
ketinggian, terjerembab, tersengat listrik, teriris
pisau , tergencet, tuli karena bising
Kecelakan Bahan Kimia : menghirup gas anestesi
dan gas berbahaya lain, terciprat cairan kimia,
kebakaran dan ledakan karena adanya reaksi bahan
kimia, dll
Kecelakaan kebakaran dan ledakan karena listrik ,
perbuatan disengaja dan tidak sengaja

1.
2.

3.

4.

Semua kecelakaan kerja yang diketahui atau


dilaporkan yang mengakibatkan :
Kerugian harta benda mulai dari yang kecil
hingga yang besar
Korban manusia mulai dari cedera ringan
hingga fatality (termasuk akibat keracunan
pertisida pada manusia)
Korban manusia dari penyakit akibat kerja
Kerugian harta benda atau cidera /
penyakit pada korban manusia

LAPORAN KECELAKAAN

Alasan keengganan melaporkan kecelakaan


. Takut tindakan disiplin

. Khawatir catatan penilaian negatif (koduite)


. Khawatir akan reputasi
. Takut diobati
. Tidak menyukai petugas medik
. Menghindari terhentinya pekerjaan
. Ingin menjaga catatan pribadi yang bersih
. Menghindari pertanyaan
. Melindungi tingkah laku orang lain
. Tidak memahami pentingnya laporan kecelakaan

PENGERTIAN
Kecelakaan
Kerja
adalah kecelakaan yang
terjadi berhubung dengan hubungan kerja,
termasuk penyakit yang timbul karena hubungan
kerja, demikian pula kecelakaan yang terjadi
dalam perjalanan berangkat dari rumah menuju
tempat kerja dan pulang ke rumah melalui jalan
yang biasa dan wajar dilalui
Pekerja RSHS adalah setiap orang yang bekerja
atas nama RSHS dan berada di lingkungan RSUP
Dr. Hasan Sadikin meliputi : PNS dan Non PNS

Penanggung jawab K3 unit kerja adalah petugas


yang bertanggung terhadap kegiatan K3 di unit
kerja dengan tugas :
Mendata dan melaporkan kondisi-kondisi dan
bahaya-bahaya serta apa yang dapat timbul
dalam tempat kerjanya
Mendata semua fasilitas pengamanan dan alat alat perlindungan, alat pemadam kebakaran dan
peralatan keselamatan lain di unit kerjanya
Mendata dan menyusun usulan alat-alat
perlindungan diri
Melaporkan tiap kejadian kecelakaan yang
terjadi di unit kerja
Instalasi / Unit K3 adalah unit kerja yang
bertanggung jawab untuk mengelola K3 di
lingkungan RSUD Embung Fatima

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam


pelaporan kecelakaan kerja selama melaksanakan
aktivitas kerja di lingkungan RSUP dr. Hasan
Sadikin Bandung

KEBIJAKAN
Setiap kecelakaan kerja yang mengakibatkan
kerusakan barang / alat atau aset rumah sakit
cedera, baik ringan maupun berat terhadap petugas
rumah sakit harus segera di laporkan sesuai kejadian
kepada Unit / Instalasi K3 (dalam waktu tidak lebih
dari 24 jam)

Tangani segera korban dengan


memberikan pertolongan pertama pada
korban sesuai kebutuhan lihat : SPO
Penanganan Kecelakaan Kerja Tertusuk
Benda Tajam Infeksius, SPO Penanganan
Kecelakaan Kerja Karena Terpajan Darah /
Cairan Tubuh, SPO Penanganan Kecelakaan
Kerja Karena Bahan Kimia, SPO Penanganan
Kecelakaan Kerja Fisik.
2. Laporkan kecelakaan kerja ke atasan
langsung dalam waktu 1 x 24 jam oleh
penanggung jawab K3 unit kerja
1.

3. Periksa laporan oleh atasan langsung dan


lakukan investigasi sederhana penyebab
terjadinya kecelakaan dalam waktu 1 x 24 jam
4. Laporkan hasil investigasi sederhana ke Instalasi
/Unit K3 (IKL-K3) dalam waktu 2 x 24 jam
setelah terjadinya kecelakaan
5. Analisa Laporan dari unit kerja untuk
menentukan apakah perlu dilakukan investigasi
lanjutan.
6. Laporkan hasil analisis dan rencana tindak lanjut
ke Direktur Umum Operasional dengan
tembusan kepada Direktur Utama, Direktur
terkait, Tim KPRS dan unit kerja
7. Buat analisa dan trend Kecelakaan Kerja di RS

Semua unit kerja di lingkungan RSUP


Dr. Hasan Sadikin Bandung meliputi :
Unit Gawat Darurat, Unit Rawat
Jalan,Unit Rawat Inap dan Unit
Administrasi

Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan


Kerja
Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
Permenaker No. Per 03/Men/1998 tentang Tata Cara
Pelaporan dan Pemeriksaan Kecelakaan
Permenaker No. Per 04/Men/1998 tentang Pengangkatan,
Pemberhentian dan Tata Kerja Dokter Penasehat
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
432/Menkes/ SK/IV/2007 tentang Pedoman Manajemen
Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit
Keputusan Menteri Kesehatan 1087/Menkes/SK/IV/2007
tentang Standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di
Rumah Sakit
Formulir Pelaporan Kecelakaan Kerja
SPO Penanganan Kecelakan Kerja Fisik
SPO Penanganan Kecelakaan Kerja Karena Bahan Kimia
SPO Penanganan Kecelakaan Kerja Karena Terpajan
Darah/Cairan Tubuh
SPO Penanganan Kecelakaan Kerja Tertusuk Benda Tajam

NO

PROSES

KK

URAIAN

Amankan korban dengan cara memindahkan korban ke

tempat yang aman

PENANGANAN
KORBAN

LAPOR
ATASAN
LANGSUNG

INVESTIGASI
SEDERHANA

LAPORAN KE
IKL -K3

ANALISIS
LAPORAN

Penanganan korban sesuai dengan SPO Penanganan jenis

Mudah diberi
pertolongan

kecelakaan kerja

Max. 1 x 24 jam

Mengetahui penyebab kecelakan

SPO

Investigasi

sederhana

TARGET

Laporan tertulis dengan menggunakan formulir laporan


kecelakaan kerja max 2 x 24 jam

Pertolongan lebih
lanjut
datang

INVESTIGASI LANJUTAN
yA

SPO Investigasi
Lanjutan

Tidak

PEMBUATAN
LAPORAN

cepat

IKL- K3 di membuat laporan dan rekomendasi

Laporan
terdokumentasi

Selesai

I.
II.

DATA UMUM
Rincian Kejadian Kecelakaan
Waktu lapor
Waktu kejadian
Lokasi kejadian kecelakaan
Jenis insiden
Jenis pekerjaan
Kronologis kejadian
Orang yang melaporkan insiden
Akibat insiden /KK
Tindakan pertolongan yang dilakukan
Informasi insiden /KK sering terjadi atau tidak
di unit kerja
Tanda tangan : pembuat laporan, kepala unit
kerja dan penerima laporan

ALUR PELAPORAN KECELAKAAN KERJA BUKAN


TERTUSUK BENDA TAJAM

Laporan kejadian
(1 x 24 jam)

Kec.Kerja

Luka berat
Luka
ringan

IGD
- Surat
pengantar
Lab/rad

Tangani
segera/Pertolongan
pertama

Laporan KK

Atasan
langsung

Investigasi
sederhana
Laporan kejadian
Hasil investigasi
(2 x 24 jam)

Form.Laporan
Direktur

TIM KPRS

Rekomendasi/
Laporan
Max.3x24jam

Analisa

INSTALASI KESL. & K3

ALUR PELAPORAN KECELAKAAN KERJA TERTUSUK


BENDA TAJAM
Kec.Kerja
Tetusuk benda
tajam

Poli Teratai
Jam kerja
IGD
(diluar jam
kerja)

Tangani
segera/Pertolongan
pertama

HIVAIDS

Poli
Teratai

Hepatitis/
TB

Poli
Pegawai

IKL-K3

Investigasi
sederhana
Analisa biaya
Pemeriksaan
(surat pengantar RAB)

Direktur
Laporan kejadian
TIM KPRS
35

Rekomendasi/
Laporan
Max.3x24jam
35

1.
2.
3.

4.

5.

Kecelakaan Kerja dan Near miss (Nyaris celaka).

(form.KK)

Kejadian Kebakaran / Bencana. (Form.Kebakaran)


Hasil inspeksi K3 di unit kerja (sarana/prasarana alat
medis / non medis, sarana pengelolaan limbah
cair/padat , rambu K3, APD, APAR, jalan darurat/jalur
Evakuasi) sebulan sekali sebelum tanggal 5.
Data SDM unit kerja (absensi, MCU, pelatihan-pelatihan
seperti K3, Pencegahan & Penanggulangan Kebakaran,
B3 danPatient Safety).
Kegiatan terkait K3 misal : safety talk, kunjungan, audit

1.
2.
3.
4.

5.

Formulir
Formulir
Formulir
ada)
Formulir
Formulir

Kecelakaan Kerja (form.sudah ada)


Near miss /Nyaris Celaka (draft)
Kejadian Kebakaran / Bencana (sudah
Inspeksi K3 (draft)
Data SDM di unit (draft)

Ctt : Formulir lama sudah ada, saat ini


sedang
dibuat draft formulir baru agar sesuai
dengan
standar JCI

Latihan pengisian formulir kecelakaan


kerja, check list K3 dan berita acara
kebakaran
Diskusi
Acuan :
1. Pedoman Manajemen K3RS Kemkes
2007
2. Standar K3 RS Kemkes 2010
3. Formulir 2 pelaporan (draft)

Anda mungkin juga menyukai