Anda di halaman 1dari 14

SOP

( Standard Operation Procedures )


FAS. NAVIGAS & RADAR
BANDARA SYAMSUDIN NOOR
BANJARMASIN.

Daftar Isi
Halaman

B AB

I . ................................

Pendahuluan

............................

A. Maksud dan Tujuan ......................................


B. Dasar Hukum .....................................
C. Fungsi dan Tanggung Jawab .

3
4
5

B A B II.
Prosedur Pengoperasian Peralatan Radar ....................................................

Prosedur Pengoperasian Peralatan ILS AMS 2000 .....................

16

Prosedur Pengoperasian Peralatan DVOR ALCATEL..

24

Prosedur Pengoperasian Peralatan DME

30

Prosedur Pengoperasian Peralatan NDB .

35

Prosedur Pengoperasian Peralatan ATIS 40

B A B III
Penutup. ..

48

BAB I
PENDAHULUAN
A.

MAKSUD DAN TUJUAN :


1. Penyusunan buku Standard Operating Procedure (SOP) ini dimaksudkan untuk

memberikan panduan serta petunjuk sebagai pedoman bagi setiap teknisi Elektronika,
guna

melaksanakan

kegiatan

pemeliharaaan dan perbaikan

utama

yaitu

pelaksanakan

kegiatan

penyiapan,

seluruh fasilitas teknik Elektronika dan Listrik, guna

mendukung kegiatan operasional keselamatan penerbangan.


2. S0P Fasilitas Teknik Navigasi & Radar sebagaimana dimaksud bertujuan untuk :

Mempertahankan kinerja peralatan agar selalu dapat dioperasikan dengan baik dan
normal sesuai standard yang telah ditetapkan.

Mengembalikan kinerja peralatan pada konidisi semula (standard) pada saat


peralatan mengalami gangguan, penurunan /perubahan performansi.

Mencegah terjadinya kegagalan operasi

Mencegah terjadinya kerusakan menjadi lebih berat

Menjamin ketersediaan peralatan (Availability)

Manjamin keandalan operasional peralatan dengan memperpanjang Mean Time


Between Failure (MTBF)

3.

Memperpendek waktu perbaikan atau Mean Time to Repair (MTTR)

Memperpanjang umur operasional peralatan.

Mendukung pemantauan peralatan dari waktu ke waktu;

Meningkatkan kinerja operasi peralatan

Bahwa untuk mencapai tujuan dimaksud maka perlu adanya dukungan dari unsur
manajemen berupa :
-

Sumber Daya Manusia yang memadahi dalam arti memiliki ketrampilan maupun
keahlian terhadap penanganan masing-masing peralatan yang didukung dengan
legalitas (Surat Tanda Kecakapan Pegawai) serta dalam jumlah yang memadai.

Tersedianya dana dalam pemeliharaan

Tersedianya peralatan kerja yang memenuhi syarat serta ketersediaan suku cadang
yang sesuai.

Tersedianya dokumentasi teknis serta buku-buku petunjuk operasi dan teknik yang
diterbitkan oleh pabrik maupun agen dari masing-masing peralatan.

B.

DASAR HUKUM
1.

Ketentuan dari penerapan SOP fasilitas Navigasi ini mengacu pada ketetapan-ketetapan
dan peraturan-peraturan diantaranya sebagai berikut :
a.

Undang-Undang Nomor 1 tahun 2009 tentang

Penerbangan (Lembaran Negara

Tahun 1992 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3481)


b.

Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2001 tentang Keamanan Dan Keselamatan


Penerbangan (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 9, tambahan Lembaran Negara
Nomor 4075)

c.

Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No.SKEP/157/IX/2003 tentang


Pedoman Pemeliharaan Fasilitas Elektronika dan Listrik Penerbangan;

d.

Keputusan Direksi PT.(Persero) Angkasa Pura I No.KEP. 22/OM.10/2000 tentang


Sistem & Prosedur Pemeliharaan Peralatan / Fasilitas di Lingkungan PT.(Persero)
Angkasa Pura I

e.

Keputusan Direksi PT (Persero) Angkasa Pura I Nomor. Kep. 112/OM.00/2004


tanggal 29 Oktober 2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Cabang PT
(Persero) Angkasa Pura I Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin..

C.

FUNGSI DAN TANGGUNG JAWAB


1. Dinas Teknik Elektronika dan Listrik adalah unit pelaksanan yang berada dibawah satuan kerja
yang disebut Divisi Teknik, semua kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Teknik
Elektronika & Listrik adalah bertanggung jawab kepada Divisi Teknik PT (persero) Angkasa
Pura I Kantor Cabang Bandar Udara Syamsudin Noor Banjarmasin, serta memiliki fungsi
dan tugas sebagai berikut :
a.

Dinas Teknik Elektronika dan Listrik Bandara Syamsudin Noor memiliki fungsi
penyiapan pakai fasilitas teknik keselamatan penerbangan, peralatan elektronika dan
listrik sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan dipimpin oleh seorang Asisten
Manager Teknik Elektronika dan Listrik.

b.

Dalam rangka menjalankan fungsinya sebagaimana dimaksud diatas, Dinas Teknik


Elektronika dan Listrik memiliki tugas membuat rencana kerja, menyelenggarakan
dan melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan penyiapan pakai fasilitas teknik
keselamatan penerbangan yang meliputi telekomunikasi, navigasi udara, radar, serta
fasilitas elektronika dan listrik Bandar udara yang meliputi system pembangkit dan
jaringan listrik.

c.

Rincian personil yang bertanggung jawab.


Dibawah ini adalah struktur organisasi Dinas Teknik Elektronika dan Listrik serta
uraian tugas dari para penangung jawab yang bertanggung jawab terhadap kelancaran
operasional peralatan sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan.

2.

Struktur Organisasi Dinas Teknik Elektronika dan Listrik


Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab pengendalian semua peralatan teknik
Elektronika & Listrik, Dinas Teknik Elektronika dan Listrik dilengkapi dengan struktur
organisasi sebagai berikut :

Asisten Manager Teknik Elektronika dan Listrik 1 (satu) orang.


Memiliki tugas dan tanggung jawab terhadap fungsi perencanaan terhadap pengelolaan
fasilitas Teknik Elektronika & Listrik, serta pelaksanaan rencana kerja dimaksud,
pengaturan dan pengendalian SDM, pengelolaan dan pengendalian penyiapan pakai,
fas. Teknik Elektronika & Listrik sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Pengawas Tugas Operasional (PTO) Teknik Elektronika dan Listrik. 4 (Empat) orang
yang terbagi sebagai berikut : 1 orang PTO untuk Navigasi & Radar, 0 Orang PTO
Telekomunikasi, 1 Orang PTO Elektronika Bandara dan 2 orang PTO teknik Listrik.
PTO memiliki tugas dan tanggung jawab terhadap penyiapan pakai serta kelancaran
operasional fasilitas Teknik Elektronika dan Listrik

termasuk pengaturan dan

pengendalian teknisi berikut pola kerjanya, sekaligus melaksanakan pemantauan


terhadap kinerja operasioanal fasilitas yang menjadi tanggung jawabnya secara
berkesinambungan, sehingga dicapai hasil kerja maksimal serta memenuhi standard
operasional yang telah ditetapkan.

Teknisi Elektronika. 9 (Sembilan ) orang.


Terbagi sbb : 2 orang PTO orang bidang Elektronika dan 4 Orang bidang Listrik
dengan klasifikasi terdiri dari Teknisi Utama, 3 orang Teknisi Madya, memiliki tugas
dan tanggung jawab terhadap penyiapan pakai fasilitas Teknik Elektronika dan Listrik,
termasuk

pelaksanaan

kegiatan

perawatan dan perbaikan

peralatan secara

berkesinambungan sehingga dicapai hasil kerja maksimal serta memenuhi standard


operasional yang telah ditentukan.
3. Daftar nama personil yang bertanggung jawab.
Berikut adalah daftar nama personil yang bertanggung jawab dalam pengelolaan fasilitas
Teknik Navigasi dan Radar :

M. SANGAJI.

AAN HUDIANSAH

A. GALIH SATRIYO

Data personil tersebut diatas secara rinci dapat dilihat pada lampiran.
Disamping melaksanakan tugas utamanya sebagai personil yang menangani fas. Navigasi &
Radar, personil tersebut diatas juga harus menangani fasilitas telekomunikasi dan fasilitas
Elektronika Bandara. Hal ini untuk menanggulangi kekurangan tenaga agar kegiatan
operasional dapat tetap berjalan.
4. Sistem Pelaporan.

Guna mendukung pengendalian terhadap pengoperasian semua peralatan yang terpasang


di Bandar Udara, serta sebagai data guna pengambilan keputusan dan tindakan serta
kebijakan Manajemen, maka sistem pelaporan mutlak diperlukan, baik pelaporan yang
bersifat intern untuk Bandara dimaksud maupun untuk jajaran manajemen di Kantor
Pusat. Pelaporan tersebut diantaranya berupa Laporan Mingguan (Lasimi), Laporan
Bulanan, Laporan Triwulanan, Laporan Akhir Tahun serta laporan

insidentil, yaitu

laporan yang disampaikan setiap saat, bilamana terjadi sesuatu hal yang memerlukan
tindakan khusus dan segera.

BAB II
PROSEDUR PENGOPERASIAN PERALATAN RADAR
A.

UMUM
Radar (Radio Detecton and Ranging) merupakan peralatan surveylance untuk mendeteksi
obyek / benda yang sangat jauh dan tidak terjangkau oleh penglihatan manusia, dengan
menggunakan gelombang radio. Dalam penggunaannya Radar MSSR di Bandara
SyamsudinNoor Banjarmasin

berfungsi untuk mendukung operasional

MAATS

(Makassar Advance Air Traffic System) dalam menentukan posisi (jarak dan Azimuth)
serta ketinggian dan kecepatan pesawat udara termasuk identifikasi dari masing-masing
pesawat udara.
Prosedur menghidupkan MSSR eldis
1.

Sebagai acuan/patokan, berikut ini langkah-langkah untuk menghidupkan Radar


Hidupkan/switch ON Power supply pada rack
H idupkan/switch ON Power supply pada chassis
Tunggu sampai proses initialisasi HW/perangkat selesai
Pilih channel yang akan diaktifkan, antenna mulai berputar
Yakinkan status HW dan interrogator pada chanel yang aktif
Hidupkan/switch ON power transmitter
Yakinkan Extractor test target dan transponder test target akan muncul pada layar monitor
Yakinkan status HW dan interrogator pada chanel yang standby
Aktifkan otomatic RF switchover

2. Kondisi Swich dan MCB dalam kondisi OFF.


Langkah A:
Hidupkan/switch ON Circuit Breaker Supply tegangan AC
Hidupkan/Switch ON Circuit Breaker Proteksi arus Motor Antena
Hidupkan/Switch ON Circuit Breaker Proteksi Arus Racks
Hidupkan/Switch ON Breaker Rack
Hidupkan/Switch ON Rack Main/Utama

Hidupkan/Switch ON Breaker Rack AA,Rack AB dan Rack AD

Langkah B:
Hidupkan :
modul power supply ZSEA dan ZSEB pada rack PSSR
modul ZNA4 pada rack PSSR
modul ZSV7 pada rack ISSR
Hidupkan/Switch ON Main Power pada LCMS, RMM, RDP, dan Workstation SMP, tunggu
sampai semua Program aplikasi berjalan.
Langkah C ;
Pastikan Program aplikasi LCMS,SMP dan RDP bekerja dan terhubung ke monitor
computer melalui KVM Switch. (dengan cara menekan tombol CTRL dua kali)
Kembali ke monitor LCMS (dengan cara menekan tombol CTRL dua kali).
dan pastikan MAIN WINDOWS LCMS tampil pada monitor
Langkah D:
Tentukan LCMS yang akan bekerja dengan cara menekan tombol LCSM1 atau LCSM2
pada main window.
Pastikan tampilan power supply rack PSSR dan ISSR dalam kondisi ON
Tentukan Interrogator yang akan bekerja dengan cara cara menekan tombol SSR Chan A
atau SSR Chan B pada main window
Langkah E:
Tentukan Inverter yang akan mengontrol perputaran Antena dengan cara cara menekan
tombol Inverter 1 atau Inverter 2 ; atau Tekan Both motor jika akan menggunakan
keduannya.
Hidupkan/switch ON Antena Rotasi, tunggu sampai antenna mulai berputar (jika
diperlukan kecepatan rotasi dapat diubah melalui tombol pada jendela AILAN)
Langkah F :
Yakinkan pembacaan informasi Angle ter-Update pada AILAN window
Yakinkan muncul pesan Radar Control Is OK pada Radar Control window setelah
antenna berputar sekiatar 5 kali perputaran.
Yakinkan tidak ada alarm pada LCMS window dan
Yakinkan parameter radar setup telah sesuai.
Langkah G :
Hidupkan/switch ON Power Transmiter aktif interrogator pada LCMS window.
Langkah H :
Yakinkan posisi Target Test Extractor muncul pada layar monitor LCMS sesuai dengan
posisi yang ditetapkan
Yakinkan posisi Test Transponder muncul pada layar monitor LCMS sesuai dengan posisi
yang ditetapkan.
Langkah I :
Matikan /switch OFF Power Transmiter aktif interrogator
Ubah aktif Interrogator dengan cara menekan SSR Channel A/B pada layar LCMS
window
Hidupkan/switch ON Power Transmiter yang telah dipilih.
Langkah J :
Jika kedua interrogator kondisi OK, matikan power TX standby interigator.

Aktifkan Automatic chanel switchover dengan cara menekan tombol AUTO BACK
UP pada layar LCMS window.

.
PROSEDUR MEMATIKAN MSSR ELDIS
1. Sebagai acuan/patokan, berikut ini langkah-langkah untuk mematikan Radar
Matikan/switch OFF kedua transmitter
Matikan/switch OFF rotasi antenna
Terminasi semua program aplikasi pada SMP dan RDP
Matikan/switch OFF power supply unit pada ISSR dan PSSR unit
Terminasi semua program aplikasi pada LCMS dan RCMS
Matikan/switch OFF power supply pada rack
2. Prosedur lengkap mematikan MSSR
Langkah A :
Gunakan tombol A Power ON atau B Power ON pada layar LCMS window untuk
mematikan transmitter.
Langkah B :
Gunakan tombol Rotation ON untuk mematikan rotasi antenna
Langkah C:
Switch layar monitor ke workstation SMP (dengan double klik tombol CTRL ) dan
terminasi aplikasi SMP dengan cara menekan tombol kombinasi CTRL+Alt+H, tunggu
pesan System halted setelah itu matikan/switch OFF power pada unit RDP.
Langkah D :
Matikan/switch OFF power supply MSSR ON pada layar LCMS window
Matikan/switch OFF kedua aplikasi LCMS dengan cara menekan kombinasi tombol
CTRL+Alt+H, tunggu pesan System Halted setelah itu matikan/switch OFF power pada
LCMS unit.
Matikan/switch OFF power supply radar pada cabinet AC breaker switchboard 100

Preventive maintenance
Pemeliharan preventive terdiri dari :
1. Pedestal Antenna
2. Pengukuran parameter transmitter dan Receiver
Pastikan H/w radar bersih dari debu, buka cabinet bersihkan filter udara pada
blower dibawah rack.
Pastikan sirkulasi udara didalam rack dan jaga temperature pada range yang
dipersyaratkan
1.

Antena subsystem, (berdasarkan Doc Y7402A MSSR-1 ) pastikan :


a.
Antenna pedestal top Frame level

Pemeriksaan pondasi tower dilakukan satu kali setiap bulan pada tahun
pertama dan 2 kali sebulan pada tahun selanjutnya untuk mencegah terjadinya
perubahan pada kedudukan antenna (toleransi level top tower platform kurang dari
2 menit dari Arc azimuth 360)
b. Rotasi machinery
Pemeriksaan dilakukan setiap bulan, dan pastikan tidak ada bunyi noise dari
bagian yang bergerak dan
Pastikan tidak ada kebocoran oli pada gear box. Cek level oli pada glas
window dan pastikan level oli pada posisi ditengah, jika level oli berkurang
dapat ditambah dengan membuka tutup bagian atas moving part (ada tulisan
OIL). Gunakan oli industrial type synthetic gear oil tivela S320 produksi
shell. Maksimum pengisian 9 liter. Penggantian Oli harus dilakukan setiap
25000 jam operasi.
Untuk mencegah debu masuk ke Main gear box terdapat gasket yang berada
antara stationery part dengan moving part. Gasket harus dilumasi setiap 3
bulan dengan cara membuka bagiann atas moving part dari main gear box.
Jika terdengar bunyi seperti bunyi siulan dari gasket, pelumasan harus
segera dilakukan.
Gasket kedua berada didalam main gear box. Gasket harus dilumasi setiap 3
bulan dengan cara membuka bagiann atas moving part dari main gear box.
Jika terdengar bunyi seperti bunyi siulan dari gasket, pelumasan harus
segera dilakukan.

c. Enclosure 112 equipment


Pemeriksaan enclosure 112 termasuk didalamnya (angle encoder dan rotary
joint) dilakukan satu kali sebulan.
Bersihkan Fan dan filter udara dari debu agar sirkulasi udara tidak terhambat
Pastikan kisi-kisi aliran udara terbuka saat Fan bekerja.

2 Parameter Measurement
MSSR-1 tidak membutuhkan tuning atau adjustment pada electronic device.
Pengukuran tidak menggangu operasi radar, tetapi bila mengganggu operasi dilakukan
pada saat traffic lalau lintas penerbangan sepi.
Pengukuran yang dilakukan pada MSSR-1 adalah :
a. TX RF carrier frequency
b. TX peak Power
c. Tx Pulse shape
d. TX spurious radiation and signal spectrum bandwidth
e. SUM, DIFF and Omega RF cable VSWR and insertion loss
f. SUM, DIFF and Omega RX selectivity
g. SUM, DIFF and Omega RX sensitivity
h. Test Transponder RF carrier Frequency

i. Test transponder peak power


Nilai nominal & toleransi pengukuran ditunjukkan pada table berikut ini :
no parameter
TX RF carrier frequency
TX peak Power
Tx signal spectrum
Tx spurious radiation
TX Pulse shape
RF cable VSWR
RF cable Loss
RX selectivity

RX Sensitivity
Transponder RF Carrier
Freq.
Transponder TX peak
Power

Nominal
1030 MHz

Tolerances
0.01 MHz

3.5 KW
(65.4 dBm)
Reff; Annex 10 volume 4
section 3.1.2.1.2
Reff; Annex 10 volume 4
section 3.1.1.11.1
Reff; Annex 10 volume 4
section 3.1.2.1.4.1
NA
0.4 dB
60 dB @F=1030 MHz
70 dB @F=970 MHz
50 dB @F1115 MHz
50 dB @F1065 MHz
-85 dBm
1090 MHz

1.75 4.2 KW
(-3 dB s/d +0.8 dB)
NA

100 mW (20 dBm)

50 mW s/d -200
mW ( 3 dB)

NA
NA
1.5
0o.2 dB
NA

NA
1 MHz

CORRECTIVE MAINTENANCE
Teknisi radar harus mengidentifikasi unit yang bermasalah & menghubungi pabrik pembuat untuk
konsultasi & instruksi troubleshooting, jika diperlukan.
Jika modul yang rusak akan diganti, teknisi radar harus memperhatikan tip-tip berikut ini saat
melakukan penggantian :
a. Off-kan power untuk modul / unit yang akan dilepas.
b. Lepaskan kabel-kabel yang terpasang pada modul / unit tsb.
c. Lepaskan sekrup-sekrup pengunci modul / unit tsb.
d. Cabut modul / unit tsb & simpan dalam tas / bungkus anti static, jika
tersedia.
e. Pasang modul / unit pengganti.
f. Hubungkan semua kabel yang mesti terhubung ke modul / unit tsb.
g. On-kan power untuk modul /unit tsb.

h. Periksa fungsi & performa modul /unit pengganti tsb.


Tidak ada perbaikan hardware yang direkomendasikan dilakukan di lokasi. Perbaikan hanya
berupa penggantian modul / unit yang rusak.

PE N UTU P

Demikian Standard Operating Procedure (SOP) fasilitas Navigasi Udara & Radar ini
dibuat

dengan maksud untuk dijadikan pedoman dan acuan dalam pelaksanaan kegiatan

pengoperasian dan perawatan Fasilitas Navigasi Udara & Radar di Bandar Udara syamsudin nor

.
Diharapkan agar semua personil yang melaksanakan kegiatan pengoperasian dan
pemeliharaan peralatan tersebut, secara terus menerus dan dengan konsisten mempelajari dan
memahami buku SOP ini.
Mengingat SOP ini disusun untuk yang pertama kalinya, tentunya banyak kekurangan
baik dari segi panduan teknis maupun teknik penulisannya, sangat diharapkan masukan dari
semua pihak agar SOP ini dapat disusun kembali dengan lebih baik dan lebih sempurna.
Terima kasih kami ucapkan untuk semua support dan dukungan serta bantuan dan
masukan dari rekan-rekan Dinas Teknik Elektronika & Listrik, Management serta dari pihak-pihak
terkait lainnya.
Menyetujui

MANAGER TEKNIK

Banjarmasin,

Januari 2011.

ASMAN. TEK. ELEKT. & LIST.

Ir. ANDIKO S.W

SUBIJANTORO S.T

Anda mungkin juga menyukai