STROKE INFARK
Oleh:
D. Alfhiradina
NIM. 1208468686
Pembimbing:
dr. Agus Tri Joko, Sp.S
PE K AN B AR U
STATUS PASIEN
D. Alfhiradina
Nama Koass
1208468686
NIM/NUK
Pembimbing
I.
IDENTITAS PASIEN
Nama
Tn. H
Umur
36 tahun
Jenis kelamin
Laki-laki
Alamat
Agama
Islam
Status perkawinan
Kawin
Pekerjaan
Buruh bangunan
Tanggal Masuk RS
20 November 2015
Medical Record
907790
II. ANAMNESIS
Keluhan Utama
Lemah anggota gerak sebelah kiri
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengeluhkan lemah anggota gerak sebelah kiri sejak 12 jam
sebelum masuk Rumah Sakit. Kelemahan ini terjadi secara mendadak saat pasien
2
Riwayat Kebiasaan
RESUME ANAMNESIS
Tn.H , usia 36 tahun, lemah anggota gerak kiri sejak 12 jam SMRS.
Lemah terjadi saat pasien istirahat. Pasien tetap sadar dan masih bisa diajak
komunikasi. Mulut mencong ke kanan dan bicara pelo. Pasien memiliki
Denyut nadi
kanan : 86 x/mnt,teratur,
kiri :86x/mnt,teratur
Jantung
HR
Paru
Keadaan Gizi
Ekstermitas
udem (-)
B. STATUS NEUROLOGIK
1) KESADARAN
Komposmentis
2) FUNGSI LUHUR
Normal
3) KAKU KUDUK
(-)
GCS : E4M6 V5
4) SARAF KRANIAL
1. N. I (Olfactorius )
Daya pembau
Kanan
Normal
Kiri
Normal
Keterangan
Normal
2. N.II (Opticus)
Daya penglihatan
Lapang pandang
Pengenalan warna
Kanan
Normal
Normal
Normal
Kiri
Normal
Normal
Normal
3. N.III (Oculomotorius)
Kanan
Ptosis
(-)
Pupil
Bentuk
Bulat
Ukuran
3 mm
Gerak bola mata
Normal
Refleks pupil
Langsung
(+)
Tidak langsung (+)
4. N. IV (Trokhlearis)
4
Keterangan
Normal
Kiri
(-)
Keterangan
Normal
Bulat
3 mm
Normal
Normal
Normal
Normal
(+)
(+)
Normal
Normal
Kanan
Normal
Kiri
Normal
Keterangan
Normal
5. N. V (Trigeminus)
Motorik
- Jaw refleks
- Otot masseter
Sensibilitas
Refleks kornea
Kanan
Kiri
Keterangan
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
Normal
Normal
Normal
Normal
Kanan
(+)
(-)
(-)
Kiri
(+)
(-)
(-)
Keterangan
Normal
Normal
Normal
Kanan
(-)
Kiri
(-)
Keterangan
Normal
(+)
(+)
Dangkal
(+)
(+)
(+)
(+)
(-)
(+)
(+)
(+)
(+)
(-)
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Kanan
(+)
Kiri
(+)
Keterangan
Normal
6. N. VI (Abduscens)
Gerak bola mata
Strabismus
Deviasi
7. N. VII (Facialis)
Tic
Motorik
- Sudut mulut
- Lipatan
nasolabialis
- Mengerutkan dahi
- Angkat alis
- Pejam mata
Daya perasa
Tanda chovstek
8. N. VIII (Akustikus)
Pendengaran
9. N. IX (Glossofaringeus)
Kanan
Arkus farings
Normal
Kiri
Normal
5
Keterangan
Normal
Daya perasa
Refleks muntah
Normal
(+)
Normal
(+)
Normal
Normal
Kanan
Normal
(-)
Kiri
Normal
(-)
Keterangan
Normal
Normal
10. N. X (Vagus)
Arkus farings
Dysfonia
11. N. XI (Assesorius)
Motorik
-Memalingkan
kepala
-Mengangkat bahu
Trofi
Kanan
Kiri
Keterangan
Normal
Normal
Normal
Normal
Eutrofi
Normal
Eutrofi
Eutrofi
Kiri
Terdorong
ke kanan
Eutrofi
(-)
(-)
Eutrofi
(-)
(-)
Keterangan
Parese N XII Sinistra
Kiri
Keterangan
Ekstremitas atas
Kekuatan
Distal
Proksimal
Tonus
Trofi
Ger.involunter
5
5
Normal
Eutrofi
(-)
0
0
Normal
Eutrofi
(-)
Kesan: Hemiparese
sinistra
Ekstremitas bawah
Kekuatan
Distal
Proksimal
Tonus
Trofi
Ger.involunter
5
5
Normal
Eutrofi
(-)
0
0
Normal
Eutrofi
(-)
Kesan: Hemiparese
sinistra
Normal
Eutrofi
Normal
Badan
Trofi
Ger. involunter
Eutrofi
(-)
Eutrofi
(-)
Normal
Normal
V. SISTEM SENSORIK
Raba
Nyeri
Suhu
Propioseptif
(tekan, arah, posisi)
Kanan
(+)
(+)
(+)
(+)
Kiri
(+)
Keterangan
Kesan: hemihipestesi
sinistra
Kanan
Kiri
Keterangan
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
Normal
VI. REFLEKS
Fisiologis
Biseps
Triseps
KPR
APR
Patologis
Babinski
Chaddock
Hoffman Tromer
Reflek primitif :
Palmomental
Snout
Kiri
Keterangan
(+)
(+)
Gait
Tandem
Romberg
VIII. SISTEM OTONOM
Miksi
Defekasi
: tidak terbatas
b. Kernig
: tidak terbatas
c. Patrick
: -/-
d. Kontrapatrick
: -/-
e. Valsava test
:-
f. Brudzinski I&II
: -/-
X. RESUME PEMERIKSAAN
Keadaan umum
Kesadaran
Tekanan darah
: 130/80 mmHg
Denyut nadi
: 86 x/mnt,teratur
Pernafasan
: 20 kali permenit
Fungsi luhur
: normal
Motorik
: hemiparese sinistra
Sensorik
: hemihipestesi sinistra
Koordinasi
Otonom
Refleks
: Fisiologis
Patologis
D. DIAGNOSA
DIAGNOSA KLINIS
: Stroke
DIAGNOSA TOPIK
: Stroke hemoragik
b. Khusus
-
IVFD RL 20 tetes/menit
Miniaspi 2x80 mg
: 14,8 mg/dL
Hct
: 42,3 %
Leukosit
: 10.400 /L
Trombosit
: 232.000/L
Nilai Normal
(12 16)
(27-47)
(4.800 10.800)
(130.000 - 400.000)
Nilai normal
GLU
: 93 mg/dL
(<100)
CHOR
: 169 mg/dL
(0-200)
DHDL
: 38,3 mg/dL
(40-60)
Cho-LDL
: 109 mg/dL
(<100)
TGB
: 107 mg/dL
(<150)
URE
: 17 mg/dL
(10-50)
CRE
: 1,16 mg/dL
(0,50-1,50)
: 137,6 mmol/L
K+
: 3,8 mmol/L
Ca++
: 0,94 mmol/L
10
Tampak lesi hipodens pada subcortex regio fronto temporal parietal dextra
Kesan : Infark cerebri pada subcortex regio fronto temporo parietal dextra
H. DIAGNOSIS AKHIR
Stroke infark
I. PENATALAKSANAAN
IVFD RL 20 tetes/menit
Miniaspi 2x80 mg
Konsul jantung
11
J. FOLLOW UP
Follow Up
Selasa (24 November 2015)
S : sakit kepala (-), tangan dan kaki kiri masih lemah, bicara pelo, mual (-),
muntah (-), kebas pada anggota gerak tubuh sebelah kiri
O:
KU : TSS
Kes : Komposmentis
GCS : 15 (E4M6V5)
HR : 80 x/i
T : 36,7 0C
RR : 18 x/i
Fungsi luhur : normal
Saraf kranial : Parese N.VII sinistra tipe sentral
Parese N.XII sinistra
Motorik : Hemiparese sinistra
5
5
0
0
N
N
IVFD RL 20 tetes/menit
Miniaspi 2x80 mg
12
S : sakit kepala (-), tangan dan kaki kiri masih lemah, bicara pelo, mual (-),
muntah (-), kebas pada anggota gerak tubuh sebelah kiri
O:
KU : TSS
Kes : Komposmentis
GCS : 15 (E4M6V5)
HR : 80 x/i
T : 36,50C
RR : 18 x/i
Fungsi luhur : normal
Saraf kranial : Parese N.VII sinistra tipe sentral
Parese N.XII sinistra
Motorik : Hemiparese sinistra
5
5
0
0
N
N
IVFD RL 20 tetes/menit
Miniaspi 2x80 mg
Simvastatin 1x 10 mg
13
muntah (-), kebas pada anggota gerak tubuh sebelah kiri mulai berkurang
O:
KU : TSS
Kes : Komposmentis
GCS : 15 (E4M6V5)
HR : 86 x/i
T : 36,7 0C
RR : 18 x/i
Fungsi luhur : normal
Saraf kranial : Parese N.VII sinistra tipe sentral
Parese N.XII sinistra
Motorik : Hemiparese sinistra
5
5
0
1
Sensorik :
N N
N N
Ref. Fisiologis: +/+ (dbn)
Ref. Patologis: -/A: Stroke infark
P: IVFD RL 20 tetes/menit
Miniaspi 2x80 mg
Simvastatin 1x 10 mg
14
O:
KU : TSS
Kes : Komposmentis
GCS : 15 (E4M6V5)
HR : 86 x/i
T : 36,5 0C
RR : 20 x/i
Fungsi luhur : normal
Saraf kranial : Parese N.VII sinistra tipe sentral
Parese N.XII sinistra
Motorik : Hemiparese sinistra
5
5
0
1
Sensorik :
N N
N N
Ref. Fisiologis: +/+ (dbn)
Ref. Patologis: -/A: Stroke infark
P: IVFD RL 20 tetes/menit
Miniaspi 2x80 mg
Simvastatin 1x 10 mg
PEMBAHASAN
Stroke
1.1 Definisi Stroke
15
Perdarahan intraserebral
Stroke dapat disebabkan oleh satu dari beberapa proses yang meliputi
pembuluh darah di otak :
1. Proses intrinsik pembuluh darah misalnya aterosklerosis, lipohialonosis,
inflamasi, deposit amiloid, deseksi arteri, malformasi, dilatasi aneurisma
atau trombosis vena.
2. Proses yang berasal dari tempat lain menimbilkan embolus misalnya
emboli dari jantung atau sirkulasi ekstrakranial yang menyebabkan
gangguan pembuluh darah intrakranial.
3. Proses yang timbul karena aliran darah ke otak inadekuat akibat
menurunnya tekanan perfusi otak atau meningkatnya viskositas darah.
4. Proses yang terjadi akibat pecahnya pembuluh darah di ruang
subarachnoid atau jaringan otak/intraserebral.
1.4
Dapat dimodifikasi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Riwayat stroke
10. Merokok
Hipertensi
11. Alkoholik
Penyakit jantung
12. Penggunaan narkotik
Diabetes melitus
13. Hiperhomosisteinemia
Stenosis karotis
14. Antibodi anti fosfolipid
TIA
15. Hiperurisemia
Hiperkolesterol
16. Peninggian hematokrit
Penggunaan kontrasepsi oral17. Peninggian kadar fibrinogen
Obesitas
1.5
Gambaran Klinis
Tabel 2. Perbedaan Stroke Hemoragik dan Non hemoragik3,4
Klinis
PIS
PSA
Defisit fokal
Berat
Ringan
Onset
Menit/jam
1-2 menit
Nyeri kepala
Hebat
Sangat hebat
17
Non Hemoragik
Berat ringan
Pelan (jam/hari)
Ringan
Muntah pada
awalnya
Hipertensi
Penurunan
kesadaran
Kaku kuduk
Hemiparesis
Gangguan bicara
Likuor
cerebrospinal
Sering
Sering
Hampir selalu
Ada
Biasanya tidak
Ada
Jarang
Sering dari
awal
Bisa ada
Bisa terdapat
darah
Ada
Permulaan
tidak ada
Jarang
Berdarah
Tidak ada
Sering dari
awal
Sering
Jernih
18
gambaran
penyumbatan,
penyempitan dan
vaskulitis
1.5.1
aneurisma, AVM,
massa
intrahemisfer atau
vasospasme
1. Penurunan kesadaran
2. Sakit kepala
3. Refleks patologi
Stroke
Hemoragik
C = Consciousness (Kesadaran)
- Alert
0
- Drowsy & stupor
1
- Semicoma & coma 2
V = Vomitting (Muntah)
- No
0
- Yes
1
H = Headache within 2 hours (Nyeri kepala)
- No
0
- Yes
1
A = Atheroma (Diabetic history, angina, claudication)
- No
0
- One or more
1
DBP = Diastolic Blood Pressure
SSS
DIAGNOSIS
19
>1
Cerebral haemorhage
<-1
Cerebral infarction
-1 to 1
Stroke Emboli
Mendadak, dapat disertai nyeri kepala
pendarahan
Sumbatan akibat proses pembentukan
sendiri
Lebih jarang pada usia muda
Terjadi pada saat istirahat
Tidak disertai penurunan kesadaran
Distribusi merata
awal,
memperbaiki
menghentikan
keluaran
perburukan
setelah
stroke
defisit
neurologi,
iskemik
akut
atau
tidak
kejadian.
Pemberian
antiplatelet
intravena
yang
menghambat
reseptor
Neuroprotektan
Pemakaian obat-obatan neuroprotektan belum menunjukkan hasil yang
efektif, sehingga sampai saat ini belum dianjurkan. Namun, citicolin sampai saat
ini memberikan manfaat pada stroke akut. Penggunaan citicolin pada pada stroke
iskemik akut dengan dosis 2 x 1000 g intravena 3 hari dan dilanjutkan dengan oral
2 x 1000 g selama 3 minggu. Selain itu, pada penelitian yang dilakukan
PERDOSSI secara multicenter, pemberian plasmin oral 3 x 500 mg pada 66
pasien di 6 rumah sakit pendidikan di Indonesia menunjukkan efek positif pada
penderita stroke akut berupa perbaikan motorik, score MRS, dan Barthel index.
2.
Dasar diagnosis
21
Dari anamnesis diketahui bahwa gejala yang dialami pasien yaitu lemah
anggota gerak kiri timbul mendadak saat pasien sedang beristirahat. Kelemahan
disertai dengan rasa kebas pada anggota gerak tubuh sebelah kiri, mulut mencong
ke kanan dan bicara pelo. Pasien memiliki kebiasaan merokok sejak usia 20
tahun, 1 bungkus/hari, riwayat minum-minuman beralkohol, makan makanan
bersantan dan berminyak serta jarang berolahraga.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan parese N. VII sinistra tipe sentral, parese
N.XII sinistra, hemiparese sinistra dan hemihipestesi sinistra. Hal ini sesuai
dengan definisi WHO yang menjelaskan gejala klinis dari stroke yaitu gangguan
serebral, baik fokal maupun global dengan serangan yang timbul mendadak dan
gejala klinis tersebut berlangsung dalam 24 jam atau lebih, tanpa ditemukannya
penyakit selain daripada gangguan vaskular.
2.2 Dasar diagnosis topik
Topik sistem karotis dipikirkan pada pasien karena ditemukan adanya
hemiparese dengan gangguan saraf kranial pada satu sisi yang sama. Sistem
karotis dextra dipikirkan sebab lesi pada satu sistem karotis akan memberikan
defisit neurologis yang bersifat kontralateral dan kelumpuhan saraf kranial sesisi
dengan kelumpuhan motorik pada lengan dan tungkai. Berdasarkan anamnesis
dan pemeriksaan fisik, didapatkan hemiparese sinistra, hemihipestesi sinistra,
parese N. VII sinistra tipe sentral dan parese N XII sinistra, sehingga lesi
dipikirkan berada pada hemisfer serebri dextra.
2.3 Dasar diagnosis etiologik : Stroke Infark
Perbandingan stroke infark dan stroke hemoragik pada kasus
Gejala atau pemeriksaan
Stroke Infark
Gejala yang mendahului TIA (+) 50%
Beraktivitas/istirahat
Istirahat, tidur atau
segera setelah
bangun tidur
Nyeri kepala dan
Jarang
muntah
Penurunan kesadaran
Jarang
waktu onset
Hipertensi
Sedang/ normotensi
Hemiparesis
Ganggun bicara
Stroke Hemoragik
TIA (-)
Sering pada waktu
aktifitas fisik
Pada pasien
(-)
Mendadak ketika
sedang beristirahat
(-)
Berat, kadang
sedang
Sering dari awal
Bisa ada
Normotensi
(-)
Rangsangan meningen
Gejala tekanan tinggi
intracranial/papiludem
2.4
Tidak ada
Jarang papil udem
Ada
Papil udem dan
perdarahan
subhialoid
(-)
Tidak dilakukan
pemeriksaan
funduskopi
3.
mendadak.
Dasar usulan pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan darah rutin: untuk mengetahui faktor resiko terjadinya stroke
jantung.
Head CT scan: diagnosis pasti kelainan patologi stroke (hemoragik atau
stroke.
4.
Dasar Penatalaksanaan
- Tirah baring dengan posisi kepala ditinggikan 20-30o untuk mempertahankan
sirkulasi darah yang adekuat ke otak.
- Pemberian aspirin bertujuan mengurangi agregasi trombosit, adhesi platelet,
pembentukan trombus melalui penekanan tromboksan A2 dalam trombosit.
- Pemberian citicolin sebagai agen neuroprotektor.
- Pemberian asam folat untuk mencegah peningkatan homosistein yang
berpengaruh terhadap kejadian stroke
5.
Diagnosis akhir
Diagnosis akhir pasien ini adalah stroke infark. Diagnosis ini ditegakkan
DAFTAR PUSTAKA
24
1.
2.
3.
4.
25