CAMPAK
(Morbili, Measles, Rubeola)
PENDAHULUAN
Penyakit
campak
merupakan
penyakit
menular
yang
(1,2)
DEFINISI
Morbili (campak) adalah penyakit infeksi virus akut, menular
yang ditandai dengan 3 stadium ; stadium kataral, stadium erupsi,
dan stadium konvalesens.
(2,4,5)
INSIDEN
Insiden campak di Indonesia selama tahun 1992 2004 dari
data rutin Rumah Sakit dan Puskesmas untuk semua kelompok
umur cenderung menurun dengan kelengkapan laporan rata-rata
Morbili/Measles/Rubeola
(3)
%)
atau
kemungkinan
didaerah tersebut.
masih
rendahnya
vaksin
effikasi
(3)
PATOGENESIS
Virus masuk melalui saluran pernafasan secara droplet dan
selanjutnya masuk kedalam kelenjar getah bening yang berada
dibawah
mukosa.
menjalar
kesel-sel
Disini
virus
jaringan
memperbanyak
limforetikuler
diri
seperti
kemudian
limpa.
Sel
penolong
yang
rentan
terhadap
infeksi,
akftif
membelah.
Pada saat 5-6 hari sesudah infeksi awal, fokus infeksi
terwujud yaitu ketika virus masuk kedalam pembuluh darah dan
menyebar ke permukaan epitel orofaring, konungtiva, saluran
pernafasan, kulit, kandung kencing, dan saluran usus. Selanjutnya
pasien tampak sakit berat sampai muncul ruam kulit. Pada hari ke
2 tampak pada mukosa pipi suatu ulserasi kecil merupakan tempat
virus tumbuh selanjutnya mati dan kelainan ini merupakan tanda
Morbili/Measles/Rubeola
untuk
menegakkan
diagnosis
dimana
terdapat
reaksi
(2,5)
GEJALA KLINIS
A. Stadium Kataral
Biasanya stadium ini berlangsung selama 4-5 hari, selanjutnya
akan ditemui gejala :
a. Panas bersifat subfebris
b. Batuk, flu, coryza, malaise
c. Konjungtivitis fotofobia
Menjelang akhir stadium kataral dan 24 jam sebelum timbul
enanthem, timbul koplik spot di mukosa bukkalis berhadapan
dengan molar bawah berwarna putih kelabu, sebesar ujung
jarum dan dikelilingi oleh eritema. Kadang-kadang terdapat
makula halus yang kemudian menghilang sebelum stadium
erupsi. Gambaran darah tepi limfositosis dan leukopenia.
B. Stadium Erupsi
Pada stadium ini akan dijumpai gejala-gejala :
a. Panas semakin tinggi saat muncul Rash
b. Timbul bintik halus dilateral leher, belakang telinga,batas
dengan rambut yang disebut maculopapula rash.
c. Muka bengkak
d. Pembesaran kelenjar getah bening disudut mandibula dan
leher belakang.
e. Splenomegali, muntah dan diare.
Morbili/Measles/Rubeola
DIAGNOSIS
Diagosis campak biasanya dibuat atas dasar kelompok gejala
klinik yang saling berkaitan, yaitu koryza dan mata meradang
disertai batuk dan demam yang tinggi dalam beberapa hari dan
diikuti timbulnya ruam makulopapuler pada kulit yang memiliki ciri
khas, diawali dari belakang telinga kemudian menyebar ke muka,
dada, tubuh, lengan, dan kaki bersamaan dengan meningkatnya
suhu tubuh.
Stadium prodromal yang biasanya berlangsung 3-5 hari
ditandai oleh demam ringan hingga sedang, batuk kering ringan,
koriza dan konjungtivitis. Ditemukan enanthem di mukosa pipi,
yang merupakan tanda patognomonis penyakit campak yaitu
bercak koplik. Kira-kira 5 % penderita tidak ada bercak koplik dan
sukar dibedakan secara klinis dari infeksi dengan virus rubella dan
adenovirus.
A. Isolasi Virus
Virus campak dapat diisolasi dari darah dan nasofaring penderita
sejak 2-3 tahun sebelum timbul gejala sampai 1 hari setelah
timbul ruam. Biakan sel ginjal atau amnion manusia paling cocok
untuk isolasi virus.
Morbili/Measles/Rubeola
(4,5)
DIAGNOSIS BANDING
German Measless.
Pada penyakit ini tidak ada bercak koplik, tetapi ada pembesaran
kelenjar
didaerah
sub
ocipital,
cervikal
bagian
posterior,
belakang telinga.
Eksantem Subitum
Ruam akan timbul bila suhu badan menjadi normal.
PENGOBATAN
Tidak ada obat khusus untuk campak. Anak sebaiknya
menjalani tirah baring. Terdapat indikasi pemberian obat sedatif,
antepiretik untuk mengatasi demam tinggi. Istirahat di tempat tidur
dan pemasukan cairan yang adekuat. Pasien diisolasi untuk
mencegah
penularan.
Perawatan
yang
diperlukan
terutama
Morbili/Measles/Rubeola
(2,4,5,6)
KOMPLIKASI
Pada anak yang sehat dan gizinya cukup, campak jarang
berakibat serius. Beberapa komplikasi yang sering menyertai
campak :
(1,2,4,6)
1. Infeksi bakteri
-
Pneumonia
2. Kadang
terjadi
trombosit)
trombositopenia
sehingga
penderita
(penurunan
mudah
jumlah
mengalami
pendarahan.
3. Encephalitis (infeksi otak) terjadi pada 1 dari 1000-2000
kasus.
4. Abortus, bayi lahir cacat pada ibu yang terkena campak saat
kehamilan.
5. Kebutaan.
PENCEGAHAN
(1,2,4,5)
Morbili/Measles/Rubeola
lain
adalah
dalam
bentuk
kombinasi
dengan
saja mungkin
subkutan
walaupun
dapat
diberikan
secara
intramuskular.
B. Imunisasi ulang
Dianjurkan dalam situasi tertentu, misalnya :
1. mereka yang memperoleh imunisasi sebelum umur 1
tahun
dan
terbukti
bahwa
potensi
vaksin
yang
yang
tidak
dapat
menunjukan
catatan
imunisasinya.
Morbili/Measles/Rubeola
pencegahan
dan
pemberantasan
campak
di
(3,6)
(3,6)
(3,6)
Morbili/Measles/Rubeola
(3,6)
Tahap eliminasi.
Pada tahap ini cakupan imunisasi sudah sangat tinggi (>95%)
dan daerah-daerah dengan cakupan imunisasi rendah sudah
sangat kecil jumlahnya. Kasus campak sudah jarang dan KLB
hampir tidak pernah terjadi. Anak-anak yang dicurigai tidak
terlindungi
(susceptible)
harus
diselidiki
dan
mendapat
imunisasi tambahan.
Tahap eradikasi
Cakupan imunisasi tinggi dan merata, dan kasus campak
sudah
tidak
ditemukan.
Transmisi
virus
sudah
dapat
(3,6)
Morbili/Measles/Rubeola
(3,6)
Morbili/Measles/Rubeola 10
DAFTAR PUSTAKA
1. Penyakit
campak,
available
at
:
http://www.gskindonesia.com/divPharma/InfoPenyakitDetail.cfm?
id=3&info=prevention
2. Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak, Buku Kuliah Anak, bagian I,
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, 1983 :
14-5.
3. Campak di Indonesia, available at : http://www.balipost.co.id
4. Campak, available at :
http://www.medicastore.com/med/detail_pyk.php?
idktg=19&iddtl=36&UID=20040813203752202.155.60.14
5. Nelson WE, Measles : Buku Ilmu Kedokteran Kesehatan Anak,
bagian 2, edisi 12, penerbit EGC, Jakarta : 198-203.
6. Campak, last update: jumat 26 maret 2004, 11:07, available at :
http://www.kmc_cyber_media.com
7. Morbili, available at :
http://www.cdc.gov/nip/diseases/measles/vac-chart.htm
Morbili/Measles/Rubeola 11