Anda di halaman 1dari 3

24 Media Bina Ilmiah

ISSN No. 1978-3787

PERBEDAAN KADAR ASAM URAT DALAM DARAH MENCIT PUTIH (Mus musculus) JANTAN
SEBELUM DAN SETELAH PEMBERIAN FILTRAT DAUN SALAM (Syzygium polyanthum)
Oleh:
I Wayan Getas
Maruni Wiwin Diarti
Sri Hardianti
Dosen Poltekkes Kemenkes Mataram
Abstrak: Kesehatan manusia dihadapkan dengan berbagai permasalahan yang kompleks, salah satunya
adalah penyakit asam urat yang dapat diobati dengan obat dari golongan urikosurik dan dari golongan
penghambat xantin oksidase. Pemberian obat-obat sintetis dari bahan kimia dalam jangka panjang memiliki
efek samping, oleh karena itu perlu pengobatan alternatif dari bahan herbal yang dapat menurunkan kadar
asam urat dalam darah salah satunya adalah daun salam (syzygium polyanthum). Rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah apakah ada perbedaan kadar asam urat dalam darah mencit putih (Mus musculus)
sebelum dan setelah pemberian filtrat daun salam (syzygium polyanhtum)?. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui perbedaan kadar asam urat darah mencit putih (Mus musculus) sebelum dan sesudah pemberian
filtrat daun salam (Syzygium polyanthum). Rancangan penelitian ini adalah True experiment dimana terdapat
kelompok kontrol dan kelompok perlakuan yang diambil secara purposive sampling, kemudian dilakukan
pretest, intervensi kemudian posttest pada kedua kelompok. Hasil penelitian membuktikan bahwa rata-rata
penurunan kadar asam urat pada mencit putih setelah pemberian filtrat daun salam konsentrasi 100% sebesar
2.26 mg/dl dan terdapat perbedaan yang dibuktikan dengan hasil uji Wilcoxon Rank Test menunjukkan
bahwa probabilitasnya 0.041<0.05.
Kata kunci: kadar asam urat, mencit (Mus musculus), daun salam (Syzygium polyanthum)
PENDAHULUAN
Kesehatan manusia dihadapkan dengan
berbagai permasalahan yang kompleks, salah
satunya adalah penyakit asam urat. Penyakit asam
urat merupakan salah satu penyakit degeneratif yang
ditandai dengan adanya kelebihan kadar asam urat
dalam darah dan kristal asam urat pada urine.
Penyakit asam urat bisa dideteksi melalui
pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan cairan sendi
untuk melihat adanya Kristal urat dan juga
pemeriksaan radiologi untuk melihat proses yang
terjadi dalam sendi dan tulang serta untuk melihat
proses pengapuran dalam tofus. Pederita asam urat
dapat diberikan obat-obatan penurun kadar asam
urat darah dari golongan urikosurik dan dari
golongan penghambat xantin oksidase. Obat sintetis
pada asam urat jika dikonsumsi dalam jangka waktu
yang lama memiliki efek samping, maka
pengobatan herbal sebagai pengobatan alternatif
yang menurunkan dan mengontrol kadar asam urat
dalam darah dengan harga yang murah, mudah
diperoleh, mudah diolah sendiri dan yang paling
penting obat-obat tradisional tidak memiliki efek
samping yang dapat membahayakan tubuh. Salah
satunya daun salam (Syzygium polyanthum).
Daun salam dikenal sebagai bumbu masakan
selain itu daun salam ternyata memiliki khasiat yang
besar dalam dunia kedokteran seperti bagian akar

yang digunakan sebagai obat gatal dan daun


digunakan untuk menurunkan kadar asam urat darah,
kolesterol tinggi,
kencing manis (diabetes),
gastritis, dan diare. (Wahyu, 2008).
Berbagai penelitian telah dilakukan untuk
mengetahui kandungan sebenarnya dari daun salam
(Syzygium polyanthum) secara ilmiah yaitu telah
ditemukannya beberapa kandungan pada daun salam
seperti flavonoid, tanin, dan minyak atsiri dengan
kandungan minyak sitral dan eugenol yang diduga
mampu menurunkan asam urat dalam darah (Sarker
& Nahar, 2009; Mangoting, et al, 2005).
Berdasarkan penelitian tentang decocta (infusa)
daun salam pada dosis 1,25 g/kg BB, infus daun
salam pada dosis 5,0 g/kg BB, dan ekstrak etanol
daun salam pada dosis 420 mg/kg BB mampu
menurunkan kadar asam urat dalam serum darah
mencit putih (Mus musculus) jantan yang hasilnya
setara dengan allopurinol dosis 10 mg/kg BB
(Handayani, 2007; Marufah, 2007), sedangkan
penggunaan filtrat daun salam secara keseluruhan
sebagai salah satu alternatif untuk menurunkan
kadar asam urat belum pernah dilaporkan sehingga
peneliti ingin melakukan penelitian tentang
perbedaan kadar asam urat dalam darah mencit putih
(Mus musculus) sebelum dan setelah pemberian
filtrat daun salam (Syzygium polyanthum).

_____________________________________
Volume 6, No. 5, September 2012

http://www.lpsdimataram.com

ISSN No. 1978-3787


Media Bina Ilmiah 25
....
METODE
Penelitian ini adalah True Experiment artinya
pengelompokan anggota kelompok kontrol dan
kelompok
perlakuan
dilakukan
berdasarkan
purposive sampling, dengan rancangan penelitian
pretest-postest group only design.
Subyek penelitian menggunakan Mencit (Mus
musculus) dengan kriteria mencit jantan, sehat,
berumur 2-3 bulan dengan berat 20-30 gram, dan
perlakuannya dengan pemberian filtrat daun salam.

Tabel 2. Kadar asam urat darah mencit putih (Mus


musculus) sebelum dan setelah pemberian
filtrat daun salam (Syzygium polyanthum)
100%

HASIL PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian True
Eksperiment dengan rancangan penelitian pretestpostest group only design. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui perbedaan kadar asam urat
darah mencit putih (Mus musculus) sebelum dan
setelah pemberian filtrat daun salam (Syzygium
polyanthum).
Penelitian ini menggunakan 10 ekor mencit,
yang diberi hyperurisemia dengan menggunakan
tahu olahan kacang kedelai. Adapun hasil kadar
asam urat darah mencit putih sebelum dan setelah
pemberian kondisi hyperurisemia seperti terlihat
pada tabel 1
Tabel 1. Data hasil kadar asam urat darah mencit
putih sebelum dan setelah Hyperurisemia
dengan pemberian tahu

Tabel 1 menunjukkan bahwa rata-rata hasil


pemeriksaan kadar asam urat dalam darah mencit
sebelum pemberian tahu adalah 2.58 mg/dl dan
setelah pemberian tahu adalah 5.72 mg/dl, dari 10
mencit yang mengalami hyperurisemia dibagi
menjadi dua kelompok, 5 ekor untuk perlakuan dan
5 ekor untuk kontrol. Data hasil dapat terlihat pada
tabel 2.

Tabel 2 menunjukkan bahwa rata-rata hasil


pemeriksaan kadar asam urat dalam darah mencit
putih sebelum pemberian filtrat daun salam
(Syzygium polyanthum) adalah 5.74 mg/dl dan ratarata hasil pemeriksaan kadar asam urat dalam darah
mencit putih setelah pemberian filtrat daun salam
(Syzygium polyanthum) adalah 3.48 mg/dl. Kadar
asam urat tertinggi sebelum pemberian filtrat daun
salam adalah 6.9 mg/dl dan terendah 5.4 mg/dl,
sedangkan kadar asam urat tertinggi setelah
pemberian filtrat daun Salam adalah 4.5 mg/dl dan
terendah setelah pemberian filtrat daun Salam
adalah 3.0 mg/dl. Sedangkan kadar asam urat darah
kontrol rata-rata sebelum perlakuan 5.74 mg/dl dan
setelah perlakuan 5.72 mg/dl. Terjadi penurunan
rata-rata kadar asam urat dalam darah mencit (Mus
musulus) sebelum dan setelah pemberian filtrat daun
salam (Syzygium polyanthum) sebesar 2.26 mg/dl.

PENUTUP
a. Simpulan
1. Rata-rata hasil pemeriksaan kadar asam urat
dalam darah mencit putih (Mus musculus)
sebelum pemberian filtrat daun salam
(Syzygium polyanthum) adalah 5.74 mg /dl.
2. Rata-rata hasil pemeriksaan kadar asam urat
dalam darah mencit putih (Mus musculus)
setelah pemberian filtrat daun salam (Syzygium
polyanthum) adalah 3,48 mg/dl. Rata-rata
penurunan kadar asam urat sebelum dan setelah
pemberian filtrat daun salam (Syzygium
polyanthum) pada mencit putih (Mus musculus)
adalah 2.26 mg/dl.
3. Ada perbedaan yang bermakna kadar asam urat
dalam darah mencit putih (Mus musculus)
sebelum dan setelah pemberian filtrat daun
salam (Syzygium polyanthum).

_____________________________________
http://www.lpsdimataram.com

Volume 6, No. 5, September 2012

26 Media Bina Ilmiah


b.
1.

2.

Saran
Untuk peneliti selanjutnya
Aplikasi penurunan kadar asam urat dengan
pemberian filtrat daun salam pada manusia
belum diteliti lebih lanjut. Jika volume air
filtrat daun salam pada penelitian dikonversi
dari mencit ke manusia memerlukan jumlah
daun salam yang banyak, sehingga perlu diteliti
kadar asam urat pada mencit putih (Mus
musculus) dengan perlakuan air filtrat daun
salam dengan konsentrasi v/v.
Bagi masyarakat
a) Bagi
masyarakat
yang
mengalami
hyperurisemia dapat menggunakan daun
salam sebagai obat alternatif untuk
menurunkan kadar asam urat dalam darah.
b) Bagi masyarakat yang tidak mengalami
hyperurisemia sebagai informasi tentang
manfaat daun salam sabagai obat tradisional
untuk menurunkan kadar asam urat dalam
darah.

DAFTAR PUSTAKA
Anna.

2012. Dosis Ekstrak Etanol 70% Daun


Ceplukan yang Menunjukkan Efek
Diuretik pada Tikus Putih (Rattus
norvegicus) Jantan Galur Wistar .
Skripsi.
Universitas Muhammadiyah
Surakarta.

Bangun, A.P. 2008. Khasiat Tanaman Obat Untuk


Rematik dan Asam Urat. Sarana Pustaka
Prima. Jakarta
Dalimartha, S. 2003. Resep Tumbuhan Obat untuk
Asam Urat. Penebar Swadaya. Jakarta .
Dalimartha, S. 2008. Resep Tumbuhan Obat untuk
Asam Urat. Penebar Swadaya. Jakarta.
Harmita & Maksum R. 2008. Buku Ajar Analisis
Hayati. EGC Kedokteran. Jakarta
Hasan. 2011. Asal-usul-asamurat,http.//hasan.wordpress.com.diakses
pada hari jumat, 23 Desember 2011.

ISSN No. 1978-3787


Krisnatuti,D,&,Yenrina, R. 2008. Perencanaan
Menu untuk Penderita Gangguan Asam
Urat. Penebar Swadaya. Jakarta
Mangoting, D; Irawan, I; Abdullah S, 2005 .
tanaman lalap berkhasiat obat . Penebar
Swadaya . Jakarta.
Muhammad, A. 2010. Waspadai asam urat . Diva
press. Jogjakarta.
Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian
Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta
Putra, IGL. 2006. Teknik Pemilihan Alat Analisis
dan Interpretasi Hasil Uji Statistika Jilid
I (Analisis Univariat dan Bivariat).
UNTB. Mataram .
Sarker, S. D & Lutfun N. 2009. Kimia Untuk
Mahasiswa Farmasi ; Bahan Kimia
Organik, Alam dan Umum. Pustaka
Pelajar. Yogyakarta.
Utami, P dan Tim Lentera. 2005. Tanaman Obat
untuk Mengatasi Reumatik & Asam Urat.
Agro Media Pustaka. Jakarta.
Wachjudi,R.G; Sumartini D; Laniyati H; Riardi P.
2006. Diagnosis & Terapi Penyakit
Reumatik. Sagung Seto. Jakarta.
Wahyu, IU. 2008. Efek fraksi air ekstra etanol daun
salam (Syzygium polyanthum Wight )
terhadap penurunan kadar asam urat pada
mencit putih (Mus musculus) jantan galur
BALB-C yang diinduksi dengan kalium
oksanat.
Skripsi.
Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Widmann, F.K. 1995. Clinical Interpretation Of
Laboratory Test. ECG. Jakarta.
Zainuddin, Muhamad. 2000. Metodologi Penelitian.
Surabaya

Human. 2005. Human Gesellschaft fr Biochemica


und Diagnostica mbH. Germany .
Wiesbaden.

_____________________________________
Volume 6, No. 5, September 2012

http://www.lpsdimataram.com

Anda mungkin juga menyukai