Anda di halaman 1dari 24

Terapi cairan perioperatif

oleh

dr.Yose Wizano, SpAn.KAKV

Cairan tubuh tdd :


Cairan intra sel
Cairan ekstra sel

Penatalaksanaan
Pra bedah :
Sebelum dilakukan pembedahan harus diamati
dan ditentukan penderita dalam kondisi
normovolume
Pada penderita yang mengalami dehidrasi
(akibat muntah, intake < atau ke 3 rd space)
harus diresusitasi cairan dulu.
Penderita yang mengalami perdarahan hebat
diupayakan tanda vital optimal.
Produksi urin yang diharapkan 0,5 1
cc/kgBB/jam

Selama pembedahan
Perhatikan :
1. Kekurangan cairan pra bedah
2. Kebutuhan untuk pemeliharaan
3. Bertambahnya insensible loss karena
suhu kamar operasi yang tinggi
4. Translokasi cairan ke 3 rd space dan
intersitial
5. Perdarahan

Penggantian cairan pada operasi :


Ringan : 4 cc/kgBB/jam
Sedang : 6 cc/kgBB/jam
Berat : 8 cc/kgBB/jam
Sedangkan untuk bayi dan anak : 2/4/6
cc/kgBB/jam
Prinsip pemberian cairan pada pembedahan :
1. Tanda vital stabil, prod urine 0,5-1 cc/kgBB/jam
2. Perdarahan < 10 % EBV ganti dgn kristaloid
10-20% dgn darah/koloid
> 20 % dgn
darah

Pasca Bedah
Pengaruh hormonal menetap hg beberapa hr
pasca bedah, dan mempengaruhi
keseimbangan cairan dan elektrolit.
Bila penderita sdh dapat minum segera
diberikan per-oral
Na : pemberian Natrium pada hari pertama
pasca bdh krg dp kebutuhan pemeliharaan
Kalium : diberikan hr ke 2 pasca bedah ??,
Namun ttp diperiksa lab bila rendah harus
segera dikoreksi

Anda mungkin juga menyukai