Definisi
Pneumonia : Peradangan parenkim
paru yang biasanya berasal dari
suatu infeksi.
Epidemiologi
Di Amerika
penyebab kematian
keempat pada usia lanjut (angka
kematian
169,7
per
100.000
penduduk).
Usia lanjut risiko tinggi pneumonia.
Pada orang-orang yang tinggal di
rumah sendiri insidens pneumonia
berkisar antara 25 - 44 per 1000
orang dan yang tinggal di tempat
perawatan 68 - 114 per 1000 orang.
Penularan
- Inhalasi (penghirupan) mikroorganisme
dari udara yang tercemar seperti kontak
langsung dengan penderita melalui
percikan ludah sewaktu bicara, bersin
dan batuk dapat memindahkan bakteri
ke orang lain
- Aliran darah, dari infeksi di organ tubuh
yang lain
- Migrasi
(perpindahan)
organisme
langsung dari infeksi di dekat paru-paru
ETIOLOGI
Penyebab Pneumonia
Bakteri merupakan penyebab
umum, diantaranya:
Streptococcus pneumoniae :
Pneumonia Pneumokokus
Streptococcus pyogenes
Legionella pneumophila
Pneumonia Legionela
Penyebab Pneumonia
Haemophilus influenza
Haemophilus influenzae
Pneumonia
Penyebab Pneumonia
Staphylococcus aureus : Pneumonia Stafilokokus
Streptococcus pyogenes (Streptococcus group A) :
Pneumonia Streptokokus grup A
Streptococcus
pyogenes
Patogenesis
Terdiri atas tiga stadium :
Stadium prodormal
Stadium hepatisasi
Stadium resolusi
Stadium resolusi
Bila penderita dapat mengatasi
infeksi akut ini, maka mulai minggu
ketiga isi alveolus akan melunak
untuk berubah manjadi dahak dan
yang kan dibatukkan keluar.
Manifestasi Klinis
Ketiga stadium tersebut tercermin juga dalam
manifestasi klinik, sesuai dengan perubahanperubahan patologis yang terjadi dalam bagian
paru
Stadium prodormal
Awalnya sama dengan infeksi bagian atas dan bawah
yaitu tanda tanda infeksi akut (panas badan yang
cenderung
semakin
tinggi,letargi,nyri
otot,
menghilangnya nafsu makan.
Disertai batuk yang cenderung semakin berat dengan
dahak yang hanya sedikit ataupun bahkan sulit
dikeluarkan.
Bila pneumonia adalah komplikasi dari ISPA maka gejala
ISPA masih ada
Stadium ini berlangsung kurang lebih satu minggu
Stadium hepatisasi
Pada stadium ini keadaan penderita
semakin parah sehingga tampak
jelassakit berat dengan panas yang tinggi (39
C atau lebih) menggigil, disertai denagn sesak
napas serta pernapasan cuping hidung.
Penderita juga mengeluhkan nyeri dada yang
cukup parah pada sisi yang terkena tidur
miring pada sisi yang sehat
Batuknya semakin parah tetapi praktis
tidak ada dahak sama sekali, tetapi menjelang
akhir minggu kedua, pada beberapa penderita
akan mengalami batuk darah
Stadium hepatisasi
Tidak jarang juga penderita menglami
dehidrasi yang cukup parah dengan
akibat-akibat sekundernya, hal ini
dikarenakan panas yang tinggi serta
nafsu makan dan minum yang turun
Kebanyakan penderita akan meninggal
dalam stadium ini jika tidak mendapat
pengobatan yang semestinya.
Kesembuhan sempurna terjadi pada
akhir minggu ketiga
Stadium Resolusi
Bila
penderita
berhasil
melewati
stadium hepatisasi dengan selamat
maka mulai minggu ke 3, penderita akan
merasa badanya agak enak, panasnya mulai
menurun, batuknya semakin longgar dengan
dahak yang semakin mudah dikeluarkan
Sesak dan nyeri dada juga sudah berangsurberangsur semakin berkurang
Penegakan Diagnosis
Diagnosis pneumonia didasarkan
pada riwayat penyakit yang lengkap,
pemeriksaan fisis yang teliti dan
pemeriksaan penunjang.
Anamnesis
Ditujukan untuk mengetahui
kemungkinan kuman penyebab yang
berhubungan dengan faktor resiko :
Evaluasi faktor pasien /predisposisi
Bedakan lokasi infeksi
Usia pasien
Pemeriksaan Fisik
Presentasi bervariasi tergantung etiologi, usia
dan keadaan klinis.
Gejal klinis dapat
mengarahkan
pada
tipe
kuman
penyebab/patogenesis kuman dan tingkat
berat penyakit.
Awitan akut oleh kuman patogen
Awitan lebih insidous dan ringan pada prang
tua/imunitas menurun akibat kuman yang kurang
patogen/oportunistik
Tanda-tanda fisik pneumonia klasik berupa demam,
sesak napas, tanda-tanda konsolidasi paru (perkusi
yang pekak,ronki nyaring, suara pernapasan
bronkial.
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Darah (Leukositosis berat dengan pergesaran
ke kiri)
Faal hati mungkin terganggu
Jika kadar oksigen diperiksa maka pada
puncak hepatisasi didapatkan keadaan
hipoksemia
Pemeriksaan Sputum
Pemeriksaan Bakteriologis
Pemeriksaan khusus
Pemeriksaan Radiologis
Hanya akan tampak jelas pada pneumonia
klasik yaitu saat sudah dimulainya stadium
hepatisasi berupa timbulnya suatu infiltrat
baru berbatas tegas dan selanjutnya bisa
menyebar ke satu lobus
Sebaliknya pada stadium prodormal ataupun
stadium resolusi tidak ditemukan kelainan
yang khas dan nyata.
Pada bronko pneumonia kadang-kadang
dapat ditemukan bercak-bercak infiltrat halus
yang dapat mencapai hampir seluruh paru
menandakan infiltrat asinus-asinus dengan
sel radang
Gambaran Radiologi
Gambaran Radiologis
1.Pneumonia Lobaris
Pengobatan
Pengobatan Kausal
Dalam pemberian antibiotika pada
penderita pneumonia sebaiknya
berdasarkan MO (Mikroorganisme)
dan hasil uji kepekaannya,
Prognosis
Pada umumnya baik tergantung :
Faktor penderita
Kuman penyebab
Pemberian antibiotik tepat dan adekuat
Perawatan yang baik dan intensif
Thank You