Anda di halaman 1dari 35

PNEUMONIA

ORI APRISIA PUTRI (I11108023)

Definisi
Pneumonia : Peradangan parenkim
paru yang biasanya berasal dari
suatu infeksi.

Epidemiologi
Di Amerika
penyebab kematian
keempat pada usia lanjut (angka
kematian
169,7
per
100.000
penduduk).
Usia lanjut risiko tinggi pneumonia.
Pada orang-orang yang tinggal di
rumah sendiri insidens pneumonia
berkisar antara 25 - 44 per 1000
orang dan yang tinggal di tempat
perawatan 68 - 114 per 1000 orang.

Penularan
- Inhalasi (penghirupan) mikroorganisme
dari udara yang tercemar seperti kontak
langsung dengan penderita melalui
percikan ludah sewaktu bicara, bersin
dan batuk dapat memindahkan bakteri
ke orang lain
- Aliran darah, dari infeksi di organ tubuh
yang lain
- Migrasi
(perpindahan)
organisme
langsung dari infeksi di dekat paru-paru

yang beresiko tinggi terkena


pneumonia bakterial

Orang yang memiliki daya tahan tubuh


lemah, seperti penderita HIV/AIDS dan
para penderita penyakit kronik seperti
sakit jantung, diabetes mellitus.
Perokok dan peminum alkohol.
Pasien yang berada di ruang perawatan
intensive (ICU/ICCU).
Menghirup udara tercemar polusi zat
kemikal.

ETIOLOGI

Penyebab Pneumonia
Bakteri merupakan penyebab
umum, diantaranya:
Streptococcus pneumoniae :
Pneumonia Pneumokokus
Streptococcus pyogenes

Legionella pneumophila
Pneumonia Legionela

Penyebab Pneumonia
Haemophilus influenza
Haemophilus influenzae

Pneumonia

Penyebab Pneumonia
Staphylococcus aureus : Pneumonia Stafilokokus
Streptococcus pyogenes (Streptococcus group A) :
Pneumonia Streptokokus grup A

Streptococcus
pyogenes

Bakteri (paling sering menyebabkan


pneumonia pada dewasa):
- Streptococcus pneumoniae
- Staphylococcus aureus
- Legionella
- Hemophilus influenzae
Virus: virus influenza, chicken-pox (cacar
air)
Organisme mirip bakteri: Mycoplasma
pneumoniae (terutama pada anak-anak
dan dewasa muda)
Jamur tertentu

Patogenesis
Terdiri atas tiga stadium :
Stadium prodormal
Stadium hepatisasi
Stadium resolusi

Stadium Prodormal dan


hepatisasi
Pada stadium
ini,alveolus-alveolus

mulai terisi sekret yang ditimbuylkan


infeksi dengan kuman patogen yang
berhasil masuk. Setelah satu minggu
maka berdatanganlah sel-sel leukosit
terutama PMN sampai alveolus penuh
dan padat.
Karena proses ini meliputi suatu lobus
serentak, maka lobus yang terserang
sekarang ikut menjadi padat pula,
mirip dengan hati hepatisasi

Sebagai akibat dari proses ini, secara


akut salah satu lobus tidak dapat
menjalankan
fungsi
pernapasan
(merupakan gangguan restriksi).
Selain itu, juga terjadi peningkatan
kebutuhan
oksigen
sehubungan
dengan panas yang tinggi
Proses radang juga akan mengenai
pleura viseralis yang membungkus
lobus tersebut nyeri dada setempat
Ketiga hal ini membuat pasien sesak

Stadium resolusi
Bila penderita dapat mengatasi
infeksi akut ini, maka mulai minggu
ketiga isi alveolus akan melunak
untuk berubah manjadi dahak dan
yang kan dibatukkan keluar.

Manifestasi Klinis
Ketiga stadium tersebut tercermin juga dalam
manifestasi klinik, sesuai dengan perubahanperubahan patologis yang terjadi dalam bagian
paru
Stadium prodormal
Awalnya sama dengan infeksi bagian atas dan bawah
yaitu tanda tanda infeksi akut (panas badan yang
cenderung
semakin
tinggi,letargi,nyri
otot,
menghilangnya nafsu makan.
Disertai batuk yang cenderung semakin berat dengan
dahak yang hanya sedikit ataupun bahkan sulit
dikeluarkan.
Bila pneumonia adalah komplikasi dari ISPA maka gejala
ISPA masih ada
Stadium ini berlangsung kurang lebih satu minggu

Stadium hepatisasi
Pada stadium ini keadaan penderita
semakin parah sehingga tampak
jelassakit berat dengan panas yang tinggi (39
C atau lebih) menggigil, disertai denagn sesak
napas serta pernapasan cuping hidung.
Penderita juga mengeluhkan nyeri dada yang
cukup parah pada sisi yang terkena tidur
miring pada sisi yang sehat
Batuknya semakin parah tetapi praktis
tidak ada dahak sama sekali, tetapi menjelang
akhir minggu kedua, pada beberapa penderita
akan mengalami batuk darah

Stadium hepatisasi
Tidak jarang juga penderita menglami
dehidrasi yang cukup parah dengan
akibat-akibat sekundernya, hal ini
dikarenakan panas yang tinggi serta
nafsu makan dan minum yang turun
Kebanyakan penderita akan meninggal
dalam stadium ini jika tidak mendapat
pengobatan yang semestinya.
Kesembuhan sempurna terjadi pada
akhir minggu ketiga

Stadium Resolusi
Bila
penderita
berhasil
melewati
stadium hepatisasi dengan selamat
maka mulai minggu ke 3, penderita akan
merasa badanya agak enak, panasnya mulai
menurun, batuknya semakin longgar dengan
dahak yang semakin mudah dikeluarkan
Sesak dan nyeri dada juga sudah berangsurberangsur semakin berkurang

Penegakan Diagnosis
Diagnosis pneumonia didasarkan
pada riwayat penyakit yang lengkap,
pemeriksaan fisis yang teliti dan
pemeriksaan penunjang.

Anamnesis
Ditujukan untuk mengetahui
kemungkinan kuman penyebab yang
berhubungan dengan faktor resiko :
Evaluasi faktor pasien /predisposisi
Bedakan lokasi infeksi
Usia pasien

Pemeriksaan Fisik
Presentasi bervariasi tergantung etiologi, usia
dan keadaan klinis.
Gejal klinis dapat
mengarahkan
pada
tipe
kuman
penyebab/patogenesis kuman dan tingkat
berat penyakit.
Awitan akut oleh kuman patogen
Awitan lebih insidous dan ringan pada prang
tua/imunitas menurun akibat kuman yang kurang
patogen/oportunistik
Tanda-tanda fisik pneumonia klasik berupa demam,
sesak napas, tanda-tanda konsolidasi paru (perkusi
yang pekak,ronki nyaring, suara pernapasan
bronkial.

Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Darah (Leukositosis berat dengan pergesaran
ke kiri)
Faal hati mungkin terganggu
Jika kadar oksigen diperiksa maka pada
puncak hepatisasi didapatkan keadaan
hipoksemia

Pemeriksaan Sputum
Pemeriksaan Bakteriologis
Pemeriksaan khusus

Pemeriksaan Radiologis
Hanya akan tampak jelas pada pneumonia
klasik yaitu saat sudah dimulainya stadium
hepatisasi berupa timbulnya suatu infiltrat
baru berbatas tegas dan selanjutnya bisa
menyebar ke satu lobus
Sebaliknya pada stadium prodormal ataupun
stadium resolusi tidak ditemukan kelainan
yang khas dan nyata.
Pada bronko pneumonia kadang-kadang
dapat ditemukan bercak-bercak infiltrat halus
yang dapat mencapai hampir seluruh paru
menandakan infiltrat asinus-asinus dengan
sel radang

Gambaran Radiologi

Gambaran Radiologis
1.Pneumonia Lobaris

Tampak gambaran gabungan konsolidasi berdensitas


tinggi pada satu segmen/lobus (lobus kanan bawah PA
maupun lateral)) atau bercak yang mengikutsertakan
alveoli yang tersebar. Air bronchogram biasanya
ditemukan pada pneumonia jenis ini.

Pengobatan

Antibiotik sesuai dengan hasil kultur


Sementara menunggu hasil
kultur/mikroorganisme, secara
empiris/Gram sputum
Community Acquired pneumonia
Rawat jalan :
amoksisilin,trimetoprim/sulfametoksazol, makrolid
Rawat inap : ampisilin-aulbaktan,amoksisilin/asam
klavulanat, sefalosforin generasi II

Hospital acquired pneumonia


Sefalosporin generasi III
Antipseudomonas : Seftazidin, sefoperazon,
imipenem,sefpirom, sefepime, siprofloksasain

Pengobatan Kausal
Dalam pemberian antibiotika pada
penderita pneumonia sebaiknya
berdasarkan MO (Mikroorganisme)
dan hasil uji kepekaannya,

Prognosis
Pada umumnya baik tergantung :
Faktor penderita
Kuman penyebab
Pemberian antibiotik tepat dan adekuat
Perawatan yang baik dan intensif

Thank You

Anda mungkin juga menyukai