Artikel ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Elektronika Daya.
Disusun oleh :
Satriyarsa mahendra
3.31.13.1.19
LT-2B
UNIJUNCTION TRANSISTOR
Unijunction Transistor (UJT) merupakan sebuah Komponen semikonduktor yang
terdiri atas hubungan PN. Type P dihubungkan dengan emiter sedangkan Type N
membentuk Base B1 dan B2. Komponen ini dikenal dengan nama Dioda dua Basis.
Bahan dasar terbuat dari silikon. Gambar a menunjukkan susunan dasar UJT. Kira-kira
ditengah batang silikon (material Type N) terdapatlah meterial P ini akan bekerja sebagai
emiter E, jadi terdapatlah junction PN pada batangan tersebut.
Transistor ini dapat dipandang sebagai suatu pembagi tegangan yang terdiri dari
dua buah tahanan yang berderet yaitu RB1 dan RB2 (lihat Gambar.). Adapun pertemuan
PN bekerja sebagai Dioda. (lihat pelajaran yang lalu). Dioda akan menghantar / Konduksi
bila diberi tegangan bias maju (Forward Bias), sebaliknya Dioda tidak akan menghantar
bila diberi tegangan bias mundur (Reverse Bias).
Prinsip kerja UJT tak ubahnya sebagai saklar Input dari jenis Transistor, ini
diambil dari Emitor yang mempunyai tahanan dan tahanan ini dengan cepat menurun
nilaianya jika tegangan Input naik sampai level tertentu.
4. Dalam daerah dikanan Up ada arus emitor,sebab antara emitor dan basis 1 ada
tegangan muka maju (forward bias).
5. Diantara titik-titik Up dan Uv maka kenaikan arus IE menyebabkan turunnya
tegangan UE. Ini berarti bahwa dalam daerah ini terdapat perlawanan negatif
(tahanan negatif).
6. Setelah melampaui titik lembah Uv, maka kenaikan IE dibarengi dengan kenaikan
UE. Daerah ini dinamai daerah jenuh.(saturation region)
7. Ternyata bahwa Up ditentukan oleh :
a.
Tegangan antara B1 - B2 (= UB1 B2) dan
b.
Tegangan muka maju (forward bias) diantara emitor dan basis B1 atau
tegangan pada basis.
Adapun UD berbanding terbalik dengan suhu. Kalau suhu naik UD turun. (UD =
Tegangan muka maju antara E - B1 ) Tegangan bentuk gigi gergaji dapat diperoleh, kalau
suatu kondensator secara bergantian mengisi dan membuang muatan (lihat Gbr. 1a).
Mula-mula sakelar S kita taruh pada posisi 1. maka kondensator C dimuati tegangan dari
batery melalui R. Secara berangsur tegangan pada C naik. Kecepatan kenaikan tegangan
ini ditetapkan pada saat tegangan mencapai harga P, sakelar kita pindahkan ke posisi
2,maka C dihubung singkat,dan seketika membuang muatan. Tegangan Uc pun jatuh ke
nol. Jika sakelar S secara bergantian dipindahkan dari 1 ke 2 dalam irama tertentu,maka
pada kondensator terjangkit tegangan bentuk gigi gergaji. Tinggi tegangan (amplitudo)
ditentukan oleh besarnya R.
Prinsip kerja UJT sebagai oscilator yaitu, mula-mula pada C tidak ada muatan (Uc
= 0). Tegangan ini adalah tegangan UE yang diberikan kepada emitor. Maka antara
emitor E dan basis B1 ada perlawanan yang tinggi, sebab dikatakan ada potensial positip.
Potensial pada katoda ini ditentukan oleh perbandingan antara P2-RB-RA (yang ada
didalam transistor) dan R. Tegangan di C (Uc) naik dengan kecepatan yang ditentukan
oleh konstanta waktu P1 dengan C. Maka tegangan pada E menjadi positip.
Jika tegangan Uc mencapai harga UpUJT (UE = Uc Up) maka UJT akan
menghantar, dan turunlah perlawanan antara Emitor E dan Basis 1.Penurunan perlawanan
(tahanan) RE - B1 menghubung singkat C (kondensator membuang muatan).
Bila tegangan C (Uc = UE) turun hingga mencapai 2V, maka UJT menyumbat
lagi (sakelar S terbuka), pada kondisi ini C pun akan kembali mengisi muatan. Demikian
kejadian ini terjadi berulang-ulang.