Anda di halaman 1dari 23

CEKUNGAN BATUBARA

Bambang Kuncoro
bbkuncoro_sda@yahoo.com
081392056788

Jurusan Teknik Geologi


Universitas Pembangunan Nasional
(UPN) Veteran Yogyakarta

CEKUNGAN BATUBARA, APA ITU?

(Koesoemadinata, 1996).
Cekungan sedimenter dimana
batubara terbentuk
Sifat-sifat cekungan sedimenter:
1. Dapat berupa lereng, ditandai oleh penurunan
tektonik.
2. Lapisan-lapisan sedimen membaji pada tepi
cekungan.
3. Muka pengendapan sebagian atau seluruhnya
di atas maupun di bawah permukaan laut.
4. Sebagian atau seluruh mengalami gejala
tektonik.

Cekungan sedimen dalam kerangka


tektonik lempeng
Relevansinya terhadap pergerakan lempeng tektonik
satu terhadap yang lain
1. Cekungan intra cratonic/continental basin:
daerah tarikan (rifting); daerah tumbukan (collision atau
suture related, foreland basin, hinterland basin); daerah
geseran (strike slip basin).
2.Cekungan tepi benua (continental margin):
passive margin/tepi masif (atlantic type, aulacogen/
delta type); active margin/pinggiran aktif (back-arc
basin, inter-arc basin, fore-arc basin); transcurrent
margin (pull apart basin, berhubungan sesar mendatar)
3.
Cekungan samudera (oceanic basin)

CEKUNGAN BATUBARA DI INDONESIA


(R.P. Koesoemadinata, 1997 dan 2001)
Cekungan Indonesia bagian barat:
Paparan Sunda merupakan inti kontinen yang dikelilingi
oleh cekungan-cekungan sedimen di sepanjang busur
kepulauan
Cekungan Indonesia bagian timur:
Paparan Sahul yang merupakan inti kontinen

CEKUNGAN BATUBARA
INDONESIA BAGIAN BARAT

CEKUNGAN PALEOGEN
Sub-jaman Tersier (Paleosen, Eosen,
Oligosen).
Fase transgresi.
CEKUNGAN NEOGEN
Sub-jaman Tersier (Miosen dan Pliosen).
Fase regresi.
Dipisahkan oleh aktivitas volkanik Oligo-Miosen
dan ditandai oleh perbedaan pemunculan fosil

CEKUNGAN BATUBARA
INDONESIA BAGIAN BARAT: CEKUNGAN PALEOGEN

Ditandai oleh blok sesar, endapan sedimen


umumnya non-marin, pada awal Eosen
mengalami transgresi.
Endapan batubara berselingan dengan
endapan sedimen lakustrin, endapan sungai,
dan endapan pantai.
Sebaran batubara arah horisontal umumnya
terbatas dibandingkan kearah vertikal.

CEKUNGAN BATUBARA INDONESIA BAGIAN


CEKUNGAN
BATUBARA 1997)
BARAT
(R.P. Koesoemadinata,
INDONESIA BAGIAN BARAT: CEKUNGAN PALEOGEN

CEKUNGAN PALEOGEN
1.Sumatera: Cekungan Ombilin
2.Jawa: Cekungan Bayah dan Cimandiri
3.Kalimantan: Cekungan Pasir dan Barito
4.Sulawesi: Cekungan Kasama dan Enrekang
1.Rift-valley basin with syn-rift fill
2.Fore-arc atau inter-arc basin

CEKUNGAN BATUBARA
INDONESIA BAGIAN BARAT: CEKUNGAN NEOGEN

CEKUNGAN NEOGEN
Cekungan berkembang bersebelahan dengan
busur volkanik dalam (back deep basin).
Pengendapan sedimen klastik menutupi
cekungan intramontana yang berumur
paleogen.
Berkembang rawa-rawa yang merupakan
tempat subur untuk tumbuhan bahan
pembentuk batubara.

CEKUNGAN BATUBARA
INDONESIA BAGIAN BARAT: CEKUNGAN NEOGEN

CEKUNGAN NEOGEN
1.Active margin fore-arc and back-arc basin
(Sumatera), back-arc basin (Jawa)
2.Passive margin: delta basin and carbonate
platform (Kalimantan Timur).
3.Suture related basins (Meratus range), Barito,
Asem-asem, dan Pasir Basin.

KARAKTERISTIK JENIS CEKUNGAN

CEKUNGAN PADA KONTINEN STABIL


1. Gerakan tektonik tenggelam perlahan dalam
wilayah yang luas
2. Deposit tumbuhan teroksidasi dalam cekungan
yang luas
3. Batubara tipis cadangan kecil
4. Kalori rendah, volatil, sifat cokes tidak baik
5. Coalification: sebanding dengan kedalaman
endapan

CEKUNGAN PADAKONTINEN BERGERAK (MOBILE)


1. Gerakan tektonik : berupa gerakan blok
2. Deposit tumbuhan: terekduksi dalam cekungan sempit
3. Kuantitas batubara: Lapisan batubara tebal
4. Kualitas batubara: Kalori dan volatil tinggi, sifat cokes baik
5. Coalification: dipengaruhi oleh kedalaman dan gerakan
tektonik.

Bagaimana hubungan
antara geometri
cekungan batubara
dan geometri lapisan
batubara?

CEKUNGAN BATUBARA

CEKUNGAN BATUBARA
CEKUNGAN
INDONESIA
BATUBARABAGIAN
TIMUR
INDONESIA
(R.P. Koesoemadinata,
BAGIAN TIMUR1997)

PERKEMBANGAN CEKUNGAN BATUBARA DI


INDONESIA BAGIAN TIMUR BERBEDA
DENGAN DI BAGIAN BARAT
Bagian utara paparan Sahul pada masa Paleogen menunjukkan kondisi laut, ditandai oleh
adanya endapan karbonat.
Cekungan-cekungan kecil baru berkembang
pada akhir Tersier, seperti di Cekungan Salawati, Iwoer, Akimeugah dan Bintuni. Batubara

CEKUNGAN BATUBARA

CEKUNGAN DI INDONESIA
TERTIARY
SEDIMENTARY
(IAGI,
2008)BASIN IN INDONESIA

LEGEND :
PRODUCING BASIN ( 15 BASINS )

ANALISIS CEKUNGAN BATUBARA


Mempelajari proses-proses dari bermacam data
geologi yang dikumpulkan, dikutip, diperiksa,
dianalisis, disintesa, dan ditafsirkan untuk mengetahui sejarah ubahangsur suatu cekungan
batubara.
Sasaran analisis cekungan batubara:
1.Tujuan keilmuan: menentukan secara lebih baik
konsep batubara sebagai batuan sedimen, sebagai
sistem geokimia, dan sebagai endapan organik dengan
asosiasi batuannya.
2.Tujuan keekonomian: menentukan potensi
sumberdaya dan karakteristik fisik dan kimia lapisan
batubara

DATA YANG DIPERLUKAN UNTUK


ANALISIS CEKUNGAN BATUBARA
1. Data geologi permukaan
2. Data geologi bawah permukaan
3. Data mineralogi dan petrologi organik
4. Data geokimia dan petrokimia
5. Data paleoekologi

Selamat menyongsong fajar menyingsing

Anda mungkin juga menyukai