Anda di halaman 1dari 9
RANCANGAN JIG & FIXTURE UNTUK PROSES PRODUKSI GEAR BELAKANG SEPEDA MOTOR YAMAHA, JL PHH Mustafa No, 23 Bandung se ‘ hprassetivadivaion com ; Abstrak © Perkembangan industri mansfktur di Indonesia saat ini berkembang sangar peso dang dengan berhambongrya teliolog! dalam biding. manfaiurBerkembangey. mts smanafitan mengabstkan proylatan sina dansunns banda Reals dart pr song diasilton Kualtas\produt yong bout dapat diperteh salah Soranya dengan pemggwnaan alot bonm provi (ug & fewre) dalam sua proses prods! Makelah Imenapartan perancangan tig & Prue yong diganakin uct pembuaroy produk gear belakang (rear sprocte) motor Yamaha yng ioreduls! mus Koel Porancangan ‘itakukan dengan menganaliso wtlan prose yong serine mesg ketidoNrevan Hand ‘ancangon meranuthan Baova ig & Fate yong det dopot moningkakin bua: da roduiota produ yang dhasiton Kata kunci: repikasi produ, ji, fsture, gear belakang Le Pendahuluoe Perkembangan industri manufaktur di Indnesa eat ii berkembang sangat pesat didokung dengan betkembangoya teknologi dalam bidang manufaktur. Industri manuroktur terutama yang, bergerak dalam bidang repikasi produk sat ini ronjadi salah satu pusat perkembangan industri manufaktu erkembangnya industri manufaktur mengakibatkan peningkatan Keinginan konsumen lechadap hualias dart produk yang dihasilkan. Peningkatan Kialla produk dapat dicapai salah saturya dengan penggunaan alt ban (jig fixture) terhadep sua proses prods orusahaan manufektur yang bergerak dalam replikasi produk salah satunya adalah perusahaan yang memproduksi spare part kendarean beemotor. Pade set ini, kendaraan bermotor yang cukup ‘banyak beredar di masyarokat adalah Kendartan dengan merek dagaag Yamaha. Bessrnya angka ‘pengguraan kendaraan bermotor dengan metek dagang Yamaha ini mengakibatkan kebutuhan akan, spare part Kenaraan ini pun meningkat. Pass Indonesia merepskan pasar yang dipenubi daugan prodvk loka (hail praduksi dari para produsea gelain Yamaha) dan produk asi (hast prods dari ‘rodusen Yamaha). Produk loks) yang bereder dipasaran Indonesia berjenis sangat banyak, dengan Peshodsan harge daa kualitas yang beragarn. Salah satu produc purtKendaraan bermotorteebut adalah gear belakang beltang (ror sprocet) kendaraan beemotor roda dua.untuk kendaraan hermerek dagang Yamaha, Saat ini banyole Sekai produsen yang memprodukst part kendaraan bermotor ini, halk industri kecil maupua indusee besar. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di beberapa bengkel motor yang ada di kawasan Kota Bandung, banyak ditemukan spare part gear belakung dangan hush yang Kurang pees. Ketidakpressian yang sering dikeluhkan Konsamen adalah possi dan ukvran hitarg tengah dan bang baut yang tidak berada tept ditengah atau pada tempatrya. Kons ini mvenyebabkan rani penggerak roda belakang menjadi mengereang dan melangzar lebih dari yang seharusnyasehinggn Gapat-menyebabkan kecelakaan dan kerusskan pada raotsi Kendataan ermotee, Keluhan ‘omsumen ini berakibat produk dari beberapa produsenterutama industri keel jai Kal bersaing dengan produk dari industri besa. Pada indorti kecil, Ketidakpresisian hiasonya terjadi aren penggunoin mesin manual sibandingkan dengan industri besar yang sudah menggunakan mesin CNC, Sal satu usaka yang, lapatdilakukan untuk memperbaiki ketidakresisian tersbut adalah desgan recancang suaty alat han produksi Gig & fixture). Penggunaan Jig & Fixture diharaskan dapat membanta operator memposisikan pada posisi yang tepat Yooleroa), sehingge kualitas dar prodstrvitas produksi dapat meningkat. Makalahioi akan membahas perancangan Jig & Fixture yang. adskan 205 Proceeding Seminar Nasional IV Manajemen & Rekayase Kualltas 2010 Uigunkan dalam proses pembuatan gear belakang sepeda motor Yamaha. Jig 4 Fixture yang, diranenns adalah lat bantu produks untuk mesin manual, yaitu Mesin Miling 2. Pendekstan pemieeahan masala Menurut Hoffman (1996) Jig é& Fixture meropakan alat bantw produks’ yang digunakan pada proses manufaktur schingga diasilkan doplikasi parr yang akvrat. Hubungan yang, tepat dan ‘lat antara pemotong, atau alat yang lain, dan benda kerja harus diaga. Untuk relakukannya sebualy Jig atau Fature didesain dan dibangun untuk menahan, menopang dan memposiskan setiapbagian untuk memastikan bahwa proses pemesinan dilakukan dengan akurat dan press. Jig adalah perafatan khusus yang berfuogsi untuk menalian dan menopang benda kerja, yang akan rengaisni proses petesinan. Ji tidak ianys wenainan daw menopang benda Kerja, ttapi juga ‘mengacaikan ala permotong keika proses produksidilskukan Jig basanya lerbuat dari hardened steel, untok memandu proses drilling atau ala pemotona leinnya, Flzeure adalah peralatan yang fungsiuatuk menahan benda Kerja dan mendukung pekerjaon sehingga operasi pemesinan dapat silakukan. Set blok dan pengukur siau alat pengukueketebalan digunakan bersama dengan Fistwre vituk mengarahkan pemotong kepada Benda kerja, Sebuah Fixture harus dikuni erst pada mesin yang akan digunakan. Welaupun lebih banyak digunskan pad= mesin milling, Fixture juga ebagaibidang lator sokunder (sscunder locating surface Proceeding Seminar Nasional IY Manajemen & Rekayosa Kualtas 2010 3, Satu tokatorditetakkan pada bidang yang te sckunder, yaitu bidang Y-Z, seingga ak lous bidang lokator primer dan bidang fokator batas derajat kebebasan linear sub X 2.2 Pesentuan Besar Gaya Pencekaman yang Harus Diberikan Carr Lane Reemlield Mig (1982) dalam Ahmad Rizki (2003) menyatakan bahwa suatu pendekatan dalam menentukan aman yang harus diberiksn pada benda Kerja dapat ditentukan berdasarkan bessenya gaya pemesinan berbesar yang akan ted selama pencekaman berlangsung, Perhitungan sedechana dapat dilakukan dengan mengangeap saya pemotongan slet imgfin bekerja scluruhnya pada arah horizontal dan benda kerja dapat ditahan secara stabil dengan hanya memanfaatkan gaya gesek. Rumus perhitungan gaya pencekaman terebut dapat dilihat pada persarnaan (1), Cutting Force fakior keaman Koefisen gesck satis Gaye Pencekainan (Cl ming Force) = 0” Jardine (1997) dalam Ahmad Ricki 2003 menyatakan hahwa Costing force (gaya potong) mesin ditentukan oleh porameter-perameter pemesinan yang digunakan. Delan: setiap proses pemesinan terdapat 3 parameter yang harus ditetapkan nilinys, yt Kedalaman potong (depth of eu!) 2 Kevepatan spindel 3, Kecepatan makan (fed rare) 2.3,Prinsip Kesetimbangan Gaya Pada Benda Kerja yang Ditahan Fixture Chou (1989) dalam Ahmad Rizki (2003) menyatakan hubungan antara gaya pencekaman, gaya ‘eaksi pada lokator, dan gaye pemesinan dapat diayatakaa oleh persamaan (2) z. + Diam fom =0 ° untuk Sema & dima , = Arah gaya (colom wrench) yang bekerja pada locator kei = Arah gaya yang bekerje pada clamp va, = Arah a pemotongan k J, ~Besatnys gaya (colom wrench) yang bekerja pada kolom ke- J, ~ Besamya gaya yang beketja pada clamp ke fy = Besarnya gaya pemotongan P= Sersetueuh lokator A- =Setsalucuh clamp K = Subseripr gaya potong Persamaun (2) dapat dts dalam bencuk sebagai beth We WME AY + fom =) @ alan W,, F+W, + fais =O untuk semua .@ imana JW, = Mateiksarah gaya yang bekerja pada lokatoe 1, Mateiks ara gaya yang bekerja pads clamp Proceeding Seminar Nasional IV Manajemen & Rekayasa Kualias 2019 vw, ~Matriks arah gaya pemotongen sks gaya yang bekerja pada lo Matriks gaya yang bekerja pada cl = Matriks gaya pemotongan p= Pasif Aktif Matus teri dar tiga arah gaya pada sombu X,Y, dan ¥ (m4 m,..2) dan tiga mamen terhadap sumbu X, ¥ Jae 10, W., das w, disusun berdasarkan arah gaya dan momen dari suatu gaya terteney dan ks 1, paca baris sebelah ki dari pecsaonaan (3) maka gaya reksl di Tokator (F,) dapat diitung sebagai beet FW WE, Wolof © Persaman (3) ini harus menghasikan so isi non-negatif untuk F,, yang artinya setiap lokator remiliti Kontak dengan benda kerja Menurat Chow, penyusunen invers dari matriks W, dopatdinyatakan sebagai ber: (4 w, 2| ° (6) (ro os wf oo. 2) a B'TA' B" ppenempatan_/, pada arah yang berlawanan dengan arah gaya lekator ( ). Pada tshap ini benda kerja belum dicekam sehingga betum ada gaya pexcekaman. Pecsomaan (3) depat diuliskan menjad W,P,=-mf, saw Wed, @ ah gaya penempatan fj =Besar guya pesempatan Pexsamaao (8) harus menghaslkan solusi non-negatif untuk F,,, yang arinya setisp lokator iemliki Kontak dengan benda kerja Pada tthap pencekaman (clamping stage), gaye var ( f,) suéth tidak bekerja Pemesinan belum tekerja, sehingga persamaan yang berlaku adalah vg oenghan gaya F Wo W.E, o Persamaan (9) haus menghasilkan solvst non-negatit unk F,, yen arya setiap Wkator rmemilki Kentak dengan bend Kerja, eda tahsp pemesinan, gaya potong dan gaya peneekaman bekeria pada benda Kerja, shingea persamaan yang berlaku adalah 208 Proceeding Sominar Nasional IV Manajemen & Rekayata Kualias 2010 BAH ll (19) 4,” Komponen csi F A=W 4) =e dite ki comp) Pergamaan (10) hares menghasilkan solusi non-segaif untuk F,. yang arinya setiap Iokator smfniliki Kontak dengen benda ker, Berdasarkan pengamatan yang cifakukan di beberapa bengkel yang ada di kawasan Kota Bandung, Aiperoleh data bahva dari 20 buah gear belakang Yamaha terdapat 12 gear memiliki posisi dar ‘éone tenga, lubong bat, diameter Inbang bsut dan diameter lubang tengah yang tidak presist Kondisi ial menyehabkan jarak ayun cana teal tera jauh schingga rantas dapat Keluar dart ear (pada jarak sisi luar gear tecdokat) dan rari trl Reneang (pada jak sisi luae gear tecauh). Contoh gear belakang motor Yamaha yang diamati dspat dilhat pada Gambar 2, angkan pengaruh lubang terhacap jarak ayun dapat shat pada Gamtbar 3 Pada Kecepatan tinggi posisi gear dapat berubah sehir see dapat menyebabkan Kecelakaan. Ketidakpresisian tetjadi arene pada umumnye grodusen yang memproduksi gear belakang motor Yamaha merupakan Perusahaan skola Kecil yan banyak menggunakan mesin peoduks\ korvensional. Untuk rengantisipasstejainya Ketidakpression dan Ketidakakuratan paca proses pemesinan, salah satu fara yong dapat dyzuakan adalah dengan merancann Jig Fieve Jig & Fixture yang diancang, adalah alat bantu produksi yang digunakan untuk proses dilinglubang tengah dan lubsmg bau wear belakang motor Yamaha, Gambar 3, Jar Avan Ranta Proceeding Seminar Nasiond! 4” Manajemen & Rekayasa Kualtas 2010 ‘JM Penentuan Posist Lakator (Locating, Supporting dan Clamping) neni ttketitik fokator dalam perancangan Jig de Fixture ini menggunakan metoda 3-2 Kancansan Jig & Fixture menggunakan dua buah V-blok yang berfungsi gande gaitu melakukan pencekaman terhadap bends kerja dan mempossikan benda kerja. Dari posisi V-blok yang Sigarakan maka diasilan titietiik yang Mesias pengganti forges lokator V-biok ang ‘benfngst sebagai pencekam diletaan berhadpan dengan V-blok yang berfungsi sebagai lokator, sehingga terdape! 4 rik yang. bersentuhon secaca langsing_antara bends Kerja dengan V- bole Psi kei: okator pada rancangan Jig & Fitare dapat dilihat pada Gambar 4 eu Gamba 4, Gamar Tuk-itik Koordinat dari Tiikttik Lokator 1-6 32 Pengujian Posisi Lokator Pada tahap ini aken dilakukan pengujian apakah terjai Kontak antara bends Kerja dengan lokstor selama tahap penerpatan, peccekamen dan pemesinan. Peda tahap penempatan stip lokatordiuj pak frjad Kontak dan Dekerjaantara benda kerja dengan Joktorselamo tehap penempaten in. ila 1%, dan F yang diperoleh adalah sebagai terikut ml Oo o o oot me ot wlo fo 1 + of mt © 8] mp ee a nas Ss yemprs 0 78/5 Raf Merely 1 4 0 0 of ml m1 0 hi Chas “tm ons 08 ou mia 75. 0nd Denwan menggunaken persamaan (8) diperotch nilai Fy yang oon negatif Bera texjadi kantak swiaralokator dan benda kerja selama proses penempatan Pada tahap pencekaman, besar gaya pencekaman yang digunakan adalah 28412,22202 Newton, Parameter yang digunakan pada tahap pencekaman adslah sebapsi best: soci Sf ey Spats Ef Path cpu 210 Proceeding nar Nasional IV Manajemen & Rekayasa Kuaitas 2010 Dengan mengewtatan persamaan (9) diperoleh nisi F, yang aon egatifberani tejadi Kontak antara Iokator den bends koa Slama proses pencekamen Pengujianterakhir dar fixe yang drancang adalah pengulian pada tabap pemesinan. Parameter ‘vans sligsmakan pada tahap pemesinan adalah sebagai berikut iy Dengan menggunakan persamaan (10) diperole nil Fp yams non nepali beast éeias Kontek atara Iskator dan benda kerja selama proses pencehaman. Berdasarkan ketign penguin yang {lah ikukan, dapat isimputkan bahoa fitore yang dancang dapat digunakan seb als bantu produksi pembuslan gear belakang sepeda motor Yamaha, Raneangan fixture yang dibuot dapat lial pada Gamba 5 ‘Gambar 5, Kancangan /inire 3.3 Perancangan Jig Jig yang étancang adslsh all jig yang,digunakan uneuleproses driling pombuacan fabang tengsh “an 4 buah fubang baud. dimana pengerassnya dilakukan pada mesin milling verikal. Jig yang, dibuaterpaseng sebagai satu kesatvan dengan fture yang dirancing, Desai jig yang ditancang dapat iihat pada Gambar 6, Gambar 6. Rancangan ig Proceeding Seminar Nasional ¥ Vanajemen & Rekayasa Kualites 2010 34 Hasil Rancangan Jig & Fixture Fos ravenna Sg @ Feature dapat dilihat pads Gast 7 Gambar 7. Rancangan Jig de Fictre 4 Analisis Hasi! Perancangan ada tahap ini akan dilakukan perbandingan antara proses pembualan gear belakang Yamaha ‘dengan menggundkan Jig & Fixture dan tanpa menggunakan Jig & Fixture 4 Analisis Akura Prods Proses Produksi yam Oihasiikan dengan Menggunakay Alat Bantu Proses pembuatan gear belakang dengan menggunakan Jig dan Fixture menghasilkan progvk dengan Kepressian dan keakurasian yang baik sesual dengan spesifiasi serta toleranst yang, dierikan, Hisil pengerjaen eegan sengeunakan slat bantu Jig dan Fiacure menghaslkan ils jengukuran dimensiIobang terhadap 4 produk yang dinasilkan dapat dlat peda Tabel _ “Tal 1 Has Pengukuran “ [enue Rega] Diameter Cabaeg | Diameter Lobang | aratantar | | Teagan (man | Baat my iang baum) xi a 1 BK2 a $ e { 2K a 8 I BK 4 8 a) abel { menunjukkan bahwa penggunaan Jig den Fisture dalam proses pemibuatan pear belakang Sepeda motor Yamaha cukup baik dalam memborikan kepresisian dan Keakurasian terhadap spesfikei produk yang dihasian, 42 Analisis Kelayakan £konomis Alat Bantu Produksi ‘Untuk dapat menganaliss apakah Jig dan Foxe yang dibuat cukup layak secara ckonomis, maka ditakukan yenguitan dengan cara membandingkan ongkos den waktu yang dibutubkan dalam proses pemsinan tanpa dan mengguatkan Jig dan Fixhurs. Hasil pervandingan dapat dilihat pada Tabel2 212 ee pel. Hasi Perbandingan a Kriteria Tanpo Alat Bantu | Dengan Alat Bantu ran Lot Produksi 250 250 ‘Alat Pencokam rotary table dan chuck | Jig dan Fixture Jumlah Benda keg perJam | __ 0.790 unitjam 2.456 unitjam Ongkos Tenaga Kerja p.1:329.113,924 Rp. 427,524,430 [ongtas Mesia Rp. 7911 392,405 Rp. 3.053.745,928 Ongkos pembuatarvunit Rp. 36.962,025 Rp. 30.925,08 Hail perbandingan menvnjukhon bahws penggunaan Jig dan Fiuure dapat mosingkatkan volume produksi yang beratisat pada penurinan biays pembuatan prodik 5. Kesimpuhn ‘Berdasarkan basil rancangan dan pongujian seta analisis yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa vig dan Fisture yang dibuat dapat digunakan sebogot ala banta produksi pembuataa gear belakang, Sepaia motor Yamaha. Penerapan Jig dan Fixture eiharapkan dapat meningkatkan daya Saing isusti Kecil dalam industri repikas’ produ, Whisusnya pembuatan gear belakeng sepeda motor ‘Yamaha, 6, Daftar Pustaka Hoffman, Edward G., 1996, ig And stare Design, Delmar Publishers Permana, Indra., 2006, Prases Pembuatan dan Pengujuan Mesin oll Bending Pipa dengan Kepasitae Ukuran Diameter Pipa Maksinum 2 Inch, Tugas AKNi¢ Seana, Jausan Teknik Mesin Institut Teknologi Nasional Bandung Rochimn, Taufiq, 1993, Teari & Tekvologi Proves Pemesinan, Higher Education Development Support Project. Riahi, A., 2003, Perancangam Fisture Berbantuan Komputer untuk Benda Kerja Prismatit pada Mesit Milling Vertkal, Tuges Akbie Sarjana, Departemen Teknik Industri, Institut Tekalogi Bandung,

Anda mungkin juga menyukai