Bekenj a
densanMesin
N's IrFRts]
IERPUSTAKAAN
KEARSIPAN
SI JAWA TIMUR
'1.35
tUD
b.4
mdn pustaka
r
Bekeria dengan Mesin CNG 3
Axis (Frais)
Budi Wirarma, S.Pd.
Wisnu Suryaputra, S.Pd.
filcfiwY
pustaka
'llqJauad uep slpual ulzl BduP] 'edure8eqas
,rrp',.rr*r4rr'tdo4olo; 5lluu>laur SlluoDlala'undeuerup8eq
ere: ue8uap uep und edu 4ruuaq tuelep uDIqBPuIuaur nElB
'lEAIrar rualsls uPIBP uedurrduaur uep >Iularuau Suereltq
uep eldr: >p11 q
1197 uepun-Suepun r8unpurpp uetlqrauad {Eq
66r668e (vno)'dpJ-
17gg g vye4ef,Bo'ueuals'uPsEIeX'Iueueuro'rvund'e>IosIpE)
I0/Z0IU l,Z 'oN rn83uY'1
PIPlsnd
tEIrOl,[l
:qalo uP{tlqrauc
o{oivlIBC
{E}a'I e}EI
'H'N IgnEI'I I
lndureg Sueruug
qollnurBlPs E){lBlV'y1{
rollpg
'p4'g 'unndeftng nust1A
'pd's 'elulPrll\/\ pns
srlnuad
(svug) stxv 3N3 NISaw NV)N:IC vlu:Ixag
Assalamu'alaikum Wr.Wb.
uji syukur ke hadiratAllah s\^rt., yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah kepada kita semua" Salawat scrta salam $enantiasa tereurah
kepada S{abi Muhammad $aw" yans telah membawa petuniuk dan
kebenaran.
Buku Bekerja dengan Mesin eAge. 3 .Axis (FraN ini rncrupakan
suatu gambaran iawaban atas beberapa pertanryaan auupun persoalan
rcil:tang bagaimana menyelesaikan b6erapa pcrsoalan dasar dari s'uatu
pemrograrnan benda kerla" Devrasa ini sernua mcsin yang ada di in&sui
tlah mengunakan sistem konrputoisasi, sehingga al<an l6ih nrudah
mengeriakan $uafti produk dcngan ituntrah banyak dan delrgan tingil<a
kepresisian yans tinggi.. Buku ini dimaksudkan {fi}tul( l$ih mengenalkan
bagaimana dasarda$ar pffixrografllan dcngall hatlasa numerylk salah
$atunya berupa G eode- Dalam hrukru ini dibalmsr telltans psrlrograman
standar d,engan bcberapa CImtoh percoalan yang dibahas seeara fiIudah..
Buku eNeTU 3,4 inf merupakan suatu buku dasaryangdapat diijadikan
suatu ae$an untuk nehih mlernaharnii tcmtang pcagseera$ian rmesin e$Se
TU 34, ienis dall frumpii darii perirma['r keriia dan perimtah tambaham dan
aplika$i pefirro{frannam pada s$amh bemda keupa".
tsuku ini saya persembahkam urmftrik agaflla d[am sehurruh grwuku yans
telaXl mnermberikam birnhiimganoya; ayah dan iht&u yaxls rcXalin Mall
memberikan sqanamya dermi ama[,rlrur iimfi iistrtr dam anakkrrrr yar]S te[ah
bcrsahar mendampirrrgi darl rmmrherikam motirvasii fegaOattruu saXmhm
tsbaikkl, saudara darr relkan+ekanr yang tenaXn mermbenii[qan saran dm
mawukarulya dffili tersetresaiikarrnya hukrr fu[..
Saya sadar buefrr ini laur$n dari suarru hasiiliyaulg rmaksiimnall,, illdrnurrrt $rD&-
Sa huLqi iiniidapat diiiadiiikan aua{n daur dapar hennamfam demni tffinaErrunam
pemdfrdikan tekmiik.
\Masoanamru"alaiikum Wr..\Wb..
Yryrakart@, 6 lEesmher 20t{0
29 Daulhiiilfh 143X H
trcmylmum
xtrtlqffi
Kata Pengantar......................... " " " iii BAB III Perintah Dasar Pemrog-
Daftar Isi............. """"" iv raman ...........29
A. G00.......... ..............29
BAB I Pendahuluan.........."""" 1
B. G01 .......... ........'..'..30
A. Pengenalan CNC Training Unit C. G02 dan G03.......... ............."'32
3 Axis (TU 3A) """" 1
D. G25 dan M17......... .......-....."'34
B. Sistem Persumbuan Mesin Frais E. G4O, G45, G46, G47 dan C48 "
(cNC ru 3A) ..........2
35
C. Fungsi Panel Kontrol Mesin
F. M06 (Pemrograman AIat Po-
cNC TU 3A.............................. 3 tong) .....38
D. Sistem PengoPerasian Mesin C. G 72 Siklus Frais Kantong Segi
Frais (CNCTU 3A)............"" 10
Empat ....................40
E. Kode Fungsi Perintah Keria (G), H. Siklus Pengeboran ................. 40
Perintah Tambahan (M) dan
Alarm ...........'...""" 11 BAB IV Pemrograman dengan Me-
F. Motor Step............................" 14 sin CNC TU 3A .............43
G. Milling Taper Stide pada Spindel A. Pemrograman Alur Tepi ........44
Utama Kepala Tegak........""" 15 B. Pemrograman Plus ......'.........46
H. Alat Pencekaman Alat Potong"' C. Pemrograman Silang ..........".48
15 D. Pemrograman Lingkaran....... 50
I. Alat Pencekaman Benda Kerfa E. Pemrograman Sub Routine.'.53
pada Mesin TU 3A........""""' 16 F. Pemrograman Sub Routine Ra-
l. Operasi Manual Setting Nol dius Kurang dari 90 deraiat...56
Benda Keda ..'....""17 G. Pemrograman Kantong Kotak"'
59
BAB II Sistem Pemrograman "' 19
A. Pengertian Pemrograman""" 19 Glosarium .............."""65
B. Pemahaman Pemrograman Ab- Daftar Pustaka ............'67
solut dan Incremental ......"" 21 Indeks ..."....68
C. Data-data Keteknikan ...."'-""24
D. Saiian Program CNC TU 34"27
Daftar lsl
ffie'
Pendahuluan
b&-
I Gambar 1,1 Meein (]Ne TU 3A (eNe Fraio Fl)
+z
fi kk. a>/
$
r Gambar 1,2 Sistem persumbuan mesin frais tegak dan datar
Pendahuluan
r Gambar 1.3 Saklar utama CNC TU 34.
1-!
II
tI
I
. kontrol
"u*o"F*u
3. Emergency stopbutton/tombol darurat. Tombol ini berwarna merah dan
dilengkapi fungsi interlock. Bila tombol ini ditekan, maka saklar akan
mengunci, dan lakukan pemutaran saklar ke kiri untuk melepaskan
fungsi penguncinya. Untuk menghidupkan fungsi utama mesin setelah
digunakannya tombol darurat, Iakukanlah langkah berikut: putar saklar
utama (gerakkan kunci) ke arah 0 untuk mematikan dan hidupkan
kembali dengan memutarnya ke arah 1. Yang perlu diingat, apabila
saklar diposisikan nol, maka memori yang tersimpan akan meniadi
nol.
Pendahuluan
r Gambar 1.8 Amperemeter
r-'l
ftrf
I Gambar 1.14 Tombol gerakan cepat/rapid
13. Panel kunci papan pengendali, berfungsi sebagai masukan data, koreksi
atas kesalahan pemasukan data, transfer data ke fungsi layanan kaset,
layanan opgrasi Y24 dan sebagainya.
Pendahuruan
ffi
t!",&;.,%,: :rry.ql: angka 0 sampai dengan 9, ber&rngsi.uatuk
.
Fendahuluan
r Gambar 1.17 Lampu kontrol alamat pengisian
16. Pengatur kecepatan putaran spindel utama mesin frais, berfungsi untuk
menentukan besamya putaran spindel yang akan digUnakan. Pada
layanan ini putaran yang disafikan antara 300 sampai dengan 2000
putaran/menit. Adapun cara pengaturannya dengan memutar knop ke
kanan untuk memperbesar putaran dan ke kiri untuk memperlambat
Putaran.
r
ffi
Gambar 1.18 Pengaturan kecepatan puta ran spindel utama (rpm)
is. ,lXode Fungsi Perintah Kerja (G), Perintah Tambahan (M) dan
Alarm
ffi
11
Feaddrurnan W
G 40 Penghapusan kompensasi N...lG4o
radius alat potong
G 45 Penambahan radius alat N ...../G4s
potonS
G 46 Pengurangan radius alat N.. .../G46
potong
G 47 Penambahan radius alat N. . .../G47
potong ganda
G 48 Pengurangan radius alat N.../G48
potong ganda
G 64 Motor asutan tidak berarus N...1G64
G 65 Pelayanan kaset/disket N...lG6s
G 66 Pelayanan RS 232 N...1c66
G 72 Siklus frais kantong segi N...lG72lxr. . . ly *. . . l rx
empat ...lF....
G73 Siklus pengeboran dengan N.../C73lz +...|Fx...
pemutusan tatal
G 81 Siklus pemboran langsung N... l G9Ll z*...lF ...
G 82 Siklus pengeboran tetap N...lG82l z+...|F...
dengan tinggal diam
G 83 Siklus pengeboran tetap N... I c83l z+ ...1r ...
dengan pembuangan tatal.
G 85 Siklus pe-reamer-an tetap N... lG85l z+.,.|F...
G 89 Siklus pe-reamer-an dengan N...lGlel z*...|F...
tinggal/diam
G 90 Pemrograman harga absolut. N.../Geo
G 91 Pemrograman harga N.../Ge1
incremental
G 92 Pergeseran titik referensi N. .. I Gezl x*.
z+...
Tabel 1.3. Perintah Keria G Code
*-rrrffrllkmn
A09 Tidak ditemukannya progr3m tersimpan di media kasetl
disket
&fO '
Sistem protelai * aktit,
penyirnpanan sehingga tidak bisa
aktif, sehinggl
All Kesalahanpembacaanlosetldi*ket
A12 Kesalahan pengecekan '
{ E }Motor Step
pada setiap eretan (sumbu & sumbu y) dan kepala tegak (sumbu z),
mempunyai suatu sistem penggerak, yang kita kenal dengan nama motor
step.
Motor step yang terpasang pada setiap sumbu ini mempunyai dimensi
dan kemampuan keria yang sama. Kapasitas dan spesifikasi dari motor
step yang menyusun mesin CNC TU 3A adalah:
1. Gerakan cepat/rapid travers (pada posisi G00) maksimal adalah 700
mm/menit.
2. Gerakan manual dengan kecepatan asutan antara 5 sampai dengan
400 mm/menit.
3. Gerakan pengoperasian terprogram dengan kecepatan asutan 2 sampai
dengan 499 mm/menit.
4. Momen putaryang mampu ditahan sebesar 0,5 Nm.
5. Rata-rata iumlah step adalah 72 langkah setiap putaran'
Ketika kita menggerakkan eretan ataupun spindel kepala tegak, baik
secara manual maupun dengan pemrograman, maka motor Step/motor
asutan akan berarus. Maka ketika kita ingin mengetikkan suatu program/
tidak diperbolehkan posisi motor step tetap berarus pada waktu tidak sedang
berproses produksi yang lama, karena akan melemahkan kemampuan
kerja dari motor step tersebut. Cara mematikannya dapat kita lakukan
dengan mengubah posisi manual menf adi posisi cnc, kemudian pada blok
00 di kolom CiM ketiklah G64. kalau pada kolom tersebut sudah terisi
suatu perintah kerja, tekanlah tombol DEL lalu ketiklah G64, Ialu tekanlah
INP. Maka lambang motor step yang aktif akan hilang karena sudah tidak
berarus.
- '',.'
t
F? r-f-is -E
r-iT->
I4
e
I il F-r-{
i-r-) A
=
I
mj=
Gambar l.l9 AdaPtor collet
=B
ffi-n
r
r---t---j
I
1. Batang-batangPencekaman
Batang-batang pencekaman langsung dipasangkan pada bagian
meja mesin CNC TU 3A. Fungsi dari batang pengekleman ini adalah
untuk mengikat suatu benda keria langsung pada bagian permukaan
meja mesin. Pada sistem ini dibutuhkan beberapa bagian pengikatan,
yang dimaksudkan agar pengikatan benda keria tidak menjadikannya
lepas saat proses pengeriaan permesinan.
;i[l.i"j,fi;
r Gambar 1.24 Setting permukaan benda kerja
Pendahuluan
l#h*;k*h Kamu?
Mesin EDM (Electrical Discharge Machine)
http:l13.bp.blogspot.comfjumat 14 januari 2010 I jam 11.00
Electrical Discharge Machine (EDM) merupakan salah satu proses permesinan non
konvensional yang berbasis komputer sebagai pengendali utamanya.
Salah satu produk yang sering dikerjakan oleb mesin EDM adalab dies dan mould
yang memiliki kekerasan yang tinggi.
Peranan dies dan mould pada proses manufaktur seperti deep drawing, forging,
pengecoran dan lain-lain sangatlah berpengaruh terutama pada kualitas ketepatan
dimensi, kepresisian dan kekasaran permukaan dies'
Asal mula EDM (Electrical Discharge Machining) adalah pada tahun 1770, ketika
ilmuwan lnggris Joseph Priestly menemukan efek erosi dari percikan arus listrik.
pada tahun 1943, ilmuwan Rusia B. Lazarenko dan N. Lazarenko memiliki ide untuk
memanfaatkan efek merusak dari percikan arus listrik untuk membuat proses yang
terkontrol untuk permesinan secara elektrik bahan konduktif.
Dengan adanya ide tersebut, proses EDM telah lahir. Lazarenko bersaudara
menyempurnakan proses dengan cara menempatkan cairan tidak konduktif di mana
percikan listrik terjadi di antara dua konduktor, cairan tersebut dinamakan dielektrik
(dielectric). Rangkaian listrik yang membuat peristiwa tersebut terjadi digunakan
sebagai nama proses ini. Pada saat ini telah banyak unit EDM yang digunakan lebih
maju daripada milik Lazarenko. Pada saat ini ada dua macam mesin EDM yaitu: EDM
konvensional (Biasanya disebut sinker EDM atau Ram EDM) dan Wire EDM.
Pengertian Pemrograman
e,
merupakan suatu kumpulan data yang
f)rogram
I dibuat dan didesain dengan suatu bahasa yang
dapat dipahami dan dijalankan oleh mesin. Bila
ditiniau dari penentuan referensi titik koordinat, CNC
Training Unit 3 Axis dapat ditinjau dalam 2 sistem
dasar, yaitu sistem pemrograman absolute/coordinat
cartesian absolute dan sistem pemrograman incremen-
talf coordinat cartesian relatiue.
1. Pemrograman Absolutf Coordinat Cartesian Absolute
Tinjauan titik nol benda kerja terhadap posisi awal cutterfwork part
zero point diinputkan pada blok 00 dengan menuliskan fungsi kode C92
(pencatatan dan penetapan posisi awal pahat terhadap titik work part zero
pointdenganformatprogram: N... I Ca2lx+... ly t....lz t.. ). Nilai
dari sumbu & y dan z selalu ditiniau dari titik work part zero point (WO)
Tiniauan penentuan titik awal yang adalah posisi awal dari cutter
terhadap sisi permukaan dari benda kerja. Ketika dihidupkan mesin
Training Unit 3A telah memposisikan diri pada program incremental,
makaformatprogram: N... lG}Ol xt. .ly*....12t...). Pada
jenis pemrograman ini, setiap langkah akhir gerakan dari cutter, menjadi
titik awal gerakan cutter berikutnya (parameter sumbu x, y dan z selalu
berantai).
Pengukuran ncremental
I Pengukuran Absolut
Pengukuran Berantai Pengukuran referensi
Pengukuran Campuran
Perhatikanlah posisi benda keria yang dilalui oleh ketiga sumbu yaitu
X, Y dan Z, bila dilihat dari posisi 3 dimensi: arah sumbu X memanjang
terhadap benda kerja, arah sumbu Y melintang terhadap benda kerja dan
arah sumbu Z vertikal terhadap benda kerja. Bila kita lihat posisi benda
kerja dari posisi atas benda kerja searah sumbu Z, maka kedudukan sumbu
akan menjadi: sumbu X arah horizontal dan sumbu Y arah vertikal.
+X
r
t
Gambar 2.3 Posisi kedudukan dalam pembacaan koordinat
sistem Pemroorama"
'!reEE
ffi
-X +x
-Y
r Gambar 2.4 Posisi titik-titik pada pembacaan koordinat absolut
1 P1 3 1
? ?2 3 3
3 P3 1 3
4 P4 1 7
5 P5 2 7
6 P6 2 9
7P7 5 9
8P8 5 8
9P9 I 8
10 P10 I 6
11 P1l 6 4
12 rr12 I 2
13 P13 I 1
10
I
d
b
5
4
New Zero New Zero
Reference 2
Reference
Point 1 Point 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Zero Reference Point
1 P0- Pt 3 1
2 P1-P2 0 2
3 P2 -P3 -2 0
4 P3-P4 o 4
5 P4-P5 1 0
6 P5-P6 0 2
7 P6-P7 3 o
8 P7-P8 0 -1
9 P8-P9 3 0
10 P9 - P10 o -2
11 P10 - P11 -2 -2
12 Pl1 - P12 .,
-2
13 P12 - P13 o -1
Tabel 2.2 Perhitungan dengan koordinat kartesian incremental
C.,Data-data Keteknikan
vs(m/meni,,-
1000
vr(i;)x
menlt
looo
n(rpm) =
, " dG"-)
F=DXfptxzn
F = Kecepatan Asutan (mm/menit)
fpt = feed per teeth (mm)
zn = jumlah gigi pisau
4. Prosedur langkah untuk menentukan dalamnya pemotongan,
besarnya diameter cutter dan gerakan penyayatan:
a. Tentukan jenis bahan benda kerja.
b. Tentukan dalamnya pemotongan (mm).
c. Tentukan diameter cutter yang digunakan (mm).
d. Tentukan besarnya gerakan penyayata nl feeding (mm/menit).
Prosedur di atas dapat juga dilakukan dengan cara penentuan
yang berbeda, yaitu tentukan besamya gerakan penyayatan, tentukan
diameter cutter yang akan digunakan dan menentukan dalamnya
pemotongan.
ab&ar Prmrogtrilan
lAr t^Art mm/rnin {
I Gambar 2.6 flk dalamnya pemotongan, diameter cutter dan feeding
5l
"
*fi*
. mm '100
d------+
rnc
* ,,
rfil
Fi
{r) (u}
D
menit).
Penulisan untuk radius pisau (misal : radius 4 mm
L
dituliskan D 400 (seperti M06 kompensasi alat
potong)
S Kecepatan (misal : 2O0 rpm ditulis S 2000) (seperti
Mo6)
7 T Tool (tool no 3 dituliskan TO 3)
8 I,I,K Parameter program lingkaran (seperti G02 dan G03)
9 L Melompat ke blok atau alamat yang dituju (seperti:
G25 dan C27)
2. Pembuatan Program
I t""-l
aa
A GOO
G01 adalah gerakan interpolasi linier yaitu gerak lurus dengan nilai
antara, yang berfungsi sebagai gerakan pembuangan tatal atau gerakan
penyayatan benda keria, perintah G01 harus diberikan masukan nilai
asutan (F). Untuk menentukan besarnya asutan dengan menggunakan
tabel grafik dapat dilihat pada bab II pada buku ini. Dengan perintah C01
kita dapat menggerakkan alat potong sef af ar dengan sumbu dan menyudut
dalam l bidang.
Format program untuk dapat menialankan perintah G01 adalah:
N... I Gotlx+.. .ly t...lr*.../F...
Contoh aplikasi penerapan G00 dan G01 pada sebuah program:
k .to,
00 MO3
01 000 o -1600 PST- PB
a2 01 6500 0 075 PB-PT
03 01 0 5000 o75 PI -P2
o4 01 -5000 0 075 ?2 -P3
05 01 0 -5000 075 P3 -V4
06 00 -1500 o 1600 P4 - PST
a7 M05
08 M30
:, ntfillli ;llrr*,fbEcrqryrryq
( c.Jcoz dan Go3
G02 adalah gerak interpolasi melingkar searah iarum jam dan G03
adalah gerak interpolasi melingkar berlawanan arah jarum iam. Pandangan
untuk menentukan posisi G02 ataupun G03 dengan melihat arah radius
terhadap sumbu z.
+X
?*{l+!!ka4qr:Ee @a
A
+X
x :lrkorllt;drngrnl,,ilq*lnrGtE t rArali.(Fial$
M17 adalah perintah pemrograman, yang berfirngsi mengembalikan
perintah ke dalam program utama.
Berikut ini, contoh skema penggunaan perintah G25 dan M17
Program sebelum blok No. 0 ( blok no. 01, 02 dan 03), disebut sebagai
program utama, sedangkan jumlah blok pada program utama disesuaikan
dengan bentuk atau konstruksi dari suatu benda kerja. Setelah dilakukan
pembacaan dari blok no. 00 sampai dengan blok no. 03, pembacaan
program masuk pada blok no. 04, maka perintah G 25 akan memanggil sub
program dengan no blok 10 (L 10), maka pembacaan program melompat
ke blok no. 10, kemudian pembacaan sub program akan ditutup dengan
perintah Mt7, sehingga pembacaan program akan berubah dari sub
program ke program utama (no. blok 05), pembacaan dilanjutkan samapi
dengan program utama ditutup dengan perintah M30.
r@@M@TTETEIGilItr@
M06 D500 s2000 2... T....
46
N@
M06 D2000 s600 T01
72 (a + b) (d + c)
ffj::I*
Tabel 3.11 Skema Program G 72 Absolute
cKe
dalaman
kantong
Tabel 3.12 Skema Program G 7 2 Incremental
, H. rSiklus Pengeboran
1. G73
Perintah Pemrograman C73, adalah suatu program siklus pengebo-
ran dengan Pemutusan tatal, eksekusi program ini dilakukan secara
h:rnr*rDes*T1
ffi
Memprogram CNC dengan menggunakan gambar dari CAD
antilogin.blogspot.comflumat 14 januai 2011 ljam 1 4.00
.4 ar\7
+ w
t-,
'p
g
s.
a
:5.
&:
,r
lLJ il ,lFaiir8lf.t1ti!:;ttlt:tt-!iai?i-r!*if::t.:,...,:1,:;t:)t.a:Lil::,;:t;t:tt.:;iif:.tv
', . jf-J xifi;-YF+-rl-:;;- 1.,".i ";ti,:
l,6q &)>:@jrr# *a**!14.1614rr4.'.d.di*e! r*l'.i&
r Gambar 2.9 Gambar CAD yang dapat diproses dengan mesin CNC
Operator mesin CNC yang akan memasukkan program pada mesin sebelumnya
harus sudah memahami gambar kerja dari komponen yang akan dibuat pada mesin
tersebut. Gambar kerja biasanya dibuat dengan cara manual atau dengan computer
menggunakan program CAD (Computer Aided Design).
Seiring dengan kemajuan teknologi di bidang komputer, maka telah dikembang-
kan suatu software yang berisi aplikasi gambar teknik dengan CAD yang sudah dapat
diminta untuk menampilkan program untuk dikerjakan dengan mesin CNC. Aplikasi
program tersebut dikenal dengan sebutan CAM (Computer Aided Manufacturing).
Software CAM pada umumnya dibuat oleh pabrik yang membuat mesin CNC dengan
tujuan untuk mengoptimalkan kinerja mesin CNC yang diprodukinya.
Dengan menggunakan software CAM, seorang operator cukup membuat gambar
kerja dari benda yang akan dibuat dengan mesin CNC pada PC. Hasil gambar kerja
dapat diekekusi secara simulasi untuk melihat pelaksanaan pengerjaan benda kerja di
mesin CNC melalui layar monitor. Apabila terdapat kekurangan atau kekeliruan, maka
dapat diperbaiki tanpa harus kehilangan bahan..!ika hasil ekekusi simulasi sudah
sesuai dengan yang diharapkan, maka program dilanjutkan dengan eksekusi program
mesin. Program mesin yang sudah jadi dapat langsung dikirim ke mesin CNC melalui
jaringan atau kabel atau ditransfer melalui media rekam.
Alur Tepi
'rA,} Pemrograman
Pada pemrograman alur tepi, cutter yang digunakan adalah End Mill
cutter 2 flute berdiameter 10 mm, material benda keria yang digunakan
adalah aluminium. Dalamnya penyayatan untuk alur tepi adalah 1 mm.
l
B.fndt{ertlralf.dircllcSfd3f.ilr}
PROGRAM ABSOLUT
00 92 -1500 0 1500
01 M03
02 00 -1500 0 -100
03 01 5000 0 -100 75
04 01 5000 5000 -100 75
05 01 0 5000 -100 75
06 01 0 0 -100 75
07 01 4250 0 -100 150
08 01 5000 750 -100 50
09 01 5000 4250 -100 1,50
10 01 4250 5000 -100 50
11 01 750 5000 -100 150
12 01 0 4250 -100 50
13 01 0 750 -100 150
14 01 750 0 -100 50
L5 00 -1500 o 1500
16 M05
L7 M3O
Tabel +.t Pemrograman absolut alur tepi
PROGRAM INCREMENXAL
o0 M03
01 00 0 0 -1600
a2 01 6500 0 0 75
03 01 0 5000 0 75
a4 01 -5000 0 0 75
05 0r 0 -5000 0 75
06 01 4250 o 0 150
u7 01 750 75A 0 s0
08 01 0 3500 0 150
I 09 01 -750 75A o 50
!a11agremr:{e4gau,f,erftr GnG TU tA
10 01 -3500 0 0 150
11 01 -750 750 0 50
12 01 0 -3500 0 150
13 01 750 -750 0 50
1,4 00 -2250 0 1600
15 M05
16 M30
Tabel 4.2 Pemrograman incremental alur tepi
B. ,Pemrograman Plus
,tl
I Gambar 4.3 Skema pandangan samping alat potong terhadap benda keria (Plus)
PROGRAM ABSOLUT
00 92 -1500 0 1500
01 M03
02 00 -1500 0 -100
03 01 5000 0 -100 75
a4 01 5000 5000 -100 75
05 01 0 5000 -100 75
06 01 0 0 -100 75
07 00 0 0 200
08 00 2500 r250 200
09 01 2500 1250 -100 15
10 01 2500 3754 -100 50
11 00 7250 3750 200
L2 00 3750 2504 200
13 01 3750 250A -100 15
L4 01 1250 2500 -100 50
15 00 t250 2500 1500
16 00 -1500 0 1500
L7 MO5
18 M30
Tabel 4.3 Pemrograman absolut plus
00 Mo3
01 00 0 0 -1600
02 01 6so0 0 0 75
03 01 0 5000 0 75
04 01 -5000 0 0 75
05 01 0 -5000 0 75
06 00 0 0 300
07 00 25AA 1250 0
08 01 0 0 -300 15
09 01 0 2500 0 50
10 00 0 0 300
11 00 r25A -1250 0
L2 01 0 0 -300 t5
1,3 01 -2500 0 0 50
L4 00 o 0 1600
15 00 -2754 -2500 0
16 M05
t7 M30
Tabel 4.4 Pemrograman incremental plus
: C. Pemrograman Silang
b
r Gambar 4.6 Skema pandangan atas alat potong terhadap benda kerjh (silang)
PROGRAM ABSOLUT
N@EErErmmrtrrailtrrEt@
00 92 -1500 0 1500
01 M03
a2 00 -1500 0 200
03 00 1000 1000 200
04 01 1000 1000 -100 15
05 01 4000 4000 -100 50
06 00 4000 4000 200
07 00 1000 4000 200
08 01 1000 4000 -100 15
PROGRAM INCREMENXAL
00 M03
01 00 0 0 -1300
02 00 2500 1000 0
03 01 0 0 -300 15
a4 01 3000 3000 0 50
05 00 0 0 300
060 -3000 0 0
07 01 0 0 -300 15
08 01 3000 -3000 0 50
09 00 0 0 1600
10 00 -5500 -1000 0
11 M05
12 M30
I Gambar 4.8 skema pandangan atas alat potong terhadap benda keda (lingkaran)
PROGRAM ABSOLUT
00 92 -1500 0 1500
01 M03
02 00 -1500 0 -100
03 01 5000 0 -100 75
04 01 5000 5000 -100 75
05 01 0 5000 -100 75
06 01 0 0 -100 75
07 01 4200 0 -100 150
08 03 5000 800 -100 50
PROGRAM INCREMENIAL
00 M03
01 00 0 0 -1600
a2 01 6500 o0 75
03 01 0 .5000 0 75
04 01 -5000 00 75
05 01 0 -5000 0 75
06 01 4200 00 150
07 03 800 800 0 150
08 01 0 3400 0 150
09 03 -800 800 0 50
10 01 -3400 00 150
lt 03 -800 -800 0 50
12 01 0 -3400 0 r50
r G-mbar 4-9 Skema pandangan samping alat potong terhadap brndlakrr'ia (cub rrurine)
frefrm{:frlrr*GrcT!4*,
I Gambar 4.10 Skema pandangan atas alat potong terhadap benda keria (sub routine)
00 92 -1500 0 1500
01 M03
a2 00 250 250 1500
03 00 250 250 200
o4 25 115
05 00 2750 250 200
06 25 Ll5
07 00 475A 4750 200
08 25 Ll5
09 00 2250 4750 200
10 25 Ll5
11 o0 2754 4750 1500
t2 oo -1500 0 1500
13 M05
L4 M30
15 91
16 0l 0 0 -250 15
t7 01 2000 0 0 75
IE
18 01 -1000 2000 0 50
19 01 -1000 -2000 0 50
20 00 0 0 250
2L 90
22 M17
23
24
25 91
26 01 0 0 -250 15
27 01 -2000 0 0 75
28 01 1000 -2000 0 50
29 01 1000 2000 0 50
30 00 0 0 250
31 90
32 M17
PROGRAM INCREMENTAL
23 01 -2000 0 075
24 01 1000 -2000 050
25 01 1000 2000 050
26 000 0 250
27 M17
Thbel 4.10 Pemrograman incremental (sub routine)
r Gambar 4.ll Skema pandangan samping alat potong terhadap benda kerfa
(sub routine < 9O deraiat)
PROGRAM ABSOLI.IT
Iil@lrE[ErrurEr@rtrrErElE]rEr
00 92 -1000 0 500
01 M03
02 00 250 250 500
03 00 250 250 100
04 25 Ll6
05 00 2750 2750 100
06 25 Ll6
07 00 2750 250 100
08 25 L29
09 00 250 2750 100
10 25 L29
11 00 250 2750 500
L2 00 -1000 0 500
13 M05
L4 M3O
15
16 91
L7 01 0 0 -150 15
18 01 1732 00 75
19 03 268 1000 0 50
20 M99 I 1732 I1000 K0
PROGRAM INCREMENTAL
00 M03
01 00 1250 250 0
02 00 0 0 -400
03 25 L15
a4 00 2500 -2500 0
05 25 L15
06 00 0 -2500 0
a7 25 L26
08 00 -2500 2500
'1,....9:i
P"-ro gram an Kantong Kotak
I Gambar 4.14 Skema pandangan atas alat Potong terhadap benda keria (kantong kotak)
PROGRAM ABSOLUT
00 92 -1500 0 1500
01 M03
02 00 -1500 0 -100
03 01 5000 0 -100 75
04 01 5000 5000 -100 75
05 01 0 5000 -100 75
06 0t 0 0 -100 75
a7 01 420A 0 -100 150
08 03 5000 800 -100 50
PROGRAM INCREMENIAL
00 M03
01 00 0 0 -1600
02 01 6500 0 0 75
03 01 0 5000 0 75
04 01 -5000 0 0 75
05 01 0 -5000 0 75
06 01 4200 0 0 150
07 03 800 800 0 150
0B 01 0 3400 0 150
09 03 -800 800 0 50
t0 01 -3400 0 0 150
11 03 -800 -s00 0 50
L2 01 0 -3400 0 150
13 03 800 -B00 0 50
74 00 0 0 300
15 00 700 1500 0
!
Mesin CNC saat ini semakin canggih. Setelah dikenal mesin CNC 2 Axis dan tiga
Axis sekarang telah berevolusi menjadi mesin CNC multi Axis. Pemrograman mesin
cNC menjadi mudah karena sudah kompatibel dengan program cAD. Mesin-mesin
CNC multi axis dibangun untuk menjawab tantangan di dunia manufaktur modern.
Dengan mesin cNC, ketelitian suatu produk dapat dijamin hingga 1/,l00 mm lebih,
pengerjaan produk massal dengan hasil yang sama persis dan waktu permesinan yang
cepat.
il
i
I
CNC TU 3A C omputer N umerically Controlled3 fucis
Axis Sumbu
Frais suatu mesin perkakas yang digunakan untuk
menyayat benda kerja dengan menggunakan alat
potong berupa cutter yang mempunyai sisi potong
yang banyak dengan gerak utama spindel berputar.
VMC Vertical Milling Compuur
G GO/perintah keria
M Miscellaneous/perintah tambahan/pengganti
Spinille Bagian yang dihubungkan dengan motor melalui
perantaraan sabuk V
Cutter AIat potong benda keria yang berupa pisau dan
mempunyai sisi potongyang lebih dari satu.
Absolute Sistem koordinat yang didasarkan pada satu tirik
pusat acuan perhitungan titik-titik ialannya alat
potong.
Incremental Sistem koordinat di mana acuannya adalah titik
akhir suatu langkah, dijadikan titik awal untuk
langkah berikutnya.
RapiilTravers Gerakan cepat pada perintah G00, yaitu gerakan
tanpa penyayatan, maksimal kecepatan gerakan
adalah 700 mm/menit.
MillingTapn Slide Bagian yang terdapat di dalam kepala tegak,
{ berbentuk tirus, yang berfungsi meniepit adaptor
sebagai pemegang alat potong.
Collet Suatu alatyang digunakan untuk memegang tangkai
alat poton& agar tidak teriadi luka pada tangkai alat
potong tersebut. Ukuran collet ini menyesuaikan
dengan diameter cuttcr yang digunakan.
Shr,ll enil mill arbor |enis adaptor yang digunakan untuk memegang
di tengahnyal
i
a! I
T.ili,rr
A I
absolute 19,34, 40, 45, 47, 50, incremental ll, 12, 19,20,22,23,
52,55,58,61 3r,33, 40, 46, 48,50,53,56,
au(ls 63 62
C M
carbida 24 milling taper slide 15
CNC TU 3A 1, 2,3, LO, Ll, 14,15, motor step 14, 15
16, 27, iv,2, 4, 43 R
collet 15, L6
cutter 10, 15, 20,25,26,27,38, rapid travers 14
39,44,46,48 S
cutting speed 27
'} shell end mill arbor 15, 16
spindle 5,39
feeding 25,26 T
frais 1, 3, 4,lO,12, 14, 16,25,28,
40 titik referensi 12
H V
HSS 24 VMC 2, 15