TENTANG
PERUBAHAN PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA
KONSTRUKSI NASIONAL NOMOR 05 TAHUN 2011 TENTANG
TATA CARA REGISTRASI ULANG, PERPANJANGAN MASA
BERLAKU DAN PERMOHONAN BARU SERTIFIKAT TENAGA
KERJA TERAMPIL KONSTRUKSI
PERATURAN
LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL
NOMOR : 5 TAHUN 2013
TENTANG
PERUBAHAN KEDUA PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA
KONSTRUKSI NASIONAL NOMOR 05 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA
REGISTRASI ULANG, PERPANJANGAN MASA BERLAKU DAN PERMOHONAN BARU
SERTIFIKAT TENAGA KERJA TERAMPIL KONSTRUKSI
Menimbang
:
Mengingat
:
1.
2.
Memperhatikan :
3.
Keputusan
Menteri
Pekerjaan
Umum
Nomor
223/KPTS/M/2011 tentang Penetapan Organisasi dan
Pengurus Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional
Periode 2011-2015.
4.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
PASAL I
Semua frasa LPJK Daerah sebagaimana tertulis pada Pasal 1 Nomor 1 huruf b, Pasal 5
ayat (1) dan ayat (2), Pasal 7 ayat (1) dan ayat (3), Pasal 8 ayat (7), Pasal 9 ayat (1), ayat
(4), ayat (5) dan ayat (6), Pasal 10 ayat (1) dan ayat (2), Pasal 13 ayat (6), Pasal 14 ayat
(1), Pasal 15 ayat (1), Pasal 17 ayat (1), Pasal 18 ayat (8) huruf a, huruf b dan huruf c,
ayat (9) huruf a dan huruf b, Pasal 19 ayat (2), Pasal 22 ayat (1) dan ayat (2), Pasal 23
ayat (1), Pasal 24 ayat (2),ayat (7), dan ayat (8), Pasal 25 ayat (2) huruf b, Pasal 27 ayat
(2), ayat (3), ayat (4) dan ayat (5), Pasal 28 ayat (7), Lampiran 1, Lampiran 7, Lampiran
8, Lampiran 9, Lampiran 10, Lampiran 11, Lampiran 12, Lampiran 13, Lampiran 14,
Lampiran 15, Lampiran 18, Lampiran 19, Lampiran 20, Lampiran 21, Lampiran 24-1a,
Lampiran 24-1c, Lampiran 24-1d, Lampiran 24-1e, Lampirann 24-1f, Lampiran 24-2,
Lampiran 24-3 diubah menjadi LPJK Provinsi.
PASAL II
Semua frasa STI-LPJK sebagaimana tertulis pada judul BAB IV, Pasal 20 ayat (1) dan
ayat (3), Pasal 22, ayat (1) dan ayat (2), Lampiran 3 dan Diagram diubah menjadi SIKILPJK Nasional.
PASAL III
Pasal 2
(1) Peraturan LPJK ini dimaksudkan sebagai ketentuan yang wajib dipatuhi oleh
semua pihak yang terkait dengan registrasi tenaga kerja terampil konstruksi.
(2) Peraturan LPJK ini ditujukan untuk mewujudkan tertib pelaksanaan registrasi
tenaga kerja terampil konstruksi sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan LPJK.
3. Ketentuan Pasal 7 ayat (2) huruf a diubah, sehingga keseluruhan Pasal 7 berbunyi
sebagai berikut:
Pasal 7
(1) Pemohon melalui Asosiasi Profesi atau Institusi Diklat mengajukan permohonan
SKTK secara tertulis kepada LPJK Nasional/Provinsi dengan menggunakan
formulir sebagaimana pada Lampiran 1
(2) Permohonan SKTK dilengkapi dengan lampiran sebagai berikut:
a. Fotocopy Ijazah yang dilegalisasi oleh Lembaga Pendidikan yang menerbitkan
ijazah, kantor pos, notaris atau asosiasi profesi/Institusi Diklat penerima
permohonan dengan ketentuan latar belakang pendidikan Pemohon harus
sesuai dengan kompetensi yang dimohonkan.
b. Daftar Pengalaman Kerja yang sesuai dengan klasifikasi/subklasifikasi
kompetensi kerja Pemohon yang terstruktur dengan menggunakan formulir
sebagaimana pada Lampiran 2 yang ditandatangani oleh pemohon dengan tinta
warna biru dan tidak boleh menggunakan scan.
c. Fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP) Pemohon yang masih berlaku.
d. Surat Pernyataan dari Pemohon yang menyatakan bahwa seluruh data dalam
dokumen yang disampaikan adalah benar dengan menggunakan formulir
sebagaimana pada Lampiran 3.
(3) Dalam hal Pemohon adalah tenaga kerja asing, selain persyaratan permohonan
SKTK sebagaimana disebutkan pada ayat (2), Pemohon wajib melampirkan
dokumen tambahan sebagai berikut :
a. Surat permohonan registrasi tenaga kerja asing sesuai Lampiran 4 yang
diajukan langsung ke LPJK Nasional atau LPJK Provinsi.
b. Fotocopy paspor Pemohon yang masih berlaku
Kedutaan/Perwakilan negaranya di Indonesia.
yang
dilegalisasi
oleh
c. Fotocopy Surat Keterangan Ijin Kerja Pemohon dari Kementerian Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Republik Indonesia yang telah dilegalisasi.
d. Fotocopy Visa Kerja Pemohon yang sudah dilegalisasi oleh Kantor Imigrasi
setempat.
e. Surat Rekomendasi dari Perusahaan di mana Pemohon bekerja di Indonesia
f. Surat Rekomendasi dari Asosiasi Profesi yang ada di Indonesia di mana
pemohon menjadi anggotanya.
Pasal 12
(1) Pemohon melalui Asosiasi Profesi atau Institusi Diklat dapat mengajukan
permohonan perpanjangan masa berlaku SKTK secara tertulis kepada LPJK
dengan menggunakan formulir pada Lampiran 15
(2)
SKTK yang diterbitkan setelah tanggal 30 September 2011 sampai dengan tanggal
29 Nopember wajib dilakukan registrasi ulang.
(3) SKTK yang diterbitkan sebelum tanggal 30 September 2011 dan masih berlaku
wajib dilakukan registrasi ulang.
(4) Pemohon registrasi ulang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
mengajukan permohonan registrasi ulang SKTK yang telah diterbitkan kepada
LPJK Provinsi dengan menggunakan formulir pada Lampiran 15
(5) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) atau ayat (4) dilengkapi dengan
lampiran :
a.
b.
yang ditandatangani oleh Pemohon dengan tinta warna biru dan tidak boleh
menggunakan scan;
c.
d.
Surat Pernyataan dari Pemohon yang menyatakan bahwa seluruh data dalam
dokumen yang disampaikan adalah benar dengan menggunakan formulir
sebagaimana tercantum pada Lampiran 3;
e.
f.
SKTK asli yang dimintakan perpanjangan masa berlaku atau registrasi ulang.
(6) Dalam hal Pemohon adalah tenaga kerja asing, selain persyaratan permohonan
registrasi ulang atau perpanjangan SKTK sebagaimana disebutkan pada ayat (5),
Pemohon wajib melampirkan dokumen tambahan sebagai berikut :
a.
b.
Fotocopy Surat Keterangan Ijin Kerja Pemohon dari Kementerian Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Republik Indonesia yang telah dilegalisasi;
c.
Fotocopy Visa Kerja Pemohon yang sudah dilegalisasi oleh Kantor Imigrasi
setempat;
d.
e.
f.
g.
h.
Daftar pengalaman sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b, yang telah
dilegalisir oleh Asosiasi Profesi Pemohon.
yang
(7) Dalam hal permohonan perpanjangan masa berlaku SKTK diajukan kepada LPJK
Provinsi yang berbeda dengan LPJK Provinsi yang melakukan registrasi terdahulu,
LPJK Provinsi penerima permohonan wajib memproses pengajuan tersebut dengan
ketentuan sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.
(8) Dalam hal pemohon perpanjangan masa berlaku SKTK pindah keanggotaan
asosiasi, pengajuan permohonan dapat disampaikan kepada LPJK Provinsi melalui
asosiasi penerima kepindahan keanggotaan pemohon dengan ketentuan bahwa
berkas permohonan wajib dilengkapi dengan:
a. Surat Pernyataan Pengunduran Diri Keanggotaan Asosiasi dari Pemohon; dan
b. Surat Keterangan dari Asosiasi penerima kepindahan keanggotaan yang
menyatakan bahwa pemohon telah menjadi anggotanya.
Pasal 16
(1) Klasifikasi/Sub-Klasifikasi/Sub-sub
Klasifikasi
Keterampilan
Kerja
Jasa
Konstruksi diberikan didasarkan pada Klasifikasi/Sub-Klasifikasi/Sub-sub
Klasifikasi Keterampilan Kerja Konstruksi sesuai ketentuan sebagaimana
tercantum pada Lampiran 22.
(2) Klasifikasi/Sub-Klasifikasi/Sub-sub
Klasifikasi
Keterampilan
Kerja
Konstruksi yang dapat diberikan kepada Pemohon didasarkan
Klasifikasi/Sub-Klasifikasi/Sub-sub
Klasifikasi
Keterampilan
Kerja
Konstruksi yang menjadi kewenangan Asosiasi Profesi atau Institusi Diklat
bersangkutan.
Jasa
pada
Jasa
yang
(3) Pemegang SKTK dapat mengajukan perubahan Klasifikasi/Sub-Klasifikasi/Subsub Klasifikasi Keterampilan Kerja dan perubahan kualifikasi secara tertulis
melalui Asosiasi Profesi atau Institusi Diklat kepada LPJK Provinsi;
(4) Seluruh proses permohonan sebagaimana pada ayat (3) tersebut di atas harus
dilakukan verifikasi dan validasi serta penilaian Klasifikasi/Sub-Klasifikasi/Subsub Klasifikasi Keterampilan dan peningkatan kualifikasi mengikuti ketentuan
Pasal 7, Pasal 8, Pasal 9, dan Pasal 10.
(6) Biaya Pengembangan Jasa Konstruksi untuk perubahan data tenaga kerja
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebesar Rp 25.000,- (dua puluh lima
ribu Rupiah).
(7) Pembagian penerimaan penerimaan biaya pengembangan jasa konstruksi untuk
permohonan SKTK baru sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah sebagai
berikut:
a. untuk LPJK Nasional sebesar Rp 5.000,- (lima ribu Rupiah) dan LPJK Daerah
sebesar
Rp 20.000,- (dua puluh ribu Rupiah) untuk penerimaan atas
penerbitan SKTK dengan Kualifikasi Tingkat III;
b. untuk LPJK Nasional sebesar Rp 10.000,- (sepuluh ribu Rupiah) dan LPJK
Daerah sebesar Rp 40.000,- (empat puluh ribu Rupiah) untuk penerimaan atas
penerbitan SKTK dengan Kualifikasi Tingkat II; dan
c. untuk LPJK Nasional sebesar Rp 20.000,- (dua puluh ribu Rupiah) dan LPJK
Daerah sebesar Rp 55.000,- (lima puluh lima ribu Rupiah) untuk penerimaan
atas penerbitan SKTK dengan Kualifikasi Tingkat I.
(8) Pelaksanaan pembayaran biaya pengembangan jasa konstruksi sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), ayat (3), ayat (4), ayat (5), ayat (6), dan ayat (7) dilakukan
sebagai berikut :
a. penerimaan biaya pengembangan jasa konstruksi sebagaimana dimaksud pada
ayat (2), ayat (3), ayat (4), ayat (5), dan ayat (7) disetorkan langsung oleh
Asosiasi Profesi atau Institusi Diklat melalui rekening LPJK Nasional/Daerah
sesuai dengan pembagiannya; dan
b. penggantian biaya penggantian cetak blanko SKTK sebagaimana dimaksud pada
ayat (7) disetorkan langsung oleh LPJK Daerah kepada LPJK Nasional melalui
rekening LPJK Nasional.
Pasal III
Peraturan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional ini mulai berlaku pada
tanggal ditetapkan.
DITETAPKAN DI
PADA TANGGAL
: JAKARTA
: 15 Januari 2013
Wakil Ketua I
Wakil Ketua II
DAFTAR LAMPIRAN
PERATURAN
LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL
NOMOR : 5 TAHUN 2013
TENTANG
PERUBAHAN KEDUA PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA
KONSTRUKSI NASIONAL NOMOR 05 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA
REGISTRASI ULANG, PERPANJANGAN MASA BERLAKU DAN PERMOHONAN BARU
SERTIFIKAT TENAGA KERJA TERAMPIL KONSTRUKSI
Lampiran 22
LAMPIRAN 22
KLASIFIKASI BIDANG / SUB BIDANG
KETERAMPILAN TENAGA KERJA
No
Bidang / Sub-bidang
Nomor
Kode
Keterangan
ARSITEKTUR
TA
1.
003
2.
004
3.
005
4.
006
5.
007
6.
008
7.
009
8.
011
9.
012
10.
013
11.
014
12.
015
13.
016
14.
017
15.
018
16.
019
17.
020
18.
021
19.
022
20.
023
21.
024
22.
025
23.
026
24.
027
25.
028
26.
029
27.
030
28.
031
29.
032
30.
Teknisi Kaca
033
31.
034
10
No
Bidang / Sub-bidang
Nomor
Kode
Keterangan
SIPIL
TS
1.
003
2.
004
3.
005
4.
006
5.
007
6.
008
7.
009
8.
010
9.
011
10.
012
11.
013
12.
014
13.
015
14.
016
15.
017
16.
018
17.
019
18.
020
19.
021
20.
022
21.
023
22.
024
23.
025
24.
026
25.
027
26.
028
27.
029
28.
030
29.
031
30.
032
31.
Pelaksana Bendungan
033
32.
Pelaksana Terowongan
034
33.
035
34.
Pengawas Bendungan
036
35.
037
36.
038
37.
040
38.
041
39.
Tekisi Pengerukan
042
40.
043
11
No
Bidang / Sub-bidang
Nomor
Kode
Keterangan
41.
044
42.
045
43.
046
44.
047
45.
048
46.
049
47.
050
48.
051
49.
052
50.
053
51.
054
52.
055
53.
056
54.
057
55.
058
56.
059
57.
060
58.
061
59.
062
60.
063
61.
064
62.
065
63.
Teknisi Geoteknik
066
MEKANIKAL
TM
1.
003
2.
Operator Bulldozer
004
3.
005
4.
006
5.
007
6.
008
7.
009
8.
010
9.
011
10.
012
11.
013
12.
014
13.
Operator Backhoe
015
14.
016
15.
017
16.
018
17.
019
12
No
Bidang / Sub-bidang
Nomor
Kode
Keterangan
18.
Operator Forklif
020
19.
021
20.
022
21.
023
22.
024
23.
025
24.
026
25.
027
26.
028
27.
029
28.
030
29.
031
30.
032
31.
033
32.
034
33.
035
34.
036
35.
037
36.
038
37.
039
38.
040
39.
041
40.
042
41.
043
42.
044
43.
045
44.
046
45.
047
46.
048
47.
049
48.
050
49.
051
50.
052
51.
053
52.
054
53.
055
54.
056
55.
057
56.
058
57.
059
13
No
Bidang / Sub-bidang
Nomor
Kode
Keterangan
ELEKTRIKAL
TE
1.
021
2.
022
3.
024
4.
055
5.
057
6.
058
7.
059
8.
060
9.
061
TATA LINGKUNGAN
TT
1.
001
2.
002
3.
003
4.
Tukang Sanitary
004
5.
005
6.
006
7.
007
8.
008
9.
009
10.
011
11.
012
12.
013
13.
014
14.
015
15.
Tukang Plambing
016
16.
Mandor Plambing
017
17.
018
18.
019
19.
020
20.
021
21.
022
22.
023
23.
024
24.
Teknisi Sondir
025
25.
026
14
No
Bidang / Sub-bidang
Nomor
Kode
Keterangan
LAIN-LAIN
TL
1.
002
2.
Quantity Surveyor
003
3.
005
4.
006
5.
007
6.
Mandor Tanah
008
7.
009
15