2. LIMBAH CAIR
Limbah cair yang dihasilkan dari PG Madukismo ada yang dimanfaatkan kembali
menjadi bahan baku pembuatan alcohol dan spiritus namun adapula yang dialirkan ke sungai
setelah dilakukan degradasi polutan sehingga lebih aman untuk lingkungan
- Limbah Cair Tetes sebagai Alkohol
Limbah cair tetes yang dihasilkan dari proses pengolahan tebu menjadi gula
dimanfaatkan PG. Madukismo sebagai alkohol. Alkohol yang diproduksi di P.S Madubaru
merupakan alkohol jenis etanol. Pembuatan alkohol ini merupakan salah satu upaya P.S
Madubaru untuk mengolah limbah. Alkohol dapat digunakan sebagai campuran kosmetik dan
industri farmasi. Tetes tebu sebelum menjadi alkohol akan mengalami tahap-tahap pengolahan.
Hasil akhir dari proses produksi alkohol adalah etanol yang memiliki kadar yang tinggi
yakni berkisar antara 94%-96%. Proses pengolahan limbah tetes ini selain dapat menyelamatkan
lingkungan dari pencemaran, juga dapat menghasilkan income untuk PG. Madukismo.
Adonan yang telah selesai diragikan , dipisahkan alkoholnya (disuling) didalam pesawat
penyulingan yang terdiri dari 4 kolom dan penyulingan dilakukan dengan mengunakan tenega
uap dengan tekanan 0,5 kg/cm2 suhu 120C. Adapun pada tahap akhir penyulingan akan
menghasilkan alkohol murni dengan kadar 95%.
- Limbah cair yang tidak dapat diolah
Seluruh limbah cair yang tidak dapat diolah akan dikumpulkan ke kolam equalisasi
kemudian dialirkan kedalam bak penampungan yang terdiri dari :
a. Bak sedimentasi : digunakan sebagai penampungan sementara sebelum dialirkan ke bak
bakteri, didalamnya terdapat bakteri yang dorman.
b. Bak bakteri : terdapat bakteri Inola 22 yang berfungsi untuk mendegradasi polutan yang
terdapat
dalam
limbah
cair.
Hasilnya
akan
dialirkan
ke
sungai
Bedong
3. LIMBAH GAS
a. Gas belerang ( Sulfur )
Limbah berupa bau belerang yang dihasilkan selama proses pembuatan gula dan spiritus.
dikumpulkan oleh gas collector yang berupa cerobong asap yang dilengkapi filter sehingga kadar
belerang atau sulfur yang dikeluarkan dalam batas normal.
b. Bau busuk
Bau busuk lain yang dihasilkan dari proses pembuatan gula dan spiritus diminimalisir
dengan menggunakan local exhaust van yang kemudian dikeluarkan melalui ventilasi.
c. Uap-uap panas
Uap-uap panas yang dikeluarkan dari proses evaporasi dialirkan keluar lewat ketel uap.
Uap ini tidak berbahaya bagi lingkungan karena merupakan hasil evaporator dari bagian
pemasakan.