Anda di halaman 1dari 63

Disampaikan oleh :

Kepala Biro Perencanaan


pada Acara
Rapat Koordinasi Nasional Program Penempatan dan Pemberdayaan Tenaga Kerja
Tahun 2015

TOPIK BAHASAN
I.
II.

PENDAHULUAN

VISI, MISI, AGENDA, SASARAN, TUJUAN


DAN PROGRAM PEMBANGUNAN
III. ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA
REGULASI DAN KERANGKA KELEMBAGAAN
IV. KERANGKA PENDANAAN DAN SASARAN
KINERJA
V. ALOKASI ANGGARAN TAHUN 2015
VI. PENYUSUNAN RKP & PAGU
INDIKATIF
TAHUN
2016
VII.
EVALUASI
PELAKSANAAN
KEGIATAN TAHUN 20
2
VIII. PENUTUP

KONDISI KETENAGAKERJAAN
TAHUN 2014MASALAH(Dalam Juta o
ANGKATA
N KERJA

PENGANGGUR
TERBUKA

< SD (5,94%)
: 3,04%
7,24
SMP
:
SMA

7,15%

:
9,55%
SMK
: 11,24%
D I/II/III
:
6,14%
UNIV
:
5,65%

121,87

BEKERJA
114,63 (94,06%)
< SD
(47,07%)
SMP
(17,75%)
SMA
(16,21%)
SMK
( 9,18%)

: 53,96

PERTANIAN
:
38,97 (34,00%)
INDUSTRI
:
: 20,35
15,26 (13,31%)
BANGUNAN
:
: 18,58
7,28 ( 6,35%)
PERDGANGAN : 24,83
: 10,52
(21,66%)
ANGKUTAN
:
Sumber : BPS, Sakernas Agustus
5,11 ( 4,46%)

UTAMA
KETENAGAKE
RJAAN
BEKERJA
TIDAK
PENUH
(<34
jam/mg)
35,77

(31,20%)
BEKERJA
PENUH
(>34
jam/mg)
78,86
(68,80%)

PARUH
WAKTU
26,09
(72, 94%)
SETENGA
H
PENGANG
GUR
9,68
(27,06%)

PERSENTASE PENDUDUK MISKIN DAN INDEK


S KEDALAMAN KEMISKINAN 2009-2013

PRODUKTIVITAS PER JAM KERJA MENURUT


NEGARA
TAHUN 2013

PERMASALAHAN UTAMA PASAR KERJA


DI INDONESIA

Sumber : World Economic


Forum 2014

ARAH PEMB. RPJPN 2005-2025 (RPJMN-3


(Berdasarkan
UU Nomor 17 Tahun 2007)
2015-2019)
Visi Pembangunan 2005-2025 INDONESIA YANG MANDIRI,
MAJU, ADIL DAN MAKMUR
RPJM TAHAP KE 3
(2015-2019)
Memantapkan
pembangunan secara
menyeluruh di
berbagai bidang
dengan menekankan
pencapaian daya saing
kompetitif
perekonomian
berlandaskan
keunggulan sumber

10

MISI

VISI
TERWUJUDNYA
INDONESIA
YANG
BERDAULAT,
MANDIRI DAN
BERKEPRIBADIA
N
BERLANDASKAN
GOTONG
ROYONG

1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu


menjaga kedaulatan wilayah, menopang
kemandirian ekonomi dengan mengamankan
sumber daya maritim, dan mencerminkan
kepribadian
Indonesia
sebagai
negara
kepulauan.
2. Mewujudkan
masyarakat
maju,
berkeseimbangan
dan
demokratis
berlandaskan Negara Hukum.
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas aktif
dan memperkuat jati diri sebagai negara
maritim
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia
yang tinggi, maju dan sejahtera
5. Mewujudkan Indonesia yang berdaya saing
6. Mewujudkan
Indonesia
menjadi
negara
maritim yang mandiri, maju, kuat, dan
berbasiskan kepentingan nasional
11

NAW
A
CITA

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi


segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada
seluruh warga negara
2. Membangun tata kelola pemerintahan yang bersih,
efektif, demokratis dan terpercaya
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan
memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka
negara kesatuan
4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan
reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas
korupsi, bermartabat dan terpercaya
5. Meningkatkan kualitas hidup Manusia Indonesia
6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing
di Pasar Internasional
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan
sektor-sektor strategis ekonomi domestik
8. Melakukan revolusi karakter bangsa
9. Memperteguh Ke-bhineka-an dan memperkuat restorasi
12
sosial Indonesia

Memantapkan pembangunan secara


menyeluruh di berbagai bidang
dengan menekankan pencapaian
daya saing kompetitif
perekonomian, berlandaskan
keunggulan sumber daya alam dan
sumber daya manusia berkualitas,
serta kemampuan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang terus meningkat.
13

1.Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan


Berkelanjutan
2.Meningkatkan Pengelolaan dan Nilai Tambah Sumber
Daya Alam (SDA) Yang Berkelanjutan
3.Mempercepat pembangunan infrastruktur untuk
pertumbuhan dan pemerataan
4.Peningkatan kualitas lingkungan hidup, Mitigasi
bencana alam dan perubahan iklim
5.Penyiapan Landasan Pembangunan yang Kokoh
6.Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia dan
Kesejahteraan Rakyat Yang Berkeadilan
7.Mengembangkan dan Memeratakan Pembangunan
Daerah.
14

E. AGENDA DAN SASARAN


PEMBANGUNAN
BIDANG
KETENAGAKERJAAN
TEMA
PEMBANGUNAN

PEMBANGUNAN YANG KUAT, INKLUSIF DAN


BERKELANJUTAN

AGENDA
PEMBANGUNAN

SASARAN
PEMBANGUNAN

1. Penguatan Faktor Utama


Pembangunan Ekonomi melalui
Peningkatan Daya Saing Tenaga Kerja;
2. Memperbaiki Iklim Ketenagakerjaan
dan Menciptakan Hubungan Industrial
yang Harmonis.
3. Memperluas Cakupan Kepesertaan
1. Jaminan
TingkatSosial
pengangguran
terbuka
Ketenagakerjaan.

diharapkan sebesar 4,0 - 5,0


persen pada tahun 2019.
2. Memfasilitasi kesempatan kerja
sebesar 10 juta selama 5 (lima)

15

AGENDA PRIORITAS PEMBANGUNAN KESATU (NAWA CITA)


:
Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa
dan memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara
melalui perlindungan Hak dan Keselamatan Pekerja Migran.

AGENDA PRIORITAS PEMBANGUNAN KEENAM


(NAWA CITA) :
Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di
pasar
internasional
yang
dilakukan
melalui
peningkatan daya saing tenaga kerja.
16

SASARAN MAKRO EKONOMI TAHUN 2019


URAIAN

2014

2015

2016

2017

2018

2019

5,1

5,8

6,6

7,1

7,5

8.0

PDB Per Kapita (juta


rupiah)

43,40

47,80

52,69

58,49

64,72

72,22

Penurunan Kemiskinan
(%);

10,96

9,510,5

9,010,0

8,59,5

7,58,5

7,08,0

5,9

5,55,8

5,25,5

5,05,3

4,65,1

4,05,0 17

Pertumbuhan Ekonomi
(%);

Pengangguran (%)

H. Sasaran Bidang
Ketenagakerjaan
1. Tingkat pengangguran terbuka diperkirakan
sebesar 4,0-5,0 persen pada th 2019.
2. Menciptakan kesempatan kerja sebesar 10 juta
selama 5 (lima) th.
3. Terciptanya perubahan struktur tenaga kerja
secara bertahap dari sektor/sub-sektor lapangan
usaha yang produktivitasnya rendah ke sektor/subsektor yang produktivitasnya tinggi;
4. Meningkatnya jumlah pekerja formal;
5. Meningkatkan jumlah pekerja di sektor industri
manufaktur padat pekerja;
6. Meningkatkan jumlah tenaga profesional dan

18

Lanjutan

8. Tersedianya program perlindungan sosial bagi


pekerja;
9. Tersedianya kebijakan pengupahan sebagai
payung hukum;
10.Terciptanya hubungan industrial yang harmonis
antara serikat pekerja dan pengusaha;
11.Diterapkannya prinsip-prinsip musyawarah untuk
mufakat di perusahaan besar;
12.Meningkatnya kepatuhan perusahaan dalam
penerapan standar ketenagakerjaan utama;
13.Tersedianya informasi pasar tenaga kerja yang
efektif untuk menghubungkan antara pencari
19

Lanjutan

15.Menurunnya jumlah pekerja migran yang


menghadapi masalah hukum di dalam dan luar
negeri;
16.Terwujudnya mekanisme rekrutmen dan
penempatan yang melindungi pekerja migran;
17.Meningkatnya pekerja migran yang memiliki
keterampilan dan keahlian yang sesuai dengan
kebutuhan pasar;
18.Meningkatnya peran daerah dalam pelayanan
informasi pasar kerja dan pelayanan rekrutmen
calon pekerja migran;
19.Tersedianya regulasi yang memberi perlindungan

20

Lanjutan

20.Terselenggaranya prinsip-prinsip
penyelenggaraan jaminan sosial;
21.Terselanggaranya keadilan sosial dalam
penyelenggaraan jaminan sosial bagi seluruh
masyarakat;
22.Peningkatan jumlah peserta jaminan sosial bagi
pekerja.PESERTA JAMINAN
SASARAN
SOSIAL BAGI PEKERJA
URAIAN

Pekerja Formal

Pekerja

2014 2015 2016 2017 2018


29,5
juta

6%

23,5
%

45%

1,3

1%

2,5% 4,5%

2019

70,5
%

100%
(62,4
Juta)

7%

10%

21

Pembangunan wilayah nasional difokuskan pada


upaya
mempercepat
pengurangan
kesenjangan
pembangunan antarwilayah dengan mendorong
transformasi dan akselarasi pembangunan wilayah
Kawasan Timur Indonesia (Sulawesi, Kalimantan,
Maluku dan Nusa Tenggara dan Papua), dengan tetap
menjaga momentum pertumbuhan di Wilayah JawaPembangunan
memperhatikan
Bali dan Sumatera;Ketenagakerjaan
agenda pembangunan wilayah, khususnya dalam
mempersiapkan sumber daya manusia dan iklim
ketenagakerjaan yang berfungsi sebagai landasan di
dalam upaya pengembangan potensi keunggulan

22

Perlindun
gan
Pekerja
Migran

1. Penyelesaian masalah pekerja migran;


2. Penguatan sistem perlindungan pekerja

migran di dalam dan luar negeri;


3. Revitalisasi BLK kabupaten utk pelatihan
dan pendidikan TKI sesuai kualifikasi
negara penempatan;
4. Pelatihan investasi usaha mikro bagi TKI di
Timur Tengah, Hongkong dan Taiwan.
1.Reorientasi BLK menjadi Balai Latihan
Peningkat
Kerja dan Kewirausahaan (BLKK);
an Daya
2.Pembuatan peraturan pemerintah tentang
Saing
prioritas penggunaan tenaga kerja ahli
dan non-ahli domestik/ nasional.
Masyaraka

23

24

A.ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI


PEMBANGUNAN KETENAGAKERJAAN DALAM
KERANGKA AGENDA PEMBANGUNAN
NASIONAL
1. Meningkatkan Tata Kelola Penyelenggaraan
Agenda
Prioritas
Melindungi
Hak dan
Keselamata
n Pekerja
Migran
Agenda
Prioritas
Peningkata
n Daya
Saing
Tenaga

2.
3.
4.
5.

Penempatan;
Memperluas Kerjasama dalam Rangka
Meningkatkan Perlindungan;
Membekali Pekerja Migran dengan Pengetahuan,
Pendidikan dan Keahlian;
Memperbesar Pemanfaatan Jasa Keuangan bagi
Pekerja melalui pengenalan jasa keuangan;
Meningkatkan perlindungan melalui peningkatan
pengawasan dan peningkatan kesejahteraan
serta penyusunan skema asuransi yang efektif.

1. Meningkatkan Kompetensi dan Produktivitas


Tenaga Kerja;
2. Memperbaiki iklim ketenagakerjaan dan
menciptakan hubungan industrial yang
harmonis.

25

B.ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI


PEMBANGUNAN KETENAGAKERJAAN DALAM
KERANGKA AGENDA PEMBANGUNAN BIDANG
EKONOMI
1. Memperkuat daya saing tenaga kerja dalam memasuki pasar
tenaga kerja global;
2. Menciptakan hubungan industrial yang harmonis dan
memperbaiki iklim ketenagakerjaan;
3. Meningkatkan akses angkatan kerja kpd sumber daya
produktif yg dilaksanakan;
4. Mendorong pengembangan ekonomi perdesaan;
5. Memfungsikan pasar tenaga kerja;
6. Memperluas kerja sama dalam rangka melindungi hak dan
keselamatan tenaga migran;
7. Meningkatkan Tata Kelola Penyelenggaraan Penempatan;
8. Membekali pekerja migran dengan pengetahuan, pendidikan
dan keahlian;
9. Memperbesar pemanfaatan jasa keuangan bagi pekerja;
10.Pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional;

26

C.ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI


PEMBANGUNAN KETENAGA-KERJAAN DALAM
KERANGKA AGENDA PEMBANGUNAN
WILAYAH
1. Pengembangan Kawasan Strategis;
2. Pengembangan Kawasan Perkotaan dan
Perdesaan;
3. Pengembangan Daerah Tertinggal dan Kawasan
Perbatasan;
4. Penanggulangan Bencana;
5. Pengembangan Tata Ruang Wilayah Nasional;
6. Tata Kelola Pemerintahan dan Otonomi Daerah
27

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN


KETENAGAKERJAAN 2015-2019

VISI DAN MISI PEMBANGUNAN


2015-2019
AGENDA DAN
SASARAN
PEMBANGUNAN
NASIONAL

AGENDA DAN
SASARAN
PEMBANGUNAN
BIDANG EKONOMI
DAN LINTAS
BIDANG

AGENDA DAN
SASARAN
PEMBANGUNAN
WILAYAH

NAWA KERJA KETENAGAKERJAAN


28

AGENDA PRIORITAS PEMBANGUNAN


KETENAGAKERJAAN

NAWA
KERJA
KETENAG
A
KERJAAN

1. PENGUATAN PERENCANAAN TENAGA


KERJA NASIONAL;
2. PERCEPATAN PENINGKATAN KOMPETENSI
TENAGA KERJA;
3. PERCEPATAN SERTIFIKASI PROFESI;
4. PERLUASAN KESEMPATAN KERJA
FORMAL;
5. PENGUATAN WIRAUSAHA PRODUKTIF;
6. PENCIPTAAN HUBUNGAN INDUSTRIAL
YANG SEHAT DAN PRODUKTIF;
7. PENEGAKKAN HUKUM
KETENAGAKERJAAN;
8. PENINGKATAN PERLINDUNGAN PEKERJA
MIGRAN;
29
9. PELAYANAN KETENAGAKERJAAN

D. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI


PEMBANGUNAN KETENAGAKERJAAN

(Program Penempatan dan Pemberdayaan


Tenaga Kerja)
Peningkata
n kualitas
pelayanan
penempata
n dan
pemberday
aan tenaga
kerja

1.Peningkatan akses angkatan kerja


kepada sumber daya produktif;
2.Mendorong Pengembangan Ekonomi
Produktif berbasis Masyarakat;
3.Fasilitasi mobilitas tenaga kerja
internal dan eksternal, serta
memfungsikan Pasar Tenaga Kerja;
4.Perlindungan Pekerja Migran.
30

STRATEGI PERCEPATAN PENCAPAIAN


PROGRAM

1. Meningkatkan kegiatan-kegiatan yang bersifat


padat karya untuk mengurangi pengangguran
kurang terdidik;
2. Mendorong pekerja setengah penganggur untuk
melaksanakan usaha produktif dengan
memanfaatkan potensi sumber daya alam, sumber
daya manusia dan teknologi tepat guna;
3. Membangun jejaring kemitraan dengan berbagai
instansi/organisasi, baik pemerintah maupun nonpemerintah, lembaga pemberdayaan dan
pendampingan masyarakat dalam rangka
kerjasama di tingkat nasional maupun
31
internasional;

AGENDA
PROLEGNA
S 20152019

1. Revisi UU Nomor 13 Tahun


2003, tentang
Ketenagakerjaan;
2. Revisi UU Nomor 21 Tahun
2000, tentang Serikat
Pekerja/Buruh;
3. Revisi UU Nomor 39 Tahun
2004, tentang Penempatan
dan Perlindungan Tenaga
Kerja Indonesia di Luar
Negeri;
4. Revisi UU Nomor 2 tahun
32
2004, tentang Penyelesaian

N
O

1.

MATRIKS KERANGKA REGULASI


BIDANG
ARAH
ARAH
KEBUTUHAN
BIDANG
KETENAGAKERJAAN
PEMBANGUN ISU SRATEGIS
KERANGKA
KEBIJAKAN

AN

Bidang
Sumber
Daya
Manusia

Kesejahtera
an Sosial

Integrasi
berbagai
program
jaminan
sosial
kedalam
SJSN
Peningkatan
Kapasitas
Institusi dan
manajemen
pelaksanaa
n SJSN

REGULASI
Penataan
regulasi yang
mendukung
Sistem
Perlindungan
Sosial yang
komprehensif.
Beberapa
regulasi terkait
bidang
ketenagakerjaan
, yaitu:
UU No. 40/
2004 tentang
Sistem Jaminan
Sosial Nasional.
UU No. 24/
2011 tentang

REGULASI

1.RPP Jaminan
Kecelakaan
Kerja.
2.RPP Jaminan
Hari Tua
3.RPP
Kematian
4.RPP Jaminan
Pensiun
5.Rancangan
Perpres ttg
Dewan
Pengawas
dan Direksi
BPJS
33

Lanjutan MATRIKS ..
N
O

2.

BIDANG
PEMBANGUN
AN

Bidang
Penanggulan
gan
Kemiskinan

ISU SRATEGIS

Menanggula
ngi
kemiskinan
dan
penganggur
an secara
signifikan

ARAH
KEBIJAKAN

Peningkatan
kesempatan
kerja
penduduk
miskin

ARAH
KERANGKA
REGULASI

KEBUTUHAN
REGULASI

Landasan
1. UU No.
hukum yang
21/2000
dapat
tentang
memberikan
Serikat
kekuatan dan
Pekerja/Serik
dukungan
at Buruh
dalam
2. UU
melaksanakan
No.13/2003
kebijakan pasar
tentang
kerja
Ketenagakerj
aan.
3. UU
No.39/2004
tentang
Penempatan
dan
34
Perlindungan

F. KERANGKA KELEMBAGAAN
PERPRES NO 165 TAHUN 2014 TTG PENATAAN TUGAS
DAN FUNGSI KABINET KERJA

KEMENTERIAN
TENAGA KERJA DAN
TRANSMIGRASI
KEMENTERIA
N
KETENAGAKE
RJAAN

KEMENTERIAN
DESA,
PEMBANGUNAN
DAERAH
TERTINGGAL,
DAN
TRANSMIGRASI

35

ORGANISASI
KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN
PERATURAN PRESIDEN
NOMOR 18 TAHUN
2015

PERATURAN MENAKER
NOMOR 13 TAHUN
2015

36

37

NOMENKLATUR PROGRAM
KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN TAHUN
2015-2019
A. PROGRAM
TEKNIS
NAMA PROGRAM

UNIT ESELON I

Program Peningkatan Kompetensi DITJEN PEMBINAAN PELATIHAN


Tenaga Kerja dan Produktivitas
DAN PRODUKTIVITAS
Program Penempatan dan
Pemberdayaan Tenaga Kerja

DITJEN PEMBINAAN PENEMPATAN


TENAGA KERJA DAN PERLUASAN
KESEMPATAN KERJA

Program Pengembangan
Hubungan Industrial dan
Peningatan Jaminan Sosial
Tenaga Kerja

DITJEN PEMBINAAN HUBUNGAN


INDUSTRIAL DAN JAMINAN
SOSIAL TENAGA KERJA

Program Perlindungan Tenaga


Kerja dan Pengembangan Sistem

DITJEN PEMBINAAN
PENGAWASAN

38

38

Lanjutan
B. PROGRAM GENERIK
(PENDUKUNG)
NAMA PROGRAM

UNIT ESELON I

Program Dukungan Manajemen


dan Tugas Teknis Lainnya
Kemnaker

SEKRETARIAT JENDERAL

Program Pengawasan dan


Peningkatan Akuntabilitas
Aparatur Kemnaker

INSPEKTORAT JENDERAL

Program Perencanaan, Penelitian


dan Pengembangan
Ketenagakerjaan

BADAN PERENCANAAN DAN


PENGEMBANGAN
KETENAGAKERJAAN
39

SUMBER PENDANAAN PEMBANGUNAN BIDANG


KETENAGAKERJAAN
1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
2. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
3. Pendanaan Swasta Murni, termasuk dana pengembangan
di perusahaan/industri;
4. Dana pinjaman dan hibah dari mitra pembangunan dalam
negeri maupun luar negeri;
5. DPKK (Dana Peningkatan Keahlian dan Keterampilan),
yang dipungut oleh pemerintah sesuai PP NO. 65 Tahun
2012, terkait pungutan sebesar USD100 per bulan kepada
tenaga kerja asing yang bekerja di Indonesia;
6. Pelatihan dan proses penempatan pekerja migran berasal
dari swasta (calon pekerja) dan kredit perbankan.
7. Iuran peserta dan pemberi kerja untuk SJSN;
8. Pelatihan dan proses penempatan pekerja migran
bersumber dari swasta dan kredit perbankan.
41

SASARAN PROGRAM PENEMPATAN DAN


PEMBERDAYAAN TENAGA KERJA 2015-2019
Target Jangka
Menengah

INDIKATOR (RPJMN)

Baseline
2014

Jumlah Pekerja Formal (%)


Fasilitasi Penciptaan Kesempatan Kerja (juta
orang)
Pengangguran Terbuka ( % )
INDIKATOR (RENSTRA)
Jumlah tenaga kerja dan calon tenaga kerja yang
mendapatkan pekerjaan atau membuka usaha (orang)

TARGET
2015

Target
2019

40,5

51,0

10

5,9

45

2016

2017

2018

2019

2.000.000

2.000.000

2.000.000

2.000.00
0

2.000.0
00

70.000

70.000

70.000

70.000

70.000

1.

Jumlah
1
tenaga kerja yang diberdayakan melalui
program
.
padat karya.

2.

Jumlah tenaga kerja yang diberdayakan melalui


kegiatan wirausahan baru

2.000

2.000

2.000

2.000

2.000

3.

Jumlah pelaku usaha produktif yang menerapkan


Teknologi Tepat Guna

2.500

2.500

2.500

2.500

2.500

4.

Jumlah tenaga kerja sukarela sebagai pendamping

1.660

1.660

1.660

1.660

1.660

5.

Jumlah penyerapan tenaga kerja pendamping di


sektor jasa dan industri

55.000

55.000

55.000

55.000

55.000

Jumlah fasilitasi penempatan tenaga kerja khusus


(muda, wanita, penyandang cacat, lanjut usia)

1.000

1.000

1.000

1.000

1.000

TARGET PENEMPATAN DAN


PEMBERDAYAAN KERJA
Fasilitasi
Penempa
tan
Tenaga
Kerja
70
ribu
2
ribu

201
5

Rp 1
T
2
Juta

Padat
Karya

Anggar
an
74
ribu
2
ribu

201
6 Rp 1,2 T
2Juta

201
7

Rp 1,4 T

2 Juta
74
ribu
2
ribu

Wira
Usaha
Baru

201
9 Rp 1,3 T

201
8

Rp 1,4 T

2 Juta

2 Juta
74
ribu
2
ribu

74
ribu
2
ribu

ALOKASI BASE LINE PEMBANGUNAN


KETENAGAKERJAAN
2015-2019

Rp
3.718,98 M

201
6

Rp
3.384,47
201
M

Rp
4.074,09
M201

Rp
4.248,36
201 M

201
9 Rp

4.330,19
M

TOTAL :
Rp19.756,09 M

45

ALOKASI ANGGARAN TAHUN 2015


SESUAI
SURAT MENTERI KEUANGAN

Nomor : S-642/MK.02/2014, tanggal 24 September


2014

TOTAL ANGGARAN
KEMNAKERTRANS:
Rp. 5.251.857.551.000,PAGU KEMNAKER :
Rp. 4.223.138.585.000,-

PAGU KEMDES, PDT & TRANS (khusus Bid


Transmigrasi):
46

ALOKASI ANGGARAN KEMNAKER PER UNIT


ESELON I
TAHUN 2015
NO.

UNIT KERJA

1
1.
2.
3.
4.
5.
6.

2
SETJEN
ITJEN
BARENBANG
DITJEN BINALATTAS
DITJEN BINAPENTA
DITJEN PHI & JS TK

7.

DITJEN BINWASNAKER DAN K3


TOTAL

JUMLAH

3
327.533.870
55.186.290
76.957.476
1.632.812.823
1.073.208.025
366.966.740
690.473.361
4.223.138.585

Keterangan :
*) Sesuai Surat Menteri keuangan Nomor S-876/MK.02/2014 tanggal 24 Desember
2014, tentang Alokasi Tambahan Anggaran RAPBN-P 2015

47

DITJEN PEMBINAAN PENEMPATAN TENAGA KERJA


DAN PERLUASAN KESEMPATAN KERJA
Program Penempatan dan Pemberdayaan Tenaga
Kerja dengan anggaran Rp 1.073.208.025.000
1.Pengembangan Model dan Inkubasi Bisnis Perluasan
Kesempatan Kerja target 9 output;
2.Penempatan Tenaga Kerja dalam Negeri target 7 output;
3.Pembinaan Penempatan dan Perlindungan TKI Luar
Negeri target 6 output;
4.Pengembangan dan Peningkatan Perluasan Kesempatan
Kerja target 12 output;
5.Peningkatan Pengembangan Pasar Kerja target 10
output;
6.Peningkatan Pengendalian Penggunaan Tenaga Kerja
Asing target 7 output;
48

49

TEMA RKP 2016


Mempercepat Pembangunan
Infrastruktur
untuk Meletakkan Fondasi
Pembangunan
yang
Berkualitas
Salah satu permasalahan
utama
yang menghambat percepatan realisasi

investasi saat ini adalah adanya keterbatasan infrastruktur, termasuk


pasokan listrik.
Pemenuhan ketersediaan infrastruktur merupakan salah satu prasyarat
utama yang harus dilakukan dalam pembangunan yang berkualitas.
Pembangunan berkualitas adalah:
Membangun untuk manusia dan masyarakat, yang inklusif dan berbasis luas,
dan tidak boleh memperlebar ketimpangan antar golongan dan antar wilayah.
Aktivitas pembangunan tidak boleh merusak, menurunkan daya dukung
lingkungan dan keseimbangan ekosistem. Menghasilkan pertumbuhan, dan
kesejahteraan yang berkelanjutan
Infrastruktur diperlukan, utamanya untuk mendukung agenda prioritas
kedaulatan pangan, kedaulatan energi, kemaritiman, pariwisata dan
industri dengan sasaran kelompok sosial yang luas dan sasaran wilayah yang
memperhatikan pemerataan
Slide - 50

B. PAGU INDIKATIF TAHUN 2016


SESUAI SURAT BERSAMA
MENTERI KEUANGAN dan
MENTERI PERENCANA PEMBANGUNAN
NASIONAL
Nomor : S-288/MK.02/2015, dan
Nomor : 0082/M.PPN/04/2015, tanggal 15 April
2015

PAGU INDIKATIF KEMNAKER :

Rp4.433.505.170.000,51

PAGU INDIKATIF KEMNAKER TAHUN


(Rp000)
2016
NO.

UNIT KERJA

SUMBER PEMBIAYAAN

RP. MURNI

PNBP

PLN

1. SETJEN
2. ITJEN
3. BARENBANG
DITJEN
4.
BINALATTAS

353.613.256
61.728.932
95.130.213
1.191.535.3 205.253.10 343.296.0
05
3
00
1.042.066.0 215.762.30
5. DITJEN BINAPENTA
83
1
DITJEN PHI &
6.
368.094.174
JAMSOS
DITJEN
7. BINWASNAKER
550.902.306
6.123.497
DAN K3
Catatan: Alokasi Tahun 2016
sudah termasuk:
3.663.070.2
427.138.90 343.296.0
TOTAL
1.Belanja Pegawai Operasional sebesar
69Rp461.423.536.000,00
1
00
2.Belanja Barang Operasional sebesar Rp254.687.091.000,00

JUMLAH
353.613.256
61.728.932
95.130.213
1.740.084.40
8
1.257.828.38
4
368.094.174
557.025.803
4.433.505.17
0

52

RENCANA KERJA PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN


2016

DITJEN PEMBINAAN PENEMPATAN TENAGA KERJA


PERLUASAN
KERJA
Program DAN
Penempatan
danKESEMPATAN
Pemberdayaan
Tenaga
Kerja dengan anggaran
Rp
1.257.828.384.000,1.Pengembangan Model dan Inkubasi Bisnis Perluasan
Kesempatan Kerja, target 20 model, 4.500 orang, 35 kemitraan;
2.Penempatan Tenaga Kerja dalam Negeri, target 1.250 orang,
430 bursa kerja, 34 Prop;
3.Pembinaan Penempatan dan Perlindungan TKI Luar Negeri,
target 13 atase, revisi 1 UU, 300 ijin lembaga, 55 kab kantong
TKI;
4.Pengembangan dan Peningkatan Perluasan Kesempatan Kerja,
target padat karya 74.000 orang , wirausaha 42.000 orang, 200
lokasi, pendamping dan fasilitator (TKPMP) 2.280 orang;
5.Peningkatan Pengembangan Pasar Kerja, target 100 bursa
kerja, analisa jabatan 5 sektor, 230 jabatan, 18 IPK memperoleh
ISO 9001;
6.Peningkatan Pengendalian Penggunaan Tenaga Kerja Asing, 53

54

REALISASI ANGGARAN
KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
TAHUN 2014
(Rp.000)
KODE

UNIT KERJA

A. BIDANG
KETENAGAKERJAAN
B. BIDANG
KETRANSMIGRASIAN
JUMLAH (A+B)

ALOKASI
ANGGARAN

REALISASI
Rp.

2.270.243.73
4

86,11

1.512.201.829 1.413.936.623

93,50

3.684.180.35
4.148.801.776
7

88,80

2.636.599.947

REKAPITULASI MONITORING LAPORAN


PELAKSANAAN TUGAS
DISNAKERTRANS
PROVINSI
TAHUN 2014
(Permenakertrans
No. PER.18/MEN/XII/2011)
NO

DINAS
NAKERT
RANS
PROVINS
I

LAPORAN YG DITERIMA SEKJEN/ROCAN TAHUN 2014


JAN

FEB

MAR

APR

MEI

JUN

JUL

AGS

SEP

OKT

NOV

DES

ACEH

7/3

25/3

3/4

16/6

23/6

8/9

19/9

24 /
11

RIAU

15/1
2

23/3

11/9

24/1
2

15/8

19/9

19/6

18/7

18/8

18/9

24/5

3/6

1/7

12/8

16/9

9/10

10/1
1

11/1

20/5

10/7

10/7

22/7

25/8

19/9

15/1
1

22/1
2

10/4

13/5

17/6

11/7

18/8

18/9

15/1
2

15/1
2

6/11

SUMUT

KEPRI

SUMBAR

9/6

19/6

14/7

JAMBI

SUMSEL

23/4

10/4

BABEL

19/2

11/3

10/4

BENGKULU

20/5

20/5

10

LAMPUNG

19/2

11/3

9/6

9/6

9/6

9/6

9/6

11/9

KE
T.

Td
k
Apl
.

Lanjutan
LAPORAN YG DITERIMA SEKJEN/ROCAN TAHUN 2014

DINAS
NO

NAKERTRAN
S

PROVINSI

JAN

FEB

MAR

APR

MEI

JUN

JUL

AGS

SEP

NO
V

OKT

DES

17

BALI

15/4

15/4

15/4

19/5

19/6

7/7

7/8

19/9

24/10

11/3

11/3

11/3

18

NTB

12/3

20/3

15/4

10/5

11/6

14/7

13/8

10/9

13/10

10/11

12/1
2

14/1

19

NTT

5/3

5/3

23/4

25/5

20/7

18/7

26/8

16/9

17/10

20/1
2

20/12

20

KALTENG

5/2

7/3

4/4

6/5

9/6

7/7

6/8

8/9

6/10

4/11

22/1
2

27/1

21

KALBAR

13/2

12/3

15/4

6/5

10/6

1/7

6/8

29/9

9/10

22

KALSEL

23/4

23/4

8/9

9/10

23

KALTIM

30/3

30/3

30/4

6/10

24

SULUT

25

SULTENG

12/5

12/5

12/5

12/5

17/6

4/11

26

SULSEL

18/2

8/3

12/5

12/5

17/6

27

SULTERA

15/4

23/4

23/4

6/5

28

SULBAR

29

GORONTALO

29/1
2

30

MALUKU

31

MALUKU UTARA

9/5

10/6

31/10
8/7

6/8

8/9

15/8

15/9

9/10

23/4

23/4

2/9

10/10

22/1
0

23/10

29/10

29/10

1/4

1/4

21/5

21/5

11/6

19/9

19/9

10/9

17/10

23/4

23/4

13/6

13/6

13/6

23/8

23/8

KET

TABEL EVALUASI PELAPORAN SKPD


N
O.

KRITERIA

WAKTU PENGRIMAN
LAPORAN

KONTINUITAS
PENGIRIMAN

SISTEMATIKA
PELAPORAN
APLIKASI ONLINE

UKURAN

2012

2013

2014

TEPAT WAKTU

36.36 %

45.55 %

36.36
%

TIDAK TEPAT WAKTU

45.55 %

36.36 %

45.55
%

TIDAK MENGIRIM

09.09 %

09.09 %

09,09

12 BULAN

57.58 %

69.70 %

57.58

6 - 11 BULAN

21.21 %

12.12 %

12.12

1 - 5 BULAN

12.12 %

09.09 %

21.21

0 BULAN

09.09 %

09.09 %

09,09

SESUAI

60.61 %

84.85 %

BELUM SESUAI

39.39 %

15.15 %

0.0 %

87.88 %

MENGGUNAKAN
TIDAK

KET

KENDALA PELAKSANAAN
PROGRAM DAN PENYERAPAN ANGGARAN
TAHUN 2014
1. Sering terjadinya Mutasi/Rotasi pejabat pelaksana pada (SKPD
Kabupaten/Kota);
2. Belum optimalnya pelaksanaan LPSE melalui Unit Layanan
Pengadaan (ULP);
3. Terjadi Gagal lelang pada proses pengadaan barang dan jasa;
4. Keterlambatan
dalam
pelaksanaan
kegiatan
fisik
pembangunan;
5. Ada kecenderungan bagi Satker daerah mendahulukan
pelaksanaan kegiatan yang bersumber dari dana APBD
ketimbang APBN;
6. Untuk beberapa kegiatan Ditjen P2MKT
menunggu
penyelesaian pekerjaan dari Ditjen P2KTrans.
59

SBY, Musrenbangnas, 30 April 2014

60

61

1. Perencanaan program dan anggaran tahun 2016


didasarkan atas permasalahan yang dihadapi, dengan
dukungan data dan Informasi yang akurat, dengan
mengacu kepada kebijakan dan strategi RPJMN dan
Renstra Kemnenterian Tahun 2015-2019;
2. Pengusulan program dan anggaran agar dilakukan
secara berjenjang dengan mengacu kepada Permen
Nakertrans Nomor 12/2006;
3. Antar Pusat, Provinsi Dan Kabupaten Harus Memiliki
Komitmen Yang Sama Sehingga Sinergi Program,
Kegiatan Dan Anggaran Lebih Optimal;
4. Pengalokasian dana Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan merupakan kewenangan Pemerintah
Pusat;
5. Pelaporan berdasarkan Permenakertrans No. 18 Tahun
2010 belum seluruh daerah menyampaikan ke Pusat

Terima
Kasih
63

Anda mungkin juga menyukai