Anda di halaman 1dari 17

1

BUPATI SOPPENG

PERATURAN BUPATI SOPPENG


NOMOR :

TENTANG

KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI,


SERTA TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PEMERINTAH KABUPATEN SOPPENG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SOPPENG,

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan sebagaimana yang


diatur dalam Pasal 4 Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun
2016 tentang Perangkat Daerah, disebutkan bahwa
kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi, serta tata
kerja perangkat daerah ditetapkan dengan Peraturan Bupati;
b. bahwa Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor ...
Tahun 2016 dalam Pasal 36 disebutkan bahwa kedudukan,
susunan organisasi, tugas dan fungsi, serta tata kerja
perangkat daerah ditetapkan dengan Peraturan Bupati;
c. bahwa untuk maksud tersebut pada huruf a dan b, maka
kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi, serta tata
kerja Dinas Tenaga Kerja dan transmigrasi Pemerintah
Kabupaten Soppeng perlu diatur dengan Peraturan Bupati.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan


Daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 1822);
2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Korupsi,
Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3851);
3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4438);
4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);
5. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5494);
2

6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang


Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9
Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5679);
7. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi
Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 292, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5601);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5887);
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2092);
10. Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Kabupaten Soppeng (Lembaran Daerah Kabupaten Soppeng
Tahun 2016 Nomor ...., Tambahan Lembaran Daerah
Kabupaten Soppeng Nomor ....).

MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN BUPATI SOPPENG TENTANG KEDUDUKAN,
SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA
KERJA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PEMERINTAH KABUPATEN SOPPENG.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini, yang dimaksud dengan :


a. Daerah adalah Kabupaten Soppeng;
b. Dinas adalah Dinas Tenaga Kerja dan transmigrasi dengan Tipe
C;
c. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Tenaga Kerja dan
transmigrasi;
d. Sekretariat adalah Sekretariat pada Dinas Tenaga Kerja dan
transmigrasi;
e. Bidang adalah Bidang pada Dinas Tenaga Kerja dan
transmigrasi;
f. Sub Bagian adalah Sub Bagian pada Dinas Tenaga Kerja dan
transmigrasi;
g. Seksi adalah Seksi pada Dinas Tenaga Kerja dan transmigrasi;
h. Jabatan fungsional adalah jabatan fungsional yang ada pada
Dinas Tenaga Kerja dan transmigrasi.
i. Unit Pelaksana Teknis (UPT) adalah Unit Pelaksana Teknis pada
Dinas Tenaga Kerja dan transmigrasi.

BAB II
KEDUDUKAN
3

Pasal 2
(1) Dinas Tenaga Kerja dan transmigrasi merupakan unsur pelaksana urusan
pemerintahan dibidang Tenaga Kerja dan transmigrasi yang menjadi
kewenangan daerah;
(2) Dinas Tenaga Kerja dan transmigrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan dibawah dan
bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

BAB III
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 3

(1) Susunan Organisasi Dinas Tenaga Kerja dan transmigrasi, terdiri dari:
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
2. Sub Bagian Perencanaan, Pelaporan dan Keuangan
c. Bidang Pemberdayaan Tenaga Kerja dan Pembinaan Hubungan Industrial:
1. Seksi Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan
Kerja
2. Seksi Pelatihan dan Produktifitas Tenaga Kerja
3. Seksi Pembinaan Hubungan Industrial dan Jamsostek
d. Bidang Transmigrasi dan Energi Sumber Daya Mineral
1. Seksi Penyiapan Permukiman dan Pengerahan
2. Seksi Pembinaan Kawasan Dan Pemberdayaan Masyarakat
Trasnmigrasi
3. Seksi Energi dan Sumber Daya mineral
e. Unit Pelaksana Teknis
f. Kelompok Jabatan Fungsional
(2) Bagan/struktur, susunan organisasi sebagaimana tercantum dalam
Lampiran sebagai bagian yang tidak terpisahkan dengan Peraturan Bupati
ini.

BAB IV
TUGAS, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS
Bagian Kesatu
KEPALA DINAS
Pasal 4

(1) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dipimpin oleh seorang kepala dinas
mempunyai tugas membantu Bupati dalam memimpin dan melaksanakan
urusan pemerintahan bidang tenaga kerja dan transmigrasi yang menjadi
kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada
daerah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
untuk kelancaran tugas.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Kepala Dinas mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang
tenaga kerja dan transmigrasi;
b. Pelaksanaan kebijakan urusan pemerintahan bidang tenaga kerja dan
transmigrasi;
c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan pemerintahan bidang Tenaga
Kerja dan Transmigrasi;
a. Pelaksanaan administrasi Dinas urusan pemerintahan bidang Tenaga
Kerja dan Transmigrasi;
4

b. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas
dan fungsinya.
(3) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Sebagai berikut :
a. Menyusun kebijakan, merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan
dan mengendalikan penyelenggaraan kebijakan serta menyusun Renstra
Dinas sesuai dengan visi dan misi daerah;
b. Merumuskan program kerja sesuai Renstra Dinas;
c. Mengoordinasikan pelaksanaan program dan kegiatan lingkup dinas;
d. Membina Kepala Sekretariat dan para Kepala Bidang dalam
melaksanakan tugasnya;
e. Mengarahkan pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai
rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Dinas;
f. Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai
rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Dinas;
g. Memecahkan masalah dalam pelaksanaan tugas pokok organisasi agar
senantiasa berjalan optimal;
h. Mengevaluasi pelaksanaan tugas pokok organisasi agar senantiasa sesuai
dengan rencana dan target yang ditetapkan;
i. Melaporkan dan memberi saran kepada atasan terkait capaian
pelaksanaan tugas pokok organisasi;
j. Melaksanakan pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan
daerah dibidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi;
k. Menyelenggarakan pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang
Pemberdayaan Tenaga Kerja dan Pembinaan Hubungan Industrial:
l. Menyelenggarakan pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang
Transmigrasi dan Energi Sumber Daya Mineral
m. Mengoordinasikan penyelenggaraan tugas pembinaan pada
kesekretariatan agar tercipta sinkronisasi kebijakan penyelenggaraan
tugas lingkup Dinas;
n. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh
pimpinan baik lisan maupun tertulis.

Bagian Kedua
SEKRETARIAT
Pasal 5

Sekretariat terdiri dari:


a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
b. Sub Bagian Perencanaan, Pelaporan dan Keuangan.

Pasal 6
(1) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris, mempunyai tugas memimpin
dan melaksanakan bahan dalam rangka penyelenggaraan dan koordinasi
pelaksanaan sub bagian umum dan kepegawaian, perencanaan, pelaporan
dan keuangan serta memberikan pelayanan administrasi dan fungsional
kepada semua unsur dalam lingkungan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
sesuai ketentuan peratuan peundang-undangan dan pedoman yang berlaku
untuk kelancaran tugas.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Sekretaris mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis, perencanaan, monitoring dan pelaporan
kegiatan dibidang umum kepegawaian;
b. Perumusan kebijakan teknis, perencanaan, monitoring dan pelaporan
kegiatan dibidang perencanaan, pelaporan dan Keuangan;
c. Pembinaan dan pengoordinasian pelaksanaan tugas dibidang umum,
kepegawaian, perencanaan, pelaporan dan keuangan;
5

d. Pelaksanaan tugas lain yang berikan oleh pimpinan sesuai tugas dan
fungsinya;
(3) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut :
a. Merencanakan operasional kegiatan tahunan sebagai pedoman
pelaksanaan tugas;
b. Membagi tugas kepada bawahan agar tercipta distribusi tugas yang
merata;
c. Memberi petunjuk kepada bawahan terkait perumusan kebijakan,
operasionalisasi dan pelaporannya;
d. Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai
rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup sekretariat;
e. Mengatur pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai
rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup sekretariat;
f. Mengoordinasikan dan mengevaluasi pelaksanaan program dan kegiatan
dalam lingkup Sekretariat;
g. Menyusun laporan dan memberi saran kepada atasan terkait pelaksanaan
tugas;
h. Merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan dan mengendalikan
serta menetapkan kebijakan dibidang umum, kepegawaian, keuangan dan
perlengkapan;
i. Mengelola dan mengoordinasikan pelaksanaan pelayanan teknis dan
administratif kepada seluruh satuan organisasi dalam lingkup Dinas
Perumahan dan Permukiman;
j. Mengelola dan mengoordinasikan pelaksanaan urusan umum dan
kepegawaian;
k. Mengelola dan mengoordinasikan pelaksanaan urusan perencanaan ,
pelaporan, dan Keuangan;
l. Mengelola dan mengoordinasikan pelaksanaan urusan perlengkapan;
m. Mengoordinasikan penyiapan bahan dan penyusunan RKA, DPA, LAKIP,
RENSTRA dan RENJA dan/atau dokumen perencanaan berdasarkan
peraturan perundang-undangan;
n. Menginventarisir permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan
kesekretariatan dan menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah;
o. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh pimpinan
baik lisan maupun tertulis.
Pasal 7

(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Sub
Bagian mempunyai tugas menyiapkan bahan, menghimpun mengelola dan
melaksanakan administrasi, urusan ketatausahaan Dinas meliputi
pengelolaan urusan rumah tangga, surat menyurat, kearsipan, protokol,
perjalanan dinas, tatalaksana, perlengkapan, kepegawaian dan tugas umum
lainnya, sesuai ketentuan peratuan peundang-undangan dan pedoman yang
berlaku untuk kelancaran tugas.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Kepala Sub Bagian umum dan kepegawaian mempunyai fungsi :
a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis dibidang umum dan
kepegawaian;
b. Pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas dibidang umum dan
kepegawaian;
c. Pembinaan dan pengkoordinasian pelaksanaan tugas dibidang umum dan
kepegawaian;
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
(3) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut :
a. Merencanakan kegiatan tahunan sebagai podoman pelaksanaan tugas;
b. Membagi tugas kepada bawahan agar tercipta distribusi yang merata;
6

c. Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai


rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup sub bagian;
d. Memeriksa hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai
rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup sub bagian;
e. Mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan
sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup sub bagian;
f. Menyusun laporan dan memberi saran kepada atasan terkait pelaksanaan
tugas;
g. Mengelola dan melaksanakan urusan rumah tangga dan surat menyurat;
h. Mengelola dan melaksanakan urusan kearsipan;
i. Mengelola dan melaksanakan urusan keprotokoleran dan perjalan dinas;
j. Mengelola dan melaksanakan urusan ketatalaksanaan;
k. Mengelola dan melaksanakan urusan perlengkapan;
l. Mengelola dan melaksanakan urusan kepegawaian;
m. Mengelola dan melaksanakan urusan umum lainnya;
n. Membuat laporan hasil pelaksanaan tugas;
o. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh pimpinan
baik secara lisan maupun tertulis.

Pasal 8

(1) Sub Bagian Perencanaan, Pelaporan dan Keuangan dipimpin oleh seorang
Kepala Sub Bagian mempunyai tugas menyiapkan bahan, menghimpun,
mengelola dan melaksanakan administrasi urusan perencanaan, pelaporan
dan keuangan serta melakukan pembinaan, pengendalian dan evaluasi
pelaksanaan perencanaan, pelaporan dan keuangan, sesuai ketentuan
peratuan peundang-undangan dan pedoman yang berlaku untuk
kelancaran tugas.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Kepala Sub Bagian Perencanaan, Pelaporan dan Keuangan mempunyai
fungsi:
a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis dibidang perencanaan,
pelaporan dan keuangan;
b. Pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas dibidang perencanaan,
pelaporan dan keuangan;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang perencanaan, pelaporan dan
keuangan;
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas
dan fungsinya
(3) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang terkait dengan
perencanaan dan pelaporan sebagai berikut :
a. Merencanakan program, kegiatan, anggaran dan jadual operasional
tahunan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
b. Membagi tugas kepada bawahan agar tercipta distribusi tugas yang
merata;
c. Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai
rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Subag;
d. Memeriksa hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai
rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Subag;
e. Mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan
sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Subag;
f. Menyusun laporan dan memberi saran kepada atasan terkait
pelaksanaan tugas;
g. Menghimpun dan mempersiapkan bahan penyusunan laporan, daftar
usulan kegiatan, dan daftar gaji serta melaksanakan penggajian;
7

h. Mengoordinasikan pelaksanaan perencanaan program dan kegiatan,


pelaporan dan keuangan, dan pengendalian tugas pembantu pemegang
kas;
i. Menginventarisir permasalahan-permasalahan pelaksanaan program
kegiatan, proses administrasi terkait dengan penatausahaan keuangan
daerah sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
j. Melaksanakan penyiapan bahan dan penyusunan RKA, DPA, LAKIP,
RENSTRA, RENJA dan/atau dokumen perencanaan berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
k. Melakukan pengumpulan data realisasi capaian kinerja bulanan,
perbendaharaan keuangan, dan melaksanakan verifikasi anggaran;
l. Melakukan pengolahan data laporan capaian kinerja triwulan, semester,
dan penyusunan rencana anggaran untuk periode lima tahunan dan
tahunan;
m. Melakukan pengolahan data LAKIP SKPD;
n. Melakukan pengolahan data revisi anggaran untuk kebutuhan rencana
kerja tahunan SKPD dan Pembukuan pelaporan keuangan;
o. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh pimpinan
baik lisan maupun tertulis.

Bagian Ketiga
BIDANG PEMBERDAYAAN TENAGA KERJA DAN PEMBINAAN
HUBUNGAN INDUSTRIAL

Pasal 9 `

Bidang Pemberdayaan Tenaga Kerja dan Pembinaan Hubungan Industrial terdiri


dari :
1. Seksi Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan
Kerja
2. Seksi Pelatihan dan Produktifitas Tenaga Kerja
3. Seksi Pembinaan Hubungan Industrial dan Jamsostek
Pasal 10

(1) Bidang Pemberdayaan Tenaga Kerja dan Pembinaan Hubungan Industrial


dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, mempunyai tugas memimpin dan
melaksanakan perumusan kebijakan teknis, memberikan dukungan atas
penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, membina, mengoordinasikan
dan melaksanakan program dan kegiatan bidang Pemberdayaan Tenaga Kerja
dan Pembinaan Hubungan Industrial sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangam dan pedoman yang berlaku untuk kelancaran tugas.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Kepala Bidang mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis dibidang Pemberdayaan Tenaga Kerja dan
Pembinaan Hubungan Industrial;
b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah
dibidang Pemberdayaan Tenaga Kerja dan Pembinaan Hubungan
Industrial;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang Pemberdayaan Tenaga Kerja
dan Pembinaan Hubungan Industrial;
d. Penyelenggaraan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan dibidang
Pemberdayaan Tenaga Kerja dan Pembinaan Hubungan Industrial;
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
(3) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) sebagai berikut :
8

a. Merencanakan operasional kegiatan tahunan sebagai pedoman


pelaksanaan tugas;
b. Membagi tugas kepada bawahan agar tercipta distribusi tugas yang
merata;
c. Memberi petunjuk kepada bawahan terkait perumusan kebijakan,
operasionalisasi dan pelaporannya
d. Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai
rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Bidang;
e. Mengatur pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai
rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Bidang;
f. Mengoordinasikan dan mengevaluasi pelaksanaan program dan kegiatan
dalam lingkup Bidang;
g. Menyusun laporan dan memberi saran kepada atasan terkait pelaksanaan
tugas;
h. Menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang
Pemberdayaan Tenaga Kerja dan Pembinaan Hubungan Industrial;
i. Melakukan koordinasi dengan SKPD terkait terhadap penyelenggaraan
program dan kegiatan dibidang Pemberdayaan Tenaga Kerja dan
Pembinaan Hubungan Industrial;
j. Menginventarisir permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan
bidang Pemberdayaan Tenaga Kerja dan Pembinaan Hubungan Industrial;
k. Melakukan pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan
daerah dibidang Pemberdayaan Tenaga Kerja dan Pembinaan Hubungan
Industrial;
l. Melakukan pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang Pemberdayaan
Tenaga Kerja dan Pembinaan Hubungan Industrial;
m. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan dibidang
Pemberdayaan Tenaga Kerja dan Pembinaan Hubungan Industrial;
n. Menilai prestasi kerja bawahan dalam rangka pembinaan dan
pengembangan karir;
o. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh pimpinan
baik lisan maupun tertulis.

Pasal 11
(1) Seksi Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja dipimpin
oleh seorang Kepala Seksi, mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan
penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, membina,
mengkoordinasikan dan melaksanakan program dan kegiatan di seksi
Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangam dan pedoman yang berlaku untuk
kelancaran tugas.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Kepala Seksi mempunyai fungsi :
a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pelaksanaan tugas seksi
penempatan tenaga kerja dan perluasan kesempatan kerja;
b. Pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas seksi penempatan tenaga
kerja dan perluasan kesempatan kerja;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas seksi penempatan tenaga kerja dan
perluasan kesempatan kerja;
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
(3) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) sebagai berikut :
a. Merencanakan kegiatan dan jadwal operasional tahunan Seksi
Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja sebagai
pedoman pelaksanaan tugas;
9

b. Membagi tugas kepada bawahan agar tercipta distribusi tugas yang


merata;
c. Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai
rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup seksi;
d. Memeriksa hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai
rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup seksi;
e. Mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan
sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup seksi;
f. Menyusun laporan dan memberi saran kepada atasan terkait pelaksanaan
tugas;
g. Menginventarisir permasalahan yang berhubungan dengan seksi
penempatan tenaga kerja dan perluasan kesempatan kerja serta
menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah;
h. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis seksi Mengkoordinasikan
kegiatan dengan SKPD terkait seksi penempatan tenaga kerja dan
perluasan kesempatan kerja;
i. Melaksanakan pemberian dukungan atas seksi penempatan tenaga kerja
dan perluasan kesempatan kerja;
j. Melaksanakan pembinaan pelaksanaan tugas diseksi penempatan tenaga
kerja dan perluasan kesempatan kerja;
k. Melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat terkait kebijakan
pemerintah sehingga lebih efektif dalam penempatan tenaga kerja dan
perluasan kesempatan kerja;
l. Melaksanakan monitoring seksi penempatan tenaga kerja dan perluasan
kesempatan kerja;
m. Melaksanakan evaluasi pelaksanaan penempatan tenaga kerja dan
perluasan kesempatan kerja;
n. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh pimpinan
baik lisan maupun tertulis.
Pasal 12

(1) Seksi Pelatihan dan Produktifitas Tenaga Kerja dipimpin oleh seorang Kepala
Seksi, mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan penyiapan bahan
penyusunan kebijakan teknis, membina, mengkoordinasikan dan
melaksanakan program dan kegiatan seksi pelatihan dan produktifitas
tenaga kerja sesuai ketentuan peraturan perundang-undangam dan pedoman
yang berlaku untuk kelancaran tugas.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Kepala Seksi mempunyai fungsi :
a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pelaksanaan tugas seksi
pelatihan dan tenaga produktifitas tenaga kerja;
b. Pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas seksi pelatihan dan tenaga
produktifitas kerja;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di seksi pelatihan dan produktifitas
tenaga kerja;
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
(3) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) sebagai berikut :
a. Merencanakan kegiatan dan jadwal operasional tahunan seksi pelatihan
dan produktifitas tenaga kerja sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
b. Membagi tugas kepada bawahan agar tercipta distribusi tugas yang
merata;
c. Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai
rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup seksi;
d. Memeriksa hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai
rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup seksi;
10

e. Mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan


sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup seksi;
f. Menyusun laporan dan memberi saran kepada atasan terkait pelaksanaan
tugas;
g. Menginventarisir permasalahan yang berhubungan dengan seksi pelatihan
dan produktifitas tenaga kerja serta menyiapkan bahan petunjuk
pemecahan masalah;
h. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis seksi pelatihan dan
produktifitas tenaga kerja;
i. Mengoordinasikan kegiatan dengan SKPD terkait seksi pelatihan dan
produktifitas tenaga kerja;
j. Melaksanakan pemberian dukungan atas seksi pelatihan dan
produktifitas tenaga kerja;
k. Melaksanakan pembinaan pelaksanaan tugas di seksi pelatihan dan
produktifitas tenaga kerja;
l. Melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat terkait kebijakan
pemerintah sehingga lebih efektif dalam pelatihan dan produktifitas
tenaga kerja;
m. Melaksanakan monitoring seksi pelatihan dan produktifitas tenaga kerja;
n. Melaksanakan evaluasi pelaksanaan seksi pelatihan dan produktifitas
tenaga kerja;
o. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh
pimpinan baik lisan maupun tertulis.
Pasal 13

(1) Seksi Pembinaan Hubungan Industrial dan Jamsostek dipimpin oleh seorang
Kepala Seksi, mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan penyiapan
bahan penyusunan kebijakan teknis, membina, mengkoordinasikan dan
melaksanakan program dan kegiatan di seksi pembinaan hubungan
industrial dan jamsostek sesuai ketentuan peraturan perundang-undangam
dan pedoman yang berlaku untuk kelancaran tugas.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Kepala Seksi mempunyai fungsi:
a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pelaksanaan tugas seksi
Pembinaan Hubungan Industrial dan Jamsostek;
b. Pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas diseksi pembinaan
hubungan industrial dan jamsostek;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas diseksi pembinaan hubungan industrial
dan jamsostek;
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
(3) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) sebagai berikut :
a. Merencanakan kegiatan dan jadwal operasional tahunan seksi pembinaan
hubungan industrial dan jamsostek sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
b. Membagi tugas kepada bawahan agar tercipta distribusi tugas yang
merata;
c. Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai
rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup seksi;
d. Memeriksa hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai
rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup seksi;
e. Mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan
sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup seksi;
f. Menyusun laporan dan memberi saran kepada atasan terkait pelaksanaan
tugas;
g. Menginventarisir permasalahan yang berhubungan dengan seksi
pembinaan hubungan industrial dan jamsostek serta menyiapkan bahan
petunjuk pemecahan masalah;
11

h. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis seksi pembinaan


hubungan industrial dan jamsostek mengoordinasikan kegiatan dengan
SKPD terkait seksi pembinaan hubungan industrial dan jamsostek;
i. Mengoordinasikan kegiatan dengan SKPD terkait seksi pelatihan dan
produktifitas tenaga kerja
j. Melaksanakan pemberian dukungan atas bidang pembinaan hubungan
industrial dan jamsostek;
k. Melaksanakan pembinaan pelaksanaan tugas diseksi pembinaan
hubungan industrial dan jamsostek;
l. Melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat terkait kebijakan pemerintah
sehingga lebih efektif dalam pembinaan hubungan industrial dan
jamsostek;
m. Melaksanakan monitoring bidang pembinaan hubungan industrial dan
jamsostek;
n. Melaksanakan evaluasi pelaksanaan seksi pembinaan hubungan industrial
dan jamsostek;
o. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh pimpinan
baik lisan maupun tertulis.
Bagian Keempat
BIDANG TRANSMIGRASI DAN ENERGI SUMBER DAYA MINERAL
Pasal 14

Bidang Transmigrasi dan Energi Sumber Daya Mineral, terdiri dari:


a. Seksi Penyiapan Permukiman dan Pengerahan
b. Seksi Pembinaan Kawasan dan Pemberdayaan Masyarakat Trasnmigrasi
c. Seksi Energi dan Sumber Daya Mineral

Pasal 15
(1) Bidang Transmigrasi dan Energi Sumber Daya Mineral dipimpin oleh seorang
Kepala Bidang, mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan perumusan
kebijakan teknis, memberikan dukungan atas penyelenggaraan urusan
pemerintahan daerah, membina, mengkoordinasikan dan melaksanakan
program dan kegiatan dibidang transmigrasi dan energi sumber daya mineral
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangam dan pedoman yang
berlaku untuk kelancaran tugas.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Kepala Bidang mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis, perencanaan, monitoring, dan pelaporan
pelaksanaan tugas seksi transmigrasi dan energi sumber daya mineral;
b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah diseksi
Transmigrasi dan Energi Sumber Daya Mineral;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang transmigrasi dan energi
sumber daya mineral;
d. Penyelenggaraan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan dibidang
transmigrasi dan energi sumber daya mineral;
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
(3) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) sebagai berikut :
a. Merencanakan operasional kegiatan tahunan sebagai pedoman
pelaksanaan tugas;
b. Membagi tugas kepada bawahan agar tercipta distribusi tugas yang
merata;
c. Memberi petunjuk kepada bawahan terkait perumusan kebijakan,
operasionalisasi dan pelaporannya;
12

d. Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai


rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup bidang;
e. Mengatur pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai
rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup bidang;
f. Mengoordinasikan dan mengevaluasi pelaksanaan program dan
kegiatan dalam lingkup bidang;
g. Menyusun laporan dan memberi saran kepada atasan terkait
pelaksanaan tugas;
h. Menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum
dibidang transmigrasi dan energi sumber daya mineral;
i. Melakukan koordinasi dengan SKPD terkait terhadap
penyelenggaraan program dan kegiatan dibidang transmigrasi dan energi
sumber daya mineral;
j. Menginventarisir permasalahan-permasalahan yang berhubungan
dengan transmigrasi dan energi sumber daya mineral dan menyiapkan
bahan petunjuk pemecahan masalah;
k. Melakukan pembinaan dan penanganan bidang transmigrasi dan
energi sumber daya mineral;
l. Melakukan pemberian dukungan atas penyelenggaraan
pemerintahan daerah dibidang transmigrasi dan energi sumber daya
mineral;
m. Melakukan pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang transmigrasi
dan energi sumber daya mineral;
n. Melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan bidang transmigrasi
dan energi sumber daya mineral;
o. Melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan bidang transmigrasi dan
energi sumber daya mineral;
p. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh
pimpinan baik lisan maupun tertulis.
Pasal 16

(1) Seksi Penyiapan Permukiman dan Pengerahan dipimpin oleh seorang Kepala
Seksi, mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan penyiapan bahan
penyusunan kebijakan teknis, membina, mengkoordinasikan dan
melaksanakan program dan kegiatan di seksi penyiapan permukiman dan
pengerahan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangam dan
pedoman yang berlaku untuk kelancaran tugas.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Kepala seksi mempunyai fungsi :
a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pelaksanaan tugas seksi
penyiapan permukiman dan pengerahan;
b. Pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas di seksi penyiapan
permukiman dan pengerahan;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di seksi penyiapan permukiman dan
pengerahan;
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
(3) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) sebagai berikut :
a. Merencanakan kegiatan dan jadwal operasional tahunan seksi penyiapan
permukiman dan pengerahan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
b.Membagi tugas kepada bawahan agar tercipta distribusi tugas yang
merata;
c. Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai
rencana, tepat waktu, dan tepat sasaran dalam lingkup seksi;
d.Memeriksa hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai
rencana, tepat waktu, dan tepat sasaran dalam lingkup seksi;
13

e. Mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan


sesuai rencana, tepat waktu dan tepat sasaran dalam lingkup seksi;
f. Menyusun laporan dan memberi saran kepada atasan terkait pelaksanaan
tugas;
e. Menginventarisir permasalahan yang berhubungan dengan seksi
penyiapan permukiman dan pengerahan ;
f. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis seksi penyiapan
permukiman dan pengerahan ;
g. Menyusun rencana pelatihan produktivitas tenaga kerja transmigran
serta menyiapkan bahan petunjuk pelaksanaan;
h. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis pasca pelatihan
produktivitas tenaga kerja transmigran untuk rencana berkelanjutan ;
i. Mengoordinasikan rencana kegiatan dengan SKPD lain terkait dengan
penyiapan dan pengerahan;
j. Melaksanakan pemberian dukungan teknis dan penyajian data potensi
wilayah atas seksi penyiapan permukiman dan pengerahan;
k. Melaksanakan Survey Identifikasi Calon Areal (SICA), Rencana Kawasan
Transmigrasi (RKT), dan Rencana Teknis Satuan Permukiman (RTSP)
untuk pelaksanaan tugas seksi penyiapan permukiman dan pengerahan;
l. Melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat terkait kebijakan
pemerintah dalam program ketransmigrasian sehingga efektif dalam
pelaksanaan penyiapan permukiman, pengerahan ;
m. Melaksanakan monitoring seksi penyiapan permukiman dan pengerahan;
n. Melaksanakan evaluasi pelaksanaan seksi penyiapan permukiman dan
pengerahan;
o. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh
pimpinan baik lisan maupun tertulis.

Pasal 17

(1) Seksi Pembinaan Kawasan dan Pemberdayaan Masyarakat Trasnmigrasi


dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, mempunyai tugas memimpin dan
melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, membina,
mengkoordinasikan dan melaksanakan program dan kegiatan di seksi
pembinaan kawasan dan pemberdayaan masyarakat trasnmigrasi sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangam dan pedoman yang berlaku
untuk kelancaran tugas.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Seksi mempunyai fungsi :
a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pelaksanaan tugas seksi
pembinaan kawasan dan pemberdayaan masyarakat trasnmigrasi;
b. Pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas diseksi pembinaan kawasan
dan pemberdayaan masyarakat trasnmigrasi;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas diseksi pembinaan kawasan dan
pemberdayaan masyarakat trasnmigrasi;
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
(3) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) sebagai berikut :
a. Merencanakan kegiatan dan jadwal operasional tahunan seksi pembinaan
kawasan dan pemberdayaan masyarakat trasnmigrasi sebagai pedoman
pelaksanaan tugas;
b. Membagi tugas kepada bawahan agar tercipta distribusi tugas yang
merata;
c. Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai
rencana, tepat waktu, tepat sasaran dalam lingkup seksi;
d. Memeriksa hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai
rencana, tepat waktu, tepat sasaran dalam lingkup seksi;
14

e. Mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan


sesuai rencana, tepat waktu, dan tepat sasaran dalam lingkup seksi;
f. Menyusun laporan dan memberi saran kepada atasan terkait pelaksanaan
tugas;
g. Menginventarisir permasalahan yang berhubungan dengan seksi
pembinaan kawasan dan pemberdayaan masyarakat trasnmigrasi serta
menyiapkan bahan tindak lanjut pemecahan masalah;
h. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis seksi pembinaan
kawasan dan pemberdayaan masyarakat trasnmigrasi;
i. Mengkoordinasikan kegiatan dengan SKPD terkait dan instansi lintas
sektor dalam pemberdayaan masyarakat dan kawasan trasnmigrasi;
j. Melaksanakan bimbingan teknis dan memberi dukungan atas
pengembangan wilayah dalam pemberdayaan masyarakat dan kawasan
trasnmigrasi;
k. Melaksanakan pembinaan sosial, budaya dan ekonomi dalam
pemberdayaan kawasan dan masyarakat sekitar trasnmigrasi;
l. Melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat kawasan transmigrasi
terkait kebijakan pemerintah sehingga lebih efektif dalam pembinaan
kawasan dan pemberdayaan masyarakat trasnmigrasi;
m. Melaksanakan monitoring seksi pembinaan kawasan dan pemberdayaan
masyarakat trasnmigrasi;
n. Melaksanakan evaluasi pelaksanaan seksi pembinaan kawasan dan
pemberdayaan masyarakat trasnmigrasi;
o. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh
pimpinan baik lisan maupun tertulis.

Pasal 18

(1) Seksi Energi dan Sumber Daya Mineral dipimpin oleh seorang Kepala Seksi,
mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan penyiapan bahan
penyusunan kebijakan teknis, membina, mengkoordinasikan dan
melaksanakan program dan kegiatan di seksi energi dan sumber daya
mineral sesuai ketentuan peraturan perundang-undangam dan pedoman
yang berlaku untuk kelancaran tugas.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Kepala Seksi mempunyai fungsi :
a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pelaksanaan tugas seksi
Energi dan Sumber Daya Mineral;
b. Pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas diseksi energi dan sumber
daya mineral;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas diseksi energi dan sumber daya
mineral;
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
(3) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut :
a. Merencanakan kegiatan dan jadwal operasional tahunan seksi energi dan
sumber daya mineral sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
b. Membagi tugas kepada bawahan agar tercipta distribusi tugas yang
merata;
c. Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai
rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup seksi;
d. Memeriksa hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai
rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup seksi;
e. Mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan
sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup seksi;
f. Menyusun laporan dan memberi saran kepada atasan terkait
pelaksanaan tugas;
15

g. Menginventarisir permasalahan yang berhubungan dengan seksi energi


dan sumber daya mineral serta menyiapkan bahan petunjuk pemecahan
masalah;
h. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis seksi energi dan sumber
daya mineral;
i. Mengoordinasikan kegiatan dengan SKPD terkait seksi penyiapan
permukiman dan pengerahan;
j. Melaksanakan pemberian dukungan atas seksi energi dan sumber daya
mineral;
k. Melaksanakan pembinaan pelaksanaan tugas diseksi energi dan sumber
daya mineral;
l. Melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat terkait kebijakan
pemerintah sehingga lebih efektif dalam seksi energi dan sumber daya
mineral;
m. Melaksanakan monitoring seksi energi dan sumber daya mineral;
n. Melaksanakan evaluasi pelaksanaan seksi energi dan sumber daya
mineral;
o. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh pimpinan
baik lisan maupun tertulis.

BAB V
TATA KERJA
Pasal 19

(1) Dalam melaksanakan tugas setiap pimpinan unit organisasi dan kelompok
tenaga fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan
sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan
organisasi di lingkungan Pemerintah Daerah serta dengan instansi lain
sesuai dengan tugas masing-masing.
(2) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasi bawahannya masing-
masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah yang
diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(3) Setiap pimpinan organisasi bertanggung jawab memimpin dan
mengkoordinasikan bawahannya masing-masing dan memberikan
bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya.
(4) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk
dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing serta menyiapkan
laporan berkala tepat pada waktunya.
(5) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari
bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk
penyusunan laporan hasil lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk
kepada bawahannya.
(6) Dalam penyampaian laporan kepada atasan, tembusan laporan wajib
disampaikan kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional
mempunyai hubungan kerja.
(7) Dalam melaksanakan tugas, setiap pimpinan satuan organisasi bertanggung
jawab masing-masing dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahan,
dan diharapkan mengadakan rapat-rapat berkala.
(8) Dalam memperlancar pelaksanaan tugas masing-masing pimpinan
organisasi dan/atau pimpinan satuan organisasi wajib melaksanakan
pembinaan, pengawasan melekat, pengendalian serta melakukan monitoring
16

dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas pejabat dan/atau staf di


lingkungan unit kerjanya sesuai dengan bidang tugasnya .
(9) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib melakukan pembinaan terhadap
kedisiplinan dan peningkatan kualitas sumber daya pegawai pada
bawahannya.
(10) Sekretaris dalam melaksanakan tugasnya wajib mengkoordinasikan dan
memberikan pembinaan secara administrasi pada setiap unsur dalam hal
pelaksanaan urusan umum dan kepegawaian, perencanaan dan pelaporan,
keuangan dan perlengkapan.
(11) Masing-masing pejabat struktural dalam melaksanakan tugasnya
bertanggung jawab kepada pimpinan dan/atau atasan langsungnya sesuai
dengan hirarki jenjang jabatan.

BAB VI
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 20

(1) Dengan berlakunya Peraturan Bupati ini, maka semua ketentuan yang
mengatur hal yang sama terkait dengan tugas dan fungsi perangkat daerah
ini, dinyatakan tidak berlaku;
(2) Apabila terjadi perubahan yang diakibatkan karena hasil evaluasi penataan
perangkat daerah, akan diperbaiki dan disempurnakan sebagaimana
mestinya.

Pasal 21

(1) Dalam pelaksanaan tugas, setiap pimpinan satuan/unit organisasi


senantiasa mempedomani urusan pemerintahan daerah berdasarkan
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
(2) Penjabaran lebih lanjut urusan pemerintahan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan belum cukup diatur dalam Peraturan Bupati ini, akan diatur
kemudian oleh pimpinan SKPD.

BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 22

Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkannya.


Agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan
Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Soppeng.
Ditetapkan di Watansoppeng
pada tanggal,
BUPATI SOPPENG,

H. A. KASWADI RAZAK

Diundangkan dalam Berita Daerah


Kabupaten Soppeng
pada tanggal :
17

SEKRETARIS DAERAH,

H. SUGIRMAN DJAROPI

BERITA DAERAH KABUPATEN SOPPENG TAHUN 2016 NOMOR .........

Anda mungkin juga menyukai