BUPATI SOPPENG
TENTANG
BUPATI SOPPENG,
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN BUPATI SOPPENG TENTANG KEDUDUKAN,
SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA
KERJA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PEMERINTAH KABUPATEN SOPPENG.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB II
KEDUDUKAN
3
Pasal 2
(1) Dinas Tenaga Kerja dan transmigrasi merupakan unsur pelaksana urusan
pemerintahan dibidang Tenaga Kerja dan transmigrasi yang menjadi
kewenangan daerah;
(2) Dinas Tenaga Kerja dan transmigrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan dibawah dan
bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
BAB III
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 3
(1) Susunan Organisasi Dinas Tenaga Kerja dan transmigrasi, terdiri dari:
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
2. Sub Bagian Perencanaan, Pelaporan dan Keuangan
c. Bidang Pemberdayaan Tenaga Kerja dan Pembinaan Hubungan Industrial:
1. Seksi Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan
Kerja
2. Seksi Pelatihan dan Produktifitas Tenaga Kerja
3. Seksi Pembinaan Hubungan Industrial dan Jamsostek
d. Bidang Transmigrasi dan Energi Sumber Daya Mineral
1. Seksi Penyiapan Permukiman dan Pengerahan
2. Seksi Pembinaan Kawasan Dan Pemberdayaan Masyarakat
Trasnmigrasi
3. Seksi Energi dan Sumber Daya mineral
e. Unit Pelaksana Teknis
f. Kelompok Jabatan Fungsional
(2) Bagan/struktur, susunan organisasi sebagaimana tercantum dalam
Lampiran sebagai bagian yang tidak terpisahkan dengan Peraturan Bupati
ini.
BAB IV
TUGAS, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS
Bagian Kesatu
KEPALA DINAS
Pasal 4
(1) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dipimpin oleh seorang kepala dinas
mempunyai tugas membantu Bupati dalam memimpin dan melaksanakan
urusan pemerintahan bidang tenaga kerja dan transmigrasi yang menjadi
kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada
daerah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
untuk kelancaran tugas.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Kepala Dinas mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang
tenaga kerja dan transmigrasi;
b. Pelaksanaan kebijakan urusan pemerintahan bidang tenaga kerja dan
transmigrasi;
c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan pemerintahan bidang Tenaga
Kerja dan Transmigrasi;
a. Pelaksanaan administrasi Dinas urusan pemerintahan bidang Tenaga
Kerja dan Transmigrasi;
4
b. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas
dan fungsinya.
(3) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Sebagai berikut :
a. Menyusun kebijakan, merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan
dan mengendalikan penyelenggaraan kebijakan serta menyusun Renstra
Dinas sesuai dengan visi dan misi daerah;
b. Merumuskan program kerja sesuai Renstra Dinas;
c. Mengoordinasikan pelaksanaan program dan kegiatan lingkup dinas;
d. Membina Kepala Sekretariat dan para Kepala Bidang dalam
melaksanakan tugasnya;
e. Mengarahkan pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai
rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Dinas;
f. Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai
rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Dinas;
g. Memecahkan masalah dalam pelaksanaan tugas pokok organisasi agar
senantiasa berjalan optimal;
h. Mengevaluasi pelaksanaan tugas pokok organisasi agar senantiasa sesuai
dengan rencana dan target yang ditetapkan;
i. Melaporkan dan memberi saran kepada atasan terkait capaian
pelaksanaan tugas pokok organisasi;
j. Melaksanakan pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan
daerah dibidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi;
k. Menyelenggarakan pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang
Pemberdayaan Tenaga Kerja dan Pembinaan Hubungan Industrial:
l. Menyelenggarakan pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang
Transmigrasi dan Energi Sumber Daya Mineral
m. Mengoordinasikan penyelenggaraan tugas pembinaan pada
kesekretariatan agar tercipta sinkronisasi kebijakan penyelenggaraan
tugas lingkup Dinas;
n. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh
pimpinan baik lisan maupun tertulis.
Bagian Kedua
SEKRETARIAT
Pasal 5
Pasal 6
(1) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris, mempunyai tugas memimpin
dan melaksanakan bahan dalam rangka penyelenggaraan dan koordinasi
pelaksanaan sub bagian umum dan kepegawaian, perencanaan, pelaporan
dan keuangan serta memberikan pelayanan administrasi dan fungsional
kepada semua unsur dalam lingkungan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
sesuai ketentuan peratuan peundang-undangan dan pedoman yang berlaku
untuk kelancaran tugas.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Sekretaris mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis, perencanaan, monitoring dan pelaporan
kegiatan dibidang umum kepegawaian;
b. Perumusan kebijakan teknis, perencanaan, monitoring dan pelaporan
kegiatan dibidang perencanaan, pelaporan dan Keuangan;
c. Pembinaan dan pengoordinasian pelaksanaan tugas dibidang umum,
kepegawaian, perencanaan, pelaporan dan keuangan;
5
d. Pelaksanaan tugas lain yang berikan oleh pimpinan sesuai tugas dan
fungsinya;
(3) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut :
a. Merencanakan operasional kegiatan tahunan sebagai pedoman
pelaksanaan tugas;
b. Membagi tugas kepada bawahan agar tercipta distribusi tugas yang
merata;
c. Memberi petunjuk kepada bawahan terkait perumusan kebijakan,
operasionalisasi dan pelaporannya;
d. Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai
rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup sekretariat;
e. Mengatur pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai
rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup sekretariat;
f. Mengoordinasikan dan mengevaluasi pelaksanaan program dan kegiatan
dalam lingkup Sekretariat;
g. Menyusun laporan dan memberi saran kepada atasan terkait pelaksanaan
tugas;
h. Merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan dan mengendalikan
serta menetapkan kebijakan dibidang umum, kepegawaian, keuangan dan
perlengkapan;
i. Mengelola dan mengoordinasikan pelaksanaan pelayanan teknis dan
administratif kepada seluruh satuan organisasi dalam lingkup Dinas
Perumahan dan Permukiman;
j. Mengelola dan mengoordinasikan pelaksanaan urusan umum dan
kepegawaian;
k. Mengelola dan mengoordinasikan pelaksanaan urusan perencanaan ,
pelaporan, dan Keuangan;
l. Mengelola dan mengoordinasikan pelaksanaan urusan perlengkapan;
m. Mengoordinasikan penyiapan bahan dan penyusunan RKA, DPA, LAKIP,
RENSTRA dan RENJA dan/atau dokumen perencanaan berdasarkan
peraturan perundang-undangan;
n. Menginventarisir permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan
kesekretariatan dan menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah;
o. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh pimpinan
baik lisan maupun tertulis.
Pasal 7
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Sub
Bagian mempunyai tugas menyiapkan bahan, menghimpun mengelola dan
melaksanakan administrasi, urusan ketatausahaan Dinas meliputi
pengelolaan urusan rumah tangga, surat menyurat, kearsipan, protokol,
perjalanan dinas, tatalaksana, perlengkapan, kepegawaian dan tugas umum
lainnya, sesuai ketentuan peratuan peundang-undangan dan pedoman yang
berlaku untuk kelancaran tugas.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Kepala Sub Bagian umum dan kepegawaian mempunyai fungsi :
a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis dibidang umum dan
kepegawaian;
b. Pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas dibidang umum dan
kepegawaian;
c. Pembinaan dan pengkoordinasian pelaksanaan tugas dibidang umum dan
kepegawaian;
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
(3) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut :
a. Merencanakan kegiatan tahunan sebagai podoman pelaksanaan tugas;
b. Membagi tugas kepada bawahan agar tercipta distribusi yang merata;
6
Pasal 8
(1) Sub Bagian Perencanaan, Pelaporan dan Keuangan dipimpin oleh seorang
Kepala Sub Bagian mempunyai tugas menyiapkan bahan, menghimpun,
mengelola dan melaksanakan administrasi urusan perencanaan, pelaporan
dan keuangan serta melakukan pembinaan, pengendalian dan evaluasi
pelaksanaan perencanaan, pelaporan dan keuangan, sesuai ketentuan
peratuan peundang-undangan dan pedoman yang berlaku untuk
kelancaran tugas.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Kepala Sub Bagian Perencanaan, Pelaporan dan Keuangan mempunyai
fungsi:
a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis dibidang perencanaan,
pelaporan dan keuangan;
b. Pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas dibidang perencanaan,
pelaporan dan keuangan;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang perencanaan, pelaporan dan
keuangan;
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas
dan fungsinya
(3) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang terkait dengan
perencanaan dan pelaporan sebagai berikut :
a. Merencanakan program, kegiatan, anggaran dan jadual operasional
tahunan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
b. Membagi tugas kepada bawahan agar tercipta distribusi tugas yang
merata;
c. Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai
rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Subag;
d. Memeriksa hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai
rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Subag;
e. Mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan
sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Subag;
f. Menyusun laporan dan memberi saran kepada atasan terkait
pelaksanaan tugas;
g. Menghimpun dan mempersiapkan bahan penyusunan laporan, daftar
usulan kegiatan, dan daftar gaji serta melaksanakan penggajian;
7
Bagian Ketiga
BIDANG PEMBERDAYAAN TENAGA KERJA DAN PEMBINAAN
HUBUNGAN INDUSTRIAL
Pasal 9 `
Pasal 11
(1) Seksi Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja dipimpin
oleh seorang Kepala Seksi, mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan
penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, membina,
mengkoordinasikan dan melaksanakan program dan kegiatan di seksi
Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangam dan pedoman yang berlaku untuk
kelancaran tugas.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Kepala Seksi mempunyai fungsi :
a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pelaksanaan tugas seksi
penempatan tenaga kerja dan perluasan kesempatan kerja;
b. Pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas seksi penempatan tenaga
kerja dan perluasan kesempatan kerja;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas seksi penempatan tenaga kerja dan
perluasan kesempatan kerja;
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
(3) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) sebagai berikut :
a. Merencanakan kegiatan dan jadwal operasional tahunan Seksi
Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja sebagai
pedoman pelaksanaan tugas;
9
(1) Seksi Pelatihan dan Produktifitas Tenaga Kerja dipimpin oleh seorang Kepala
Seksi, mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan penyiapan bahan
penyusunan kebijakan teknis, membina, mengkoordinasikan dan
melaksanakan program dan kegiatan seksi pelatihan dan produktifitas
tenaga kerja sesuai ketentuan peraturan perundang-undangam dan pedoman
yang berlaku untuk kelancaran tugas.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Kepala Seksi mempunyai fungsi :
a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pelaksanaan tugas seksi
pelatihan dan tenaga produktifitas tenaga kerja;
b. Pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas seksi pelatihan dan tenaga
produktifitas kerja;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di seksi pelatihan dan produktifitas
tenaga kerja;
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
(3) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) sebagai berikut :
a. Merencanakan kegiatan dan jadwal operasional tahunan seksi pelatihan
dan produktifitas tenaga kerja sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
b. Membagi tugas kepada bawahan agar tercipta distribusi tugas yang
merata;
c. Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai
rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup seksi;
d. Memeriksa hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai
rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup seksi;
10
(1) Seksi Pembinaan Hubungan Industrial dan Jamsostek dipimpin oleh seorang
Kepala Seksi, mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan penyiapan
bahan penyusunan kebijakan teknis, membina, mengkoordinasikan dan
melaksanakan program dan kegiatan di seksi pembinaan hubungan
industrial dan jamsostek sesuai ketentuan peraturan perundang-undangam
dan pedoman yang berlaku untuk kelancaran tugas.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Kepala Seksi mempunyai fungsi:
a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pelaksanaan tugas seksi
Pembinaan Hubungan Industrial dan Jamsostek;
b. Pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas diseksi pembinaan
hubungan industrial dan jamsostek;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas diseksi pembinaan hubungan industrial
dan jamsostek;
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
(3) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) sebagai berikut :
a. Merencanakan kegiatan dan jadwal operasional tahunan seksi pembinaan
hubungan industrial dan jamsostek sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
b. Membagi tugas kepada bawahan agar tercipta distribusi tugas yang
merata;
c. Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai
rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup seksi;
d. Memeriksa hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai
rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup seksi;
e. Mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan
sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup seksi;
f. Menyusun laporan dan memberi saran kepada atasan terkait pelaksanaan
tugas;
g. Menginventarisir permasalahan yang berhubungan dengan seksi
pembinaan hubungan industrial dan jamsostek serta menyiapkan bahan
petunjuk pemecahan masalah;
11
Pasal 15
(1) Bidang Transmigrasi dan Energi Sumber Daya Mineral dipimpin oleh seorang
Kepala Bidang, mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan perumusan
kebijakan teknis, memberikan dukungan atas penyelenggaraan urusan
pemerintahan daerah, membina, mengkoordinasikan dan melaksanakan
program dan kegiatan dibidang transmigrasi dan energi sumber daya mineral
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangam dan pedoman yang
berlaku untuk kelancaran tugas.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Kepala Bidang mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis, perencanaan, monitoring, dan pelaporan
pelaksanaan tugas seksi transmigrasi dan energi sumber daya mineral;
b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah diseksi
Transmigrasi dan Energi Sumber Daya Mineral;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang transmigrasi dan energi
sumber daya mineral;
d. Penyelenggaraan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan dibidang
transmigrasi dan energi sumber daya mineral;
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
(3) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) sebagai berikut :
a. Merencanakan operasional kegiatan tahunan sebagai pedoman
pelaksanaan tugas;
b. Membagi tugas kepada bawahan agar tercipta distribusi tugas yang
merata;
c. Memberi petunjuk kepada bawahan terkait perumusan kebijakan,
operasionalisasi dan pelaporannya;
12
(1) Seksi Penyiapan Permukiman dan Pengerahan dipimpin oleh seorang Kepala
Seksi, mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan penyiapan bahan
penyusunan kebijakan teknis, membina, mengkoordinasikan dan
melaksanakan program dan kegiatan di seksi penyiapan permukiman dan
pengerahan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangam dan
pedoman yang berlaku untuk kelancaran tugas.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Kepala seksi mempunyai fungsi :
a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pelaksanaan tugas seksi
penyiapan permukiman dan pengerahan;
b. Pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas di seksi penyiapan
permukiman dan pengerahan;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di seksi penyiapan permukiman dan
pengerahan;
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
(3) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) sebagai berikut :
a. Merencanakan kegiatan dan jadwal operasional tahunan seksi penyiapan
permukiman dan pengerahan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
b.Membagi tugas kepada bawahan agar tercipta distribusi tugas yang
merata;
c. Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai
rencana, tepat waktu, dan tepat sasaran dalam lingkup seksi;
d.Memeriksa hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai
rencana, tepat waktu, dan tepat sasaran dalam lingkup seksi;
13
Pasal 17
Pasal 18
(1) Seksi Energi dan Sumber Daya Mineral dipimpin oleh seorang Kepala Seksi,
mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan penyiapan bahan
penyusunan kebijakan teknis, membina, mengkoordinasikan dan
melaksanakan program dan kegiatan di seksi energi dan sumber daya
mineral sesuai ketentuan peraturan perundang-undangam dan pedoman
yang berlaku untuk kelancaran tugas.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Kepala Seksi mempunyai fungsi :
a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pelaksanaan tugas seksi
Energi dan Sumber Daya Mineral;
b. Pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas diseksi energi dan sumber
daya mineral;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas diseksi energi dan sumber daya
mineral;
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
(3) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut :
a. Merencanakan kegiatan dan jadwal operasional tahunan seksi energi dan
sumber daya mineral sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
b. Membagi tugas kepada bawahan agar tercipta distribusi tugas yang
merata;
c. Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai
rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup seksi;
d. Memeriksa hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai
rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup seksi;
e. Mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan
sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup seksi;
f. Menyusun laporan dan memberi saran kepada atasan terkait
pelaksanaan tugas;
15
BAB V
TATA KERJA
Pasal 19
(1) Dalam melaksanakan tugas setiap pimpinan unit organisasi dan kelompok
tenaga fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan
sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan
organisasi di lingkungan Pemerintah Daerah serta dengan instansi lain
sesuai dengan tugas masing-masing.
(2) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasi bawahannya masing-
masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah yang
diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(3) Setiap pimpinan organisasi bertanggung jawab memimpin dan
mengkoordinasikan bawahannya masing-masing dan memberikan
bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya.
(4) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk
dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing serta menyiapkan
laporan berkala tepat pada waktunya.
(5) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari
bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk
penyusunan laporan hasil lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk
kepada bawahannya.
(6) Dalam penyampaian laporan kepada atasan, tembusan laporan wajib
disampaikan kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional
mempunyai hubungan kerja.
(7) Dalam melaksanakan tugas, setiap pimpinan satuan organisasi bertanggung
jawab masing-masing dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahan,
dan diharapkan mengadakan rapat-rapat berkala.
(8) Dalam memperlancar pelaksanaan tugas masing-masing pimpinan
organisasi dan/atau pimpinan satuan organisasi wajib melaksanakan
pembinaan, pengawasan melekat, pengendalian serta melakukan monitoring
16
BAB VI
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 20
(1) Dengan berlakunya Peraturan Bupati ini, maka semua ketentuan yang
mengatur hal yang sama terkait dengan tugas dan fungsi perangkat daerah
ini, dinyatakan tidak berlaku;
(2) Apabila terjadi perubahan yang diakibatkan karena hasil evaluasi penataan
perangkat daerah, akan diperbaiki dan disempurnakan sebagaimana
mestinya.
Pasal 21
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 22
H. A. KASWADI RAZAK
SEKRETARIS DAERAH,
H. SUGIRMAN DJAROPI