Anda di halaman 1dari 3

Strengthened Indonesian Resilience: Reducing Risk from Disasters (StIRRRD)

Penguatan Ketangguhan Indonesia melalui Pengurangan Risiko Bencana


Kerjasama UGM GNS dan didukung MFAT NZAid
Sekretariat: Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan FT UGM, Jl. Grafika No. 2 Yogyakarta 55281
Mobile: 081122696614 Fax: 0274-545676 E-mail: StIRRRD@gmail.com

23 Maret 2015
Nomor
: 03/StIRRRD/III/2015
Lampiran : Draft Surat Dukungan dan Catatan Hasil Kegiatan
Hal
: Permohonan Surat Dukungan dari Bupati Kabupaten Sumbawa
Yth. Ir. H. Mukmin
Kepala BPBD Kabupaten Sumbawa
di tempat
Dengan hormat,
Dalam rangka merealisasikan kegiatan "Penguatan Ketangguhan Indonesia melalui Pengurangan
Risiko Bencana" di Kabupaten Sumbawa dalam periode (2015-2019), maka kami memerlukan surat
dukungan yang ditandatangani oleh Bapak Bupati Kabupaten Sumbawa. Kami coba membantu
menyusunkan draft surat dukungan dari Bapak bupati (dalam attachment). Mohon koreksi dan
bantuan Bapak agar surat tersebut dapat diterima dan ditandatangani oleh Bapak Bupati untuk
memperkuat dukungan dari BPBD dan SKPD terkait untuk kegiatan ini.
Sebagai informasi, pada tanggal 10 Desember 2013, surat dukungan untuk kegiatan ini dari Bpk Ir.
Wedha Magma Ardhi, MTP sebagai Kepala BPBD Provinsi Nusa Tenggara Barat sudah kami terima.
Akan tetapi, berdasarkan arahan dari Ministry of Foreign Affairs and Trade (MFAT) Selandia Baru
sebagai penyandang dana, surat dukungan dari kepala daerah dalam hal ini adalah Bupati Kabupaten
Sumbawa tetap diperlukan untuk memperkuat dukungan dari BPBD dan SKPD terkait untuk kegiatan
ini. Surat dukungan dari BPBD Provinsi juga kami lampirkan dalam email ini.
Surat yang sama juga pernah kami proses kepada Walikota Palu dan Walikota Padang sewaktu
kegiatan ini dimulai pada tahun 2011 yang lalu juga kepada Bupati Kabupaten Pesisir Selatan, Bupati
Kabupaten Agam, dan Kabupaten Donggala pada tahun 2013.
Semoga proses surat dukungan ini tidak menemui kendala. Mohon softcopy surat tersebut dapat
diemailkan kepada: eanantasari@gmail.com. Hardcopy surat dapat dikirimkan via pos ke alamat
berikut:
Fransisca Ediningtyas Mahanani
Laboratorium Mekanika Tanah
Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan
Fakultasi Teknik - Universitas Gadjah Mada
Jalan Grafika No. 2 Yogyakarta 55281
Tel/Fax: 0274-545675 Fax. 0274-545676. HP: 0812 269 6614
Demikian permohonan ini kami sampaikan atas perhatian dan kerjsamanya kami mengucapkan
terima kasih.
Ketua Tim Pelaksana StIRRRD

Teuku Faisal Fathani, Ph.D

Strengthened Indonesian Resilience: Reducing Risk from Disasters (StIRRRD)


Penguatan Ketangguhan Indonesia melalui Pengurangan Risiko Bencana
Kerjasama UGM GNS dan didukung MFAT NZAid
Sekretariat: Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan FT UGM, Jl. Grafika No. 2 Yogyakarta 55281
Mobile: 081122696614 Fax: 0274-545676 E-mail: StIRRRD@gmail.com

CATATAN HASIL KEGIATAN


Workshop Kunjungan Awal (Introductory Visit Workshop)
PenguatanKetahananIndonesiaMelaluiPenguranganRisikoBencana/
StrengthenedIndonesianResilience:ReducingRiskFromDisasters(StIRRD)
kerjasamaUniversitasGadjahMada,GNSScienceNewZealand,NZAidMinistryofForeignAffairsandTrade
NewZealanddenganBPBDKabupatenSumbawa

Berkaitan dengan upaya Pengurangan Resiko Bencana (PRB) di Kabupaten Sumbawa, beberapa hal
yang perlu diperhatikan antara lain, sebagai berikut;
1. Sasaran kegiatan PRB adalah lembaga pemerintah, masyarakat dan swasta. Perencanaan
pembangunan berbasis mitigasi bencana harus mendapat dukungan dari berbagai pihak
(pemerintah swasta komunitas).
2. Komunikasi dan koordinasi kegiatan penanganan bencana antar SKPD, khususnya koordinasi
antar BPBD dan SKPD terkait di tingkat Kabupaten. Kegiatan penanganan bencana khususnya
upaya mitigasi bencana sudah dilakukan oleh sebagian SKPD. Namun sesama SKPD belum ada
hubungan kerja sama yang terpadu. Oleh karenanya, upaya koordinasi antar SKPD perlu
dilakukan secara rutin dan terintegrasi agar antar SKPD saling mengetahui dan mengintegrasikan
aktifitas penanganan bencana yang dilakukan masing-masing lembaga SKPD. Kegiatan
koordinasi yang dilakukan secara rutin akan mendorong kegiatan penanganan bencana yang
terpadu dari berbagai aspek dan tidak dilakukan secara parokial/terkotak-kotak.
3. Kebijakan penanganan bencana yang saling bersinergi antar SKPD. Selama ini ada kesan bahwa
kebijakan penanangan bencana terkesan masih tumpang tindih antar SKPD. Adanya kebutuhan
untuk mendistribusikan peran SKPD dalam penanganan bencana sehingga masing-masing SKPD
dapat berkontribusi dalam upaya penanganan bencana. Komunikasi dan koordinasi kebijakan
menjadi kunci untuk membentuk ketangguhan dalam pembangunan berkelanjutan di Sumbawa.
4. Tersedianya alokasi dana penanganan bencana yang secara khusus untuk kegiatan PRB.
Anggaran penanganan bencana masih cenderung dibelanjakan untuk kegiatan-kegiatan yang
bersifat merespon bencana yakni pada waktu bencana dan pasca bencana. Untuk mengurangi
resiko dampak dari kejadian bencana maka perlu dialokasikan anggaran untuk kegiatan-kegiatan
pra bencana/kegiatan PRB.
5. Data kebencanaan yang akurat dan lengkap untuk mengurangi ancaman bencana dan resiko
bencana yang ditimbulkan. Perlunya melengkapi dan memperbaharui data-data kebencanaan yang
ada secara periodik agar dampak adanya perubahan sosial dan lingkungan dapat diantisipasi.

Strengthened Indonesian Resilience: Reducing Risk from Disasters (StIRRRD)


Penguatan Ketangguhan Indonesia melalui Pengurangan Risiko Bencana
Kerjasama UGM GNS dan didukung MFAT NZAid
Sekretariat: Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan FT UGM, Jl. Grafika No. 2 Yogyakarta 55281
Mobile: 081122696614 Fax: 0274-545676 E-mail: StIRRRD@gmail.com

6. Peningkatan pemahaman konsep PRB di antara staf pemerintahan, masyarakat dan swasta. PRB
sebagai salah satu upaya penanganan pra bencana belum dipahami dengan tepat. Pada umumnya
penanganan bencana lebih banyak bersifat responsive yakni lebih banyak dilakukan pada saat dan
setelah terjadinya bencana. Sosialisasi pemahaman konsep PRB perlu lebih sering dilakukan baik
secara kuantitas maupun kualitas. Peningkatan kuantitas kegiatan PRB perlu dilakukan agar
secara terus menerus semua pihak menyadari manfaat kegiatan PRB. Sedangkan peningkatan
secara kualitas kegiatan PRB diperlukan agar dampak terjadinya bencana dapat dimimalisir.
7. Meningkatkan dukungan parlemen untuk kegiatan pengurangan resiko bencana. Kegiatan ini
dapat dilakukan dengan melakukan sosialiasi mengenai manfaat PRB kepada para anggota
dewan, menjalin komunikasi yang kondusif, dan melibatkan anggota dewan di dalam kegiatan
PRB. Peningkatan pengetahuan mengenai PRB di kalangan anggota dewan akan bermanfaat
dalam mendukung kegiatan-kegiatan PRB yang dilakukan berbagai pihak.
8. Penetapan kebijakan kebencanaan hendaknya menyesuaikan dengan karakteristik bencana
kewilayahan dan mempertimbangkan kearifan lokal masyarakat setempat.
9. Dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan pengurangan risiko bencana di Indonesia,
perhatian khusus perlu diberikan kepada kelompok rentan terdampak bencana (perempuan, anakanak, penyandang cacat dan kelompok masyarakat yang terisolasi) .

Anda mungkin juga menyukai