Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DIABETES MELLITUS

DISUSUN OLEH:
SULAIMAN (201420206043)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH
YOGYAKARTA
2015

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik

: DIABETES MELLITUS

Sasaran

: Usia Dewasa yang beresiko dan penderita DM di RT 03/29 dan 01/30

Hari/ tgl

: Kamis, 09 Juli 2015

Waktu

: 30 menit

Tempat: Tempat Ibu Dirjo


A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah mengikuti penyuluhan, peserta mampu memahami tentang Diabetes Mellitus
B. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mengikuti pembelajaran diharapkan peserta mampu:
1. Menjelaskan tentang pengertian diabetes mellitus
2. Menjelaskan tentang penyebab terjadinya diabetes mellitus
3. Menjelaskan klasifikasi diabetes mellitus
4. Menjelaskan tanda dan gejala diabetes mellitus
5. Menjelaskan tentang komplikasi Diabetes mellitus
6. Menjelaskan cara pencegahan diabetes mellitus
7. Menjelaskan tentang cara pengelolaan diabetes mellitus
C. MATERI
Materi terlampir
D. METODE
Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah:
- Ceramah
- Tanya jawab
E. MEDIA
Adapun media yang digunakan adalah
- Leaflet
- Flip chart/powerpoint

F. KEGIATAN PENYULUHAN
TAHAP/ WAKTU
Pembukaan
5 menit

Isi/ Penyampaian

KEGIATAN
PENYULUH
Mengucapkan salam
Memperkenalkan diri
Menjelaskan judul materi
dan tujuan yang ingin
dicapai oleh peserta.
Menjelaskan

tentang

PESERTA
Menjawab salam
Memperhatikan

Mendengarkan

dan

materi
(10 menit)

Evaluasi (3menit)

Penutup (5 menit)

pengertian
Diabetes memperhatikan
Mellitus
Menjelaskan
penyebab
penyakit Diabetes Mellitus
Menjelaskan
klasifikasi
Diabetes Mellitus
Menjelaskan tanda dan
gejala Diabetes mellitus
Menjelaskan komplikasi
Diabetes Mellitus
Menjelaskan
cara
pencegahan
Diabetes
Mellitus
Cara pengelolaan Diabetes
Mellitus

Menanyakan tentang :
pengertian
DM,
pencegahan DM, dan cara
pengelolaan DM
Memberikan kesempatan
peserta untuk bertanya.
Memberikan kesimpulan
materi
yang
sudah
diberikan
Penutup
dengan
mengucapkan salam

Bertanya
Mendengarkan
Menjawab salam.

G. PEMANTAUAN DAN EVALUASI


1. Mampu mengulangi penjelasan yang telah disampaikan oleh Mahasiswa
2. Mampu menjawab pertanyaan yang diajukan mahasiswa
3. Penilaian
H. Kreteria Evaluasi
1. Peserta mampu Menjelaskan tentang pengertian diabetes mellitus
2. Peserta mampu Menjelaskan tentang penyebab terjadinya diabetes mellitus
3. Peserta mampu Menjelaskan klasifikasi diabetes mellitus
4. Peserta mampu Menjelaskan tanda dan gejala diabetes mellitus
5. Peserta mampu Menjelaskan tentang komplikasi Diabetes mellitus
6. Peserta mampu Menjelaskan cara pencegahan diabetes mellitus
7. Peserta mampu Menjelaskan tentang cara pengelolaan diabetes mellitus

Materi Penyuluhan
DIABETES MELLITUS
(DM)

A. Definisi
Diabetes Melitus (DM) atau kencing manis adalah suatu penyakit dimana kadar glukosa
dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat menghasilkan atau menggunakan insulin
secara cukup. Insulin adalah hormone yang dihasilkan oleh pancreas. Insulin berperan
dalam proses penyerapan glukosa kedalam sel tubuh. Glukosa dalam sel tubuh diubah
menjadi energi atau ditimbun sebagai cadangan. Cadangan ini digunakan bila tubuh
kekurangan energi.
B. Penyebab
1.
2.
3.
4.

Tidak diketahui
Pada IDDM biasa karena tidak adekuat produksi insulin oleh pankreas.
Pada NIDDM karena terjadi peningkatan kebutuhan insulin
Etiologi lain : panktreatitis, tumor pankreas, obesitas, hiperthiroid, akromegali,
kehamilan, infeksi.

5. Gangguan sistem imun. Sistem ini dapat dilakukan oleh autoimunitas yang disertai
pembentukan sel-sel antibodi antipankreatik dan mengakibatkan kerusakan sel-sel
penyekresi insulin, kemudian pningkatan kepekaan sel beta oleh virus.
C. Klasifikasi
Klasifikasi yang dianjurkan oleh PERKENI adalah yang sesuai dengan anjuran
lklasifikasi DM American Diabetes Association ( ADA ) 1997.
Klasifikasi Etiologi Diabetes Melitus (ADA 1997 ) :
1. Diabetes Tipe 1
Diabet type I disebut juga Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM).
Penyandang mengalami gangguan produksi hormon insulin oleh suatu bagian dari
pankreas.
2. Diabetes Tipe 2
Diabetes type II disebut juga Non Insulin Dependen Diabetes Mellitus (NIDDM).
Penyandang tidak kekurangan insulin, tetapi ada resitensi sel otot maupun sel
jaringan lemak untuk dimasuki gula darah. Pankreas pada tubuh penderita tidak
berfungsi dengan baik. Akibatnya hormon insulin tidak dihasilkan dengan baik.
Padahal hormon inilah yang seharusnya membantu metabolisme asupan makanan.
Dengan begitu, gula tidak terserap dengan baik oleh tubuh dan tinggal di dalam
darah. Akibatnya kadar gula darah menjadi tinggi.
3. Diabetes tipe lain
a. Karena obat dan zat kimia
b. Infeksi
c. Sebab imunologi yang jarang
d. Sindrom Generik lain yang berkaitan dengan DM
4. Diabetes Mellitus Gestasional (DMG) yaitu penyakit diabetes yang dialami saat
hamil.
D. Tanda dan gejala Diabetes mellitus
Adapun tanda dan gejala dari diabetes mellitus itu sendiri adalah :
1. Poliuri (Banyak buang air kecil)

2. Polipagia ( banyak makan)


3. Polidipsi (banyak minum)
4. Berat badan menurun, dan nafsu makan meningkat
5. Mudah timbul abses yang sembuhnya lama
6. Kesemutan
7. Penglihatan kabur
8. Lemas
9. Impotensi pada pria
10. Pruritus vulva pada wanita
11. Gairah seks menurun
E. Komplikasi Diabetes mellitus
Adapun komplikasi pada diabetes mellitus sebagai berikut :
1.
a.
b.
2.

Akut
Hiperglikmia ( kadar gula darah yang meningkat )
Penurunan kesadaran
Kronis
a. Kerusakan pembuluh darah kecil, contoh kerusakan pembuluh darah pada
mata, jantung dll.
b. Rentan infeksi TBC
c. Kebutaan

F. Cara Pencegahan Diabetes mellitus


Faktor resiko diabetes mellitus ada 2 macam, yaitu yang dapat dikendalikan dan
tidak dapat dikendalikan. Resiko yang tidak dapat dikendalikan adalah usia dan
keturunan. Resiko diabetes dapat ditentukan oleh usia. Seseorang dengan usia >45 thn
memiliki resiko lebih besar. Faktor lain yang menentukan resiko tadi adalah faktor
keturunan. Jika dalam keluarga ada yang memiliki riwayat pengidap diabetes mellitus,
sebaiknya berhati-hati. Sementara faktor yang bisa dikendalikan meliputi kondisi berat
badan, kesehatan, dan riwayat keguguran berulang (tanpa disengaja). Pemilik tubuh
gemuk, memiliki risiko terkena diabet 10 30 kali lipat orang dengan berat badan
normal. Anak anak juga dapat menderita DM.
Secara garis besar, ada 2 dasar penyebab. Pertama, autoimun. Disebabkan
peradangan pada sel beta di pankreas yang menyebabkan timbulnya antibodi terhadap
sel beta. Reaksi ini mengakibatkan hancurnya sel beta. Dengan begitu produk insulin

terganggu. Penyebab kedua, idiopatik, yakni tidak diketahui penyebabnya. Berikut


adalah upaya yang dapat dilakukan untuk pencegahan DM : Pertama, mengontrol
jumlah makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Konsumsi makanan sehat dan seimbang
sangat penting dilakukan. Berikutnya, olahraga teratur. Latihan jasmani dapat
menurunkan berat badan dan memperbaiki sensitifitas terhadap insulin sehingga
memperbaiki kendali glukosa dalam darah. Jangan lupa melakukan pemeriksaan darah
secara rutin untuk mengetahui kondisi gula dalam darah. Tak perlu menunggu gejala
untuk keluhan datang. Umumnya orang memeriksakan diri saat diabetes sudah diidap,
sehingga terlanjur tinggi kadar gulanya. Jaga berat badan ideal. Karena pemilik tubuh
gemuk memiliki risiko 10 30 kali lebih besar terkena diabetes ketimbang pemilik
tubuh ideal.
G. Pengelolaan Diabetes mellitus
1. Penyuluhan ( Edukasi DM)
Edukasi Diabetes merupakan suatu proses pendidikan dan pelatihan tentang
pengetahuan Diabetes dan ketrampilan yang dapat menunjang perubahan perilaku yang
diperlukan untuk mencapai tingkat kesehatan yang optimal, penyesuaian psikologis dan
kualitas hidup yang lebih baik secara berkelanjutan. Edukasi diabetes dianggap sebagai
salah satu cara terapi dan merupakan bagian integral keperawatan orang dengan diabetes.
Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan pada proses edukasi diabetes :
a. Berikan dukungan dan nasihat yang positif dan hindari terjadinya kecemasan.
b. Sampaikan informasi secara bertahap jangan berikan beberapa hal sekaligus.
c. Mulailah dengan hal yang sederhan baru kemudian dengan hal yang lebih
komplek.
d. Gunakan alat bantu dengan dengar-pandang ( Audio-visual AID).
e. Utamakanlah pendekatan dengan mengatasi masalah dan lakukan simulasi.
f. Berikan pengobatan yang sederhana agar kepatuhan mudah dicapai.
g. Usahakanlah kompromi dan negosiasi, jangan paksakan tujuan
h. Berikanlah motivasi dan penghargaan dan diskusikanlah hasil laboratorium.
Edukator diabetes didefinisikan sebagai tenaga kesehatan profesional yang
menguasai inti pengetahuan

dan mempunyai pengetahuan dalam ilmu biologi,

sosial,komunikasi, konseling, dan telah berpengalaman dalam merawat orang dengan


diabetes.
Tanggung jawab utama edukator diabetes adalah pendidkan orang dengan DM ,
keluarganya dan sistem pendukungnya yang menyangkut penatalaksanaan mandirri dan
masalah-masalah yang berhubungan dengan DM. Proses edukasi ini sebaiknya terdiri
dari topik topik berikut ini .
a. Patofisiologi DM
b. Pengelolaan Nutrisi dan diet.
c. Intervensi Farmakologik
d. Aktifitas dan olah raga
e. Pemantauan mandiri kadar glukosa darah
f. Pencegahan dan pengelolaan komplikasi akut dan kronik.
g. Penyesuaian Psikososial
h. Ketrampilan mengatasi masalah
i. Pengelolaan stress
j. Penggunaan sistem pelayanan kesehatan.
1. Perencanaan makan
Standar yang digunakan adalah makanan dengan komposisi seimbang :
a. Karbohidrat 60 %
b. Protein
10 15 %
c. Lemak
20 25 %
Jumlah kalori disesuaikan dengan :
a. Petumbuhan
b. Status gizi
c. Umur
d. Stress akut
e. Kegiatan jasmani untuk mencapai dan mempertahankan berat badan idaman.
Untuk kepentingan klinik praktis dan menghitung jumlah kalori . Penentuan status
gizi memanfaatkan Rumus Broca, yaitu BB idaman = ( TB 100 ) 10 %
Status gizi :
a. Berat badan kurang < 90 % BB idaman
b. Berat badan normal = 90 110 % BB idaman
c. Berat badan lebih = 110 120 %BB idaman
d. Gemuk >120 BB idaman.
Jumlah kalori yang dibutuhkan berat badan idaman, dikalikan kebutuhan kalori
basal ( 30 Kkal/kg BB untuk laki-laki dan 25 Kkal/kg BB untuk wanita). Ditambah dengan
kebutuhan kalori untuk aktivitas (10 30 %). Makanan dibagi dalam 3 porsi besar untuk
pagi ( 20 % ), siang ( 30 % ), dan sore ( 25 % ) serta 2-3 porsi (makanan ringan, 10 15
%). Untuk kelompok ekonomi rendah , makanan dengan komposisi karbihidrat sampai 70

75 % juga memberi hasil yang baik. Jumlah kandungan kolesterol , diusahakan lemak
dari sumber lemak tidak jenuh dan menghindari asam lemak jenuh.
Jumlah kandungan serat kurang lebih 25 g/hari, diutamakan serat laut. Untuk
mendapatkan kepatuhan terhadap pengaturan makan yang baik , adanya pengetahuan
mengenai bahan penukar akan sangat membantu pasien. Pada saat ini ada 11 ( sebelas )
macam diet diabetes di Surabaya ialah : Diet B, Diet B1, Diet B puasa dan B1 Puasa,
B2,B3,Be,, Diet-M,Diet-M Puasa, Diet-G dan Diet KV.
2. Latihan Jasmani
Dianjurkan latihan jasmani secara teratur (3-4 kali seminggu ) selama kurang
lebih 30 menit, yang sifatnya sesuai CRIPE ( continous, rhythmical, interval,
progressive, endurance).
Adapun manfaat dari latihan jasmani (olahraga) adalah :
a. Menurunkan kosentrasi gula darah, selama dan sesudah latihan
b. Menurunkan kosentrasi insulin basal dan post prandial
c. Memperbaiki sensitifitas insulin
d. Memperbaiki hipertensi ringan sampai sedang
e. Memperbaiki pengeluaran tenaga
f. Memelihara kardiovaskular
g. Mningkatkan kekuatan fleksibelitas otot
h. Meningkatkan sense of well-being dan kwalitas hidup
3. Obat berhasiat hipoglikemi
Jika pasien telah menerapkan pengaturan makan dan kegiatan jasmani yang
teratur namun pengendalian kadar glukosa darah belum tercapai, dipertimbangkan
pemakaian obat-obatan berkhasiat hipoglikemik (oral insulin)
a. Obat hipoglikemia oral (OHO)
Sulfoniurea
Golongan obat ini mempunyai efek utama :
1) mengurangi produksi glukosa hati
2) memperbaiki ambilan glukosa perifer
3) Meningkatkan sekresi insulin di pancreas
Metformine, Glitazone
Alpha glucoside inhibitor
b. Insulin
Indikasi penggunaan pada DM tipe 2

Anda mungkin juga menyukai