Anda di halaman 1dari 8

Tablet adalah suatu bentuk sediaan farmaseutik yang berupa padat.

Sifatnya praktis,
dan relative lebih tahan lama karena kadar air yang rendah dan tidak terjadi reaksi hidrolisis.
Cara pembuatan tablet antara lain adalah dengan granulasi basah. Tujuan granulasi ini adalah
memperbaiki sifat alir ke mesin tablet dan untuk memperbaiki komprebilitas. Granulasi basah
ini menggunakan air atau zat cair lain apabila zat aktif tidak stabil terhadap air.
Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi.
Berdasarkan metode pembuatan dapat digolongkan sebagai tablet cetak dan tablet kempa.
(Depkes RI, 1994).

Tablet dibuat terutama dengan cara kompresi. Sejumlah tertentu


dari tablet dibuat dengan mencetak. Tablet yang dibuat secara
kompresi menggunakan mesin yang mampu menekan bahan bentuk
serbuk atau granul dengan menggunakan berbagai bentuk punch dan
die. Alat kompresi tablet merupakan alat berat dari berbagai kapasitas
dipilih sesuai dengan dasar dari jenis tablet yang akan dibuat serta
produksi rata- rata yang diinginkan. Tablet yang dicetak dibuat
dengan tangan atau dengan alat mesin tangan, dengan cara menekan
bahan tablet ke dalam cetakan, kemudian bahan tablet yang telah
terbentuk dikelurkan dari cetakan dan dibiarkan sampai kering.
Tablet harus melepaskan zat berkhasiat kedalam tubuh dalam
jumlah yangtepat dan menimbulkan efek yang diinginkan
(Lachman, 1986). Tablet hanyamemberikan efek yang
diinginkan jika memiliki mutu yang baik. Untukmenghasilkan
tablet dengan mutu yang baik dan memenuhi persyaratan,
pemilihandan kombinasi bahan pembantu memegang peranan
yang sangat penting dalam proses pembuatannya
Definisi Tablet
Tablet merupakan bahan obat dalam bentuk sediaan padat yang biasanya dibuat
dengan penambahan bahan tambahan yang sesuai, tablet dapat berbeda
ukuran, bentuk, berat, kekersan, dan ketebalalan, daya hancurnya dan aspek lain
yang tergantung dengan pemakaian tablet dan cara pembuatannya.
Kebanyakan tablet digunakan pada pemberian secara oral. Kebanyakan
tablet dibuat dengan penambahan zat warna dan zat pemberi rasa.
Tablet lain yang penggunaanya dapat cara sublingual, bukal, atau
melalui vagina.

Dengan metode pembuatan tablet yang manapun, tablet yang dihasilkan harus
mempunyai sifat-sifat yang baik, yaitu :
1. Cukup kuat dan resisten terhadap gesekan selama proses pembuatan,
pengemasan, transportasi dan sewaktu di tangan konsumen. Sifat ini diuji
dengan uji kekerasan dan uji friabilitas.
2. Zat aktif dalam tablet harus dapat tersedia dalam tubuh. Sifat ini dilihat dari
uji waktu hancur dan uji disolusi.
3. Tablet harus mempunyai keseragaman bobot dan keseragaman kandungan
(untuk zat aktif kurang dari 50 ml). Parameter ini diuji dengan variasi bobot dan
uji keseragaman kandungan.
4. Tablet berpenampilan baik dan mempunyai karakteristik warna, bentuk dan
tanda lain yang menunjukkan identitas produk.
5. Tablet harus menunjukkan stabilitas fisik dan kimia serta efikasi yang
konsisiten

Amilum digunakan sebagai bahan penyusun dalam serbuk awur dan


sebagai bahan pembantu dalam pembuatan sediaan farmasi yang
meliputi bahan pengisi tablet, bahan pengikat, dan bahan penghancur.
Bahan pengikat adalah zat yang ditambahkan untuk menambah kohesivitas atau
kualitas ikatan dari serbuk bahan tablet untuk menjamin tablet tidak mudah
pecah sesudah pencetakan. Bahan pengikat digunakan pada tablet yang dibuat
dengan metoda granulasi basah.Yang termasuk bahan pengikat adalah larutan
gelatin, amilum, gula, gum alam (akasia, tragakan) dan gum sintetik (polietilen
glikol, polivinilpirolidon, veegum dan karboksimetilselulosa).
Metoda granulasi basah diketahui dapat meningkatkan kecepatan disolusi zat
aktif yang kurang larut dengan cara membuat permukaan partikel menjadi lebih
hidrofilik. Solvgang dan Finholt meneliti disolusi granul fenobrbital, fenasetin dan
prednisolon lebih baik dibanding disolusi serbuknya. Disamping itu terbukti
bahwa disolusi tablet hasil pencetakan granulnya juga lebih baik dari disolusi
granulnya. Hal ini disebabkan oleh karena tablet menjadi lebih mudah terbasahi
dan kenyataan bahwa adanya deformasi granul selama pencetakan
meningkatkan luas permukaan sehingga pembasahan menjadi lebih efektif lagi.
Pemilihan bahan pengikat harus disesuaikan dengan zat aktif dan dalam jumlah
tepat agar diperoleh kualitas pengikatan yang diinginkan tetapi tidak
mempengaruhi kualitas disintegrasi tablet dan disolusi zat aktifnya.

Metode granulasi basah, metode ini adalah metode yang paling sering digunakan dalam
pembuatan tablet.Adapun tahapan dalam pembutannya :
1.

Menimbang dan mencampur bahan bahan,seperti bahan aktif,bahan pengisi dan


bahan penghancur yang dibutuhkan dalam formula.

2.

Pembuatan granulasi basah,yakni dengan cara dibuat granula yang dapat mengalir
bebas dalam cetakan sehingga dapat terisi dengan tepat dan merata.Hal ini dapat
dilakukan dengan baik dengan menambahkan bahan cairan pengikat atau perekat ke

dalam campuran serbuk,melewatkan adonan yang lembab melalui ayakan yang


ukuran nya seperti yan diinginkan,ganul dihasilkan melalui pengayakan ini
dikeringkan,lalu diayak lagi dengan ayakan yang ukurannya lebih kecil supaya
megurangi ukuran granul demi granul.
3.

Pengayakan adonan lembab menjadi pellet atau granul,pada umunya ditekan


melaui ayakan no. 6 atau no.8.

4.

Pengeringan granul.Kebanyakan dikeringkan dalam cabinet pengering dengan


system sirkulasi udara dan pengendalian temperature.

5.

Penyaringan kering,stelah kering,granul dikeringkan,granul dilewatkan melalui


ayakan dengan lubang lebih kecil dari pada yang biasa dipakai untuk pengayakan
granulasi asli.Seberapa jauh ukuran granul dihaluskan,tergantung pada ukuran punch
yang akan dipakai dan tablet yang akan diproduksi.

6.

Lubrikan atau pelinciran.Setelah pengayakan kering,biasanya bahan pelincir kering


ditambahkan ke dalam granul.Sehingga setiap granul dilapisi oleh bahan
pelincir,dapat juga diapisi debu ketika granul menyebar melalui lubang lkecil ayakan
atau pencamput=ran dalam pengadukan serbuk.Pelincir yang umum digunakan
adalah talk,magnesium stearat,.

7.

Pencetakan tablet,dilakukan dengan memasukkan granul ke dalam ruang cetakan


dan dikempa oleh kedua gerakan punch atas dan bawah

Granulasi
Umumnya sebelum tabletasi dilakukan, bahan obat dan bahan pembantu yang
diperlukan digranulasi ( granula = butir ) artinya partikel-partikel serbukdiubah menjadi
butiran granulat.Granulat sebaiknya.
-Dalam bentuk dan warna yang sedapat mungkin homogen
-Memiliki daya luncur yang baik
-Menunjukan kekompakan mekanis yang memuaskan
-Tidak terlampau kering ( sisa lembab 3 5 %)
-Mudah hancur air.
Pada dasarnya hanya granulat kering yang digunakan untuk pencetakanakan tetapi
granulat yang terlalu kering dan rapuh menyebabkan tablet yangdihasilkan sangat mudah
retak. Yang penting dalam hal ini adalah tingkatkelarutan serbuk yang akan digranulasi di
dalam bahan pelarut yangdigunakan. Laktosa dapat digranulasi dengan air oleh karena
kelarutan dalamair rendah. Gula lainya dengan kelarutan dalam air yang lebih baik
misalnyasakkarosa, sebaiknya digunakan campuran etanol dan air.
Gelatin
Fungsi
%(3).

: Sebagai bahan pengikat (binder) dengan konsentrasi (2-10)

Alasan
: Merupakan pengikat yang baik karena memberikan
kekerasan yang baik pada tablet(3)

Gelatin
- Digunakan pada konsentrasi 5-10% sebanyak 1-5% dari formula
- Sudah jarang digunakan, digantikan PVP, MC. Cenderung menghasilkan tablet
yang keras dan memerlukan disintegran yang aktif
- Dapat digunakan untuk senyawa yang sulit diikat
- Kelemahan: rentan bakteri dan jamur
- Jika masih diperlukan pengikat yang lebih kuat, dapat digunakan larutan
gelatin dalam air 2-10%, yang dibuat dengan menghidrasi gelatin dalam air
dingin selama beberapa jam/semalam kemudian dipanaskan sampai
mendidih, larutan gelatin harus dipertahankan hangat sampai digunakan
karena akan menjadi gel pada pendinginan

PEMBAHASAN

Sifat alir granul


Sifat alir granul memegang peranan penting dalam pembuatantablet. Apabila
granul mudah mengalir, tablet yang dihasilkan mempunyaikeseragaman bobot
yang baik. Faktor-faktor yang menentukan sifat alirserbuk/granul adalah :
kerapatan jenis, porositas, bentuk partikel, ukuran partikel, kondisi percobaan
dan kandungan lembab
Pengukuran sifat alir granul dengan metode corong dipengaruhi oleh beberapa
kondisi pengamatan berikut :
a. Berat granul
b. Ukuran partikel granu
lc. Diameter corong (atas dan bawah)
d. Panjang tangkai corong
e. Cara penuangan sampel
f. Pengaruh getaran luar
Penentuan sifat alir bahan serbuk atau granul diantaranya dapatdilakukan
dengan cara melakukan pengukuran sudut diam dan waktu alir.Sudut diam
adalah sudut yang dibentuk oleh tumpukan serbuk

terhadap bidang datar setelah serbuk tersebut mengalir secara bebas melalui su
atucelah sempit. Alat yang biasa digunakan adalah corong. Semakin kecilsudut
diam maka semakin mudah serbuk tersebut mengalir.Selain sudut diam, waktu
alir dapat digunakan untuk menentukansifat alir serbk atau granul. Waktu alir
adalah waktu yang dibutuhkanuntuk mengalir dari sejumlah granul melalui
lubang corong yang diukuradalah sejumlah zat yang mengalir dalam suatu
tertentu. Semakin baiksifat alirnya maka akan semakin cepat waktu yang
diperlukan untukmengalirkan sejumlah berat tertentu serbuk atau granul. Sudut
diam dapatdiukur dengan mengamati tinggi kerucut yang terbentuk (h cm) di
atas alasdengan diameter tertentu (d cm). Besar sudut diam dapat dihitung
sebagai berikut :
Tg=

Umumnya granul dikatakan mengalir baik (free flowing) apabilasudut diamnya


labih kecil dari 50 . Jika sudut diam lebih besar dari 50o pada saat pentabletan
akan detemui kesulitan.

Sudut diam
Sudut diam yaitu sudut tetap yang terjadi antara timbunan partikel bentuk kerucut dengan bidang
horizontal. Bila sudut diam lebih kecil dari 30 biasanya menunjukkan bahwa bahan dapat
mengalir bebas,bila sudutnya lebih besar atau sama dengan 40 biasanya mengalirnya
kurang baik.Cara menghitung sudut diam adalah TanQ= h/r, dengan h adalah tinggi kerucut dan
r adalah jari-jari bidang dasar kerucut (Voigt,1994). Besar kecilnya sudut diam dipengaruhi oleh
bentuk, ukurandan kelembaban granul.Granul akan mudah mengalir jika mempunyai sudut diam
kurang dari 40(Banker dan Anderson,1994).
Semakin kecil ukuran partikel granul akan memperbesar daya kohesinya sehingga akan
menyulitkan aliran karena granul akan mengalir dalam bentuk gumpalan. Untuk
menentukan sifat aliran, digunakan sudut kemiringan aliran yaitu sudut yang
dihasilkan bila suatu zat berupa serbuk dibiarkan mengalir bebas dari atas corong ke dasar.
Sudut tersebut akan membentuk suatu kerucut yang kemudian sudut kemiringannya
diukur. Semakin
datar sudut yang dihasilkan, artinya sudut
kemiringannya semakin kecil semakin baik sifat aliran serbuk tersebut (Voigt, 1994).
Faktor-faktor yang mempengaruhi sifat alir granul adalah bentuk dan ukuran partikel granul,
distribusi ukuran partikel, kekasaran atau tekstur permukaan, penurunan energi
permukaan dan luas permukaan. Ukuran partikel granul makin kecil akan memperbesar
daya kohesinya, sehingga granul akan menggumpal dan menghambat kecepatan
alirnya (Banker dan Anderson, 1994).

Besar kecilnya sudut diam dipengaruhi oleh bentuk, ukuran dan kelembaban
granul. Granul akan mudah mengalir jika mempunyai sudut diam kurang dari 40
Bahan pelicin berfungsi sebagai bahan pengatur aliran, dan bahan pemisah
hasil cetakan. Bahan pelicin mengurangi gesekan selama proses pengempaan tablet. Pada
umumnya bahan pelicin bersifat hidrofobik sehingga cenderung menurunkan kecepatan
disintegrasi dan disolusi tablet, oleh karena itu kadarpelicin yang berlebihan harus dihindari.
Bahan pelicin yang biasa digunakan antara lain talk, magnesium stearat, aluminium stearat,
asam stearat, asam palmitat, dan pati (Siregar, 2010).

Bahan pelincir, anti lekat dan pelicin


Ketiga jenis bahan ini memiliki fungsi yang saling tumpang-tindih, hal ini disebabkan
suatu bahan anti lekat juga memiliki sifat-sifat pelincir dan pelicin. Perbedaan ketiganya
yaitu, suatu pelincir diharapkan dapat mengurangi gesekan antara dinding tablet dengan
dinding die, pada saat tablet ditekan ke luar. Anti lekat bertujuan untuk mengurangi
melengketnya granul pada permukaan punch atau dinding die. Sedangkan pelicin digunakan
untuk memacu aliran serbuk atau granul dengan jalan mengurangi gesekan di antara partikelpartikel. Bahan yang paling umum digunakan adalah talk, magnesium stearat, asam stearat,
dan kalsium stearat.

Magnesium stearat merupakan senyawa magnesium dengan campuran asamasam organik padat yang diperoleh dari lemak, terutama terdiri dari magnesium
stearat dan magnesium palmitat dalam berbagai perbandingan. Mengandung
setara dengan tidak kurang dari 6,8% dan tidak lebih dari 8,3% MgO (Anonim,
1995). Pemerian serbuk halus, Putih , licin dan mudah melekat pada kulit, bau
lemah khas. Kelarutan praktis tidak larut dalam air, dalam etanol (95%) P dan

dalam eter P (Anonim, 1979). E. Hipotesis Magnesium stearat sebagai lubricant


memiliki terhadap sifat fisik campuran granul dan tablet.Variasi konsentrasi dan
lama waktu pencampuran magnesium stearat yang semakin meningkat diduga
dapat menyebabkan semakin cepatnya waktu alir granul dan semakin kecilnya
sudut diam granul, penurunan kekerasan, peningkatan kerapuhan dan waktu
hancur tablet semakin lama/meningkat

Talcum
Fungsi : glidan
Alasan : daya antiadheran talcum terbaik sehingga sering digunakan dalam pembuatan tablet yang
dikombinasikan dengan bahan pelincir lainnya untuk memperbaiki sifat alir tablet dimana
talcum memiliki daya lubrikan yang kurang baik (3).
6. Magnesium stearat
Fungsi : lubrikan
Alasan : mempengaruhi sifat fisik campuran bahan baku dan tablet. Magnesium stearat sebagai bahan
pelicin mempunyai sifathidrofob dan bisa mempengaruhi sifat-sifat tablet seperti
keseragaman bobot, kekerasan, kerapuhan dan waktu hancur(3).

Lubrikan (pelumas) mempunyai fungsi mengurangi fraksi antara granul atau tablet dengan
dinding die pada saat kompresi atau ejeksi sehingga tidak terjadi picking atau sticking. Dalam
praktikum ini, digunakan Mg-stearat karena lubrikan yang tidak larut dalam air akan lebih
efektif. Pencampuran lubrikan dengan granul tidak dilakukan terlalu lama ( 5 menit) karena
lubrikan bersifat hidrofob sehingga jika pencampurannya terlalu lama, granul akan
terselimuti oleh partikel yang hidrofob sehingga sulit dibasahi dengan air dan mengakibatkan
laju disolusi turun, bioavaibilitasnya juga menurun.
Ditambahkan juga Talk sebagai glidan untuk memperbaiki sifat alir bahan obat sebab Talk
memiliki ukuran partikel yang kecil, luas permukaannya besar, dan tidak larut dalam air
sehingga selain dapat memperbaiki sifat alir serbuk / granul, juga dapat berfungsi sebagai anti
adherent (anti lekat).
Uji keseragaman bobot dilakukan untuk melihat homogenitas granul karena apabila
bobot tidak seragam kemungkinan disebabkan oleh homogenitas yang kurang baik.
Keseragamn bobot dilihat dari persen deviasi maksimum.
Untuk tablet dalam percobaan, syaratnya tidak boleh ada 2 tablet yang masing-masing
menyimpang dari bobot rata-rata lebih besar dari 5% dan tidak boleh satu pun tablet yang
menyimpang dari bobot rata-rata lebih dari 10%. Bobot tablet rata-rata yang
diperoleh yaitu 542,3 mg, sehingga bobot tablet harus berada dalam
rentang 515,185 569,415 mg. Dalam percobaan, 19 tablet berada dalam rentang tersebut
dan ada 1 tablet yang tidak termasuk rentang 5%. Namun hasil tersebut masih memenuhi
syarat karena hanya ada 1 tablet yang melebihi 5% dari rata-rata dan tidak melebihi 10%-

nya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa keseragaman bobot tablet pada percobaan
memenuhi persyaratan. Keseragaman bobot dipengaruhi oleh laju alir. Apabila laju alir
bagus, berarti keseragaman bobot juga bagus. Pada percobaan dapat dikatakan bobot
tablet seragam. Hal ini sesuai, karena pada percobaan laju alir pun menunjukkan laju alir
yang baik.
Read more: http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/2013/06/oyeah.html#ixzz3qFEjxLM5

Granul
dapat
dikategorikan
baik
apabila
yang
terkandung
kadar
air
sehingga
hanya
sekitar
1-3%
kami
tidak
perlu
pemanasan
melanjutkan
karena
air
terkandung
yang
pun
dapat
berfungsi
pengikat
sehingga
sebagai
terlalu
kadar
air
rendahnya
akan
menyebabkan
tablet
yang
lebih
mudah
akan
dicetak
hancur.
Kadar
terlalu
air
tinggi
yang
akan
membuat
sulit
walaupun
pencetakan
dapat
tercetak,
yang
tinggi
kadar
pada
air
tablet
akan
keretakan
menyebabkan
pada
tablet
disimpan
apabila
pada
suhu
tinggi
karena
air
dapat
menyisakan
menguap
ruang
dan
kosong
tersebut.
pada
Selain
tablet
itu
kadar
air
yang
dapat
terlalu
menyebabkan
tinggi
granul
pada
punch
menempel
sehingga
kualitas
tablet yangtidak baik.
dihasilkan

Anda mungkin juga menyukai