Anda di halaman 1dari 9

Karya Tulis Ilmiah:

Kegiatan Wisata Pelajar SMP Kristen Saint John

.
.
.

Bab I
Pendahuluan

I.1.

Latar Belakang Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan wisata pelajar atau lebih dikenal sebagai


karyawisata adalah salah satu kegiatan sekolah yang biasanya
dilakukan setiap satu tahun sekali di SMP Kristen Saint John.
Kegiatan ini biasanya diisi dengan perjalanan atau kunjungan ke
tempat-tempat rekreasi edukasi. Dan kunjungan wisata yang
akan dibahas pada karya tulis ini adalah perjalanan ke Museum
Geologi dan Saung Udjo di Bandung.

I.2.

Tujuan Pelaksanaan Kegiatan

adalah sebagai

Tujuan dari pelaksanaan 'Kegiatan Wisata Pelajar' ini


berikut:

- Memberikan pemahaman bagi peserta didik bahwa pendidikan


dan ilmu tidak hanya dapat diperoleh di sekolah atau media
pendidikan formal lainnya, tapi dapat juga dilakukan sambil
berekreasi.
- Menghilangkan stress dan penat bagi peserta didik.
- Membuat peserta didik mengetahui lebih banyak tentang
sejarah dan keadaan geografi dari bumi yang mereka tempati ini.
- Menumbuhkan rasa cinta dan bangga kepada budaya bangsa
Indonesia, terutama terhadap angklung.

I.3.

Manfaat Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan 'Kegiatan Wisata Pelajar' ini memberikan


banyak manfaat yang dapat sayasebagai peserta kegiatan ini
rasakan. Beberapa manfaat itu antara lain:
- Lebih mengetahui tentang sejarah bumi ini.
- Lebih mengetahui serba serbi mengenai angklung.
- Mengeratkan hubungan pertemanan dengan teman-teman
sekelas.

Bab II
Pembahasan

Museum Geologi Bandung


Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, pengelolaan Museum
Geologi berada dibawah Pusat Djawatan Tambang dan Geologi
(PDTG/1945-1950). Pada tanggal 19 September 1945, pasukan
sekutu pimpinan Amerika Serikat dan Inggris yang diboncengi oleh
Netherlands Indis Civil Administration (NICA) tiba di Indonesia.
Mereka mendarat di Tanjungpriuk, Jakarta. Di Bandung, mereka
berusaha menguasai kembali kantor PDTG yang sudah dikuasai oleh
para pemerintah Indonesia. Tekanan yang dilancarkan oleh pasukan
Belanda memaksa kantor PDTG dipindahkan ke Jl. Braga No. 3 dan
No. 8, Bandung, pada tanggal 12 Desember 1945. Kepindahan
kantor PDTG rupanya terdorong pula oleh gugurnya seorang
pengemudi
bernama
Sakiman
dalam
rangka
berjuang
mempertahankan kantor PDTG. Pada waktu itu, Tentara Republik
Indonesia Divisi III Siliwangi mendirikan Bagian Tambang, yang
tenaganya diambil dari PDTG. Setelah kantor di Rembrandt Straat
ditinggalkan oleh pegawai PDTG, pasukan Belanda mendirikan lagi
kantor yang bernama Geologische Dienst ditempat yang sama.
Di mana-mana terjadi pertempuran. Maka, sejak Desember 1945
sampai dengan Desember 1949, yaitu selama 4 tahun berturutturut, kantor PDTG terlunta-lunta berpindah-pindah dari satu tempat
ke tempat lainnya.
Pemerintah Indonesia berusaha menyelamatkan dokumen-dokumen
hasil penelitian geologi. Hal ini menyebabkan dokumen-dokumen
tersebut harus berpindah tempat dari Bandung, ke Tasikmalaya,
Solo, Magelang, Yogyakarta, dan baru kemudian, pada tahun 1950
dokumen-dokumen tersebut dapat dikembalikan ke Bandung.
Dalam usaha penyelamatan dokumen-dokumen tersebut, pada
tanggal 7 Mei 1949, Kepala Pusat Jawatan Tambang dan Geologi,
Arie Frederic Lasut, telah diculik dan dibunuh tentara Belanda. Ia
telah gugur sebagai kusuma bangsa di Desa Pakem, Yogyakarta.

Sekembalinya ke Bandung, Museum Geologi mulai mendapat


perhatian dari pemerintah RI. Hal ini terbukti pada tahun 1960,
Museum Geologi dikunjungi oleh Presiden Pertama RI, Ir. Soekarno.
Pengelolaan Museum Geologi yang semula berada dibawah PUSAT
DJAWATAN TAMBANG DAN GEOLOGI (PDTG), berganti nama menjadi:
Djawatan Pertambangan Republik Indonesia (1950-1952), Djawatan
Geologi (1952-1956), Pusat Djawatan Geologi (1956-1957),
Djawatan Geologi (1957-1963), Direktorat Geologi (1963-1978),
Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi (1978 - 2005), Pusat
Survei Geologi (sejak akhir tahun 2005 hingga sekarang).

Saung Udjo
Saung Angklung Udjo (SAU) adalah suatu tempat yang merupakan
tempat pertunjukan, pusat kerajinan tangan dari bambu, dan
workshop instrumen musik dari bambu. Selain itu, SAU mempunyai
tujuan sebagai laboratorium kependidikan dan pusat belajar untuk
memelihara kebudayaan Sunda dan khususnya angklung.
Didirikan pada tahun 1966 oleh Udjo Ngalagena dan istrinya Uum
Sumiati, dengan maksud untuk melestarikan dan memelihara seni
dan kebudayaan tradisional Sunda. Berlokasi di Jalan Padasuka 118,
Bandung Timur Jawa Barat Indonesia.
Dengan suasana tempat yang segar udaranya dan dikelilingi oleh
pohon-pohon bambu, dari kerajinan bambu dan interior bambu
sampai alat musik bambu.
Disamping pertunjukan rutin setiap sore, Saung Angklung Udjo telah
berkali-kali mengadakan pertunjukan khusus yang dilakukan pada
pagi atau siang hari. Pertunjukkan tersebut tidak terbatas diadakan
di lokasi Saung Angklung Udjo saja, tetapi berbagai undangan tampil
di berbagai tempat baik di dalam maupun di luar negeri, pada bulan
Agustus tahun 2000 di Sasana Budaya Ganesha ITB, Bandung,
Saung Angklung Udjo mengadakan konser kolaborasi dengan
penyanyi cilik yang dijuluki Shirley Temple-nya Indonesia, yaitu
Sherina.

Saung Angklung Udjo tidak terbatas pada hanya menjual seni


pertunjukan saja, berbagai produk alat musik bambu tradisional
(angklung, arumba, calung dan lainnya) dibuat dan dijual kepada
para pembeli.

2.1.

Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan wisata pelajar ke Museum Geologi Bandung


dilaksanakan pada . Peserta dari kegiatan wisata pelajar ini adalah
siswa/siswi SMP kelas VII-VIII, SMA kelas X-XI, dan bapak/ibu guru.
Seluruh siswa/siswi diwajibkan untuk berkumpul di Bundaran
Stainless Harapan Indah pukul 07.30 pagi. Setelah kurang lebih 30
menit, bus pun berangkat. Perjalanan dari Harapan Indah ke
Bandung memakan waktu 2 jam-an. Rombongan pelajar SMP dan
SMA Saint John pun tiba di Museum Geologi pada pukul 10.
Kemudian setelah puas berkeliling di Museum Geologi, peserta
kegiatan wisata pelajar pun makan siang di sebuah rumah makan di
Bandung. Barulah setelah itu siswa/siswi melanjutkan perjalanan ke
Saung Udjo.
Di Saung Udjo peserta kegiatan wisata menyaksikan pertunjukan
wayang, tarian daerah, dan pertunjukan angklung yang dibawakan
oleh para pementas dari Saung Udjo. Selain itu, peserta pun diajak
untuk bermain angklung dan menari bersama-sama dengan para
pementas.

2.2.

Objek yang Dikunjungi

Objek-objek yang ada di Museum Geologi Bandung dibedakan ke


dalam ruangan-ruangan berdasarkan pengelompokannya. Ruanganruangan yang dikunjungi selama kunjungan wisata itu antara lain:
- Ruang Orientasi, berisi peta geografi Indonesia dalam bentuk
relief layar lebar yang menayangkan kegiatan geologi dan museum
dalam bentuk animasi.

- Ruang Geologi Indonesia, yang terdiri dari beberapa bilik yang


menyajikan informasi
tentang hipotesis terjadinya bumi di
dalam sistem tata surya, fosil serta sejarah manusia menurut evolusi
Darwin, dan beragam jenis batuan (beku, sedimen, malihan).
- Ruang Sayap Timur (Ruang Sejarah Kehidupan) yang
mengambarkan sejarah pertumbuhan dan perkembangan makhluk
hidup, dari primitif hingga modern. Di ruangan ini terdapat replika
fosil Tyrannosaurus Rex Osborn yang panjangnya mencapai 19 m,
tinggi 6,5 m dan berat 8 ton, juga terdapat fosil-fosil tengkorak dan
replika dari manusia purba.
- Ruang Tengah, berisi maket pertambangan emas terbesar di
dunia, yang terletak di Pegunungan Tengan Irian Jaya.
- Ruang Timur, terbagi menjadi 7 ruangan kecil, yang kesemuanya
memberikan informasi tentang aspek positif dan negatif tataan
geologi bagi kehidupan manusia, khususnya di Indonesia.

Sedangkan, di Saung Udjo kami menyaksikan pertunjukan


wayang, tarian, dan permainan alat musik angklung yang indah.
Semua siswa/siswi yang hadir di sana dipinjamkan sebuah
angklung dan diajak untuk memainkan beberapa lagu bersamasama.

2.3.

Hal Menarik dan Tidak Menarik dari Objek

Menarik
Museum Geologi Bandung
Di Museum Geologi Bandung terdapat beberapa hal-hal
menarik, seperti fosil binatang dan manusia purba. Yang
membuat fosil-fosil itu terlihat menarik adalah karena kami
jarang mendapati replika seperti itu di tempat-tempai lain
di Indonesia selain di Mesum Geologi Bandung. Selain itu,
di setiap barang-barang yang dipamerkan terdapat

penjelasan tentang segala sesuatu yang bersangkutan


dengan barang tersebut.
Saung Udjo
Pertunjukan yang ditampilkan di Saung Udjo benar-benar
keren.

Tidak Menarik

Museum Geologi Bandung


Di Museum Geologi Bandung ada beberapa objek yang
tidak dipajang
dengan
baik
sehingga
membuat
siswa/siswi tidak terlalu tertarik untuk
melihat
atau
mengamatinya.
Saung Udjo
Pada rangkaian pertunjukan di Saung Udjo, saya tidak
menemukan hal
yang
kurang
menarik.
Semua
pertunjukan yang ada dikemas dengan baik,
sehingga
para
penonton tidak merasa jenuh atau bosan.

Bab III
Penutup

3.1.

Kesimpulan

Dalam Kegiatan Wisata


Pelajar ini, peserta didik
memperoleh
banyak
informasi-informasi dan
pengetahuanpengetahuan
yang
sangat
berguna.
Kegiatan ini benar-benar
memberikan
manfaatmanfaat yang positif bagi setiap pesertanya. Semoga ke
depannya, kegiatan-kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan.

3.2.

Saran
Saran saya untuk pihak SMP/SMA Kristen Saint John yang
mengadakan kegiatan wisata adalah adanya tour guide atau
pembimbing yang bertugas untuk memberikan penjelasan
mengenai barang-barang di dalam museum kepada pesertapeserta yang ada. Hal ini disebabkan oleh banyaknya bahasa
atau kata-kata di penjelasan pada pameran yang kerap kali
sulit dimengerti.

3.3.

Lampiran

Museum Geologi Bandung

Saung Udjo

Disusun oleh:
Graciel F.
Lumenta
IX.A

Anda mungkin juga menyukai