Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
REDUKSI
OKSIDASI
Menerima Oksigen
Kehilangan Oksigen
Kehilangan Hidrogen
Menerima Hidrogen
Kehilangan Elektron
e-
Menerima Elektron
Kenaikan Bilangan
Oksidasi
Penurunan Bilangan
Oksidasi
Contoh 8.1
Identifikasikan manakah reduktor dan oksidator pada reaksi berikut
a.
MnO2(s) + H2(g) Mn2O3(s) + H2O(l)
b.
Ca(s) + Cl2(g)
c.
2H2 + O2(g)
CaCl2(s)
2H2O(l)
Penyelesaian
a.
b.
c.
Membalanskan Persamaan
Oksidasi-Reduksi
Reaksi pelarutan tembaga(II) sulfida dalam larutan asam nitrat dalam air
CuS(s) + NO3-(aq) Cu2+(aq) + SO42-(aq) + NO(g)
Tahap 1 Tulis dua setengan reaksi yang belum dibalanskan dari spesies yang dioksidasi
dan direduksi
CuS Cu2+ + SO42NO3- NO
Tahap 2 Masukkan koefisien untuk menyamakan jumlah atom, kecuali oksigen dan
hidrogen
Dalam kasus ini, jumlah atom Cu, S, dan N sudah balans
Tahap 3 Balanskan oksigen dengan menambahkan H2O
CuS + 4H2O Cu2+ + SO42NO3- NO + 2H2O
Tahap 4 Balanskan hidrogen. Untuk larutan asam, tambahkan H3O+ ke tiap sisi yang
kekurangan hidrogen dan H2O ke sisi lain. Untuk larutan basa, tambahkan H2O
ke sisi yang kekurangan hidrogen dan OH- ke sisi lain
CuS + 12H2O Cu2+ + SO42- + 8H3O+
NO3- + 4H3O+ NO + 6H2O
Tahap 5 Balanskan muatan dengan menambahkan e- (elektron)
CuS + 12H2O Cu2+ + SO42- + 8H3O+ + 8eNO3- + 4H3O+ + 3e- NO + 6H2O
Tahap 6 Kalikan kedua setengah-reaksi dengan bilangan yang dipilih untuk membuat
jumlah elektron yang diberikan oleh oksidasi sama dengan jumlah yang
diperlukan pada reduksi. Kemudian tambahkan kedua setengah-reaksi, yang
menghilangkan elektron. Jika H3O+, OH-, atau H2O muncul di kedua persamaan
akhir, hilangkan duplikatnya.
Dalam kasus ini, setengah-reaksi oksidasi dikalikan 3 dan setengah-reaksi
reduksi dikalikan 8, sehingga
8 NO3-
Disproporsionasi
Terjadi apabila senyawa tunggal dioksidasi dan direduksi
-1
-2
SEL ELEKTROKIMIA
Perak
Contoh 8.2
Suatu sel tembaga-perak dengan potensial terbaca 0,46
volt. Diketahui E0sel Ag+/Ag = 0,80 V dan E0sel Cu2+/Cu =
0,34 V. Tunjukkanlah bahwa sel dalam keadaan standar
Penyelesaian:
Sebagai katoda Ag dan anoda Cu sehingga
E0sel = E0 Ag+/Ag E0 Cu2+/Cu
E0sel = 0,80 V 0,34 V = 0,46 V
Potensial yang terbaca juga 0,46 V. Jadi sel dalam kondisi
standar
Hukum Faraday
1. Massa zat tertentu yang dihasilkan atau dipakai pada suatu elektroda
berbanding lurus dengan jumlah muatan listrik yang melalui sel
2. Massa ekivalen zat yang berbeda dihasilkan atau dipakai pada elektroda
dengan melewatkan sejumlah tertentu muatan listrik melaui sel.
Arus listrik (I) adalah jumlah muatan yang mengalir melalui sebuah rangkaian
per satuan waktu. Jika Q adalah besarnya muatan (coulomb), t adalah waktu
(detik), dan F adalah tetapan faraday (96,485 C mol-1), maka arus I adalah:
I =
Q
t
It
96,485 C mol-1
Kerja listrik
w listrik = - Q E
w listrik = - It E
G = Wlistrik.rev
Jika sel difungsikan reversibel
G = Wlistrik = - QE = - nFE(reversibel)
Contoh 8.3
Sebuah aki 6,00 V memberikan arus konstan sebesar 1,25 A selama periode
1,5 jam. Hitung muatan total Q (dalam coulomb) yang melewati rangkaian
dan kerja listrik yang dilakukan oleh aki
Penyelesaian
Muatan total adalah
Q = It = (1,25 C/detik)(1,50 jam)(3600 detik/jam) = 6750 C
Kerja listrik adalah
welek = - Q E = - (6750 C)(6,00 J/C) = - 4,05 x 104 J
Ini adalah kerja yang dilakukan pada aki, sehingga kerja yang dilakukan oleh aki adalah
negatifnya dari nilai tersebut, yaitu +40,5 kJ.
G = - n F E
Tegangan setengah-sel
Untuk setengah-sel Zn2+|Zn dan Cu2+|Cu, setiap setengah-sel ditulis sebagai
sebuah reduksi:
Zn2+(aq) + 2e- Zn(s) E = - 0,76 V
Cu2+(aq) + 2e- Cu(s) E = +0,34 V
Reaksi dengan potensial reduksi yang lebih positif (lebih besar) berlangsung
sebagai reaksi reduksi dan terjadi di katoda. Potensial reduksi yang kurang
positif (lebih kecil) berlangsung sebagai reaksi oksidasi di anoda.
E = E(katoda) - E(anoda)
Contoh 8.4
Sebuah setengah-sel Zn2+|Zn dihuhubungkan dengan sebuah setengah-sel
Cu2+|Cu untuk membuat sel galvani, dimana [Zn2+] = [Cu2+] = 1,00 M.
Tegangan sel pada 25C diukur sama dengan E = 1,10 V, dan Cu diamati
melapisi selama berlangsungnya reaksi. Hitung G untuk reaksi kimia yang
berlangsung dalam sel, untuk 1,00 mol seng terlarut.
Penyelesaian
Reaksinya adalah
Zn(s) + Cu2+(aq) Zn2+(aq) + Cu(s)
Karena Cu adalah produk. Untuk reaksi yang tertulis, dimana 1 mol Zn(s) dan
1 mol Cu2+(aq) bereaksi, 2 mol elektron melewati rangkaian luar, sehingga n =
2. Oleh karena itu,
G = - n F E = - (2,00 mol)(96,485 C/mol)(1,10 V)
= - 2,12 x 105 J = - 212 kJ
PERSAMAAN NERNST
Persamaan Nernst
E = E -
RT
ln Q
nF
E = E -
0,0592
n
log Q
(pada 25C)
n
0,0592
(pada 25C)
Contoh 8.5
Hitung konstanta kesetimbangan dari reaksi:
Fe(s) + Cu2+(aq)
Fe2+(aq) + Cu(s)
Diketahui: E0Fe2+/Fe = - 0,44 V dan E0Cu2+/Cu = 0,34 V
Penyelesaian:
Katoda
Fe(s)
Fe2+(aq) + 2eAnoda
Cu2+(aq) + 2eCu(s)
Fe(s) + Cu2+(aq)
Fe2+(aq) +Cu(s)
Log K = 2(0,78)/0,0592
K = 2,24 x 1026
E0 = 0,44 V
E0 = 0,34 V
E0sel = 0,78 V
pH Meter
Kawat perak
Berlapis AgCl
Kawat
platina
Larutan KCl dan
Hg2Cl2 jenuh
Membran kaca
tipis
HCl 1,0 M
Kalomel padat
(Hg2Cl2(s))
Merkuri
Tutup berpori
Larutan yang pH-nya tidak diketahui
(anoda)
H3O+(1,0 M) H3O+(var)
Hg2Cl2(s) + 2e- 2Hg(l) + 2Hg(l) + 2Cl-(sat)
(katoda)
0,0592 V
n
log pH =
E E(ref)
0,0592
E = E(ref) + (0,0592 ) pH
E E(ref)
pH =
0,0592
Reaksi:
Anoda : Zn(s) Zn2+(aq) + 2eKatoda : 2 MnO2(s) + 2NH4+(aq) + 2e- Mn2O3(s) + 2NH3(aq) + H2O(l)
Zn(s) + 2 MnO2(s) + 2NH4+(aq) Zn2+ + Mn2O3(s) + 2NH3(aq) + H2O(l)
digunakan dalam
Anoda : Pb(s) + SO42-(aq) PbSO4(s) + 2eKatoda : PbO2(s) + SO42-(aq) + 4H3O+ + 2e- PbSO4(s) + 6H2O(l)
Pb(s) + PbO2(s) + 2SO42-(aq) + 4H3O+ 2PbSO4(s) + 6H2O(l)
Anoda (karbon berpori, berisi nikel) : H2(g) + 2OH-(aq) 2H2O(l) + 2eKatoda (karbon berpori berisi nikel : O2(g) + H2O(l) + 2e- 2OH2H2(g) + O2(g) 2H2O(l)
Korosi
O2
Katoda
Film H2O
Anoda
H3O+
Lapisan
cat
Fe2+
Reaksi anoda
Fe Fe2+ + 2e-
e-
e-
Besi
Reaksi katoda
O2 + 2H3O+ + 2e- 3H2O
Korosi
Beberapa daerah logam berperan sebagai anoda dan daerah lain sebagai
katoda
Anoda : Besi berubah menjadi ion ferro (Fe2+)
Permukaan logam menjadi berlubang (kehilangan logam karena
oksidasi besi dan aliran ion logam ke katoda)
Katoda : Ion ferro yang terbentuk secara simultan pada anoda kemudian
bermigrasi ke katoda, dan selanjutnya dioksidasi oleh O2
membentuk karat (Fe2O3. xH2O)
Pencegahan korosi
- Pelapisan logam dengan cat atau plastik
- Pasivasi (pembentukkan lapisan tipis logam oksida di permukaan
logam)
log10 Qhc
1
0,0592 V
E katoda = 0,00 log [10-7]2
2
0,0592 V
= 0,00 2
= - 0,414 V
log
P H2
[H3O+]2
1
0,0592 V
log
2
(P O2)[H3O+]2
1
0,0592 V
= 1,299 log
= 0,815 V
[10-7]2
2
Jika P O2 = 1 atm. Tegangan sel total adalah
E = E katoda E anoda = - 0,414 0,815 = -1,229 V
Tanda negatif berarti proses tidak berlangsung spontan; dan hanya dapat
berlangsung dengan memberikan tegangan luar yang cukup untuk mengatasi
tegangan intrinstik sel
E (Na+|Na) = E (Na+|Na) -
log 1 +
[Na ]
Untuk anoda:
0,0592 V
E (Cl2|Cl-) = E (Cl2|Cl-) log
1
[Cl-]
P Cl2