Anda di halaman 1dari 34

ELEKTROKIMIA

REAKSI REDUKSI OKSIDASI


SEL ELEKTROKIMIA
POTENSIAL SEL, ENERGI BEBAS, DAN
KESETIMBANGAN
PERSAMAAN NERNST
SEL ACCU DAN BAHAN BAKAR
KOROSI DAN PENCEGAHANNYA
ELEKTROLISIS DALAM LARUTAN BERAIR

REAKSI REDUKSI OKSIDASI

REAKSI REDOKS SELALU TERJADI BERSAMAAN

REDUKSI

OKSIDASI
Menerima Oksigen

Kehilangan Oksigen

Kehilangan Hidrogen

Menerima Hidrogen

Kehilangan Elektron

e-

Menerima Elektron

Kenaikan Bilangan
Oksidasi

Penurunan Bilangan
Oksidasi

Contoh 8.1
Identifikasikan manakah reduktor dan oksidator pada reaksi berikut
a.
MnO2(s) + H2(g) Mn2O3(s) + H2O(l)
b.

Ca(s) + Cl2(g)

c.

2H2 + O2(g)

CaCl2(s)
2H2O(l)

Penyelesaian
a.
b.

H2 sebagai reduktor karena mengalami kenaikan biloks dan MnO 2


sebagai oksidator karena mengalami penurunan biloks
Ca sebagai reduktor dan Cl2 sebagai oksidator

c.

H2 sebagai reduktor dan O2 sebagai oksidator

Membalanskan Persamaan
Oksidasi-Reduksi
Reaksi pelarutan tembaga(II) sulfida dalam larutan asam nitrat dalam air
CuS(s) + NO3-(aq) Cu2+(aq) + SO42-(aq) + NO(g)
Tahap 1 Tulis dua setengan reaksi yang belum dibalanskan dari spesies yang dioksidasi
dan direduksi
CuS Cu2+ + SO42NO3- NO
Tahap 2 Masukkan koefisien untuk menyamakan jumlah atom, kecuali oksigen dan
hidrogen
Dalam kasus ini, jumlah atom Cu, S, dan N sudah balans
Tahap 3 Balanskan oksigen dengan menambahkan H2O
CuS + 4H2O Cu2+ + SO42NO3- NO + 2H2O

Tahap 4 Balanskan hidrogen. Untuk larutan asam, tambahkan H3O+ ke tiap sisi yang
kekurangan hidrogen dan H2O ke sisi lain. Untuk larutan basa, tambahkan H2O
ke sisi yang kekurangan hidrogen dan OH- ke sisi lain
CuS + 12H2O Cu2+ + SO42- + 8H3O+
NO3- + 4H3O+ NO + 6H2O
Tahap 5 Balanskan muatan dengan menambahkan e- (elektron)
CuS + 12H2O Cu2+ + SO42- + 8H3O+ + 8eNO3- + 4H3O+ + 3e- NO + 6H2O
Tahap 6 Kalikan kedua setengah-reaksi dengan bilangan yang dipilih untuk membuat
jumlah elektron yang diberikan oleh oksidasi sama dengan jumlah yang
diperlukan pada reduksi. Kemudian tambahkan kedua setengah-reaksi, yang
menghilangkan elektron. Jika H3O+, OH-, atau H2O muncul di kedua persamaan
akhir, hilangkan duplikatnya.
Dalam kasus ini, setengah-reaksi oksidasi dikalikan 3 dan setengah-reaksi
reduksi dikalikan 8, sehingga

8 NO3-

3 CuS + 36 H2O 3 Cu2+ + 3 SO42- + 24 H3O+ + 24 e+ 32 H3O+ + 24 e- 8 NO + 48 H2O

3 CuS + 8 NO3- + 8 H3O+ 3 Cu2+ + 3 SO42- + 8 NO + 12 H2O

Disproporsionasi
Terjadi apabila senyawa tunggal dioksidasi dan direduksi
-1

-2

2 H2O2(l) 2 H2O(l) + O2(g)


Oksigen dalam H2O2 dioksidasi menjadi O2 dan sebagian direduksi
menjadi H2O

SEL ELEKTROKIMIA

Sel Galvani dan Sel Elektrolisis


Sel galvani tembaga-perak:
Setengah-reaksi oksidasi di gelas
piala sebelah kiri:
Cu(s) Cu2+(aq) + 2eTembaga

Perak

Setengah reaksi reduksi sebelah


kanan:
Ag+(aq) + 2e- Ag(s)
Secara skematis dapat ditulis:
Cu | Cu2+ || Ag+ | Ag

Contoh 8.2
Suatu sel tembaga-perak dengan potensial terbaca 0,46
volt. Diketahui E0sel Ag+/Ag = 0,80 V dan E0sel Cu2+/Cu =
0,34 V. Tunjukkanlah bahwa sel dalam keadaan standar
Penyelesaian:
Sebagai katoda Ag dan anoda Cu sehingga
E0sel = E0 Ag+/Ag E0 Cu2+/Cu
E0sel = 0,80 V 0,34 V = 0,46 V
Potensial yang terbaca juga 0,46 V. Jadi sel dalam kondisi
standar

Selisih potensial listrik (E)


Disebut juga tegangan sel
Dapat diukur dengan alat voltmeter
Sel galvani (sel volta): - Sebuah sel elektrokimia yang beroperasi secara spontan
- Reaksi kimia menghasilkan energi listrik
Sel elektrolisis: - Sebuah sel dimana potensial luar yang berlawanan menyebabkan
reaksi berlangsung dalam arah berlawanan secara spontan
- Energi listrik menyebabkan reaksi kimia terjadi

Hukum Faraday
1. Massa zat tertentu yang dihasilkan atau dipakai pada suatu elektroda
berbanding lurus dengan jumlah muatan listrik yang melalui sel
2. Massa ekivalen zat yang berbeda dihasilkan atau dipakai pada elektroda
dengan melewatkan sejumlah tertentu muatan listrik melaui sel.
Arus listrik (I) adalah jumlah muatan yang mengalir melalui sebuah rangkaian
per satuan waktu. Jika Q adalah besarnya muatan (coulomb), t adalah waktu
(detik), dan F adalah tetapan faraday (96,485 C mol-1), maka arus I adalah:
I =

Q
t

Jumlah elektron (mol elektron) =

It
96,485 C mol-1

POTENSIAL SEL, ENERGI BEBAS,


DAN KESETIMBANGAN

Kerja listrik

w listrik = - Q E
w listrik = - It E

Tanda negatif muncul karena


konvensi termodinamika

Termodinamika menunjukkan sebuah hubungan penting antara perubahan energi


bebas (G), dari suatu reaksi kimia spontan pada suhu dan tekanan konstan, serta
kerja listrik maksimum yang mampu dihasilkan dari reaksi

- w listrik.maks = |G| (pada T dan P konstan)


Jika sel difungsikan takreversibel (arus yang besar dimungkinkan untuk mengalir)

G = Wlistrik.rev
Jika sel difungsikan reversibel

G = Wlistrik = - QE = - nFE(reversibel)

Contoh 8.3
Sebuah aki 6,00 V memberikan arus konstan sebesar 1,25 A selama periode
1,5 jam. Hitung muatan total Q (dalam coulomb) yang melewati rangkaian
dan kerja listrik yang dilakukan oleh aki

Penyelesaian
Muatan total adalah
Q = It = (1,25 C/detik)(1,50 jam)(3600 detik/jam) = 6750 C
Kerja listrik adalah
welek = - Q E = - (6750 C)(6,00 J/C) = - 4,05 x 104 J
Ini adalah kerja yang dilakukan pada aki, sehingga kerja yang dilakukan oleh aki adalah
negatifnya dari nilai tersebut, yaitu +40,5 kJ.

Tekanan 1 atm dan suhu tertentu


Apabila larutan ideal, konsentrasi zat terlarutnya adalah 1 M

Keadaan standar dan tegangan sel


Energi bebas standar (G),

G = - n F E

Tegangan setengah-sel
Untuk setengah-sel Zn2+|Zn dan Cu2+|Cu, setiap setengah-sel ditulis sebagai
sebuah reduksi:
Zn2+(aq) + 2e- Zn(s) E = - 0,76 V
Cu2+(aq) + 2e- Cu(s) E = +0,34 V
Reaksi dengan potensial reduksi yang lebih positif (lebih besar) berlangsung
sebagai reaksi reduksi dan terjadi di katoda. Potensial reduksi yang kurang
positif (lebih kecil) berlangsung sebagai reaksi oksidasi di anoda.

E = E(katoda) - E(anoda)

Contoh 8.4
Sebuah setengah-sel Zn2+|Zn dihuhubungkan dengan sebuah setengah-sel
Cu2+|Cu untuk membuat sel galvani, dimana [Zn2+] = [Cu2+] = 1,00 M.
Tegangan sel pada 25C diukur sama dengan E = 1,10 V, dan Cu diamati
melapisi selama berlangsungnya reaksi. Hitung G untuk reaksi kimia yang
berlangsung dalam sel, untuk 1,00 mol seng terlarut.

Penyelesaian
Reaksinya adalah
Zn(s) + Cu2+(aq) Zn2+(aq) + Cu(s)
Karena Cu adalah produk. Untuk reaksi yang tertulis, dimana 1 mol Zn(s) dan
1 mol Cu2+(aq) bereaksi, 2 mol elektron melewati rangkaian luar, sehingga n =
2. Oleh karena itu,
G = - n F E = - (2,00 mol)(96,485 C/mol)(1,10 V)
= - 2,12 x 105 J = - 212 kJ

PERSAMAAN NERNST

Persamaan Nernst
E = E -

RT
ln Q
nF

E = E -

0,0592
n

log Q

(pada 25C)

Pengukuran tetapan kesetimbangan


log K =

n
0,0592

(pada 25C)

Contoh 8.5
Hitung konstanta kesetimbangan dari reaksi:
Fe(s) + Cu2+(aq)
Fe2+(aq) + Cu(s)
Diketahui: E0Fe2+/Fe = - 0,44 V dan E0Cu2+/Cu = 0,34 V
Penyelesaian:
Katoda
Fe(s)
Fe2+(aq) + 2eAnoda
Cu2+(aq) + 2eCu(s)
Fe(s) + Cu2+(aq)
Fe2+(aq) +Cu(s)
Log K = 2(0,78)/0,0592
K = 2,24 x 1026

E0 = 0,44 V
E0 = 0,34 V
E0sel = 0,78 V

pH Meter

Kawat perak
Berlapis AgCl

Kawat
platina
Larutan KCl dan
Hg2Cl2 jenuh

Membran kaca
tipis

HCl 1,0 M

Kalomel padat
(Hg2Cl2(s))
Merkuri
Tutup berpori
Larutan yang pH-nya tidak diketahui

Keseluruhan sel: Ag|AgCl|Cl- + H3O+(1,0 M)|kaca|H3O+(var)||Cl-(sat)|Hg2Cl2(s)|Hg|Pt


Setengah reaksi:
2Ag(s) + 2Cl- (1,0 M) 2AgCl(s) + 2e-

(anoda)

H3O+(1,0 M) H3O+(var)
Hg2Cl2(s) + 2e- 2Hg(l) + 2Hg(l) + 2Cl-(sat)

(katoda)

Persamaan Nernst untuk sel pH meter


E = E -

0,0592 V
n

log pH =

E E(ref)
0,0592

E = E(ref) + (0,0592 ) pH
E E(ref)
pH =

0,0592

SEL ACCU DAN BAHAN BAKAR


ACCU
Sel Leclanche (sel kering seng-karbon)
Elektroda positif
Katoda grafit
Selubung kertas
Anoda seng

Bubuk basah ZnCl2 dan NH2Cl


MnO2 + grafit
Elektroda negatif

Reaksi:
Anoda : Zn(s) Zn2+(aq) + 2eKatoda : 2 MnO2(s) + 2NH4+(aq) + 2e- Mn2O3(s) + 2NH3(aq) + H2O(l)
Zn(s) + 2 MnO2(s) + 2NH4+(aq) Zn2+ + Mn2O3(s) + 2NH3(aq) + H2O(l)

Dalam sel kering alkalin, NH4Cl diganti dengan KOH


Anoda : Zn(s) + 2OH-(aq) Zn(OH)2(s) + 2eKatoda : 2 MnO2(s) + H2O(l) + 2e- Mn2O3(s) + 2OH-(aq)
Zn(s) + 2 MnO2(s) + H2O(l) Zn(OH)2(s) + Mn2O3(s)

Sel seng-merkuri oksida

Berbentuk kancing (pipih) kecil

Anoda : Campuran merkuri dan seng


Katoda : Baja yang kontak dengan HgO(s)
Elektrolit : KOH 45%
Anoda : Zn(s) + 2OH-(aq) Zn(OH)2(s) + 2eKatoda : HgO(s) + H2O(l) + 2e- Hg(l) + 2OH-(aq)
Zn(s) + HgO(s) + H2O(l) Zn(OH)2(s) + Hg(l)

Aki yang dapat diisi ulang


- Aki sekunder
- Diisi ulang dengan cara memberikan potensial luar yang
berlawanan arah dengan arus yang mengalir dalam sel

Sel nikel-kadmium (baterai nicad; baterai isi ulang)


Anoda : Cd(s) + 2OH-(aq) Cd(OH)2(s) + 2eKatoda : 2 NiO(OH)(s) + 2H2O(l) + 2e- 2NiO(OH)(s) + 2OH-(aq)
Cd(s) + 2NiO(OH)(s) + H2O(l) Cd(OH)2(s) + 2Ni(OH)(s)

Aki penyimpan timbal-asam


mobil

digunakan dalam

Anoda : Pb(s) + SO42-(aq) PbSO4(s) + 2eKatoda : PbO2(s) + SO42-(aq) + 4H3O+ + 2e- PbSO4(s) + 6H2O(l)
Pb(s) + PbO2(s) + 2SO42-(aq) + 4H3O+ 2PbSO4(s) + 6H2O(l)

Sel Bahan Bakar


Aki
: Bila bahan kimia habis, aki harus diisi ulang atau dibuang
Sel bahan bakar : Dirancang untuk operasi kontinu, dengan reaktan yang
disuplai dan produk diambil secara kontinu
Contoh sel bahan bakar: sel bahan bakar hidrogen-oksigen, yang digunakan
pada misi ruang angkasa Amerika

Anoda (karbon berpori, berisi nikel) : H2(g) + 2OH-(aq) 2H2O(l) + 2eKatoda (karbon berpori berisi nikel : O2(g) + H2O(l) + 2e- 2OH2H2(g) + O2(g) 2H2O(l)

KOROSI DAN PENCEGAHANNYA

Korosi
O2
Katoda

Film H2O
Anoda

H3O+
Lapisan
cat

Fe2+
Reaksi anoda
Fe Fe2+ + 2e-

e-

e-

Besi

Reaksi katoda
O2 + 2H3O+ + 2e- 3H2O

Reaksi kedua: (6+x)H2O(l) + 2Fe2+(ag) + O2(g) Fe2O3.xH2O(s) + 4H3O+(aq)


Reaksi total: 2Fe(s) + 3/2O2(g) + x H2O(l) Fe2O3. x H2O(l)

Korosi
Beberapa daerah logam berperan sebagai anoda dan daerah lain sebagai
katoda
Anoda : Besi berubah menjadi ion ferro (Fe2+)
Permukaan logam menjadi berlubang (kehilangan logam karena
oksidasi besi dan aliran ion logam ke katoda)
Katoda : Ion ferro yang terbentuk secara simultan pada anoda kemudian
bermigrasi ke katoda, dan selanjutnya dioksidasi oleh O2
membentuk karat (Fe2O3. xH2O)

Pencegahan korosi
- Pelapisan logam dengan cat atau plastik
- Pasivasi (pembentukkan lapisan tipis logam oksida di permukaan
logam)

ELEKTROLISIS DALAM LARUTAN BERAIR

Elektrolisis air antara elektroda lembam seperti platina


2H3O+(aq) + 2e- H2(g) + 2H2O(l) (katoda)
3H2O(l) O2(g) + 2H3O+(aq) + 2e- (anoda)
H2O(l) H2(g) + O2(g)
Berdasarkan definisinya, potensial E untuk reaksi katoda adalah 0 V, tetapi
karena konsentrasi H3O+(aq) dalam air murni bukan 1 M tetapi 1 x 10-7 M,
maka E berbeda dengan E dan sama dengan
0,0592 V
E katoda = E katoda n

log10 Qhc

1
0,0592 V
E katoda = 0,00 log [10-7]2
2

0,0592 V
= 0,00 2

= - 0,414 V

log

P H2
[H3O+]2

Setengah-reaksi anoda ditulis sebagai reaksi reduksi:


O2(g) + 2H3O+(aq) + 2e- 3H2O(l)
Tabel potensial reduksi standar (Lampiran E) memberikan = 1,229 V. Pada
kasus ini, konsentrasi H3O+(aq) cenderung = 1 x 10-7 M dan bukan 1 M, sehingga
E anoda = E -

1
0,0592 V
log
2
(P O2)[H3O+]2

1
0,0592 V
= 1,299 log
= 0,815 V
[10-7]2
2
Jika P O2 = 1 atm. Tegangan sel total adalah
E = E katoda E anoda = - 0,414 0,815 = -1,229 V

Potensial penguraian air

Tanda negatif berarti proses tidak berlangsung spontan; dan hanya dapat
berlangsung dengan memberikan tegangan luar yang cukup untuk mengatasi
tegangan intrinstik sel

Elektrolisis larutan NaCl 0,10 M


Katoda : Na+(0,1 M) + e- Na(s)......(1)
atau 2H3O+(10-7 M) + 2e- H2(g) + 2H2O(l).(2)
Anoda : Cl-(0,1 M) Cl2(g) + e-.(3)
atau 3H2O(l) O2(g) + 2H3O+(10-7 M) + 2e-..(4)
Tidak setiap pasangan proses reaksi dapat berlangsung
Untuk katoda, potensial reduksi setengah-reaksi pertama;
0,0592 V
1

E (Na+|Na) = E (Na+|Na) -

log 1 +

[Na ]

= - 2,71 0,06 = - 2,77 V

Untuk anoda:
0,0592 V
E (Cl2|Cl-) = E (Cl2|Cl-) log
1

[Cl-]
P Cl2

= 0,535 + 0,059 = 0,594 V

Untuk elektrolisis larutan netral dalam air:

1. Suatu spesies dapat direduksi hanya jika potensial


reduksinya lebih besar dari 0,414 V
2. Sebuah senyawa dapat dioksidasi hanya jika potensial
reduksinya lebih kecil dari 0,815 V

Karena nilai -2,77 lebih kecil dari E(H3O+(10-7)|H2) = -4,414 reduksi


Na+ (reaksi katoda 1) tidak mungkin terjadi. Yang terjadi adalah
reaksi katoda 2.

Karena nilai 0,594 lebih besar dari E(O2, H3O+(10-7)|H2O) = 0,815


oksidasi Cl- reaksi anoda 3) tidak terjadi. Yang terjadi adalah reaksi
anoda 4.

Anda mungkin juga menyukai