Anda di halaman 1dari 19

RINGKASAN PRODUK

Nama & Jenis Produk


Nama Penerbit
Data Ringkas

Manfaat

Risiko

Pembiayaan Wira Usaha iB Hasanah


PT Bank BNI Syariah
Merupakan pembiayaan kepada usaha produktif (perorangan maupun
badan usaha) dengan syarat mudah dan proses cepat. Digunakan untuk
pembiayaan modal kerja dan pembiayaan investasi. Maksimum
pembiayaan s.d Rp. 1 milyar dengan jangka waktu s.d 7 tahun dengan
uang muka minimal 20 %
Pemberian fasilitas pembiayaan kepada UMKM untuk modal kerja yang
dapat digunakan untuk pembelian barang2 modal seperti stock atau
persediaan. Disamping itu juga dapat digunakan membiayai investasi
seperti pembangunan pabrik, pembelian kendaraan bermotor dan
penunjang kegiatan produksi lainnya.
Risiko Nasabah jika memberikan data pembiayaan tidak benar
Bank berhak tidak menyetujui pembiayaan yang diajukan nasabah
Nasabah dapat dituntut secara hukum baik pidana/perdata
Kewajiban mengembalikan dana pembiayaan bank

Risiko Nasabah terlambat mengangsur atau tidak membayar angsuran


Apabila nasabah terlambat atau tidak membayar angsuran dan atau
dana pada rekening afiliasi pembayaran angsuran tidak cukup maka
akan menimbulkan tunggakan pembiayaan sehingga kolektibiliti
nasabah menurun (memburuk)
Nasabah dapat dimasukan ke dalam daftar nasabah bermasalah di
BI/OJK sehingga mempengaruhi reputasinya dan kesulitan
mengajukan pembiayaan/kredit dari bank atau lembaga keuangan
(konvensional/syariah) manapun termasuk kartu kredit.
Dapat dikenakan denda sesuai ketentuan bank yang akan digunakan
untuk kepentingan sosial.
Eksekusi dengan Penjualan atau lelang Agunan Pembiayaan Nasabah.
Privasi nasabah dapat terganggu terkait dengan upaya-2 penagihan
oleh Bank

Risiko jika Nasabah atau agunannya tidak ditutup asuransi


Jika terjadi kebakaran, kerusakan atau lainnya atas Agunan maka
nasabah wajib menanggung sendiri biaya perbaikan/recovery-nya dan
pembiayaan tetap wajib dilunasi.

Risiko atas penetapan margin atau nisbah bagi hasil pembiayaan :


Margin keuntungan pembiayaan dengan akad murabahah
ditetapkan dimuka sebagai bagian harga jual bank sehingga

Persyaratan & Tata


Cara

Biaya

Simulasi
Informasi Lain

nasabah memiliki berkewajiban untuk membayarnya.


Nisbah bagi hasil pembiayaan dengan akad mudharabah atau
musyarakah telah ditetapkan di awal akad, seberapapun
keuntungan nasabah akan dibagi sesuai nisbah yang telah
disepakati.

a) Legalitas usaha lengkap dan masih berlaku


Pengajuan pembiayaan maksimum di atas Rp 50 juta s/d Rp 150
juta persyaratan legalitas (perijinan usaha) minimal mendapatkan
surat keterangan berusaha dari kelurahan/kecamatan.
Pengajuan pembiayaan maksimum di atas Rp. 150 juta,
persyaratan legalitas (perijinan usaha) sesuai dengan ketentuan
yang berlaku di BNI Syariah.
b) Identitas diri dan bukti kepemilikan agunan yang sah dan masih
berlaku.
c) Usia pemohon minimal 21 tahun atau sudah menikah dan pada usia
65 tahun fasilitas pembiayaan harus lunas
d) NPWP pemohon pembiayaan (perorangan/perusahaan) untuk
maksimum pembiayaan diatas Rp. 50.000.000,-.
e) Pemohon yang belum memiliki NPWP dapat diproses
permohonannya namun wajib melengkapi dan menyerahkan
fotocopy NPWP apabila pembiayaannya disetujui dan
dipersyaratkan dalam Surat Keputusan Pembiayaan (SKP) dan harus
sudah dipenuhi sebelum penandatanganan akad pembiayaan.
f) Pengalaman dibidang usaha minimal 2 (dua) tahun.
g) Tidak termasuk dalam daftar hitam Bank Indonesia serta tidak
tercatat sebagai nasabah pembiayaan macet/bermasalah baik
perorangan maupun perusahaan.
h) Menyampaikan fotocopy rekening bank selama 6 (enam) bulan
terakhir (bila ada) atau nota-nota/bon-bon/faktur-faktur 3 bulan
terakhir.
Biaya Pengikatan Jaminan
Biaya Asuransi
Biaya Notaris
Biaya Meterai
Terlampir
Menggunakan Akad Murabahah

RINGKASAN PRODUK
Nama & Jenis Produk
Nama Penerbit
Data Ringkas

Manfaat

Risiko

Pembiayaan Tunas Usaha iB Hasanah


PT Bank BNI Syariah
Fasilitas pembiayaan kepada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
dan Lembaga Kuangan Syariah (LKS) yang feasible namun belum bankable
untuk pembiayaan modal kerja maupun investasi. Pembiayaan kepada
UMKM dapat berbentuk perorangan maupun badan hukum
Pembiayaan modal kerja kepada UMKM maksimum s.d Rp.500 juta
dengan jangka waktu 3 tahun sedangkan untuk investasi maksimum s.d
Rp.500 juta jangka waktu maksimal 5 tahun
Pembiayaan kepada Lembaga Keuangan Syariah (LKS)/Lembaga Linkage
yang berbentuk Koperasi/BMT, Induk Koperasi dan BMT bersifat
executing dengan maksimum Rp.2 milyar jangka waktu s.d 3 tahun
Uang muka pembiayaan minimal 10 %
1. Pemberian fasilitas pembiayaan kepada UMKM untuk modal kerja
yang dapat digunakan untuk pembelian barang2 modal seperti stock
atau persediaan . Disamping itu juga dapat digunakan membiayai
investasi seperti pembangunan pabrik, pembelian kendaraan
bermotor dan penunjang kegiatan produksi lainnya.
2. Pemberian fasilitas modal kerja untuk LKS digunakan untuk
disalurkan kembali kepada anggotanya (end user)
Risiko Nasabah jika memberikan data pembiayaan tidak benar
Bank berhak tidak menyetujui pembiayaan yang diajukan nasabah
Nasabah dapat dituntut secara hukum baik pidana/perdata
Kewajiban mengembalikan dana pembiayaan bank

Risiko Nasabah terlambat mengangsur atau tidak membayar angsuran


Apabila nasabah terlambat atau tidak membayar angsuran dan atau
dana pada rekening afiliasi pembayaran angsuran tidak cukup maka
akan menimbulkan tunggakan pembiayaan sehingga kolektibiliti
nasabah menurun (memburuk)
Nasabah dapat dimasukan ke dalam daftar nasabah bermasalah di
BI/OJK sehingga mempengaruhi reputasinya dan kesulitan
mengajukan pembiayaan/kredit dari bank atau lembaga keuangan
(konvensional/syariah) manapun termasuk kartu kredit.
Dapat dikenakan denda sesuai ketentuan bank yang akan digunakan
untuk kepentingan sosial.
Eksekusi dengan Penjualan atau lelang Agunan Pembiayaan Nasabah.
Privasi nasabah dapat terganggu terkait dengan upaya-2 penagihan
oleh Bank
Risiko jika Agunan tidak ditutup asuransi
Jika terjadi kebakaran, kerusakan atau lainnya atas Agunan maka
nasabah wajib menanggung sendiri biaya perbaikan/recovery-nya dan
pembiayaan tetap wajib dilunasi.

Risiko atas penetapan margin atau nisbah bagi hasil pembiayaan :


Margin keuntungan pembiayaan dengan akad murabahah
ditetapkan dimuka sebagai bagian harga jual bank sehingga
nasabah memiliki berkewajiban untuk membayarnya.
Nisbah bagi hasil pembiayaan dengan akad mudharabah atau
musyarakah telah ditetapkan di awal akad, seberapapun
keuntungan nasabah akan dibagi sesuai nisbah yang telah
disepakati.
Persyaratan & Tata
Cara

Persyaratan Umum : (Perorangan & Badan Usaha)


1. Tidak sedang menerima kredit/pembiayaan modal kerja dan atau
investasi dari perbankan dan atau tidak sedang menerima kredit
program dari pemerintah yang dibuktikan dengan hasil sistem
informasi debitur Bank Indonesia pada saat permohonan kredit atau
pembiayaan diajukan.
2. Dapat sedang menerima kredit/pembiayaan konsumtif (Kredit
Pemilikan Rumah, Kredit Kendaraan Bermotor, Kartu Kredit dan
kredit konsumtif lainnya).
3. Dalam hal UKMK masih memiliki baki debet yang tercatat pada
sistem informasi debitur Bank Indonesia tetapi yang bersangkutan
sudah melunasi pinjaman maka diperlukan surat keterangan lunas /
roya dengan lampiran cetakan rekening dari bank pelaksana /
pembiayaan sebelumnya.
Persyaratan Khusus (Perorangan & Badan Usaha)
1. Persyaratan legalitas (perijinan usaha) minimal mendapatkan
surat keterangan berusaha dari kelurahan/kecamatan untuk
maksimum kredit s/d Rp. 150 Juta. Untuk maksimum diatas Rp.
150 Juta, legalitas mengacu pada ketentuan yang berlaku.
2. Identitas diri minimal berupa fotocopy KTP dan Kartu Keluarga
atau identitas lainnya bila ada.
3. NPWP pemohon pembiayaan untuk pembiayaan di atas Rp,
50.000.000,4. Pengalaman dibidang usaha yang dibiayai mininal 1 (satu) tahun.
5. Tidak termasuk dalam daftar hitam Bank Indonesia serta tidak
tercatat sebagai nasabah macet/bermasalah.
6. Menyampaikan foto copy rekening bank selama 6 bulan terakhir
(bila ada)
Persyaratan Lembaga Keuangan Syariah (LKS) / Lembaga Linkage:
1. Lembaga Likage tersebut diperbolehkan sedang memperoleh
pembiayaan dari perbankan
2. Lembaga Linkage tersebut tidak sedang memperoleh Kredit
Program Pemerintah
3. Lembaga Linkage berbadan hukum dan telah beroperasi komersial
selama sekurang-kurangnya 2 tahun, kecuali induk usaha atau
group usaha telah menjadi nasabah BNI Syariah khususnya segmen
komersial dan ritel.

4. Telah menjadi nasabah BNI Syariah atau Bank lain minimal selama
6 bulan.
5. Kredibilitas manajemen baik (pengalaman, integritas, pendidikan,
struktur organisasi dan lain-lain)
6. Menyampaikan laporan keuangan selama 3 tahun terakhir.
7. Pengurus, pemilik dan Lembaga Linkage tidak tergolong dalam
Daftar Black List serta tidak tercatat dalam daftar
pembiayaan/kredit bermasalah di Bank Indonesia
8. Menyerahkan copy NPWP an. Lembaga Keuangan dan pengurus,
Anggaran dasar dan seluruh perubahannya, pengesahan
Menkumham, SIUP, TDP, Domisili Usaha serta perijinan terkait
lainnya.
9. Fotocopy KTP (identitas diri) pengurus.
10. Menyerahkan asli kepemilikan agunan tambahan
11. Plafon TUS yang dapat diberikan BNI Syariah kepada lembaga
Linkage maksimal sebesar Rp.2.000.000.000,-.
12. Margin dari BNI Syariah kepada lembaga linkage maksimal 13%
efektif pertahun.
13. Margin dan plafon pembiayaan dari lembaga linkage kepada
UMKM ditetapkan maksimal sebesar 22% efektif dan maksimal
Rp.100.000.000,- perdebitur.
14. Lembaga Linkage bertanggungjawab atas pengembalian TUS yang
diterima dari BNI Syariah.
Biaya

Simulasi
Informasi Lain

Biaya Pengikatan Jaminan


Biaya Asuransi
Biaya Notaris
Biaya Meterai
Terlampir
Menggunakan Akad Murabahah

RINGKASAN PRODUK
Nama & Jenis Produk
Nama Penerbit
Data Ringkas

Manfaat

Risiko

Pembiayaan Usaha Kecil iB Hasanah


PT Bank BNI Syariah
Fasilitas pembiayaan kepada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
dan Lembaga Kuangan Syariah (LKS) untuk pembiayaan modal kerja
maupun investasi. Pembiayaan kepada UMKM dapat berbentuk
perorangan maupun badan hukum
Pembiayaan modal kerja dan investasi kepada UMKM dan LKS maksimum
Rp1 Milyar s.d Rp. 10 Milyar dengan jangka waktu 7 tahun
Uang muka pembiayaan untuk UMKM dan LKS minimal 20 %
Pemberian fasilitas pembiayaan kepada UMKM untuk modal kerja yang
dapat digunakan untuk pembelian barang2 modal seperti stock atau
persediaan . Disamping itu juga dapat digunakan membiayai investasi
seperti pembangunan pabrik, pembelian kendaraan bermotor dan
penunjang kegiatan produksi lainnya.
Risiko Nasabah jika memberikan data pembiayaan tidak benar
Bank berhak tidak menyetujui pembiayaan yang diajukan nasabah
Nasabah dapat dituntut secara hukum baik pidana/perdata
Kewajiban mengembalikan dana pembiayaan bank
Risiko Nasabah terlambat mengangsur atau tidak membayar angsuran
Apabila nasabah terlambat atau tidak membayar angsuran dan atau
dana pada rekening afiliasi pembayaran angsuran tidak cukup maka
akan menimbulkan tunggakan pembiayaan sehingga kolektibiliti
nasabah menurun (memburuk)
Nasabah atau pengurus dapat dimasukan ke dalam daftar nasabah
bermasalah di BI/OJK sehingga mempengaruhi reputasinya dan
kesulitan mengajukan pembiayaan/kredit dari bank atau lembaga
keuangan (konvensional/syariah) manapun termasuk kartu kredit.
Dapat dikenakan denda sesuai ketentuan bank yang akan digunakan
untuk kepentingan sosial.
Eksekusi dengan Penjualan atau lelang Agunan Pembiayaan Nasabah.
Privasi nasabah dapat terganggu terkait dengan upaya-2 penagihan
oleh Bank
Risiko jika Nasabah atau agunannya tidak ditutup asuransi
Jika terjadi kebakaran, kerusakan atau lainnya atas Agunan maka
nasabah wajib menanggung sendiri biaya perbaikan/recovery-nya dan
pembiayaan tetap wajib dilunasi.
Risiko atas penetapan margin atau nisbah bagi hasil pembiayaan :
Margin keuntungan pembiayaan dengan akad murabahah
ditetapkan dimuka sebagai bagian harga jual bank sehingga nasabah
memiliki berkewajiban untuk membayarnya.
Nisbah bagi hasil pembiayaan dengan akad mudharabah atau

musyarakah telah ditetapkan di awal akad, seberapapun keuntungan


nasabah akan dibagi sesuai nisbah yang telah disepakati.
Persyaratan & Tata
Cara

1) Legalitas usaha lengkap dan masih berlaku


Pengajuan pembiayaan maksimum di atas Rp 50 juta s/d Rp 150
juta persyaratan legalitas (perijinan usaha) minimal mendapatkan
surat keterangan berusaha dari kelurahan/kecamatan.
Pengajuan pembiayaan maksimum di atas Rp. 150 juta,
persyaratan legalitas (perijinan usaha) sesuai dengan ketentuan
yang berlaku di BNI Syariah.
2) Identitas diri dan bukti kepemilikan agunan yang sah dan masih
berlaku.
3) Usia pemohon minimal 21 tahun atau sudah menikah dan pada
usia 65 tahun fasilitas pembiayaan harus lunas
4) NPWP pemohon pembiayaan (perorangan/perusahaan) untuk
maksimum pembiayaan diatas Rp. 50.000.000,-.
5) Pemohon yang belum memiliki NPWP dapat diproses
permohonannya namun wajib melengkapi dan menyerahkan
fotocopy NPWP apabila pembiayaannya disetujui dan
dipersyaratkan dalam Surat Keputusan Pembiayaan (SKP) dan
harus sudah dipenuhi sebelum penandatanganan akad
pembiayaan.
6) Pengalaman dibidang usaha minimal 2 (dua) tahun.
7) Tidak termasuk dalam daftar hitam Bank Indonesia serta tidak
tercatat sebagai nasabah pembiayaan macet/bermasalah baik
perorangan maupun perusahaan.
8) Menyampaikan fotocopy rekening bank selama 6 (enam) bulan
terakhir (bila ada) atau nota-nota/bon-bon/faktur-faktur 3 bulan
terakhir.

Biaya

Biaya Pengikatan Jaminan


Biaya Notaris / Apraisal/ KAP
Biaya Asuransi
Biaya Meterai

Simulasi
Informasi Lain

Terlampir
Menggunakan Akad Murabahah, Mudharabah dan Musyarakah

RINGKASAN PRODUK
Nama & Jenis Produk
Nama Penerbit
Data Ringkas

Pembiayaan Usaha Besar iB Hasanah


PT Bank BNI Syariah
Fasilitas pembiayaan kepada perorangan, industri atau usaha jasa skala
besar untuk pembiayaan modal kerja maupun investasi. Pembiayaan
kepada nasabah dapat berbentuk perorangan maupun badan hukum
Pembiayaan modal kerja dan investasi kepada sektor usaha besardiatas
Rp. 10 Milyar dengan jangka waktu s.d 7 tahun

Manfaat

Pemberian fasilitas pembiayaan kepada nasabah untuk modal kerja yang


dapat digunakan untuk pembelian barang2 modal seperti stock atau
persediaan . Disamping itu juga dapat digunakan membiayai investasi
seperti pembangunan pabrik, pembelian kendaraan bermotor dan
penunjang kegiatan produksi lainnya.

Risiko

Risiko Nasabah jika memberikan data pembiayaan tidak benar


Bank berhak tidak menyetujui pembiayaan yang diajukan nasabah
Nasabah dapat dituntut secara hukum baik pidana/perdata
Kewajiban mengembalikan dana pembiayaan bank
Risiko Nasabah terlambat mengangsur atau tidak membayar angsuran
Apabila nasabah terlambat atau tidak membayar angsuran dan atau
dana pada rekening afiliasi pembayaran angsuran tidak cukup maka
akan menimbulkan tunggakan pembiayaan sehingga kolektibiliti
nasabah menurun (memburuk)
Nasabah atau pengurus dapat dimasukan ke dalam daftar nasabah
bermasalah di BI/OJK sehingga mempengaruhi reputasinya dan
kesulitan mengajukan pembiayaan/kredit dari bank atau lembaga
keuangan (konvensional/syariah) manapun termasuk kartu kredit.
Dapat dikenakan denda sesuai ketentuan bank yang akan digunakan
untuk kepentingan sosial.
Eksekusi dengan Penjualan atau lelang Agunan Pembiayaan Nasabah
atau bank dapat mempailitkan nasabah.
Privasi nasabah dapat terganggu terkait dengan upaya-2 penagihan
oleh Bank
Risiko jika Nasabah atau agunannya tidak ditutup asuransi
Jika terjadi kebakaran, kerusakan atau lainnya atas Agunan maka
nasabah wajib menanggung sendiri biaya perbaikan/recovery-nya dan
pembiayaan tetap wajib dilunasi.
Risiko atas penetapan margin atau nisbah bagi hasil pembiayaan :
Margin keuntungan pembiayaan dengan akad murabahah

Persyaratan & Tata


Cara

Biaya

Simulasi
Informasi Lain

ditetapkan dimuka sebagai bagian harga jual bank sehingga


nasabah memiliki berkewajiban untuk membayarnya.
Nisbah bagi hasil pembiayaan dengan akad mudharabah atau
musyarakah telah ditetapkan di awal akad, seberapapun
keuntungan nasabah akan dibagi sesuai nisbah yang telah
disepakati.

1. Legalitas usaha lengkap dan masih berlaku.


2. Identitas diri dan bukti kepemilikan agunan yang sah dan masih
berlaku
3. NPWP, Laporan Keuangan, SPT Tahunan PPh.
4. Pengalaman dibidang usaha minimal 2 (dua) tahun dengan track
record baik.
5. Tidak termasuk dalam daftar hitam Bank Indonesia serta tidak
tercatat sebagai nasabah pembiayaan macet/bermasalah baik
perorangan maupun perusahaan.
Biaya Pengikatan Jaminan
Biaya Notaris / Apraisal/ KAP
Biaya Asuransi
Biaya Meterai
Menggunakan Akad Murabahah , Mudharabah dan Musyarakah

RINGKASAN PRODUK
Nama & Jenis Produk
Nama Penerbit
Data Ringkas

Manfaat

Risiko

Penjaminan iB Hasanah (Talangan Produktif Syariah)


PT Bank BNI Syariah
Pembiayaan talangan yang diberikan kepada Mitra Korporat sehubungan
dengan penjaminan yang diberikan oleh bank kepada Mitra Korporat
tersebut untuk memenuhi kewajibannya kepada Korporat
Untuk membantu sektor usaha yang prospektif dalam mengatasi
kebutuhan likuiditas jangka pendeknya sehingga operasional perusahaan
bisa berjalan dengan lancar.
Risiko Nasabah jika memberikan data pembiayaan tidak benar
Bank berhak tidak menyetujui pembiayaan yang diajukan nasabah
Nasabah dapat dituntut secara hukum baik pidana/perdata
Kewajiban mengembalikan dana pembiayaan bank
Risiko Nasabah jika terlambat atau tidak membayar Pembiayaan
Apabila nasabah terlambat atau tidak membayar angsuran dan atau
dana pada rekening afiliasi pembayaran angsuran tidak cukup maka
akan menimbulkan tunggakan pembiayaan sehingga kolektibiliti
nasabah menurun (memburuk)
Nasabah atau pengurus dapat dimasukan ke dalam daftar nasabah
bermasalah di BI/OJK sehingga mempengaruhi reputasinya dan
kesulitan mengajukan pembiayaan/kredit dari bank atau lembaga
keuangan (konvensional/syariah) manapun termasuk kartu kredit.
Dapat dikenakan denda sesuai ketentuan bank yang akan digunakan
untuk kepentingan sosial.
Eksekusi dengan Penjualan atau lelang Agunan Pembiayaan Nasabah
atau bank dapat mempailitkan nasabah.
Privasi nasabah dapat terganggu terkait dengan upaya-2 penagihan
oleh Bank
Apabila tidak lunas pada saat jatuh tempo maka permohonan
pembiayaan selanjutnya dapat ditolak oleh bank
Marginal deposit atau initial deposit dicairkan untuk melunasi
pembiayaan
Risiko jika agunan tidak ditutup asuransi (untuk nasabah yang
menyerahkan jaminan tambahan)

Persyaratan & Tata

Jika terjadi kebakaran, kerusakan atau lainnya atas Agunan maka


nasabah wajib menanggung sendiri biaya perbaikan/recovery-nya dan
pembiayaan tetap wajib dilunasi pada saat jatuh tempo.
1. Merupakan Mitra dari BUMN, BUMD, Perusahaan Swasta Nasional

Cara
2.
3.
Biaya
Simulasi
Informasi Lain
RINGKASAN PRODUK
Nama & Jenis Produk
Nama Penerbit
Data Ringkas

Manfaat
Risiko

Besar atau Multinasional, Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah.


Mitra Korporat mendapatkan rekomendasi dari korporat.
Mitra Korporat menempatkan marginal deposit sebesar 15% dari nilai
pembiayaan.
Biaya ujroh penagihan
Biaya Kelola Rekening Pembiayaan

1.
2.
akad Kafalah bil ujroh dan akad Qardh

Penjaminan Anjak Piutang iB Hasanah (Talangan Produktif Syariah)


PT Bank BNI Syariah
Jasa pengalihan penyelesaian piutang atau tagihan jangka pendek baik L/C
maupun non L/C dari Korporat/Seller (Nasabah) kepada BNI Syariah yang
kemudian menagih piutang tersebut kepada issuing bank atau pihak yang
berutang (Mitra Korporat/Buyer)
Membantu menanggulangi kesulitan likuiditas Korporat (Nasabah)
terutama kebutuhan dana jangka pendek..
Risiko Nasabah jika memberikan data pembiayaan tidak benar
Nasabah dapat dituntut secara hukum baik pidana/perdata
Kewajiban mengembalikan dana pembiayaan bank
Risiko Nasabah jika terlambat atau tidak membayar Pembiayaan
Apabila nasabah terlambat atau tidak membayar angsuran dan atau
dana pada rekening afiliasi pembayaran angsuran tidak cukup maka
akan menimbulkan tunggakan pembiayaan sehingga kolektibiliti
nasabah menurun (memburuk)
Nasabah atau pengurus dapat dimasukan ke dalam daftar nasabah
bermasalah di BI/OJK sehingga mempengaruhi reputasinya dan
kesulitan mengajukan pembiayaan/kredit dari bank atau lembaga
keuangan (konvensional/syariah) manapun termasuk kartu kredit.
Dapat dikenakan denda sesuai ketentuan bank yang akan digunakan
untuk kepentingan sosial.
Eksekusi dengan Penjualan atau lelang Agunan Pembiayaan Nasabah
atau bank dapat mempailitkan nasabah.
Privasi nasabah dapat terganggu terkait dengan upaya-2 penagihan
oleh Bank
Apabila tidak lunas pada saat jatuh tempo maka permohonan
pembiayaan selanjutnya dapat ditolak oleh bank
Marginal deposit atau initial deposit dicairkan untuk melunasi
pembiayaan
Risiko jika agunan tidak ditutup asuransi (untuk nasabah yang
menyerahkan jaminan tambahan)
Jika terjadi kebakaran, kerusakan atau lainnya atas Agunan maka
nasabah wajib menanggung sendiri biaya perbaikan/recovery-nya dan
pembiayaan tetap wajib dilunasi pada saat jatuh tempo.

Risiko jika L/C dibatalkan atau tidak tertagihnya piutang nasabah menjadi
tanggung jawab nasabah karena bank hanya bertindak sebagai collection.
Apabila L/C dibatalkan atau piutang tidak dapat tertagih oleh bank
karena suatu sebab maka menjadi risiko nasabah dan nasabah wajib
mengembalikan/melunasi dana talangan/pembiayaan bank.
Persyaratan & Tata
Cara

Biaya
Simulasi
Informasi Lain

1. Merupakan BUMN, BUMD, Perusahaan Swasta Nasional Besar atau


Multinasional, Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah.
2. Merupakan Debitur/Nasabah Pembiayaan BNI/BNI Syariah atau
Nasabah korporat dominan Bank lain dengan kolektibiliti 1 (lancar)
selama 24 (dua puluh empat) terakhir.
1. Biaya ujroh penagihan
2. Biaya Kelola Rekening Pembiayaan
akad Wakalah bil ujroh dan akad Qardh

RINGKASAN PRODUK
Nama & Jenis Produk
Nama Penerbit
Data Ringkas

Manfaat

Pola Kerja Sama iB Hasanah (Koperasi Karyawan/Koperasi Pegawai)


PT Bank BNI Syariah
Pembiayaan produktif dengan pola executing kepada Koperasi Karyawan
(Kopkar) / Koperasi Pegawai (Kopeg) untuk disalurkan secara prinsip
Syariah ke end user / pegawai.
a) Mengoptimalkan pengembangan pembiayaan konsumtif kepada
masyarakat, maka melalui kopkar/kopeg diharapkan dapat
menjangkau secara optimal (lokasi yang luas) seluruh masyarakat
yang memiliki penghasilan tetap.
b) BNI Syariah dapat melakukan suatu kerjasama aliansi strategis
dengan memanfaatkan sumber daya yang ada pada kopkar/kopeg
tersebut sehingga pembiayaan BNI Syariah dapat dikembangkan
melalui pola kerjasama.

Risiko

Risiko Nasabah jika memberikan data pembiayaan tidak benar


Bank berhak tidak menyetujui pembiayaan yang diajukan nasabah
Nasabah dapat dituntut secara hukum baik pidana/perdata
Kewajiban mengembalikan dana pembiayaan bank
Risiko Nasabah terlambat mengangsur atau tidak membayar angsuran
Apabila nasabah terlambat atau tidak membayar angsuran dan atau
dana pada rekening afiliasi pembayaran angsuran tidak cukup maka
akan menimbulkan tunggakan pembiayaan sehingga kolektibiliti
nasabah menurun (memburuk)
Nasabah atau pengurus dapat dimasukan ke dalam daftar nasabah
bermasalah di BI/OJK sehingga mempengaruhi reputasinya dan
kesulitan mengajukan pembiayaan/kredit dari bank atau lembaga
keuangan (konvensional/syariah) manapun termasuk kartu kredit.
Dapat dikenakan denda sesuai ketentuan bank yang akan digunakan
untuk kepentingan sosial.
Merealisasikan personal guarantee atau corporate guarantee, dan bank
berhak mempailitkan nasabah.
Privasi nasabah atau pengurus dapat terganggu terkait dengan upaya-2
penagihan oleh Bank

Risiko jika end user tidak ditutup asuransi


Jika end user meninggal dunia dan tidak ditutup asuransi jiwa, maka
pembiayaan kepada bank menjadi tanggungjawab nasabah.
Risiko jika end user meninggal dunia akan tetapi Keluarga end user tidak
menginformasikan kepada Nasabah/Bank maksimal 3 bulan
Perusahaan Asuransi tidak akan membayar klaim asuransi jiwa
pembiayaan end user sehingga nasabah atau Ahli waris wajib melunasi
pembiayaan end user kepada bank.
Risiko atas penetapan margin atau nisbah bagi hasil pembiayaan :
Nisbah bagi hasil pembiayaan dengan akad mudharabah atau
musyarakah telah ditetapkan di awal akad, seberapapun
keuntungan nasabah akan dibagi sesuai nisbah yang telah
disepakati.
Persyaratan & Tata
Cara

Persyaratan Kopkar/Kopeg:
1. Telah beroperasi 3 tahun.
2. Memiliki induk Perusahaan Instansi Pemerintah/BUMN/BUMD/TNI/
POLRI/Swasta/Multinasional.
3. Memiliki legalitas usaha lengkap & masih berlaku.
4. Menjadi Nasabah BNI atau Bank lain selama 6 bulan.
5. Pengurus, Pemilik, dan Lembaga Keuangan (Koperasi dan
Instansi/Perusahaan) tidak tergolong dalam Black List serta tidak
tercatat dalam daftar kredit bermasalah di Bank Indonesia.
6. Leverage tidak lebih dari 15x modal Kopkar/Kopeg.
7. Kolektibiliti untuk Kopkar/Kopeg sebelum pembiayaan disetujui (saat
OTS) sebesar 99%.
8. Menyerahkan dokumen sebagai berikut:
Laporan Keuangan 3 tahun terakhir.
Fotokopi NPWP an. Koperasi dan Pengurus.
Fotokopi KTP (Identitas Diri) Pengurus.
Fotokopi kepemilikan agunan tambahan (apabila ada),
Persyaratan End User:
1. Berusia 21 tahun.
2. Berstatus Pegawai Negeri, Pegawai BUMN/BUMD, anggota
TNI/POLRI, Pegawai Perusahaan Swasta Bonafit, serta Pegawai
Perusahaan Multinasional warga negara RI.
3. Masa kerja 2 tahun untuk Pegawai Negeri, BUMN/BUMD,
TNI/POLRI dan 3 tahun untuk Pegawai Swasta.
4. Memiliki sumber pembayaran pembiayaan tetap.
5. Menyerahkan slip gaji terakhir dan atau bukti penghasilan pemohon
dan suami/istri *)
6. Menyerahkan Surat Kuasa memotong/menyalurkan gaji (dari
pemohon kepada bendaharawan di instansi tempat pemohon
bekerja).

Biaya

Simulasi
Informasi Lain

7. Menyerahkan Surat Pernyataan bendaharawan bersedia


memotong/menyalurkan gaji pemohon ke rekening Kopkar/kopeg
untuk pembayaran angsuran pembiayaan.
Ket. : *) Bagi pemohon yang sudah menikah
1. Biaya pengikatan
2. Biaya notaries/KAP/apraisal
3. Biaya Asuransi (untuk agunan yang insurable)
Terlampir
Pembiayaan ke Kopkar/Kopeg menggunakan akad Mudharabah, sedangkan
pembiyaan ke end user menggunakan akad Murabahah.

RINGKASAN PRODUK
Nama & Jenis Produk
Nama Penerbit
Data Ringkas

Manfaat

Risiko

Pola Kerja Sama (Multifinance)


PT Bank BNI Syariah
Pembiayaan produktif kepada perusahaan Multifinance dengan pola
channeling,joint financing, dan executing.
Perusahaan multifinance adalah badan usaha di luar Badan dan Lembaga
Keuangan Bukan Bank yang kegiatan usahanya termasuk dalam bidang
usaha Lembaga Keuangan, seperti sewa guna usaha (leasing), anjak
piutang, usaha kartu kredit, dan pembiayaan konsumen dengan prinsip
Syariah.
Maksimum pembiayaan kepada Multifinance sebesar Rp 75 miliar atau
80% dari nilai piutang yang akan dibiayai.
Jangka waktu pembiayaan dengan pola executing maksimum 7 (tujuh)
tahun sedangkan untuk pola channeling dan joint financing maksimum 3
(tiga) tahun.
Membantu masyarakat untuk membeli barang-barang konsumtif ataupun
produktif, seperti kendaraan bermotor roda empat atau dua, alat berat
(produk trakindo, Komatsu, dll), mesin, computer, kapal dan lain-lain.
Risiko Nasabah jika memberikan data pembiayaan tidak benar
Bank berhak tidak menyetujui pembiayaan yang diajukan nasabah
Nasabah dapat dituntut secara hukum baik pidana/perdata
Kewajiban mengembalikan dana pembiayaan bank
Risiko Nasabah terlambat mengangsur atau tidak membayar angsuran
Apabila nasabah terlambat atau tidak membayar angsuran dan atau
dana pada rekening afiliasi pembayaran angsuran tidak cukup maka
akan menimbulkan tunggakan pembiayaan sehingga kolektibiliti
nasabah menurun (memburuk)
Nasabah atau pengurus dapat dimasukan ke dalam daftar nasabah
bermasalah di BI/OJK sehingga mempengaruhi reputasinya dan
kesulitan mengajukan pembiayaan/kredit dari bank atau lembaga
keuangan (konvensional/syariah) manapun termasuk kartu kredit.
Dapat dikenakan denda sesuai ketentuan bank yang akan digunakan
untuk kepentingan sosial.

Merealisasikan personal guarantee atau corporate guarantee, dan bank


berhak mempailitkan nasabah.
Privasi nasabah atau pengurus dapat terganggu terkait dengan upaya-2
penagihan oleh Bank
Risiko jika end user tidak ditutup asuransi
Jika end user meninggal dunia dan tidak ditutup asuransi jiwa, maka
pembiayaan kepada bank menjadi tanggungjawab nasabah.
Risiko jika end user meninggal dunia akan tetapi Keluarga end user tidak
menginformasikan kepada Nasabah/Bank maksimal 3 bulan

Persyaratan & Tata


Cara

Biaya
Simulasi
Informasi Lain

Perusahaan Asuransi tidak akan membayar klaim asuransi jiwa


pembiayaan end user sehingga nasabah atau Ahli waris wajib melunasi
pembiayaan end user kepada bank.
Risiko atas penetapan margin atau nisbah bagi hasil pembiayaan :
Nisbah bagi hasil pembiayaan dengan akad mudharabah atau
musyarakah telah ditetapkan di awal akad, seberapapun
keuntungan nasabah akan dibagi sesuai nisbah yang telah
disepakati.
1. Berbadan hukum dan telah beroperasi 3 (tiga) tahun kecuali:
a. Telah menjadi Nasabah BNI.
b. Telah menjadi anggota grup usaha yang telah beroperasi 3 (tiga)
tahun.
c. Pengurus perusahaan sudah berpengalamanan 3 (tiga) tahun
dengan track record baik.
2. Mempunyai legalitas usaha lengkap dan masih berlaku.
3. Memiliki kinerja usaha baik selama 3 (tiga) tahun terakhir dengan CR
minimal 1x, DER maksimal 10x, dan NPF end user maksimal 2% dari
total pembiayaan yang disalurkan.
4. Menyampaikan Laporan keuangan 3 (tiga) tahun terakhir yang telah
diaudit.
5. Beroperasi dengan prinsip Syariah atau bersedia menjalankan prinsip
Syariah untuk pola channeling/joint financing.
6. Dapat berbentuk koperasi dengan midal minimal Rp 50 miliar dan
memiliki izin dari Kemenkeu untuk pola channeling/joint financing.
7. Khusus polachanneling/joint financing harus menandatangani
Perjanjian Kerja Sama dengan BNI Syariah.
8. Kriteria end user dapat berupa perorangan atau Badan Usaha/Badan
Hukum.
9. End user diwajibkan untuk membayar uang muka minimal 205 dari
objek pembiayaan.
1. Biaya pengikatan
2. Biaya akta notarial.
1. akadMurabahah/ Musyarakah.
2. Secara sistem BNI Syariah hanya dapat memasarkan pola
executing.

RINGKASAN PRODUK
Nama & Jenis Produk
Nama Penerbit
Data Ringkas

Manfaat
Risiko

Pola Kerja Sama (Linkage Program)


PT Bank BNI Syariah
Pembiayaan produktif dengan pola executing kepada Induk BMT dan
Lembaga Keuangan Syariah, seperti BPRS, BMT, dan Koperasi Syariah
untuk disalurkan secara prinsip Syariah ke end user / pegawai.
Memperbesar jangkauan pelayanan pembiayaan ke pasar Usaha Mikro
Kecil dan Menengah.
Risiko Nasabah jika memberikan data pembiayaan tidak benar
Bank berhak tidak menyetujui pembiayaan yang diajukan nasabah
Nasabah dapat dituntut secara hukum baik pidana/perdata
Kewajiban mengembalikan dana pembiayaan bank
Risiko Nasabah jika terlambat mengangsur atau tidak membayar
angsuran
Apabila nasabah terlambat atau tidak membayar angsuran dan atau
dana pada rekening afiliasi pembayaran angsuran tidak cukup maka
akan menimbulkan tunggakan pembiayaan sehingga kolektibiliti
nasabah menurun (memburuk)
Nasabah atau pengurus dapat dimasukan ke dalam daftar nasabah
bermasalah di BI/OJK sehingga mempengaruhi reputasinya dan
kesulitan mengajukan pembiayaan/kredit dari bank atau lembaga
keuangan (konvensional/syariah) manapun termasuk kartu kredit.
Dapat dikenakan denda sesuai ketentuan bank yang akan digunakan
untuk kepentingan sosial.
Merealisasikan personal guarantee atau melakukan penjualan agunan
atau pencairan cash collateral/sinking fund atau melakukan eksekusi
hak fidusia.
Privasi nasabah atau pengurus dapat terganggu terkait dengan upaya-2
penagihan oleh Bank
Risiko jika Agunan tidak ditutup asuransi

Jika terjadi kebakaran, kerusakan atau lainnya atas Agunan maka


nasabah wajib menanggung sendiri biaya perbaikan/recovery-nya dan
pembiayaan tetap wajib dilunasi.
Risiko atas penetapan nisbah bagi hasil pembiayaan :
Nisbah bagi hasil pembiayaan dengan akad mudharabah atau
musyarakah telah ditetapkan di awal akad, seberapapun keuntungan
nasabah akan dibagi sesuai nisbah yang telah disepakati.
Persyaratan & Tata
Cara

Biaya
Simulasi
Informasi Lain

Persyaratan Induk BMT:


1. Berbadan hukum (Koperasi atau PT) dan telah beroperasi 2 tahun.
2. Nilai TKS 2 (dua) tahun terkahir sehat.
3. Memiliki legalitas usaha lengkap & masih berlaku.
4. Menjadi Nasabah BNI atau Bank lain selama 6 bulan.
5. Melampirkan Lamporan Keuangan 2 (dua) tahun terakhir yang telah
diaudit oleh KAP yang terdaftar di BNI Syariah.
6. Menyampaikan RKAT perusahaan periode terakhir.
7. Pengurus, Pemilik, dan Lembaga Keuangan (Koperasi dan
Instansi/Perusahaan) tidak tergolong dalam Black List serta tidak
tercatat dalam daftar kredit bermasalah di Bank Indonesia.
8. Leverage tidak lebih dari 5x modal jika belum memiliki pembiayaan di
Bank lain dan 10x jika telah memiliki pembiayaan di Bank lain.
9. NPF < 4% selama 2 (dua) tahun terakhir.
10. CAR sebelum & sesudah pembiayaan > 10%.
11. Limit pembiayaan dari Induk BMT ke anggota Rp 500 juta.
Persyaratan BMT:
1. Berbadan hukum dan telah beroperasi min. 2 (dua) tahun.
2. Memiliki komponen modal (simpanan pokok) min. Rp 100 juta dan
aset min. Rp 1 miliar.
3. Menyampaikan Laporan Keuangan 2 (dua) tahun terakhir dengan laba
positif.
4. Leverage maksimal 3x modal jika belum memiliki pembiayaan di Bank
lain dan 5x jika telah memiliki pembiayaan di Bank lain.
5. Minimal kolektibiliti > 95%.
6. Pengurus & Lembaganya tidak terdaftar dalam daftar blacklist BI.
7. Limit pembiayaan dari BMT ke end user maksimal Rp 15 juta dengan
jangka waktu 1 (satu) tahun.
Persyaratan BPRS:
1. Menyerahkan AD dan seluruh perubahannya.
2. Pengurus & Lembaganya tidak terdaftar dalam daftar blacklist BI.
3. Nilai TKS 2 (dua) tahun terkahir sehat.
4. NPF maksimal 5%.
5. CAR sebelum & sesudah pembiayaan > 8%.
6. Menyampaikan Laporan Keuangan 3 (tiga) tahun terakhir.
7. Limit pembiayaan dari BPRS ke end user maksimal Rp300 juta dengan
jangka waktu 1 (satu) tahun).
1. Biaya pengikatan
2. Biaya Asuransi (untuk agunan yang insurable)
Pembiayaan ke Induk BMT dan LKS menggunakan akad Mudharabah,

sedangkan pembiyaan ke end user menggunakan akad Murabahah,


Mudharabah, Musyarakah, akad Syariah lainnya.

Anda mungkin juga menyukai