Biomol-03 Lipid Kelompok 7 (Alpukat)
Biomol-03 Lipid Kelompok 7 (Alpukat)
Oleh:
Dwiputra M. Zairin
Edward Gustaf
Jervis Sinto
Mega Puspitasari
Taqi Aufa
Sifat Fisika
Larut dalam senyawa organic karena sama sama
non-polar
Memiliki bagian yang berisfat hidropobik dan
hidrofilik
Menyimpan energi lebih besar dibandingkan
dengan karbohidrat
Lipid diproses oleh tubuh lebih lambat disbanding
karbohidrat untuk mengasilkan energi
Sifat Kimia
Umumnya, lipid memiliki
asam lemak
Asam
lemak
merupakan
asam
karboksilat
rantai
panjang
Asam lemak terbagi menjadi
asam lemak jenuh dan tidak
jenuh
Relatif tidak reaktif kecuali
Nama Trivial
Nama trivial adalah penamaan non-sistematik
yang paling sering digunakan. Nama trivial tidak
mengikuti
suatu
pola
tertentu
namun
penyebutannya konsisten untuk masing masing
jenis senyawa.
Asam etandioat
Asam 4 hidroksil 2 metil pentanoat
Nomenklatur x
Pada nomenklatur x (delta-x), masing
masing ikatan rangkap ditulis dengan x
dimana x merupakan nomor atom karbon
yang terdapat ikatan rangkap.
9
10
18
Nomenklatur n-x
Pada nomenklatur n-x atau biasa disebut
-x (omega-x), x menyatakan nomor
atom karbon letak ikatan rangkap
dihitung dari ujung (atom C gugusmetil)
9
10
1
18
7
12
Asam 12 hidroksi 9
oktadekenoat, asam risinoleat, -7,
OH-12
KLASIFIKASI LIPID
Dasar: senyawa hasil setelah hidrolisis lipid
LIPID
Turunan
Lipid
Sederhana
Lipid
Majemuk
Steroid
Wax
Asam Lemak
Prenol
Fosfolipid
Gliko lipid
Glisrofosfolipi
d
Sphingolipid
Lipid Sederhana
Steroid
Steroid terdiri dari 3 cincin sikoheksana dan 1 cincin siklopentana
Steroid ditemui dalam mahluk hidup dalam bentuk hormone, enzim,
dan vitamin
Contoh steroid anatara lain:
Kolesterol : merupakan steroid yang paling banyak terkandung
dalam tubuh masusia
Vitamin D : Vitamin yang disintesis oleh kulit manusai saat terkena
Sinar UV
Hormon Steroid: Hormon yang dihasilkan manusia seperti
Androgen dan estrogen
Asam Lemak
Jenuh
Tidak ada
Asam Lemak
Tak Jenuh
Ada
Tidak ada
Ada
Lebih Tinggi
Lebih Rendah
FUNGSI
LIPID
Fungsi Umum
Fungsi
Fungsi
Berdasarkan
Jenis Lipid
Fungsi
Umum
Memberi Rasa
Kenyang dan
Kelezatan
Sumber
Energi
Protecting
Against
Desiccation
Menjaga Suhu
Tubuh
Menghemat
Protein
Alat Angkut
Vitamin
Sebagai
Pelindung
Organ tubuh
Pembentuka
n Sel
Regullating
Cell Activities
Membantu
Melancarkan
Buang Air
Besar
Sumber Energi
Lemak
merupakan
sumber energi bersama
karbohidrat dan protein
Lemak
mampu
mengahsilkan 9 Kkalori
per 1 gram. Sementara 1
gram karbohidrat dan
protein
hanya
menghasilkan sekitar 4
Protecting Against
Desiccation
Kulit terdiri dari beberpa
lapisan salah satunya
dermis.
Lapisan dermis tersusun
atas lemak, kolagen dan
air.
Lemak yang terdapat
pada lapisan dermis ini
membantu
kulit
Menghemat Protein
Kabohid
rat
Lema
k
Protei
n
Pembentukan Sel
Lemak membantu dalam
membentuk struktur sel
dan
jaringan
seperti
membran sel.
Lemak membran tersusun
atas fosfolipid, glikolipid,
dan steroid.
Lipid atau lemak dalam
membran sel
berfungsi
sebagai barier untuk sel
Membantu Melancarkan
Buang Air Besar
Lemak
dalam
saluran
pembuangan
dapat
berfungsi
untuk
melancarkan buang air
besar
Lemak yang berada di
usus akan memudahkan
dan melancarkan proses
buang air besar
Trigliser
ida
Glikolip
id
Fosfoli
pid
Wax
(lilin)
Fung
si
Lipid
Garam
Emped
u
Hormo
n
Steroid
Kolestr
ol
Asam
Lemak
Protagla
ndin
Terpen
Trigliserida
Penyusun trigliserida yaitu minyak nabati dan
lemak hewani yg terbentuk dari 3 asam lemak
gliserol.
Fungsi trigliserida yaitu sebagai zat energi.
Apabila sel membutuhkan energi, enzim lipase
dalam sel lemak akan memecah trigliserida
menjadi gliserol dan asam lemak serta
melepasnya ke dalam pembuluh darah. Oleh
sel-sel
yang
membutuhkan
komponen-
Kolesterol
Kolesterol berasal dari makanan dan biosintesis
dengan jumlah yang sama, sedikit jumlah
kolesterol tubuh berasal dari sintesis dan
sisanya berasal dari makanan.
Kolesterol merupakan
steroid yang terbanyak
di dalam tubuh manusia.
Tekstur kolesterol lembut
dan berlilin.
Garam Empedu
Garam
empedu
merupakan hasil sintesa
kolesterol dan disimpan
di dalam bladder.
Peran
senyawa
ini
adalah
untuk
mengemulsikan
asam
lemak
dan
minyak
sehingga
memperluas
Wax (lilin)
Lilin dapat ditemui pada
tumbuhan maupun hewan.
Lilin pada tumbuhan terdapat
pada permukaan daun untuk
melindungi dari penguapan air dan serangan
mikroba,
demikian pula pada permukaan buah.
Lilin pada hewan, lilin berfungsi untuk
Hormon Steroid
Testosteron
Fungsinya antara lain meningkatkan libido,
energi, fungsi imun dan perlindungan terhadap
osteoporosis
Estrogen
Estrogen berfungsi terutama sebagai hormon
seks wanita yang menyebabkan
perkembangan reproduksi wanita.
Progesteron
Progesteron merupakan hormon yang
berpengaruh pada siklus menstruasi perempuan,
kehamilan dan embriogenesis.
Fosfolipid
Fosfolipid
unsur
utama
pembentuk membran lipid,
mengandung asam lemak,
alkohol, dan residu asam
fosfat.
Fosfolipid berfungsi sebagai
bahan penyusun membran
sel.
Surfaktan paru-paru yang
mencegah
pelekatan
Glikolipid
Glikolipid
merupakan
penambahan
gugus gula pada
molekul lipid
Glikolipid memiliki
peran
penting
dalam interaksi sel
dengan
lingkungannya.
Asam lemak
Lemak jenuh cenderung
meningkatkan
kadar
kolesterol dan trigliserida.
Contoh : lemak hewan,
lemak
susu,
mentega,
keju,
cream,
santan,
minyak kelapa
Lemak
tidak
jenuh
cenderung
dapat
mengurangi
kadar
Terpen
Terpena merupakan suatu
golongan
hidrokarbon
yang banyak dihasilkan
oleh
tumbuhan
dan
terutama
terkandung
pada getah dan vakuola
selnya.
Kelompok senyawa ini
banyak
digunakan
sebagai
bahan
baku
Prostaglandin
Fungsi prostaglandin
antara lain yaitu :
a. Pada pembuluh darah
untuk mengendurkan
otot
b. Pada paru-paru
sebagai pembuka jalur
c. Pada trombosit untuk
membantu
pembekuan luka
Aplikasi
Lipid pada
industri
makanan
Mentega
Ice Cream
Cake
Roti
Industri mentega
Mentega adalah produk makanan
berbentuk padat lunak yang dibuat
dari lemak atau krim susu atau
campurannya, dengan atau tanpa
penambahan garam (NaCl) atau
bahan lain yang diizinkan, serta
minimal mengandung 80 persen
lemak susu.
Emulsi pada mentega merupakan
campuran 18 persen air yang
terdispersi pada 80 persen lemak,
dengan sejumlah kecil protein yang
Asam Laurat
Asam Linoleat
Dapat memberikan perlindungan terhadap serangan
kanker .
Industri mentega
Suhu relatif tinggi yang digunakan dalam proses hidrogenasi
cenderung mengubah beberapa ikatan C=C menjadi bentuk
trans. Jika ikatan-ikatan khusus ini tidak dihidrogenasi selama
proses, maka mereka masih cenderung terdapat dalam produk
akhir mentega khususnya pada molekul-molekullemak trans.
Konsumsi lemak trans terbukti dapat meningkatkan kolesterol
sehingga bisa menyebabkan meningkatnya risiko penyakit
jantung.
Proses apapun yang cenderung meningkatkan jumlah lemak
trans dalam makanan sebaiknya dihindari.
Industry Bakery
Emulsifikasi, untuk meningkatkan volume dan
memperbaiki tekstur
Shortening, untuk melembutkan dengan cara
memendekkan serabut gluten dari terigu
lubrikasi ,untuk rasa di mulut (mouthfeel)
stabilitas kesegaran untuk meningkatkan
waktu simpan
machinability yang berkaitan dengan kinerja
mesin pengolah dan juga kemudahan untuk
dipotong
E4
72
e
E4
81
da
n
E4
82
mono-dan
digliseridadariasam
lemak
sodiumdan
kalsiumstearo
il-2-lactylates
Industri ice
cream
Padatan
susu
non
lemak
Pewar
na dan
Perasa
Industri
biasanya
menggunakan
bahan
perwarna
pada
mix
agar
didapatkan
penampilan yang menarik pada es krim dan
untuk meningkatkan warna dari bahan
tambahan perasa buah
Air dan
Udara
Aplikasi dalam
Bidang Farmasi
LIPIDS IN TRANS-DERMAL
APPLICATIONS
Delay
(penundaan)
dari
sintesis
ceramide diepidermis dilaporkan sebagai
sarana dari runtuhnya pertahanan kulit.
Oleh karena itu digunakan inhibitor dari
sintesis lipid untuk meningkatkan
pengiriman obat secara trans-dermal
seperti fluvastatin, dan cholesterol sulfat
Sabun
Sabun adalah bahan yang digunakan
untuk mencuci dan mengemulsi, terdiri
dari dua komponen utama yaitu asam
lemak dengan rantai karbon C16 dan
sodium atau potasium.
Fungsi utama sabun adalah sebagai
bahan pembersih.
Sabun
menurunkan
tegangan
permukaan
air,
sabun
bertindak
sebagai suatu zat pengemulsi untuk
mendispersikan minyak dan lemak
yang notabene merupakan kotoran
yang paling mudah menempel pada
kulit.
Tallow
Lard
Lard merupakan minyak babi yang masih banyak
mengandung asam lemak tak jenuh seperti oleat (60 - 65%)
dan asam lemak jenuh seperti stearat (35 - 40%).
Minyak jarak
Minyak ini berasal dari biji pohon jarak dan digunakan untuk
membuat sabun transparan.
Fungsi :
Mengurangi resiko penyakit jantung dan
stroke
Melarutkan kolestrol dalam darah
Mengurangi resiko penyumbatan pembuluh
darah
Sintesis Lemak
Outline:
- Sintesis Asam Lemak (Asam
Palmitat)
- Sintesis Kolesterol
- Sintesis Triasilgliserol
- Sintesis Gliserofosfolipid
Asetil-ACP)
s
Koleste
Terbagi
menjadi 4 tahap:
rol
Sintesis Mevalonat
(sebuah senyawa C6,
yang dibentuk dari 3
molekul asetil-KoA).
Sintesis Isopentenil
difosfat (isoprenoid
aktif).
Sintesis Squalen
(Senyawa C30, yang
terbentuk dari enam
molekul C5).
Sintesis Kolesterol
(Senyawa C27 yang
Phosphatidylethanola
mine
Phosphatidylcholine
Phosphatidylserine
Phosphatidylinositol
Sintesis Gliserofosfolipid
Proses biosintesis gliserofosfolipid memerlukan asam
fosfatidat untuk reaksi awal. Asam fosfatidat bereaksi
dengan CTP (cytidine triphosphate) untuk membentuk
CDP-diacylglicerol dengan melepaskan pyrophosphate.
Pada beberapa bakteri, pemindahan CMP oleh serine
menghasilkan phosphatidylserine. Pada prokariotik dan
eukariotik, pemindahan CMP oleh inositol menghasilkan
phosphatidylinositol.
Phosphatidylinositol
bisa
diubah
menjadi
phosphatidylinositol
4-phosphate
(PIP)
dan
phosphatidylinositol 4,5-biphosphate (PIP2) secara
berturut-turut
tergantung
ATP
pada
reaksi
Adanya
ikatan
gugus
hidroksil
lainnya
mengakibatkan
CDP
memutus satu ikatan
fostatnya menjadi CMP.
Kebanyakan
eukariotik
menggunakan
proses
yang
berbeda
dalam
sintesis
phosphatidylserine. Itu dibentuk
dari phosphatidylethanolamine
melalui
pemindahan
ethanolamine
oleh
serine
secara
bolak-balik,
dengan
katalis serine transferase.
Phosphatidylserine bisa diubah
kembali
menjadi
phosphatidylethanolamine pada
reaksi dekarboksilasi dengan
katalis
phosphatydilserine
decarboxylase.
Analisis Lipid
Kualitatif
Kuantitatif
Instrumentasi
Kelarutan
Akrolein
Ketidakjenuhan
Ketengikan
Salkowski
Lieberman-Buchard
Uji Kelarutan
Prinsip : kelarutan suatu lipid dan asam lemak dapat ditentukan atau
dilihat melalui pengamatan secara langsung terhadap bahan pelarut
yang dipergunakan
Tujuan : Menguji kelarutan lipid menggunakan pelarut yang berbeda
kepolarannya
Bahan uji : minyak kelapa, lemak hewan, mentega, margarin, gliserol,
dan asam sitrat. Sedangkan, pelarutnya air, eter, kloroform, alcohol
panas-dingin, alkali, dan asam encer
Parameter :
(+) Jika larut dalam pelarut organic (kloroform,benzene, dan eter)
(-) Jika tidak larut dalam pelarut polar seperti air
Uji Akrolein
Prinsip : Dehidrasi gliserol dalam bentuk bebas atau minyak/lemak
menghasilkan akrolein. Ketika lemak dipanaskan setelah ditambahkan
agen pendehidrasi KHSO4 yang akan menarik air, maka bagian gliserol
akan terdehidrasi kedalam bentuk aldehid tidak jenuh atau akrolein
Tujuan : Menguji keberadaan gliserol atau lemak dengan menggunakan
dehidrator
Bahan uji : minyak kelapa, lemak hewan, mentega, margarin, gliserol,
asam stearat dan asam oleat
Parameter :
Uji Ketidakjenuhan
Prinsip : Perubahan warna dari asam lemak ketika ditambahkan suatu indicator
Iod. Hubl. (Jenuh= ikatan antar atom karbon merupakan ikatan tunggal, tidak
jenuh= terdapat ikatan rangkap antar atom karbon yang jumlah minimal satu)
Tujuan : Mengetahui asam lemak yang diuji bersifat jenuh atau tidak jenuh
Bahan uji : minyak kelapa, lemak hewan, mentega, margarin, asam stearat dan
asam oleat.
Parameter :
(+) Jika asam lemak bersifat tidak jenuh, maka terbentuk warna merah ketika
ditambahkan indicator Iod. Hubl yang dapat kembali ke warna semula dari zat yang
di uji (minyak kelapa, minyak tengik, lemak hewan, mentega
(-) Jika asam lemak bersifat jenuh, maka terbentuk warna merah ketika
ditambahkan indicator Iod. Hubl, akan tetapi tidak akan kembali ke warna semula
Uji Ketengikan
Prinsip : Sifat oksidasi golongan trigliserida oleh
oksigen di udara bebas
Tujuan : Menentukan derajat ketengikan
Bahan uji : minyak kelapa, minyak tengik, lemak
hewan, dan mentega
Parameter :
(+) Berbau tengik pertanda teroksidasi
(-) Tidak berbau tengik karena tidak teroksidasi
Uji Salkowsi
Prinsip : Perubahan warna pada sampel yang akan
diujikan setelah penambahan kloroform dan asam sulfat
Tujuan : Identifikasi kolesterol
Parameter :
(+) Bagian atas larutan setelah dicampur berwarna
merah akibat reaksi antara kloroform dan kolesterol
menjadi kolastadrena, kemudian ketika ditambahkan
asam sulfat maka akan terbentuk warna kuning dengan
warna fluoresens hijau akibat rekasi kolastadrena dengan
asam sulfat
Uji Lieberman-Buchard
Prinsip : Perubahan warna pada sampel yang akan
diujikan setelah penambahan asam sulfat
Tujuan : Identifikasi kolesterol
Parameter :
(+) Perubahan warna dari merah muda menjadi biruungu dan akhirnya menjadi hijau
(-) Tidak jadi perubahan warna
Iodin
Peroksida
FFA
Saponifikasi
Bilangan Iodin
Tujuan
Bilangan Peroksida
Tujuan
Bilangan Saponifikasi
Tujuan : menghitung indeks rata-rata berat molekul
triasilgliserol dalam sampel
Bilangan saponifikasi : banyaknya jumlah basa yang
diperlukan untuk menyabunkan lemak/minyak secara
sempurna
Atau
Bilangan ester + FFA
TERIMA
KASIH
Daftar Pustaka
[1] Anonym. 2011. Biosintesis Lemak [ONLINE] Available at:
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/biokimia/bab%2018.pdf .
[Accessed 23 February 16].
[2] Melati Putri Pramita. 2014. Lipid Metabolism. [ONLINE] Available at:
http://sites.google.com/site/metabolismemakanan/lipid-metabolism .
[Accessed 24 February 16].
[3] Horton, Robert H dkk. 2006. Principles of Biochemistry. United States of
America: Pearson Education, Inc.
[4] Koolman, J and K.H. Roehm. 2005. Color Atlas of Biochemistry. New York:
Thieme Stuttgart.
[5] McKee, Trudy and James R. McKee. 2003. Biochemistry : The Molecular
Basis of Life Third Edition. New York : McGraw-Hill Company.