Anda di halaman 1dari 83

LIPID

KELOMPOK 9 Iva Raudyatuzzahra (1406531795)


Kezia Dara Euodia (1406567914)
Maulina Cahya (1406531845)
Renno Afriansyah (1406577783)
Yusran Fachry Reza (1406531826)

Struktur
Lipid

Biosintes
is Lipid

Deteksi
Lipid

Fungsi
Lipid

Aplikasi
Lipid

Struktur Lipid

Pengertian Lipid
Lipid adalah nama suatu golongan senyawa organik
yang meliputi sejumlah senyawa yang terdapat di alam
yang dapat larut dalam pelarut organik tetapi sukar
larut dalam air.

Sifat Fisika dan Kimia Lipid


Sifat Fisika Lipid
Pada suhu kamar , lemak dari hewan berupa zat padat dan lemak dari tumbuhan berupa zat cair.
Lemak dengan titik lebur tinggi mengandung asam lemak jenuh, sedangkan lemak dengan titik lebur
rendah mengandung asam lemak tak jenuh.
Lemak dengan rantai asam lemak rantai pendek larut dalam air, asam lemak dengan rantai panjang
tidak larut dalam air.
Pada suhu kamar, jika cair disebut minyak, jika padat disebut lemak
Bersifat ampifatik
Larut dalam pelarut non polat seperti ester dan kloroform
Lipid memiliki energi lebih besar dibandingkan dengan karbohidrat walau pun keduanya berfungsi untuk
menyimpan energ. Hal ini karena lipid memiliki struktur rantai hidrokarbon lebih panjang dari pada
karbohidrat sehingga lipid akan lebih lama dioksidasi namun menghasilkan energi yang lebih besar.

Sifat Kimia
Oksidasi
Proses dimana radikal menyerang lipid sehingga terjadi proses yang rumit dan
menghasilkan produk berupa aldehid reaktif dan senyawa peroksida. Produk
yang dihasilkan bersifat karsinogenik dan mutagenik

Gambar 1. Reaksi Oksidasi


Sumber : http://www.google.com

Hidrogenasi
Asam lemak tak jenuh pada lipid dapat diadisi atau dihidrogenisasi. Proses adisi ini
akan membuat ikatan rangkap terputus dan hidrogen akan masuk untuk
menstabilkan muatan. Proses ini memerlukan katalis seperti nikel atau platinum.

Gambar 2. Reaksi Hidrogenisasi


Sumber : http://www.vvc.edu/academic/chemistry/

Saponifikasi
Lipid yang diklasifikan sebagai fat dan oil dapat terhidrolisis dan menghasilkan
gliserol dan 3 asam lemak. Proses ini membutuhkan suatu basa kuat (contoh :
NaOH) dalam prosesnya. Dan asam lemak akan berikatan dengan sodium
membentuk suatu garam yang disebut sebagai sabun.
Fat or Oil + Strong Base Gliserol + Sabun

Gambar 3. Reaksi Saponifikasi


Sumber : http://www.vvc.edu/academic/chemistry/

Esterifikasi
Proses esterifikasi terjadi pada asam lemak yang bereaksi dengan alkohol. Reaksi ini
merupakan kebalikan dari reaksi hidrolisis atau saponifikasi.

Gambar 4. Reaksi Esterifikasi


Sumber : https://www.intechopen.com

Hidrolisis
Proses hidrolisis pada lipid terjadi pada asam lemak yang berbentuk ester
dimana terdapat asam lemak didalamnya. Proses hidrolisis pada lipid hampir
sama dengan proses saponifikasi, perbedaannya terletak pada reaktan. Pada
saponifikasi reaktan berupa basa kuat, sedangkan pada hidrolisis reaktan
berupa air.

Gambar 5. Reaksi Hidrolisis


Sumber : https://www.google.com

Penamaan Lipid
Trivial
Penamaan lipid secara trivial atau umum tidak memiliki aturan dan bentuk
penamaan secara jelas, sehingga nama yang dimiliki masing-masing lipid harus
diafalkan. Berikut ini nama trivial dari asam lemak dan fosfolipid :

Gambar 6. Nama Trivial dari Asam Lemak dan Fosfolipid


Sumber : https:// http://www.mcgill.ca/biochemistry/files/biochemistry/458_silvius_18.pdf

Gambar 7. Penamaan Lipid

18 : 0 Stearic Acid

Jumlah atom C

Jumlah C=C

Sistematik
Penamaan secara sistematik merupakan penamaan yang dilakukan
bedasarkan aturan IUPAC. Penamaan secara sistematik jauh lebih
rumit dibandingkan penamaan lainnya, namun penamaan secara
sisematik bersifat detil dan deskriptif. Sehingga dapat dikatakan
sebagai penamaan paling baik. Pada lipid yang mengandung asam
lemak penamaan secara IUPAC terdapat aturan seperti penggunaan
penaman cis-trans jika terdapat ikatan rangkap.
Contoh :

Gambar
8. Penamaan Lipid
n-oktadecanoic
Acid

n-oktadecanoic Acid
Ket :
Deca alkana
Dece alkena
Alkana pake a
Alkena pake e

cis -- Octadecenoate

10
18

Jumlah atom C

Nomenklatur x
Dalam penamaan secara delta nomenclature, penamaan
dilakukan dengan 3 informasi yang harus diketahui, yaitu :
Jumlah karbon pada asam lemak
Jumlah ikatan rangkap
Letak ikatan rangkap, dimana ikatan rangkap pertama
dihitung dari ujung karboksil.
Berikut ini contohnya :
Gambar 9. Penamaan Nomenkaltur x
Sumber : https://www.google.com

cis -- Octadecenoate

Nomenklatur n-x
Penamaan yang hampir mirip dengan penamaan delta, perbedaannya
hanya terletak pada perhitungan letak ikatan rangkap. Hal-hal yang
harus diketahui, yaitu :
Jumlah karbon pada asam lemak
Jumlah ikatan rangkap
Letak ikatan rangkap, dimana ikatan rangkap pertama dihitung dari
ujung metil.
Berikut ini contohnya :

Gambar 10. Penamaan Nomenkaltur n-x


Sumber : https://www.interchoppen.com

Klasifikasi Lipid
1.

Lipid Sederhana

. Lipid sederhana merupakan suatu molekul yang terbentuk dari reaksi


esterifikasi antara alkohol dan asam lemak, serta tidak memiliki
komponen lain pada strukturnya.
. Komponen asam lemak yang terdapat pada lipid dapat berupa asam
lemak jenuh dan tidak jenuh. Selain itu, lipid sederhana tidak larut dalam
air karena bersifat non-polar dan hanya larut pada pelarut organik.
. Lipid sederhana sendiri dibagi menjadi wax dan fat & oil. Pembagian ini
bedasarkan rantai penyusunnya yang menyebabkan keduanya memiliki
sifat fisik (titik leleh) yang berbeda. Sehingga fasa dari wax dan fat & oil
cenderung berbeda pada suhu ruangan.

Parameter
Pada suhu ruangan

Struktur

Wax

Oil and Fat

Padat

Oil : cair
Fat : padat

Alkohol rantai panjang + asam


lemak

Gliserol + 3 asam lemak

Gliserol

Ya

Ya

Rantai panjang alkohol

Tidak

Ya

Rancidity (ketengikan)

Ya

Ya

Contoh

Gambar 11. Contoh Wax


Sumber : https://www.jojobanaturals.com

Gambar 12. Contoh Oil


Sumber : https://www.smc.edu.com

2. Lipid Komplek / Majemuk


Lipid majemuk merupakan lipid yang menyerupai lipid
sederhana, namun tersusun tidak hanya dari alkohol dan
asam lemak. Terdapat molekul lain seperti amina, eter, asam
fosfat, Selain itu gliserol yang berperan sebagai backbone
dapat pula digantikan oleh molekul lain seperti sphingosine
atau ceramide. Lipid komplek ini dibagi menjadi 2 yaitu:
.Fosfolipid
Fosfolipid merupakan molekul lipid yang terbentuk dari
gliserol yang berikatan dengan 2 asam lemak dan asam
fosfat.

Gambar 13. Struktur Fosfolipid


Sumber : https://www2.chemistry.msu.edu/faculty/reusch/virttxtjml/lipids.htm

Fosfolipid dibagi menjadi 2 lagi yaitu :


Gliserofosfolipid
Molekul ini memiliki backbone berupa gliserol yang berikatan dengan 2 asam
lemak dan asam fosfat. Sehingga memiliki daerah polar dan non-polar. Contoh :
lechitin dan cephalin.

Gambar 14. Bagian polar dan non-polar pada gliserofosfolipid


Sumber : http://google.com

Sphingolipid

molekul fosfolipid, dimana struktur utama gliserol digantikan


dengan spingosin. Spingosin merupakan suatu molekul aminoalkohol rantai panjang. Bagian alkohol inilah yang nanti dapat
mengalami esterifikasi dengan asam lemak dan asam fosfat.
Contoh : spingomielin.

Gambar 16. Struktur Spingomielin


Sumber : Timberlake. 2007. General, Organic, and Biological Chemistry. Pearson Education, Inc

Glikolipid
molekul lipid yang memiliki backbone berupa singosin. Dan
tidak hanya berikatan dengan asam fosfat saja, namun
berikatan juga dengan karbohidrat seperti monosakarida.

Gambar 18. Struktur Glikolipid


Sumber : Timberlake. 2007. General, Organic, and Biological Chemistry. Pearson Education, Inc

3. Lipid Turunan / Derivat Lipid


Senyawa turunan atau derivative merupakan suatu bagian dari
molekul lipid yang dipecah-pecah menjadi bentuk semula
masing-masing.
Steroid
Molekul ini tidak disusun oleh asam lemak, molekulnya disusun oleh inti steroid. Inti
steroid sendiri terdiri dari 3 cincin sikloheksana dan 1 cincin siklopentana. Molekul lipid
yang memiliki inti steroid pada mahluk hidup berupa hormon, enzim, dan vitamin.

Gambar 19. Struktur Steroid


Sumber : https://www2.chemistry.msu.edu/faculty/reusch/virttxtjml/lipids.htm

Asam Lemak
Asam lemak memiliki bentuk berupa rantai panjang asam
karboksilat. Asam lemak memiliki rantai yang panjang sehingga
membuat molekul lipid tidak larut pada air yang bersifat polar.
Asam Lemak
Saturated Fatty Acid
(AL Jenuh)

- Tidak Punya C=C


- Titik leleh Tinggi

Unsaturated Fatty Acid


(AL Tak Jenuh)
- Punya C=C
- Titik leleh rendah
- Ada CIS & Trans

Cis

Trans

Unsaturate dibagi 2 menjadi :


MUFA (1 C=C)
PUFA (2 C=C)

Prenol
Prenol merupakan senyawa alkohol alami yang dihasilan dari
penerunan langsung isoprene atau isoterpene. Lemak prenol
sendiri tergolong sebagai alkohol yang sederhana. Lemak prenol
yang bersifat esensial pada tubuh seperti vitamin A, E, K, dan
karoten.

Gambar 20. Struktur Prenol


Sumber : www.google.com

BIOSINTESIS LIPID

BIOSINTESIS LIPID
BIOSINTESIS ASAM LEMAK
BIOSINTESIS TRIGLISERIDA
BIOSINTESIS FOSFOLIPID
BIOSINTESIS KOLESTEROL

BIOSINTESIS ASAM
LEMAK

OKSIDASI DAN BIOSINTESIS


Oksidasi asam lemak melibatkan pemindahan dua unit karbon
(asetil-CoA)
Biosintesis asam lemak bukan merupakan pembalikan oksidasi
asam lemak karena menggunakan langkah, enzim dan tempat
berlangsung yang berbeda

BIOSINTESIS ASAM LEMAK


Sintesis asam lemak merupakan serangkaian reaksi untuk
membentuk asam lemak rantai panjang hidrokarbon dari unit
Asetil CoA.
Sintesis asam lemak terjadi di sitosol, baik pada prokariota atau
eukariota
Sintesis asam lemak menggunakan NADPH sebagai reduktor
Kegiatan enzim sintesis asam lemak pada organisme yang tinggi
terdapat dalam sebuah rantai tunggal polipeptida multifungsi,
disebut asam lemak sintase

Selama sintesis, asam lemak terikat


pada protein pembawa asil (ACP).
Protein pembawa asil berfungsi sebagai
lengan fleksibel yang menghubungkan
asam lemak yang sedang berkembang
dengan permukaan sintase
Gambar Enzim penyusun
kompleks FAS

TAHAP UTAMA
Pembentukan malonil koenzim A (CoA)

Pemanjangan rantai asam lemak hingga terbentuk asam


palmitat secara kontinu

Pemanjangan rantai asam palmitat secara bertahap

PEMBENTUKAN MALONIL Co-A


Proses Transport Asetil Co-A dari Mitokondria menuju Sitosol

PEMBENTUKAN MALONIL Co-A

REAKSI EMPAT TAHAP

KONDENS
ASI
mengelimin
asi CO2
dalam
gugus
malonil

REAKSI EMPAT TAHAP

REDUKSI
Gugus keto
direduksi
sehingga
membentuk
alkohol

REAKSI EMPAT TAHAP


DEHIDRA
SI
eliminasi
H2O
sehingga
menghasilk
an rantai
ganda

REAKSI EMPAT TAHAP


PENJENUHA
N

Rantai karbon
direduksi
kembali
sehingga
menghasilkan
gugus asil
jenuh

SINTESIS PALMITAT

BIOSINTESIS
TRIGLISERIDA

BIOSINTESIS TRIGLISERIDA
Pembentukan 1,2diasilgliserol dari asam
fosfatidik dengan
bantuan asam fosfatidik
fosfatase.
Penambahan gugus asil
dari Asetil CoA dengan
bantuan asil
transferase yang
menghasilkan
triasilgliserol

BIOSINTESIS
FOSFOLIPID
BERL ANGSUNG DI RETIKULUM ENDOPL ASMA HALUS SEL
HATI, GINJAL, MUKOSA USUS DAN JARINGAN ADIPOSA

BIOSINTESIS FOSFOLIPID SECARA UMUM


Sintesis dari molekul backbone (gliserol atau sphingosine)

Pelekatan asam lemak ke backbone melalui ikatan ester atau amida

Penambahan kelompok gugus hidrofilik (head group) backbone melalui ikatan fosfodiester

Perubahan atau pertukaran gugus fungsi fosfolipid (head group) untuk menghasilkan
produk akhir fosfolipid

BIOSINTESIS GLISEROFOSFOLIPID
Terdapat dua cara dalam pengaktifan hidroksil, yaitu:
1.
2.

Penambahan CDP di diasilgliserol, membentuk asam fosfatidat teraktivasi (CDPdiasilgliserol).


Penambahan CDP di ujung gugus fosfolipid

BIOSINTESIS SPINGOLIPID

Sintesis C18 amina


spinganin dari Palmitoil
CoA dan serin.

Pelekatan asam lemak


dalam ikatan amida
untuk menghasilkan Nasilspinganin.

3. Desaturasi gugus spinganin untuk membentuk Nasilspingosin (ceramide). 4. Pelekatan ujung utama gugus
fosfolipid untuk menghasilkan spingolipid seperti cerebroside
atau spingomyelin

BIOSINTESIS
KOLESTEROL

TAHAP BIOSINTESIS
KOLESTEROL
SINTESIS MEVALONAT
KONVERSI MEVALONAT MENJADI DUA ISOPRENE AKTIF
KONDENSASI ISOPRENE AKTIF MENJADI SQUALENE
KONVERSI SQUALENE MENJADI EMPAT CINCIN
NUKLEUS STEROID

SINTESIS MEVALONAT
Kondensasi Asetil-KoA menjadi Asetoasetil-KoA
dengan bantuan enzim thiolase
Asetoasetil-KoA berkondensasi dengan molekul
asetil koA membentuk HMG-KoA. Enzim yang
mengkatalisis adalah HMG KoA sintetase.
HMG-KoA direduksi oleh reduktase dengan
bantuan NADPH (Nikotinamida Adenin
Dinukleotida Fosfat Hidrolase, salah satu
koenzim) dan H. Hasilnya akan terbentuk
Mevalonat.

KONVERSI MEVALONAT
MENJADI DUA ISOPRENE AKTIF
Tiga grup fosfat ditransfer dari tiga molekul ATP ke
Mevalonat.
Fosfat ditambahkan ke grup hidroksil C-3 pada
Mevalonat didalam gugus 3-fosfo-5pirofosfomevalonat.
Grup fosfat pada C-3 dan grup karboksil terlepas
menghasilkan 3-isopentenil pirofosfat.
Dengan bantuan enzim isomerase terjadi reaksi
bolak-balik membentuk Dimetilallil pirofosfat.

KONDENSASI ISOPRENE
AKTIF MENJADI SQUALENE
3-isopentenil pirofosfat dan Dimetilallil
Pirofosfat terkondensasi menjadi Geranil
Pirofosfat dengan bantuan enzim prenil
transferase.
Geranil Pirofosfat dan 3-isopentenil pirofosfat
dengan bantuan enzim enzim prenil transferase
terkondensasi menjadi Farnesil pirofosfat.
Dua molekul Farnesil pirofosfat dengan bantuan
enzim squalene sintase melepaskan kedua
pirofosfat dan membentuk squalene.

KONDENSASI ISOPRENE
AKTIF MENJADI SQUALENE
Squalene dengan bantuan NADPH, H, oksigen serta
enzim monooxygenase melepaskan H2O menjadi
Squalene 2,3-epoxide
Squalene 2,3-epoxide mengalami siklisasi dengan
bantuan enzim cyclase menjadi Lanosterol.
Akhirnya Lanosterol dikonversi menjadi Kolesterol
dengan melibatkan sekitar 20 reaksi termasuk
migrasi beberapa gugus metil dan penghilangan
gugus lain

Fungsi Lipid

Energy Storage
Karbohidrat digunakan untuk penyimpanan energi jangka pendek
sedangkan lipid digunakan untuk penyimpanan energi jangka panjang
Karbohidrat dapat lebih mudah mengangkut energi ke seluruh tubuh
karena mereka larut dalam air.
Lipid mengambil bentuk trigliserida, gliserol dengan tiga asam lemak
yang struktur memungkinkan untuk disimpan di seluruh tubuh.
Sementara karbohidrat mengambil glikogen yang mengambil unit
glukosa, gula sederhana.

Chemical Messengers
Primary messengers, seperti hormon steroid, menyampaikan
sinyal dari satu bagian tubuh ke bagian lain
Secondary messengers, seperti prostaglandins dan
thromboxanes, memediasi respon hormonal

Maintenance of Temperature
Lapisan lemak subkutan di bawah kulit juga membantu dalam
isolasi dan perlindungan dari dingin. Pemeliharaan suhu tubuh
terutama dilakukan oleh brown fat yang bertentangan dengan
white fat.

Membrane Lipid Layer


Formation
Asam linoleat dan asam linolenat adalah asam lemak esensial .
bentuk arakidonat , eicosapentaenoic dan docosahexaenoic
asam. Asam-asam ini untuk membran lipid .
Membran lipid dibuat dari polyunsaturated fatty acids yang
merupakan konstituen dari fosfolipid, di mana mereka muncul
untuk memberikan beberapa sifat penting untuk membran .
Salah satu sifat yang paling penting adalah fluiditas dan
fleksibilitas membran

Cholesterol Formation
Kolesterol menjaga fluiditas dari membran dengan cara berinteraksi dengan
komponen kompleks lipid mereka sendiri, khususnya fosfolipid seperti
fasfatidilkolin dan spingomielin. Kolesterol juga merupakan prekursor asam
empedu, vitamin D, dan hormon steroid.

Prostaglandin Formation
Asam lemak esensial seperti asam linoleat dan asam
linolenat merupakan prekursor dari berbagai jenis
eikosanoid, termasuk hydroxyeicosatetraenes ,
prostanoids (prostaglandin, tromboksan dan
prostacyclins), leukotrien (lipoxins) yang memainkan
peran penting dalam nyeri, demam, peradangan dan
pembekuan darah, dan inflamasi.

Deteksi Lipid

M E T O D E KU A L I TAT I F

M E T O D E KU A N T I TAT I F

M E T O D E I N S T R U M E N TA L

Metode Kualitatif
Uji Kejenuhan
Menentukan keberadaan ikatan rangkap dengan Iod Hubl (Iod dengan
HgCL2). Reaksi positif berwarna merah menunjukan asam lemak tak jenuh.

Uji Kertas
Uji Ketengikan
Karena lipid teroksidasi membentuk
peroksida dan berbau tengik.

Uji Kelarutan

Uji Akrolein

Uji Kolestrol
Metode Salwoski
Sampel ditambahkan kloroform dan dikocok, lalu ditambahkan
H2SO4 dan didiamkan.
Metode Lieberman-Buchard
Sampel ditambahkan kloroform, CH3COOH, dan H2SO4

Metode Kuantitatif
Bilangan asam
Jumlah KOH(mg) yang diperlukan untuk menetralkan asam
lemak bebas dalam 1 gram sampel
Bilangan asam lemak
Jumlah asam lemak bebas mengalami proses hidrolisis
Bilangan peroksida
Indeks jumlah lemak yang mengalami oksidasi melalui metode
titrasi iodometri

Bilangan penyabunan
Penetralan asam lemak melalui hidrolisis
Bilangan ester
Merefluks campuran lemak dengan KOH hingga terbentuk
sabun
Trigliserida + KOH Gliserol + R-COOK (sabun)
KOH (sisa) + HCl KCl + H2O
Bilangan iodin
Menyatakan jumlah iodin yang diserap sampel yang beraksi
adisi dengan iodin

Metode Instrumental
GCMS (Gas Chromatography- Mass Spectroscopy)
Mengidentifikasi berat jenis dan gugus dalam sampel

HPLC (High Performance Liquid Chromatography)


Memisahkan lipida non-volatile dengan berat molekul tinggi

Aplikasi Lipid

Bidang Energi

Sebagai Sumber Energi


Lipid sebagai sumber energi sudah mulai
diterapkan penggunaannya, salah satunya
adalah Biodiesel
Sumber lipid untuk menciptakan biodiesel
paling banyak dihasilkan oleh tumbuhan Alga

Kenapa Alga?
Alga mengandung kandungan lipid yang
tinggi
Dapat tumbuh di tanah yang tidak subur
sekalipun, bahkan di air payau
Memanfaatkan sumber limbah (CO2)
Merupakan jenis tumbuhan yang paling
cepat tumbuh dialam

Lipid Mikro Alga Sebagai


Bahan Bakar
Pesawat Jet
Dengan berbagai teknologi
hidroproses yang digunakan oleh
refinery untuk secara katalitik
menghilangkan kotoran atau berat
molekul
Minyak (lipid) Alga dapat dijadikan
menyerupai bahan bakar kerosen
dan bahan bakar pesawat jet

Bidang Farmasi

Aplikasi Lipid dalam Bidang


Farmasi
Sebagai Amolient (pelembab)
Sebagai Emulgator
Sebagai basis Salep
Sebagai Pelarut obat suntik

Lipid yang digunakan dalam


Farmasi
Solid Lipid Nanoparticle (SLNs)
Merupakan lipid yang berada pada fasa padat
pada suhu ruang dan surfaktan pada emulsifikasi
Berukuran kecil, luas permukaan besar, loading
drug besar
Memiliki potensial untuk meningkatkan performa
farmasetika
Memiliki stabilitas yang tinggi

Liposom
Merupakan struktur vesikular dengan inti aqueous
Dikelilingi dengan lipid bilayer hidrofobik
Dibuat dengan penggumpalan fosfolipid

Nanostructured Lipid Carriers (NLC)


Pencampuran antara lipid padat dan cair
Berada pada solid state dalam temperatur ruang
Sebaga topical, drug delivery, oral, dan parental dalam farmasetika
Dapat digunakan sebagai preparasi kosmetik

Bidang Pangan

Lipid sebagai bahan dasar


Mentega
Mentega merupakan emulsi air dalam minyak
80-82% terdiri dari lemak
Lemak yang terdiri atas triacygliserida, monoacygliserida dan diacylgliserida
Terdapat sedikit kolesterol, fosfolipid, dan pertanda karotenoid

Susu
Mentega
sapi

Sentrifugasi

Churning

Kneading

Lipid sebagai bahan dasar


Margarin
Margarin merupakan bahan makanan
yang wujud, bau, rasa, dan nilai
kandungan gizinya hampir sama
dengan mentega
Memiliki kolesterol dan asam lemak
yang lebih tinggi dibanding mentega

Lipid sebagai bahan dasar


Mayonaise
Mayonaise merupakan emulsi minyak dalam air
Mengandung 65-80% minyak
Menggunakan kuning telur sebagai agen emulsifier
Dapat terbentuk pada suhu dingin dan panas
Minyak sayur

minyak sayur

Cuka
Kuning telur

Mayonaise

Mixing
(Cold, 5C)

Kuning telur

mayonaise

Cuka

Mixing
(hot, 70C)

Terima Kasih
KELOMPOK 9

Daftar Pustaka
David Freifelder. 1935. Molecular Biology. London : Jones and Bartlett
Publisher Internasional
Whreusch.
2013.
Lipids.[ONLINE]
dari
http://
www2.Chemistry.msu.edu/faculty/reusch/virtxtjm/ lipids.htm [diakses 25
Februari 2016]
Moof University. 2015. Lipids (Part 3 of 11) - Free Fatty Acids - Nomenclature
and
Convention.
[ONLINE]
dari
https://
www.youtube.com/watch?v=eMBTzkQIWic [diakses 24 Februari 2016]
Lehninger, Nelson, dan Cox. 2008. Principles of Biochemistry. USA: Freeman
and Company

Anda mungkin juga menyukai