Anda di halaman 1dari 12

BAB II PENGERTIAN DAN KLASIFIKASI LIPID

2.1. Pengertian Lipid Salah satu kelompok senyawa organik yang terdapat dalam tumbuhan, hewan, atau manusia dan sangat berguna bagi kehidupan manusia yaitu lipid. Lipid terdapat dalam semua bagian tubuh makhluk hidup. Lipid mempunyai peran yang sangat penting dalam proses metabolisme secara umum. Sebagian besar lipid sel jaringan terdapat sebagai komponen utama membran sel dan berperan mengatur jalannya metabolisme dalam sel. Untuk memberikan definisi yang jelas tentang lipid sangat sukar, sebab senyawa yang termasuk lipid tidak mempunyai rumus struktur yang serupa atau mirip. Namun, para ahli biokimia bersepakat bahwa lemak dan senyawa organik yang mempunyai sifat fisik seperti lemak, dimasukkan ke dalam satu kelompok yaitu lipid. Adapun sifat fisik yang dimaksud adalah lipid tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik non-polar, misalnya dietil eter (C2H5OC2H5), Kloroform(CHCl3), benzene, dan hidrokarbon lainnya, lipid dapat larut dalam pelarut yang disebutkan di atas karena lemak mempunyai polaritas yang sama dengan pelaut tersebut. Ciri lainnya adalah adanya hubungan dengan asam-asam lemak atau esternya dan mempunyai kemungkinan digunakan oleh makhluk hidup. Ada beberapa cara pengklasifikasian lipid yang dikenal. Bloor membagi lipid dalam tiga golongan besar yakni: 1. Lipid sederhana, yaitu ester asam lemak dengan berbagai alkohol, contohnya lemak atau trigliserida dan lilin (waxes). 2. Lipid gabungan yaitu ester asam lemak yang mempunyai gugus tambahan, contohnya fosfolipid, dan glikolipid. 3. Derivat lipid, yaitu senyawa yang dihasilkan oleh proses hidrolisis lipid, contohnya asam lemak, gliserol, dan sterol.

Di samping itu berdasarkan sifat kimia yang penting, lipid dapat dibagi dalam dua golongan yang besar, yakni lipid yang dapat disabunkan, yaitu yang dapat dihidrolisis dengan basa, contohnya lemak, dan lipid yang tidak dapat disabunkan, contohnya steroid. Berdasarkan fungsinya, lipid dapat dibagi menjadi lipidsimpanan (storage lipid) dan lipid struktural (penyusun membran). 2.2. Penggolongan dan Fungsi Lipid 2.2.1. Lipid sederhana Lipid sederhana (lipid yang tidak bisa mengalami saponifikasi karena tidka mengandung gliserol). Lemak yaitu ester asam lemak dan gliserol lilin yaitu ester asam lemak dengan alkohol monohidrat dengan BM besar

2.2.2. Lipid kompleks Lipid kompleks adalah kombinasi antara lipid dengan molekul lain. Contoh penting dari lipid kompleks adalah lipoprotein dan glikolipid. Lipoprotein merupakan gabungan antara lipid dengan protein. Gabungan lipid dengan protein (lipoprotein) merupakan contoh dari lipid kompleks. Ada 4 kelas mayor dari lipoprotein plasma yang masing-masing tersusun atas beberapa jenis lipid, yaitu: Perbandingan komposisi penyusun 4 kelas besar lipoprotein Kilomikron Kilomikron berfungsi sebagai alat transportasi trigliserid dari usus ke jaringan lain, kecuali ginjal VLDL (very low - density lypoproteins) VLDL mengikat trigliserid di dalam hati dan mengangkutnya menuju jaringan lemak LDL (low - density lypoproteins) LDL berperan mengangkut kolesterol ke jaringan perifer HDL (high - density lypoproteins) HDL mengikat kolesterol plasma dan mengangkut kolesterol ke hati.

Jenis

Protein (%)

Triasilgliserol (%) 80-90 55-65

Fosfolipid (%) 3-6 15-20

Kolesterol (%) 2-7 10-15

Kilomikron Densitas sangat rendah (VLDL) Densitas rendah (LDL) Densitas tinggi (HDL)

1-2 5-10

25

10

22

45

45-50

30

20

Tabel 2.1 Komposisi Lipoprotein Sumber : Whitney, E.N. dan S.R. Rolfes, Understanding Nutrition, 1993. 2.2.3. Lipid campuran Lipid campuran yaitu ester asam lemak yang mengandung gugus tambahan selain alkohol dan asam lemak. o fosfolipid, lipid yang mengandung residu asam fosfat o glikolipid, lipid yang mengandung karbohidrat o lipoprotein, lipid yang mengandung protein

2.2.4. Derivat lipid Derivat lipid yaitu zat yang diturunkan dari lipid dengan hidrolisis. Termasuk didalamnya adalah asam lemak (jenuh dan tidak jenuh), aldehid lemak, vitamin terlarut, hormin, gliserol, sterol dan benda-benda keton. Lipid yang terdapat dalam plasma darah manusia adalah : 1) Trigliserid 2) Fosfolipid 3) Kolesterol

4) Asam lemak bebas 2.3. Jenis-Jenis Lipid Terdapat beberapa jenis lipid yaitu : 1. Asam lemak, terdiri atas asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh 2. Gliserida, terdiri atas gliserida netral dan fosfogliserida 3. Lipid kompleks, terdiri atas lipoprotein dan glikolipid 4. Non gliserida, terdiri atas sfingolipid, steroid dan malam

2.3.1. Asam Lemak Asam lemak merupakan asam monokarboksilat rantai panjang. Adapun rumus umum dari asam lemak adalah: CH3(CH2)nCOOH atau CnH2n+1-COOH

Rentang ukuran dari asam lemak adalah C12 sampai dengan C24. Ada dua macam asam lemak yaitu: Asam lemak jenuh (saturated fatty acid) Asam lemak ini tidak memiliki ikatan rangkap Asam lemak tak jenuh (unsaturated fatty acid) Asam lemak ini memiliki satu atau lebih ikatan rangkap

(a)

(b) Gambar 2.1 (a) Asam lemak jenuh (b) Asam lemak tak jenuh

Simbol numerik 14:0

Nama Umum

Struktur

Keterangan

Asam miristat

)12COOH

Sering terikat dengan atom N terminal dari membran plasma bergabung dengan protein sitoplasmik

16:0

Asam palmitat

)14COOH

Produk akhir dari sintesis asam lemak mamalia

16:19

Asam palmitoleat

)5C=C(

)7COOH

18:0 18:19 18:29,12 18:39,12, 15 20:45,8,1 1,14

Asam stearat Asam oleat Asam linoleat OH Asam linolenat

( ( (

)16COOH )7C=C( )4C=C )7COOH C=C( )7CO Asam lemak esensial

C=C )7COOH

C=C

C=C(

Asam lemak esensial

Assam arakhidonat H

)3(

C=C)4(

)3COO

Prekursor untuk sintesis eikosanoid

Tabel 2.2 Tabel struktur asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. Sumber : http://id.scribd.com/doc/92740411/Pengertian-Dan-Definisi-Lipid.

2.3.1.1. Asam Lemak yang penting bagi tubuh. Asam Stearat Asam Oleat Asam Arakhidnoat

2.3.2. Gliserida 2.3.2.1. Netral (Lemak Netral) Gliserida netral adalah ester antara asam lemak dengan gliserol. Fungsi dasar dari gliserida netral adalah sebagai simpanan energi (berupa lemak atau minyak). Setiap gliserol mungkin berikatan dengan 1, 2 atau 3 asam lemak yang tidak harus sama. Jika gliserol berikatan dengan 1 asam lemak disebut monogliserida, jika berikatan dengan 2 asam lemak disebut digliserida dan jika berikatan dengan 3 asam lemak dinamakan trigliserida. Trigliserida merupakan cadangan energi penting dari sumber lipid. 2.3.2.1.1. Struktur trigliserida sebagai lemak netral Lemak Umumnya diperoleh dari hewan Berwujud padat pada suhu ruang Tersusun dari asam lemak jenuh Minyak Umumnya diperoleh dari tumbuhan Berwujud cair pada suhu ruang Tersusun dari asam lemak tak jenuh

(a)

(b)

(c)

Gamabar 2.2 (a) Gliserol, (b) Monogliserida, (c) Trigliserid 2.3.2.2. Fosfogliserida (Fosfolipid) Lipid dapat mengandung gugus fosfat. Lemak termodifikasi ketika fosfat mengganti salah satu rantai asam lemak. Penggunaan fosfogliserida adalah: 1. Sebagai komponen penyusun membran sel 2. Sebagi agen emulsi Struktur dari fosfolipid adalah fosfolipid bilayer (lapisan ganda) sebagai penyusun membran sel.

Gambar 2.3 Struktur Kimia Fosfatidat 2.3.3. Lipid non gliserida Lipid jenis ini tidak mengandung gliserol. Jadi asam lemak bergabung dengan molekul-molekul non gliserol. Yang termasuk ke dalam jenis ini adalah sfingolipid, steroid, dan malam.

2.3.3.1. Sfingolipid Sifongolipid adalah fosfolipid yang tidak diturunkan dari lemak. Penggunaan primer dari sfingolipid adalah sebagai penyusun selubung mielin serabut saraf. Pada manusia, 25% dari lipid merupakan sfingolipid.

Gambar 2.4 Strktur Kimia Sfingolipid

2.3.3.3. Steroid Beberapa kelompok senyawa yang mempunyai fungsi berbeda

diklasifikasikan sebagai steroid berdasarkan struktur umum yang sama yaitu sistem cincin yang terdiri dari tiga cincin segi enam (cicin A, B, C) dan satu cincin segi lima (cincin D).

Gambar 2.5 Inti Steroid

Beberapa jenis steroid adalah : 1. Kolesterol Kolesterol adalah salah satu steroid yang penting dan terdapat di alam. Kolesterol terdapat pada ahmpir semua sel hewan. Kolesterol dapat larut dalam pelarut lemak. Apabila terdapat dalam konsentrasi tinggi, kolesterol mengkristal dalam bentuk yang tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berasa dan tidak berbau, dan mempunyai titik lebur 150-151 C. Endapan kolesterol apabila terdapat dalampembuluh darah dapat menyababkan penyempitan pembuluh darah karena dinidng pembuluh darah menjadi semakin tebal atau disebut juga Arterosklerosis.

Gambar 2.6 Struktur Kimia Kolesterol 2. 7-Dehidrokolesterol Senyawa ini terdapat di bawah kulit dan hanya berbeda sedikit dari kolesterol, yaitu ikatan rangkap C=C antara atom C nomor 7 dan nomor 8. Senyawa ini terdapat bersama dengan kolesterol dalam jaringan-jaringan. Dengan sinar ultra violet, 7-Dehidrokolesterol dapat diubah menjadi vitamin D yang sangat berguba bagi tubuh. 3. Ergosterol Senyawa ini mempunyai inti sama dengan 7-dehidrokolesterol, tetapi berbeda pada rantai sampingnya. Ergosterol dapat juga membentuk vitamin D apabila dikenai sinar ultra violet. Ergosterol maupun 7-Dehidrokolesterol disebut pro-vitamin D.

4. Asam-asam empedu Cairan empedu mengandung bilirubin yaitu zat warna yang terjadi dari penguraian hemoglobin, asam-asam empedu dalam bentuk garam empedu dan kolesterol. Asam-asam empedu yang terdapat dalam cairan empedu antara lain ialah asam kolat, asam deoksikolat, dan asam litokolat. 5. Hormon Kelamin Ada dua jenis hormon kelamin yaitu laki-laki dan hormon kelamin perempuan. Testoteron dan andosteron adalah hormon kelamin laki-laki.

Gambar 2.7 Testosteron Testosteron diperoleh dari ekstrak testes dalam bentuk kristal, sedangkan andosteron didapati pada urine dan mungkin merupakan hasil perubahankimia atau metabolisme testosteron. Hormon kelamin perempuan ada dua jenis yaitu estrogen dan progesteron.

Gambar 2.8 Progesteron dan Estron

2.3.3.4. Malam/lilin (waxes)

Gambar 2.9 Struktur Kimia Mirisil Palmitat Malam tidak larut di dalam air dan sulit dihidrolisis. Malam sering digunakan sebagai lapisan pelindung untuk kulit, rambut dan lain-lain. Malam merupakan ester antara asam lemak dengan alkohol rantai panjang. Ester antara asam lemak dengan alkohol membentuk malam.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.

http://id.scribd.com/doc/92740411/Pengertian-Dan-Definisi-Lipid.

Diakses pada 4 Mei 2013. Lehninger, Albert L. 1985. Dasar-dasar Biokimia Jilid 1. Alih Bahasa oleh Dr. Ir. Maggy Thenawidjaja. Jakarta: Erlangga. Poedjiadi, Anna, dan F.M.Titin Suprianti. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia Tensiska, Mira Miranti, dan Yana Cahyana. 2009. Biokimia Pangan-1. Bandung : Widya Padjadjaran

Anda mungkin juga menyukai