Anda di halaman 1dari 67

Barneus Wanglie

Cindy Sandra
Justin Edgar
Nur Safitrah
Rafi Irzani

LIPID
Kelompok
:
SANTAN

Layout
Struktur Lipid
Fungsi Lipid
Deteksi Lipid
Sintesis Lipid

STRUKTUR
LIPID

FATTY ACIDS
Terdiri atas ester dengan panjang rantai karbon 4-28.
Asam lemak terbagi menjadi 2: jenuh dan tidak jenuh
Asam lemak jenuh memiliki ikatan tunggal
sedangkan asam lemak tak jenuh memiliki ikatan
ganda cis yang menyebabkan titik leleh asam lemak
jenuh lebih tinggi. Pada asam lemak jenuh, terbentuk
rantai zig-zag yang cocok satu sama lain secara
mampat sehingga memiliki gaya van der walls yang
tinggi oleh karena itu asam lemak jenuh bersifat
padat dan memiliki titik leleh yang tinggi.

FATTY ACIDS (ASAM


LEMAK)
Asam lemak memiliki tingkat keasaman
yang tinggi sehingga dapat bereaksi
dengan basa menghasilkan garam ionic.
Berikut ada beberapa reaksi yang terjadi:

SOAP AND DETERGENTS


Sabun merupakan garam logam alkali dari asam-asam lemak.
rumus molekul sabun selalu dinyatakan sebagai RCOOK atau
RCOONa atau RCOONH4
Struktur Kimia Sabun :
Detergen adalah garam dari alkali sulfat, asam
alkilbenzenasulfonat berantai panjang atau garam natrium dari
asam sulfonat
Struktur Kimia Deterjen :

FATS AND OIL

Lemak dan minyak biasa juga disebut sebagain


trigliserida dan triasilgliserol. Lemak berwujud solid
pada temperatur ruangan, sedangkan minyak
berbentuk liquid.

Minyak merupakan trigliserida dengan bentuk yang


rumit dan tidak siap untuk dipadatkan, kecuali
minyak kelapa yang terdiri dari banyak asam palmitat
dan asam miristik. Berbagai macam minyak seringkali
memiliki rantai asam lemak yang panjang dan
memiliki derajat ketidakjenuhan yang tinggi (sangat
mudah berikatan). Lemak pada binatang air terdiri
dari kuantitas C18, C20, C22, C24 yang besar.

FATS AND OILS


Trigliserida adalah ester
dari asam lemak dan
alkohol trifungsional
(gliserol). Ikatan ini
terjadi juga karena
ketiga gugus hidroksi
(OH) pada gliserol
diganti oleh tiga gugus
asam lemak (fatty acid),
yaitu RCOO-.

WAXES

Lilin alami adalah ester dari asam


lemak yang memiliki rantai panjang
monohidric alkohol. Sedangkan lilin
buatan (paraffin waxes) terdiri dari
rangkaian hidrokarbon. Formula
dari lilin terdiri dari asam karboksil
(berwarna merah) dan alkohol
(berwarna biru)

a. Spermaceti CH3(CH2)14CO2-(CH2)15CH3 (kepala paus)


b. Beeswax CH3(CH2)24CO2-(CH2)29CH3 (sarang lebah)
c. Carnuba wax CH3(CH2)30CO2-(CH2)33CH3 (tanaman)

PHOSPHOLIPIDS
FOSFOLIPID IALAH SUATU GLISERIDA YANG INI
TERDIRI DARI GLISEROL, ASAM LEMAK, GUGUS
FOSFAT DENGAN BEBERAPA KELOMPOK LAIN.
OLEH KARENANYA FOSFOLIPID IALAH SUATU
FOSFOGLISERIDA. SENYAWA-SENYAWA DALAM
GOLONGAN FOSFOGLISERIDA INI DIPANDANG
SEBAGAI DERIVATE ASAM FOSFATIDAT. GUGUS
YANG DIIKAT OLEH ASAM FOSFOLIPID INI ANTARA
LAIN KOLIN, ETANOLAMINA, SERIN, DAN
INOSITOL.

PHOSPHOLIPIDS
FOSFOLIPID ADALAH DIGLISERIDA YANG TERDIRI
DARI SATU GLISEROL (1,2,3 PROPANTRIOL) YANG
BERIKATAN DENGAN 2 MOLEKUL ASAM LEMAK
MELALUI IKATAN ESTER

EICOSANOIDS
Eicosanoids adalah molekul yang terdiri dari 20
karbon asam lemak yang teroksidasi. Terdiri dari 4
golongan prostaglandins, thromboxanes,
leukotrienes dan lipoxins.

TERPENES
Terpene biosynthetically berasal dari unit
isoprene , yang memiliki rumus molekul C 5 H 8.
Rumus molekul dasar terpene adalah kelipatan
itu, (C 5 H 8) n dimana n adalah jumlah unit
isoprena terkait. Ini adalah aturan isoprena atau
aturan C5. Unit-unit isoprena dapat
dihubungkan bersama-sama kepala ke ekor
untuk membentuk rantai linier atau mereka
dapat diatur untuk membentuk cincin. Satu
dapat mempertimbangkan unit isoprena sebagai
salah satu blok bangunan umum alam.

STEROIDS
Steroids merupakan suatu senyawa organik
yang terdiri dari 17 atom karbon yang
membentuk 4 cincin. Steroids sangat berguna
untuk biologi, kimia dan pengobatan. Steroids
dibedakan menjadi 3 golongan berdasarkan
sumber biologikalnya: phytosterols, adrenal
steroids, bile acids.
Testosterone

Progesterone

PENYIMPANAN ENERGI
Karena trigliserida dan molekul lain serupa yang
memiliki komponen lipid substansial memiliki
kandungan energi yang sangat tinggi
Disimpan dengan air yang sedikit ->
menghasilkan rasio massa terhadap energi yang
kecil untuk penyimpanan
Oksidasi lengkap asam lemak berkalori tinggi (9
kkal/g dibandingkan dengan karbohidrat &
protein yang menghasilkan 4 kkal/g)
Dapat digunakan setelah adanya pensinyalan
oleh hormon untuk memulai proses biokimia

FUNGSI LIPID

MENYUSUN STRUKTUR SELULER


Gliserofosfolipid -> komponen struktural utama
membran biologis (membran plasma sel dan
membran intrasel organel)
Lipid non-gliserida (c/o sfingomielin dan sterol)
juga ditemukan di membran biologis
Galaktosildiasilgliserol -> komponen membran
kloroplas pada tumbuhan dan alga dan lipid yang
melimpah di jaringan fotosintesis

MENYUSUN MEMBRAN SELULER


Membran sel terdiri dari lipid hidrofilik dan
hidrofobik
Keduanya membentuk membran lipid
bilayer
Membran sel ini berfungsi sebagai
pemisah antara bagian dalam sel dari
segala sesuatu yang ada di luar

AKTIVASI ENZIM
Dilakukan oleh adiposit -> sel lemak yang
dirancang untuk melakukan sintesis dan
pemecahan trigliserida dalam hewan
Pengendali utama pemecahan adalah dengan
mengaktivasi enzim yang peka terhadap hormon
lipase
Contohnya adalah kardiopilin (subkelas
gliserofosfolipid) -> mengaktivasi enzim yang
terlibat fosfolirasi oksidatif

PENSINYALAN
Dapat terjadi melalui aktivasi reseptor protein g
berpasangan atau reseptor nuklir dan anggotaanggota kategori lipid yang diidentifikasikan
sebagai molekul sinyal dan kurir sel
Contohnya adalah :
sfingolipid (turunan seramida) -> kurir potensial dalam
pengaturan pergerakan kalsium
Pensinyalan pertumbuhan sel dan apoptosis
Pensinyalan pembentukan prostaglandin
Pensinyalan pembentukan hormon steroid dan oksisterol

TRANSFER MOLEKUL
Asil karnitin terlibat dalam transportasi dan
metabolisme asam lemak di dalam dan di luar
mitokondria
Poliprenol dan turunannya yang terfosfolirasi juga
berperan dalam transportasi oligosakarida
melalui membran

PEMBENTUKAN HORMON
Lipid merupakan dasar dari pembentukan hormon
steroid
Hormon steroid dihasilkan di adrenal, ovarium,
testis, plasenta dan jaringan perifer
Steroid erasal dari kolesterol yang dihasilkan
melalui sintesis de nono atau melalui ambilan LDL
melalui reseptor LDL

S
I
S
E
T
N D
I
S PI
I
L

SINTESIS ASAM LEMAK


Jalan yang tampak untuk mensintesis asam lemak
berbeda sekali dari Jalan oksidasinya. Senyawa yang
digunakan untuk menambah panjang rantai asam
lemak adalah malonil-KoA, yang disiintesis dari asetilKoA..Asetil-KoA dihasilkan dalam mitokondria
pertama kali harus diangkut melintasi membran
organel kedalam sitotol. Karena asetil-Koa tidak
dapat menembus membran, maka transfer ini
mengandalkan pada transpor campuran asetil
sebagai sitrat (dihasilkan dati asetil-KoA dan
oksaloasetat). Setelah itu, akan terjadi reaksi seperti
berikut :

Asam sitrat dan karbondioksida merupakan


senyawa yang penting pada biosintesis asam
lemak, kemungkinan besar kedua senyawa di
atas bertindak sebagai katalisator. Setelah
berakhirnya reaksi, CO2 yang mula-mula
terlibat di dalamnya, tidak terdapat dalam
asam lemak yang dibentuk.Enzim yang
mengkatalisis biosintesis asam lemak
merupakan enzim kompleks yang terdiri dari
tujuh protein.

Gugusan butiril dari Butiril ACP(hasil dari


siklus pertama) ini pertama kali ditransfer
melalui asiltransferase-ACP ke gugusan tiol
dari sintase ketoasil--ACP.KemudiN
terjadi transfer unit malonil dari malonil
Ko-A ke ACP oleh maloniltransferase-ACP.
Yang terjadi selanjutnya adalah
kondensasi campuran butiril dari sintasebutiril dengan malenil-ACP untuk
menghasilan perantara C6, ketokaproil-ACP, dan CO2. Selanjutnya, hasil
ketokaproil--ACP menjalankan siklus
berikut

ketokaproil
--ACP

Phosphatidic
Dibentuk dari gliserol
dengan asam lemak jenuh dan
Acid
gugus fosfat

Phosphatidic acid dapat digunakan dengan dua cara.


1. Dengan memanfaatkan hidrolisis dari gugus fosfat pada
phisphatidic acid yang menghasilkan diacylglycerol.
Proses ini berlangsung dengan penggabungan cytosolic
phosphatidic acid phosphatase (also known as lipin)
dengan phosphatidic acid di retikulum endoplasma.
Diacylglycerol digunakan sebagai salah satu jalur
biosintesis untuk phosphatidylcholine dan
phosphatidylethanolamine. Diacylglycerol juga merupakan
sumber pembentukan triacylglycerol. TRIGLISERIDA
2. Phosphatidic Acid digunakan untuk mensintesiskan
fosfolpid tambahan dengan memanfaatkan cytidine
triphosphate (CTP) sebagai sumber energi dan
membentuk CDP-diacylglycerol. Secara keseluruhan,
mekanisme ini bertujuan untuk mengganti grup
phosphate dari phosphatidic acid dengan gugus
phosphate yang lain untuk membentuk

SINTESIS FOSFOLIPID
Phosphatidic acid memegang peran penting dalam
pembentukan fosfolipid. Hal ini dikarenakan phosphatidic acid
berperan sebagai badan utama dari fosfolipid. Seluruh
pembuatan fosfolipid dilakukan dengan esterifkasi alkohol
terhadap phosphatidic acid.

Pembuatan phosphatidic acid dimulai dengan penambahan fatty


acyl-CoA, dalam keadaan saturated, ke dalam glycerol 3phosphate pada posisi SN-1. Hasilnya adalah lysophosphatidic
acid. Reaksi ini dapat dipercepat dengan penambahanglycerol 3phosphate acyltransferase. Fatty acly-CoA yang kedua, dalam
keadaan tidak saturated, kemudian ditambahkan ke
lysophosphatidci acid pada posisi SN-2 sehingga menghasilkan

SINTESIS TRIGLISERIDA
Triasilgliserol atau trigliserida yang merupakan lipida
cadangan, disintesis secara aktif di dalam jaringan sel
hewan dan tumbuhan tinggi terutama di dalam sel
lemak dan sel hati hewan mamalia.

Sebagai senyawa pemula untuk biosintesis trigliserida


adalah L- gliserol -3 phospat dan senyawa koenzim-A asil
asam lemak. L- gliserol -3 phospat pada umumnya
terbentuk dari senyawa glikolisis yaitu dihidroksiaseton
phospat yang oleh enzim gliserol- 3- phospat dehidrogenase
diubah menjadi L- gliserol -3 phospat dengan bantuan
system NAD+/ NADH sebagai koenzimnya
Tahap reaksi pertama dan kedua adalah proses
asilasigugus hidroksil dari L- gliserol -3 phospat
menghasilkan asam lisophospatidat, kemudian
menghasilkan asam phospatidat. Reaksi ini dikatalisis oleh
enzim gliserolphospat asiltransferase. Dalam reaksi ini
gugus asil asam lemak dipindahkan dari koenzim A asil
asam lemak ke gugus hidroksil dari L- gliserol -3 phospat
secara bertahap. Di dalam jasad, seperti dalam sel E.coli
tidak dipakai koenzim A asil asam lemak melainkan ACP
asil asam lemak sebagai donor gugus asil asam lemaknya.
Jalan lain ke pembentukan asam phospatidat adalah melalui
reaksi antara dihidroksiaseton phospat dengan koenzim A
asil asam lemak.

SINTESIS KOLESTEROL

Tahap 1. Sintesis mevalonat


Sintesis kolestrol dimulai saant
pemindahan Acetyl-CoA dari

Tahap 2. Sintesis mevalonate


membentuk 2 isoprena

Tahap 3. Kondensasi Enam


Isoprena Teraktivasi untuk
Membentuk Squalene

Tahap 4. Konversi Squalene


menjadi Nukleus Steroid
Bercincin 4

Keempat Tahap Pembentukan


Kolesterol secara lebih ringkas

Identifikasi
Lipid

Identifikasi Lipid
Untuk

mendeteksi apakah dalam suatu


sampel mengandung lipid
Kualitatif : mengetahui jenis lipid yang
hadir dalam suatu sampel
Kuantitatif : mengetahui jumlah
properties tertentu dari lipid yang hadir
dalam suatu sampel

Uji kualitatif

Uji Kelarutan
Mengetahui

kelarutan lemak dan


derivatnya terhadap berbagai pelarut
Lemak molekul non-polar larut pada
pelarut non-polar
Lemak tidak larut dalam air (polar)
Lemak larut dalam aseton, dll.

Uji Akrolein
Untuk

menguji keberadaan gliserin


dalam lemak
Lemak dipanaskan setelah ditambahkan
agen pendehidrasi (KHSO4) menarik
air bagian gliserol terdehidrasi ke
dalam bentuk aldehid tidak jenuh
(akrolein : CH2=CHCHO)
Ditandai dengan bau seperti lemak
terbakar dan keluar asap putih.

Uji Kejenuhan Lipid


Mengetahui

apakah asam lemak bersifat jenuh


atau tidak jenuh
Menggunakan pereaksi Iod Hubl
Asam lemak ditambah kloroform sama
banyaknya, tabung dikocok sampai bahan larut.
Kemudian, tetes demi tetes pereaksi Iod Hubl
dimasukkan ke dalam tabung sambil dikocok
Ketidakjenuhan ditandai dengan perubahan
warna merah kemudian pudar (kembali semula)

Uji Ketengikan
Menguji

apakah lipid sudah tengik akibat oksidasi


atau belum
Berbagai macam uji :
1. Bilangan Peroksida : berdasarkan jumlah iodin
yang dibebaskan setelah lemak atau minyak
ditambahkan KI.
2. Jumlah karbonil : penambahan senyawa tertentu
(floroglusinol atau 2,4-dinitrofenilhidrazin) yang
dengan karbonil membentuk warna, lalu dititrasi
3. Oksigen aktif : melewatkan udara dengan
keadaan tertentu pada lemak yang dipanaskan pada
suhu tetap 100C. Diukur waktu yang diperlukan
sampai dihasilkan 20 miliekuivalen peroksida

Uji Ketengikan (cond)


4. Asam Tiobarbiturat : Lemak tengik
akan bereaksi dengan Asam Tiobarbiturat
membentuk warna merah menunjukkan
derajat ketidakjenuhan
5. Oven Schaal : Bahan dalam gelas
bersih dengan tutup yang agak longgar
(untuk masuknya udara). Dipanasakan
sampai 65C. Dalam selang waktu
tertentu diukur bau dan rasanya

Uji Salkowski
Untuk

menguji keberadaan kolesterol.


Kolesterol ditambahkan kloroform
anhidratlalu dengan volume yang sama
ditambahkan asam sulfat (sebagai
pemutus ikatan ester lipid)
Uji positif : lapisan kolesterol (bagian
atas) menjadi berwarna merah, asam
sulfat terlihat berubah menjadi kuning
dengan warna fluoresens hijau

Uji Liebermann-Buchard
Untuk

menguji keberadaan dan jumlah


kolesterol
10 tetes asam asetat dilarutkan ke dalam
larutan kolesterol dan kloroform. Setelah itu,
asam sulfat pekat ditambahkan. Tabung
dikocok perlahan dan dibiarkan beberapa
menit
Hasil akhir : terjadi perubahan warna larutan
dari pink, kemudian biru ungu, dan akhirnya
larutan berwarna hijau

Uji Kuantitatif

Uji Bilangan Reichert-Meissl (BRM)

Definisi : jumlah 0,1N basa yang di


perlukan setiap 5 gram lemak untuk
menetralkan asam-asam lemak yang
mudah menguap pada destilasi (C6 dan C4)

Banyak di gunakan untuk menganalisis


pemalsuan mentega yang di campur
minyak lain.

Minyak BRM untuk mentega antara 24-34,


lebih tinggi dari minyak lain.

Uji Bilangan Polenski

Definisi : jumlah millimeter (ml) 0,1N


alkali yang di perlukan untuk
menetralkan asam lemak C8-C14 yang
terdapat dalam 5 gram sampel.

Gunanya menentukan kadar asam


lemak yang volatil, tetapi tidak larut
dalam air (C8-C14)

Untuk menguji pemalsuan mentega

Uji Bilangan Kirschner Baru

Definisi : jumlah ml basa 0,1N yang di


perlukan setiap 5 gram lemak/minyak
untuk menetralkan asam lemak volatile
yang gram-gram peraknya larut dalam
campuran etanol air

Untuk membedakan mentega dan


margarin

Uji Bilangan Penyabunan


Definisi

: jumlah mg KOH yang di butuhkan untuk


menyabunkan 1 gram lemak

Untuk

menetralkan 1 molekul gliserida di perlukan 3


molekul alkali

BP

menunjukkan berat molekul lemak dan minyak


secar kasar Pada trigliserida dengan asam lemak
rantai C nya pendek BPnya lebih tinggi dari pada
asam lemak dengan rantai C panjang.

Mentega

yang kadar butirat nya tinggi mmpunyai BP


yang paling tinggi.

Uji Bilangan Hebner

BH digunakan untuk menentukan jumlah


asam lemak yang tidak larut dalam air.

Lemak dengan BM yang tinggi akan


mempunyai bilangan hebner yang
rendah.

Uji Bilangan Iod

Definisi : gram iodine yang diserap oleh 100 gram


lemak

Semakin besar BI, semakin banyak ikatan rangkap


dalam minyak/lemak, semakin bagus kualitasnya

Lemak yang akan diperiksa dilarutkan dalam


kloroform (CCl4) kemudian ditambahkan larutan
iodine berlebihan (0,1-0,5 gram)

Iodine yang tidak bereaksi dititrasi dengan


tiosulfat

Uji Instrumen : HPLC-ESIMS

Gabungan dari 3 instrumen : HPLC,


disambungkan ke ESI, disambungkan lagi
ke MS

Fungsi HPLC : memisahkan fraksi-fraksi


larutan dalam sampel

Fungsi ESI : sebagai ionisator lembut


tidak merusak struktur molekul

Fungsi MS : mengukur berat jenis molekul

Uji Instrumen : HPLC-ESI-MS (cond)

ESI-MS adalah instrumen umum dalam uji lipid

ESI yang tidak merusak bentuk molekul sangat


dihargai

Gross dan Han mengembangkan ESI-MS


shotgun lipidomics tanpa perlu menggunakan
kromatografi, fraksi-fraksi yang ada dalam
sampel bisa langsung dideteksi

Error terjadi bila ekstrak lipid yang ingin


dideteksi diinjeksi secara langsung : terjadi
fenomena supresi ion dan mutual conversion
Perlu LC

Sumber : www.grs-sim.de

Aplikasi Lipid

Biodiesel
Bahan utama:
Minyak

nabati

Alkohol
Katalis

metanol/etanol

NaOH/KOH

Transesterfikasi
1.

Pencampuran katalis + alkohol

2.

Penambahan minyak diaduk dengan T


konstan (40-60 oC)

3.

Campuran didiamkan separasi metil


ester dan gliserol

4.

Dibersihkan dengan H2O menghilangkan


pengotor (sisa metanol, katalis, gliserol)

Mayonaise

Bahan utama:

Minyak sayur yang terdispersi


Kuning telur emulgator
Jus lemon/cuka pendispersi, membunuh kuman
pada telur, memberikan rasa & aroma

Fosfatidilkolin
Lipid yang terkandung
dalam lesitin (yang
membuat kuning telur
jadi emulsifier)

Bagian kepala (hidrofilik)


terikat pada air

Bagian ekor (hidrofobik)


terikat pada
lemak/minyak

Proses Pembuatan
1. Kuning telur, cuka/jus lemon, mustard, garam
diaduk

2. Tambahkan minyak sayur sedikit demi sedikit


3. Jika mau, tambahkan bahan lain sebagai
perasa dalam bentuk bubuk

4. Aduk
5. Simpan dalam kulkas

Daftar pustaka

Anonim. Uji Salkowski dan Liebermann-Documents. 2016. [ONLINE] Available at :


http://dokumen.tips/documents/uji-salkowski-dan-liebermann-55938d6de9171.html
[Diakses 20 Februari 2016]
Anonim. Biodiesel dari Minyak Nabati. 2014. [ONLINE] Available at : http
://che.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/sites/4/2014/01/Biodiesel-Dari-Minyak-Nabati.pdf
[Diakses 22 Februari 2016]
Armstrong, Frank B. 1995. Buku Ajar Biokimia. Edisi ketiga. Jakarta: EGC
Azhar, RY. 2011. Industri Pengolahan Mayonaise. Bandung: Universitas Islam Negri Sunan
Gunung Djati.
Guna Darma, e-Learning.Unknown Year. Biokimia [ONLINE] Available At:
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/biokimia/bab
%252018.pdf&ved=0ahUKEwi7noupvYfLAhUGk5QKHZCFBUwQFggZMAA&usg=AFQjCNE1
NAi0RVplzVrK1vl5HaimWOsxew&sig2=HJLf3bTagblR_YC2aJCPmg (Diakses 20 September
2015, 06:53)
Hassenhuetti, GL. 1997. Food Emulsifier and Their Applications. New York: Chapman and
Hall
Lehninger AL. 1982. Dasar-Dasar Biokimia Jilid I. Maggy Thenawijaya, penerjemah.
Jakarta: Erlangga. Terjemahan dari: Principles of Biochemistry.
Lehninger, Albert L.1992. Dasar-Dasar Biokimia Jilid 2. Jakarta : Erlangga
Lin Li, et al. Mass Spectrometry Methodology in Lipid Analysis. International Journal of
Molecular Sciences. 2014, 15, 10492-10507
Pramarsh. Test for cholesterol. 2008. [ONLINE] Available at :
http://www.planetayurveda.com/cholesterol_remedies. [Diakses 29 Februari 2016]
Sastromihardjo, Hardjono. 2009. Kimia Organik Stereokimia, Karbohidrat, Lemak dam
Protein. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press

THAN
K
YOU

Anda mungkin juga menyukai