Penyelesaian Persamaan Linier
Penyelesaian Persamaan Linier
BAB 2
PENYELESAIAN PERSAMAAN LINIER
Bentuk umum dari persamaan linier sebagai berikut:
a11 x1 + a12 x2 + + a1n xn = b1
a21 x1+ a22 x2 + + a2n xn = b2
:
:
a12
a21
a22
an1
an 2
a1n
a2 n
ann
x1
b1
x2
xn
b2
atau AX = B
bn
matriks 34 menjadi: a 21 a 22 a 23 | c 2
a 31 a32 a33 | c3
2.1 Metode Eliminasi Gauss
Adalah metode yang paling awal dikembangkan dan banyak digunakan dalam
penyelesaian sistem persamaan linier, prosedur penyelesaian dari metode ini adalah
mengurangi sistem persamaan ke dalam bentuk segitiga atas, sehingga salah satu dari
persamaan-persamaan tersebut hanya mengandung satu bilangan tak diketahui, dan
setiap persamaan berikutnya hanya terdiri dari satu tambahan bilangan tak diketahui
Jurusan Teknik Elektro ISTA Yogyakarta
13
baru. Bentuk segitiga diselesaikan dengan penambahan dan pengurangan dari beberapa
persamaan, setelah persamaan tersebut dikalikan dengan suatu faktor (konstan).
Prosedur hitungan metode eliminasi Gauss, yaitu:
a11 a12 a13 | b1
a11 a12 a13 | b1
'
0 a22 a23 | b2
21 a 22 a 23 | b2
0
a 31 a 32 a 33 | b3
0 a33 | b3''
b3''
a33''
(b2' a 23' x3 )
x2
a 22'
(b a x a x )
x1 1 12 2 13 3
a11
x3
Lebih jelasnya kita pandang suatu sistem dari 3 persamaan dengan 3 bilangan tak
diketahui berikut ini:
a11 x1 + a12 x2 + a13 x3 = b1
(2.1a)
(2.1b)
(2.1c)
Persamaan pertama dari sistem dibagi koefisien pertama dari persamaan pertama (a11),
sehingga menjadi:
a12
a13
b1
x1 +
x2 +
x3 =
(2.2)
a11
a11
a11
Persamaan (2.2) dikalikan dengan koefisien pertama dari persamaan kedua:
a12
a13
b1
a21 x1 + a21
x2 + a21
x3 = a21
a11
a11
a11
(2.3)
(2.4a)
14
(2.4b)
'
'
'
a32
x2 + a33 x3 = b3
(2.4c)
Persamaan 2.4, ekivalen dengan persamaan aslinya, tetapi variabel x1 hanya muncul
pada persamaan pertama, sedang dua persamaan terakhir hanya mengandung dua
bilangan tak diketahui, bila kedua persamaan terakhir dapat diselesaikan untuk nilai x2
dan x3, maka hasilnya dapat disubstitusikan ke dalam persamaan pertama untuk
mendapatkan nilai x1. Permasalahan menjadi lebih sederhana, dari menyelesaikan 3
persamaan dengan 3 bilangan tak diketahui menjadi penyelesaian 2 persamaan dengan
2 bilangan tak diketahui.
Prosedur berikutnya adalah mengeliminasi x2 dari salah satu dua persamaan terakhir,
untuk itu persamaan (2.4b) dibagi dengan koefisien pertama dari persamaan (2.4b),
'
yaitu a22
sehingga menjadi:
'
a23
b2'
x2 + ' x3 = '
a22
a22
(2.5)
(2.6)
''
''
a33
x3 = b3
(2.7a)
(2.7b)
(2.7c)
Sistem persamaan diatas mempunyai koefisien matriks yang berbentuk segitiga atas (aij
= 0 untuk i > j), dari persamaan tersebut akan dapat dihitung nilai x1, x2 dan x3, yaitu:
b ''
x3 '3'
(2.8a)
a33
'
b2' a 23
x3
x2
'
a 22
x1
b1 a12 x 2 a13 x3
a11
(2.8b)
(2.8c)
(c1.a)
4x + 7y 3z = 20
(c1.b)
15
2x 2y + 5z = 10
(c1.c)
Penyelesaian:
a) Menormalkan persamaan (c1.a) dengan membagi persamaan tersebut dengan
koefisien pertama persamaan (c1.a) yaitu 3, sehingga:
x + 0,3333 y 0,3333 z = 1,6666
(c2)
(c3)
(c4)
d) Persamaan (c2) dikalikan dengan elemen pertama dari persamaan (c1.c), yaitu
2, sehingga menjadi:
2x + 0,6666 y 0,6666 z = 3,3333
(c5)
(c6)
y
z=5
5,6667 y 1,6666 z = 13,3334
2,6666 y + 5,6666 z = 6,6667
(c7.a)
(c7.b)
(c7.c)
(c8)
h) Persamaan (c8) dikalikan dengan elemen pertama dari persamaan (c7.c), yaitu
dengan 2,6666 sehingga menjadi:
2,6666 y + 0,7842 z = 6,2742
(c9)
y
z=5
5,6667 y 1,6666 z = 13,3334
4,8824 z = 12,9409
(c10.a)
(c10.b)
(c10.c)
12,9409
16
y=
m) Dengan persamaan (c10.a) serta nilai y dan z yang didapat, maka nilai x dapat
dihitung, yaitu: x =
5 y z
5 3,1325 2,6505
=
= 1,506.
3
3
2,6505
= 5 (= 5)
(= 20)
x + y + 2z = 9
2x + 4y 3z = 1
3x + 6y 5z = 0
Penyelesaian:
1
1
4
2
3
1 1
2
7
b) Matriks tersebut dijadikan ke bentuk eselon baris: 0 1
0 0 12
9
1
0
9
17
2
3
7
17
z=
2
2
z=3
d) Nilai z telah diketahui, maka elemen y dapat pula diketahui, yaitu:
y
7
17
17
7
17
21
4
(3) =
y=
+
(3) y =
+
y=
2
2
2
2
2
2
2
y=2
e) Dengan diketahui nilai z = 3 dan y = 2, maka nilai x dapat pula diketahui, yaitu:
x + y + 2z = 9 x = 9 y 2z x = 9 2 2(3) x = 9 2 6 x =
1
Jadi nilai x, y, z dari persamaan diatas adalah x = 1, y = 2, dan z = 3.
2.2 Metode Gauss-Jordan
Jurusan Teknik Elektro ISTA Yogyakarta
17
Metode ini hampir sama dengan metode eliminasi Gauss, metode ini selain untuk
menyelesaikan sistem persamaan linier, juga dapat digunakan untuk menghitung
matriks inversi. Pada metode ini bilangan tak diketahui dieliminasi dari semua
persamaan, yang dalam metode Gauss bilangan tersebut dieliminasi dari persamaan
berikutnya, dengan demikian langkah-langkah eliminasi menghasilkan matriks
identitas.
Prosedur hitungan metode Gauss-Jordan, yaitu:
a11
a
21
a 31
a12
a 22
a32
a13 | b1
a 23 | b2
a 33 | b3
1 0 0 | b1
0 1 0 | b2
0 0 1 | b3
x1
0
0
0
x2
0
0 | b1
0 | b2
1 | b3
Lebih jelasnya kita pandang suatu sistem dari 4 persamaan dengan 4 bilangan tak
diketahui berikut ini:
a11 x1 + a12 x2 + a13 x3 + a14 x4 = b1
a21 x1 + a22 x2 + a23 x3 + a24 x4 = b2
a31 x1 + a32 x2 + a33 x3 + a34 x4 = b3
a41 x1 + a42 x2 + a43 x3 + a44 x4 = b4
(2.9a)
(2.9b)
(2.9c)
(2.9d)
a11
a
21
a31
a 41
a12
a 22
a13
a 23
a32
a 42
a33
a 43
a14 x1
a 24 x 2
a34 x3
a 44 x 4
b1
b2
(2.10)
b3
b4
Pada metode Gauss-Jordan, dipilih secara berurutan elemen pertama tidak 0 dari setiap
baris matriks.
1) Pertama kali baris pertama dari persamaan (2.10) dibagi dengan elemen pertama
dari persamaan pertama, yaitu a11, sehingga didapat:
1
'
a12
'
a13
a21
a31
a22
a23
a32
a33
a42
a43
a
41
'
a14
a24
a34
a44
x1
b1'
x2
b2
b3
b
4
x3
x4
Elemen pertama dari semua baris lainnya dihilangkan dengan cara berikut ini:
a) Persamaan pertama dikalikan elemen pertama dari persamaan kedua (a21) dan
kemudian dikurangkan terhadap persamaan kedua.
b) Persamaan pertama dikalikan elemen pertama dari persamaan ketiga (a31) dan
kemudian dikurangkan terhadap persamaan ketiga.
c) Persamaan pertama dikalikan elemen pertama dari persamaan keempat (a41) dan
kemudian dikurangkan terhadap persamaan keempat.
Operasi ini menghasilkan sistem persamaan sebagai berikut:
18
1 a12'
a13'
'
0 a22
'
0 a32
'
a23
0 a'
42
'
a33
'
a43
a14'
'
a24
'
a34
'
a44
x1
b1'
x2
'
b2
'
b3
b'
4
x3
x4
(2.11)
'
2) Kemudian dipilih elemen pertama tidak 0 dari baris kedua yaitu a22
, dan prosedur
diatas diulangi lagi untuk baris kedua.
'
Baris kedua dari persamaan diatas dibagi dengan elemen a22
, sehingga didapat:
1 a12'
a13'
0 1
'
0 a32
''
a23
0 a'
42
'
a33
'
43
a14'
''
a24
'
a34
'
a44
x1
b1'
x2
''
b2
'
b3
b'
4
x3
x4
Elemen kedua dari semua baris lainnya dihilangkan dengan cara berikut ini:
'
a) Persamaan kedua dikalikan elemen kedua dari persamaan pertama ( a12
) dan
kemudian dikurangkan terhadap persamaan pertama.
'
b) Persamaan kedua dikalikan elemen kedua dari persamaan ketiga ( a32 ) dan
kemudian dikurangkan terhadap persamaan ketiga.
'
c) Persamaan kedua dikalikan elemen kedua dari persamaan keempat ( a42
) dan
kemudian dikurangkan terhadap persamaan keempat.
Operasi ini menghasilkan sistem persamaan sebagai berikut:
1 0 a13''
''
0 1 a 23
''
0 0 a33
0 0 a ''
43
a14''
''
a 24
''
a34
''
a 44
x1
b1''
x2
''
b2
''
b3
b ''
4
x3
x 4
(2.12)
'
3) Langkah selanjutnya dipilih elemen pertama tidak 0 dari baris ketiga yaitu a33
,
dan prosedur diatas diulangi lagi untuk baris ketiga.
Dengan prosedur seperti sebelumnya, akhirnya didapat sistem persamaan sebagai
berikut:
1 0 0 0 x1 b1''''
''''
0 1 0 0 x 2 b2
(2.13)
0 0 1 0 x b ''''
3
3
0 0 0 1 x 4 b4''''
Dari sistem persamaan (2.13) dapat dihitung nilai x1, x2, x3 dan x4:
x1 = b1'''' ; x2 = b2'''' ; x3 = b3'''' dan x4 = b4''''
Contoh soal:
19
(c1.a)
(c1.b)
(c1.c)
Penyelesaian:
Sistem persamaan diatas ditulis dalam bentuk matriks sebagai berikut:
3
4
1
3
5
1
7
2
x
5
y 20
z
10
(c2)
Baris pertama dari persamaan (c2) dibagi dengan elemen pertama dari persamaan (c1.a)
yaitu 3, sehingga persamaan menjadi:
1
4
0,3333
7
0,3333
3
x
1,6666
y 20
z
10
(c3)
Persamaan (c1.a) dikalikan elemen pertama dari persamaan (c1.b) yaitu 4, dan
kemudian dikurangkan terhadap persamaan (c1.b), dengan cara yang sama untuk
persamaan (c1.c), sehingga didapat:
1
0
0,3333
5,6668
2,6666
0,3333
1,6668
5,6666
x
1,6666
y 13,3336
6,6668
z
(c4)
Baris kedua dari persamaan (c4) dibagi dengan elemen pertama tidak 0 dari baris
kedua, yaitu 5,6668 sehingga sistem persamaan menjadi:
1
0
0,3333
1
2,6666
0,3333
0,2941
5,6666
x
1,6666
y 2,3529
z
6,6668
(c5)
Baris kedua persamaan (c5) dikalikan dengan elemen kedua dari baris pertama, yaitu
0,3333 dan kemudian dikurangkan terhadap persamaan baris pertama. Kemudian
dengan cara yang sama untuk persamaan baris ketiga, sehingga didapat:
1
0
0
1
0
0,2353
0,2941
4,8824
x
0,8824
y 2,3529
z
12,9410
(c6)
Baris ketiga persamaan (c6) dibagi dengan elemen pertama tidak 0 dari baris ketiga,
yaitu 4,8824 sehingga menjadi:
1
0
0
1
0
0,2353
0,2941
1
x
0,8824
y 2,3529
z
2,6505
(c7)
20
Persamaan baris ketiga dikalikan elemen ketiga dari persamaan (c7) baris pertama
kemudian dikurangkan persamaan (c7) baris pertama. Kemudian dengan cara yang
sama untuk persamaan (c7) baris kedua, sehingga didapat:
1
0
0 x
1,5061
0 y 3,1324
2,6505
1 z
0
1
0
b1 x1 c1 x2
a x b x c x
21 22 23
d1
d 2
d3
a3 x2 b3 x3 c3 x4
ai xi 1 bi xi ci xi 1
di
(2.14)
an xn 1 bn xn d n
Baris pertama pada persamaan (2.14) dari sistem memungkinkan untuk menulis
bilangan tak diketahui x1 sebagai fungsi bilangan tak diketahui x2 dalam bentuk:
c1
d1
x1 =
x2 +
atau x1 = P1 x2 + Q1
(2.15)
b1
b1
c1
d1
dan Q1 =
, bila nilai x1 disubstitusikan ke dalam baris kedua
b1
b1
persamaan (2.14), maka didapat:
dengan P1 =
a2 (
c1
d1
a 2 c1
d1
x2 +
) + b2 x2 + c2 x3 = d2 atau (
+ b2 ) x2 = c2 x3 + (d2 a2
)
b1
b1
b1
b1
21
d 2 a2
c2
dengan P2 =
a 2 c1
b2
b1
a 2 c1
b2
bahwa x2 merupakan fungsi dari x3, langkah seperti tadi dapat diulangi lagi untuk
semua baris pada persamaan berikutnya. Dengan demikian setiap bilangan tak
diketahui dapat dinyatakan sebagai bilangan tak diketahui berikutnya.
Misalnya telah diperoleh persamaan sebagai berikut:
dan Q2 =
d1
b1
xi 1 = Pi 1 xi + Qi 1
Apabila nilai xi 1 disubstitusikan ke dalam baris ke i dari sistem persamaan (2.14),
maka:
ai (Pi 1 xi + Qi 1) + bi xi + ci xi + 1 = di
(ai Pi 1 + bi ) xi + ci xi + 1 = di (ai Qi 1)
xi =
ci
( ai Pi 1 bi )
xi 1 +
d i ai Qi 1
( ai Pi 1 bi )
ci
Pi =
Qi =
( ai Pi 1 bi )
(2.16a)
dan
d i ai Qi 1
( ai Pi 1 bi )
(2.16b)
(2.16c)
(2.17a)
P1 =
c1
dan
( a1 P0 b1 )
(2.17b)
Q1 =
d1 a1 Q0
(a1 P0 b1 )
(2.17c)
(2.18)
(2.19)
(2.20)
22
d n a n Qn 1
( a n Pn 1 bn )
Contoh soal:
Selesaikan sistem persamaan berikut ini dengan menggunakan metode sapuan ganda.
2 x1 x 2
x1 x 2 3x3
10
6 x 2 2 x3 x 4
2 x3 3 x 4
(c1)
7
13
Penyelesaian:
Sistem persamaan diatas dapat ditulis dalam bentuk matriks tridiagonal, yang
penyelesaiannya dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan berikut:
xi = Pi xi + 1 + Qi
dengan:
Pi =
Qi =
(c2)
ci
( ai Pi 1 bi )
dan
(c3)
d i ai Qi 1
(c4)
( ai Pi 1 bi )
Skema penyelesaian sistem persamaan dengan metode sapuan ganda sebagai berikut:
Pi , Qi (i = 1,2,3,4)
P 1 , Q1
P 2 , Q2
P 3 , Q3
P4 , Q4
i=1
i=2
x2
i=3
x3
i=4
x4
x1
xi (i = 4,3,2,1)
Langkah pertama dihitung nilai Pi dan Qi (i = 1, 2, 3, 4) dari kiri ke kanan. Setelah
sampai ke titik i = n = 4, dihitung nilai xn = Qn. Berdasarkan nilai xn tersebut, kemudian
hitungan dilanjutkan dari kanan ke kiri untuk mendapatkan nilai xi (i = 4, 3, 2, 1).
Jurusan Teknik Elektro ISTA Yogyakarta
23
c1
c1
1
=
= = 0,5.
b1
2
a1 P0 b1
d1 a1 Q0
70
7
=
=
= 3,5.
2
a1 P0 b1
c2
3
=
1 0,5 1 = 6.
a 2 P1 b2
d 2 a 2 Q1
( 10) 1 (3,5)
13,5
=
= 0,5 = 27.
1
(
0
,
5
)
1
a 2 P1 b2
c3
1
1
=
6 6 2 = 34 = 0,02941.
a3 P2 b3
d 3 a3 Q2
7 (6 ( 27))
169
=
=
a3 P2 b3 6 (6) (2) 34 = 4,97059.
Untuk i = n = 4, Pn = 0 dan Qn =
x4 = Q4 =
d n a n Qn 1
( a n Pn 1 bn )
, maka:
d 4 a 4 Q3
13 (2 ( 4,97059))
3,05882
=
= 3,05882 = 1,00.
a 4 P3 b4 2 (0,02941) (3)
24
Untuk mengetahui benar atau tidaknya hasil yang diperoleh, maka nilai-nilai
tersebut dimasukkan ke dalam persamaan yang telah diselesaikan.
2 (2,00) + 3,00
2,00
+ 3,00
3 (5,00)
6 (3,00) 2 (5,00) + (1,00)
2 (5,00) 3 (1,00)
=
=
=
=
7
10
7
13
(= 7)
(= 10)
(= 7)
(= 13)
(2.21)
Nilai X dapat dihitung dengan mengalikan matriks inversi dari koefisien matriks A
dengan ruas kanan dari sistem persamaan yaitu C.
Metode Gauss-Jordan dapat digunakan untuk mencari matriks inversi, untuk itu
koefisien matriks ditingkatkan dengan matriks identitas. Metode Gauss-Jordan dipakai
untuk mereduksi koefisien matriks menjadi matriks identitas, setelah selesai, sisi kanan
dari matriks yang ditingkatkan merupakan matriks inversi.
Prosedur dari hitungan matriks inversi:
a11
a
21
a 31
a12
a 22
a 32
A
1
a13 | 1 0 0
a 23 | 0 1 0 0
0
a 33 | 0 0 1
0 0 | a111
a121
a131
1
1 0 | a 21
1
0 1 | a31
1
a 22
1
a32
1
a 23
1
a33
A-1
Contoh soal:
3
1
7
2
1
3
5
Penyelesaian:
Dilakukan dengan menggunakan metode Gauss-Jordan, dengan terlebih dahulu
dilakukan peningkatan matriks dengan matriks identitas.
3
7
2
3
5
0
0
1
0
0
1
25
1
4
0,3333
0,3333
0,3333
7
2
3
5
0
0
1
0
0
1
c) Baris kedua dikurangi hasil dari baris pertama dikali 4, dan baris ketiga dikurangi
hasil dari baris pertama dikali 2, menjadi:
1
0
0,3333
5,6667
0,3333
1,6667
0,3333
1,3333
0
1
2,6667
5,6667
0,6667
0
0
d) Baris kedua dibagi 5,6667 (nilai yang akan dijadikan 1), menjadi:
1
0
0,3333
0,3333
0,3333
1
2,6667
0,2941
5,6667
0,2353
0,6667
0,1765
0
0
1
e) Baris pertama dikurangi hasil dari baris kedua dikali 0,3333 dan baris ketiga
ditambah hasil dari baris kedua dikali 2,6667 menjadi:
1
0
0
1
0,2353
0,2941
0,4118
0,2353
0,0588
0,1765
4,8824
1,2941
0,4706
0
0
f) Baris ketiga dibagi 4,8824 (nilai yang akan dijadikan 1), menjadi:
1
0
0,2353
0,4118
0,0588
1
0
0,2941
1
0,2353
0,2651
0,1765
0,0964
0
0,2048
g) Baris pertama ditambah hasil dari baris ketiga dikali 0,2353 dan baris kedua
ditambah hasil dari baris ketiga dikali 0,2941 menjadi:
1
0
0
1
0
0
0,3494
0,3133
0,0361
0,2048
0,2651
0,0964
0,3494
0,0482
0,0602
0,2048
0,0361
0,2048
0,0964
0,0482
0,0602
0,2048
Metode Jacobi
Dipandang sistem dengan 3 persamaan dan 3 bilangan tak diketahui:
a11 x1 + a12 x2 + a13 x3 = b1
26
(2.22)
Persamaan pertama dari sistem diatas dapat digunakan untuk menghitung x1 sebagai
fungsi dari x2 dan x3. Demikian juga persamaan kedua dan ketiga untuk menghitung
x2 dan x3 sehingga didapat:
x1
x2
(b2 a 21 x1 a 23 x3 )
a 22
x3
(b3 a 31 x1 a 32 x 2 )
a33
(2.23)
Hitungan dimulai dengan nilai perkiraan awal sembarang untuk variabel yang
dicari (biasanya semua variabel diambil sama dengan nol). Nilai perkiraan awal
disubstitusikan ke dalam ruas kanan dari sistem persamaan (2.23). Selanjutnya nilai
variabel yang didapat tersebut disubstitusikan ke ruas kanan dari sistem (2.23) lagi
untuk mendapatkan nilai perkiraan kedua. Prosedur tersebut diulangi lagi sampai
nilai setiap variabel pada iterasi ke n mendekati nilai pada iterasi ke n 1. Apabila
indeks n menunjukkan jumlah iterasi, maka persamaan (2.23) dapat ditulis menjadi:
(b a12 x 2n 1 a13 x3n 1 )
x1n 1
a11
x 2n
x3n
(2.24)
xin xin 1
100% s
xin
(c1)
Penyelesaian:
Sistem persamaan diatas dapat ditulis dalam bentuk:
Jurusan Teknik Elektro ISTA Yogyakarta
27
5 y z
3
20 4 x 3 z
y
7
10 2 x 2 y
z
5
x
(c2)
Langkah pertama dicoba nilai x = y = z = 0 dan dihitung nilai x', y', dan z'.
500
1,66667
3
20 0 0
y'
2,85714
7
10 0 0
z'
2
5
x'
Nilai x', y', dan z' yang diperoleh tidak sama dengan nilai pemisalan. Iterasi
dilanjutkan dengan memasukkan nilai x', y', dan z' kedalam persamaan (c2) untuk
menghitung x'', y'', dan z'' dan kesalahan yang terjadi.
2,85714
1
3
1
,38095
1
,66667
x
1
,38095
20
4(
1
,66667 )
y"
7
2,76190
2,8571
y
2,76190
10
2(
1
,66667 )
2
z"
5
2,
13333
100%
z
2,
13333
x"
28
(2.25a)
Nilai baru dari x11 tersebut kemudian disubstitusikan ke dalam persamaan kedua
dari sistem (2.23), sehingga:
(b2 a21 x11 a23 x30 )
a22
x12
(2.25b)
Demikian juga ke dalam persamaan ketiga dari sistem (2.23) disubstitusikan nilai
baru x11 dan x12 , sehingga didapat:
(b3 a31 x11 a32 x 12 )
a33
x31
(2.25c)
Dengan cara seperti ini nilai x1, x2, x3 akan diperoleh lebih cepat dari pada metode
Jacobi.
Contoh soal:
Selesaikan sistem persamaan berikut dengan metode iterasi Gauss Seidel:
3x + y z = 5
4x + 7y 3z = 20
2x 2y + 5z = 10
(c1)
Penyelesaian:
Langkah pertama dicoba nilai y = z = 0 dan dihitung x' dengan menggunakan
persamaan (2.25a).
x'
500
1,6667
3
20 4(1,6667) 3(0)
1.90476
7
10 2(1,6667) 2(1,90476)
2,09524
5
Nilai x', y', dan z' yang diperoleh tidak sama dengan nilai pemisalan. Iterasi
dilanjutkan dengan prosedur diatas untuk menghitung x'', y'', dan z'' serta kesalahan
yang terjadi.
29
1
,90476
2,09
3
1
,73016
1
,6667
x
1
,73 016
20
4(
1
,73016)
y"
7
2,76644
1
,90476
y
2,76644
10
2(
1
,73016)
2
z"
5
2, 41451
2,0952
z
2, 41451
x"
30