Anda di halaman 1dari 15

BAB VIII

METODE NUMMERIK SISTEM PERSAMAAN LINIER


1. Bentuk Umum.
Bentuk umum dari persamaan linier sebagai berikut:
a11 x1 + a12 x2 + … + a1n xn = b1
a21 x1+ a22 x2 + … + a2n xn = b2
:
:
an1 x1+ an2 x2 + … + ann xn = bn
dengan a adalah koefisien konstan, b adalah konstan, dan x1, x2, … , xn adalah bilangan tak diketahui,
serta n adalah jumlah persamaan.
Suatu sistem persamaan linier dapat ditulis dalam bentuk matriks, misalnya:
a11 x1 + a12 x2 + … + a1n xn = b1
a21 x1+ a22 x2 + … + a2n xn = b2
:
:
an1 x1 + an2 x2 + … + ann xn = bn
dapat ditulis dalam bentuk matriks, menjadi sebagai berikut:
 a11 a12  a1n   x1   b1 
    
a21 a22  a2 n   x2  b2 
  = atau AX = B
   
    
an1 an 2  ann   xn  bn 

dengan: A adalah matriks koefisien n×n.


X adalah kolom vektor n×1 dari bilangan tak diketahui.
B adalah kolom vektor n×1 dari konstanta.
Nilai pada vektor kolom X dapat dicari dengan cara mengalikan kedua ruas persamaan dengan matriks
inversi, yaitu A−1AX = A−1B, karena A−1A = I, maka nilai-nilai elemen X = A−1B.
Penyelesaian sistem persamaan linier juga sering digunakan matriks yang ditingkatkan, misalnya
matriks (3×3) akan ditingkatkan dengan matriks C (3×1), sehingga berbentuk matriks 3×4 menjadi:
 a11 a12 a13 | c1 
a 
 21 a 22 a 23 | c 2 
a 31 a 32 a 33 | c3 
Untuk mendapatkan solusi nummerik Sistim Persamaan Linier dapat dilakukan dengan berbagai
metode, antara lain: Metode Eliminasi Gauss; Metode Eliminasi Gauss – Jordan; metode sapuan
ganda Choleski; metode matriks inversi; Metode Iterasi Jacobi; Metode Iterasi Gauss-Seidel. Berikut
ini deiberikan beberapa contoh untuk menjelaskan penggunaan metode-metode tersebut untuk
menentukan soslusi Sistim Persamaan Linier.

1. Metode Eliminasi Gauss


Adalah metode yang paling awal dikembangkan dan banyak digunakan dalam penyelesaian
sistem persamaan linier, prosedur penyelesaian dari metode ini adalah mengurangi sistem persamaan
ke dalam bentuk segitiga atas, sehingga salah satu dari persamaan-persamaan tersebut hanya

84
85

mengandung satu bilangan tak diketahui, dan setiap persamaan berikutnya hanya terdiri dari satu
tambahan bilangan tak diketahui baru. Bentuk segitiga diselesaikan dengan penambahan dan
pengurangan dari beberapa persamaan, setelah persamaan tersebut dikalikan dengan suatu faktor
(konstan).
Prosedur hitungan metode eliminasi Gauss, yaitu:
b ''
x3 = '3'
a11 a12 a13 | b1  a33
 a11 a12 a13 | b1  ' '
a  →0 a '  (b2 − a 23 x3 )
 21 a 22 a 23 | b 2   22 a 23 | b2  → x 2 = '
0 a 22
a 31 a 32 a 33 | b3   0 a33 | b3''  (b1 − a12 x 2 − a13 x3 )
x1 =
a11
Lebih jelasnya kita pandang suatu sistem dari 3 persamaan dengan 3 bilangan tak diketahui berikut ini:

a11 x1 + a12 x2 + a13 x3 = b1 (.1a)


a21 x1 + a22 x2 + a23 x3 = b2 (1b)
a31 x1 + a32 x2 + a33 x3 = b3 (1c)
Persamaan pertama dari sistem dibagi koefisien pertama dari persamaan pertama (a11), sehingga
menjadi:
a a b
x1 + 12 x2 + 13 x3 = 1 (2)
a11 a11 a11
Persamaan (2.2) dikalikan dengan koefisien pertama dari persamaan kedua:
a a b
a21 x1 + a21 12 x2 + a21 13 x3 = a21 1 (3)
a11 a11 a11
Persamaan (2.1b) dikurangi persamaan (2.3), sehingga didapat:
a a b
(a22 − a21 12 ) x2 + (a23 − a21 13 ) x3 = (b2 − a21 1 ) atau a22
'
x2 + a23
'
x3 = b2'
a11 a11 a11

Selanjutnya persamaan yang telah dinormalkan persamaan (2) dikalikan dengan koefisien pertama dari
persamaan ketiga, dan hasilnya dikurangkan dari persamaan ketiga dari sistem persamaan asli
(persamaan 2.1c), hasilnya adalah:
'
a32 x2 + a33
'
x3 = b3'

Dengan melakukan prosedur diatas, maka didapat sistem persamaan sebagai berikut:
a11 x1 + a12 x2 + a13 x3 = b1 (4a)
'
a22 x2 + a23
'
x3 = b2' (4b)
'
a32 x2 + a33
'
x3 = b3' (.4c)

Persamaan 2.4, ekivalen dengan persamaan aslinya, tetapi variabel x1 hanya muncul pada persamaan
pertama, sedang dua persamaan terakhir hanya mengandung dua bilangan tak diketahui, bila kedua
persamaan terakhir dapat diselesaikan untuk nilai x2 dan x3, maka hasilnya dapat disubstitusikan ke
dalam persamaan pertama untuk mendapatkan nilai x1. Permasalahan menjadi lebih sederhana, dari
menyelesaikan 3 persamaan dengan 3 bilangan tak diketahui menjadi penyelesaian 2 persamaan
dengan 2 bilangan tak diketahui.
86

Prosedur berikutnya adalah mengeliminasi x2 dari salah satu dua persamaan terakhir, untuk itu
persamaan (2.4b) dibagi dengan koefisien pertama dari persamaan (2.4b), yaitu a22
'
sehingga menjadi:
'
a23 b2'
x2 + '
x 3 = '
(5)
a22 a22
Persamaan 2.5, dikalikan dengan koefisien pertama dari persamaan (4c):
'
' a23 b2'
'
a32 x2 + a32 '
x 3 = a '
32 '
(6)
a22 a22
Persamaan (2.4c) dikurangi persamaan (2.6), sehingga menjadi:
'
' a23 b2'
( a33
'
− a32 '
) x 3 = ( b3
'
− a '
32 '
) atau a33
''
x3 = b3''
a22 a22

Dengan demikian sistem persamaan menjadi:


a11 x1 + a12 x2 + a13 x3 = b1 (7a)
'
a22 x2 + a23
'
x3 = b2' (7b)
''
a33 x3 = b3'' (7c)

Sistem persamaan diatas mempunyai koefisien matriks yang berbentuk segitiga atas (aij = 0 untuk i >
j), dari persamaan tersebut akan dapat dihitung nilai x1, x2 dan x3, yaitu:
b ''
x3 = '3' (8a)
a33
b2' − a 23
'
x3
x2 = '
(8b)
a 22
b1 − a12 x 2 − a13 x3
x1 = (8c)
a11
dengan demikian sistem persamaan telah dapat diselesaikan.
Contoh:
1). Selesaikan sistem persamaan berikut ini:
3x + y – z = 5 (1.a)
4x + 7y – 3z = 20 (1.b)
2x – 2y + 5z = 10 (1.c)
Penyelesaian:
a) Menormalkan persamaan (1.a) dengan membagi persamaan tersebut dengan koefisien
pertama persamaan (1.a) yaitu 3, sehingga:
x + 0,3333 y – 0,3333 z = 1,6666 (2)
b) Persamaan (2) dikalikan dengan elemen pertama dari persamaan (1.b):
4x + 1,3333 y – 1,3333 z = 6,6666 (3)
c) Persamaan (1.b) dikurangi persamaan (3), menjadi:
5,6667 y – 1,6666 z = 13,3334 (4)
d) Persamaan () dikalikan dengan elemen pertama dari persamaan (1.c), yaitu 2, sehingga
menjadi:
2x + 0,6666 y – 0,6666 z = 3,3333 (5)
e) Persamaan (1.c) dikurangi persamaan (5), menjadi:
–2,6666 y + 5,6666 z = 6,6667 (6)
87

f) Sistem persamaan menjadi:


3x + y – z=5 (7.a)
5,6667 y – 1,6666 z = 13,3334 (7.b)
– 2,6666 y + 5,6666 z = 6,6667 (7.c)
g) Berikutnya mengeleminasi variabel x2 dari persamaan (7.c), untuk itu persamaan (7.b)
dinormalkan dengan membaginya dengan elemen pertama dari persamaan tersebut yaitu
5,6667 sehingga menjadi:
y – 0,2941 z = 2,3529 (8)
h) Persamaan (8) dikalikan dengan elemen pertama dari persamaan (7.c), yaitu dengan –
2,6666 sehingga menjadi:
–2,6666 y + 0,7842 z = –6,2742 (9)
i) Persamaan (c7.c) dikurangi persamaan (9), menjadi:
4,8824 z = 12,9409
j) Setelah dilakukan 3 kali manipulasi sistem persamaan, menjadi:
3x + y– z=5 (10.a)
5,6667 y – 1,6666 z = 13,3334 (10.b)
4,8824 z = 12,9409 (10.c)
12,9409
k) Dari persamaan (10.c), dapat dihitung z, yaitu: z = = 2,6505.
4,8824
l) Dari persamaan (10.b) dan z yang didapat, maka nilai y dapat dihitung yaitu:
13,3334 + (1,6666 × 2,6505)
y= = 3,1325.
5,6667
m) Dengan persamaan (10.a) serta nilai y dan z yang didapat, maka nilai x ialah x =
5 − y + z 5 − 3,1325 + 2,6505
= = 1,506.
3 3
Jadi hasil penyelesaian sistem persamaan adalah:
x = 1,506 ; y = 3,1325 dan z = 2,6505.
Untuk mengetahui benar tidaknya hasil yang didapat, nilai x, y dan z yang didapat disubstitusikan
ke sistem persamaan asli:

3(1,506) + 3,1325 – 2,6505 = 5 (= 5)


4(1,506) + 7(3,1325) – 3(2,6505) = 20 (= 20)
2(1,506) – 2(3,1325) + 5(2,6505) = 9,9995 (≈ 10)

2). Berapakah nilai x, y, z dari persamaan ini: x + y + 2z = 9


2x + 4y − 3z = 1
3x + 6y − 5z = 0
Penyelesaian:
a) Mengubah persamaan ke dalam matriks yang diperbesar:
1 1 2 9 
2 4 − 3 1
 
3 6 − 5 0
b) Matriks tersebut dijadikan ke bentuk eselon baris:
1 1 2 9 
 7 17 
0 1 − 2 − 2 
 3 
0 0 1
c) Sistem yang bersesuaian dengan matriks adalah:
88

x + y + 2z = 9
7 17
y− z=−
2 2
z=3
d) Nilai z telah diketahui, maka elemen y dapat pula diketahui, yaitu:
7 17 17 7
y − (3) = − → y=− + (3)
2 2 2 2
→ y= 2
e) Dengan diketahui z = 3 dan y = 2, maka didapat nilai x, yaitu:
x + y + 2z = 9 → x = 9 − y − 2z
→ x==1

2. Metode Eliminasi Gauss-Jordan


Metode ini hampir sama dengan metode eliminasi Gauss, metode ini selain untuk
menyelesaikan sistem persamaan linier, juga dapat digunakan untuk menghitung matriks inversi. Pada
metode ini bilangan tak diketahui dieliminasi dari semua persamaan, yang dalam metode Gauss
bilangan tersebut dieliminasi dari persamaan berikutnya, dengan demikian langkah-langkah eliminasi
menghasilkan matriks identitas.
Prosedur hitungan metode Gauss-Jordan, yaitu:
 a11 a12 a13 | b1  1 0 0 | b1∗   x1 0 0 | b1∗ 
a   ∗  
 21 a 22 a 23 | b2  → 0 1 0 | b2  →  0 x2 0 | b2∗ 
a31 a33 | b3   ∗ 0 1 | b3∗ 
a32 0 0 1 | b3   0

Lebih jelasnya kita pandang suatu sistem dari 4 persamaan dengan 4 bilangan tak diketahui berikut ini:
a11 x1 + a12 x2 + a13 x3 + a14 x4 = b1 (1a)
a21 x1 + a22 x2 + a23 x3 + a24 x4 = b2 (1b)
a31 x1 + a32 x2 + a33 x3 + a34 x4 = b3 (1c)
a41 x1 + a42 x2 + a43 x3 + a44 x4 = b4 (1d)
Persamaan tersebut dapat ditulis dalam bentuk matriks, yaitu:
 a11 a12 a13 a14   x1   b1 
a a 22 a 23 a 24   x  b 
 21  2 =  2 (2)
 a31 a32 a33 a34   x3  b3 
     
a 41 a 42 a 43 a 44   x 4  b4 
Pada metode Gauss-Jordan, dipilih secara berurutan elemen pertama tidak 0 dari setiap baris
matriks.
1) Pertama kali baris pertama dari persamaan (2.10) dibagi dengan elemen pertama dari
persamaan pertama, yaitu a11, sehingga didapat:

1 a12' a13' a14'   x1   b1' 


    
a21 a22 a23 a24   x2  b2 
  = 
 a31 a32 a33 a34   x3  b3 
 
a
 41 a42 a43 a44   x4  b4 

Elemen pertama dari semua baris lainnya dihilangkan dengan cara berikut ini:
89

a) Persamaan pertama dikalikan elemen pertama dari persamaan kedua (a21) dan kemudian
dikurangkan terhadap persamaan kedua.
b) Persamaan pertama dikalikan elemen pertama dari persamaan ketiga (a31) dan kemudian
dikurangkan terhadap persamaan ketiga.
c) Persamaan pertama dikalikan elemen pertama dari persamaan keempat (a41) dan
kemudian dikurangkan terhadap persamaan keempat.
Operasi ini menghasilkan sistem persamaan sebagai berikut:
1 a12' a13' a14'   x1   b1' 
    '
  x2  b2 
' ' '
0 a22 a23 a24
 '  
=  (3)
0
'
a32 '
a33 a34  x3  b3' 
 
0

'
a42 '
a43 a44   x4  b4' 
'  

2) Kemudian dipilih elemen pertama tidak 0 dari baris kedua yaitu a22 '
, dan prosedur diatas
diulangi lagi untuk baris kedua.
Baris kedua dari persamaan diatas dibagi dengan elemen a22
'
, sehingga didapat:

1 a12' a13' a14'   x1   b1' 


     '' 
  x2  b2 
'' ''
0 1 a23 a24
 '  
= 
'
0 a32
'
a33 a34  x3  b3' 
 
0 a '
 42
'
a43 a44   x4  b4' 
'  

Elemen kedua dari semua baris lainnya dihilangkan dengan cara berikut ini:
a) Persamaan kedua dikalikan elemen kedua dari persamaan pertama ( a12' ) dan kemudian
dikurangkan terhadap persamaan pertama.
b) Persamaan kedua dikalikan elemen kedua dari persamaan ketiga ( a32
'
) dan kemudian
dikurangkan terhadap persamaan ketiga.
c) Persamaan kedua dikalikan elemen kedua dari persamaan keempat ( a42'
) dan kemudian
dikurangkan terhadap persamaan keempat.
Operasi ini menghasilkan sistem persamaan sebagai berikut:
1 0 a13'' a14''   x1  b1'' 
     '' 
 x 2  b2 
'' ''
0 1 a 23 a 24 
 '' ''   x  = b ''  (4)
0 0 a33 a34 
 3  3
0 ''
0 a 43 '' 
a 44  x 4  b4'' 
 
3) Langkah selanjutnya dipilih elemen pertama tidak 0 dari baris ketiga yaitu a33
'
, dan prosedur
diatas diulangi lagi untuk baris ketiga.
Dengan prosedur seperti sebelumnya, akhirnya didapat sistem persamaan sebagai berikut:
1 0 0 0  x1  b1'''' 
     '''' 
0 1 0 0  x 2  = b2  (5)
0 0 1 0  x  b '''' 
    
3 3

0 0 0 1  x 4  b4'''' 


90

Dari sistem persamaan (2.13) dapat dihitung nilai x1, x2, x3 dan x4:
x1 = b1'''' ; x2 = b2'''' ; x3 = b3'''' dan x4 = b4''''
Contoh soal:
Selesaikan sistem persamaan berikut dengan metode Gauss-Jordan:
3x + y – z = 5 (1.a)
4x + 7y – 3z = 20 (1.b)
2x – 2y + 5z = 10 (1.c)
Penyelesaian:
Sistem persamaan diatas ditulis dalam bentuk matriks sebagai berikut:
 3 1 − 1  x   5 
4 7 − 3  y  = 20 (2)
    
2 − 2 5   z  10 
Baris pertama dari persamaan (2) dibagi dengan elemen pertama dari persamaan (1.a) yaitu 3,
sehingga persamaan menjadi:
1 0,3333 − 0,3333  x  1,6666
4 7 − 3   y  =  20  (3)

2 −2 5   z   10 
Persamaan (1.a) dikalikan elemen pertama dari persamaan (1.b), kemudian dikurangkan terhadap
persamaan (1.b), dengan cara yang sama untuk persamaan (1.c), sehingga didapat:
1 0,3333 − 0,3333  x   1,6666 
0 5,6668 − 1,6668   y  = 13,3336 (4)
    
0 − 2,6666 5,6666   z   6,6668 
Baris kedua dari persamaan (4) dibagi dengan elemen pertama tidak 0 dari baris kedua, yaitu 5,6668
sehingga sistem persamaan menjadi:
1 0,3333 − 0,3333  x  1,6666 
0
 1 − 0,2941  y  = 2,3529 (5)
0 − 2,6666 5,6666   z  6,6668
Baris kedua persamaan (5) dikalikan dengan elemen kedua dari baris pertama, yaitu 0,3333 dan
kemudian dikurangkan terhadap persamaan baris pertama. Kemudian dengan cara yang sama untuk
persamaan baris ketiga, sehingga didapat:
1 0 − 0,2353  x   0,8824 
0 1 − 0,2941  y  =  2,3529  (6)
    
0 0 4,8824   z  12,9410
Baris ketiga persamaan (6) dibagi dengan elemen pertama tidak 0 dari baris ketiga, yaitu 4,8824
sehingga menjadi:
1 0 − 0,2353  x  0,8824 
0 1 − 0,2941  y  = 2,3529 (7)
    
0 0 1   z  2,6505
Persamaan baris ketiga dikalikan elemen ketiga dari persamaan (7) baris pertama kemudian
dikurangkan persamaan (7) baris pertama. Kemudian dengan cara yang sama untuk persamaan (7)
baris kedua, sehingga didapat:
91

1 0 0  x   1,5061 
0 1 0  y  =  3,1324 
    
0 0 1  z  2,6505
Dari sistem persamaan diatas, didapat nilai x, y dan z berikut ini:
x = 1,5061; y = 3,1324 dan z = 2,6505.
Jadi nilai x, y, z dari persamaan diatas adalah x = 1,5061, y = 3,1324, dan z = 2,6505.

3. Metode Sapuan Ganda Choleski (Matriks Tridiagonal)


Contoh soal:
Selesaikan sistem persamaan berikut ini dengan menggunakan metode sapuan ganda.
2 x1 + x 2 =7
x1 + x 2 − 3 x3 = −10
(1)
6 x 2 − 2 x3 + x 4 =7
2 x3 − 3 x 4 = 13
Penyelesaian:
Sistem persamaan diatas dapat ditulis dalam bentuk matriks tridiagonal, yang penyelesaiannya dapat
dilakukan dengan menggunakan persamaan berikut:

xi = Pi xi + 1 + Qi (2)
ci
dengan: Pi = − dan (3)
(ai Pi − 1 + bi )
d i − ai Qi −1
Qi = (4)
(ai Pi − 1 + bi )
Skema penyelesaian sistem persamaan dengan metode sapuan ganda sebagai berikut:
Pi , Qi (i = 1,2,3,4)

P1 , Q1 P2 , Q2 P3 , Q3 P4 , Q4

i=1 i=2 i=3 i=4


x1 x2 x3 x4

xi (i = 4,3,2,1)
Langkah pertama dihitung nilai Pi dan Qi (i = 1, 2, 3, 4) dari kiri ke kanan. Setelah sampai ke titik i = n =
4, dihitung nilai xn = Qn. Berdasarkan nilai xn tersebut, kemudian hitungan dilanjutkan dari kanan ke kiri
untuk mendapatkan nilai xi (i = 4, 3, 2, 1).
a) Menghitung koefisien Pi dan Qi (i = 1, 2, 3, 4)
Koefisien Pi dan Qi dihitung dengan menggunakan persamaan (c3) dan (c4), berdasarkan
sistem persamaan (c1).
Untuk i = 1, P0 = 0 dan Q0 = 0.
c1 c 1
P1 = − = − 1 = − = −0,5.
(a1 P0 + b1 ) b1 2
d − a1 Q0 7−0 7
Q1 = 1 = = = 3,5.
(a1 P0 + b1 ) (0 + 2) 2
92

Untuk i = 2, P1 = −0,5 dan Q1 = 3,5.


c2 −3
P2 = − =− = 6.
(a 2 P1 + b2 ) (1(− 0,5) + 1)
d 2 − a 2 Q1 (−10) − 1 (3,5) − 13,5
Q2 = = = = −27.
(a 2 P1 + b2 ) (1(−0,5) + 1) 0,5
Untuk i = 3, P2 = 6 dan Q2 = −27.
c3 1 1
P3 = − =− =− = −0,02941.
(a3 P2 + b3 ) (6 (6) + −2) 34
d − a3 Q2 7 − (6 (−27)) 169
Q3 = 3 = = = 4,97059.
(a3 P2 + b3 ) (6 (6) + (−2) ) 34
d n − a n Qn − 1
Untuk i = n = 4, Pn = 0 dan Qn = , maka:
(a n Pn − 1 + bn )
d 4 − a 4 Q3 13 − (2 (4,97059)) 3,05882
x4 = Q4 = = = = −1,00.
(a 4 P3 + b4 ) (2 (−0,02941) + (−3) ) − 3,05882
Setelah nilai Pi dan Qi (i = 1, 2, 3, 4) didapat, lalu dihitung nilai xi (i = 4, 3, 2, 1).

b) Menghitung xi (i = 4, 3, 2, 1)
Variabel xi (i = 4, 3, 2, 1) dihitung dengan menggunakan persamaan (2):
xi = Pi xi + 1 + Qi
Untuk i = 4, maka x4 = Q4 = −1,00.
Untuk i = 3, maka x3 = P3x4 + Q3 = (−0,02941(−1,00)) + 4,97059 = 5,00.
Untuk i = 2, maka x2 = P2x3 + Q2 = (6(5,00)) + (−27) = 3,00.
Untuk i = 1, maka x1 = P1x2 + Q1 = (−0,5(3,00)) + 3,5 = 2,00.
Dengan demikian hasil yang diperoleh adalah:
x1 = 2,00; x2 = 3,00; x3 = 5,00; x4 = −1,00.
Untuk mengetahui benar atau tidaknya hasil yang diperoleh, maka nilai-nilai tersebut
dimasukkan ke dalam persamaan yang telah diselesaikan.
2 (2,00) + 3,00 = 7(= 7)
2,00 + 3,00 − 3 (5,00) =−10 (= −10)
6 (3,00) − 2 (5,00) + (−1,00) = 7 (= 7)
2 (5,00) − 3 (−1,00) = 13 (= 13)

4. Matriks Inversi
Pada matriks, operasi pembagian matriks tidak didefinisikan, akan tetapi operasi matriks yang
serupa dengan pembagian adalah matriks inversi. Misalkan A matriks persegi yang memiliki invers A−1,
sedemikian sehingga:
AA−1 = A−1A = I, dengan I adalah matriks identitas.
Matriks inversi dapat digunakan untuk menyelesaikan sistem yang berbentuk:

AX = C atau X = A-1C
Nilai X dapat dihitung dengan mengalikan matriks inversi dari koefisien matriks A dengan ruas
kanan dari sistem persamaan yaitu C.
Metode Gauss-Jordan dapat digunakan untuk mencari matriks inversi, untuk itu koefisien
matriks ditingkatkan dengan matriks identitas. Metode Gauss-Jordan dipakai untuk mereduksi koefisien
93

matriks menjadi matriks identitas, setelah selesai, sisi kanan dari matriks yang ditingkatkan merupakan
matriks inversi.
Prosedur dari hitungan matriks inversi:

 a11 a12 a13 | 1 0 0 1 0 0 | a11−1 a12−1 a13−1 


a  −1 
 21 a 22 a 23 | 0 1 0 → 0 −1
1 0 | a 21 −1
a 22 a 23 
a 31 a 32 a 33 | 0 0 1 0 −1
0 1 | a31 −1
a32 −1 
a33 

A I I A-1

Contoh soal:
Selesaikan sistim persamaan linier berikut dengan matriks inversi
3x + y – z = 5 (1.a)
4x + 7y – 3z = 20 (1.b)
2x – 2y + 5z = 10 (1.c)

Penyelesaian:
Tentukan invers dari matriks
3 1 − 1
A = 4 7 − 3
2 − 2 5 
dengan menggunakan proses eliminasi Gauss Jordan kepada pasangan matriks tersebut dengan
matriks identitas.
a) Matriks ditingkatkan, menjadi:
3 1 − 1 1 0 0
4 7 − 3 0 1 0

2 − 2 5 0 0 1
b) Baris pertama dibagi 3 (nilai yang akan dijadikan 1), menjadi:
1 0,3333 − 0,3333 0,3333 0 0
4
 7 −3 0 1 0
2 −2 5 0 0 1
c) Baris kedua dikurangi hasil dari baris pertama dikali 4, dan baris ketiga dikurangi hasil dari
baris pertama dikali 2, menjadi:
1 0,3333 − 0,3333 0,3333 0 0
0 5,6667 − 1,6667 − 1,3333 1 0
 
0 − 2,6667 5,6667 − 0,6667 0 1
d) Baris kedua dibagi 5,6667 (nilai yang akan dijadikan 1), menjadi:
1 0,3333 − 0,3333 0,3333 0 0
0 1 − 0,2941 − 0,2353 0,1765 0

0 − 2,6667 5,6667 − 0,6667 0 1
e) Baris pertama dikurangi hasil dari baris kedua dikali 0,3333 dan baris ketiga ditambah hasil dari
baris kedua dikali 2,6667 menjadi:
94

1 0 − 0,2353 0,4118 − 0,0588 0


0 1 − 0,2941 − 0,2353 0,1765 0

0 0 4,8824 − 1,2941 0,4706 1
f) Baris ketiga dibagi 4,8824 (nilai yang akan dijadikan 1), menjadi:
1 0 − 0,2353 0,4118 − 0,0588 0 
0 1 − 0,2941 − 0,2353 0,1765 0 
 
0 0 1 − 0,2651 0,0964 0,2048
g) Baris pertama ditambah hasil dari baris ketiga dikali 0,2353 dan baris kedua ditambah hasil
dari baris ketiga dikali 0,2941 menjadi:
1 0 0 0,3494 − 0,0361 0,0482
0 1 0 − 0,3133 0,2048 0,0602
 
0 0 1 − 0,2651 0,0964 0,2048
 0,3494 − 0,0361 0,0482
maka matriks invers dari A adalah A-1 = − 0,3133 0,2048 0,0602
− 0,2651 0,0964 0,2048
Selanjutnya
 x   0,3494 − 0,0361 0,0482  5   1,5061 
 y  = − 0,3133 0,2048 0,0602  20 =  3,1324 
      
 z  − 0,2651 0,0964 0,2048 10   2,6505
Dari hasil itu diperoleh nilai x, y dan z yaitu
x = 1,5061; y = 3,1324 dan z = 2,6505.

5. Metode Iterasi Jacobi


Dipandang sistem dengan 3 persamaan dan 3 bilangan tak diketahui:
a11 x1 + a12 x2 + a13 x3 = b1
a21 x1 + a22 x2 + a23 x3 = b2 (1)
a31 x1 + a32 x2 + a33 x3 = b3
Persamaan pertama dari sistem diatas dapat digunakan untuk menghitung x1 sebagai fungsi dari x2
dan x3. Demikian juga persamaan kedua dan ketiga untuk menghitung x2 dan x3 sehingga didapat:

(b1 − a12 x 2 − a13 x3 )


x1 =
a11
(b2 − a 21 x1 − a 23 x3 )
x2 = (2)
a 22
(b3 − a31 x1 − a32 x 2 )
x3 =
a33
Hitungan dimulai dengan nilai perkiraan awal sembarang untuk variabel yang dicari (biasanya semua
variabel diambil sama dengan nol). Nilai perkiraan awal disubstitusikan ke dalam ruas kanan dari
sistem persamaan (2). Selanjutnya nilai variabel yang didapat tersebut disubstitusikan ke ruas kanan
dari sistem (2) lagi untuk mendapatkan nilai perkiraan kedua. Prosedur tersebut diulangi lagi sampai
nilai setiap variabel pada iterasi ke n mendekati nilai pada iterasi ke n − 1. Apabila indeks n
menunjukkan jumlah iterasi, maka persamaan (2.23) dapat ditulis menjadi:
95

n (b1 − a12 x 2n − 1 − a13 x3n − 1 )


x =
1
a11
(b2 − a 21 x1n − 1 − a 23 x3n − 1 )
x 2n = (3)
a 22
(b3 − a31 x1n − 1 − a32 x 2n − 1 )
x3n =
a33
Iterasi hitungan berakhir setelah:
x1n − 1 ≈ x1n , x2n − 1 ≈ x2n , dan x3n − 1 ≈ x3n ,
atau telah dipenuhi kriteria berikut:
xin − xin − 1
εa = ×100% < ε s
xin

dengan ε s adalah batasan ketelitian yang dikehendaki.


a11 x1 + a12 x 2 + ... + a1n x n = b1
a 21 x1 + a 22 x 2 + ... + a 2 n x n = b2
.
.
a m1 x1 + a m 2 x 2 + ... + a mn x n = bm

Iterasi Jacobi
(k ) (k )
k +1 b1 − a12 x 2 − ... − a1n x n
x1 =
a11
(k ) (k )
k +1 b2 − a 21 x1 − ... − a 2 n x n
x2 =
a 22
(k ) (k )
k +1 bm − a m1 x1 − ... − a mn −1 x n −1
xn =
a mn
Untuk menghitung kekonvergenan atau berhentinya iterasi digunakan galat relatif

( k +1) (k )
xi − xi
( k +1)
<ε i= 1, 2, 3, ....n
xi
Syarat cukup iterasi konvergen : Dominan secara diagonal.

aij > ∑a
j =1, j ≠ i
ij i= 1, 2, 3, ... n

Agar iterasi konvergen , cukup dipenuhi syarat ini. Jika dipenuhi pasti konvergen. Kekonvergenan juga
ditentukan oleh pemilihan tebakan awal.
96

Contoh:Selesaikan sistem persamaan berikut dengan metode iterasi Jacobi:


3x + y – z = 5
4x + 7y – 3z = 20 (1)
2x – 2y + 5z = 10
Penyelesaian:
Sistem persamaan diatas dapat ditulis dalam bentuk:
5− y + z
x=
3
20 − 4 x + 3 z
y= (2)
7
10 − 2 x + 2 y
z=
5
Langkah pertama dicoba nilai x = y = z = 0 dan dihitung nilai x', y', dan z'.
5−0+0
x' = = 1,66667
3
20 − 0 + 0
y' = = 2,85714
7
10 − 0 + 0
z' = =2
5
Nilai x', y', dan z' yang diperoleh tidak sama dengan nilai pemisalan. Iterasi dilanjutkan dengan
memasukkan nilai x', y', dan z' kedalam persamaan (2) untuk menghitung x'', y'', dan z'' dan kesalahan
yang terjadi.

5 − 2,85714 + 2
x" = = 1,38095
3
1,38095 − 1,66667
εx = × 100% = −20,69%
1,38095
20 − 4(1,66667) + 3( 2)
y" = = 2,76190
7
2,76190 − 2,85714
εy = × 100% = −3,45%
2,76190
10 − 2(1,66667) + 2( 2)
z" = = 2,13333
5
2,13333 − 2
εz = × 100% = 6,25%
2,13333
Hitungan dilanjutkan dengan prosedur diatas, sampai akhirnya diperoleh kesalahan yang relatif kecil
(terhadap ketelitian yang diharapkan). Untuk mempercepat dan memudahkan hitungan, dibuat program
untuk menghitung sistem persamaan linier dengan menggunakan metode Jacobi. Dengan tingkat
ketelitian sebesar 0,1%, maka hasil hitungan adalah x1 = 1,5063; x2 = 3,1328; x3 = 2,6504.
6. Metode Iterasi Gauss-Seidel
Didalam metode Jacobi, nilai x1 yang dihitung dari persamaan pertama tidak digunakan untuk
menghitung nilai x2 dengan persamaan kedua. Demikian juga nilai x2 tidak digunakan untuk mencari x3,
sehingga nilai-nilai tersebut tidak dimanfaatkan. Sebenarnya nilai-nilai baru tersebut lebih baik dari
nilai-nilai yang lama. Di dalam metode Gauss-Seidel nilai-nilai tersebut dimanfaatkan untuk menghitung
variabel berikutnya.
97

Seperti dalam metode Jacobi sistem persamaan (1) diubah menjadi sistem persamaan (2).
Kemudian ke dalam persamaan pertama dari sistem, disubstitusikan nilai sembarang x20 , x30 (biasanya
diambil nol ), sehingga:

(b1 − a12 x20 − a13 x30 )


x11 = (4a)
a11

Nilai baru dari x11 tersebut kemudian disubstitusikan ke dalam persamaan kedua dari sistem (2),
sehingga:

(b2 − a21 x11 − a23 x30 )


x12 = (4b)
a22

Demikian juga ke dalam persamaan ketiga dari sistem (2.23) disubstitusikan nilai baru x11 dan x12 ,
sehingga didapat:

(b3 − a31 x11 − a32 x12 )


x31 = (4)
a33

Atau secara umum


(k ) (k )
k +1 b1 − a12 x 2 − ... − a1n x n
x1 =
a11
( k +1) (k )
k +1 b2 − a 21 x1 − ... − a1n x n
x2 =
a 22
( k +1) (k )
k +1 bm − a m1 x1 − ... − a mn −1 x n −1
xn =
a mn
Dengan k = 0, 1, 2, ....
Contoh:
Selesaikan sistem persamaan berikut dengan metode iterasi Gauss Seidel:
3x + y – z = 5
4x + 7y – 3z = 20
(c1)
2x – 2y + 5z = 10
Penyelesaian:
Langkah pertama dicoba nilai y = z = 0 dan dihitung x' dengan menggunakan persamaan (2.25a).
5−0+0
x' = = 1,6667
3
Persamaan (2.25b) digunakan untuk menghitung nilai y':
20 − 4(1,6667) + 3(0)
y' = = 1.90476
7
Nilai z' dihitung dengan persamaan (2.25c):
10 − 2(1,6667) + 2(1,90476)
z' = = 2,09524
5
98

Nilai x', y', dan z' yang diperoleh tidak sama dengan nilai pemisalan. Iterasi dilanjutkan dengan
prosedur diatas untuk menghitung x'', y'', dan z'' serta kesalahan yang terjadi.
5 − 1,90476 + 2,09524
x" = = 1,73016
3
1,73016 − 1,6667
εx = × 100% = 3,67%
1,73016
20 − 4(1,73016) + 3(2,09524)
y" = = 2,76644
7
2,76644 − 1,90476
εy = × 100% = 31,15%
2,76644
10 − 2(1,73016) + 2(2,76644)
z" = = 2,41451
5
2,41451 − 2,09524
εz = × 100% = 13,22%
2,41451
Hitungan dilanjutkan dengan prosedur diatas, sampai akhirnya diperoleh kesalahan yang relatif
kecil (terhadap yang diharapkan). Untuk mempercepat dan memudahkan hitungan, dibuat program
komputer untuk menyelesaikan sistem persamaan linier dengan menggunakan metode Jacobi dengan
tingkat ketelitian yaitu sebesar 0,1%, maka hasil hitungan diperoleh yaitu x1 = 1,5066; x2 = 3,1311; x3
= 2,6498.

Anda mungkin juga menyukai