84
85
mengandung satu bilangan tak diketahui, dan setiap persamaan berikutnya hanya terdiri dari satu
tambahan bilangan tak diketahui baru. Bentuk segitiga diselesaikan dengan penambahan dan
pengurangan dari beberapa persamaan, setelah persamaan tersebut dikalikan dengan suatu faktor
(konstan).
Prosedur hitungan metode eliminasi Gauss, yaitu:
b ''
x3 = '3'
a11 a12 a13 | b1 a33
a11 a12 a13 | b1 ' '
a →0 a ' (b2 − a 23 x3 )
21 a 22 a 23 | b 2 22 a 23 | b2 → x 2 = '
0 a 22
a 31 a 32 a 33 | b3 0 a33 | b3'' (b1 − a12 x 2 − a13 x3 )
x1 =
a11
Lebih jelasnya kita pandang suatu sistem dari 3 persamaan dengan 3 bilangan tak diketahui berikut ini:
Selanjutnya persamaan yang telah dinormalkan persamaan (2) dikalikan dengan koefisien pertama dari
persamaan ketiga, dan hasilnya dikurangkan dari persamaan ketiga dari sistem persamaan asli
(persamaan 2.1c), hasilnya adalah:
'
a32 x2 + a33
'
x3 = b3'
Dengan melakukan prosedur diatas, maka didapat sistem persamaan sebagai berikut:
a11 x1 + a12 x2 + a13 x3 = b1 (4a)
'
a22 x2 + a23
'
x3 = b2' (4b)
'
a32 x2 + a33
'
x3 = b3' (.4c)
Persamaan 2.4, ekivalen dengan persamaan aslinya, tetapi variabel x1 hanya muncul pada persamaan
pertama, sedang dua persamaan terakhir hanya mengandung dua bilangan tak diketahui, bila kedua
persamaan terakhir dapat diselesaikan untuk nilai x2 dan x3, maka hasilnya dapat disubstitusikan ke
dalam persamaan pertama untuk mendapatkan nilai x1. Permasalahan menjadi lebih sederhana, dari
menyelesaikan 3 persamaan dengan 3 bilangan tak diketahui menjadi penyelesaian 2 persamaan
dengan 2 bilangan tak diketahui.
86
Prosedur berikutnya adalah mengeliminasi x2 dari salah satu dua persamaan terakhir, untuk itu
persamaan (2.4b) dibagi dengan koefisien pertama dari persamaan (2.4b), yaitu a22
'
sehingga menjadi:
'
a23 b2'
x2 + '
x 3 = '
(5)
a22 a22
Persamaan 2.5, dikalikan dengan koefisien pertama dari persamaan (4c):
'
' a23 b2'
'
a32 x2 + a32 '
x 3 = a '
32 '
(6)
a22 a22
Persamaan (2.4c) dikurangi persamaan (2.6), sehingga menjadi:
'
' a23 b2'
( a33
'
− a32 '
) x 3 = ( b3
'
− a '
32 '
) atau a33
''
x3 = b3''
a22 a22
Sistem persamaan diatas mempunyai koefisien matriks yang berbentuk segitiga atas (aij = 0 untuk i >
j), dari persamaan tersebut akan dapat dihitung nilai x1, x2 dan x3, yaitu:
b ''
x3 = '3' (8a)
a33
b2' − a 23
'
x3
x2 = '
(8b)
a 22
b1 − a12 x 2 − a13 x3
x1 = (8c)
a11
dengan demikian sistem persamaan telah dapat diselesaikan.
Contoh:
1). Selesaikan sistem persamaan berikut ini:
3x + y – z = 5 (1.a)
4x + 7y – 3z = 20 (1.b)
2x – 2y + 5z = 10 (1.c)
Penyelesaian:
a) Menormalkan persamaan (1.a) dengan membagi persamaan tersebut dengan koefisien
pertama persamaan (1.a) yaitu 3, sehingga:
x + 0,3333 y – 0,3333 z = 1,6666 (2)
b) Persamaan (2) dikalikan dengan elemen pertama dari persamaan (1.b):
4x + 1,3333 y – 1,3333 z = 6,6666 (3)
c) Persamaan (1.b) dikurangi persamaan (3), menjadi:
5,6667 y – 1,6666 z = 13,3334 (4)
d) Persamaan () dikalikan dengan elemen pertama dari persamaan (1.c), yaitu 2, sehingga
menjadi:
2x + 0,6666 y – 0,6666 z = 3,3333 (5)
e) Persamaan (1.c) dikurangi persamaan (5), menjadi:
–2,6666 y + 5,6666 z = 6,6667 (6)
87
x + y + 2z = 9
7 17
y− z=−
2 2
z=3
d) Nilai z telah diketahui, maka elemen y dapat pula diketahui, yaitu:
7 17 17 7
y − (3) = − → y=− + (3)
2 2 2 2
→ y= 2
e) Dengan diketahui z = 3 dan y = 2, maka didapat nilai x, yaitu:
x + y + 2z = 9 → x = 9 − y − 2z
→ x==1
Lebih jelasnya kita pandang suatu sistem dari 4 persamaan dengan 4 bilangan tak diketahui berikut ini:
a11 x1 + a12 x2 + a13 x3 + a14 x4 = b1 (1a)
a21 x1 + a22 x2 + a23 x3 + a24 x4 = b2 (1b)
a31 x1 + a32 x2 + a33 x3 + a34 x4 = b3 (1c)
a41 x1 + a42 x2 + a43 x3 + a44 x4 = b4 (1d)
Persamaan tersebut dapat ditulis dalam bentuk matriks, yaitu:
a11 a12 a13 a14 x1 b1
a a 22 a 23 a 24 x b
21 2 = 2 (2)
a31 a32 a33 a34 x3 b3
a 41 a 42 a 43 a 44 x 4 b4
Pada metode Gauss-Jordan, dipilih secara berurutan elemen pertama tidak 0 dari setiap baris
matriks.
1) Pertama kali baris pertama dari persamaan (2.10) dibagi dengan elemen pertama dari
persamaan pertama, yaitu a11, sehingga didapat:
Elemen pertama dari semua baris lainnya dihilangkan dengan cara berikut ini:
89
a) Persamaan pertama dikalikan elemen pertama dari persamaan kedua (a21) dan kemudian
dikurangkan terhadap persamaan kedua.
b) Persamaan pertama dikalikan elemen pertama dari persamaan ketiga (a31) dan kemudian
dikurangkan terhadap persamaan ketiga.
c) Persamaan pertama dikalikan elemen pertama dari persamaan keempat (a41) dan
kemudian dikurangkan terhadap persamaan keempat.
Operasi ini menghasilkan sistem persamaan sebagai berikut:
1 a12' a13' a14' x1 b1'
'
x2 b2
' ' '
0 a22 a23 a24
'
= (3)
0
'
a32 '
a33 a34 x3 b3'
0
'
a42 '
a43 a44 x4 b4'
'
2) Kemudian dipilih elemen pertama tidak 0 dari baris kedua yaitu a22 '
, dan prosedur diatas
diulangi lagi untuk baris kedua.
Baris kedua dari persamaan diatas dibagi dengan elemen a22
'
, sehingga didapat:
Elemen kedua dari semua baris lainnya dihilangkan dengan cara berikut ini:
a) Persamaan kedua dikalikan elemen kedua dari persamaan pertama ( a12' ) dan kemudian
dikurangkan terhadap persamaan pertama.
b) Persamaan kedua dikalikan elemen kedua dari persamaan ketiga ( a32
'
) dan kemudian
dikurangkan terhadap persamaan ketiga.
c) Persamaan kedua dikalikan elemen kedua dari persamaan keempat ( a42'
) dan kemudian
dikurangkan terhadap persamaan keempat.
Operasi ini menghasilkan sistem persamaan sebagai berikut:
1 0 a13'' a14'' x1 b1''
''
x 2 b2
'' ''
0 1 a 23 a 24
'' '' x = b '' (4)
0 0 a33 a34
3 3
0 ''
0 a 43 ''
a 44 x 4 b4''
3) Langkah selanjutnya dipilih elemen pertama tidak 0 dari baris ketiga yaitu a33
'
, dan prosedur
diatas diulangi lagi untuk baris ketiga.
Dengan prosedur seperti sebelumnya, akhirnya didapat sistem persamaan sebagai berikut:
1 0 0 0 x1 b1''''
''''
0 1 0 0 x 2 = b2 (5)
0 0 1 0 x b ''''
3 3
Dari sistem persamaan (2.13) dapat dihitung nilai x1, x2, x3 dan x4:
x1 = b1'''' ; x2 = b2'''' ; x3 = b3'''' dan x4 = b4''''
Contoh soal:
Selesaikan sistem persamaan berikut dengan metode Gauss-Jordan:
3x + y – z = 5 (1.a)
4x + 7y – 3z = 20 (1.b)
2x – 2y + 5z = 10 (1.c)
Penyelesaian:
Sistem persamaan diatas ditulis dalam bentuk matriks sebagai berikut:
3 1 − 1 x 5
4 7 − 3 y = 20 (2)
2 − 2 5 z 10
Baris pertama dari persamaan (2) dibagi dengan elemen pertama dari persamaan (1.a) yaitu 3,
sehingga persamaan menjadi:
1 0,3333 − 0,3333 x 1,6666
4 7 − 3 y = 20 (3)
2 −2 5 z 10
Persamaan (1.a) dikalikan elemen pertama dari persamaan (1.b), kemudian dikurangkan terhadap
persamaan (1.b), dengan cara yang sama untuk persamaan (1.c), sehingga didapat:
1 0,3333 − 0,3333 x 1,6666
0 5,6668 − 1,6668 y = 13,3336 (4)
0 − 2,6666 5,6666 z 6,6668
Baris kedua dari persamaan (4) dibagi dengan elemen pertama tidak 0 dari baris kedua, yaitu 5,6668
sehingga sistem persamaan menjadi:
1 0,3333 − 0,3333 x 1,6666
0
1 − 0,2941 y = 2,3529 (5)
0 − 2,6666 5,6666 z 6,6668
Baris kedua persamaan (5) dikalikan dengan elemen kedua dari baris pertama, yaitu 0,3333 dan
kemudian dikurangkan terhadap persamaan baris pertama. Kemudian dengan cara yang sama untuk
persamaan baris ketiga, sehingga didapat:
1 0 − 0,2353 x 0,8824
0 1 − 0,2941 y = 2,3529 (6)
0 0 4,8824 z 12,9410
Baris ketiga persamaan (6) dibagi dengan elemen pertama tidak 0 dari baris ketiga, yaitu 4,8824
sehingga menjadi:
1 0 − 0,2353 x 0,8824
0 1 − 0,2941 y = 2,3529 (7)
0 0 1 z 2,6505
Persamaan baris ketiga dikalikan elemen ketiga dari persamaan (7) baris pertama kemudian
dikurangkan persamaan (7) baris pertama. Kemudian dengan cara yang sama untuk persamaan (7)
baris kedua, sehingga didapat:
91
1 0 0 x 1,5061
0 1 0 y = 3,1324
0 0 1 z 2,6505
Dari sistem persamaan diatas, didapat nilai x, y dan z berikut ini:
x = 1,5061; y = 3,1324 dan z = 2,6505.
Jadi nilai x, y, z dari persamaan diatas adalah x = 1,5061, y = 3,1324, dan z = 2,6505.
xi = Pi xi + 1 + Qi (2)
ci
dengan: Pi = − dan (3)
(ai Pi − 1 + bi )
d i − ai Qi −1
Qi = (4)
(ai Pi − 1 + bi )
Skema penyelesaian sistem persamaan dengan metode sapuan ganda sebagai berikut:
Pi , Qi (i = 1,2,3,4)
P1 , Q1 P2 , Q2 P3 , Q3 P4 , Q4
xi (i = 4,3,2,1)
Langkah pertama dihitung nilai Pi dan Qi (i = 1, 2, 3, 4) dari kiri ke kanan. Setelah sampai ke titik i = n =
4, dihitung nilai xn = Qn. Berdasarkan nilai xn tersebut, kemudian hitungan dilanjutkan dari kanan ke kiri
untuk mendapatkan nilai xi (i = 4, 3, 2, 1).
a) Menghitung koefisien Pi dan Qi (i = 1, 2, 3, 4)
Koefisien Pi dan Qi dihitung dengan menggunakan persamaan (c3) dan (c4), berdasarkan
sistem persamaan (c1).
Untuk i = 1, P0 = 0 dan Q0 = 0.
c1 c 1
P1 = − = − 1 = − = −0,5.
(a1 P0 + b1 ) b1 2
d − a1 Q0 7−0 7
Q1 = 1 = = = 3,5.
(a1 P0 + b1 ) (0 + 2) 2
92
b) Menghitung xi (i = 4, 3, 2, 1)
Variabel xi (i = 4, 3, 2, 1) dihitung dengan menggunakan persamaan (2):
xi = Pi xi + 1 + Qi
Untuk i = 4, maka x4 = Q4 = −1,00.
Untuk i = 3, maka x3 = P3x4 + Q3 = (−0,02941(−1,00)) + 4,97059 = 5,00.
Untuk i = 2, maka x2 = P2x3 + Q2 = (6(5,00)) + (−27) = 3,00.
Untuk i = 1, maka x1 = P1x2 + Q1 = (−0,5(3,00)) + 3,5 = 2,00.
Dengan demikian hasil yang diperoleh adalah:
x1 = 2,00; x2 = 3,00; x3 = 5,00; x4 = −1,00.
Untuk mengetahui benar atau tidaknya hasil yang diperoleh, maka nilai-nilai tersebut
dimasukkan ke dalam persamaan yang telah diselesaikan.
2 (2,00) + 3,00 = 7(= 7)
2,00 + 3,00 − 3 (5,00) =−10 (= −10)
6 (3,00) − 2 (5,00) + (−1,00) = 7 (= 7)
2 (5,00) − 3 (−1,00) = 13 (= 13)
4. Matriks Inversi
Pada matriks, operasi pembagian matriks tidak didefinisikan, akan tetapi operasi matriks yang
serupa dengan pembagian adalah matriks inversi. Misalkan A matriks persegi yang memiliki invers A−1,
sedemikian sehingga:
AA−1 = A−1A = I, dengan I adalah matriks identitas.
Matriks inversi dapat digunakan untuk menyelesaikan sistem yang berbentuk:
AX = C atau X = A-1C
Nilai X dapat dihitung dengan mengalikan matriks inversi dari koefisien matriks A dengan ruas
kanan dari sistem persamaan yaitu C.
Metode Gauss-Jordan dapat digunakan untuk mencari matriks inversi, untuk itu koefisien
matriks ditingkatkan dengan matriks identitas. Metode Gauss-Jordan dipakai untuk mereduksi koefisien
93
matriks menjadi matriks identitas, setelah selesai, sisi kanan dari matriks yang ditingkatkan merupakan
matriks inversi.
Prosedur dari hitungan matriks inversi:
Contoh soal:
Selesaikan sistim persamaan linier berikut dengan matriks inversi
3x + y – z = 5 (1.a)
4x + 7y – 3z = 20 (1.b)
2x – 2y + 5z = 10 (1.c)
Penyelesaian:
Tentukan invers dari matriks
3 1 − 1
A = 4 7 − 3
2 − 2 5
dengan menggunakan proses eliminasi Gauss Jordan kepada pasangan matriks tersebut dengan
matriks identitas.
a) Matriks ditingkatkan, menjadi:
3 1 − 1 1 0 0
4 7 − 3 0 1 0
2 − 2 5 0 0 1
b) Baris pertama dibagi 3 (nilai yang akan dijadikan 1), menjadi:
1 0,3333 − 0,3333 0,3333 0 0
4
7 −3 0 1 0
2 −2 5 0 0 1
c) Baris kedua dikurangi hasil dari baris pertama dikali 4, dan baris ketiga dikurangi hasil dari
baris pertama dikali 2, menjadi:
1 0,3333 − 0,3333 0,3333 0 0
0 5,6667 − 1,6667 − 1,3333 1 0
0 − 2,6667 5,6667 − 0,6667 0 1
d) Baris kedua dibagi 5,6667 (nilai yang akan dijadikan 1), menjadi:
1 0,3333 − 0,3333 0,3333 0 0
0 1 − 0,2941 − 0,2353 0,1765 0
0 − 2,6667 5,6667 − 0,6667 0 1
e) Baris pertama dikurangi hasil dari baris kedua dikali 0,3333 dan baris ketiga ditambah hasil dari
baris kedua dikali 2,6667 menjadi:
94
Iterasi Jacobi
(k ) (k )
k +1 b1 − a12 x 2 − ... − a1n x n
x1 =
a11
(k ) (k )
k +1 b2 − a 21 x1 − ... − a 2 n x n
x2 =
a 22
(k ) (k )
k +1 bm − a m1 x1 − ... − a mn −1 x n −1
xn =
a mn
Untuk menghitung kekonvergenan atau berhentinya iterasi digunakan galat relatif
( k +1) (k )
xi − xi
( k +1)
<ε i= 1, 2, 3, ....n
xi
Syarat cukup iterasi konvergen : Dominan secara diagonal.
aij > ∑a
j =1, j ≠ i
ij i= 1, 2, 3, ... n
Agar iterasi konvergen , cukup dipenuhi syarat ini. Jika dipenuhi pasti konvergen. Kekonvergenan juga
ditentukan oleh pemilihan tebakan awal.
96
5 − 2,85714 + 2
x" = = 1,38095
3
1,38095 − 1,66667
εx = × 100% = −20,69%
1,38095
20 − 4(1,66667) + 3( 2)
y" = = 2,76190
7
2,76190 − 2,85714
εy = × 100% = −3,45%
2,76190
10 − 2(1,66667) + 2( 2)
z" = = 2,13333
5
2,13333 − 2
εz = × 100% = 6,25%
2,13333
Hitungan dilanjutkan dengan prosedur diatas, sampai akhirnya diperoleh kesalahan yang relatif kecil
(terhadap ketelitian yang diharapkan). Untuk mempercepat dan memudahkan hitungan, dibuat program
untuk menghitung sistem persamaan linier dengan menggunakan metode Jacobi. Dengan tingkat
ketelitian sebesar 0,1%, maka hasil hitungan adalah x1 = 1,5063; x2 = 3,1328; x3 = 2,6504.
6. Metode Iterasi Gauss-Seidel
Didalam metode Jacobi, nilai x1 yang dihitung dari persamaan pertama tidak digunakan untuk
menghitung nilai x2 dengan persamaan kedua. Demikian juga nilai x2 tidak digunakan untuk mencari x3,
sehingga nilai-nilai tersebut tidak dimanfaatkan. Sebenarnya nilai-nilai baru tersebut lebih baik dari
nilai-nilai yang lama. Di dalam metode Gauss-Seidel nilai-nilai tersebut dimanfaatkan untuk menghitung
variabel berikutnya.
97
Seperti dalam metode Jacobi sistem persamaan (1) diubah menjadi sistem persamaan (2).
Kemudian ke dalam persamaan pertama dari sistem, disubstitusikan nilai sembarang x20 , x30 (biasanya
diambil nol ), sehingga:
Nilai baru dari x11 tersebut kemudian disubstitusikan ke dalam persamaan kedua dari sistem (2),
sehingga:
Demikian juga ke dalam persamaan ketiga dari sistem (2.23) disubstitusikan nilai baru x11 dan x12 ,
sehingga didapat:
Nilai x', y', dan z' yang diperoleh tidak sama dengan nilai pemisalan. Iterasi dilanjutkan dengan
prosedur diatas untuk menghitung x'', y'', dan z'' serta kesalahan yang terjadi.
5 − 1,90476 + 2,09524
x" = = 1,73016
3
1,73016 − 1,6667
εx = × 100% = 3,67%
1,73016
20 − 4(1,73016) + 3(2,09524)
y" = = 2,76644
7
2,76644 − 1,90476
εy = × 100% = 31,15%
2,76644
10 − 2(1,73016) + 2(2,76644)
z" = = 2,41451
5
2,41451 − 2,09524
εz = × 100% = 13,22%
2,41451
Hitungan dilanjutkan dengan prosedur diatas, sampai akhirnya diperoleh kesalahan yang relatif
kecil (terhadap yang diharapkan). Untuk mempercepat dan memudahkan hitungan, dibuat program
komputer untuk menyelesaikan sistem persamaan linier dengan menggunakan metode Jacobi dengan
tingkat ketelitian yaitu sebesar 0,1%, maka hasil hitungan diperoleh yaitu x1 = 1,5066; x2 = 3,1311; x3
= 2,6498.