Pendahuluan
Pada umunnya penderita kanker serviks uteri datang pada stadium lanjut sehingga
hasil pengobatan tidak memuaskan. Sangat berbeda hasilnya kalau kanker serviks ini
ditemukan pada stadium awal, lebihlebih bila ditemukan masih sebagai lesi
prekanker.
Lesi ini dapat diketahui atau dideteksi secara dini dengan cara mengenal
kelompok risiko tinggi , gejala dan tanda kemudian ditindak lanjuti dengan
melakukan skrining secara dini dengan paps smear.
Pengertian
Karsinoma serviks uteri ialah tumor ganas serviks uteri yang bisanya dimulai dari
epitel serviks daerah transformasi antara ektoserviks dengan endoserviks. Pada
daerah serviks ini dapat terjadi 3 macam jenis histologi karsinoma yang sesuai
dengan epitel yang terdapat pada serviks yaitu epidermoid, adeno karsinoma, adeno
squamosa.
Epidemiologi
Di indonesia KSU masih merupakan urutan teratas dari deretan tumor ganas yang
ditemukan. Menurut Sarjadi yang mengutip hasil penelitian di 6 kota besar di
Indonesia melaporkan kejadian KSU masih merupakan urutan pertama dengan
frekuensi berkisar antara 17 % sampai 30 %.
Klasifikasi
Secara histologi 90 % KSU adalah jenis squamosa, 5 % jenis adeno karsinoma,
sisanya adalah adenosquamosa.
Menurut Hazel Gore secara histologi KSU diklasifikasikan sbb :
I Epithelial Tumors
1. Squamous cell carcinoma
a. Keratinizing and nonkratinizing carcinoma.
b. Verrucous carcinoma
c. Papillary squamous cell carcinoma
2.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Adeno-karsinoma
Mucinous (endoservical)
Endometroid
Clear cell
Papillary serous
Mesonephric
Minimal deviation adenocarcinoma (adenoma malignum)
4. Neuroendocrine
a. Carsinoid
b. Small cell Carcinoma
II. Mesenchymal Tumors
a. Leiomyosarcoma
b. Rhabdomiosarcoma
c. Chondrosarcoma
d. Osteosarcoma
e. Alveolar soft-part sarcoma
f. Angiosarcoma
g. Sarcoma botyyoides
III.Mixed Epithelial and Mesenchymal Tumors
a. Adenosarcoma
b. Malignant mixed Mulerian tumors
IV. Miscellaneous Malignant Tumors
a. Malignant melanoma
b. Lymphoma and leukemia
c. Endodermal sinus tumor
d. Primary cervical choriocarcinoma
V. Secondary Tumors
Penyebaran langsung , seperti endometrial metastatic, mammae.
Adeno karsinoma terlihat sebagai sel yang berasal dari epitel thoraks endoserviks atau
dari kelenjar endoserviks yang mengeluarkan cairan mucus. Adenosquamosa adalah
bentuk lain dari gambaran mikroskopik dimana ditemukan kedua bentuk histologi
karsinoma dan adeno karsinoma.
St. 0
St. 1
St. 1A
St.1A1
St.1A2
St.1B
St.1B1
St.1B2
St. II
St.IIA
St.IIB
St.III
St.IIIA
St.IIIB
St. IV.
St.IVA
St.IVB
Kemoterapi
Kemoterapi pada KSU berperan sebagai terapi adjuvant dan paliatif. Penderita
dilakukan pengelolaan dengan kemoterapi apabila syarat-syarat pemberian
kemoterapi terpenuhi , penderita bersedia dan memenuhi skor minimal untuk
pemberian kemoterapi ( Skor prioritas penggunaan Sitostatika di RSDK).
Skor prioritas penggunaan sitostatika di RSDK penilaiannya meliputi :
1. Prognosis ( 0 (+ 4) )
2. macam terapi: adjuvant (4),kuratif (4),paliatif (1)
3. Motivasi penderita / ketaatan ( 0 (+ 4) )
4. Sosial ( 0 (+ 4) )
5. Toksisitas ( 0 (- 4) )
6. Harga Obat ( 0 (- 4) )
Skor minimal untuk pemberian kemoterapi adalah : 6
A..Kemoterapi sebagai adjuvant
1. Mitomisin-C
Dosis
: 25 mg /m2 luas permukaan tubuh (LPT)
Waktu pemberian : diberikan setelah pemberian 5 kali radiasi eksternal
2. Hidroksi Urea
Dosis
: 40 80 mg/ kgBB/ 1 kali pemberian
Waktu pemberian : Bersamaan dengan hari pertama dimulainya eksternal
radiasi, dengan jarak tiap 3 hari sebanyak 24 seri.
Untuk kasus-kasus dengan respon radiasi moderat dan jelek = RRK dan RRH
( dalam masa penilaian 4 bulan pertama dari biopsi pasca E.R 24 kali ) dapat
diberikan kemoterapi dengan Mitomisin-C tambahan dosis 10 mg /i.v sebanyak 3
kali dengan jarak 3 4 minggu.
B. Sebagai Paliatif
Untuk yang residif,resisten, metastasis
1. Rejimen Myamoto, atau
2. Rejimen Sis-Platinum.