RS ERA
MEDIKA
TAHUN 2012
BAB I
PENDAHULUAN
A. PENDAHULUAN
Rumah sakit merupakan tempat lrja yang unik dan kompleks yang difungsikan
untuk menyediakan pelayanan kesehatan bagi masyarakat umum. Semak:in luas
pelayanan kesehatan dan fungsi rumah sakit t.ersebut, ma.ka akan semakin kompleks
peralatan dan fasilitas yang dibutuhkan. Kerumitan tersebut menyebabkan rumah sakit
mempunyai potensi bahaya yang sangat besar, tidak. hanya bagi pasien, tenaga medis
dan tenaga non medis,tetapi jugapengunjung rumah sakit.
Disadari ataupun tidak, potensi bahaya di rumah sakit sangat luas, selain
penyakit -
macam
sumber
baik
itu
Keputusan
Menteri
Kesehatan
RI
No.
B. PENGERTIAN
a. Kesehatan Kerja Menurut WHO I ILO (1995)
Kesehatan Kerjabertujuan untuk peningkatan dan pemeliharaan derajat kesehatan
fisik, mental dan sosial yang setinggi-tingginya bagi pekerja di semua jenis pekerjaan,
pencegahan terhadap gangguan kesehatan pekerja yang disebabkan oleh kondisi
pekerjaan; perlindungan bagi pekerja dalam pekerjaannya dari risiko akibat faktor
yang merugikan lsehatan; dan penempatan serta pemeliharaan pekerja da.1.am suatu
lingkungan kerja yang disesuaikan dengan kondisi fisiologi dan psik.ologisnya. Secara
ringkas mempakan penyesuaian pekerjaan kepada manusia dan setiap manusia kepada
pelrjaan a.tau jabatannya.
untuk
menyelesaikan
b. Beban Kerja adalah suatu kondisi yang rnembebani pekerja baik secara fisik maupun
non fisik da1am menyelesaikan pekerjaannya, kondisi tersebut dapat diperberat oleh
kondisi lingkungan yang tidak mendukung secara fisik a.tau non fisik.
c. Lingkungan Kerja adalah kondisi lingkungan tempat kerja yang meliputi faktor fisik,
kimia, biologi, ergonomi dan psikososial yang mempengaruhi pekerja dalam
melaksanakan pekerjaannya.
tersebut disebutkan
bahwa limbah rumah sakit dan limbah klinis yang termasuk limbah B3 ada1ab limbah
k:linik produk. farmasi kadaluarsa, peralatan laboratorium terkontaminasi, kemasan
produk. farmasi,limbah laboratorium, dan residu dari proses insenerasi. Adapaun kriteria
limbah B3 ada1ab sebagai berikut:
a. Memancarakan radiasi
Bahan yang memancarkan gelombang elektromagnetik atau partikel radioaktif
yang mampu mengionkan secara langsung atau tidak langsung materi bahan yang
dilaluinya, misalnya : Ir192,
1131,
b. Mudah meledak
Bahan yang mudah membebaskan panas dengan cepat tanpa disertai
pengimbangan kehllangan panas, sehingga kecepatan reaksi, peningkatan suhu
dan tekanan meningkat pesat dan dapat menimbulkan peledakan. Bahan mudah
meledak apabila terkena panas,gesekan atau bantingan dapat menimbulkan
ledakan.
d. Oksidator
Bahan yang mempunyai sifat aktif mengoksidasi sebingga terjadi reaksi oksidasi,
menyebabkan reaksik.eluar panas (eksothermis).
e. Racun
Bahan yang mempunyai sifat beracun bagi manusia atau lingkungan yang dapat
menyebabkan kematian atau sakit yang serius apabila masuk ke dalam tubuh melalui
pemafasan kulit atau mulut.
f. Korosif
Bahan yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit, menyebabkan proses
pengkaratan pada lempeng baja (SAE 1020) dengan laju koordinasi lebih besar
dari 6,35mm/tahun dengan temperatur uji 55C, mempunyai pH sama atau
ku.rang dari 2 (asam) dan sama atu lebih dari 12,5 (basa).
g. Karsinogenik
Sifat bahan penyebab sel kanker, yakni sel luar yang dapat merusak jaringan
tubuh.
h. Iritasi
Bahan yang dapat menyebabkan peradangan pada k:ulit dan selaput lendir.
i. Teratogenik
Sifat bahan yang dapat mempengaruhi pembentukan dan pertumbuhan embrio.
j. Mutagenik
Sifat bahan yang dapat mengakibatkan perubahan kromosom yang berarti dapat
merubah genetika.
k. Arus listrik
C. LATAR BELAKANG
Rumah sa.kit sebagai industri jasa padat karya, padat pakar, padat modal, padat
teknologi dituntut untuk: snenatiasa mampu berkembang dalam memberikan pelayanan
kesehatan. Menimbang hal ini maka perlu disadari dengan baik dan diantisipasi agar
resiko timbulnya Penyakit Akibat Kerja dan Kecelak:aao Akibat Kerja bailc
dalamjangka waktu yang lama maupun relatif singkat dapat dikurangi. Salah satu usaha
awal
yang dapat diakukan untuk: mengurangi terjadinya PAK dan KAK adalah
mengenali potensi bahaya yang ada di suatu rumah sakit. Potensi bahaya di rumah sakit
selain pnyakit juga terdapat berbagai hallai yang secara umum ada1ah meliputi: potensi
bahaya fisik, kimia, biologie, ergoonomic, mekanik. listrik, lcelakaan, limbah rumah
sakit maupun psikososial.
Mengingatpentingnya permaslahan K3 di ata.s, maka pedoman, program dan panduan
terkait dengan pelaksanaan K3 di rumah sakit sangat diperlukan untuk menciptakan
keadaan sehat dan selamat di RS baik: bagi pasien, keluarganya, pegawai maupun
pengelola rumah sakit.
a. Tujuan umum
Terciptanya lingkungan kerja yang
sehat
dan
produktif untuk
SDM Rumah Sakit Era Medika. aman dan sehat bagi pasien, pengunjung/
pengantar pasien, masyarakat dan lingkungan sekitar rumah sakit sehingga
proses pelayanan rumah sakit berjalan baik dan lancar.
b. Tujuan khusus
1. Terwujudnya organisasi kerja yang menunjang tercapainya K3RS
2. Meningkatkan kesadaran dalam K3 bagi manajemen, pelaksana dan pendukung
program.
a. Semua tata cara dan laksana kegiatan/ tindakan baik. medis maupun non medis.
b. Selumh fasilitas yang ada diRS Era Medika
c. Seluruh lingkungank.erja, seluruh area rumah sakit.
G. BATASAN OPERASIONAL
Batasan operasional penyelenggaraan kegiatan K3 di RS Bra Medika ini adaJab:
a. Batasan pelaksanaan K3 tidak hanya parla pegawai RS Bra Medika tetapijuga pada
pasien dan pengunjung pasien.
H. LANDASAN IIDKUM
a. SK Direk.tur No:
b. SK Direk.tur No:
K.ewaspadaan
Bencana.
c. SK Direk.tur No:
tentang
Peraturan
Umum
Keselamatan
Kerja,
h. K.epmen KLH 58/ 1995, mengatur tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan
Rumah Sakit.
j.
BAB Ii
STANDAR KETENAGAAN
strategis,biaya, logistik
dan SDM di rumah sakit. Adaun naa organsasi K3 di RS Era Medika adalah
Tim
a. Unit pelaksana K3 RS Bra Medika beranggotakan unsur - usur dari pegawai dan
jajaran direksi RS, dan untuk menunjang efektivitas, ma.ka karena di RS Bra Medika
belum ada pegawai yang berlatar belakang pendidikan K3 akan dikoordinasikan
secara langsung oleh seorang Sarjana Kesehatan Masyarakat
c. Ketua unit pelaksana K3 RS Era Medika adaJah salah satu m.anajemen tertinggi di RS
atau sekurang -kurangnya manajemen di bawah langsung direktur RS
e. Anggota tim K3 RS Era Medika adalah perwakilan dari semua unit yang ada di
Rumah Sakit Bra Medika (baik: yang pekerjaannya terkait medis maupun non medis)
pelaksanaan K3. Tanggungjawab ini haros ditanamlcan melalui adanya aturan yang
jelas. Pola pembagian tanggung jawab, penyuluhan kepada semua petugas. bimbingan
dan latiban serta penegakkan disiplin. Ketua timpembina K3 RS Era Mcdika Tahun
2012
semua
a. Tugas pokok :
a) Memberi rekomendasi dan pertimbangan kepada direktur RS mengenai
masalah masalah yang berkaitan dengan K3.
g) Investigasi
dan
melaporkan
kecelakaan,
dan merekomeodasikan
sesuai
kegiatannya.
h) Berpartisipasi
dalam perencanaan
C. Distribusi Tenaga
Tenaga K3 atau SDM Rumah Sakit Era Medika yang tergabung dalam tim Pembina
K3 RS terdiri dari perwak:ilan sem.ua unit yang ada di RS Bra Meclika, baik yang
terkait medis maupun non mcdis, baik pegawai yang masuk: dalam sift rotasi kerja
maupun non sift rotasi kerja. Adapun pertimbangan yang diambil adalah agar tidak
terjadi dalam
suatu sift kerja tidak ada seorang anggota tim pembina K3RS Era Medika yang sedang
bertugas.
D. Pengaturan Jaga
Pengaturan jaga dilakukan sedemikian rupa sehingga dalam suatu sift kerja selalu
terdapat anggota tim Pembina K3RS.
BAB III
STANDAR FASILITAS
Untuk menunjang pelaksanaan program K3 di RS Era Medika tahun 2012, maka
cliperlukan sarana dan prasarana yang dapat mennjang aktifitas pencapaian tujuan
program. Adapun beberapa sarana dan prasarana serta standamya dapat cliuraikan sebagai
berikut :
Sakit.
Sedangkan untuk persyaratan bangunan diatur pada pasal 9 yakni bangunan Rumah
Sakit haros memenuhi; persyaratan administratif dan persyaratan teknis bangunan
gedung pada umumnya, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Untuk persyaratan teknis bangunan Rumah Sakit, harus sesuai dengan fungsi,
kenyamanan dan kemudahan dalam pemberian pelayanan serta perlindungan dan
keselamatan bagi semua orang termasuk penyandang cacat, anak-anak dan orang usia
lanjut.
Luas lahan untuk bangunan tidak: bertingkat minimal 1,5 kaliluas
bangunan. Luas lahan untuk bangunan bertingkat minimal 2 kali luas bangunan
lantai dasar. Luas bangunan clisesuaikan dengan jumlah tempat tidur (TT) dan
klasifi.kasi rumah sakit yaitu kelas D. Bangunan minimal adalah 50m2 per tempat
tidur.Perbandinganjumlah t.empat tidur dengan luas lantai untuk ruang perawatan
dan ruang perawatan dan isolasi adalah :
a) Ruang bayi :
-
c)
Ruang periksa 3 x 3 m2
Ruang tindakan 3x 4 m2
Ruang tunggu 4 x 4 m2
Ruang utility 3 x 3 m2
Suhu 26 -27 Derajat Celsius (dengan AC) atau suhu kamar (tanpa
AC) dengan sirkulasiudara yang baik
b. Lantai :
a) Lantai ruangan dari bahan yang kuat, kedap air, rata, tidak licin dan mudah
dibersihkan dan berwarna terang.
b) Lantai KM/ WC dari bahan yang kuat, Jdap air, tidak licin, mudah
dibersihkan mempunyai kemiringan yang cukup dan tidak ada genangan air.
c) Khusus ruang operasi lantai rata, tidak mempunyai pori dan lubang untuk
berkembang bia.knya bakteri, mengguna.kan bahan vinyl anti elektrostatik dan
tidak mudah terbakar.
c. Dinding (Kepmenkes No. 1204 tahun 2004 tentang persyaratan Kesehatan Lingkungan
Rumah Sakit) :
a) Dinding berwama terang, rata, cat tidak luntur dan tidak mengandung logam berat
b) Sudut clin.ding dengan dinding, dinding dengan lantai, dinding dengan langitlangit, membentuk konus (tidak membentuk siku) khususnya pada bagian kamar
operasi (OK) untuk menjamin sterilitas ruangan.
d) Permukaan dinding keramik rat.a, rapih, sisa permukaan kramik dibagi sama ke
kanan dan kekiri
d. Pintu/ Jendela :
a) Pintu haros cukup tinggi minimal 270 cm dan lebar minimal 120 cm.
b) Pintu dapat dibuka dari luar.
c) Ambang bawah jendela minimal 1m dari lantai
d) Khusus jendela yang berhubungan langsuog keluar memakai jeruji.
e) Khusus ruang operasi, pintu terdiri dari dua daum, mudah dibuka tetapi haros
dapat menutup sendiri (dipasang penutup pintu (door close)).
t) Khusus ruang radiologi, pintu terdiri dari dua daun pintu dan dilapisi PB
minimal 2 mm atau sertara dinding bata ketebalan 30 cm dilengkapi dengan
lampu merah tanda bahaya radiasi serta dilengkapijendela kaca anti racliasi.
e. Plafon
a) Rangka plafon kuat dan anti rayap.
b) Permukaan plafon berwana terang, mudah dibersihkan tidak berbahan dasar
asbes. c) Langit-langit dengan ketinggian 3m dari lantai
d) Langit-langit menggnnakao cat antijamur.
f. Ventilasi
a) Pemasangan ventilasi alamiah dapat memberikan sirkulasi udara yang cukup,
luas minimum 15% dari luas lantai.
g. Atap
a) Atap kuat ,tidak bocor, tidak menjadi perindukan serangga. tikus dan binatang
pengganggu Iain.
b) Atap dengan ketinggian lebih dari 10 meter haros menggunakan penangkal petir.
h. Sa.nitasi
a) Closet, urinoir, wastafel dan bak mandi dari bahan kualitas baik, utuh dan tidak
cacat, serta mudah dibersihkan.
tissues).
d) Bak mandi tidak berujung lancip, tidak menjadi sarang nyamuk dan mudah
dibersihkan.
e) lndek perbandingan jumlah tempat ci.dur pasien dengan jumlah toilet dan
kamar mandi 10 :1
f) Indek perbandingan jumlah pekerja dengan jumlah toiletnya dan kamar mandi
20 : 1
g) Air untuk keperluan sanitair seperti mandi, cuci, urinoir, wastafel, closet, keluar
dengan lancar danjumlahnya cukup.
i. Air bersih
a) Kapasitas resevoir sesuai denan k.ebutuhan rom.ah sakit (250 - 500 liter/ tempat
ci.dur)
b) Sistem penyedian air bersih menggimakan jaringan PAM atau sumur dalam
(artesis)
c) Air bersih dilakukan pemeriksaan fisik., kimia dan biologi setiap 6bulan sekali.
d) Sumber air bersih dimungkinkan dapat digunakan sebagai sumber air dalam
penanggulangan k.ebakaran.
j. Pemipaan (plumbing)
a) Sistem pemipaan di RS Bra Medika adalah pemipaan air bersih sedangkan untuk
pemipaan kebakaran sejauh ini belum
dapat
dilakukan
karena
belum
b) Pipa air bersih tidak boleh bersilangan denan pipa air kotor.
c) Instalasi pemipaan tidak berdekatan atau berdampingan dengan insalasi listrik
k. Saluran (drainase)
a) Saluran keliling bangunan drainase dari bahan yang kuat, kedapa air dan
berkualitas baik dengan dasar mempunyai kemiringan yang cukupke arah aliran
pembuangan.
b) Saluran air hujan tertutup telah dilengkapi bak kontrol dalam jarak tertentu dan
ctitiap sudut pertemuan, bak kontrol dilengkapi penutup yang mudah ctibuka/
ditutup memenuhi syarat teknis, serta berfungsi dengan baik.
c) Area awal dan akhir ramp bebas dan daftar, mudah untuk berputar .tidak licin.
d) Setiap ramp dilengkapi lampu penerangan darurat.
m.Tangga
a) Lebar tangga minimum 120 cmjalan searah dan 160 cmjalan dua arah.
b) Lebar injakan minimum 28 cm
c) Tinggi injakan m.aksimum 21 cm
d) Tidak berbentuk bulat/ spiral.
e) Memiliki kemiringan injakan < 90 derajat.
f) Dilengkapi pegangan. minimum pada salah satu sisinya. Peganan rambat mudah
ctipegang, ketinggian 60-80 cm dari lantai, bebas dari segala instalasi. Tangga
diluar bangunan dirancang ada penutup tidak kena air hujan sccara langsung.
e) Ukuran minimum 120 cm (jalur searah), 160 (jalur 2 arah) terdapat tepi jalur
pengaman
o. Area Parkir
a) Area parkir tertata dengan baik
b) Mempunyai ruangan bebas disekitarnya
c) Untuk penyandang cacat berk:ursi roda disediakan ramp trotoar untuk akses di lantai
dilengkapi
petunjuk arah dan disediakan t.e:mpat sampah yang memadai serta pemadam
k.ebakaran.
c) Tanam-tanaman tertata dengan baik dan tidak: menutupi rambu-rambu yang ada
d) Jalan dalam area rumah sakit dirawat
e) DiRS Era Medika telah tersedia area untuk tempat berkumpul (public corner).
f) Pintu gerbang untuk masuk dan k.eluar sementara melalui pintu yang sama karerul
keterbat.asan lahan yang ada tet.api walaupun begitu, untuk menunjang keamanan
dilengkapi dengan gerdu jaga.
g) Papan nama Rumah Sakit dibuat rapi, kuat, jelas at.au mudah dibaca untuk
umum,
pendukung yang berdaya 18, 6 KVA dan setara dengan 75% dari daya terpasang
dan dilengkapi AMFdan ATS system
g) Grounding system harus terpisah antar grounding panel gedung dan panel alat.
Nilai grounding peralatan rata-rata terukur adalah 0,5 Ohm.
b) Alat pemadam Api dengan Air bertekanan dengan menggunakan Genset terpasang
dan berfungsi dengan balle dan tersedia air yang cukup dengan adanya kolam
penampungan air, sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.
d. Sistem Komunikasi
a) Tersedia saluran telepon intenal dan eksternal dan berfungsi denganbaik.
b) Tersedia saluran telepon khusus untuk: keadan darurat (untuk IGD, sentral telepon
dan posko t.anggap darurat).
c) Instalasi kabeltelah terpasang rapi, aman dan berfungsi dengan baik:
d) Tersedia komunikasi Iain (lIT, paging sistem dan alarm) untuk mendukung
komunikasitanggap darurat.
f. Limbah cair :
Tersedianya Instalasi Pengolahan Air Llmbah (IPAL) dengan perizinannya
c) Tersedia tempat pembuangan limbah padat sementara, tetutup dan berfungsi dengan
baik
e. Penggunaan peralatan medis dan non medis di Rumah Sa.kit harus dilaku.kan
sesuai dengan indikasimedis pasien
Adapun denah ruangan di Rumah Sa.kit Era Medika dapat ditunjukkan pada
Lampiran
Gambar Denah RS Bra Medika.
BAB IV
TATA LAKSANA
1. Sosialisasi program K3 RS
2. Menetapkan tujuan yang jelas
3. Organisasi dan penugasan yangjelas
4. Meningkatkan kualitas SDM di bidang K3 RS pada setiap unit kerja di
lingkungan RS
8. Monitoring dan evaluasi secara internai maupun ekstemal dengan melibatkan Dinas
Sosial Tenaga K.erja dan Transmigrasi Kabupaten Tulungagung secara berkala
B. Perencanaan
RS harus membuat perencanaan yang efelctif agar tercapai keberhasilan
penerapan sistem manajemen K3 dengan sasaran yang jelas dan dapat diukur.
Perencanaan K3 di
RS dapat mengacu pada sistem st.andar Sistem Manajemen K3RS diantaranya self
assesment akreditasi K3RS dan SMK 3
Perencanaan meliputi :
Babaya Potensial
FISIK :
Bising
Getaran
Lokasi
UPS-
RS.laundry.dapur,
lokasi tsb.
gedungmesin-mesin
genset, 1PAL
Ruang
dan
menghasilkan getaran
lokasi tsb.
Genset, bengkelkerja.
dan rekammedis
Pekerja dapur.pekerja
sampah
laundry, cleaning
service, dan petugas,
Radia.si
X-ray,OK, ruang
UPS-RS
Ahli
radiologi,radioterapist
fisiotherapidan petugas
rontgen gigi
No
Bahaya Potensial
KJMIA :
Lokasi
disinfektan
Semua area
Cleaning service,perawat
Cytotoxics
Pegawai farmasi,perawat,
limbah, bangsal
Ethylene oxide
Kamar operasi
Dokter, perawat
Formaldehyde
gudang fannasi
Methyl :
Methacrylate, Hg
(amalgam)
Solvents
Laboratorium, bengkelkerja,
Teknisi, petugas
laboratorium, petugas
pembersih
Gas-gas anaestesi
BIOWGIK :
AIDS, Hepatitis
IGD,kamar Operasi,ruang
perawat, petugas
laboratorium, laundry
Cytomegalovims
Rubella
Tuberculosis
Perawat, petugas
isolasi
laboratorium, fisioterapis
Pekerjaan yang
dilalmkan secara
t.empat penyimpanan
manual
barang (gudang)
ERNONO:MIK
No
Bahaya Potensial
Pelrjaan yang
Lokasi
Semua area
berulang
Semua area
Semua pegawai
Semua area
Semua pegawai
dalam
melakukan
pekerjaan
PSIKOSOSIAL
Sering kontak
dengan pasien,
kerja bergilir,
lrja berlebih,
ancaman secara
fisile
2. Membuat peraturan
RS harus membuat, menetapkan dan melaksanak.an standar operasional
prosedur (SOP) sesuai dengan peraturan, perundangan dan ketentuan mengenai
K3 lainnya yang berlaku. SOP ini harus dievakuasi, diperbaharui dan haros
dikomunikasikan serta disosialisasikan pada karyawan dan pihak. yang terkait.
4. lndikator kinerja
lndikator harus dapat diuktrr sebagai dasar penilaian kinerja K3 yang sekaligus
merupakan informasimengenai keberhasilan pencapaian SMK3 RS.
S. Program K3
RS haros menetapkan dan melaksanak.an program K3RS, untuk. mencapai sasaran
baruada monitoring,evaluasi dan dicatata serta dilaporkan.
C. Mekanisme Kerja
Ketua organisasi/ unit pelaksana K3 RS memimpin dan mengk:oordinasikan
kegiatan organisasi/ unit pelaksana K3 RS
Sekretaris organisasi/ unit pelaksana K3 RS memimpin dan mengkoordinasikan
tugas-tugas-tugas kesekretariatan
organisasi/ unit
pelaksana K3 RS.
An.ggota organisasi/ unit pelaksana K3 RS mengikuti rapat organisasi/ unit
pelaksana K3 RS dan mela1mkan pembahasan atas persoalan yang diajukan dalam rapat,
serta melaksanakan tugas-tugas yang diberikan organisasi/ unit pelaksana K3 RS.
Untuk dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, organisasi/ unit pelaksana
K3 RS mengumpulan. data dan informasi mengenai pelaksanaan K3 di RS. Sumber data
an.tara Iain dari bagian personalia meliputi angka sakit, tidak hadir tampa keterangan,
angk:a kecelakaan, catatan lama sakit dan perawatan RS, khususnya yang berkaitan
dengan ak:ibat kecelakaan. Dan sumber yang Iain bisa dari tempat pengobatan RS
sendiri antara Iain jumlah k:unjungan, P3K dan tindakan medilc karena kecelakaan,
rujukan ke RS bila perlu pengobatan lanjutan dan lama perawatan dan lama berobat
Dari bagian teknik bisa didapat data kerusakanakibat kecelakaan dan biaya perbaikan.
lnformasi juga dikumpulkan dari hasil monitoring tempat kerja dan lingkungan
kerja RS, terutama yang berkaitan dengan sumber bahaya potensial baik yang berasa
dari kondisi barbahaya maupun tindakan berbahaya serta data dari bagian K3 berupa
laporan pelaksanaan K3 dan analisisnya.
Data dan informasi dibahas dalam organisasi/ unit pelaksana K3 RS, untuk
menemukan penyebab masalab dan merumuskan tindakn korektif maupun tindakan
preventif. Hasil rumusan disampaikan dalam bentuk rekomendasi k.epada direktur RS
Era Medika. Rekomendasi berisi saran tindak lanjut dari organisasi/ satuan pelaksana
Dalam
penanganan
(menyimpan,
memindabkan,
menangani
tumpahan,
menggun dll) B3, setiap pegawai wajib mengetahui betul jenis bahan dan cara
penanganannya dengan melibat SOP yang telah ditetapkan.
a.
a) Kenali dengan seksama jenis bahan yang akan digunakan atau disimpan
b) Baca petunjuk yang tertera pada kemasan
c) Letakkan bahan sesuai dcngan kctcntuan
d) Tempat bahan pada ruang penyimpanan yang sesuai dengan petunjuk
c. Penaganan Administratif
Di setiap tempat penyimpanan, penggunaan dan penggolaban B3 barus diberi
tanda sesuai potensi bahaya yang ada, dan di lokasi tersebut SOP untuk menangani B3
antara Iain:
a)
BAB V
LOGISTIK
Pengadaan barang dan jasa terkait dengan kegiatan K3 secara umum dapat dibagi
menjadi 2 kelompok besar, yaitu:
memuat kriteria wajib yang haros dipenubi oleh rekanan serta sistem penilaian untuk.
masing - masing kriteria yang ditentukan. Hal -bal yang menjadi kriteria penilaian:
a) Kapabilitas
Kemampuan dan k.ompetensi rekanan dalam memenuhi apa yang tertulis dalam
kontak: kerjasama.
d) Sistem mutu
(a) Metodoligi bagus
(b) Dokumen sistem mutu lengkap
(c) Sudah sertifikasi ISO 9000
e) Pelayanan
(a) Kesesuaian waku pelayanan dengan kontrak yang ada
(b) Pendekatan yang dilakukan supplier dalam melaksanakan tugasnya
(c) Penanganan setiap masalah yang timbul pada saat pelaksanaan
(d) Memberikan pelayarum jual yang memadai dan dukungan teknisi disertai
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
Keselamatan pasien haros diutamakan da1am proses pelayanan kesehatan dirumah
sakit. Untuk itu keselamatan pasien dalam program K3 diuraikan secara lebih terperinci
dengan beberapa penekanan rioritas.
Patient safety atau keselamatan pasien adalah suatu system yang membuat asuhan pasien
di rumah sakit menjadi lebih aman. Sistem inimencegah terjadinya cedera yang disebabkan
oleh kesalahan ak:ibat melak:sanakan suatu tindakan atau tidak: mengambil tindakan yang
seharusnya diambil.
Terkait dengan usaha pencapaian K3 di RS, ma.ka kemudian dilalmkan penekanan
dengan terintegrasi pada pedoman keselamatan dan kesehatan kerja di RS Era Medika
tahun 2012. Pelaksanaan kegiatannya terkait dengan kese]amatan asien selalu mengacu
pada sasaran k.eselamatan pasien yang antara Iain adalah:
yang dilakukan terkait dengan kondisi mencapai tingkat keselamatan pasien yang baik antara
Iain:
a. Membangun kesadaran akan ni1ai keselamatan pasien
b. Memimpin dan mendukung pegawai RS Era Medika
c. Mengintegrasi aktivitas pengelola resiko
d. Mengebangkan sistem pelaporan
e. Melibatkan dan berkomunikasi dengan pasienjugakeluarganya
f. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien dengan rumah sakit 1ain
BAB IX
PELAYANAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
a.
b.
a) Informasi umum nunah sakit dan fasilitas atau sarana yang terkait dengan K3
b) Informasi tentang resiko dan bahaya khusus ditepat kerjanya.
c) SOP kerja, SOP pcralatan, SOP penggunaan alat pelindung diri dan
kewajibannya.
d) Orientasi K3 di tempatkerja.
e) Melaksanakan pendidikan, pelatihan ataupun promosi/ penyuluhan kesehatan
kerja secara berkala dan berkesinambungan sesuai kebutuhan da1am rangka
menciptakan budaya K3.
c.
(a) Pemeriksaan audiometri untuk pek.erja yang terpajan bising seperti pek.erja
unit pemeliharaan sarana rumah salit. operator telephone, dll.
(d) Pemeriksaan
kesehatan
HbsAG
dan
lilV
untuk
pekerja
yang
(e) Pemeriksaan fungsi paru untuk pekerja yang terpajan debu seperti etugas
incenerator.
d.
a) Memberikan pengobatan dasar secara gratis kepada selmuh SDM Rumah Sakit;
b) Memberikan pengobatan dan menanggung biaya pengobatan untuk SDM
Rumah Sakit yang terkena Penyakit Akibat Kerja (PAK);
Melalmkan pemeriksaan kesehatan khusus pada pekerja Rumah Sakit yang akan
pension atau pindah kerja:
a) Pertemuan koordinasi;
b) pembahasan kasus;
c) Penanggulangan kejadian infeksi nosokomial.
h.
i.
j.
a.
dan
prasarana
serta
peralatan
kesehatan
dan
selanjutnya
e) Peralatan kesehatan meliputi peralatan medis dan non medis dan haros
memenuhi standar pelayanan, pesyaratan mutu, keamanan, keselamatan dan laik
pakai.
f) Membuat program pengujian dan kalibrasi peralatan kesehatan. peralatan
b.
c.
d.
O Sterilisasi/ desinfeksi
g) Perlindungan radiasi
h) Upaya penyuluhan kesehatan lingkungan
e.
f.
a) Sosialisasi dan penyuluhan keselamatan kerja bagi seluruh SDM Rumah Sakit
b) Melaksanakan pelatihan dan sertifikasi K3 RS kepada petugas K3 RS
g.
i.
a) Manajemen
menyediakan
penanggulangan kebakaran
sarana
dan
prasarana
pencegahan
dan
j.
BAB VIII
PENGENDALIAN
MUTU
Pada dasamya pemantauan dan evaluasi K3 di RS Era Medika ada1ah salah satu fungsi
manajemen K3 di RS Era Medika yang berupa suatu 1angkab yang diambil untuk
mengetahui dan menilai sejauh mana proses kegiatn K3 di RS Era Medika itu berjalan, dan
mempertanyakan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan dari suatu kegiatan K3 di RS Era
Medika dalam mencapai tujuan yang ditetapk.an.
Pemantauan dan evaluasi meliputi:
Audit ini dilakukan setiap 6 bulan sekali untuk mengetahui pencapaian pelaksanaan
kegiatan K3 di RS Era Medika. Perbaikan dan pencegahan didasarkan atas hasil dari
audit internai, identifikasi, penilaian resiko direkom.endasikan
peningkatan
oleh
pihak
kepada
manajemen
manajemen
secara
BAB IX
PENU11JP
Buku Pedoman Kesehatan dan Keselamatan Keja diRS Era Medika Tahun 2012.Buku
pedoman ini diharapk.an mampu memberikan tuntunan untuk pelaksanaan K3 di RS Bra
Medika dan menjadi acuan dan dasar bagi perencanaan dan penulisan panduan maupun
program K3 yang akan disusun kemudian.