Anda di halaman 1dari 65

REFERAT

KOMPLIKASI KATARAK
Preseptor: dr. Ardizal Rahman,
Sp.M(K)
Ersha Yuliany Nasrul
Citra Yuriana Putri
Wulan Octaviani

BAB 1
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Definisi Katarak

Epidemiologi

abnormalitas pada lensa mata berupa


kekeruhan lensa => tajam penglihatan
penderita berkurang.

> 90% kejadian katarak =>


katarak senilis.
20-40% orang usia 60 tahun
60-80% pada usia > 80 tahun
Katarak congenital pada negara
maju berkisar 2-4 setiap 10000
kelahiran.
Di dunia, 20 juta orang mengalami
kebutaan akibat katarak.

LATAR BELAKANG
Tatalaksana
katarak

Komplikasi
Katarak (AAO)

Masalah

satu-satunya yaitu melalui operasi


katarak.
Komplikasi?? Paling banyak paska
pembedahan
empat kelompok komplikasi :
early, mayor late, other early
late.

mayor
dan other

komplikasi ini memiliki gejala klinis


yang tidak khas
Penulis tertarik untuk menulis makalah
mengenai komplikasi katarak agar
dapat ditatalaksana secara tepat dan
benar.

Batasan Masalah
Makalah ini akan membahas mengenai komplikasi
katarak.
Tujuan Penulisan
untuk memahami serta menambah pengetahuan
tentang komplikasi katarak.
Metode Penulisan
menggunakan berbagai literatur sebagai sumber
kepustakaan.

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

ANATOMI LENSA
KAPSUL

EPITEL LENSA
LENSA
KORTEKS

NUKLEUS

DIAMETER LENSA 9 mm
TEBAL LENSA 5 mm

65% AIR
35% PROTEIN
TIDAK ADA SERAT
NYERI,
PEMBULUH
DARAH, SARAF
LENSA DIGANTUNG
OLEH PROS SILIARIS

PERUBAHAN LENSA SECARA


FISIOLOGIS
FETUS : LENSA SFERIS, LEMAH

DEWASA : PADAT, POSTERIOR


LEBIH KONVEKS

ORANGTUA : LENSA BESAR,


KERUH

TEORI KONSEP PENUAAN


TEORI PUTARAN BIOLOGIK, TEORI MUTASI SPONTAN

IMUNOLOGIS

TEORI FREE RADIKAL

TEORI CROSS-LINK

PATOGENESA KATARAK

PERUBAHAN FISIK
KIMIA

PERUBAHAN KIMIA:
KOAGULASI

HAMBAT CAHAYA
KE RETINA

HILANG TRANS
PARANSI

KAPSUL : MENEBAL
KURANG ELASTIS

EPITEL :
SEMAKIN TIPIS
PERUBAHAN LENSA
SERAT LENSA :
IREGULER

LENSA KERUH
NUKLEUS MENGERAS

TATALAKSANA KATARAK
Terdapat empat prosedur operasi
katarak
1. EKIK
2. EKEK
3. SICS
4. Phakoemulsifikasi

EKIK

EKEK

SICS

PHAKOEMULSIFIKASI

KOMPLIKASI KATARAK

MAYOR EARLY

ENDOFTALMITIS

PERADANGAN BERAT
PADA BOLA MATA,
ETIO : TRAUMA BEDAH

PATOGENESIS ENDOFTALMITIS

PERADANGAN
POST OPERASI

TOKSIN :
CEDERA SELULAR
INFLAMASI

ARSITEKTUR LUKA
KURANG STABIL

MEMPERBERAT
KERUSAKAN
OKULER

RISIKO MASUK
BAKTERI

REPLIKASI
BAKTERI

TATALAKSANA
ANTIBIOTIK :
STAFILO : BASITRASIN,
METISILI
PNEUMO, STREP :
PENISLIN G
JAMUR : AMPOTERISIN B150

medikamentosa

bedah

EVISERASI
ENUKLEASI

ENUKLEASI

EVISERASI

MAYOR LATE

ABLASIO RETINA
TERPISAHNYA SEL KERUCUT
DAN BATANG RETINA DARI
SEL EPITEL PIGMEN RETINA

PATOGENESIS ABLASIO RETINA

POST SURGERY
KATARAK

TERPISAH BAG
RETINA DGN
LAYER MATA

ADA LUBANG
PADA RETINA

VITREUS GEL
LEWATI LUBANG

TERUS MENERUS

VITREUS GEL
MENGISI RUANG
BELAKANG RETINA

GAMBARAN KLINIS :
- PENGLIHATAN BERKURANG
- POTOPSIA
- PERDARAHAN BADAN KACA

TATALAKSANA

ABLASIO RETINA
REGMATOGENESA :
DIATERMI DAN LASER

ABLASI RETINA
TRAKSI :
VITREKTOMI

VITREKTOMI

EDEMA MAKULA
PEMBENGKAKAN DI
BAGIAN SENTRAL RETINA
"MAKULA"

PATOGENESIS EDEMA MAKULA

POST KATARAK
SURGERY

EDEMA

DISRUPSI PADA
MAKULA DAN
VITREORETINA

LEPAS MEDIATOR

CAIRAN BER
AKUMULASI DI
RONGGA RETINA

RUSAK BLOOD
RETINA BARRIER

GAMBARAN KLINIS :
PENURUNAN PENGLIHATAN
TANPA NYERI

TATALAKSANA

Medikamentosa

Bedah

NSAID
STEROID TOPIKAL

VITREOLISIS LASER
VITREKTOMI

VITREOLISIS LASER

DISLOKASI IOL

DISLOKASI LENSA
SETELAH CEDERA

GAMBARAN KLINIK :
IRIDODONESIS (IRIS
BERGETAR SAAT PASIEN
MENGGERAKKAN MATA

PATOGENESIS DISLOKASI IOL


POST OPERASI
KATARAK

CACAT/ ROBEK DI
KAPSULER BAG
LENSA

KAPSULAR BAG
TIDAK STABIL

LENSA KELUAR
DARI KAPSULER BAG

DISLOKASI IOL

TATALAKSANA

JIKA TIDAK ADA


KOMPLIKASI :
TIDAK DITERAPI

JIKA ADA GLAUKOMA DAN


UVEITIS : LENSEKTOMI
PARS PLANA/ LIMBUS

OTHER EARLY

PERDARAHAN SUPRAKOROID
rupturnya arteri siliari poterior
Patogenesis pasti belum diketahui

faktor resiko

hipertensi
arteriosklero
sis
Glaukoma
miopia tinggi
Resiko lebih rendah jika menggunakan metode
fakoemulsifikasi dan small incision dibandingkan
menggunakan metode insisi luas

Hal yang perlu diperhatikan saat post operatif


TIO
menatalaksana inflamasi dengan steroid
topikal dan siklopegia.
Dapat dilakukan vitrectomi jika terjadi
perdarahan suprakoroid yang luas dan
persisten

Prognosis
penglihatan
tergantung
banyaknya perdarahan. Penglihatan
bagus dapat kembali didapat biasanya

dari
yang

TOXIC ANTERIOR SEGMENT


SYNDROME
Adalah
suatu
keadaan
dengan
infl amasi
yang
terbatas hanya di
ruang kamera okuli
anterior

Beberapa
faktor
pencetus TASS adalah :
Bahan pengawet yang
terdapat pada obatobatan
Bahan pengawet yang
terdapat pada larutan
irigasi pada kamera
okuli anterior selama
pembedahan
Kontaminasi
alat
bedah

TASS hanya pada segmen anterior sedangkan endoftalmitis bisa


berada pada segmen anterior maupun posterior dan dapat berlanjut
hingga vitreous
TASS terjadi pada 24 jam pertama postoperative. sedangkan
endoftalmitis jarang sebelum 4-7 hari dan sangat jarang pada hari
pertama post operative.
Pasien dengan endoftalmitis infektif biasanya lebih bergejala
dibandingkan TASS yang biasanya hanya mengeluhkan
ketidaknyamanan yang ringan.

Adanya edema limbus ini sanat menguatkan untuk terjadinya TASS

Pada mata dengan TASS, pupil terdilatasi dengan diikuti area iris
yang atropi secara difus, namun hal ini tidak umum terjadi. Gejala ini
harus diarahkan untuk diagnosis endoftalmitis infektif

Tatalaksana TASS
Tatalaksana awal Steroid Topikal
Steroid oral jika pada keadaan kasus
berat

TASS

HIFEMA
Te r j a di p a da s e s a a t s e t e la h
pe m be d a a n y an g da pa t
di s e ba bka n pe rda r a h a n da r i

korpus siliaris
Bagian terluar
kanalis schlemm
Iris atau akar iris

Terkait pemasangan
ACIOL dan PCIOL:

Hifema pada PCIOL


terjadi karena
merusak sulkus
siliaris
Hifema pada ACIOL
terjadi karena
gesekan dengan
permukaan iris

Penatalaksanaan hifema
tergantung pada derajat hifema
dan hubungannya dalam
mempengaruhi TIO
Laser fotokoagulasi argon dapat
diberikan untuk menghentikan
atau mencegah perdarahan

Anti platelet atau antikoagulan


untuk menurunkan resiko
perdarahan

Hifema

PROLAPS KORPUS
VITREOUS
Merupakan
suatu
komplikasi
yang dapat
terjadi pada
semua teknik
ekstraksi
katarak

Akibat
prolaps
vitreous :
Menimbulkan robekan
retina dan berlanjut ke
ablasio retina
Pergeseran pupil
Vitreous
di
kamera
okuli anterior dapat
menyebabkan
infl amasi okuli

Tatalaksana:
- Anti inflamasi
topikal
- Laser Nd:YAG
- Teknik Vitrektomi

Prolaps Vitreus

INTRAOPERATIVE FLOPPY IRIS


SYNDROME
Bisa terjadi pada pasien yang memakai golongan
alpha 1 adrenergik

Stroma
iris
kaku
dan
berombak
Pada saat irigasi intraokular
mudah pecah
miosis

Karakteristik IFIS

Tatalaksana:
- Regimen obat untuk dilatasi
maksimal
- Teknik operasi dengan mikroinsisi
bimanual
- Pengambilan
lensa
yang
meminimalkan turbulensi COA

Jika tidak berhasil :


Gunakan refraktor iris atau cincin untuk
memperlebar pupil

Prolaps Iris

RUPTUR KAPSUL POSTERIOR


Komplikasi
intraoperatif paling
sering
Predisposisi :
Skill dan pengalaman
ahli bedah
Inadekuat midriasis
Pupil kecil
Kelemahan zonula zinii
Ruptur Kapsul Posterior

Cara pencegahan :
Pengambilan nukleous dengan hati-hati
Lindungi kapsul posterior
Pertahankan kedalaman kamera okuli
anteroir

PERDARAHAN VITREOUS
Sumber perdarahan
berasal dari
Perdarahan
suprakoroid
Penjahitan sklera
yang dalam
Lepasnya retina
Luka pada pars
plana

Pada keadaan
afakia, perdarahan
vitreous dapat
terjadi :
Hifema
Shunt aquos
humor dengan
luka
Rubeosis iris

Tatalaksana:
Identifi kasi
penyebab
dan
proses
patologi
penyerta
Observasi
Vitrektomi
pars
plana

Perdarahan Vitreous

Other Late

UVEITIS KRONIK
Inflamasi salah satu struktur traktus
uvea yang terjadi beberapa minggu
atau bulan setelah operasi katarak.
Penyebab: Propionibacterium acnes
dan Staphylococcus epidermidis.
Diagnosis : pemeriksaan kultur dengan
mengambil spesimen dari akuos
humor, cairan vitreus, dan material di
sekitar lensa.
Pengobatan: Antibiotik intravitreal.

GLAUKOMA SEKUNDER
Peningkatan TIO yang berlangsung lama, dapat
disebabkan oleh hifema, blok pupil, sinekia
anterior perifer (PAS) karena pendangkalan
COA, epithelial ingrowth.

Glaukoma maligna: disebabkan akuos humor


mengalir ke posterior dan mendorong vitreus
anterior ke depan.

Penatalaksanaan:
Pemberian
agent
hiperosmotik
sistemik,
dilatasi pupil maksimum dengan sulfas atropin
4% dan fenilefrin 10% atau dengan melakukan
aspirasi akuos humor atau vitreus posterior

KEKERUHAN KAPSUL POSTERIOR


Penyebab tersering penurunan visus setelah ECCE
=> berasal dari sel-sel epitel lensa yang masih hidup yang
tertinggal pada kapsul anterior dan posterior setelah
pengeluaran nukleus dan korteks => bisa dicegah dengan
polishing kapsul posterior

Faktor predisposisi : umur pasien, riwayat inflamasi


intraokuler, model IOL, bahan optik IOL, capsular fixation
dari implan

Penatalaksanaan: disisio atau kapsulotomi posterior.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai