Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 2

MORFOLOGI BADAN BIJIH


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Genesa Bahan Galian
Semester IV Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik
Universitas Islam Bandung Tahun Akademik 2015/2016

Disusun oleh :
Nama : Muhammad Faizal Ali
NPM
: 10070112030
Kelas : C
Tanggal : 29-Maret-2016

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
1437 H / 2016 M
BENTUK DAN MORFOLOGI BADAN BIJIH

Secara umum parameter dimensi dari suatu badan bijih yaitu ukuran,
bentuk (pola) sebaran dan keberadaannya merupakan akibat dari variasi dan
distribusi kadar mineral bijih. Bentuk sebaran suatu badan bijih akan
mempengaruhi

teknik

penambangan

yang

akan

digunakan

untuk

menambangnya. Bahan galian yang tersebar luas dan berkadar rendah (low
grade) yang terdapat pada permukaan bumi dapat ditambang dengan metoda
tambang terbuka, sementara endapan bahan galian yang berbentuk urat (veinveinlets) dengan kadar yang relatif lebih tinggi (high grade) dapat ditambang
dengan metode tambang bawah tanah. Dalam hal bentuk (pola) sebaran,
endapan bahan galian dengan badan bijih yang teratur (terkumpul) akan lebih
mudah ditambang daripada endapan bahan galian dengan badan bijih yang
mempunyai bentuk (pola) yang tersebar (disseminated).

1. Strike dan dip badan bijih


Pengetahuan dasar struktur geologi seperti strike dan dip batuan sangat
penting untuk mengetahui dimensi suatu badan bijih. Bidang suatu badan bijih
yang memiliki dimensi yang lebih panjang jika dibandingkan dengan arah lainnya
merupakan arah jurus (strike) badan bijih tersebut (Gambar 1) Inklinasi
(penunjaman)

bidang

badan

bijih

dalam

arah

tegak

lurus

bidang strike merupakan arah kemiringannya (dip). Jika terdapat suatu struktur
geologi.

2. Bentuk-bentuk badan bijih


Berdasarkan bentuk (morfologi) badan bijih dan pola sebaran mineral
bijihnya jika dihubungkan dengan batuan sekitarnya (batuan samping / induk),
maka tubuh endapan bijih dapat dikelompokan atas 2 jenis,yaitu: berbentuk
discordant dan concordant. Discordant yaitu jika bada bijih memotong perlapisan

batuan sekitarnya. Sedangkan concordant yaitu jika badan bijih membentuk pola
yang tidak memotong perlapisan batuan sekitarnya.

A. Badan bijih diskordan (discordant ore bodies)


Badan bijih diskordan dapat dijumpai mempunyai bentuk yang beraturan
(regular shapes) maupun dengan bentuk yang tidak beraturan (irregular shapes).
Badan bijih yang bentuknya beraturan dapat dibedakan atas:
1) Badan bijih yang berbentuk tabular (Gambar 2 dan 3), dengan ciri antara
lain:

badan bijih dengan pola penyebaran yang menerus dalam arah 2D


(panjang dan lebar), tetapi terbatas dalam arah 3D (tipis),

berbentuk urat (vein-fissure veins Gambar 4) dan lodes,

urat-urat umumnya terbentuk di zona rekahan sehingga menunjukkan


bentuk yang teratur dalam orientasinya (Gambar 5),

mineralisasi pada umumnya berupa asosiasi dari beberapa kombinasi


mineral bijih dan pengotor (gangue) dengan komposisi yang sangat
bervariasi, dan

batas dari penyebaran urat ini umumnya jelas, yaitu langsung dibatasi
dengan dinding urat.

Gambar 1
Contoh urat mengisi bidang sesar

Gambar 2
Badan bijih tabular vein sesar normal

Gambar 3
Badan bijih tabular vein dan veinlets

Gambar 4
Pembentukan vein

a) badan bijih yang berbentuk tubular, dengan ciri antara lain:

badan bijih dengan pola penyebaran relatif pendek (terbatas) dalam


arah 2D namun relatif dalam kearah 3D (arah vertikal),

jika penyebaran badan bijih ini relatif vertikal-sub vertikal biasanya


disebut

sebagai

pipes

atau

chimneys,

horizontal disebut mantos.

2). Badan bijih irregular replacement (Gambar 5):

jika

penyebarannya

Merupakan badan bijih yang terbentuk melalui pergantian unsur-unsur


yang sudah ada sebelumnya.

Proses replacement ini umumnya terjadi pada temperatur rendah sampai


sedang (<400oC), contohnya endapan magnesit pada carbonate-rich
sediments.

Proses replacement lainnya dapat juga terjadi pada suhu tinggi pada
kontak intrusi batuan beku yang membentuk endapan skarn. Tubuh
endapannya dicirikan dengan pembentukan mineral-mineral calc-silicate
seperti diopside, wollastonite, andradite, garnet dan actinolite. Endapan
bahan galian ini umumnya berbentuk sangat tidak beraturan (Gambar 5).

Disebut juga endapan metasomatisme kontak (pirometasomatik).

Gambar 5
Sketsa contoh model endapan

B. Badan bijih konkordan (concordant ore bodies)


Badan bijih konkordan umumnya terbentuk pada batuan induk (host rock)
sebagai endapan hasil proses pelapukan. Endapan-endapan yang mempunyai
badan bijih berbentuk konkordan ini dikelompokkan sesuai dengan jenis batuan
induknya:
1) Sedimentary host rock:

Merupakan endapan dengan batuan induk adalah batuan sedimen


(Gambar 6).

Endapan-endapan bijih yang tekonsentrasi dalam batuan sedimen cukup


penting, terutama endapan-endapan logam dasar dan besi.

Di dalam batuan sedimen, mineral-mineral bijih terbentuk (terkonsentrasi)


sebagai suatu bagian yang integral dari urutan stratigrafi, yang dapat
terbentuk secara epigenetic filling atau replacement pada rongga-rongga
(pori-pori)

Tubuh endapan umumnya menunjukkan perkembangan kearah 2D dan


kurang berkembang kearah tegak lurusnya

Endapan-endapan seperti ini pada umumnya tersebar sejajar pada


batuan induknya dengan bidang perlapisan batuan sekitarnya.

Gambar 6
Bentuk endapan konkordan pada batuan sedimen

Anda mungkin juga menyukai